Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 81329 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sjahril Noerdin
"Autism is a pervasive developmental disorder that is aetiologically and clinically heterogeneous. Behavior of the autistic child makes delivery of oral hygiene and dental treatment a problem because of its lack of communication and decreased intelligence. The status of dental health depends on the care of oral hygiene to the auxilary help of parents and educators. Poor food habits are common and diet is often antithetic to good oral health, persistent desire for soft food or sweets is often seen. The caries experience is a comparable with a lower hygiene level than those of the normal children. The dental health education of the autistic children is inherently unresponsive to demonstration, resists eye to eye contact and will frequently resist any effort to establish personal contacts with the dental personnel. Patient management will therefore be qualitatively different from person to person and shall be based on a unique management of the behavioral characteristics. The purpose of this paper is to help the dentist recognized the problems associated with dental treatment, the behaviour in a dental enviroment of the autistic child and their coordination ability required to be assessed, so that the right dental treatment could be adjusted."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2003
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ednawati Masrif
"ABSTRAK
Dalam upaya peningkatan kesehatan pada umumnya serta kesehatan gigi khususnya banyak faktor yang turut terlibat dan faktor tersebut saling mempengaruhi, sehingga di dalam upaya penanggulangannya perlu pertimbangan secara bijaksana.
Untuk menanggulangi parahnya kerusakan gigi sulung pada anak usia Taman Kanak Kanak perlu dicarikan cara yang efisien dan efektif, sehingga anak terhindar dari penderitaannya. Sampai saat ini belum dapat dikemukakan secara pasti indikator karies gigi sulung seperti halnya karies gigi tetap yang sudah di tetapkan oleh WHO.
Dari beberapa teori yang dikemukakan diperoleh suatu pengertian bahwa upaya pemeliharaan kesehatan gigi pada anak usia Taman Kanak Kanak dapat ditentukan oleh pengetahuan, sikap dan perilaku dari ibunya. Penelitian dilakukan pada ibu-ibu anak TK di Kecamatan Senen Jakarta Pusat beserta anaknya.
Tujuan umum penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi mengenai pengetahuan ibu dan sikap ibu anak TK tentang kesehatan gigi dengan praktek pemeliharaan kesehatan gigi terhadap kejadian karies gigi anaknya. Sedangkan tujuan khusus untuk menentukan prevalensi karies gigi sulung pada anak TK di Kecamatan Senen Jakarta Pusat, untuk memperoleh gambaran praktek pemeliharaan kesehatan gigi anak TK oleh ibunya, dan untuk menentukan hubungan pengetahuan ibu dan sikap ibu tentang kesehatan gigi terhadap praktek pemeliharanan kesehatan gigi anak, serta praktek pemeliharaan kesehatan gigi anak dengan kejadian karies gigi.
Jenis penelitian adalah "Survai Analitik"' dengan pendekatan "Cross-Sectional". Penarikan sampel dengan proporsional stratified sampling. Terpilih 8 Sekolah TK dengan jumlah 228 anak TK sebagai sampel dan ibu anak TK sebagai sumber informasi.
Dari analisis data melalui distribusi frekuensi dan statistik deskripsi, tabulasi silang serta analisa Regresi ganda diperoleh hasil bahwa secara keseluruhan ada hubungan yang erat antara pengetahuan ibu, sikap ibu tentang kesehatan gigi dengan praktek pemeliharaan kesehatan gigi dan prevalensi karies gigi.
"
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1989
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Tassya Lay
"Latar Belakang: Kesehatan mulut mengacu pada kesehatan gigi, gingiva, dan seluruh sistem mulut-wajah yang memungkinkan kita untuk tersenyum, berbicara, dan mengunyah. Kesehatan mulut yang buruk dapat memperburuk kondisi kesehatan umum, juga sebaliknya. Kolaborasi yang baik antara tenaga kesehatan merupakan hal yang penting dalam memberikan perawatan mulut. Untuk membangun kolaborasi yang baik, edukasi perawatan kesehatan mulut diperlukan.
Tujuan: Untuk mengetahui tingkat kesadaran, sikap, dan persepsi tentang kesehatan gigi dan mulut yang dimiliki mahasiswa Fakultas Ilmu Keperawatan, Fakultas Kedokteran, dan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia Angkatan 2021.
Metode: Penelitian deskriptif analitik potong lintang pada 442 mahasiswa Rumpun Ilmu Kesehatan Universitas Indonesia dengan menggunakan kuesioner yang telah diuji validitas dan realibilitasnya.
Hasil Penelitian: Dari 442 mahasiswa, sebanyak 223 mahasiswa (50,5%) memiliki tingkat kesadaran, sikap, dan persepsi yang tinggi. Namun, tingkat kesadaran, sikap, dan persepsi yang dimiliki mahasiswa FIK lebih rendah dibandingkan mahasiswa FK dan FKG, dengan 65,8% mahasiswa FIK memiliki tingkat kesadaran, sikap, dan persepsi yang rendah, sedangkan mayoritas mahasiswa FK (51,9%) dan FKG (63,2%) memiliki tingkat kesadaran, sikap, dan persepsi yang tinggi.
Kesimpulan: Sebagian besar mahasiswa (50,5%) memiliki tingkat kesadaran, sikap, dan persepsi yang tinggi. Tingkat kesadaran, sikap, dan persepsi responden dipengaruhi asal fakultas.

