Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 179084 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi bentuk-bentuk poskolonial
yang ada pada buku ajar keterampilan Bahasa Inggris yang digunakan di
universitas di Indonesia. Objek dari penelitian ini adalah buku-buku ajar
keterampilan Bahasa Inggris tersebut. Terdapat empat universitas yang diambil
sebagai sampel dalam penelitian ini, yaitu Universitas Negeri Yogyakarta,
Universitas Negeri Jakarta, Universitas Pendidikan Indonesia dan Universitas
Negeri Surabaya. Analisis data dilakukan dengan menerapkan analisis konten,
metode deskriptif kuantitatif dan deskriptif kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa diantara sembilan bentuk
poskolonial yang dikaji dalam penelititan ini, yaitu superioritas Barat,
subordinasi Timur, praktik penjajahan, mimikri, hibriditas, diaspora, politik
tubuh, nasionalisme, serta abrogasi dan apropriasi, tujuh bentuk poskolonial
ditemukan dalam tulisan ini. "
490 KAN 7:1 (2011)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Fatah Ikhsan Kamil
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalis jenis-jenis FraseNominal apa saja yang terdapat dalam novel Bahasa Jerman yang berjudul Die blauen und die grauen Tage karya Monika Feth. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang bersumber pada kajian pustaka. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa dalam novel Die blauen und die grauen Tage, ditemukan empat jenis Frase Nominal. Dengan adanya empat jenis Frase Nominal yang digunakan dalam buku ini, maka dapat terlihat karakteristik dan jenis-jenis Frase Nominal, sehingga diharapkan dapat memudahkan pembaca untuk memahami jenis-jenis Frase tersebut.jenis-jenis frase, novel.

ABSTRACT
The purpose of this research is to analyze the types of nominal phrase in a German novel which title is die blauen und die grauen Tage by Monika Feth. This research uses qualitative method with references as the source. Based on this research, it was found there are 4 types of nominal phrase on this novel. With those 4 types of nominal phrase which are used in this novel, so it can be seen the charackeristic and types of nominal phrase, thus it is expected that the reader can easily understand types of those nominal phrase.Keywords German, Die blauen und die grauen Tage,phrase nominal, types of phrase nominal, novel."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Shafira Linda Rahmani
"ABSTRAK
Seiring Bahasa Inggris dikenal sebagai lingua franca yang mendunia, kesadaran budaya pada pengajaran Bahasa Inggris menjadi hal yang penting. Banyak praktisi pengajaran Bahasa Inggris mengemukakan pentingnya pembelajaran budaya dalam meningkatkan kompetensi komunikatif pembelajar. Namun, di era globalisasi, pengajaran Bahasa Inggris diidentiikkan dengan westernisasi, khususnya dalam konteks EFL. Oleh karena itu, studi kasus mengenai analisis muatan budaya pada buku EFL di tingkat perguruan tinggi di Indonesia perlu dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana muatan budaya pada buku ajar EFL di Indonesia diformulasikan dan sejauh mana penulis buku menyajikan muatan budaya tersebut. Muatan budaya pada penelitian ini dikategorikan menurut dimensi budaya dan kerangka pemahaman budaya Moran. World Englishes Kachru juga digunakan untuk melihat persebaran budaya dari inner, outer, dan expanding circle. Dua belas bab yang telah dianalisis merepresentasikan ketimpangan budaya terhadap negara-negara penutur jati Bahasa Inggris. Khususnya, 50 persen dimensi budaya berasal dari negara-negara inner circle dibandingkan circle lainnya. Data yang diperoleh juga menunjukkan bahwa buku teks telah melibatkan muatan-muatan budaya luar negeri dalam meningkatkan kesadaran budaya pembelajar, namun kesadaran pada budaya sendiri masih belum direpresentasikan karena muatan budaya Indonesia tidak disajikan pada buku.

