Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 145294 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Adhi Gunawan
"ABSTRAK
Perusahaan dan lingkungan usaha sekarang ini bersifat Iebih kompleks
daripada sebelumnya dan mempunyai kecenderungan kompleksitas yang terus
meningkat. Perubahan-perubahan dalam berbagai faktor seperti teknologi, informasi/komputer, besar ukuran organisasi, persaingan, inflasi, stabilitas politik
mempunyal suatu dampak terhadap pengambilan keputusan manajemen.
Sebagal akibat dari kecenderungan kompleksitas usaha dan perubahan
faktor-faktor ini, manajemen akan menghadapi kesulitan bila hanya bertumpu
pada pendekatan trial and error saja. Dalam lingkungan turbulen seperti ini, para
manajer harus dapat mengambil keputusan dengan menggunakan pendekatan
sistimatis dan rasional berdasarkan pada informasi dan analisa scientific. Salah
satu model yang digunakan adalah Management Science. Aplikasi Management
Science dalam proses pengambilan keputusan dapat dilakukan jika masalah
yang harus dipecahkan bersifat sedemikian kompleks dan mempunyai arti yang
penting. Demikian juga jika masalah yang terjadi bersifat berulang-ulang, pemakaian metode kuantitatif untuk menyelesaikan masalah ini akan sangat banyak
membantu.
Linear Programming yang merupakan salah satu model Management
Science merupakan disiplin ilmu yang mempunyai tujuan mengalokasikan
sumber daya yang ada secara optimal dengan memperhatikan kendala-kendala
yang timbul akibat terbatasnya sumber daya yang dimiliki. Penelitian yang dilakukan Thomas dan Da Costa pada tahun 1979, menunjukkan bahwa lebih dari
50 % perusahaan yang dltelitinya telah menggunakan Management Science
untuk aplikasi pada masalah peramalan. produksi, scheduling pengawasan
persediaan, anggaran modal, dan transportasi.
Dalam bidang transportasi, masalah scheduling dan routing kendaraan merupakan lahan aplikasi Management Science yang ternyatan sangat banyak peranannya dalam mengelola biaya operasi perusahaan. Bagi perusahaan transportasi, sumber daya yang memiliki berwujud sejumlah armada truk yang memiliki kapasitas tertentu yang harus dioptimalkan penggunaannya untuk dapat memberikan nilai tambah yang sebesar-besarnya bagi perusahaan.
Penulisan karya akhir ini didorong oleh keinginan untuk mengetahui sampai sejauh mana aplikasi Linear Programming ini adalah PT Anggada Perkasa (AP) yang merupakan perusahaari transportasi yang melayani pengriman semen PT Indocement Tunggal Prakarsa (ITP) ke daerah-daerah tujuan
pengiriman di Jawa Barat dan DKI.
Pemilihan AP sebagai objek penelitian didasarkan atas pertimbangan
bahwa perusahaan sedang menghadapí masalah routing kendaraan yang selama
ini diatasi melalui suatu pendekatan yang disebut dengan First Corne First Serve.
Penentuan rute pengíriman melalui pendekatan ini berupa penentuan rute berdasarkan intuisi pelaksana. Penentuan rute yang bersifat intuisi terlihat dari pemilihan besarnya order yang diberikan atas truk yang pertama tiba hanyalah didasarkan atas besar ukuran order yang diterima perusahaan, tanpa memperhatikan
bahwa beberapa order yang diterima untuk daerah pengiriman yang sama dapat
diberikan untuk truk tertentu yang kapasitasnya Iebih besar. Akibat pendekatan
yang digunakan perusahaan ini, maka sering terjadi order yang diterima pada
satu hari, baru diselesaikan pengirimannya dalam beberapa hari. AP memandang
timbulnya masalah ini akibat terbatasnya jumlah truk yang dimiliki perusahaan,
sehíngga pemecahan yang dilakukan juga berupa penambahan truk-truk baru.
