Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 181302 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Riskina Tri Januarti
"ABSTRAK
Sepanjang tahun 2003-2007 tercatat sebanyak 258.274 kecelakaan lalu
lintas telah terjadi di Indonesia dan telah merenggut 69.485 jiwa. Berdasarkan
angka kejadian kecelakaan lalu lintas yang masih tergolong tinggi ini,
diperkirakan setiap tahun rata-rata 13.877 jiwa meninggal di jalan raya. Khusus di
wilayah Satlantas Polres Bogor jika dibandingkan dengan tahun 2007, di tahun
2008 telah terjadi peningkatan kasus kecelakaan lalu lintas sebesar 15,18% (dari
162 kasus menjadi 191 kasus) yang rata-rata didominasi oleh pengendara
kendaraan bermotor roda dua. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui
gambaran epidemiologi dan faktor-faktor yang berhubungan dengan timbulnya
korban luka berat dan meninggal akibat kecelakaan lalu lintas di wilayah Satlantas
Polres Bogor, Januari 2008-Desember 2008.
Metodologi penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional
dengan menggunakan sumber data sekunder yang di dapat dari laporan polisi
(bulanan) kecelakaan lalu lintas kendaraan bermotor roda dua pada unit Laka
Lantas Polres Bogor selama tahun 2008. Karakteristik sampel penelitian
ditentukan berdasarkan kriteria inklusi (kejadian kecelakaan yang melibatkan
sepeda motor dan menimbulkan korban luka berat dan meninggal serta memiliki
data/identitas yang lengkap) dan eksklusi. Jumlah sampel minimal dalam
penelitian ini sebanyak 81 sampel, namun untuk mengurangi kesalahan dalam
prediktabilitas maka digunakan seluruh sampel yang termasuk dalam kriteria
inklusi yaitu sebanyak 134 kasus kecelakaan untuk mewakili populasi studi.
Sampel penelitian yang ada dianalisis secara univariat (distribusi frekuensi) dan
bivariat (uji chi square dan uji t). Analisis hubungan dilakukan dengan melihat
nilai OR dan nilai p terhadap α (0,05) untuk melihat tingkat kemaknaan hubungan.
Dari 191 kecelakaan, 144 kasus diketahui melibatkan kendaraan
bermotor roda dua dan sebanyak 134 diantaranya menimbulkan korban luka berat
dan meninggal. Dengan rentang kepercayaan (CI) 95% diketahui bahwa dari 144
kejadian kecelakaan lalu lintas kendaraan bermotor roda dua yang menimbulkan
korban luka berat dan meninggal dunia di wilayah Satlantas Polres Bogor selama
Januari-Desember 2008, rata-rata pengendara berusia 26 tahun; sebagian besar
dialami oleh pengemudi berjenis kelamin laki-laki (93,1%); memiliki kondisi
yang sehat/tidak lelah, sakit, maupun mengantuk saat mengemudi (98,6%);
memiliki SIM (75,7%); terjadi sebagai akibat kecelakaan ganda (96,5%);
melibatkan kendaraan roda dua dengan roda empat/lebih (63,2%); terjadi pada
hari kerja (62,5%); antara pagi-siang hari (55,6%); saat cuaca cerah (74,3%);
dalam keadaan permukaan jalan yang baik/aspal halus (93,1%); pada jalur dua
arah (86,8%); dalam kondisi arus lalu lintas sedang (82,6%); dan terjadi di jalan yang lurus/bukan persimpangan maupun tikungan (77,1%). sedangkan faktor yang
secara signifikan berhubungan dengan timbulnya korban luka berat dan meninggal
pada kecelakaan lalu lintas kendaraan bermotor roda dua di wilayah Satlantas
Polres Bogor selama tahun 2008 yaitu arah lalu lintas dengan nilai p sebesar 0,004
dimana kecelakaan yang terjadi pada jalur lalu lintas dua arah beresiko 10 kali
lebih besar untuk menimbulkan korban dibandingkan dengan kecelakaan yang
terjadi pada jalur lalu lintas satu arah, sedangkan variabel lainnya diketahui tidak
berhubungan secara signifikan.
