Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 40837 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bahar
"Mungkin hampir tidak ada industri, kecualì industri yang berorientasi ekspor dengan kandungan impor (import content) yang relatif kecil yang tidak terpengaruh dengan krisis ekonomi yang melanda Indonesia pada pertengahan November 1997. Salah satu industri yang cukup resistance terhadap krisis ini adalah industri kemasan fleksibel. Ketika krisis ekonomi terjadi sampai pemuithan di awal tahun 2000, industri ini tetap survival dengan pertumbuhan ±3%.
Dalam 10 tahun terakhir sampai dengan tahun 1997 pertumbuhan konsumsi kemasan fleksibel di Indonesia mencapai rata-rata 10% per tahun. Sedangkan, proyeksi pesimistik yang dilakukan oleh The CIC Consulting Group dalam Study on Flexible Packaging in Indonesia pada bulan Desember 2000 mengatakan pertumbuhan pemakaian kemasan fleksibel di Indonesia berdasarkan agregrat industri downstream pada kondisi ketidakstabilan politik dan keamanan sampai tahun 2004 adalah akan terjadi sebesar 5% per tahun.
Memasuki tahun 2000, banyak perusahaan yang sejenis mulai melakukan persiapan ekspansi kapasitas produksinya yang kebanyakan tertunda karena krisis ekonomi. Optimisme kalangan industri kemasan fleksibel terhadap peningkatan permintaan pasar sarigat kuat karena konsumsi kemasan fleksibel per kapita yang masih sangat rendah dibandingkan dengan negara-negara lain.
Ketika perusahaan-perusahaan lain sangat optimis untuk melakukan ekspansi kapasitas produksinya, hal ini tidak terjadi pada PT Multikemasindo yang juga perusahaan yang bergerak di industri fleksibel packaging. Dalam lingkungan struktur organisasi industri yang menarik di mapa profitabilitas mudah diperoleh dengan penerapan strategy yang tepat, kondisi yang dialami oleh PT. Multikemasindo merupakan fenomena yang aneh.
Sebagai perusahaan yang sejak tahun 1983 berkecimpungan di industri kemasan fleksibel, khususnya di bidang general packaging, perusahaan mengalami pertumbuhan yang sangat baik. Situasi ini berubah ketika perusahaan melakukan ekspansi usahanya ke bidang fine packaging - masih di dalam industri kemasan fleksibel pada tahun 1995, Jadi, jauh sebelum krisis ekonomi melanda Indonesia.
Penulis mengidentifikasikan masalah yang dihadapi oleh PT. Multikemasindo sehingga perusahaan ini tidak mampu berkinerja baik, yaitu perusahaan ini tidak fokus dalam menentukan bisnis intinya. Perusahaan ini tidak belajar dari pengalaman dan perusahaan-perusahaan lain yang mempunyai history path yang sama, mengdevestasi usaha general packaging ketika mulai beralih ke bidang fine packaging.
Tujuan keseluruhan dan karya akhir ini adalah memberi gambaran yang mendalam tentang industri keniasan fleksibel dan mengetahui posisi PT. Multikemasindo di tengah-tengah persaingan bisnis kemasan fleksibel di Indonesia. Berdasarkan penelitian dan analisa-analisa yang terdapat di dalam tulisan ini, dapat diambil kesimpulan dan perumusan strategi yang tepat untuk meningkatkan kinerja perusahaan dan keunggulan bersaing. Karya tulis ini, dengan mengambil kasus yang terjadi di PT. Multikemasindo juga diharapkan dapat memberikan masukkan bagi dunia usaha, khususnya industriawan kemasan fleksibel di Indonesia dan pihak-pihak yang berkepentingan dengan industri ini pada umumnya."
2001
T971
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Manulang, Thurman
"Prospek bisnis ritel sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti faktor ekonomi, politik maupun sosial budaya. Hal tersebut dapat diperhatikan dari perkembangan ekonomi dan politik akhir-akhir ini, bisnis ritel mengalami kelesuan dan menghadapi tantangan yang cukup berat. Dalam situasi krisis demikian yang dapat dilakukan para pelaku bisnis ritel adalah bagaimana aktivitas bisnisnya bertahan.
