Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 81728 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Stroke menyebabkan kondisi hipoksia-iskemia yang menimbulkan berbagai kerusakan. Perubahan neurokimia otak pada stroke menyebabkan oksidasi kolesterol. Produk oksidasi kolesterol yaitu 7-ketokolesterol diketahui mengubah komposisi lipid raft, sifat protein membran dan meningkatkan eksositosis neurotransmitter. Kanal Kv berperan pada terminasi eksositosis dan mempertahankan keseimbangan ionik sel saraf. Pemberian 7-ketolesterol pada
sel PC-12 bertujuan melihat respon kanal Kv. Perekaman patch clamp dilakukan dengan tehnik whole-cell secara voltage clamp. Hasil eksperimen terekam kenaikan arus listrik (p<0.05) pada potensial membran negatif, penurunan reversal potensial (p>0.05) dan peningkatan konduktansi maksimal ion kalium (p<0.05). Hasil eksperimen berupa perubahan konduktansi maksimal menunjukkan pengaruh 7-ketokolesterol pada kinetika dan fungsi kanal Kv yang diperkirakan sebagai akibat perubahan interaksi lipid-protein pada lipid raft. Pada konteks stroke respon kanal Kv turut berkontribusi pada proses neurotoksisitas yang berujung pada kematian sel."
610 JKY 20:2 (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Rizki Azizah Amalia
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
TA1346
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fl. Susiwi Lasmiwati M
"Ha Lam usaha mencari sumber sterol yang potensial
sebagai bahan dasar untuk memproduksi hormon steroid,
telah diteliti kepaia udang putih (Penaeus merguiensis).
Panelitian dilakukan dengan tujuan menilai
kemungkinan penerapan metoda enziinatik CHOD-PAP terhadap
udang dengan pereaksi siap pakai C reagen Kit ) yang
digunakan untuk penetapan kadar Kolesterol dalam darah.
sebagai pembanding digunakan metode Kromatograf i Gas
dengan fase diam SE-30 5 % pada Chromosorb W-HP dan
temperatur kolom 260°C. Juga untuk menentukan bentuk
Kolesterol dalam udang, dalam bentuk yang larut dalaia
air atau tidaJ^ serta untuk mengetahui apakah pereaksi
enzimatik CHOD-PAP dapat bereaksi dengan Fitosterol.
Dengan metode enzimatik CHOD-PAP dan Kromatografi
Gas diperoleh kadar Kolesterol dalam ekstrak eter
2,08 ± 0,55 dan 2,07 ± 0,41 mg/g sampel. Dengan metoda
enzimatik CHOD-PAP dan Kromatografi Gas diperoleh kadar
Kolesterol dalam ekstrak air 1,98 ± 0,34 dan 1,82 ±
0,31 mg/g sampel. n
Pada ekstraksi Kolesterol dengan eter diduga
ada zat yang mengganggu penetapan kadarnya secara enzima
tik CHOD-PAP sehingga disimpulkan bahwa metoda ini belum
dapat digunakan untuk ekstrak eter.
Kolesterol dalam udang berada dalam bentuk yang
larut dalam air ± 90 %. Fitosterol ternyata dapat bereaksi dengan pereaksi enzimatik CHOD-PAP sehingga reagen
ini tidak spesifik untuk penetapan kadar Kolesterol.

To seek potential sources of sterols as raw
material to produce steroid hormones, head of white
shrimp ( Penaeus merguiensis ) has been investigated.
The investigation is done for evaluating the
possibility of application of CHOD-PAP enzyifiatic method
on shrimp using ready for use x'eagent available for
the determination of Cholesterol in sera. As a standard
Gas Chromatogreiphic method is used with SE-30 5 % on
Chromosorb W-HP, column temperature 250°C. To know
whether CHOD-PAP enzymatic reagent could react with
Phytosterols.