Berdasarkan hasil tersebut diatas maka sebaiknya beberapa pihak seperti
Pemerintah, Dinkes, Kepolisian, dan pihak terkait lainnya dapat menjalin
kemitraan dan melakukan upaya preventif dengan lebih memperkaya
peringatan/sosialisasi terkait dengan safety road, safety riding dan safety fasilities
untuk membangun kewaspadaan publik (public awareness) agar lebih berhati-hati
dalam berlalu lintas, mengenalkan masalah-masalah kelelahan bagi pengemudi,
mengoptimalkan Sistem Kewaspadaan Dini (SKD) terutama di lokasi jalan
dengan jalur dua arah dan lokasi jalan bukan persimpangan atau tikungan yang
beresiko tinggi untuk memicu terjadinya kecelakaan lalu lintas, serta lebih
mengoptimalkan sarana dan prasarana dalam berlalu lintas misalnya dengan
membangun tanggul pemisah atau membuat garis pemisah (separator) pada jalan
yang berjalur dua arah (berlawanan).
"
2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Boediharto
"ABSTRAK
Kecelakaan lalu lintas adalah merupakan salah satu ancaman yang paling rawan, terhadap keamanan dan ketertiban masyarakat dibidang lalu lintas jalan raya, karena
dapat mengakibatkan korban jiwa maupun harta benda. Situasi kecelakaan lalu lintas di Indonesia menunjukkan gambaran yang cenderung meningkat setiap tahun, sehinqga masih merupakan salah satu penyebab utama terjadinya kematian di Indonesia.
Untuk mengatasi situasi yang rawan dibidang lalu lintas, maka POLRI telah melaksanakan upaya penindakan dan pencegahan yang diberi nama "Operasi Zebra 85", dengan tujuan angara lain untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas tersebut. "Operasi Zebra 85" ini dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia pada tanggal 25 Juli sampai dengan 5 Oktober 1985.

"
Universitas Indonesia, 1986
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pramudia Muldan
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26768
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Haris Abdullah
"ABSTRAK
Latar belakang: Perkembangan kota metropolitan yang begitu pesatnya memacu perkembangan kota penyangga seperti kota Bogor. Perkembangan ini tentunya sangat dipengaruhi oleh perkembangan transportasi dan lalu lintas di kota tersebut. Namun sayangnyaa, polusi udara luar ruangan merupakan faktor yang mengganggu kesehatan manusia. Dalam konteks ini, polisi lalu lintas rentan mengalami gangguan kesehatan respirasi sehingga perlu dilakukan penelitian untuk mengevaluasi faal paru pada polisi lalu lintas.
Metode: Penelitian ini merupakan studi potong lintang dengan subyek penelitian merupakan polisi lalu lintas di Bogor. Subyek akan disingkirkan apabila mengalami penyakit paru. Semua subyek akan dilakukan wawacancara, pemeriksaan fisis, dan pemeriksaan status kesehatan. Semua subyek akan diminta untuk melakukan demonstrasi penggunaan alat pelindung diri dan dilakukan pemeriksaan kadar CO dengan CO analyzer dan faal paru dengan spirometri.
Hasil: Kami menemukan sebanyak 7.4% suyek mengalami restriksi ringan, 2.1% subyek mengalami obstruksi ringan dan 4.2% mengalami restriksi ringan dan obstruksi ringan. Korelasi antara faal paru dengan usia serta faal paru dengan Indeks Massa Tubuh ditemukan berhubungan bermakna secara statistik. Sementara itu faktor-faktor lain seperti riwayat merokok, Indeks Brinkman, penggunaan alat bantu pelindung diri dan lama bekerja ditemukan tidak bermakna.
Kesimpulan: Faal paru pada polisi lalu lintas terutama dipengaruhi oleh faktor usia dan indeks massa tubuh.

ABSTRACT
Background: The fast development of metropolitan enhances its sattelite cities such as Bogor. The tranportation becomes important factor for city development. However, its impacts especially outdoor pollution is primary detrimental effects to human health. Traffic police is vulnerable to have a declining respiratory health status. Therefore, a conduct research which focus to evaluate physiologic pulmonary status on traffic police is needed
Method: This research design is cross sectional with the subjects are traffic police in Bogor. The subjects will be excluded if they have any lung diseases. The subjects are interviewed and evaluated for physical examinatio, health status. The subjects are asked to demonstate their protection devices are usage. The subjects` CO concentration are measured using CO analyzer then their physiological respiratory status are measured using spirometry. Furthermore, the chest X rays and Fagerstrom questionairres are performed to all subjects.