PT. Sarinah sebagai salah satu BUMN di bawah Depperindag, yang bergerak di bisnis ritel menghadapi berbagai masalah antara lain mengalami penurun tingkat pertumbuhan penjualan, ketatnya persaingan di bisnis ritel baik yang datang dari pengusaha domestik maupun yang datang dari investor asing, diberikannya kesempatan bagi investor asing untuk menanamkan modalnya di bidang ritel sampai di tingkat Kabupaten. Untuk itu PT. Sarinah perlu mempersiapkan suatu strategi bersaing, dan mencari solusi melalui analisis secara komprehensif sehingga diperoleh gambaran posisi bersaing.
Penelitian ini diawali dengan menganalisis kondisi lingkungan internal dan eksternal perusahaan. Dalam menganalisis digunakan metode Proses Hirarki Analitik (PHA) untuk membobot derajat kepentingan setiap faktor. Sedangkan untuk menentukan posisi bersaing PT. Sarinah digunakan General Electric Matrix.
Analisis PHA menunjukkan kekuatan bisnis ritel PT. Sarinah terletak pada pangsa pasar, fasilitas, sedangkan daya tank bisnis ritel PT. Sarinah terletak pada ukuran pasar dan kesetiaan pembeli. Dari uji PHA dan GE Matrix diperoleh posisi bersaing PT. Sarinah pada area atau sel V GE Matrix, dengan strategi hold dan maintain. Artinya PT. Sarinah berada pada area atau sel selektif. Untuk itu PT. Sarinah perlu berhati-hati apabila ingin melakukan investasi baru.
Dengan melihat posisi bersaing, kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman diberikan alternatif pemilihan strategi bersaing perusahaan untuk dapat mendukung keberhasilan perusahaan di dalam menghadapi persaingan. Sehubungan dengan itu perlu menggunakan strategi penetrasi pasar dan strategi pengembangan produk."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rosichin
"Menghadapi persaingan pasar bebas banyak faktor yang mempengaruhi persaingan tersebut baik faktor makro maupun mikro. Untuk menghadapi pasar bebas ini perusahaan berusaha semaksimal mungkin untuk dapat bertahan bahkan menguasai pasar. Untuk itu kualitas produk dan distribusi sangat penting dalam persaingan gas di dalam pasar bebas. Perusahaan harus mengetahui kenyataan yang terjadi di lapangan yang ada juga keinginan yang di harapkan oleh konsumen. Ketersediaan produk dan kualitas serta harga yang terjangkau akan menjadi kepuasan bagi konsumen.
Penelitian ini berusaha untuk mengungkapkan faktor makro dan mikro yang mempengaruhi persaingan gas di Indonesia. Selain itu juga menggambarkan kenyataan yang terjadi di lapangan dan keinginan konsumen terhadap produk dan jasa yang diberikan oleh perusahaan. Metode yang digunakan adalah metode diskriptif analisis dan mengambil populasi sebagai sampel atau non probita sampling. Serta menggunakan pendekatan Five's Forces oleh Michael E. Porter.
Adapun hasil korelasi yang didapat dari penelitian ini adalah bahwa lingkungan makro yang mempengaruhi persaingan gas di antaranya adalah lingkungan demografi, sosial budaya, ekonomi, peraturan pemerintah, dan teknologi. Di samping faktor lingkunan mikro yang mempengaruhi adalah pendatang baru potensial yang dapat mengancam PGN, kekuatan tawar menawar pembeli yang rendah, kekuatan tawar menawar pemasok yang kuat, produk pengganti dan para pesaing industri yang kuat.