Aplikasi Integer Linear Programming dalam memecahkan masalah
penentuan rute pengiriman bagi AP menghasilkan suatu solusi yang cukup besar
bedanya dengan pendekatan yang ditempuh perusahaan selama ini. Karena
Linear Programming merupakan pengalokasian sumber daya yang dimiliki peru
sahaan secara optimal, maka kapasitas truk yang ada betul-betul dimanfaatkan
secara optimal dengan memperhatikan rata-rata biaya pengiriman per zak semen
yang dikirim. Dari solusi aplikasi Integer Linear Programming (ILP) ini terlihat,
dengan tetap memperhatikan kendala-kendala yang ada, truk yang digunakan
adalah truk yang rata-rata biaya operasi pengirimannya relatif lebih rendah terlebih dahulu sampai kapasitas truk yang tersedia habis dipakai, baru selanjutnya
dipilih jenis truk yang biaya rata-rata per zak Iebih tinggi.
Dan pengujian statistik yang dilakukan, terlihat perbedaan antara rata-
rata biaya operasi Iangsung pengiriman semen melalui solusi ILP dengan biaya
operasi yang direalisasikan perusahan adalah significant. Rendahnya biaya
operasi yang dihasilkan oleh solusi ILP disebabkan ILP berusaha mengalokasikan
sumber daya yang ada (kapasitas truk) secara optimal dengan memprioritaskan
penggunaan truk yang rata-rata biaya operasi per unitnya lebih rendah serta
dengan mengoptimalkan penggunaan kapasitas truk untuk daerah tujuan pengiriman yang sama. Aplikasi ILP ini Juga menunjukkan ekspansi yang tengah dilakukan perusahaan dengan menambah truk baru sebenarnya belum perlu dilakukan, apabila divisi Operasi AP dapat mengoptimalkan pemakalan kapasitas truk
yang ada. Beberapa order yang kecil ukurannya untuk daerah tujuan pengiriman
yang sama sebenarnya dapat dikirim dengan jenis truk yang Iebih besar kapasi
tasnya.
ìmplementasinya. Sejumlah faktor tertentu Seperti perilaku pelaksana di divisi
Operasi mungkin akan merupakan pembatas kemungkinan implementasi ILP di
AP. Namun dapat dicatat bahwa aplikasi ILP dalam memecahkan masalah routing
armada truk pada AP akan merupakan salah satu alternatif yang perlu dipertim-.
bangkan dan terbukti memberikan keuntungan,
"
1990
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Handrito Hardjono
"ABSTRAK
Perusahaan penerbangan dewasa ini menghadapi persaingan
yang semakin ketat. Dengan adanya deregulasi di bidang
penerbargan, kenaikan harga mínyak, serta bayangan resesi
menambah tingkat persaingan untuk bekerja dengan lebih
effisien lagi. Perusahaan penerbangan yang tidak dapat
bekerja dengan effisien akan tertinggal dalam percaturan
penerbangan internasional.
Pesawat udara merupakan asset yang paling berharga yang
dimiliki oleh sebuah perusahaan penerbangan. Harganya yang
mahal dan perawatannya yang tidak mudah menuntut pengelolaan
yang sangat serius dari asset ini. Penanganan yang salah akan
dapat menyebabkan kerugian yang tidak kecil pada perusahaan.
Route penerbangan merupakan satu hal yang sangat vital
bagi perusahaan penerbangan karena dari jaringan tersebutlah
datangnya revenue perusahaan, sehingga menuntut penanganan
yang sangat serius terutama dalain hal pemilihan penggunaan
jenis pesawat udara. Penentuan yang kurang tepat dalam suatu
jalur penerbangan akan dapat sangat merugikan perusahaan.
Sebagai contoh adalah pemilihan jenis pesawat yang terlampau
kecil ataupun terlampau besar dalam suatu jalur penerbangan
akan merugikan perusahaan sehingga perlu ditetapkan secara
tepat. Di lain pihak banyak sekali variabel yang berpengaruh
dalam pemilihan jenis pesawat yang harus melayani suatu
jalur, sehingga pemilihannya tidaklah selalu mudah. Atas
dasar masalah dan variabel-vaniabel diatas, maka dalam karya
akhir ini dicoba suatu model matematis linear programming
yang digunakan untuk memecahkan masalah-masalah diatas.
