Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 45331 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Meningkatnya jumlah penggunaan tembakau pada anak-anak dan orang dewasa muda di duma merupakan situasi
yang mengkhawatirkan. Indonesia adalah konsumen tembakau terbesar ketiga di dunia setelah China dan India. Merokok merugikan hampir setiap organ tubuh, merokok mengurangi kualitas hidup dan harapan hidup. Merokok menyebabkan penyakit, kerugian ekonomi yang besar dan kema/ian prematur. Penggunaan tembakau merupakan penyebab utama kematian yang dapat dicegah. Perokok mulai pada usia dini, anak muda menjadi sasaran kampanye tembakau besarbesaran. Pemuda rentan temadap iklan rokok. begitu mereka mulai merokok, sulit untuk bementi. Tujuan makalah ini adalah untuk mengidentifikasi penggunaan tembakau di kalangan generasi muda Indonesia, untuk mengeksplorast masalah kesehatan, peraturan yang terkait dengan konsumsi tembakau dan upaya untuk melaksanakan Konvensi Kerangka Kerya Pengendalian Tembakau dari WHO. Metode yang digunakan adalah dengan mengeksplorast studi dan mformasi kampanye yang diberikan oleh para peneliti dan praktisi dalam program pengendalian tembakau. Data menunjukkan bahwa di antara orang-orang berusia 10 hingga 24 tahun di Indonesia, perokok adalah perokok harlan sebesar 23, 7%, perokok kadang-kadang sebesar 5, 5% sedangkan rokok yang dikonsumsi sehari rata-rata 12. 2. Pad a orang Indonesia yang berusia 13-15 tahun dijumpai 41% anak laki-laki dan 3, 5% anak perempuan yang rokok merokok sa at ini dan 10,3% anak laki-laki dan 3,1% anak perempuan yang saat ini menggunakan tembakau selain rokok. Adalah penting bahwa epidemi yang bisa dicegah ini menjadi masalah kesehatan publik yang utama di semua negara. Larangan total pada semua iklan rokok, promosi dan sponsor adalah cara yang berguna untuk melindungi generasi muda di dunia dan Indonesia harus meratifikasi larangan tembakau. "
610 BULHSR 13:3 (2010)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Nirmala Dewi
"Pola konsumsi rokok individu dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti pendapatan individu dan alasan merokok. Tingkat pendapatan yang diperoleh dalam jangka waktu tertentu akan mempengaruhi tinggi rendahnya tingkat konsumsi rokok. Selain itu, konsumsi rokok seseorang juga dipengaruhi oleh alasan merokok, karena rokok dijadikan sebagai salah satu solusi dalam mengatasi masalah yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari, bahkan rokok menjadi kebiasaan yang dilakukan setiap hari. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh pendapatan individu dan alasan merokok terhadap tingkat konsumsi rokok individu di Kabupaten Lombok Tengah, serta menganalisis dampak kenaikan tarif cukai hasil tembakau terhadap tingkat konsumsi rokok di Kabupaten Lombok Tengah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik pengambilan data campuran (mix method). Kuesioner disebarkan kepada 100 responden dengan menggunakan teknik non-probability sampling. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendapatan individu dan alasan merokok berpengaruh positif dan siginifikan terhadap tingkat konsumsi rokok individu di Kabupaten Lombok Tengah. Dampak kenaikan tarif cukai terhadap konsumsi tokok di Kabupaten Lombok Tengah periode 2016 sampai tahun 2021 sebagai salah satu alternatif dalam mengenalikan konsumsi rokok bersifat inelastis. Kenaikan tarif cukai dalam rangka mengendalikan konsumsi rokok tidak berdampak signifikan terhadap penurunan tingkat konsumsi rokok di Kabupaten Lombok Tengah.