Tanggapan konsumen atas hal yang menjadi kenyataan dilapangan yaitu produk PGN yang agak sulit ditemukan, harga yang relatif mahal khususnya untuk biaya penyambungan bagi konsumen rumah tangga dan karyawan PGN telah melayani dan memahami kebutuhan konsumen dengn baik. Sedangkan persepsi dan harapan konsumen terhadap PGN adalah tersedianya produk-produk PGN dengan mudah dan harga yang terjangkau.
Gambaran tersebut di atas juga harus diantisipasi oleh PGN melalui strategi operasional yang nyata seperti perumusan kembali atas visi, misi dan strategi perusahaan. Banyaknya kompetitor baru baik dari dalam maupun luar negeri harus disikapi dengan membangun aliansi, merebut dan mempertahankan pasar serta kerja sama yang semakin harmonis dengan seluruh stake holders khususnya konsumen, pemerintah daerah, lembaga swadaya masyarakat dan para penyandang dana.

Strategy Analysis of Natural Gas Business in Indonesia at Free﷓Trade Era Case Study: Natural Gas Business PT PGN (Persero)In free-trade market competition, there are many factors that influence the competition, both macro and micro factors.
Competing in this free-trade market, the company has to maximize its efforts maintaining its position in the market, even being leader in the market. Therefore, the product quality and distribution pipeline are very important in gas business competition in free-trade market. The company should accommodate the fact that happened and meet the customer needs. Product availability, quality and price that is attainable, so that the customer will be satisfied.
This research attempts to reveal macro and micro factors that influence the gas business in Indonesia. Besides, it describes the fact that happened and customer needs of products and services that is produced by the company. The method is analysis description method and take population as a sample or non probita sampling. Besides, it is using Five's Forces by Michael E. Porter.
Correlation results in this study are as follow:
Macro environment which affects the gas business competition, such as demography, social and cultural, economy, government regulation, and technology. Besides, micro environment are potential new entrants which can threat PGN position, low bargaining power of buyer, high bargaining power of supplier, substitution products and competitor.
Customer response on the fact that the PGN product is rather difficult to be obtained, the price that is relatively expensive especially for the connection cost for household customer, and PGN employees serve and understand the customer needs. Meanwhile, customer expectation is availability of the product and the price is attainable. The above description should be anticipated by PGN through operational strategy, such as re-formulation of corporate vision, mission, and strategy. New entry competitors, both domestically and internationally must be responded by establishing strategic alliances, penetrating and developing market share, and also maintaining the existing market share and keeping harmonious cooperation with the stakeholder especially customer, government, non-government organization and the fund raising organization.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T13900
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hindradjid Harsono
"Berkembangnya trend konvergensi antara industri komputer, Informasi dan komunikasi salah satunya adalah VoIP, sehingga berkembang menjadi suatu bisnis. Untuk itu bisnis VoIP membutuhkan strategi yang tepat agar dapat bersaing dalam bisnis VoIP ini.
Penelitian ini bermaksud menganalisis kondisi lingkungan eksternal dan internal yang dihadapi oleh PT. XYZ dan memetakan posisi persaingan/ competitive position PT. XYZ. Faktor-faktor utama yang dapat dijadikan penyusunan strategi dengan berbasis kompetensi inti untuk digunakan oleh PT. XYZ, merancang dan menemukan arsitektur strategik dalam bisnis VoIP, sehingga dapat dijadikan sebagai arahan dan petunjuk dalam pengembangan strategi.
Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif analitis. Populasi penelitian adalah para karyawan yang dinilai ahli dan berkompeten. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara riset pustaka dan lapangan melalui daftar kuesioner dilanjutkan dengan menggunakan wawancara tidak terstruktur. Penelitian ini menggunakan aliran strategi konfigurasi, dengan aliran posisi untuk memposisikan diri (PT.XYZ) dan aliran pembelajaran guna pengembangan strategi.