Objective function yang dipilih dalam model ini adalah
untuk memperoleh minimum cost dalam menghitung total
operating cost dan ke-enam jenis pesawat yang dimiliki P.T
Garuda Indonesia. Decision vaniabel adalah jumlah frekwensi
Penerbangan per tahun dan suatu route tertentu. Konstrain
ditentukan oleh keterbatasan )umlah pesawat, jumlah penumpang
yang banus diangkut dan satu tujuan ke tujuan lainnya, load
faktor yang harus dipenuhi, dan keterbatasan daya jangkau
dari satu jenis pesawat.
Route yang dipilih untuk model ini adalah route
penerbangan P.T Garuda Indonesia domestik, regional serta
satu tujuan internasional sebagai model awal untuk dapat
dikembangkan lebih lanjut.
Dari model linear programming yang disusun kemudian
dicari optimasinya menggunakan program komputer LINDO, yang
memberikan suatu alternatif pemilihan jenis pesawat udara dan
frekwensinya dalam menerbangi suatu route dengan operating
cost yang paling minimal. Hal tersebutlah yang kemudian
diperbandingkan dengan jenis pesawat udara yang digunakan
sekarang dan membandingkan operating cost yang diperlukan.
Dari hasil tersebut terlihat adanya penghematan yang cukup
besar apabila menggunakan jenis pesawat udara yang disarankan
oleh LINDO. Tentunya alternatif pemilihan jenis pesawat
udara yang diperoleh dan LINDO harus dipelajari kembali
dengan memasukkan unsur pemasaran dan preferens dan
pelanggan sebelum diputuskan penggunaannya.
"
1991
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Sulistyono
"ABSTRAK
Persaingan dalam usaha jasa angkutan udara menampakkan kecenderungan yang
semakin ketat, karena adanya deregulasi dalam usaha angkutan udara, kenaikan harga
bahan bakar minyak, tuntutan gaji yang lebih tinggi dari karyawan, dan tentu saja
tuntutan yang semakin tinggi dari para pengguna jasa atas pelayanan yang ditawarkan
pada mereka. Posisi bersaing dari suatu perusahaan penerbangan dapat ditingkatkan
melalui beberapa alternatif strategi. Salah satu diantaranya adalah mengoptimumkan
penggunaan sumber daya langka yang diperlukan untuk operasinya. Awak pesawat
termasuk sumber daya yang langka, karena untuk mendapatkan awak pesawat yang
diperlukan untuk operasi penerbangan memerlukan beaya yang relatif mahal dan
waktu pendidikan yang lama.
Perencanaan penugasan awak pesawat merupakan salah satu proses penunjang operasi
penerbangan. Dengan perencanaan ini ingin dicapai tujuan pengalokasian sumber daya
manusia, dalam hal ini adalah awak pesawat, yang optimum. Berdasarkan atas Timetable
dibuat Aircraft Rotation yang menjadi masukan utama dalam proses perencanaan
penugasan awak pesawat. Keselamatan penerbangan merupakan salah satu sasaran
dalam suatu operasi- penerbangan, sehingga dalam perencanaan penugasan awak
pesawat berlaku Flight Duty Regulations yang termuat didalam Basic Operation
Manual yang dibuat berdasarkan Civil Aviation Safety Regulation (dikeluarkan oleh
Direktorat Keselamatan Penerbangan). Kesulitan dalam perencanaan awak pesawat
meningkat dengan semakin besarnya jumlah route yang harus dikelola dan jumlah
awak pesawat yang harus dialokasikan pada route-route tersebut.
Bertolak dari permasalahan yang telah diuraikan diatas, maka dalam karya akhir ini
dicoba untuk diteliti sejauh mana aplikasi model ILP dapat dijadikan dasar pengambilan
keputusan dalam operasi perusahaan penerbangan. Obyek penelitian yang dipilih
untuk penerapan model ILP ini adalah PT Garuda Indonesia, yaitu pada bidang
perencanaan penugasan awak pesawat di Divisi Operasi Penerbangan.
