Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 24760 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Riset ini bertujuan menemukan model-model konseling sebaya untuk
memperbaiki kompetensi interpersonal siswa sekolah kejuruan (SMK). Khususnya,
kajian ini bermaksud memperoleh informasi mengenai: (1) profil kompetensi
intrapersonal siswa SMKN 1 Bandung; (2) efektivitas model konseling sebaya untuk
meningkatkan kompetensi intrapersonal siswa. Sampel diambil dari siswa kelas XI
SMKN 1 Bandung. Riset menggunakan pendekatan R & D yang dikombinasikan dengan
metode kuasi-eksperimental dengan disain kelompok kontrol pre-test/post-test. Teknik
pengambilan data menggunakan wawancara, angket , instrumen identifikasi
permasalahan, dan inventori kompetensi intrapersonal siswa. Riset menyimpulkan efektivitas model konseling sebaya dalam meningkatkan kompetensi intrapersonal siswa di lingkungan sekolah kejuruan."
340 MIMBAR 27:2(2011)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Riset ini bertujuan menemukan model-model konseling sebaya untuk
memperbaiki kompetensi interpersonai siswa sekolah kejuruan (SMK). Khususnya, kajian ini bermaksud memperoleh informasi mengenai: (1) profit kompetensi intrapersonal siswa SMKN 1 Bandung; (2) efektivitas model konseling sebaya untuk meningkatkan kompetensi intrapersonal siswa. Sampel diambil dari siswa kelas XI SMKN 1 Bandung. Riset menggunakan pendekatan R & D yang dikombinasikan dengan metode kuasi-eksperimental dengan disain kelompok kontrol pre-test/post-test. Teknik pengambilan data menggunakan wawancara, angket, instrumen iclentifikasi permasalahan, dan inventori kompetensi intrapersonal siswa. Riset menyimpulkan efektivitas model konseling sebaya dalam meningkatkan kompetensi intrapersonal siswa di lingkungan sekolah kejuruan."
MIMBAR 28:2 (2011)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2011
371.4 BIM (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Antony Azarsyah
"Gejolak emosi yang dialami oleh remaja menyebabkan mereka rentan terhadap
berbagai masalah perilaku negatif seperti menurunnya prestasi belajar, tawuran,
kenakalan remaja, putus sekolah dan penyalahgunaan narkotika, psikotropika, dan
zat adiktif (NAPZA) hingga perilaku seks bebas. Di masa seperti sekarang ini,
dimana orangtua sibuk dalam usahanya memenuhi kebutuhan keluarga dengan
bekerja justru peran Guru di sekolah lebih besar perannya dibandingkan dengan
peran orangtua. Dengan porsi pertemuan yang lebih besar dengan murid tentu
para guru juga harus dibekali dengan pengetahuan tentang kesehatan jiwa remaja.
Tesis ini ingin mengetahui peranan Guru BK dalam penanggulangan masalah
kesehatan jiwa remaja siswa-siswi SMP Negeri di Jakarta Timur thun 2014.