Analisis strategi mengenai lingkungan eksternal dan internal menggunakan aliran posisi yang berbasis pasar/market based dengan memetakan Matriks General Electric. Sedangkan pada tahap pengembangan strategi bisnis VoIP dengan menggunakan aliran pembelajaran yang berbasis sumber dayalresource based dengan mengidentifikasikan kompetensi inti yang ada dan yang dibutuhkan pada PT. XYZ, dilanjutkan dengan memetakan pohon kompetensi inti bisnis VoIP pada PT. XYZ, yang pada akhirnya dapat mengetahui implementasi dan pengembangan strategi bisnis VoIP. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produk atau Iayanan inti PT.XYZ adalah sistem, jaringan dan komunikasi. Sedangkan kompetensi inti yang dikembangkan adalah manajemen operasional, fleksibilitas, dan pengembangan sumber daya manusia perusahaan.
Berdasarkan hasil penelitian, disarankan agar PT.XYZ menciptakan kompetensi isi pada jalur kompetensi proses, mengadakan analisis pada Iingkungan internal agar dapat ditingkatkan secara cermat, bagian sumber daya manusia, dan pelatihan sebaiknya ditingkatkan, mengembangkan jaringan kerja sama pada pihak pemasok (akses dan perizinan), pengembangan keunggulan bersaing dengan pendekatan kompetensi inti. Di samping itu, mempertimbangkan penggunaan aliran lainnya di dalam pengembangan strategi bersaingnya scbagai bagian dari penggunaan aliran konfigurasi."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T2449
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Moeninggar S.
"Perkembangan industri asuransi, khususnya asuransi kerugian yang makin pesat ditandai bertambahnya jumlah perusahaan asuransi yang turut bersaing di dalamnya baik perusahaan lokal maupun joint venture. Fenomena tersebut menggambarkan semakin tingginya tingkat persaingan di dalam bisnis asuransi di tengah semakin terbukanya permintaan untuk asuransi itu sendiri.
Prospek bisnis asuransi kerugian di Indonesia sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti faktor struktur pasarnya yang oligopolis dan tidak merata serta keadaan masyarakat Indonesia. Hal tersebut dapat diperhatikan dari perkembangan yang ada terutama dalam situasi krisis ekonomi. PT. Mitra Sejati di dalam perkembangan bisnis asuransinya dengan core bisnis pada asuransi kendaraan bermotor menghadapi berbagai masalah antara lain mengalami persaingan ketat yang apabila tidak diantisipasi dapat berpengaruh terhadap kinerja perusahaan yang selanjutnya dapat mempengaruhi tingkat pertumbuhan penjualan. Untuk itu PT. Mitra Sejati perlu mempersiapkan suatu strategi bersaing, dan mencari solusi melalul analisis secara komprehensif sehingga diperoleh gambaran posisi bersaing.
Penelitian ini diawali dengan pengujian kecukupan data-data sampel yang dianalogikan dengan eksperimen Bermouli dengan outcome berupa kuesioner yang dapat diolah sebagai outcome sukses dan kuesioner yang dapat diolah sebagai outcome gagal.
Dalam melakukan analisis data, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode Koefisien Cronbach Alpha, dengan menggunakan bantuan software SPSS versi 6.0 for Windows. untuk membobot derajat kepentingan setiap faktor.
Analisis menunjukkan, lingkungan internal dengan bobot 1,4723 berada pada posisi antara sedang dan kuat, sementara lingkungan eksternal dengan bobot 2,23175 berada diantara sedang dan menarik, selanjutnya dari analisis ranking, diperoleh komponen produk dan distribusi mempunyai peranan penting dalam pencapaian kinerja perusahaan. Dengan melihat posisi bersaing, kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman PT. Mitra Sejati berada pada situasi yang sangat menguntungkan dengan strategi yang ditetapkan adalah mendukung kebijakan pertumbuhan (growth oriented strategy)."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2000
T4488
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuli Setiono
"Persaingan bisnis industri asuransi di Indonesia saat ini sangat ketat, khususnya di sektor asuransi umum. Jumlah perusahaan yang bermain di industri ini, adalah 104 perusahaan asuransi umum. Secara makro, prospek bisnis asuransi umum di Indonesia masih sangat menggiurkan. Tak mengherankan banyak pemain asing yang tertarik masuk ke pasar Indonesia. Dalam konteks inilah PT. X sebagai salah satu pemain dalam industri ini perlu menyusun strategi agar dapat bersaing di pasar Indonesia.