Penerapan model ILP dalam penugasan awak pesawat ini dimasudkan untuk
mengoptimumkan penggunaan sumber daya manusia. Kriteria optimum yang dipilih
adalah minimisasi yang dinyatakan dalam fungsi tujuan. Optimasi dilaksanakan
dengan memperhatikan kebutuhan awak pesawat sesuai dengan tipe pesawat,
ketergantungan route penerbangan, dan ketentuan pembatasan waktu kerja bagi awak
pesawat.
Mengingat adanya keterbatasan kemampuan program paket LINDO versi personal user
yang dipergunakan dalam penelitian, maka diputuskan untuk mempergunakan
pendekatan pengembangan model melalui dua tahapan. Tahap pertama adalah pembuatan
model ILP skala-kecil dan tahap kedua adalah perluasan model skala-kecil.
Dari analisa model ILP skala-kecil yang telah diformulasikan dan dicari solusinya
dengan LINDO, dapat ditarik kesimpulan bahwa model ILP skala-kecil dapat diperluas
dan dijadikan sebagai salah satu alternatif dalam pemecahan masalah penugasan awak
pesawat.
Penerapan model ILP dalam penugasan awak pesawat memerlukan dukungan sarana
perangkat keras dan lunak komputer yang mampu melaksanakan komputasi dengan
sejumlah besar variabel keputusan, dimana jumlah variabel keputusan ini terkait
langsung dengan jumlah route dan jumlah awak pesawat."
1992
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Boby Hartanto Hadi
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh reputasi underwriter, reputasi auditor dan auditor spesialisasi industri terhadap IPO underpricing. Penelitian ini menggunakan 77 sampel perusahaan yang melakukan IPO pada periode 2008-2012 di Bursa Efek Indonesia.
Penelitian ini membuktikan bahwa:
1) tidak adanya pengaruh yang signfikan antara reputasi underwriter terhadap IPO underpricing,
2) tidak adanya pengaruh yang signfikan antara reputasi auditor terhadap IPO underpricing,
3) tidak adanya pengaruh yang signfikan antara auditor spesialis industri terhadap IPO underpricing.

The main objective of this research is to analyze the effect of underwriter reputation, auditor reputation and industry differentiation auditor on IPO underpricing. This study uses sample of 77 IPO company in Indonesia Stock Exchange for the period 2008-2012.
This research finds that:
1) there is no significant relationship between underwriter reputation and IPO underpricing.
2) there is no significant relationship between auditor reputation and IPO underpricing.
3) there is no significant relationship between industry differentiation auditor and IPO underpricing.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S54787
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dimas Andriansyah
"Langkah privatisasi yang dilakukan sejak zaman Deng Xiaoping membuat ekonomi China terus bertumbuh dengan pesat. Pertumbuhan ekonomi tersebut pun semakin berkembang pesat saat akhir 1990-an ketika internet mulai menjadi konsumsi publik. Dari perkembangan internet tersebut, muncullah Alibaba Group sebagai e-commerce B2B yang menjalankan bisnis melalui skema platformisasi. Model bisnis tersebut pun terbukti berhasil dan mengantarkan Alibaba Group sebagai raksasa bisnis di China. Dengan akumulasi kapital yang diperoleh, keberadaan Alibaba Group tidak lepas dari perhatian Pemerintah China. Kedua belah pihak memiliki hubungan yang baik sejak awal Alibaba Group berdiri pada tahun 1999 hingga tercatat telah melakukan berbagai kerjasama pada tahun 2019. Namun, hubungan baik tersebut pun pecah pada tahun 2020 ketika Alibaba Group dikenakan denda oleh Pemerintah China dikarenakan ekspansi anak perusahaannya yang bergerak di bidang finansial dan e-commerce menyalahi regulasi Pemerintah China. Menggunakan pisau analisis tipologi strategi manajemen politik, penelitian ini berupaya untuk menjelaskan kegagalan Alibaba Group dalam menjaga hubungannya dengan pemerintah China. Penelitian ini menemukan bahwa ketidaksesuaian pemilihan strategi politik yang diterapkan Alibaba Group menyebabkan respons negatif dari Pemerintah China sehingga mereka mendapatkan denda.