Background: Oral health refers to the health of teeth, gums, and the entire mouth-face system that enables us to smile, talk, and chew. Poor oral health can worsen general health conditions. Good collaboration between health workers is important to providing oral health care. In order to promote collaborative oral health care, oral health care education is needed.
Objectives: To determine the level of awareness, attitudes, and perceptions of oral health care among students of Health Sciences Cluster, Universitas Indonesia, batch 2021.
Methods: Cross-sectional analytic descriptive study method involving 442 students of Health Science Cluster, Universitas Indonesia using valid and reliable questionnaire.
Results: 223 out of 442 students (50,5%) had high level of awareness, attitudes, and perceptions of oral health care. However, the level of awareness, attitudes, and perceptions of nursing students were lower than medical students and dental students, 65.8% of nursing students had low levels of awareness, attitudes, and perceptions, while the majority of medical students (51.9%) and dental students (63.2%) had high level of awareness, attitudes, and perceptions.
Conclusion: Most students (50,5%) had high level of awareness, attitudes, and perceptions. The level of awareness, attitudes, and perceptions were influenced by faculty.
"
Depok: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ery Yuniastati
"Perilaku kesehatan gigi individu atau masyarakat merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap status kesehatan gigi individu atau masyarakat. Ibu sebagai individu yang paling banyak waktu untuk bertemu dengan anak serta paling mengerti dengan anak, sehingga dapat melakukan pendekatan untuk membiasakan anak sejak dini memelihara kesehatan gigi dan mulutnya. Pertumbuhan balita yang sehat tidak lepas dari pertumbuhan dan perkembangan gigi geliginya, untuk itulah dibutuhkan perilaku ibu yang positif terhadap kesehatan gigi dan mulut.
Perilaku ibu tentunya dipengaruhi oleh beberapa faktor baik dari diri ibu sendiri maupun faktor lingkungan di sekitarnya antara lain lingkungan pendidikan di Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jakarta, sehingga perilaku ibu-ibu tentang kesehatan gigi dan mulut seyogyanya baik. Berdasarkan hal itu maka penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku ibu dalam pemeliharaan kesehatan gigi balita di Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jakarta.
Penelitian dilakukan dengan menggunakan rancangan cross sectional (potong lintang). Pada penelitian ini tidak dilakukan pengambilan sampel, karena semua ibu-ibu karyawan dan isteri karyawan yang mempunyai anak balita sejumlah 145 orang dijadikan responen. Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner yang diisi oleh responden serta wawancara.
Analisis dilakukan dengan univariat untuk mengetahui distribusi frekuensi, analisis bivarat dengan tingkat kuadrat untuk mencari hubungan variabel independen dengan variabel dependen dan analisis multivariat dengan regresi logistik untuk mengetahui variabel independen yang paling berhubungan dengan variabel dependen.
Hasil penelitian menunjukkan hanya 46,9 % ibu-ibu Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jakarta berperilaku baik. Dan hasil analisis bivariat diketahui sikap ibu terhadap kesehatan gigi balita dengan nilai P value = 0,038, jumlah anak ibu dalam keluarga dengan nilai P value = 0,041, serta kemudahan dalam pencapaian ketempat pelayanan kesehatan gigi dengan nilai P value = 0,011 mempunyai hubungan yang bermakna dengan perilaku ibu dalam pemeliharaan kesehatan gigi balita. Hasil analisis multivariat dengan regresi logistik menunjukkan hanya kemudahan dalam pencapaian ketempat pelayanan kesehatan gigi yang sangat erat hubungannya dengan perilaku ibu dalam pemeliharaan kesehatan gigi balita dengan nilai OR = 3,667, artinya ibu yang mendapatkan kemudahan dalam pencapai ketempat pelayanan kesehatan gigi.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut disarankan kepada institusi untuk meningkatkan perilaku ibu terhadap pemeliharaan kesehatan gigi balita dengan mengupayakan program DHE (Dental Health Education), meningkatkan tindakan promotif dan preventif serta mengupayakan kemudahan pencapaian ketempat pelayanan kesehatan gigi. Bagi peneliti lain, agar diadakan penelitian yang sejenis dengan disain kasus kontrol / kohort atau studi eksperimental dengan cakupan populasi yang lebih luas dan variabel penelitian yang lebih banyak.