ABSTRACT
As English has been known as a global lingua franca, cultural awareness in English Language Teaching ELT practice in Indonesia becomes a serious issue. Many ELT practitioners urge the implementation of cultural learning in ELT to improve students rsquo; communicative competence. However, in the era of globalization, ELT is often linked to westernization to non-English speaking countries. Thus, a case study of cultural content analysis towards an EFL textbook used by a public university in Indonesia was conducted. This study aims to examine how cultural content in the EFL textbook is formulated and how the authors organized the depth of its cultural content. The cultural content is classified into Moran rsquo;s cultural dimension and knowing framework. Kachru rsquo;s World Englishes is also used to see cultural content distribution from inner, outer, and expanding countries. The twelve chapters discussed proves cultural imbalance towards native English speaking countries represented in the textbook since more than 50 of cultural dimension focusing on inner circle countries rather than outer or expanding circle countries. The data analyzed also shows that the textbook incorporates foreign cultural information to increase students rsquo; culture awareness, but still lacks of self-awareness since Indonesian culture is absent. "
2018
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Sarah Nurmala Sari
"ABSTRAK
Bahasa dan budaya yang hadir bersama di masyarakat menjadi argumen pentingnya budaya dalam pembelajaran sebuah bahasa. Kepekaan terhadap perbedaan budaya menjadi tolak ukur pencapaian Intercultural Communicative Competence ICC atau kompetensi berkomunikasi antarbudaya. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia menyatakan bahwa tujuan dari penyelanggaraan pembelajaran bahasa Inggris di sekolah adalah untuk berpartisipasi dalam komunikasi tingkat internasional, yang membuat ICC menjadi indikator dari proses pembelajaran yang sukses. Oleh karena itu, buku teks, yang menjadi sumber pembelajaran utama bagi guru dan peserta didik, perlu mengandung unsur budaya. Penelitian ini mengkaji unsur budaya yang terdapat dalam latihan kosakata di buku pelajaran Bahasa Inggris untuk SMA yang diterbitkan oleh pemerintah. Unsur-unsur budaya diidentifikasi berdasarkan konsep dimensi budaya oleh Moran dan konsep kategori budaya oleh Cortazzi dan Jin yang sudah dimodifikasi oleh Chao. Hasil penelitian menunjukkan bahwa buku teks yang ada belum mencakup dimensi dan kategori budaya secara merata, yang dapat menghambat pencapaian ICC peserta didik dan tujuan pemerintah itu sendiri.

ABSTRACT
Language and culture coexisting in the society ground the argument of the importance of culture in learning a language. Cultural awareness is argued to be a pathway to achieve intercultural communicative competence ICC . Ministry of Education and Culture of Indonesia states that the basic competence of learning English is to participate in the scene of international communication, which makes ICC an indicator of a successful learning process. Hence, to achieve the goal, a textbook, which becomes a resourceful material for teachers and learners, needs to contain cultural elements. This study examines cultural elements in vocabulary exercises in Senior High School textbooks published by the government. The cultural elements are identified based on Moran rsquo s cultural dimensions and Cortazzi and Jin rsquo s culture categories modified by Chao. The result shows that those textbooks do not really cover a balanced coverage of dimensions and categories of culture, which can hinder learners rsquo intercultural communicative competence and government rsquo s aim basically."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Dyah Ayu Setyorini
"Dalam menerjemahkan karya sastra, memilih strategi dan pendekatan
penerjemahan menjadi langkah penting yang dapat memengaruhi hal-hal yang sentral
dalam teks sumber sperti ragam bahasa tidak baku. Memang telah banyak penelitian yang
membahas tentang strategi dan pendekatan penerjemahan bahasa tidak baku dengan
pasangan bahasa dan karya sastra yang berbeda sebagai objek kajiannya, namun belum
ada penelitian yang mencakup ragam bahasa tidak baku yang berasal dari bahasa
Indonesia seperti terjemahan Colloquial Jakartan Indonesian (CJI) yang terdapat dalam
karya sastra Indonesia yang diterjemahkan ke dalam bahasa asing. Penelitian ini hendak
mengkaji strategi dan pendekatan penerjemahan aspek CJI ragam rendah melalui
terjemahan bahasa Inggris dari salah satu novel sejarah fiksi Indonesia berjudul Senja di
Jakarta. Metode penelitian ini terdiri dari menganalisis ucapan karakter yang
mengandung penanda dialek dari teks sumber untuk melihat bagaimana dialek ditandai
dan membandingkannya dengan terjemahan bahasa Inggris untuk mengetahui bagaimana
mereka menangani dan menerjemahkan variasi CJI yang menjadi inti dari novel. Hasil
analisis menunjukkan bahwa penerjemah melakukan pendekatan terhadap materi CJI
dengan sangat hati-hati, dan strategi penerjemahan yang paling sering digunakan dalam
teks sasaran adalah Padanan Situasional/Budaya.