Proses penelitian ini dimulai dengan perumusan terhadap visi dan misi perusahaan saat ini melalui serangkaian wawancara dengan interest group, seperti pemegang saham, direksi, manajer (kepala divisi) dengan mengacu selain pada sejarah perusahaan, harapan-harapan (cita-cita) pemegang interest group, kondisi internal dan eksternal, juga mengacu pada konsep-konsep perencanaan strategi yang ada dalam berbagai literature.
Secara lebih tajam lagi, faktor-faktor terpenting yang mempengaruhi perusahaan akan ditelaah dalam analisis lingkungan eksternal dan internal perusahan melalui analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) yang melingkupi aspek-aspek usaha perasuransian saat ini atau di masa datang yang diduga akan menjadi peluang atau ancaman bagi perusahan.
Dari analisis SWOT, maka didapatkan posisi perusahaan berada pada kuadran ke II, dimana pada posisi ini perusahaan memiliki peluang yang lebih besar ketimbang ancamannya, namun di sisi lain secara internal kelemahan perusahaan masih lebih besar daripada kekuatannya. Berdasarkan hal di alas, maka Strategi Umum (Dasar) yang dianjurkan kepada PT. X adalah Strategi Berbenah Diri, yaitu mengkonsolidasikan perusahaan untuk mengurangi kelemahannya serta mempertahankan pangsa pasar sesuai dengan kemampuan yang ada. Selama proses perbaikan manajemen, perusahaan juga harus secara aktif mempertahankan segmen pasarnya dengan tetap mencoba mengimbangi manuver/taktik dari pesaing.
Berdasarkan strategi yang ditetapkan, maka arah pengembangan perusahaan hares diarahkan pada empat tahap pengembangan. Pertama, tahap Konsolidasi Manajemen, yaitu perusahaan agar memberikan prioritas yang berkaitan dengan pembenahan manajemen, seperti: struktur organisasi, sistem manajemen, dan persiapan-persiapan fisik yang akan mendukung keberhasilan.
Kedua, tahap Pemantapan Organisasi, yaitu perusahaan memberikan prioritas pada upaya-upaya yang berkaitan dengan sosialisasi dan proses belajar atau improvement atas hasil-hasil yang telah dicapai pada tahap sebelumnya.
Ketiga, tahap Penumbuhan, yaitu perusahaan memberikan prioritas pada upaya-upaya yang berkaitan dengan menangkap peluang pada pasar yang telah ada (existing market) secara lebih agresif dibandingkan pada tahap sebelumnya.
Keempat, tahap Pertumbuhan Cepat, yaitu perusahaan memberikan prioritas pada upaya-upaya yang berkaitan dengan menangkap peluang pada pasar baru (new market) dengan tetap melakukan pemeliharaan (maintaining) atas pasar yang telah ada secara agresif."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T10784
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Syaiful Anam
"Batubara bitumen adalah salah satu komoditas ekspor non migas unggulan Indonesia. Dalam ekspor-impor antar negara-negara ASEAN tahun 2001, Indonesia adalah eksportir utama dengan volume ekspor sebesar 9,9 juta MT dan memiliki keunggulan kompetitif dengan nilai ekspor sekitar US$ 242 juta.
PT. Berkala Internasional adalah perusahaan swasta, bergerak dalam bidang perdagangan dan pertambangan batubara, berskala menengah dan berorientasi ekspor. Tahun 2001 perusahaan telah mampu memproduksi 1,8 juta MT batubara dari tambang Bengkulu dan Kalimantan Selatan. Dari total produksi, sebesar 630.000 MT (35%) diekspor ke Malaysia, Philipina dan Thailand, sedangkan sisanya untuk pasar lokal di Pulau Jawa. Volume ekspor tersebut memenuhi pangsa 6,35% dari total ekspor Indonesia ke ASEAN.