Result: We found that 7.4% subjects are having mild restriction while 2.1% are having mild obstruction, and 4.2% subjects are having mild restriction and obstuction. The physiological respiratory status prevalence are revealed The correlation between physiological respiratory status with age and body mass index are revealed. Other factors such as smoking status, smoking history, protection device usage and working years are found nots significantly correlated.
Conclusion: The physiological respiratory status of traffic polices are coorelated to aging and body mass index."
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ariswanto Raymond
"Kecelakaan adalah kejadian yang tidak terduga dan tidak diharapkan. Kecelakaan saat berlalu lintas selain menjadi hambatan langsung juga merupakan kerugian secara tidak langsung yakni berupa kerugian materi dan manusia. Berdasarkan data yang di dapat bahwa kecelakaan di jalan merupakan masalah keselamatan dan kesehatan yang sangat serius di seluruh dunia, masalah yang sama juga dihadapi Indonesia.
Di Wilayah Jakarta Timur paling banyak terjadi kecelakaan lalu lintas di bandingkan pada wilayah Jakarta lainnya, berdasarkan data Satlantas Polda Metro Jaya. Kecelakaan lalu lintas selama 5 tahun paling banyak terjadi diakibatkan oleh faktor pengemudi. Tingkat kecelakaan yang terjadi di wilayah Jakarta Timur disebabkan karena perilaku pengemudi yang tidak aman dalam berkendara di jalan raya seperti lengah, tidak tertib, tidak terampil, mabuk dll. Faktor lingkungan seperti jalan dan kendaraan berpotensi menimbulkan kecelakaan lalu lintas. Volume kendaraan yang semakin tinggi tidak diimbangi dengan fasilitas dan kualitas jalan.
Banyaknya kendaraan yang tidak laik jalan juga dapat menyebabkan kecelakaan lalu lintas. Agar lalu lintas berjalan dengan aman dan lancar, maka pengemudi kendaraan bermotor harus berperilaku aman dalam berkendara di jalan raya, kondisi kendaraan harus dipastikan dalam keadaan laik jalan, dan jalan dalam kondisi memadai agar tidak terjadi kecelakaan. Sering terulang dan tingginya angka kecelakaan lalu lintas kendaraan bermotor di Wilayah Jakarta Timur merupakan alasan penulis untuk menjadikan masalah tersebut menjadi sebuah penelitian.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor penyebab kecelakaan kendaraan bermotor di Wilayah Jakarta Timur. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif analititik dengan pendekatan metode kuantitatif, yaitu untuk melihat tingkat resiko kecelakaan kendaraan bermotor serta faktor penyabab kecelakaaan. Penelitian ini dilakukan berdasarkan data laporan kecelakaan kendaraan bermotor di wilayah Jakarta Timur pada bulan Januari sampai Maret 2008. Populasi penelitian adalah pengendara kendaraan bermotor yang mengalami kecelakaan di wilayah Jakarta Timur Bulan Januari sampai Maret 2008. Sampel penelitian ini adalah kecelakaan kendaraan bermotor yang tercatat selama bulan Januari sampai Maret 2008. Data sekunder yang diperoleh kemudian diolah untuk di hitung proporsi kecelakaan kendaraan bermotor tiap minggunya. Hasil dari Pengolahan data proporsi tersebut digunakan untuk menggambarkan penyebab (fault) yang terlibat dalam suatu accident.