Factors Connection with Mother's Behavior in Maintaining Pre School Children's Dental Health in University of "Pembangunan Nasional Veteran" Jakarta year 2000Individual Dental Health Behavior of Community Dental Health Behavior are one of the many factors which influence the individual dental health status or community dental health status. Mother as an individual who spent the most of time and most understand about her children can persuade her children from the early age to maintain the cleaning of the oral hygiene. Development and growth of healthy Pre School children depends on the development and growth of their dentition. That's why mother's behavior with a positive attitude of oral and dental health is a necessity.
Mother's behavior are influenced by many factors whether the mothers themselves and their environment factors and hopefully the environment like university environment will have a good influence. Based on the opinion, research is carried on in order to find relation factors in mother's behavior maintaining Pre School children dental health in University Pembangunan Nasional Veteran Jakarta.
The method of the research is Cross Sectional , taking sample is not required because all mothers whether they are employee or the wife's employee amount 145 persons are all respondent. The data collection is using questionnaire which filled by respondent and interview.
The analysis is univariat to know the frequency of distribution, bivariat with Chi-Square to find independent variable correlation and multivariat with logistic regression to find to most correlative independent variable.
The result shows that only 46,5 % University Pembangunan Veteran mothrer's Jakarta have good behavior. From bivariat analysis result shows that mothers behavior in Pre School children's dental health has score Pvalue = 0,038 and the number of children in the family has score P value = 0,041 and accessibility of dental health resources has score P value = 0,011 have significance relationship with mother's behavior in maintaining Pre School children's dental health.
Based on the result we suggest the institution to increase mother's behavior in Pre School children's dental health through Dental Health Education Program, to increase Health Promotion and Prevention action and accessibility of dental health resources. For another researcher, to continue the research with Case Control design or Experimental Study and more population to represent the relationship between mother's behavior and Pre School dental health children.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2000
T10384
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andre Kurniawan
"Terdapatnya suatu jaminan kesehatan baru yang menggantikan jaminan kesehatan sebelumnya dapat membawa kebaikan ataupun keburukan bagi pengguna. Oleh sebeb itu, perlu adanya survei kepuasan kepada peserta pengguna tentang pelayanan yang diberikan oleh masing-masing jaminan kesehatan JPKM Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat ataupun JKN Jaminan Kesehatan Nasional di kota Sawahlunto.
Tujuan : Mengetahui hubungan dan membandingkan antara sistem jaminan kesehatan JPKM dan JKN terhadap kepuasan peserta dalam pelayanan kesehatan gigi dan mulut di kota Sawahlunto.
Metode : menggunakan cross-sectional, dengan sampel pada penelitian ini diberikan kuesioner ServQual yang terdiri atas harapan dan kinerja. Subjek : Masyarakat yang pernah atau sedang menggunakan JPKM dan JKN, jumlahnya adalah 182 orang.
Analisa : Kepuasan pengguna dilihat dengan menganalisa gap antara kinerja dan harapan pada status sosiodemografi dan uji komparasi Mann Whitney test untuk melihat perbedaan kepuasan JPKM dan JKN.
Kesimpulan hasil : terdapat perbedaan kepuasan pada dimensi assurance JKN kelompok usia, semakin muda tingkat kepuasannya semakin tinggi. Pada kelompok profesi PNS/pensiunan memiliki persepsi kepuasan yang lebih tinggi dibandingkan kelompok profesi lainnya. Kemudian, dimensi assurance dan reliability memberikan pengaruh signifikan pada kepuasan total pengguna JPKM dan JKN. Selanjutnya, pengguna JPKM memiliki nilai hampir mendekati kepuasan dibandingkan JKN.

The new health insurance which change the old insurance it doesn rsquo t absolutely have a goodness. Therefore, we need observe user satisfaction in dental health service which have been given to users by JPKM Sub regional Community Health Insurance and JKN National Health Insurance in Sawahlunto city.
Purpose to see the relationship and compare between JPKM system and JKN system to user satisfaction in dental health service.
Method it was cross sectional study, the subject for this study were given expectation ServQual questionnaire and perception ServQual questionnaire. Subject all users had experiences using JPKM and JKN or were current users in Sawahlunto city, a total are 182 people.
Analysis user satisfaction was identified by analizing gap between perception and expectation on sosiodemographic status and comparison test Mann Whitney test to see significantly differences.
Conclusion of findings on JKN assurance dimention there are differences of satisfaction based on age variable. On profession variables, PNS pensiunan group has higher satisfaction than other professions. Then, reliability and assurance dimentions give signifficant effect to total satisfaction, and JPKM user have higher satisfaction than JKN user.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2016
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Akrom Ibaad
"ABSTRAK
Latar Belakang: Kesehatan gigi merupakan salah satu hal yang penting dalam menunjang kesehatan umum, dimana penyakit gigi dan mulut dapat menyebabkan penyakit pada bagian tubuh yang lain ataupun dapat meningkatkan keparahan dari penyakit sistemik yang telah ada. Sebaliknya kesehatan sistemik dapat mempengaruhi kesehatan gigi dan mulut. Terdapat beberapa penyakit sistemik yang dapat ermanifestasi pada mulut, seperti Diabetes Melitus dan SLE yang merupakan kelainan sistem imun. Etiologi dari penyakit ini masih belum diketahui. Walaupun demikian terdapat faktor-faktor predisposisi yang sudah diketahui.. Faktor predisposisi yang ditemukan antara lain genetik, infeksi, hormonal, antibodi, kompleks imun, sinar matahari, makanan dan minuman, stress dan kelelahan fisik.