Penelitian dilakukan dengan pendekatan metode Evaluasi Faktor Eksternal dan Internal untuk menganalisis beberapa faktor lingkungan eksternal dan internal yang mempengaruhi aktivitas bisnis ekspor perusahaan. Selanjutnya dilakukan evaluasi dan penilaian faktor-faktor tersebut dengan pendekatan metode analisis SWOT untuk memperoleh gambaran obyektif tentang peluang dan ancaman serta kekuatan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan.
Berdasarkan evaluasi dan penilaian beberapa faktor internal dapat diketahui kekuatan yang dimiliki yaitu faktor lokasi tambang, ketepatan pengiriman, kapasitas utilitas, pelayanan order, rentabilitas dan Skala ekonomis. Sedangkan faktor keragaman produk, manajemen dan produktivitas sumber daya manusia, pengalaman karyawan serta kebijakan harga adalah kelemahan yang dimiliki perusahaan.
Peluang potensial yang dapat dimanfaatkan dengan maksimal adalah terbukanya kawasan perdagangan bebas, perkembangan ekonomi regional, kemajuan di bidang teknologi industri serta kebijakan pemerintah yang kondusif. Sedangkan ancaman yang dihadapi perusahaan adalah faktor tingginya tingkat persaingan atau rivalitas di antara para pesaing industri batubara, kekuatan tawar menawar pihak pembeli dan kekuatan tawar menawar pernasok.
Berdasarkan hasil analisis SWOT dapat diidentifikasi dan diketahui posisi bisnis perusahaan saat ini berada pada kuadran I (Growth Oriented Strategy) yangmendukung strategi pertumbuhan agresif dalam kinerja dan produktivitas menyeluruh termasuk, proses produksi, pemasaran, penjualan, pangsa pasar, pendapatan dan keuntungan perusahaan melalui alternatif strategi fokus baik biaya dan diferensiasi; peningkatan dan perluasan kapasitas dan efisiensi produksi; peningkatan dan pengembangan pangsa pasar maupun penetrasi pasar baru; pengembangan diversifikasi dan diferensiasi produk, proses produksi dan pemasaran; serta peningkatan dan pengembangan sumber daya manusia."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T10914
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Nastiti Budianti
"ABSTRAK
PT Great River International (GRI) adalah perusahaan pembuat pakaian
jadi dengan Iisensi merek-merek terkenal dunia. Sebagai perusahaan yang
terintegrasi dan menguasai pangsa pasar terbesar pakaian jadi untuk segmen
menengah ke atas di Indonesia dan telah melakukan ekspor ke Iebih dari 20
negara di dunia, posisi PT GRI sebenarnya tergolong kuat. Tetapi dengan
dihapuskannya Multi Fibre Arrangement secara bertahap sampai tahun 2004,
maka struktur pasar PT GRI jadi berubah. Yakni dari pasar Iokal yang semula
diproteksi menjadi pasar terbuka, sehingga mengakibatkan produk impor
membanjiri pasar domestik. Selain itu, tingkat kompetisi bisnis pakaian jadi di
dunia juga semakin meningkat.
Untuk menghadapi peningkatan persaingan dan mempertahankan
survival korporasinya, PT GRI perlu menyusun dan merencanakan strategi
bisnisnya dengan merespon setiap perubahan yang terjadi di Iingkungan internal
maupun eksternal perusahaan.
Dari analisis Iingkungan eksternal diketahui bahwa ancaman utama yang
dihadapi PT GRI adalah perkembangan ekonomi dan politik selama kurun 2
tahun terakhir yang buruk. Sedangkan faktor peiuang adalah permintaan ekspor
yang tinggi akibat depresiasi rupiah dan perkembangan jumlah penduduk yang
terus meningkat. Dari analisis lingkungan internal perusahaan, terutama faktor
manajemen, pemasaran dan produksi menunjukkan indikasi yang kuat.