By enzimatic CHOD-PAP and Gas Chromatographic
methods on the ether extract Cholesterol contents of
2,08 ± 0,55 and 2,07 ± 0,41 mg/g sample were obtained.
By enzymatic CHOD-PAP and Gas Chromatograpic methods
on the water extract Cholesterol contents of 1,98 ±
0,34 and 1,82 ± 0,31 mg/g sample were obtained.
When extracted with ether, a substance
interfering with CHOD-PAP enzymatic determination
seemed to be present so that it' s concluded that this
method couldn't be used yet for the ether extract.
Cholesterol in shrimp exists in soluble form for about
90 %. Infact, Fhytosterol could react with enzymatic
CHOD-F•? reagent so that this reagent isn ^ t spesific
for detexmsination of Cholesterol.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1987
S31771
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mulyazmi
"Penelitian ini mengenai teknik pemisahan pemisahan ion Hg (II) menggunakan sistem Membram Cair Emulsi (MCE) yang komponen penyusunnya adalah fasa akuatik dalam fasa organik dan surfaktan. Fasa akuatik dalam adalah H2SO4 6N. Fasa organik terdiri dari ekstraktan (asam oleat), peiarut organik (kerosin). Surfaktan yang digunakan terdiri dari span-80 sebagai surfaktan tunggal, span-80 dengan tween (20,80,81,85 ) dan triton X-100 sebagai surfaktan campuran.
Untuk memperoleh suatu membran cair emulsi yang stabil dilakukan beberapa pengamatan yaitu penentukan nilai HLB campuran surfaktan yang tepat berdasarkan kelarutan maksimum fasa air dalam fasa minyak, penentuan nilai tegangan permukaan dan tegangan antarmuka cairan yang digunakan serta pengamatan terhadap kestabilan emulsi emulsi yang dihasilkan dengan variasi jenis dan konsentrasi surfaktan, waktu pengadukan dan konsentrasi ekstraktan.
Sistem Membran Cair Emulsi (MCE) dengan komposisi asam oleat 0,5 M, kerosin, 3% (w) surfaktan campuran span-80 dan tween-20 pada nilai HLB campuran 4,8, dapat menghasilkan suatu emulsi yang stabil selama 4 jam. Emulsi ini dapat mengektraksi ion Hg (H) dari larutan umpan sebanyak 97,3%. dengan menggunakan kecepatan pengadukan 300 rpm, rasio volume membran emulsi dengan fasa umpan sebesar 3:8 dan waktu pengadukan 35 menit."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
T14964
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Iqbal Tawakkal
"Nanogel merupakan suatu hidrogel dengan ukuran lebih kecil dari 1000 nm dan mempunyai sifat yang dimiliki polimer penyusunnya. Karakteristik polimer penyusun nanogel antara lain sensitif terhadap suhu, pH, dan cahaya. Pada penelitian ini digunakan nanogel polimer responsif temperatur poli(N-vinilkaprolaktam-ko-N-metilolakrilamida) dengan kalium diklofenak sebagai model bahan aktif. Nanogel P(NVCL-ko-NMA) disintesis melalui polimerisasi emulsi dan dikarakterisasi menggunakan FT-IR dan 1H-NMR untuk mengetahui gugus fungsi dan struktur kimia dari nanogel, turbidimetri untuk mengetahui suhu transisi fasa (Tc) nanogel serta nano PSA untuk mengetahui ukuran partikel nanogel. Kemudian dilakukan uji enkapsulasi nanogel terhadap obat dengan kalium diklofenak. Dilakukan karakterisasi PSA untuk mengetahui ukuran nanogel sebelum enkapsulasi dan UV-Vis untuk mengetahui efisiensi enkapsulasi. Enkapsulasi dilakukan menggunakan bahan aktif kalium diklofenak dan penyalut nanogel P(NVCL75-ko-NMA25) dan didapat persen kadar atau efisiensi enkapsulasi rata – rata 79%. Uji pelepasan dilakukan untuk mengetahui profil pelepasan kalium diklofenak. Hasil yang diperoleh menunjukkan penggunaan nanogel P(NVCL75-ko-NMA25) meningkatkan laju pelepasan kalium diklofenak pada pH 1,2 maupun 7,4 pada suhu 37°C .

