Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 197055 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Irawati
"ABSTRAK
Salah satu komponen yang mempengaruhi laba rugi sebuah perusahaan asuransi jiwa adalah cadangan polis (policy reserve). Cadangan polis dicatat pada sisi kewajiban dalam laporan keuangan perusahaan, dan kenaikan cadangan polis akan dibukukan sebagai biaya perusahaan.
Cadangan polis dapat dikatakan sebagai kewajiban masa datang atas sejumlah manfaat asuransi yang dijanjikan perusahaan untuk dibayarkan kepada pemegang polis sesuai dengan yang ditetapkan dalam polis.
Karena adanya unsur ketidakpastian dalam kewajiban tersebut, maka terdapat lebih dari satu metode yang dapat digunakan untuk menghitung cadangan, yang akan menghasilkan cadangan yang berbeda pula. Dengan demikian perbedaan metode penghitungan cadangan akan menghasilkan laba akunting yang berbeda.
Secara intuitif dapat diduga bahwa seharusnya cadangan polis tidaklah mempengaruhi laba secara keseluruhan karena cadangan bukanlah arus kas. Juga sebelum pertanggungan dimulai dan setelah pertanggungan selesai, tidak ada cadangan yang diperlukan bagi pertanggungan tersebut, sehingga besarnya cadangan polis adalah nihil, apapun metode pencadangan yang digunakan.
Tulisan ini bertujuan untuk memperhatikan perbedaan arus laba yang terjadi karena perbedaan metode pencadangan. Selain itu juga akan dibuktikan bahwa dalam kondisi tertentu, perbedaan metode tersebut hanya terjadi pada arus laba (earning emergence), sedangkan nilai sekarang dan laba tersebut akan bernilai sama dan tidak dipengaruhi oleh metode pencadangan.
Pengamatan dilakukan terhadap suatu perusahaan hipotetis (hypothetical company) yang memiliki sebuah kohor dengan produk dwiguna 10 tahun. Selain terhadap perbedaan metode pencadangan, pengamatan juga dilakukan untuk liga skenario premi bruto yang berbeda: premi dengan marjin positif, premi tanpa marjin dan premi dengan marjin negatif.
Metode pencadangan yang digunakan adalah metode pencadangan earning reserve di Indonesia dan metode pencadangan statutory reserve di Indonesia. Sebagai pembanding lainnya juga dipilih Policy Premium Method (PPM).
Pemilihan PPM sebagai pembanding didasarkan pada dua hal. Pertama, metode ini merupakan metode premi bruto, yang secara teoretis memiliki kelebihan dibandingkan metode premi murni, yang digunakan untuk earning reserve dan statutory reserve Indonesia. Kedua, metode ini pernah digunakan sebagai earning reserve sekaligus statutory reserve di Kanada, sehingga diasumsikan bahwa metode ini dapat mempertemukan dua kepentingan yang berbeda, yaitu pihak investor dan pihak regulator.
Pengamatan menunjukkan bahwa ternyata cadangan PPM memberikan arus Laba yang paling konsisten, yaitu memiliki pola menarik. Selain itu juga dapat dibuktikan bahwa nilai sekarang dan laba mendatang yang dihitung dengan tingkat bunga investasi riil akan memberikan hasil yang sama, tidak dipengaruhi oleh metode pencadangan yang digunakan."
2002
S-Pdf (sedang dalam proses digitalisasi)
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
B.Y. Hendro C.
"ABSTRAK
Dewasa ini, dimana tingkat persaingan semakin tinggi serta lingkungan usaha
yang berubah semakin cepat membutuhkan penilaian penilaian kinerja yang bukan
hanya faktor keuangan saja tetapi juga faktor non keuangan.
Konsep Balanced Scorecard merupakan konsep yang relatif baru yang
dikembangkan oleh Robert S Kaplan dan Norton David P sebagai perfonnance
management suatu perusahaan. Konsep ini bukan hanya mempertimbangkan
faktor keuangan saja, tetapi juga faktor non-keuangan dan suatu perusahaan yaitu
perspektif keuangan, pelanggan, proses bisnis internal serta tumbuh dan belajar.