Sebaliknya faktor keuangan cukup lemah. lni disebabkan depresiasi rupiah yang
taiam telah menaikkan biaya impor dan pengeluaran-pengeluaran yang dibayar
dalam dolar AS.
Hasii analisis SWOT menunjukkan bahwa posisi bisnis PT GRI berada
pada kwadran I, yang berarti perusahaan harus meiakukan strategi
pertumbuhan. Namun demikian dengan mempertimbangkan kondisi keuangan
perusahaan, maka perusahaan dapat mengkombinasikannya dengan strategi
devensif dengan tujuan penghematan dan memperbaiki posisi keuangan
perusahaan. Sedangkan strategi generik yang sesuai untuk PT GRI adaiah
strategi diferensiasi. Untuk mengurangi risiko akibat penerapan strategi
diferensiasi, perusahaan perlu memiliki kemampuan, diantaranya 1 strategi
pemasaran yang kuat, inovasi/kreativitas mode atau fashion dan reputasi
perusahaan untuk memimpin mutu dan teknologi pada industri pakaian jadi.
Hasil analisis Competitive Profile Matrix menunjukkan posisi PT GRI di
pasar domestik unggul dalam segmen pakaian dalam wanita, pakaian pria dan
pakaian anak. Sedangkan pada segmen pakaian dalam pria dan jeans &
pakaian santai, posisinya di bawah pesaing, terutama pada faktor harga,
promosi dan distribusinya. Untuk memperbaiki posisi bersaing kedua segmen ini
di pasar domestik, perusahaan dapat melakukan pengembangan produk dan
pasar terutama pada segmen menengah yang diyakini daya belinya masih
cukup tinggi. Perusahaan juga perlu menurunkan harga, meningkatkan
anggaran periklanan dan memperbaiki jalur distribusi yang ada.
Hasil analisis portofolio General Electric menunjukkan : Segmen
pakaian dalam wanita dan pakaian pria pada posisi daya tarik industri tinggi dan
kekuatan bisnis perusahaan yang juga tinggi, maka slrategi unit bisnis dan
alokasi sumber daya diarahkan untuk mempertahankan dominansi pasar,
melindungi kekuatan yang ada dan kelola sebaik-baiknya untuk laba sekarang,
serta maksimumkan investasi. Segmen pakaian anak pada posisi daya tarik
industri tinggi dan kekuatan bisnis perusahaan sedang, maka strategi unit
bisnis dan alokasi sumber daya diarahkan untuk memelihara dan
mempertahankan posisi sekarang, identifikasi segmen pasar yang bertumbuh,
pengembangan produk dan pasar, sementara investasi dilakukan hati-hati dan
selektif. Sedangkan segmen pakaian dalam pria dan jeans & pakaian santai
pada posisi daya tarik industri sedang dan kekuatan bisnis perusahaan sedang,
maka strategi unit bisnis dan alokasi sumber daya diarahkan untuk
mengidentifikasi segmen pasar yang bertumbuh, pengembangan produk dan
pasar, sedangkan investasi dilakukan selektif dan dipusatkan pada segmen
dengan Iaba yang baik dan risiko yang rendah.

"
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1999
T16680
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmat Nuryono
"PT Kawasan Industri Jababeka, Tbk (PT KIJ, Tbk), is an industrial estate management company. The company also includes the supporting facilities of the industrial estate in its business operation. The supporting facilities that are included are the apartments/residence, store, and office construction, clean water construction and management, industrial waste management, telecommunication facilities, telephone and electricity; and other supporting facilities.
Along with the change in macro environment, from 1998 until 2001 the Indonesian industrial estate management companies suffered a great decrease. It was marked by the decrease of investment realization and followed by the deflation of Rupiah and the upsurge of the inflation rate. Even though since 2003 Indonesian economic growth has reached 4,1%, to boost up the industrial estate management requires the reevaluation and adjustment of its strategic business to the environmental change so that the company can keep its sustainability and growth.