Dari hasil penelitian ini peneliti mendapatkan bahwa berdasarkan faktor penyebab kecelakaan kendaraan bermotor yaitu sebanyak 194 kasus kecelakaan, sebagian besar yaitu sebanyak 82 kasus kecelakaan (42,3%) disebabkan oleh perilaku tidak aman karena lengahnya pengemudi pada saat mengendarai kendaraan bermotor. Sebanyak 10 kasus (5,1%) disebabkan karena pengemudi mengantuk, sebanyak 1 kasus (0,5%) disebabkan karena pengemudi yang mabuk, sebanyak 23 kasus (11,9%) disebabkan oleh pengemudi yang tidak terampil, sebanyak 56 kasus (28,9%) disebabkan oleh pengemudi yang tidak tertib, sebanyak 5 kasus (2,6%) disebabkan oleh rem kendaraan yang kurang berfungsi, sebanyak 3 kasus (1,5%) disebabkan oleh ban kendaraan tidak memadai, sebanyak 1 kasus (0,5%) disebabkan oleh lampu kendaraan yang tidak berfungsi, sebanyak 12 kasus (6,2%) disebabkan oleh jalan berlubang, dan sebanyak 1 kasus (0,5%) disebabkan oleh jalan rusak.
Untuk mencegah terjadinya kecelakaan lalu lintas sebaiknya pengemudi saat berkendara dalam keadaan kondisi tubuh fit, tidak sedang mengantuk, dan tidak mengkonsumsi alkohol. Pastikan kondisi kendaraan dalam kondisi baik sebelum berkendara di jalan raya, khususnya kondisi ban, rem dan lampu kendaraan. Dilakukan sosialisasi mengenai ?safety riding? atau cara berkendara yang aman di jalan raya oleh pihak kepolisian Memberi rambu-rambu atau tanda adanya jalan berlubang atau rusak oleh DLLAJ. Dan dilakukanya perbaikan jalan sedini mungkin setelah diketahui adanya jalan berlubang dan rusak oleh Dinas Pekerjaan Umum."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Edwin Ti Ramadan
"ABSTRAK
Kecelakaan lalu lintas merupakan penyebab utama dari kematian yang dapat dicegah di dunia. Di antara jenis kecelakaan lalu lintas, kecelakaan sepeda motor memiliki salah satu angka mortalitas tertinggi di dunia, serta kecelakaan yang paling umum terjadi di Indonesia. Berbagai faktor dapat mempengaruhi pola luka pada korban, dan hal tersebut dapat dipengaruhi oleh regulasi pada negara-negara yang berbeda. Suatu pola luka tertentu diduga dapat teridentifikasi pada pengemudi sepeda motor yang tertabrak oleh kendaraan bermotor roda empat di Jakarta. Data dikumpulkan dari laporan polisi, laporan obduksi, dan rekam medis di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo dari periode Januari 2014 sampai Febuari 2016. Sebanyak 117 sampel didapatkan, semua korban meninggal, 30 di antaranya ditabrak oleh kendaraan bermotor roda empat.dan 87 oleh kendaraan bermotor roda lebih dari empat. Mayoritas karakteristik pada kedua kelompok adalah berjenis kelamin laki-laki, berusia 20-29 tahun, berpakaian tebal, dan tidak mengenakan alat pelindung diri. Suatu perbedaan signifikan ditemukan pada luka jenis fraktur tertutup dan terbuka dada dengan perbedaan persentase sebesar -12,9 dan -9,2 p=0,054 . Perbedaan signifikan juga ditemukan pada luka jenis luka memar ekstremitas dengan perbedaan persentase -25,6 p=0,014 . Maka, dapat disimpulkan terdapat suatu pola luka signifikan pada pengemudi sepeda motor dengan penabrak berupa kendaraan bermotor roda empat.

ABSTRACT
Traffic accidents are the main causes of preventable death in the world. From it, motorcycle accidents have one of the highest mortality rate, as well as being the most frequent traffic accident in Indonesia. Various factors can affect injury sustained by the victim of such accidents, but they may vary depending on the regulations of different countries. From this, an injury pattern is thought to be identifiable on victims of motorcycle crashes against four wheeled motor vehicles in Jakarta. Data is gathered from police reports, obduction reports, and medical records in Cipto Mangunkusumo Hospital from January 2014 to February 2016. A total of 117 samples were collected, all dead, 30 collided with a four wheeled vehicle while 87 collided with a vehicle with more than four wheels. Most victims are found to be male, aged 20 29 years old, wearing thick clothing, and not wearing any protective equipment. A significant difference is observed in closed and open fracture injuries of the chest and abdomen region with a percentage difference of 12,9 and 9,2 respectively p 0,054 . A significant difference is also observed for contusions in upper extremities with a percentage difference of 25,6 p 0,014 . Hence, it can be concluded that there is a significant injury pattern observed in the motorcycle rider suffering a crash with a four wheeled vehicle."
