Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 118477 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"The aim of this research is to determine character for drought tolerance character
prediction of peanut national variety on germination phase using PEG 6000 solution.
Preliminary test using drought tolerance genotipes (US 605 and US 693), susceptible
genotipe (PI 409) conducted to evaluate appropriate concentration of PEG solution as
drought treatment. PEG 10% is appropriate for drought treatment. Experiment using factorial random complete design with eight national varieties,
Badak, Gajah, Jerapah, Kelinci, Komodo, Macan, Panther, Singa, and PEG solution.
Minimum water uptake for germination is obtained from proportion between seedling weight to seed weight with seed weight. Root length, number of lateral root and seedling dry weight (without cotyledon) are counted on seventh day after germination. Seed germinated using UKDdp method. ANOVA two way for water uptake variable, ANOVA one way for root length and number of lateral root and seedling dry weight (without cotyledon) is used to analyze data, continue with DMRT and Pearson product moment
correlation between minimum water uptake for germination and root length, seedling
dry weight (without cotyledon). And Spearman correlation is used between minimum
water uptakes for germination with number of lateral root"
630 JMSTUT 5:1 (2004)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Nisyawati
"Tunas berganda dapat dibentuk pada nodus kotiledon dari kecambah kacang tanah (Arachis hypogaea L.) varietas Lokal, Kelinci dan Pelanduk pada medium B5 dengan penambahan [(2-isopentenyl) adenosine] (2,iP), Kinetin dan 6-benzylaminopurine (BAP) sebanyak 50 mg/1. Frekuensi pembentukan tunas berganda bervariasi diantara varietas dan zat pengatur tumbuh yang dipergunakan. Namun demikian hanya varietas lokal yang pembentukan tunas bergandanya sangat efektif pada medium B5 dengan penambahan BAP sebanyak 50 mg/1. Perbanyakan tunas tampaknya telah diinduksi oleh adanya diferensiasi dari pemula tunas aksilar yang tersembunyi. Dari hasil penelitian ini menunjukan bahwa daerah nodus kotiledon kacang tanah memiliki potensi morfogenetik yang dapat diaktifkan dengan penggunaan BAP secara in vitro.

Multiple shoot were formed on cotyledonary nodes of seedlings in peanut (Arachis hypogaea L.) Local, Kelinci and Pelanduk varieties on B5 medium supplemented with [(2-isopentenyl) adenosine] (2,iP), Kinetin and 6-benzylaminopurine (BAP) at 50 mgl1. The frequency of multiple shoots formation varied among the varieties and plant growth hormones tested. However, only mutiple shoots of Lokal variety seedlings were formed effectively on the B5 medium supplemented with 50 mg/1 of BAP. Multiplication of buds was induced by the differentiation of auxiliary buds from initially emerged buds. This results indicate that cotyledonary node region of peanut has high morphogenetic potential which could be activated by in vitro BAP application.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1998
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Endah Fitriati
"Penelitian yang telah dilakukan dari Maret –Mei 2015, bertujuan untuk mengetahui pengaruh media tanam serta menentukan inokulum optimum untuk pembibitan tanaman padi varietas Ciherang. Pembibitan padi dilakukan selama 14 hari di rumah kaca menggunakan 4 media tanam berbeda, yaitu tanah kebun steril dan non steril serta pupuk organik steril dan non steril. Strain Nostoc CPG24 dan GIA13a masing- masing sebanyak 0,2; 0,4; dan 0,6 g diinokulasikan pada keempat media tanam pada hari ke-1 pembibitan. Parameter yang diukur adalah tinggi, panjang akar, serta berat basah dan berat kering tanaman. Hasil uji statistik menunjukkan media tanam berpengaruh terhadap pembibitan padi varietas Ciherang. Pengaruh strain CPG4 dan GIA13a terhadap pembibitan hanya terdapat di media pupuk organik steril. Pemberian variasi inokulum (0,2; 0,4; dan 0,6 g) strain CPG24 dan GIA13a mampu meningkatkan tinggi dan panjang akar secara signifikan (P<0,05) dibandingkan kontrol pada media pupuk organik steril.