Desain penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah menggunakan desain
studi cross sectional (potong lintang). Populasi dalam penelitian ini adalah Guru
Bimbingan dan Konseling yang berdinas di SMP Negeri di Kota Administratif
Jakarta Timur. Jumlah Guru Bimbingan dan Konseling yang berdinas di SMP
Negeri di Kota Administratif Jakarta Timur sebanyak 293 orang. Sampel yang
diambil berjumlah 110 orang. Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri di Kota
administrative Jakarta Timur tempat Guru BK mengajar. Analisis Bivariat
menyimpulkan tidak ada hubungan yang signifikan antara Sosiodemografi Guru
BK dengan praktik Guru BK. Ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan
dengan praktik Guru BK dengan p value = 0,001. Tidak ada hubungan yang
signifikan antara sikap Guru BK terhadap masalah kesehatan jiwa remaja dengan
praktik Guru BK dengan p value 0,391. Hasil analisis multivariat menyimpulkan
variabel yang berhubungan bermakna dengan praktik Guru BK adalah
pengetahuan. Diketahuinya adanya hubungan yang kuat antara latar belakang
pendidikan dengan praktik, tetapi tidak signifikan yang berarti fenomena ini hanya
terjadi di sampel, tidak pada populasi

Emotions experienced by adolescents cause them vulnerable to a variety of
negative behavioral problems such as declining student achievement, brawl,
juvenile delinquency, school dropout and abuse of narcotics, psychotropic and
addictive substances (drugs) to free sex. In times like this, where busy parents in
meeting the needs of working families with precisely the role of teachers in
schools greater role than the role of a parent. With a larger portion of the meeting
with the students of course teachers should also be equipped with knowledge of
adolescent mental health. This thesis would like to know the role of Guidance And
Counseling Teacher in the response to adolescent mental health problems students
of Junior High School in East Jakarta in 2014. Design research conducted in this
research is to use cross-sectional study design. The population in this study is the
Guidance and Counseling Teacher who served in the Junior High School in East
Jakarta Administrative City. The number of the Guidance and Counseling teachers
in East Jakarta Administrative City is 293 people. Samples taken amounted to 110
people. The experiment was conducted at the Junior High School in East Jakarta
Administrative City where teachers teach. Bivariate analysis concluded there was
no significant association between sociodemographic of Guidance And
Counseling Teacher with practice. There is a significant relationship between
knowledge of the practice of Guidance And Counseling Teacher with p value =
0.001. There is no significant relationship between of Guidance And Counseling
Teacher attitudes toward adolescent mental health problems in Guidance And
Counseling Teacher practices with p value 0.391. Results of multivariate analysis
concluded that the variables significantly associated with the practice of Guidance
And Counseling Teacher is knowledge. Knowledgeable strong correlation
between educational background with practice, but not significant, which means
this phenomenon only occurs in the sample, not the population
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan RI, 1983
378.194 IND m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Enny Zuliatie
"Data tentang pelaksanaan program konseling kesehatan reproduksi remaja di SLTA (YPI, 2002) memperlihatkan bahwa ada sekolah yang layanan konselingnya berjalan efektif dan ada yang tidak efektif, sehingga pemanfaatannya pun menjadi berbeda. Satu sekolah dapat menjaring kasus-kasus kesehatan reproduksi dan mengadakan kegiatan yang berhubungan dengan pemberian informasi, satu sekolah lainnya tidak ada kasus dan kurang kegiatan pemberian informasi. Padahal dibawah PROPAS YPI, sekolah tersebut mempunyai program yang lama, yaitu konseling kesehatan reproduksi remaja di SLTA.
Penelitian dilakukan untuk mendapatkan gambaran tentang pemanfaatan layanan konseling kesehatan reproduksi remaja oleh siswa pada 2 SMK di Jakarta Selatan. Pengumpulan data melalui FGD, WM dan observasi pada bulan September - Nopember 2003 di SMK Negeri X dan SMK Swasta Y. Staf YPI, konselor formal, konselor non formal dan kepala sekolah sebagai informan lanjutan setelah siswa sebagai informan utama.
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa siswa kelas III paling banyak memanfaatkan karena mereka sudah lebih lama berada di sekolah dan kebutuhan akan informasi lebih banyak dibandingkan kelas I dan II.
Informan SMK Negeri X ternyata lebih banyak pengetahuan dan memberikan jawaban yang benar tentang materi kesehatan reproduksi dan keberadaan layanan dibandingkan dengan SMK Swasta Y. Justru hal ini yang membuat informan SMK Negeri X lebih memanfaatkan layanan konseling karena ingin tahu lebih banyak lagi. Sikap informan SMK Negeri X dan SMK Swasta Y terhadap ketrampilan konselor yang tidak bisa menjaga kerahasiaan membuat informan enggan konsultasi langsung dengan konselor formal, melainkan konsultasi dengan konselor non formal, yang dalam hal ini adalah pembina OSIS dan paling banyak konsultasi dengan teman. Semua informan siswa SMK Negeri X berpendapat bahwa konselor menyediakan waktu kapan saja untuk konsultasi, sedangkan konselor SMK Swasta Y hanya 2 hari seminggu, akibatnya informan siswa SMK Swasta Y sedikit yang konsultasi dan konselor.