There are factors that affect a person's high level of cigarette consumption, such as individual income factors and reasons for smoking. The level of income obtained in a certain period of time will affect the high level of cigarette consumption. In addition, a person's cigarette consumption is also influenced by the reason for smoking, because cigarettes are used as one of the solutions in overcoming problems that occur in everyday life, even cigarettes become a habit that is done every day. The purpose of this research was to analyze the influence of individual income and reasons for smoking on the level of individual cigarette consumption in Central Lombok Regency, as well as analyzed the impact of the increase in tobacco excise tariffs on cigarette consumption rates in Central Lombok Regency. This research used a quantitative approach with mixed data. The questionnaire was distributed to 100 people using non-probability sampling techniques. The data was analyzed by multiple linear regression analysis. The results showed that individual income and smoking reasons had a positive and significant effect on the level of individual cigarette consumption in Central Lombok Regency. The impact of the increase in excise tariffs on cigarette consumption in Central Lombok Regency for the period 2016 to 2021 was inelastic. The increase in excise rates in order to control cigarette consumption did not have a significant impact on the decrease in cigarette consumption rates in Central Lombok Regency."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Natania
"Kenaikan cukai rokok merupakan isu kompleks yang menjadi perdebatan setiap tahunnya. Pasalnya, keputusan pemerintah sering kali ditangkap dari berbagai macam perspektif yang berbeda, khususnya dalam media. Hal ini terlihat dari fakta bahwa industri rokok memiliki kekuatan dalam memengaruhi isi media. Selain itu, ditemukan bahwa media menunjukkan bias keberpihakan terhadap industri rokok. Berangkat dari hal tersebut, penulis melakukan analisis teks dengan metode framing pada pemberitaan wacana kenaikan cukai rokok di media daring Kompas.com, Detik.com, dan TribunNews.com. Dari analisis yang dilakukan, ditemukan bahwa terdapat pola berbeda dari ketiga media. Namun, ketiganya masih menunjukkan keberpihakan terhadap industri tembakau. Secara spesifik, keseluruhan pemberitaan media Detik.com merepresentasikan perspektif industri. Sementara itu, Kompas.com dan TribunNews.com masih memperlihatkan perspektif pemerintah sebagai argumen tandingan.

The increase of cigarette tax is a complex issue which becomes a debate every year. This is because governments' decisions are often captured from different perspectives, especially in the media. This can be seen from the fact that the cigarette industry has the power to influence media content. In addition, it was found that the media showed biases in favor of the cigarette industry. Coming from this concern, the author conducted a text analysis using the framing method on the news report about the increase in cigarette excise tax in the online media, which is Kompas.com, Detik.com, and TribunNews.com. From the analysis conducted, found that there was a different pattern of the three media. However, the three media still show favoritism with the tobacco industry. Specifically, all coverage in the Detik media represents the perspective of the cigarette industry. Meanwhile, Kompas and TribunNews still show the government's perspective as a counter argument."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Nainggolan, Paulina Magdalena
"Latar Belakang: Paparan asap rokok merupakan salah satu faktor risiko yang dapat menjadi pencetus terjadinya hipertiroid selain beberapa faktor risiko lainnya. Prevalensi merokok di Indonesia semakin meningkat dari 27 tahun 1995 menjadi 36,3 tahun 2013 . Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan paparan asap rokok dengan hipertiroid pada penduduk Indonesia umur ≥ 15 tahun.
Metode: Desain studi dalam penelitian ini adalah cross sectional. Populasi penelitian adalah seluruh penduduk Indonesia umur ≥ 15 tahun yaitu sebesar722.329 responden. Sampel penelitian adalah penduduk Indonesia umur ≥ 15tahun yang menjadi responden dalam Riskesdas tahun 2013 dan memiliki data lengkap tentang variabel yang diteliti yaitu sebesar 46.823 responden. Analisisdata multivariat menggunakan regresi logistik untuk mengetahui hubungan paparan asap rokok dengan hipertiroid setelah dikontrol variabel umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, kandungan iodium dalam garam yang digunakan dalam rumah tangga dan status gizi.
Hasil: Prevalensi hipertiroid pada penelitian ini adalah 0,8 . Prevalensi keterpaparan asap rokok 77,4 . Responden yang terpapar asap rokok dengan status pendidikan tinggi memiliki peluang 1,65 kali untuk mengalami hipertiroid dibandingkan pada responden yang tidak terpapar asap rokok dan bukan statuspendidikan tinggi. Responden yang terpapar asap rokok dengan status pendidikansedang memiliki peluang 1,30 kali untuk mengalami hipertiroid dibandingkanpada responden yang tidak terpapar asap rokok dan bukan status pendidikan tinggi. Responden yang terpapar asap rokok dengan status pendidikan rendah memberikan efek protektif 0,69 kali terhadap hipertiroid dibandingkan padaresponden yang tidak terpapar asap rokok dan bukan pendidikan tinggi.
Kesimpulan: Paparan asap rokok berinteraksi dengan pendidikan dalammenyebabkan hipertiroid.