The experiment that has been done from Maret– May 2015 was used to know the effect of media and determine optimum inoculum for Ciherang rice germination. The rice germination was done for 14 days in the green house used four different medias, they are sterilized and unsterilized garden soil and also sterilized and unsterilized organic soil. Strains CPG24 and GIA13a was inoculated into four different medias on first day of rice germination as much as 0,2; 0,4; and 0,6 gram fresh weight for each strain. The effect of Nostoc strain to rice germination was evaluated by using vegetative parameters, including plant height, root lenght, fresh and dry weight. The statistic result showed that media gave effect for rice germination. Application of three variations of inoculum from both strains only gave effect on sterilized organic soil. Variations of inoculum of CPG24 and GIA13a strains had significant effect (P<0,05) to increase plant height and root lenght of plants in sterilized organic soil."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2015
S61301
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heny Auliawati
"Seed viability testing using appropriate media is important to know the proper results. The objective of this
research was to determine the optimum germination media in the seeds viability testing of lettuce and onion. This
research was conducted in the Integrated Laboratory of Trilogy University, Jakarta from September until October
2016. The experiment used was a randomized block design (RAK) with single factor which was different types of
germination substrates consists of flannel tested, newsprint, towel tissue, cotton, stencil paper, rock wool, filter
paper on lettuce and onion seeds. The experimental results showed that all media can be used to test germination
of seed viability for germination (DB) and normal seedling dry weight (BKKN) were equally well. The use of tissue
towel was to test the viability of seeds of lettuce and onions into medium germination best shown in the speed of
growth (KCT) 75.18% KN/etmal, vigor index (IV) 97.33%, and the growth potential maximum (PTM) 100% in the
seeds of lettuce and speed of growth (KCT) amounted to 59.35% on onion seeds.
Pengujian viabilitas benih dengan media yang tepat penting diketahui guna memperoleh hasil yang sesuai.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui media perkecambahan yang optimum dalam pengujian
viabilitas benih selada dan bawang merah. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Universitas Trilogi,
Jakarta pada bulan Agustus - September 2016. Percobaan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) satu
faktor tunggal yaitu berbagai jenis substrat perkecambahan yang terdiri atas kain flanel, kertas koran, kertas
samson, tisu towel, kapas, kertas stensil, rockwool, dan kertas saring yang diujikan pada benih selada dan bawang
merah. Hasil percobaan menunjukkan bahwa seluruh media perkecambahan dapat digunakan untuk uji viabilitas
benih karena menghasilkan daya berkecambah (DB) dan bobot kering kecambah normal (BKKN) yang sama
baiknya. Pemakaian tisu towel untuk uji viabilitas benih selada dan bawang merah menjadi media perkecambahan
terbaik yang ditunjukkan pada kecepatan tumbuh (KCT) 75.18 % KN/etmal, indeks vigor (IV) 97.33 %, dan potensi
tumbuh maksimum (PTM) 100 % pada benih selada dan kecepatan tumbuh (KCT) sebesar 59.35% pada benih
bawang merah."
Jakarta: Universitas Trilogi. Program Studi Agroekoteknologi, 2016
630 AGRIN 20:2 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Oking Sutanto
"ABSTRAK
Kecipir (Psouhocarrms tetragonolobus (L.) DC.) mempunyai potensi sebagai tanaman penghasil protein nabati, umumnya perbanyakannya melalui biji.
Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh tingkat kemasakan biji 40, 60, 80, dan 100 hari; lama simpan biji 0, 8, dan 16 hari, serta interaksi ke-2 perlakuan tersebut terhadap daya dan kecepatan berkecambah biji selama 4 hari perkecambahan. Perkecambahan dilakukan dengan cara "Subtratum Cawan Petri Tertutup".
Hasil analisis 2 faktor pada α = 0,05 menunjukkan, bahwa tingkat kemasakan biji berpengaruh nyata terhadap daya maupun kecepatan berkecambah biji. Lama simpan biji dan interaksi ke-2 perlakuan berpengaruh nyata terhadap kecepatan berkecambah biji.
Penelitian ini membuktikan, bahwa daya dan kecepatan berkecambah biji tertinggi masing-masing dihasilkan pada tingkat kemasakan 80 dan 60 hari, yaitu 55,56% dan 16,36 %/etmal. Interaksi perlakuan tingkat kemasakan dan lama simpan biji menunjukkan, bahwa daya dan kecepatan berkecambah biji kecipir tertinggi masing-masing dihasilkan pada tingkat kemasakan 80 dan 60 hari tanpa penyimpanan, yaitu 77,78% dan 27,78 %/etmal.
Disarankan melakukan penelitian pengaruh lama simpan. biji dengan lama simpan yang lebih pendek karena pengaruh lama simpan biji terhadap perkecambahan bersifat kronoiogis
ABSTRACT
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1989
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shabrina Jeihan Mazaya
"Toleransi menjadi hal yang penting untuk ditelusuri lebih lanjut, melihat semakin maraknya kasus-kasus intoleransi yang terjadi. Penelitian ini bertujuan untuk melihat kontribusi empati dan pendidikan terhadap toleransi dan menentukan prediktor yang paling kuat diantara keduanya. Sebanyak 297 partisipan pada tahapan emerging adulthood dengan pendidikan mahasiswa dan lulusan SMA mengikuti penelitian ini. Penelitian ini menggunakan Miville Guzman Universality Diversity Scale Short Form M-GUDS-S untuk mengukur toleransi partisipan, dan David Interpersonal Reactivity Index IRI untuk mengukur empati partisipan. Analisis regresi berganda digunakan untuk melihat kontribusi empati dan pendidikan terhadap toleransi dan melihat manakah yang memiliki kontribusi yang lebih besar terhadap toleransi. Hasil penelitian menunjukan empati dapat memengaruhi terbentuknya toleransi secara signikan, namun tidak diikuti oleh pendidikan yang ditemukan tidak dapat memengaruhi terbentuknya toleransi. Empati memiliki kontribusi yang lebih besar terhadap terbentuknya toleransi dibandingkan pendidikan, dimana dimensi perspective taking ditemukan sebagai prediktor terkuat dalam toleransi keberagaman. Dengan demikian, pembelajaran dan peningkatan faktor intrapersonal seperti empati dapat menjadi salah satu cara untuk mencegah dan menghentikan perilaku intoleran yang terjadi sekarang maupun di kemudian hari. Kelemahan dari penelitian ini adalah pemilihan partisipan yang kurang tepat yaitu individu lulusan SMA dan mahasiswa dimana partisipan memiliki kompetensi yang tidak setara dan individu lulusan SMA yang kebanyakan telah bekerja.