Fasilitas, khususnya ruangan di 2 SMK kurang disenangi, karena dianggap tidak nyaman untuk konsultasi, sempit, dirancang seperti puskesmas. Akhirnya mereka konsultasi di taman, pinggir lapangan atau di kelas. Sebagian besar informan siswa SMK Negeri X dan SMK Swasta Y juga tidak diajak berpartisipasi memikirkan bentuk layanan dan disain di sekolah.
Untuk itu agar ada perbaikan program dimasa mendatang disarankan agar membentuk konselor sebaya yang lebih mudah dekat dan terbuka dengan informan. Konselor sebaya ini harus dilibatkan dalam mendisain program, karena mereka yang lebih banyak tahu tentang kondisi sekolah dan kebutuhan temannya. Sekolah juga memberikan dukungan bagi konselor formal maupun non formal dan konselor sebaya untuk mengadakan kegiatan di sekolah. Depkes dan Depdiknas sebaiknya memikirkan strategi pelaksanaan konseling kesehatan reproduksi remaja di SLTA, khususnya SMK. Juga peran LSM pelaksana dalam melakukan monitoring program secara rutin hendaknya lebih ditingkatkan agar kendala cepat diketahui dan permasalahan cepat teratasi.

The Usage of Teenage Reproductive Health Counseling Service in Two Vocational High schools in South Jakarta, under Petite Ilmu Foundation's (YPI) School Based Program, Year 2003
The data on the implementation of Teenage reproductive health counseling program in High schools (YPI, 2000) show that some schools conduct the program effectively, while some others don't, and these cause the differences in the usage. One school can collect the cases on reproductive health and conduct some activities related to information dissemination, while there's also another school that has no cases and tacitness in information dissemination. This difference is surprising, considering that under YPI's School Based Program, those schools have the same opportunity to implement the Teenage Reproductive Health Counselling Service in Highschools.
A Survey was conducted to get an illustration on the usage of Teenage Reproductive Health Counselling Service by the students of Two Vcational Highschools in south Jakarta. Data collectings were conducted through FGD, WM and observation during September - November 2003 in a State Vocational Highschool (X) and a Private Vocational H'ighschool (Y). YPI's staffs, formal counsellors,.non formal counsellors and principals are considered as advanced informants after the highschool students as the main informants."
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T 11356
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sefidonayanti
"Menciptakan lingkungan pendidikan yang kondusif guna melindungi remaja dari bahaya penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkoba, maka para remaja (siswa SMU), perlu mempunyai pengetahuan dan pengalaman tentang Narkoba dan bahaya penyalahgunaannya, sebagai kerangka dalam menentukan pergaulan dengan lingkungannya. Berdasarkan dengan permasalahan tersebut dibutuhkan Penyuluhan Narkoba bagi Pelajar SMU. Pilihan terhadap siswa SMU sebagai target sasaran penyuluhan, didasari pada asumsi bahwa, secara psikologis spesifikasi kepribadian remaja bersifat labil. Secara kebetulan peneliti belum pernah melihat ada yang mencoba meneliti sejauhmana efektifitas penyuluhan yang dilaksanakan BNN terhadap sekolah-sekolah. Berdasarkan itulah, peneliti ingin melihat sejauhmana efektivitas penyuluhan Narkoba yang dilaksanakan BNN dan efeknya terhadap siswa.
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut; a. Untuk mengetahui efektivitas penyuluhan Narkoba BNN, b. Untuk mengetahui pengetahuan, rasa dan tindakan lanjut siswa yang telah mengikuti penyuluhan Narkoba yang laksanakan BNN.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, yaitu metode yang diarahkan untuk memecahkan masalah dengan cara memaparkan atau menggambarkan apa adanya tentang hasil penelitian, dengan menyusun langkah-langkah sebagi berikut; Jenis Penelitian, Populasi dan Sampel, tekhnik pengumpulan data wawancara, kuesioner, analisis data dalam penelitian ini dengan teknik deskriptif yang berawal dari tabulasi untuk mencari prosentase dan kemudian dideskripsikan dalam bentuk kata-kata, serta menentukan lokasi penelitian.