Background: Cigarette smoking exposure is a modifiable risk factor for hyperthyroidsm. The prevalence of smoking in Indonesia increased from 27 in 1995 to 36,3 in 2013. This research aimed to determine the association between cigarette smoking exposure in Indonesian population above 15 years old.
Method: Study design is cross sectional. Study population is the entire above 15 years old Indonesian people. Sample is the entire above 15 years old Indonesian people who were respondents in Basic Health Research 2013 and had complete data on the variables studied. Data analysis using logistic regression to determine the association between cigarette smoking exposure and hyperthyroidsm after adjusted by age, sex, educational status, job, iodine level in salt and body massa index.
Result: The prevalence of hyperthyroidsm in this research is 0,8 . The prevalence of cigarette smoking exposure is 77,4 . Cigarette smoking exposureand high educational status are 1,65 times getting hyperthyroidsm than non cigarette smoking exposure and don't have high educational status. Cigarette smoking exposure and medium educational status are 1,30 times getting hyperthyroidsm than non cigarette smoking exposure and don't have high educational status. Cigarette smoking exposure and low educational status have protective effect 0,69 times getting hyperthyroidsm than non cigarette smoking exposure and don't have high educational status.
Conclusion: Cigarette Smoking Exposure interact with educational status incausing hyperthyroidsm.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T48487
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Daniera Nanda Ariefti
"ABSTRAK
Perusahaan rokok elektrik memperkenalkan produk mereka sebagai alat terapi untuk berhenti merokok dan sebagai alternatif untuk rokok konvensional. Namun, tujuan tersebut tidak sejalan dengan praktik yang ada karena konsumsi rokok elektrik telah mendorong perilaku penggunaan ganda di antara perokok. Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara karakter merokok dan penggunaan rokok elektrik. Studi sebelumnya telah membahas masalah ini dengan menganalisis beberapa variabel termasuk status demografi. Namun, penelitian terdahulu tidak memberi gambaran mengenai pola konsumsi rokok elektrik. Studi ini akan menekankan pada pola konsumsi rokok dengan mengembangkan klasifikasi karakter merokok yang lebih rinci. Ini dilakukan untuk menangkap pola penghentian rokok, peralihan, dan penggunaan ganda dalam konsumsi rokok elektrik. Model dari penelitian ini adalah logit dan probit dengan menggunakan observasi dari RISKESDAS 2018. Analisis menunjukkan bahwa konsumsi rokok elektrik di Indonesia tidak mengikuti tujuan esensial yang diklaim oleh perusahaan. Meskipun pola penghentian dan pengalihan dapat ditangkap, hasil penelitian juga menunjukkan kekhawatiran lainnya tentang penggunaan ganda.

ABSTRACT
E-cigarette companies introduced their product as a therapeutic tool for smoking cessation and an alternative to conventional cigarettes. However, the aforementioned objective is not in-line with existing practice as the e-cigarette consumption has encouraged dual-use behavior among smokers. This study aims to examine the association between smoking characters and e-cigarette use. Previous studies have covered this issue by measuring several variables including demographic status. However, the studies lack in describing the pattern of e-cigarettes consumption. This study will emphasize on the e-cigarette consumption pattern as it tried to develop a more detailed classification of smoking characters. It intends to capture the smoking cessation, switching, and dual-use patterns in e-cigarette consumption. The models exercised are logit and probit regression using the observations from Basic Health Research 2018. The analysis showed that e-cigarette consumption in Indonesia does not follow the essential purposes claimed by e-cigarette companies. Although cessation and switching patterns could be captured, the result may indicate another significant concern regarding dual-use with other tobacco products. This study provides a detailed understanding of the e-cigarette consumption pattern and the peoples underlying behavior, which policymakers can consider for further policy formulation related to e-cigarette provision in Indonesia."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maryam Nur Arina
"Tujuan penelitian dilakukan untuk menentukan distribusi dan asosiasi jumlah rokok yang dihisap setiap hari, durasi merokok, dan jenis rokok pada pasien Kanker Nasofaring (KNF) yang datang ke klinik gigi RSCM, Jakarta antara tahun 2006 dan 2009. Pengumpulan data diperoleh melalui rekapitulasi catatan medis dari pasien yang telah didiagnosis dengan KNF oleh klinik gigi RSCM, Jakarta antara tahun 2006 dan 2009. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji chi-square yang dilakukan untuk mengidentifikasi distribusi faktor risiko dalam populasi pasien KNF. Uji sampel dua independen non-parametrik dilakukan untuk mengidentifikasi perbandingan masing-masing status merokok dan KNF.