To know the preparation of PT KIJ, Tbk in anticipating every external environmental change and preparing its internal resources, the appropriate business strategic analysis is required. The research method applied in this research is descriptive - qualitative method. It is conducted by giving questionnaire and interviewing the respondents who know and understand the industrial estate management. The respondents given the questionnaire and interviewed for the research are the manager of PT KIJ, Tbk, the and interviewed for the research are the manager of PT KIJ, Tbk, the boarding staff of Himpunan Kawasan Industri (HKI) commissariat Bekasi, the officials of Sub Dinas Penanaman Modal Daerah (PMD) Dinas Perindagpar and PMD Bekasi Regency, and the directors of tenant companies in Jababeka.
The research is initiated by analyzing the condition of internal and external factors of the company and also by analyzing the importance level of those factors. The result of the assessment is used to determine the competitive position of PT KIJ, Tbk by applying General Electric (GE) Matrix. The competitive position obtained from GE matrix analysis exist in growth and build business area or Quadrant ll which recommends some alternative strategies suitable for its development. By examining the competitive position, strength, weakness, opportunity, threat and business goal of the companies, market penetration strategy and market development strategy are corroborated. After the strategies have been corroborated, the functional strategy proposal; the strategy to strengthen each function of the company, is given to arrange the program or to arrange the more detail description of the strategies."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T14239
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sapto Rahardjo
"PT HM Sampoerna sebagai produsen rokok kelompok tiga besar di Indonesia perlu sckali melakukan ekspansi bisnisnya di pasar inetemasional sehingga analisa mengenai strategi ekspansi bisnisnya perlu dikaji Iebih mendalam Pemahaman yang menyuluruh menyangkut berbagai aspek strategi, manajemen perusahaan akan dapal mengetahui bentuk strategi bisnis mana yang cukup berhasil dilakukan serta yang kurang berhasil. Untuk sukses ekspansi bisnis di pasar internasional maka diperlukan persiapan strategi yang selektif dan matang sekali untuk mendukung kemajuan bisnis pemsahaan dalam jangka panjang.
Pennasalahan paling utama yang dihadapi oleh perseroan adalah semakin ketatnya tingkat persaingan antar produsen rokok terulama dalam persaingan di pasar intemasional sorta -banyaknya hambatan dalam rangka ekspansi bisnis. Sedangkan tujuan penelitiarn ini akan menerangkan alasan kenapa HM Sampoerna melakukan ekspansi di pasar inlemasional, serta mengetahui bentuk dan tahapan pelaksanaan strategi bisnisnya kemudian mengelahui herbagai hambatan dan kendala dalam melakukan ekspansi serta bagaimana menyusun stralegi bisnis baru yang seharusnya dilakukan.
Umuk menghasilkan penelitian yang berkualitas maka metode penelitian dilakukan bersifat deskriptif dan eksplanatif dengan membandingkan berbagai model strategi bisnis yang diterapkan oleh manajemen. Selain itu melakukan kajian wawancara dengan pihak manajemen dan melakukan pengumpulan data terakhir mengenai kinerja HM Sampoerna dan tidak kelinggalan melakukan referensi pustaka.
Hasil penelilian ini menggambarkan bahwa HM Sampoema telah tepar dan sukses menjalankan beberapa strategi bisnisnya sehingga sanggup memajukan bisnisnya di pasar luar negeri, perseroan juga memperoleh konstribusi penjualan dari pasar luar neged mencapai peningkatan 17% tiap tahunnya, kondisi persaingan bisnis rokok di pasar intemasional sangat ketat temtama datang dari pesaing lokal di luar negeri.
Secara umum kinerja PT HM Sampoema dalam melakukan strategi eksparisi bisnis di pasar internasional cukup bagus dan akan terus menems dikembangkan ke daerah yahg potensial lainnya. Hal ini dilakukan karena perkembangan dan pertumbuhan industri rokok di pasar intemasional sangat potensial sekali sehingga HM Sampoema perlu memprioritaskan rencana ekspansi bisnisnya di luar negeri."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T6485
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>