Tujuan: untuk mengetahui status kesehatan gigi dan mulut pada Orang Dengan Lupus (Odapus) yang berkunjung di Yayasan Lupus Indonesia(YLI). Dari 30 responden diketahui bahwa 26 orang adalah perempuan dan 4 orang laki-laki. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan wawancara dan pemeriksaan klinis kesehatan gigi dan mulut pada Odapus dengan Index OHIS untuk melihat status kebersihan gigi dan mulut, Index DMFT untuk mengukur kesehatan gigi ,dan Index CPITN untuk mengukur kesehatan jaringan periodontal.

Hasil: Rata-rata Odapus yang diteliti, 21 orang (70 %) memiliki tingkat kebersihan mulut sedang, 13 orang ( 44%) memiliki tingkat kesehatan gigi sedang dan 10 orang (34 %) memiliki kelainan periodontal dengan kedalaman poket antara 4-5 mm.

Kesimpulan: Hasil penelitian ini menunjukan bahwa status kesehatan gigi dan mulut pada Odapus masih tergolong sedang. Hal ini dapat dipengaruhi dari tingkat pendidikan yang sebenarnya sudah baik, tetapi dari faktor perilaku yang masih kurang dan dari penyakit SLE yang dapat memperburuk kondisi kesehatan gigi dan mulut

ABSTRACT
Background: Oral health is one of the most important that supports general health. Oral diseases can cause systemic diseases or worsen the existent systemic diseases. On the revearse, systemic diseases can influence oral health. Etiology of this disease is still unknown. Nevertheless, several predisposition factors found, e.g. genetic, infection, hormonal factors, antibody, immune complex, sunburn, food, stress, and exhausted.

Pruposes: to know oral health status of SLE patient that visited Indonesian Lupus Organization. From 30 respondents, it is found that 26 patients are women and 4 patients are men. This research uses interview and clinical examination methods which the respondents are examined with Index OHIS to see oral hygiene status, Index DMFT to messure teeth health, and Index CPITN to meassure periodontal tissue health.

Results: The avarage of SLE patients examined, 21 patients (70%) have moderate oral hygiene, 13 patients (44%) have moderate teeth, and 10 patients (34%) have periodontal diseases with pocket depth between 4- 5 mm.

Conclusion: This research result shows that SLE patients have moderaten oral health status. This condition is influenced by bad behaviour factors, although their education status is good, and also the SLE which worsen their oral health."
2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyu Septiono
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26620
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hartati Poerwanto
"Pemasangan mahkota logam pada gigi sulung dikawatirkan karena kebersihan mulut anak umumnya buruk dan sering dijumpai gingivitis. Untuk itu perlu diteliti bagaimana pengaruh pemasangan mahkota logam pada gigi sulung terhadap kesehatan gingiva, serta untuk mengetahui bagian permukaan gigi yang banyak terakumulasi plak dan bagian gingiva yang mengalami gingivitis.
Sebagai subyek adalah murid SD di Kelurahan Grogol Selatan. Pada awal penelitian seluruh murid kelas I & II diberi pendidikan cara melakukan kebersihan mulut. Pada subyek dilakukan oral profilaksis kemudian dipasang mahkota logam pada 30 gigi molar satu bawah sulung dengan karies dentin. Jenis gigi yang sama pada sisi yang berlawanan digunakan sebagai kontrol.
Hasil penelitian menunjukkan tidak adanya perbedaan yang bermakna antara gigi dengan mahkota logam dan gigi kontrol terhadap akumulasi plak serta terjadinya gingivitis. Gingivitis lebih banyak dijumpai pada permukaan lingual dan akumulasi plak lebih banyak pada permukaan distofasial dan lingual dibanding dengan permukaan mesiofasial dan fasial. Oleh karena itu pads anak dengan mahkota logam supaya lebih meningkatkan kebersihan mulut pada seluruh permukaan giginya terutama daerah yang sukar dibersihkan. "
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 1990
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Harini Soemartono
Jakarta: UI-Press, 1998
PGB 0453
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>