Nanogel is a hydrogel with a size smaller than 1000 nm and has the properties of its constituent polymer. The characteristics of the polymers that make up the nanogels include sensitivity to temperature, pH, and light. In this study, a temperature-responsive polymer nanogel of poly(Nvinylcaprolactam-co-N-methylolacrylamide) was used with diclofenac potassium as the active ingredient model. P(NVCL-co-NMA) nanogels were synthesized through emulsion polymerization and characterized using FT-IR and 1H-NMR to determine the functional groups and chemical structure of the nanogels, turbidimetry to determine the phase transition temperature (Tc) of nanogels and nano PSA to determine particle size nanogels. Then the nanogel encapsulation test was carried out on the drug with diclofenac potassium. PSA characterization was performed to determine the nanogel size before encapsulation and UV-Vis to determine its encapsulation efficiency. Encapsulation was carried out using the active ingredient potassium diclofenac and P(NVCL75-koNMA25) nanogel coating and the average percentage or encapsulation efficiency was 79%. The release test was carried out to determine the release profile of diclofenac potassium. The results showed that the use of P(NVCL75-ko-NMA25) nanogel increased the diclofenac potassium release rate at pH 1.2 and 7.4 at 37°C."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R. Amanda Sumantri
"ABSTRAK
Penelitian ini membandingkan efektivitas terapi topikal larutan KOH 10% dengan larutan kantaridin 0,7% terhadap moluskum kontagiosum pada anak, dilihat dari aspek medis dan efektivitas-biaya. Penelitian analitik dengan rancangan uji klinis acak terbuka dilakukan di Divisi Dermatologi Anak poliklinik Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Rumah Sakit dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta tahun 2012. Pembuatan larutan KOH 10% dilakukan di Departemen Farmasi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara klinis efektivitas larutan KOH 10% lebih baik daripada larutan kantaridin 0,7% dan biaya keseluruhan yang diperlukan lebih rendah. Meskipun demikian, tidak ditemukan perbedaan bermakna secara statistik.

ABSTRACT
This study compares the effectiveness between topical 10% potassium hydroxide solution and 0,7% cantharidin solution against molluscum contagiosum in children, viewed from the medical and cost-effectiveness aspects. The analytical open randomized clinical trial was conducted in Pediatric Dermatology Division, Dermatovenereology Clinic of dr. Cipto Mangunkusumo Hospital in 2012. The making of 10% potassium hydroxide solution was performed at the Department of Pharmacy Faculty of Medicine, University of Indonesia. Result shows that clinically, 10% potassium hydroxide solution is more effective than 0,7% cantharidin solution with less total cost. There were no statistically significant difference."