Dengan cakupan perspektif yang diniilikinya maka konsep ini menjadi menarik
untuk dipelajari.
PT X yang merupakan market leader di dalam bisnis kontraktor pertambangan
merasakan kebutuhan untuk mengimplementasikan konsep ini kedalam
performance management perusahaan tersebut. Untuk itu PT X berusaha untuk
mengaplikasikan konsep tersebut dengan cara mengembangkan konsep ini ke
dalam sistem penilaian kinerjanya.
Pada saat ini, penilaian kinerja yang ada pada PT X belum memakai konsep
Balanced Scorecard. Meskipun demikian PT X telah mengembangkan penilaian
kinerja berdasarkan Key Performance Indikator sebagal kontraktor pertambangan
Untuk mengimplementasi konsep Balanced Scorecard tersebut, PT. X
membagi pengembang tersebut menjadi tahap-tahap pelaksanaan yaitu
pembuatan penilaian kineija secara makro yang merupakan dashboard bagi PT X
tersebut. Pada tahap ini dikembangkan dengan cara membuat penilaian kinerja
berdasar analisis sebab akibat dan dalam empat perspektif yang ada.
Tahap selanjutnya adaiah membuat cascade berdasarkan area yang ada yang
merupakan divisi dan PT X. Turunan dan tahap ini adalah sampai dengan level
Group Leader di distrik yang ada di PT X. Pada tahap ini, penurunan yang ada
tidak dibagi secara eksplisit ke dalam ke empat perspektif tetapi lebih berdasarkan
kebutuhan akan performance measurement setiap level serta berdasar diagram
pohon dan divisi tersebut.
Pada akhirnya adalah penentuan performance measurement per level dan target
dan performance measurement yang ada.
Tahapan benikut yang ingin dicapai oleh PT X adalah mengembangi konsep
Balanced Scorecard ini berbasis teknologi informasi sehingga konsep ini lebih
berdaya guna sesuai dengan bisnis PT X.
Pada akhir penulisan ini, kesimpulan yang didapat di dalam analisa dan
pembahasan serta saran yang dirasa perlu untuk PT X dalam menyempurnakan
konsep penilaian kinerjanya.
"
2001
S-Pdf (sedang dalam proses digitalisasi)
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iqbal Hediananda Putra
"Inovasi produk menjadi kunci penting persaingan industri asuransi jiwa. Pada skripsi ini dibentuk produk asuransi jiwa dwiguna dengan inovasi berupa penambahan fitur manfaat, yang disebut sebagai dwiguna single life multiple decrement (DSLMD). Kewajiban masa depan perusahaan asuransi atas berlakunya polis asuransi DSLMD yang dibeli oleh pemegang polis ditunjukkan melalui cadangan premi bruto. Nilai cadangan premi bruto sangat dipengaruhi oleh tingkat bunga yang berlaku. Tingkat bunga umumnya memiliki sifat mean reversion/pergerakan menuju suatu nilai equilibrium yang dapat dimodelkan melalui model tingkat bunga Vasicek. Pada skripsi ini ditentukan formula cadangan premi bruto asuransi dwiguna single life multiple decrement dengan tingkat bunga Vasicek. Penentuan tersebut didahului dengan penentuan formula premi bruto asuransi. Pada bagian akhir skripsi, ditampilkan hasil contoh penerapan cadangan premi bruto serta premi bruto dari kasus tertanggung yang mengambil asuransi DSLMD.