Privatization taken since Deng Xiaoping era has made China’s economy grow rapidly. This economic growth accelerated in the late 1990s when the internet began to become public consumption. The Internet development led to the born of Alibaba Group with its first B2B e-commerce platform. The platform business model proved successful and made Alibaba Group become a giant in the Chinese platform economy. With the huge amount of capital gained, Alibaba Group cannot get out of the government's sight. Both parties had a good relationship since Alibaba Group was established in 2019 with various collaborations between the two. However, the good relationship ended in 2020 when Alibaba Group was fined by the government due to regulatory violations in the finance and e-commerce sector. Using the political management strategy typology, this study aims to explain the failure of Alibaba Group to maintain its relationship with the government. The analysis found that the incorrect type of political strategy chosen by Alibaba Group made a negative response from the government. The negative response eventually led to the imposition of fines on the Alibaba Group."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Herlien Sri Hardyati
"ABSTRAK
Bank adalah suatu lembaga keuangan, yang berfungsi sebagai
perantara atau intermediaries antara pihak yang kelebihan dana
dengan pihak yang kekurangan dana. Sumber dana bank terutama
dari simpanan masyarakat dalaim bentuk giro, deposito, dan ta
bungan. Dana tersebut kemudjan akan dikembalikan lagi kepada
masyarakat dalam bentuk kredit.
Terhadap dana yang telah berhasil dihimpun, sudah sela
yaknya bank mempersiapkan strategi penempatan dana berdasarkan
rencana alokasi dengan memperhatikan kebijakan yang telah digariskan. Alokasi dana bank mempunyai tujuan menghasilkan tingkat keuntungan yang cukup serta mempertahankan kepercayaan masyarakat dengan menjaga agar posisi likuiditas bank tetap aman.
Dengan menggabungkan kepentingan likuiditas dan profitabilitas
tersebut, maka alokasi dana bank harus diarahkan sedemikian ru
pa agar pada saat yang diperlukan semua kepentingan dapat ter
penuhi.
Melihat masalah pengalokasian dana yang cukup kompleks,
maka harus diciptakan suatu model keputusan yang mempertimbangkan baik sisi penghasilan yang akan diperoleh, maupun sisi keamanan dana yang digunakan, termasuk menghindari risiko yang
mungkin timbul hingga sekecil-kecilnya. Salah satu metode yang
dapat digunakan dalam pengambilan keputusan adalah Programasi
Linier (Linear programming).
Progromasi Linier adalah suatu metode untuk memperoleh
tingkat Pencapalan tujuan yang optimal, dengan mempertimbanqkan
batasan?batasan dalam mencapai tujuan tersebut. Programasi Li
nier memungkinkan untuk mengoptimalkan fungsi tujuan dengan
dibatasì oleh kendala-kendala, sepanjang tujuan dan kendala
kendala tersebut dapat direpresentasikan dalam persamaan?persa
maan linier.
Suatu masalah programasi linier dengan kendala sebanyak n
diperkirakan akan mempunyai rata-rata 2n iterasi, sehingga un
tuk menyelesaikan permasalahan dengan kendala yang cukup banyak
secara manual akan memerlukan waktu yang cukup lama. Untuk itu
digunakan suatu paket programasi linier yang interaktif, yaitu
paket LINDO atau Linear Interactive and Descret Optimizer.
Penyelesaian masalah pengalokasian dana dengan mengguna
kan program LINDO dapat membantu bank dalam usaha meningkatkan
penghasilannya dengan menunjukkan alternatif alokasi dana yang
lebih baik. hasil perhitungan dengan metode Linear Programming
menunjukkan bahwa alokasi dana riil yang dilakukan oleh Bank
X? belum optimal karena masih ada alternatif alokasi dengan
Pendapatan yang lebih besar yang beluin dimanfaatkan. Walaupun
kebijakan alokasi dana telah disesuaikan dengan Business Plan,
namun dalam pelaksanaannya hasil yang dicapai belum tentu sesuai dengan target. Hal tersebut antara lain disebabkan oleh perubahan kondisi ekonomi yang mempengaruhi besarnya tingkat
bunga dari masing-masing pos aktiva produktif.
Analisis terhadap kesehatan bank menunjukan bahwa bank ?X? dari segi permodalan cukup sehat. Cash Ratio yang dicapai oleh bank ?X? telah memenuhi syarat minimal yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia.