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indra Utami Mutiara Ningrum
"Kecelakaan lalu lintas, termasuk kecelakaan kereta api merupakan salah satu penyebab umum morbiditas dan mortalitas hampir di seluruh dunia, terutama di negara-negara berkembang. Namun sayangnya dampak cidera dan kerugian yang timbul dari permasalahan tersebut masih belum menjadi perhatian, dan diabaikan dari agenda kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pola luka dan cidera yang terjadi pada korban kecelakaan lalu lintas yang meninggal akibat tertabrak kereta api yang diperiksa di Departmen Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal FKUI/RSCM pada periode tahun 2009 - 2014. Data diperoleh melalui rekam medik, dan kemudian jenis luka yang didapatkan disajikan dalam bentuk tabel. Hubungan antara luka eksternal dan internal dianalisis menggunakan uji Chi-Square. Dari total 106 sampel, korban didominasi oleh laki-laki dengan rasio laki-laki banding perempuan sebesar 3.61:1. Mayoritas korban berada pada rentang usia 20-50 tahun (85,86%). Luka eksternal yang paling banyak ditemukan berupa abrasi, dan bagian tubuh yang paling banyak mengalami luka eksternal adalah regio kepala, wajah, dan leher. Sebagian korban mengalami fraktur multipel dengan tulang kranial sebagai tulang yang paling banyak mengalami fraktur. Otak merupakan organ yang paling sering mengalami perlukaan. Ditemukan hubungan bermakna antara kontusio pada regio abdomen dan pelvis dengan luka limpa (p = 0,026).

Train accident has been one of the most frequent cause of morbidity and mortality worldwide, especially in areas where railway traffic is higher. The injuries and deaths caused by railway fatalities, although devastating, still has not been considered as an important issue. This research aim to observe the pattern of injuries in victims of railway fatalities that was otopsied in The Department of Forensic, Cipto Mangunkusumo Hospital within the period of 2009 - 2014. Secondary data in the form of meidcal record was collected and the pattern of injuries was presented in table form. The association between external and internal injury was analyzed using Chi-Square test. Out of 106 samples that match the inclusion and exclusion criteria, the fatalities were predominantly seen in the males with a male to female ratio 3.61:1. Most of the external injuries were found on the head, face, and neck region. The commonest external injuries sustained was abrasion. Some of the victims sustained multiple fractures and the majority of fractures were observed in the skull. Multiplicity in visceral injuries were found and the majority of victims had brain injuries. A significant association was found between contusion in abdominal-pelvic region and hepatic injury (p = 0,026).
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Metta Kartika
"Skripsi ini membahas gambaran kecelakaan lalu lintas, faktor penyebab kecelakaan, serta faktor penyebab yang berhubungan dengan kejadian meninggal akibat kecelakaan lalu lintas pada pengendara sepeda motor di Depok dengan menggunakan data laporan kecelakaan dan Berita Acara Pemeriksaan (BAP) yang dicatat dan dilaporkan oleh Laka Lantas Polres Metro Depok selama tahun 2008. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan desain cross sectional.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor manusia merupakan faktor yang paling dominan menyebabkan kecelakaan, sehingga saran yang diberikan adalah agar Polres Depok memperketat pengawasan pembuatan SIM serta melakukan pembinaan dan sosialisasi safety riding kepada kelompok masyarakat yang sering mengalami kecelakaan.

This research explain about road accident, causes factor, and causes factor related death which result by motorcycle road accident in Depok using accident report and investigation which recorded and reported by Laka Lantas Polres Metro Depok during 2008. This research use quantitative study and cross sectional design.