Product innovation has become a key element in life insurance industrial competition. On this paper, an endowment policy will be formed with added benefit features and will be called dwiguna single life multiple decrement (DSLMD). Future obligation of the insurance companies on the effectuation of the DSLMD insurance policy will be shown through the gross premium reserves. The value of the gross premium reserves will be heavily influenced by the effective rate of interest. Interest rates generally have the property of mean reversion, the movement towards an equilibrium value that can be modeled through the Vasicek interest rate model. The formula for the gross premium reserves of DLSMD insurance with Vasicek interest rates will be defined. This definition will be preceded by defining the formula for the gross premium insurance. On the final part of this paper, results for the numeric simulations of the gross reserves will be shown beside the simulations for gross premiums from cases which are insured by the DSLMD insurance.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S70157
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
A.B. Susanto
Jakarta: Erlangga, 2014
658.401 SUS m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Glueck, William F.
New York: McGraw-Hill, 1984
658.4 GLU s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Glueck, William F.
Boston: McGraw-Hill, 1984
658.4 GLU b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Minhajuddin Kasman AR
"Perencanaan strategis SI/TI di organisasi nirlaba berbeda dengan yang dilakukan di organisasi-organisasi yang berorientasi profit mengingat karakteristik dan tujuan utama dari organisasi nirlaba yang lebih berfokus pada penyampaian misi dan nilai-nilai organisasi. Yayasan Gerakan Indonesia Mengajar merupakan sebuah organisasi nirlaba yang bergerak di bidang pendidikan. Sejak didirikan di tahun 2010, Indonesia Mengajar telah banyak melakukan program, kegiatan, hingga inisiasi gerakan yang bertujuan untuk mendorong pendidikan di Indonesia ke arah yang lebih baik. Dalam pelaksanaannya, SI/TI telah dilibatkan namun ditemui sejumlah isu strategis di antaranya SI yang belum terintegrasi, sering terjadinya kesalahpahaman antara officer TI dengan user, dan penetapan prioritas serta investasi terhadap proyek SI/TI yang belum dilakukan. Penelitian ini dilakukan untuk menyusun rencana strategis SI/TI di Indonesia Mengajar. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini merujuk pada model strategis Peppard & Ward dan didukung oleh alat-alat analisis di antaranya mission model canvas (MMC), value chain, strengths weaknesses opportunities threats (SWOT), political economical social technological (PEST), McFarlan strategic grid dan model terintegrasi terkait proses perencanaan SI di organisasi nirlaba. Hasil dari penelitian ini berupa rekomendasi rencana strategis SI/TI yang terdiri dari strategi SI, strategi TI, dan strategi manajemen SI/TI yang tervalidasi dan dapat memberikan solusi dari isu-isu yang dihadapi oleh organisasi dalam upaya merealisasikan visi, misi, dan tujuannya. Selain itu, roadmap implementasi strategi juga dirumuskan sebagai pegangan dan referensi dalam meninjau arah berjalannya organisasi berkaitan dengan rencana strategis yang diberikan.

Developing strategic IS/IT planning in nonprofit organizations differs from the approaches done in profit-oriented organizations knowing that the nonprofit organizations mainly focus on realizing its missions and values. Indonesian Teaching Movement is a nonprofit organization which focuses on education. Since its establishment in 2010, the organization has developed programs, activities, and movement initiatives in hopes that it can drive educations in Indonesia to a better direction. Practically, Indonesian Teaching Movement has involved IS/IT to help them with their programs. However, strategic issues have been faced which makes the involvement of IS/IT is not optimized. These issues include silo applications, frequent misunderstandings between IT officer and users, and IS/IT project priority and investment that has not been set. This research is conducted to develop a strategic IS/IT planning in Indonesian Teaching Movement by referring to Peppard & Ward Strategic Model along with other analysis tools such as mission model canvas (MMC), value chain, strengths weaknesses opportunities threats (SWOT), political economical social technological (PEST), McFarlan strategic grid and integrated model of problems faced by nonprofit organizations when it comes to IS planning. The result of this research is a recommendation of strategic IS/IT planning which includes IS strategies, IT strategies, and IS/IT management strategies along with its implementation roadmap as a reference to overview where the organization is going with the recommended strategies."