Disarankan agar sebagai organisasi yang berorientasi pada laba, bank ?X? dapat memanfaatkan fasilitas model sebagai alat bantu dalam pengambilan keputusan.
"
1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Haryanto; Eko Virgianto
"ABSTRAK
Semenjak dikeluarkannya peraturan pemerintah pada akhir
tahun 1990 tentang pengadaan cengkeh melalui tataniaga yang
diatur pelaksanaannya oleh BPPC (Badan Penyangga dan Pemasa
ran Cengkeh), industri rokok mengalami masa?masa yang sangat
sulit. Ditambah lagi dengan kebijaksanaan mengenai masalah
cukai, harga eceran, isi dalam setiap kemasan, gencarnya
himbauan untuk tidak merokok dan juga adanya kelesuan pasar
pada tahun 1991 menambah kesulitan bagi industri ini.
Akibat adanya kondisi yang tidak menguntungkan ini,
posisi dari PT Djarum Kudus tingkatannya menurun menjadi
kelompok menengah - besar. Hal ini dikarenakan produksinya
pada tahun 1991 menjadi 28,2 milyar batang atau dibawah 30
milyar batang (batas dan kelompok dan pabrik rokok besar).
Untuk menghadapi masa?masa sulit tersebut, PT Djarum
Kudus dituntut meningkatkan efektifitas dan efisiensi dari
pengelolaan sumber daya yang ada. Dalam memasarkan produknya,
distribusi sebagai salah satu bagian dari pemasaran memegang
peranan yang sangat penting karena menyangkut tingkatan
service yang diberikan kepada konsumen dalam menyalurkan
produknya. Selain itu juga karena distribusi mempunyai
struktur biaya yang tidak kecil.
Dalam mencapai sistem distnibusi yang efisien diperlukan
suatu metode yang dapat mengatur perencanaan distnibusi rokok
secara baik. Dalam kaitan ini, salah satu alternatif yang
dapat dipergunakan adalah penggunaan metode kuantitatif dalam
menangani berbagai masalah. Integer Linear Programming dan
Economic Order Quantity yang merupakan salah satu model
management Science merupakan disiplin ilmu yang tujuannya
mengalokasikan sumber daya yang ada secara optimal dengan
memperhatikan kendala yang ada.
Tujuan dari penulisan karya akhir ini adalah untuk
mengetahui sampai seberapa jauh Integer Linear programming
dan Economic Order Quantity dapat digunakan sebagai dasar
untuk meningkatkan efisiensi pada bidang distribusi khususnya
pada Pusat Perwakilan Rokok (PPR) Djarum Jakarta. penerapan
Integer Linear Programming terutama digunakan dalam bidang
transportasi yaitu pemilihan jenis kendaraan truk dan Pusat
Perwakilan Rokok Jakarta ke agen-agen tunggal maupun agen
banyak. Sedangkan Economic Order Quantity digunakan dalam
menentukan besarnya order dan kudus ke Pusat Perwakilan
Rokok Jakarta.
Aplikasi Integer Linear Programming dan Economic Order
Quantity pada Pusat Perwakilan Rokok Djarum Jakarta memberi
kan solusi yang cukup besar bedanya dibandingkan dengan
sebelumnya. Pada biaya transportasi terjadi peningkatan
efisiensi hingga 24%. Sedangkan pada biaya pemesanan dan
Periyimpanan terjadi peningkatan efisiensi hingga 9%.
Dari hasil penelitian tersebut membuktikan bahwa penerapan Integer Linear Programming dan Economic
Order Quantity
Sangat berguna dalam meningkatkan efisiensi biaya distnibusi.
untuk itu diharapkan penerapan Integer Linear Programing dan
Economic Order Quantity ini tidak hanya digunakan pada Pusat
Perwakilan Rokok Jakarta tapi juga pada Pusat Perwakilan
Rokok lainnya yang dimiliki PT Djarum Kudus."