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2012
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Wahyuni
"ABSTRAK
Kalium merupakan kation intraseluler utama dalam tubuh yang penting untuk kelangsungan fungsi sel terutama menjaga rangsang elektrik jantung dan otot. Perubahan kadar kalium dalam darah sangat mempengaruhi kerja otot jantung dan fungsi sel sehingga diperlukan pemeriksaan kadar kalium yang tepat dan akurat agar terapi dan monitoring pasien tepat. Hasil pemeriksaan kalium sangat dipengaruhi oleh faktor pra-analitik. Spesimen yang direkomendasikan untuk pemeriksaan kalium adalah plasma heparin. Penelitian ini ingin melihat perbedaan kadar kalium yang diperiksa menggunakan spesimen berupa serum dari tabung vakum berisi clot activator tabung II , plasma dari tabung vakum berisi litium heparin tabung III , dan plasma dari tabung vakum berisi litium heparin dengan gel separator tabung IV . Penelitian ini juga ingin mengetahui perbedaan kadar kalium yang diperiksa menggunakan spesimen dari tabung berisi clot activator pada pengambilan darah pertama tabung I dan kedua tabung II . Desain penelitian adalah potong lintang dengan subjek penelitian 80 orang. Perbedaan kadar kalium yang bermakna statistik terdapat antara tabung II dan III p=0.001 , serta antara tabung II dan IV p=0.01 . Persentase perbedaan rerata dengan standar kadar kalium serum, antara tabung II dan III adalah 6.8, dan tabung II dan IV adalah 7.7, sedangkan terhadap standar kadar kalium plasma litium heparin yaitu 7.3 dan 8.3. Angka tersebut melebihi batas desirable bias 1.81 , yang berarti ada kemaknaan klinis pada perbedaan kadar kalium antara tabung II dan III serta tabung II dan IV. Hasil uji t-berpasangan pada tabung I dan II didapatkan perbedaan kadar kalium yang bermakna secara statistik ABSTRACT Potassium is a the most intracellular cation in the body that essential for the continuity of cell function, especially keeping the electrically stimulated heart and muscle. Changes in blood potassium levels greatly affect the work of the heart muscle and cell function so it is necessary to check the exact potassium levels and accurate for proper patient therapy and monitoring. Results of potassium assay is strongly influenced by pre analytic factors. Recommended specimen for potassium assay is plasma heparin. Aim this study wanted to see differences in potassium levels examined using serum specimens from vacuum tubes containing clot activators tube II , plasma specimens from vacuum tubes containing lithium heparin tube III , and plasma specimens from a vacuum tube containing lithium heparin with a separator gel tube IV . The study also wanted to know the difference in potassium levels examined using specimens from tubes containing clot activators on first blood collection tube I and second tube II . The study design was cross sectional with 80 subjects. The difference in potassium levels was statistically significant between tubes II and III p 0.001 , and between tubes II and IV p 0.01 . Mean percentage difference with standard serum potassium level, between tubes II and III was 6.8, and tubes II and IV were 7.7, whereas to the heparin lithium plasma potassium level of 7.3 and 8.3. This figure exceeds the desirable limit of bias 1.81 , which means there is clinical significance on the difference in potassium levels between tubes II and III and tubes II and IV. The result of paired t test on tube I and II showed that the difference of potassium content was statistically significant p"
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2017
SP-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Wilsen Jefta
"