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Y. Bambang Harjono
"Rekapitalisasi perbankan oleh pemerintah, kini telah memasuki tahap akhir. Beberapa bank telah menyelesaikan program tersebut dan dikembalikan pengawasannya oleh Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) kepada Bank Indonesia. Salah satu dari bank yang telah lulus dari rekapitalisasi tersebut adalab PT Bank Central Asia, Tbk. (BCA).
Dengan selesainya program tersebut, tantangan yang baru kini menghadang BCA. Tantangan itu ìalah bagaimana menerapkan visi dan misi hasil paradigma baru, ke dalam suatu strategi yang sesuai dengan perkembangan industri perbankan nasional. Strategi tersebut harus dapat memanfaatkan kekuatan yang dimiliki (jaringan cabang dan ATM yang luas, reputasi yang baik, customer base yang besar, dll) untuk menganibil peluang yang ada, terutama di sektor Usaha Kecil dan Menengah.
Mencermati perkembangan persaingan perbankan yang semakin ketat, maka fokus studi pada karya akhir ini adalah untuk menganalisis dan mengusulkan strategi bisnis bagi BCA untuk tahun 2002 ? 2004, berdasarkan keunggulan, kemampuan, dan faktor-faktor yang terdapat pada perusahaan yang dapat mempengaruhi perkembangan kinerja bank dalam meningkatkan daya saingnya. Dengan demikian bank dapat memfokuskan kegiatan operasionalnya pada segmen Usaha Kecil dan Menengah khususnya dalam menghadapi dinamika persaingan industri perbankan di Indonesia serta meningkatkan daya saìngnya di masa yang akan datang. Untuk menggambar dinamika persaingan perbankan, digunakan beberapa bank, baik yang berasal dan bank pemerintah, bank swasta nasional maupun bank asing.
Berkenaan dengan semakin ketatnya persaingan perbankan di masa yang akan datang - terutama dengan masuknya bank asing di Indonesia ? BCA dapat melakukan pembenahan yang bertujuan untuk mengatitisipasi persaingan tersebut. Langkah yang dapat dilakukan antara lain dengan melakukan diferensiasi produk, investasi di bidang penelitian dan pengembangan (Litbang), penelitian dan pengembangan (Litbang), pembelian aset berkualitas dari BPPN, aliansi dengan bank asing, pelatihan terhadap karyawan yang berpotensi serta rasionalisasi terhadap karyawan yang kurang berkembang.
Penerapan strategi yang tepat khususnya dalam segmen pasar UKM - akan menghasilkan perkembangan dan penguasaan pasar yang mengikat. Namun demikian sernuanya tidak akan mungkin terjadi j¡ka tidak didukung oleh komitmen yang kuat dari seluruh karyawan perusahaan. Sebab suatu strategi baru akan berjalan dengan efektif jika dilaksanakan scara konsisten dan berkesinambungan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2002
T2376
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zulfadil
"The purpose of this research was to analyze the influence of strategic management practice on the intrapreneurship intensity and its impact on the co-operative performance; a survey at the secondary co-operative of Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KP-RI) in Indonesia. The method of research used was explanatory. This method tested the hypothesis about cause and effect among the variables researched. The subject of this research was secondary co-operative KP-RI in Indonesia, They are GKP-RI/PKP-RI province and PKP-RI regency. The population of this research was 204 co-operative. The sample sizes were 102, and were selected based on the simple random sampling. This research has found some important findings. First, strategic management implementation significantly influenced intrapreneurship intensity as of 64%. Secondly, strategic management practice did not significantly influenced the co-operative performance. Its direct influence was only 0,01 %. However, the total influence of strategic management on the co-operative performance was 33%. Thirdly, intrapreneurship intensity significantly influenced the co-operative performance as of 52%. Fourth, strategic management practice and intrapreneurship simultaneously significantly influenced the co-operative performance as of 53%. Based on these findings, it is suggested for the GKP-RI and PKP-RI to conduct management training. This is to enable them to implement the strategic management consistently, which further develop the co-operative intrapreneurship intensity and performance."
2006
MUIN-XXXV-9-Sept2006-25
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>