The analysis conclude that human factor is dominant factor that cause motorcycle accident, so the recommendation to prevent this problem is Polres Metro Depok had better to more discipline in making SIM and make socialization program about safety riding for community who often had been accident.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
M. Rosiawan Yulia Praditiya
"Traffic accident is one of public health problems and the third major cause of death in Indonesia. Anually, it causes death victims around 30.000 persons. The most frequent type of vehicle involved in traffic accident is motorcycle. This phenomenon is in accordance with the increasing number of motorcycle in Indonesia. East Jakarta is a part of DKI Jakarta Province with the highest rate of motorcyclist killed caused by traffic accident. This study aims to determine the relationship between risk factors with the death caused by traffic accident. The study variables consist of human factor (carelessness, fatigue, sleepiness, drunkenness, disorderly, unskilled, and high speed), vehicle factor (damaged tire, brake failure, slip, and vehicle lights), physical environment factor (damaged road, perforated road, bumpy road, slippy road, lightless road, signless road, curvy road, rainy condition). This study uses quantitative approach and cross sectional design. The results indicate a significant association between the death caused by traffic accident with sleepiness, high speed, slip, and damaged/perforated/bumpy road. This study suggests to enhance the partnership of involved institutions, repair the damaged road, uphold the implentation of regulation such as driver license, limit of speed, and other regulations in order to overcome the traffic accidents.

Kecelakaan lalu lintas merupakan salah satu permasalahan kesehatan masyarakat dan pembunuh nomor 3 di Indonesia yang setiap tahunnya memakan korban rata-rata sebanyak 30.000 korban meninggal. Jenis kendaraan yang paling banyak terlibat dalam kecelakaan lalu lintas yaitu sepeda motor. Hal ini sesuai dengan peningkatan terhadap jumlah kendaraan roda dua di Indonesia. Jakarta Timur merupakan salah satu wilayah DKI Jakarta dengan tingkat kecelakaan yang paling tinggi menyebabkan korban meninggal dunia pada pengendara sepeda motor dibandingkan wilayah lainnya di DKI Jakarta. Penelitian ini bertujuan melihat hubungan antara faktor penyebabdengan kejadian meninggal akibat kecelakaan lalu lintas. Variabel yang diteliti meliputi faktor manusia (lengah, lelah, mengantuk, mabuk, tidak tertib, tidak terampil, dan kecepatan tinggi), faktor kendaraan (kerusakan pada ban, rem blong, selip dan lampu kendaraaan), dan faktor lingkungan fisik (jalan rusak, jalan berlubang, jalan bergelombang, jalan licin, jalan tanpa lampu, jalan tanpa marka/rambu, jalan menikung, dan kondisi hujan). Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan desain Cross sectional. Hasil penilitian menunjukkan terdapat hasil bermakna dengan meninggal akibat kecelakaan lalu lintas pada variabel mengantuk, kecepatan tinggi, selip, dan jalan rusak/berlubang/bergelombang. Saran yang diberikan untuk menanggulangi kecelakaan lalu lintas adalah meningkatkan kerja sama antar instansi yang berhubungan, penegakan peraturan baik terkait SIM, batas kecepatan, maupun peraturan lalu lintas lainnya dan perbaikan jalan yang rusak."
Universitas Indonesia, 2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ritonga, M. H.
"Penyidikan kecelakaan lalu lintas di Polres Metro Jakarta Timur merupakan suatu permasalahan yang menimbulkan penyimpangan. Tesis ini bertujuan untuk menunjukkan penyidikan kecelakaan lalu lintas dan penyimpangan-penyimpangan yang dilakukan oleh penyidik dan penyidik pembantu.
Metode penelitian kualitatif dipilih dalam penelitian ini untuk mempermudah dilakukannya pengumpulan data dengan cara pengamatan, pengamatan terlibat, wawancara, studi kasus dan kajian kepustakaan. Penelitian dilakukan di wilayah hukum Polres Metro Jakarta Timur. Tesis ini menunjukkan penyidikan yang dilakukan oleh penyidik dan penyidik pembantu belum sesuai dengan teori penyidikan kecelakaan lalu lintas.
Hal itu menyebabkan terjadinya penyimpangan yang dilakukan oleh penyidik dan penyidik pembantu pada setiap tahap penyidikan. Penyimpangan ini didasari oleh beberapa faktor : kurangnya pengetahuan penyidik pembantu terhadap teori penyidikan, kurangnya pemahaman tentang kelalaian dalam tindak pidana, tidak adanya dana penyidikan yang disediakan oleh negara, adanya kemauan para pihak yang terlibat dalam kecelakaan, dan lemahnya sistem kontrol dari pihak luar."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2002
T11081
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>