1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marina Nur
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah Net Operating Asset yang dilaporkan di laporan keuangan perusahaan memiliki relevansi nilai terhadap return saham Selain itu penelitian ini juga menguji apakah Efektivitas Komite Audit berpengaruh pada relevansi nilai Net Operating Asset terhadap return saham Efektivitas Komite Audit diukur dengan menggunakan skor yang dikembangkan oleh Hermawan 2009 berdasarkan karakteristik aktivitas ukuran dan kompetensi komite audit Pengujian hipotesis dilakukan menggunakan model regresi data panel dari 1 694 observasi firm year pada perusahaan ndash perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2006 ndash 2012 Hasil penelitian ini memberikan bukti empiris bahwa nilai Net Operating Asset berpengaruh negatif dan signifikan terhadap return saham Hal ini mengindikasikan Net Operating Asset yang semakin efisien akan bisa memberikan return saham yang semakin tinggi Namun tingkat Efektivitas Komite Audit tidak terbukti memberikan pengaruh atas relevansi nilai Net Operating Asset terhadap return saham

This study examines whether Net Operating Asset that had been reported in the financial statement shows value relevance with the stock return This study also examines the impact of audit committee effectiveness towards relevance value of Net Operating Asset and stock return The effectiveness of the audit committee is measured using a score that had been developed by Hermawan 2009 based on several characteristics of audit committee such as activity size and competency Hypothesis testing is carried out by using multiple regression model of panel data using 1 694 observations firm year with the sample taken from listed companies on the Indonesian Stock Exchange in the period 2006 2012 Results of this study provide empirical evidence that Net Operating Asset has a significant and negative impact to stock return This indicate that more efficient Net Operating Asset value can impact to higher stock return On the other hand the audit committee effectiveness in this study shows no empirical evidence of value relevance between Net Operating Asset towards stock returns."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anindya Gita P.
"ABSTRACT
Today the awareness of the importance of developing qualify not only in business, but also penetrated in the field of non profit as a library. Libraries in Indonesia are starting to realize the importance to promote the quality. Proven by the implementation of quality management systems in several libraries in Indonesia, for example, with ISO 9001 : 2008 as well as the application of Total Quality Management from Japan. One influential figure in this field is W. Edwards Deming, an American statistician and management consultant. Deming had transformed Japan from the downturn as a result of the second world war into the advanced industrial countries. Deming famous philosophy of quality that is 14 points the key to successful management. Although the philosophy of quality management is made in the fields of industry but this theory can be applied also in the field of non profit as a library Deming theory concepts can help an organization library to determine the appropriate steps in achieving quality services."
Pekanbaru: Fakultas Ilmu Budaya Universitas Lancang Kuning Pekanbaru, 2017
020 JPB 4:2 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ehmke, Jan Fabian
"As urban congestion continues to be an ever increasing problem, routing in these settings has become an important area of operations research. This monograph provides cutting-edge research, utilizing the recent advances in technology, to quantify the value of dynamic, time-dependent information for advanced vehicle routing in city logistics. The methodology of traffic data collection is enhanced by GPS based data collection, resulting in a comprehensive number of travel time records. Data Mining is also applied to derive dynamic information models as required by time-dependent optimization. Finally, well-known approaches of vehicle routing are adapted in order to handle dynamic information models. This book interweaves the usually distinct areas of traffic data collection, information retrieval and time-dependent optimization by an integrated methodological approach, which refers to synergies of Data Mining and Operations Research techniques by example of city logistics applications. These procedures will help improve the reliability of logistics services in congested urban areas.;As urban congestion continues to be an ever increasing problem, routing in these settings has become an important area of operations research. This monograph provides cutting-edge research, utilizing the recent advances in technology, to quantify the value of dynamic, time-dependent information for advanced vehicle routing in city logistics. The methodology of traffic data collection is enhanced by GPS based data collection, resulting in a comprehensive number of travel time records. Data Mining is also applied to derive dynamic information models as required by time-dependent optimization. Finally, well-known approaches of vehicle routing are adapted in order to handle dynamic information models. This book interweaves the usually distinct areas of traffic data collection, information retrieval and time-dependent optimization by an integrated methodological approach, which refers to synergies of Data Mining and Operations Research techniques by example of city logistics applications. These procedures will help improve the reliability of logistics services in congested urban areas."
New York: Springer, 2012
e20397101
eBooks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>