In translating literary works, choosing translation strategies and approaches
becomes a crucial step that can affect things that are central to a source text, such as
nonstandard language variety. Indeed, there have been numerous studies that discuss
nonstandard language translation strategies and approaches with different language
pairing and literary works as their object of study, yet there has not a study that covers an
Indonesian-originated nonstandard language variety like Colloquial Jakartan Indonesian
(CJI) translation contained in an Indonesian literary work that is translated into a foreign
language. This paper sets out to examine the aspects of CJI Low variety's translation
strategies and approaches through the English translation of one of the Indonesian
historical fiction novels titled Senja di Jakarta. The method of this research consists of
analyzing the characters' speech containing dialectal markers from the original novel to
see how dialect is marked and comparing them to the English translation to figure out
how they deal and render the CJI variety that is central to the novel. The results of the
analysis show that the translator approaches the matter of CJI in a very attentive manner,
and the most frequently used translation strategy used in the target texts is the use of
Situational/Cultural Adequacy.
"
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
Unggah4  Universitas Indonesia Library
cover
Evilia Faida
"Kesilapan yang timbul bila orang-orang yang sedang berada dalam taraf belajar mencoba menggunakan bahasa yang sedang dipelajari merupakan hal yang wajar dalam proses belajar bahasa asing. Karena mereka sedang berada dalam taraf menuju kesempurnaan penguasaan bahasa asing. Diketahui adanya beberapa faktor yang menyebabkan timbulnya kesilapan-kesilapan tersebut. Penelitian yang berupa studi kasus dan yang difokuskan pada faktor penyebab timbulnya kesilapan dilakukan di lingkungan Program Studi Jerman FSUI. Data-data yang digunakan dalam penelitian ini berupa tiga teks tertulis yang dibuat oleh tiga mahasiswa tingkat tiga Program Studi Jerman FSUI tahun ajaran 1986/1957. Hasilnya menunjukkan bahwa kesilapan yang tampak dalam teks-teks tersebut sebagian besar disebabkan karena pengaruh bahasa Indonesia. Banyak kesilapan yang tidak hanya disebabkan karena pengaruh bahasa Indonesia, tetapi juga karena faktor-faktor lainnya. Kesilapan memang masih muncul bila mahasiswa mencoba menggunakan bahasa Jerman yang sedang dipelajari itu, tetapi kesilapan-kesilapan tersebut diharapkan dapat diperkecil melalui penggunaan bahasa Jerman yang lebih sering lagi. Karena, seseorang bisa berbahasa suatu bahasa karena ia biasa menggunakan bahasa tersebut."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Serly Kusumadewi
"Tesis ini membahas transfer bahasa yang muncul dalam bahasa antara pemelajar Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Asing BIBA. Transfer bahasa yang dikaji dalam penelitian ini berkaitan dengan pengaruh bahasa pertama pemelajar terhadap bahasa antara. Penelitian ini memakai teori bahasa antara yang dikemukakan oleh Selinker 1972 untuk mencoba menjelaskan karakteristik bahasa antara pemelajar BIBA dari Korea pada tingkat kemahiran tertentu. Transfer bahasa yang dikaji terbatas pada fitur-fitur morfologis dan sintaktis pada transfer lematik yang berkaitan dengan pemrosesan kata. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dan menggunakan statistik deskriptif untuk menunjang temuan kualitatif. Penelitian ini menggunakan tulisan dari 35 pemelajar BIBA Korea dewasa pada tingkat kemahiran madya akhir. Hasil penelitian menemukan bahwa pemelajar BIBA Korea cenderung tidak memakai afiks prefiks me- yang bersifat inflektif, prefiks ber-, preposisi di dan ke, dan penanda ketakrifan kata bahasa Indonesia. Sementara itu, preposisi dengan muncul pada korpus namun dengan pemakaian yang tidak tepat. Ketersediaan bentuk dalam bahasa pertama yang berpadanan dengan bentuk dalam bahasa target justru menghambat proses penguasaan bahasa target. Sebaliknya, bentuk yang tidak tersedia dalam bahasa pertama tapi tersedia dalam bahasa pertama tidak selalu memicu efek kebaruan yang dapat memfasilitasi proses pemelajaran.