Demikian hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut efektifitas penyuluhan Narkoba BNN di kalangan siswa belum dapat dikatakan efektif namun masuk kategori Good communication, hal ini bisa terlihat bahwa belum dilakukannya kegiatan-kegiatan secara rutin untuk melakukan penyuluhan, belum terbentuknya Unit Kesehatan Sekolah (UKS) dari tiga sekolah yang diteliti hanya satu sekolah yang sudah mendirikan UKS. Hal lain yang belum dilakukan setelah mendapatkan penyuluhan ini adalah belum diterapkannya test narkoba secara rutin dan langsung terhadap siswa. Harapnya setelah mendapatkan penyuluhan seharusnya ada tindakan seperti yang telah disebutkan di atas. Dan kesimpulan yang menyatakan bahwa penyuluhan ini belum efektif diperkuat dengan arti dari komunikasi efektif yang berbunyi komunikasi efektif merupakan pencapaian tujuan pesan yang disampaikan komunikator terhadap komunikan dengan menimbulkan perubahan perilaku pada komunikannya."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2008
T 25629
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
"The purpose of this study is to test the effectiveness of the peer counseling model for improving students' self-direction competence. The research aimed to describe, test and analyze the effectiveness of the peer counseling model and employed the descriptive-analytical method and quasi-experiments to do this. The research activities consisted of a series of model validity tests, namely the model rationality test, the model practicability test, and the limited test. The data collection techniques were interviews, self-direction competence inventories, observation and documentation. The result of the research demonstrate that the peer counseling model as an intervention program for the experimental group as a whole proved to effectively improve students' self-direction competence. The peer counseling model has its strengths in self-confidence, self-reliance, and self-control."
IJE 7:2 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Jordan Brahmansyah
"Urgensi dalam mengatasi permasalahan depresi mengalami peningkatan seiring dengan semakin besar dampak buruk depresi yang diberikan secara global. Hal ini membuat layanan konseling psikologi online dapat menjadi alternatif bagi orang dalam mencari mengatasi permasalahan depresi. Penelitian ini diselenggarakan guna memahami sisi permintaan layanan konseling psikologi online dengan cara mengetahui besaran kesediaan membayar serta faktor-faktor yang mempengaruhi kesediaan membayar mahasiswa S1 terhadap Platform Kariib sebagai layanan konseling psikologi online. Hasil estimasi dari penelitian primer ini dianalisis dengan menggunakan metode triple bounded dichotomous choice ndash; contingent valuation method, yang dimana diperoleh hasil willingness to pay mahasiswa S1 sebesar Rp 95.375 per 2 jam. Selain itu, berdasarkan analisis regresi OLS menunjukkan bahwa variabel depresi, self-stigma, online counselling attitude, usia, pengalaman konseling serta pendapatan keluarga berpengaruh signifikan terhadap willingness to pay layanan konseling psikologi online mahasiswa S1.

Urgency in overcoming the problem of depression has increased along with the greater the adverse effects of depression given globally. This makes online psychological counseling services occurs as an alternative for people looking to overcome depression problems. This study was conducted to understand the demand side of online psychological counseling services by knowing the amount of willingness to pay as well as the factors influencing the willingness to pay Kariib platform as an online psychological platform counseling for undergraduate students. The estimation result from this primary research was analyzed by using triple bounded dichotomous choice contingent valuation method, where the result of willingness to pay of undergraduate student is Rp 95.375 per 2 hours. In addition, based on OLS regression analysis showed that the variables of depression, self stigma, online counseling attitude, age, counseling experience and family income significantly influence the willingness to pay online psychology counseling service of undergraduate students."
Depok: Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rogacion, Mary
Yogyakarta: Kanisius , 1996
158.3 ROG t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>