Tidak ada hasil yang signifikan secara statistik untuk perbandingan jumlah rokok yang dihisap setiap hari, durasi merokok, dan jenis rokok merokok setiap hari dalam perkembangan KNF (p> 0,05). Namun, 50% dari pasien KNF dan non-KNF telah merokok selama lebih dari 20 tahun. Perokok pasif juga berperan terhadap tingginya prevalensi KNF. Prevalensi KNF meningkat seiring durasi merokok meningkat. Perokok pasif juga memainkan peran utama dalam pengembangan KNF.

To determine the distribution and association of amount of cigarette smoked daily, duration of smoking, and the type of cigarette within the patients of Nasopharyngeal Cancer (NPC) who came into dental clinic of RSCM, Jakarta between the year 2006 and 2009. Data Collection was done by recapitulating medical records of the patients who had diagnosed with NPC from dental clinic of RSCM, Jakarta between year 2006 and 2009. Data analysis was done using chi-squared test which was performed in order to identify the distribution of risk factors within the population of NPC. The two-independent sample test of non-parametric test was performed two identify the comparison of each smoking status and NPC.
There is no statistically significant result for the comparison of amount of cigarette smoked daily, duration of smoking, and the type of cigarette smoked daily to the development of NPC (p>0.05). However, 50% of the oral cancer patients have been smoking for more than 20 years. Also, passive smokers are identified to be attributable to the prevalence of NPC. The prevalence of NPC increases as the duration of smoking increases. Passive smoking also plays a major role in the development of NPC.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteraan Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Theodora Megumi
"Latar belakang: Rokok konvensional dan rokok elektronik mengandung bahan kimia berbahaya, walaupun rokok elektronik memiliki kadar yang cenderung lebih rendah dibandingkan rokok konvensional. Belum ada penelitian yang membuktikan bahwa rokok elektronik dapat membantu menghentikan penggunaan rokok konvensional. Di sisi lain, kemunculan rokok elektronik sebagai pengganti rokok konvensional menjadi semakin populer, terutama di kalangan remaja. Maka dari itu, peneliti ingin mengetahui apakah pemberian edukasi dalam rangka meningkatkan pengetahuan mampu mengubah pemahaman atau persepsi mahasiswa non-kedokteran mengenai bahaya rokok elektronik.
Metode: Penelitian ini menggunakan desain quasi eksperimental dengan pre-post design, dengan pengambilan data consecutive sampling. Pengetahuan mahasiswa dinilai menggunakan kuesioner yang telah divalidasi, terdiri dari pre-test, video edukasi, dan post-test. Analisis bivariat dilakukan dengan menggunakan uji Wilcoxon.
Hasil: Data diambil dari 100 mahasiswa non-kedokteran. Ditemukan adanya hasil yang signifikan antara pemberian edukasi dan perubahan persepsi mengenai rokok elektronik, dengan nilai p adalah 0,000 (<0,05). Sebagian besar responden (83%) menyatakan untuk tetap tidak menggunakan rokok elektronik setelah mendapatkan edukasi.
Kesimpulan: Ditemukan hubungan yang signifikan antara pemberian edukasi dan perubahan persepsi tentang rokok elektronik, di mana sebagian besar responden mengalami peningkatan pada nilai post-test.

Background: Conventional cigarettes and e-cigarettes contain toxic chemicals, albeit lower concentration in e-cigarettes compared to conventional cigarettes. There are currently no evidence about whether e-cigarette could be a helping alternative for smokers to cease smoking. Despite the lack of evidence, the use of e-cigarettes gain an increasing popularity, especially among youth population. Thus, the writer would like to find out whether education about the dangerous effects of e-cigarette can change the perception among non-health university students.
Methods: This research uses quasi-experimental with pre-post study design and consecutive sampling method to collect the data. The subjects’ knowledge are measured with a validated questionnaire which includes pre-test, an educational video, and post-test. Bivariate analysis were done by Wilcoxon test.
Results: The data was collected for 100 non-medicine undergraduate students. A significant correlation was found between educational method and change of perception towards e-cigarettes, with p score of 0.000 (<0.05). Most of the respondents (83%) claimed to not plan on using e-cigarette after receiving said education.
Conclusion: : In conclusion, giving education affects the change of perception towards e-cigarette, of which most of the respondents have an increased post-test score.