This thesis discusses language transfer appearing in the Interlanguage of Indonesian as Foreign Language IFL learners. This study uses Selinker's 1972 Interlanguage theories to limit the scope of research in explaining Korean IFL learner's interlanguage of particular skill level. The scope of language transfer investigated in this research is limited to learner's L1 influence towards learner's interlanguage characteristics. It is limited to morphological and syntactic features in lemmatic transfer category which is associated with word processing. This study is a qualitative study with descriptive statistics to support qualitative findings. The main corpus data used in this study is writing composition of 35 adult IFL Korean learners on high intermediate level. The study found that Korean IFL learners tend not to use verbal prefixes such as ber and inflective me, the prepositions di, ke, and Indonesian definite marker such as suffix nya. Meanwhile, the preposition dengan found in the corpus is deviant cases. It is found that the availability of equivalent forms in the first language was found precisely hindered the process of mastering the target language. Conversely, forms that are not available in the first language but available in the target language do not necessarily trigger novel effects that may facilitate the learning process.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
T50321
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahdiani Dwi Krisnawati
"ABSTRAK
Kajian perbandingan terhadap bahasa berita surat kabar dan bahasa buku ajar telah dilakukan dengan tujuan mengkaji perbedaan keduanya dilihat dari segi pemakaian sematan.
Untuk data diambil dari surat kabar harian berbahasa Inggris The Herald Tribune dan The Strait Times, terbitan tahun 1989-1990, dan dari buku-buku ajar ekonomi berbahasa Inggris. Tiap-tiap kategori data terdiri atas 20 percontoh.
Deskripsi tata bahasa tamemik-generatif yang kemukakan oleh Cook (1989) dan metode kuantitatif teknik analisis klausa yang juga dikemukakan oleh Cook (1979) dan yang kemudian dikembangkan oleh Arena (1975) diterapkan untuk menganalisis tingkat kerumitan gaya bahasa berita surat kabar dan bahasa buku ajar. Hasil analisis data menunjukkan bahwa kedua kategori data termasuk ke dalam kategori bacaan yang lebih rumit (more complex).
Setelah dikaji lebih lanjut, ternyata indeks-indeks kerumitan gaya kedua kategori data menunjukkan perbedaan yang nyata (signifikan). Indeks data berita surat kabar lebih besar daripada indeks data buku ajar. Konjungsi koordinatif yang terdapat pada kalimat majemuk dan kalimat majemuk bersusun ternyata dapat berfungsi untuk memperkecil indeks dan sering ditemui dalam data buku ajar. Jadi, lepas dari pemilihan kata, gaya bahasa berita surat kabar lebih rumit daripada gaya bahasa buku ajar.

"
1990
S13918
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Burhan Nurgiyantoro
Bulaksumur, Yogyakarta : Gadjah Mada University Press, 2015
372.475 BUR p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Rizki Setiastri
"Tesis ini membahas metode pembelajaran yang diterapkan di salah satu tempat kursus di Kampung Inggris yang bernama Kursus X dari kacamata Community Language Learning. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif analitis. Data penelitian diperoleh dari data observasi kegiatan belajarmengajar di kelas dan di kamp, wawancara dengan ketua lembaga, pengajar dan pemelajar, dan kuesioner yang diisi oleh pemelajar. Hasil penelitian menunjukan bahwa metode pembelajaran yang diterapkan di Kursus X berbeda dengan metode pembelajaran pada umumnya. Terdapat empat tipe metode pembelajaran yang diterapkan di Kursus X. Berdasarkan keempat tipe metode pembelajaran tersebut tidak ditemukan kesamaan konsep dengan kaidah yang ada dalam Community Language Learning.
Sementara itu hasil temuan observasi kegiatan di kamp menunjukan bahwa aktivitas santai dan minim tekanan selama pemelajar berada di kamp membuat pemelajar memiliki hubungan yang erat dengan pengajar seperti dalam CLL. Hal itu merangsang pemelajar untuk lebih produktif dalam memproduksi ujaran dalam bahasa target. Lebih lanjut hasil penelitian ini menyarankan penerapan kegiatan pembelajaran kamp yang lebih variatif dan lebih menarik, khususnya untuk paket pembelajaran liburan. Penerapan kegiatan pembelajaran juga harus berdasarkan suatu kurikulum dan silabus, sebagai pedoman bagi para pengajar. Tujuannya adalah agar kegiatan pembelajaran dapat lebih terstruktur dan dapat meningkatkan motivasi, kepercayaan diri dan penguasaan bahasa pemelajar.

This thesis analyses the application of teaching and learning methods at one of the English course in Kampung Inggris Pare using a camp concept, named Kursus X, from the point of view of the Community Language Learning approach. This study is a quantitative research with a descriptive analytical design. The data of the study were gained from the observation of the teaching and learning process in the classroom and the interaction of the students in the camp. Besides, the data were also gained from interviews with the head of the course, the teachers and the students, and from the students? questionnaire. The result of the study show that the methods applied in the Kursus X were not based on established language teaching methods. There are four types of methods identified in Kursus X. Most of the methods use drilling and translation in the application. Moreover, there were a lot of differences between the application of teaching and learning program in Kursus X and the concept of Community Language Learning.
However, the observation result of the students? activities in the camp showed differently. The environment and the activities that the students experienced in the camp could create an intimate relationship between the students? and their teachers, as stated in CLL. The students were encouraged to produce more utterances in the target language in that situation. The findings of this study suggest that the camp program offered, especially the holiday program, should apply interesting and fun activities and teachers should vary their teaching methods. Additionally, application of the teaching and learning process should be based on a wellplanned curriculum and syllabus. This will create structured teaching and learning activities and it also could increase students? self-confidence, motivation and achievement in learning a language.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
T45144
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>