Optimasi diperlukan untuk meningkatkan kinerja teknologi elektrolisis plasma guna memperbesar intensitas dan reaktivitas dari spesi yang bereaksi, khususnya radikal hidroksil, yang mengoksidasi senyawa-senyawa organik dalam limbah cair. Dengan pertimbangan untuk memperoleh kondisi elektrolisis plasma tersebut, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi larutan elektrolit, konsentrasi aditif ion Fe2+, dan daya operasi terhadap degradasi Remazol Red dengan teknologi elektrolisis plasma menggunakan elektroda berbahan stainless steel. Metode ini akan dilakukan pada reaktor batch menggunakan variasi konsentrasi larutan elektrolit K2SO4 0,01 M, 0,02 M, 0,04 M, dan konsentrasi ion Fe2+ 0 mg/L, 10 mg/L, 20 mg/L, 30 mg/L, 50 mg/L, pada daya 500 W dan 600 W. Efektivitas proses ditinjau berdasarkan persentase COD, Pt-Co dan degradasi Remazol Red, yield amonia dan nitrat, konsumsi energi, serta erosi anoda. Pada percobaan ini, persentase degradasi Remazol Red optimum mencapai 99,76% dengan energi spesifik sebesar 4265,43 kJ/mmol dan erosi anoda sebesar 0,1 g, dengan penurunan nilai Pt-Co pada akhir degradasi sebesar 99,16%, serta COD sebesar 84,16% untuk konsentrasi awal limbah 200 ppm dan penambahan Fe2+ 20 ppm. Pada kondisi tersebut, terdapat produk samping berupa amonia sebesar 0,438


Optimization needed to improve the performance of plasma electrolysis technology to increase the reactivity of the reacting species, especially hydroxyl radicals, which oxidize organic compounds in wastewater. Therefore, this study aims to determine the effect of Fe2+ ion additive concentration, electrolyte concentration, and electrical power on the degradation of Remazol Red by plasma electrolysis using stainless steel electrodes. This method was carried out in a batch reactor using variations in the concentration of K2SO4 electrolyte 0.01 M, 0.02 M, 0.04 M and concentrations of Fe2+ 0 mg/L, 10 mg/L, 20 mg/L, 30 mg/L , 50 mg/L, carried out with power consumption of 500 W and 600 W. Process effectiveness is analyzed based on the COD, Pt-Co, Remazol Red degradation, ammonia and nitrate yield, energy consumption, and anode erosion. In this experiment, the maximum degradation of Remazol Red reached 99.76% with a specific energy of 4265.43 kJ/mmol and anode erosion of 0.1 g, the decrease in Pt-Co value by 99.16% and COD by 84.16% for an initial Remazol Red concentration of 200 ppm and the addition of 20 ppm Fe2+. Under these conditions, by-products of 0.438 mmol of ammonia and 1.736 mmol of nitrate which were measured in the 30th minute.

 

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Laksamana Zakiy Ramadhan
"Lititum Titanat Oksida Li4Ti5O12 dipertimbangkan menjadi elektroda anoda pada baterai Litium Ion. LTO adalah kandidat yang menjanjikan untuk menggantikan Grafit. Grafit memiliki kapasitas yang tinggi, namun disamping itu, keamanan dari material ini dipertanyakan, pembentukan struktur dendritik yang dapat menyebabkan hubungan arus pendek atau konslet akhir-akhir ini banyak di diskusikan. Oleh karena itu LTO dengan properti lsquo;zero strain rsquo;, dimana tidak ada perubahan volume selama interkalasi adalah kandidat yang menjajikan. Dibandingkan dengan grafit, LTO memiliki kapasitas yang kecil, oleh karena itu penambahan elemen lain untuk meningkatkan kapasitas dari LTO dibutuhkan. Dalam penelitian ini, penambahan Sn dalam LTO telah dilakukan, penambahan Sn bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan konduktifitas. Menggunakan metode sol-gel untuk mensintesis LTO, dan diikuti oleh metode solid-state, LTO di campur dengan Sn menggunakan HEBM High energy Ball Mill , beberapa penambahan konsentrasi Sn dilakukan, yaitu 10 , 20 , 30. Karakterisasi material telah dilakukan menggunakan SEM-EDS, BET, XRD.
Dari hasil BET, penambahan Sn mengakibatkan berkurangnya surface area. Pada hasil SEM-EDS dari lembaran anoda, memperlihatkan aglomerasi dan distribusi yang buruk dari partikel, dari hasil XRD menunujukan adanya pengotor berupa TiO2 Rutile. Pembuatan baterai sel setengah telah dilakukan, dengan Litium logam sebagai Anoda, LTO dan Sn sebagai Katoda. Diikuti dengan pengujian performa electrokimia, yaitu EIS, CV, CD. EIS dilakukan sebelum dan sesudah tes CV, EIS sebelum tes CV menunjukan LTO dengan 30 kandungan Sn memiliki konduktifitas yang paling tinggi, sementara untuk EIS setelah CV, menunjukkan LTO dengan 20 kandungan Sn memiliki konduktifitas paling tinggi, Sn yang berlebih akan mengakibatkan penurunan performa karena fenomena Pulverisasi. Hasil CV menunjukan adanya dua peak pada masing-masing elemen, menunjukan reversibilitas dari reaksi. Pada hasil CD, LTO dengan 20 kandungan Sn memiliki kapasitas paling baik, oleh karena itu penambahan Sn yang optimum ialah 20.