"
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pambudi Andhira Pratama
"Latar Belakang: Penggunaan E-cigarette (rokok elektrik) semakin meningkat di kalangan mahasiswa, meskipun informasi tentang bahayanya telah tersebar luas. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengetahuan, sikap, dan kepercayaan terhadap E-cigarette pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia (FKG UI). Tujuan: Mengetahui tingkat pengetahuan, sikap dan keyakinan mahasiswa FKG UI tentang E-cigarette. Metode: Penelitian menggunakan desain potong lintang (cross-sectional), dengan pengambilan sample secara purposive berjumlah 119 responden adalah Mahasiswa preklinik Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia. Pengiriman kuesioner dilakukan secara daring melalui Whatsapp dan Line. Pada awal kuesioner, ditanyakan pertanyaan awal mengenai karakteristik responden. Selanjutnya, responden diberikan 7 pertanyaan mengenai pengetahuan responden terkait E-cigarette, 4 pertanyaan mengenai kepercayaan responden terkait E-cigarette, 6 pertanyaan mengenai sikap responden terkait E-cigarette, dan 3 pertanyaan mengenai tindakan/practice responden yang merokok terkait dengan E-cigarette. Seluruh data yang terkumpul dianalisis bivariat dengan menggunakan tes Mann-whitney. Hasil: Dari 119 responden yang diteliti terdapat mahasiswa yang aktif menggunakan rokok dan e-cigarette berjumlah 17 mahasiswa, hasil tingkat rerata pengetahuan (4.97 p < 0.001) dan rerata sikap (8.28 p=0.003) mahasiswa kedokteran gigi yang tidak merokok lebih tinggi dibandingkan dengan rerata pengetahuan (3.24 p < 0.001) dan rerata sikap (6.88 p= 0.003) mahasiswa yang merupakan perokok aktif, sedangkan untuk tingkat rerata kepercayaan (5.71 p < 0.001) mahasiswa yang tidak merokok bernilai hampir sama dengan mahasiswa yang merupakan perokok aktif (5.76 p < 0.001). Kesimpulan: Mahasiswa FKG UI yang tidak merokok memiliki tingkat pengetahuan, sikap, dan kepercayaan yang lebih tinggi dibandingkan dengan mahasiswa FKG UI yang menggunakan rokok tembakau dan E-cigarette.

Background: The use of E-cigarettes is increasing among university students, despite widespread information about its dangers. This study aims to explore the knowledge, attitudes, and beliefs regarding E-cigarettes among students at the Faculty of Dentistry, Universitas Indonesia (FKG UI). Objective: To determine the levels of knowledge, attitudes, and beliefs of FKG UI students regarding E-cigarettes. Methods: This research utilized a cross-sectional design, with purposive sampling of 119 respondents who are preclinical students at the Faculty of Dentistry, Universitas Indonesia. The questionnaire was distributed online through Whatsapp and Line. At the beginning of the questionnaire, initial questions about the characteristics of the respondents were asked. Subsequently, respondents were given 7 questions about their knowledge of E-cigarettes, 4 questions about their beliefs related to E-cigarettes, 6 questions about their attitudes toward E-cigarettes, and 3 questions about the actions/practices of respondents who smoke related to E-cigarettes. All collected data were analyzed bivariately using the Mann-Whitney test. Results: Out of 119 respondents, there were 17 active users of both tobacco and E-cigarettes. The average knowledge level (4.97 p < 0.001) and average attitude (8.28 p=0.003) of non-smoking dental students were higher than the average knowledge level (3.24 p < 0.001) and average attitude (6.88 p= 0.003) of students who were active smokers. However, for the average belief level (5.71 p < 0.001), non-smoking students scored almost the same as active smoking students (5.76 p < 0.001). Conclusion: Non-smoking students at FKG UI have higher levels of knowledge, attitudes, and beliefs compared to FKG UI students who use both tobacco and E-cigarettes."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amin Dwinta Putra
"Pengenaan cukai merupakan salah satu instrumen yang efektif untuk mengendalikan konsumsi rokok. Namun demikian kebijakan cukai dapat berkurang efektivitasnya dengan adanya perilaku/strategi price smoothing yang diterapkan perusahaan rokok. Penelitian ini mengidentifikasi perilaku price smoothing perusahaan rokok di Indonesia dengan melihat dampak dari lamanya jarak waktu (interval) sejak pengumuman kebijakan cukai sampai dengan periode tertentu pada tahun berjalan terhadap harga transaksi pasar (eceran) rokok. Menggunakan data survei harga transaksi pasar setiap tiga bulan, mulai Maret 2014 sampai Juni 2021, dan dengan estimasi system GMM kami menemukan bahwa perusahaan rokok di Indonesia melakukan price smoothing. Terjadi kenaikan harga yang lebih tinggi pada bulan Desember (Q4) sejak kebijakan cukai diumumkan. Kenaikan harga transaksi semakin berkurang (landai) pada periode Q1, Q2, dan Q3 yang memiliki jarak waktu yang semakin jauh sejak pengumuman kebijakan cukai.