Tolerance to diversity is important to explore further. This study aims to look at the influence of empathy and education on tolerance and determine the strongest predictor of the two variable. A total of 297 emerging adulthood participants with an educational background as a college student and high school graduates participated in this study. This study uses the Miville Guzman Universality Diversity Scale Short Form M-GUDS-S to measure tolerance, and the David Interpersonal Reactivity Index IRI to measure empathy. Multiple regression analysis is used to see the effect of empathy and education on tolerance and see which one has a greater contribution to tolerance. The results showed that empathy can significantly influence the formation of tolerance, but not followed by education that was found to not be able to influence the formation of tolerance. Empathy has a greater contribution to the formation of tolerance than education, where the perspective taking dimension is found as the strongest predictor of tolerance to diversity. The limitation of this study comes from the selection of participants that are not quite accurate, like high school graduates and college students as participants have unequal competencies and for high school graduates that most of whom have worked."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Kemajemukan memiliki potensi ganda. Pertama,ketika kemajemukan suku, agama, dan budaya dimengerti sebagai karunia atau rahmat yang di berikan Tuhan dari mulanya,maka ini berarti kekayaan atau harta yang dapat di jadikan modal pembangunan bangsa kita secara luar biasa. Kedua bahwa dalam kemajemukan tersebut juga tersimpan potensi konflik,yakni ketika melaui isu kesukuan/kedaerahan, isu perbedaan atau atsa nama agama dan isu kebudayaan,yang kemudian di jadikan kendaraan politik untuk kepentingan seseornag/sekelompok orang...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Sengon buto (Enterolobium cyyclocarpum Griseb) is one of the potential plant species for land reclamation and possibly for phytoremediation because of its fast growing even on poor soil, and its ability to fertilize soil through nitrogen fixation....."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Diza Adistya Tanri
"Berdasarkan contact theory (Allport, 1954), individu yang berada pada lingkungan yang heterogen memiliki tingkat toleransi yang lebih tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk megetahui hubungan antara kontak antar grup dengan toleransi pada dua variasi kelompok partisipan, yaitu mahasiswa universitas heterogen dan mahasiswa universitas homogen di Jabodetabek. Kontak antar grup diukur dengan General Intergroup Contact Quantity and Contact Quality (CQCQ; Islam & Hewstone, 1993). Sedangkan toleransi diukur dengan Miville-Guzman Universality-Diversity Scale Short Form (M-GUDS-S; Fuertes, Miville, Mohr, Sedlacek, Gretchen, 2000). Terdapat 247 mahasiswa yang berpartisipasi pada penelitian ini, yaitu 152 orang dari universitas heterogen dan 95 orang dari universitas homogen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara kontak antar grup dengan toleransi baik pada kelompok mahasiswa universitas heterogen maupun pada kelompok mahasiswa universitas homogen. Namun, tidak terdapat perbedaan hubungan yang signifikan antara kontak antar grup dengan toleransi pada kedua variasi kelompok partisipan.

According to contact theory (Allport, 1954), when people are engaged in heterogenous environment, they will have higher tolerance level. This study aimed to investigate the relationship between intergroup contact and tolerance in two variance groups of participants, they were the students of heterogenous university and homogenous university in Jabodetabek. Intergroup contact were measured by General Intergroup Contact Quantity and Contact Quality (CQCQ; Islam & Hewstone, 1993) while tolerance were measured by Miville-Guzman Universality-Diversity Scale Short Form (M-GUDS-S; Fuertes, Miville, Mohr, Sedlacek, Gretchen, 2000). There were 247 students participated in this study, 152 of them were from heterogenous university and 95 of them were from homogenous university. The results showed that intergroup contact and tolerance have a significant and positive relationship both in heterogenous university's students and in homogenous university's students. However, there were no significant difference between intergroup contact and tolerance in both variance groups of participants."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>