Lithium Titanate Oxide Li4Ti5O12 has been considered as anode electrode in Lithium Ion Batteries. LTO is a promising candidate to replace Graphite. Graphite has high capacity, but despite their superiority, safety concern of this material is questioned, formation of dendritic structure which leads to short circuit is commonly discussed. Thus, LTO with zero strain property, where there is no volume change during intercalation is a promising candidate. Compared with graphite, LTO has small capacity, thus addition of other elements to increase its capacity is required. In this experiment, addition of Sn in LTO was done, addition of Sn purposed to increase its capacity and conductivity. Using sol gel method to synthesis LTO, and followed by solid state method, LTO is mixed with Sn using HEBM High energy Ball Mill . Various Sn concentration was added, which are 10 , 20 , 30. Material characterization in this experiment was using SEM EDS, BET, XRD.
From BET result, addition of Sn decrease its surface area, SEM EDS result of layered anode shows agglomeration for Sn element and poor particle distribution in layered anode, XRD result shows impurities which is TiO2 Rutile. Half cell battery fabrication was done using Lithium metal as anode and LTO Sn as cathode. Followed by electrochemical performance test, which are EIS, CV, CD. EIS performed before and after CV test, from EIS before CV results, LTO with 30 of Sn has highest conductivity, for EIS after CV, LTO with 20 of Sn has highest conductivity, excessive Sn concentration leads to performance decrease because of pulverization. From CV result, two anodic and two cathodic peaks are shown, which indicates reversible reaction of LTO and Sn, also from CV test, highest capacity is attribute to LTO with 20 of Sn with 168,9 mAh g. From CD result, LTO with 20 of Sn has the most stable performance, 30 of Sn considered as excessive addition of Sn, thus LTO with 30 of Sn has poor electrochemical performance.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rio Marta Irawan
"Latar belakang: Penglepasan ion kalsium oleh material bioaktif dapat berperan penting dalam peningkatan pH yang diperlukan dalam aktivitas antibakteri dan remineralisasi jaringan keras gigi.
Tujuan: untuk menganalisis pelepasan ion kalsium dan peningkatan pH dari MTA modifikasi dan Bioceramic pada periode waktu 1,48,168 jam.
Metode: Sampel n=30 dipersiapkan dengan ukuran diameter 3 mm tinggi 3 mm, terdiri dari 15 sampel MTA modifikasi, 15 sampel Bioceramic direndam dalam air deionisasi 1,48,168 jam diukur kadar pelepasan ion kalsium menggunakan AAS dan nilai pH menggunakan pHmeter, Uji Kruskal Wallis dan Mann Whitney.
Hasil: Terdapat perbedaan yang bermakna diantara semua kelompok dengan nilai signifikansi p le;0,05.
Kesimpulan: Bioceramic terbukti melepaskan ion kalsium dan peningkatan pH lebih besar dibandingkan dengan MTA modifikasi pada waktu pengukuran 1,48,168

Background: Calcium ion release can promote alkalinizing activity and regeneration.
Objective: To analyze calcium ion release and pH changes from modified MTA and Bioceramics as bioactive material.
Methods: 30 samples are prepared with the size of 3 mm in diameter and 3 mm in height. The samples are consist of 15 of modified MTA and 15 of bioceramics. And then immersed in deionized water for an hour which will then be measured in 1, 48, and 168 hours period. And measured atom absorption sphectropometer and pHmeter.
Result: Mann Whitney post hoc rsquo s statistic test result showed a significant discrepancy among all groups, with the significant value of p le 0,05.
Conclusion: Bioceramics was proven to release more calcium ions and more pH elevation compared to modified MTA during the 1 hour, 48 hour, and 168 hours measurements.
"
Depok: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>