The imposition of excise is one of the effective instruments to control cigarette consumption. However, the effectiveness of excise policy can be reduced by the price smoothing behavior/strategy applied by cigarette firm. This study identifies the price smoothing behavior of cigarette firm in Indonesia by looking at the impact of the length of time interval since the announcement of the excise policy up to a certain period in the current year on the market retail price of cigarettes. Using market transaction price survey data every three months, from March 2014 to June 2021, and with the the system GMM estimation, we find that cigarette firm in Indonesia carry out price smoothing. There has been a higher price hike in December (Q4) since the excise policy was announced. The increase in transaction prices decreased (sloping) in the Q1, Q2, and Q3 periods which have a longer time gap (interval) since the announcement of the excise policy."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arief Rachman
"Indonesia menempati urutan pertama dengan jumlah perokok terbanyak di ASEAN, berdasarkan data BPS pada tahun 2023 persentase penduduk berumur 15 tahun ke atas yang merokok tembakau selama sebulan terakhir mencapai 28,62 %. Pemerintah menargetkan penurunan prevalensi merokok di Indonesia, upaya untuk mengurangi prevalensi tersebut dilakukan melalui penerapan kebijakan Kawasan Tanpa Rokok (KTR). Penelitian yang dilakukan oleh berbagai negara menunjukan bahwa kebijakan larangan merokok signifikan mengurangi prevalensi merokok, namun hingga saat ini belum seluruh Pemerintah Daerah memiliki aturan terkait Kawasan Tanpa Rokok. Tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah unuk menganalisis pengaruh kebijakan Kawasan Tanpa Rokok dan lama berlakunya kebijakan tersebut terhadap prevalensi merokok di Indonesia. Dalam penelitian ini analisis data dilakukan dengan menggunakan model regresi Logit dan untuk menginterpretasikan hasilnya menggunakan Marginal Effect. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada atau tidaknya kebijakan Kawasan Tanpa Rokok dan lama berlakunya kebijakan tersebut memiliki efek yang bervariasi terhadap prevalensi merokok individu di berbagai kelompok umur. Pada kategori umur dewasa, ditemukan bahwa ada atau tidaknya kebijakan Kawasan Tanpa Rokok dan lama berlakunya kebijakan tersebut berdampak negatif dan signifikan terhadap probabilitas individu untuk merokok. Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok menjadi penting bagi Pemerintah guna untuk mengendalikan dampak konsumsi rokok bagi kesehatan. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kebaruan dan memperkaya refrensi serta literatur terkait dengan kajian kebijakan larangan merokok dan prevalensi merokok, serta dapat menjadi pertimbangan bagi Pemerintah dalam upaya mengendalikan dampak konsumsi rokok di Indonesia.

Indonesia holds the first ranks with the highest number of smokers in ASEAN, according to data from the Bureau of Statistics (BPS) in 2023, there are 28.62% of individuals aged 15 and older who smoked tobacco in the past month. The government aims to reduce the smoking prevalence In Indonesia, to reduce smoking prevalence are carried out through the implementation of smoke-free area (SFA) policies. Studies conducted in various countries have shown that smoking bans policies significantly reduce smoking prevalence. However, not all regional governments in Indonesia have instituted regulations pertaining to Smoke-Free Areas. The objective of this study is to analyze the impact of smoke-free area policies and the duration of their implementation on the prevalence of smoking in Indonesia. In this research, data analysis was conducted using the Logit regression model and the results were interpreted using Marginal Effects. The findings indicate that the existence of Smoke-Free Area policy and the duration of ots implementation have varying effects on individual smoking prevalence across different age groups. For the adult age category, found that existence of Smoke-Free Area policy and the duration had a negative and significant impact on smoking probability. The Smoke-Free Area policy is essential for the government to control the health impacts of tobacco consumption. This study is expected to provide new insights and enrich references and literature on the study of smoking bans and smoking prevalence. Moreover, it can serve as a consideration for the government in its efforts to mitigate the health impacts of tobacco consumption in Indonesia."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2025
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>