Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 157777 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Istin Murbiyanti
"ABSTRAK
Salah satu penyebab kematian ibu karena kehamilan dan persalinan erat kaitanya
dengan tenaga penolong persalinan. Cakupan persalinan oleh tenaga Kesehatan di Kota
Bekasi tahun 2009 78,6% dan bukan tenaga kesehatan 3,7% Pada Puskesmas Teluk
pucung dengan cakupan 80,3 % jauh dibawah target yang harus dicapai yaitu 95 %.
Sedangkan persalinan oleh dukun diperoleh 3,8 %.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian deskriptif
dengan desain cross sectional. Dari penelitian yang dilakukan untuk mencari hubungan
factor karakteristik ibu yaitu umur, pendidikan, pekerjaan, dan paritas, factor pendapatan
keluarga, dukungan yang diberikan suami, serta factor bauran pemasaran yaitu produk,
place, price, dan promosi dengan pemilihan tenaga penolong persalinan. Responden
sebanyak 125 ibu bayi sebagai sampel dengan menggunakan cluster pada 63 posyandu
dan setiap posyandu 2 responden. Penelitian dilaksanakan pada bulan April 2011 dengan
metode kuantitatif menggunakan kuesioner.
Hasil penilitian didapatkan hasil hubungan yang bermakna antara pendapatan
keluarga, dukungan suami dan bauran pemasaran produk, price, place, dan promotion
dengan pemilihan tenaga penolong persalinan oleh tenaga kesehatan.

ABSTRACT
One cause of maternal deaths due to pregnancy and child birth is closely related
to labor birth attendant. Scope of delivery by health personnel in the City of Bekasi in
2009 78.6% and not a health personnel 3.7%. At the Teluk Pucung health center with
80.3% coverage far below the targets to be achieved that is 95%. While delivery by
shamans gained 3.8%.
This research was conducted using descriptive research method with cross
sectional design. Research conducted to find the relationship between maternal
characteristics such as age, education, employment, parities factor family income, the
support given her husband, and marketing mix factors that is product, place, price, and
promotion by the selection of birth attendant. Respondents were mothers of 125 infants
in the sample by using the cluster in 63 neighborhood health center and every
neighborhood health center 2 respondents. The experiment was conducted in April 2011
with quantitative methods using questionnaires.
Research results found that the result was a significant correlation between
family income, husband's support and marketing mix product, price, place, and
promotion by election workers by skilled birth attendant health."
2011
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reza Rahman
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26432
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Khaerudin
"ABSTRAK
Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih cukup tinggi. Sebagian besar
terjadi selama melahirkan dan periode postpartum langsung dengan penyebab
utama akibat komplikasi obstetrik. Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan
telah dikaitkan dengan upaya menurunkan angka kematian ibu, pemanfaatan
pelayanan ini masih relatif rendah. Penelitian ini bertujuan untuk
mengidentifikasi determinan pemanfaatan pelayanan berdasarkan karateristik
individu. Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional, dengan data
primer yang dikumpulkan melalui penyebaran angket kepada 203 responden.
Hasilnya menunjukkan ada hubungan antara pendapatan keluarga, sikap
terhadap pelayanan kesehatan dan persepsi kebutuhan kesehatan yang dirasakan
dengan pemanfataan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan. Sikap
merupakan determinan paling dominan terhadap pertolongan persalinan oleh
tenaga kesehatan (p=0,000 OR=19,292 CI 95%=8,337?44,644). Sedangkan
umur, tingkat pendidikan, pekerjaan, kepemilikan jaminan kesehatan, persepsi
jarak dan waktu tempuh ke fasilitas kesehatan tidak teridentifikasi berhubungan
secara signifikan. Disarankan kepada pihak puskesmas untuk meningkatkan
koordinasi dengan berbagai pihak terkait, mengintegrasikan program kesehatan
ibu dengan program lain, melibatkan masyarakat dalam mengidentifikasi
masalah kesehatan, dan menyebarkan informasi pentingnya pertolongan
persalinan oleh tenaga kesehatan.

ABSTRACT
Maternal Mortality Rate (MMR) in Indonesia is still quite high. Mostly occurred
during delivery and immediate postpartum period due to the major cause of
obstetric complications. Delivery assistance by health professionals has been
associated with reducing maternal mortality effort, this service utilization is still
relatively low. The aim of this study is to identify the determinants of health
service utilization based on individual characteristics. Cross sectional approach
was used with primary data that is collected by spread out the questionaire to
203 respondents with . The results showed that there is a relationship between
family income, attitudes toward health care and perceptions to the need of heath
service with the utilization of delivery assistance by health professionals.
Attitude is the most dominant determinant of delivery assistance by health
professional (p = 0.000 OR = 19.292 95% CI = 8.337 to 44.644). As for age,
education level, occupation, property insurance, the perception of distance and
travel time to health facilities was not significantly associated. The
recommendation for the Cijeruk Health centre is to enhance coordination with
relevant stakeholders, integrating maternal health program with other programs,
involving the community in identifying health problems, and disseminate
important information delivery assistance by health professionals."
2012
T31699
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dede Widyawati
"ABSTRAK
Hasil survei cepat tahun 1995 di Kabupaten Tangerang, proporsi ibu bersalin ditolong oleh tenaga kesehatan sebesar 47,3 % sedangkan proporsi ibu hamil yang melaksanakan `antenatal care' sebesar 94 %. Masih rendahnya pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan serta belum diketahuinya faktor-faktor apa yang berhubungan dengan pemanfaatan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan, telah menarik minat peneliti untuk mengetahui proporsi ibu bersalin ditolong oleh tenaga kesehatan pada tahun 1997-1998 dan hubungan antara faktor- faktor : pendidikan, pendapatan keluarga, sikap, kejadian penyakit saat hamil dan melahirkan, ketersedian fasilitas pelayanan kesehatan, jarak tempuh, ketersedian sarana transportasi, biaya pelayanan, anjuran/nasehat orang lain di lingkungannya untuk memanfaatkan pelayanan; dengan pemanfaatan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan.
Penelitian dilakukan dengan menganalisa data primer menggunakan metode `cross sectional'. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, proporsi ibu bersalin yang ditolong oleh tenaga kesehatan adalah 62,5 %, dan hipotesis peneliti telah terbukti kecuali ketersedian fasilitas pelayanan kesehatan, jarak tempuh serta anjuran/nasehat orang lain di lingkungannya untuk memanfaatkan pelayanan.
Berdasarkan hasil penelitian penulis menyarankan, bahwa dalam upaya meningkatkan jumlah persalinan oleh tenaga kesehatan sebaiknya :
1. Memperlakukan dukun paraji sebagai mitra kerja petugas kesehatan.
2. Memberikan pendidikan kesehatan ibu, terutama kepada ibu-ibu yang berpendidikan rendah beserta suami dan orang tuanya, juga kepada remaja puteri di sekolah-sekolah.
3. Peningkatan tarif pelayanan persalinan dan kualitas `antenatal care' di puskesmas.
4. Pemberdayaan kelompok kerja (pokja) Gerakan Sayang Thu di semua tingkatan, sehingga pokja berfungsi secara efektif terutama dalam pengumpulan dana serta pengadaan transportasi yang dibutuhkan untuk pelayanan kesehatan ibu.
Daftar Pustaka : 23 (1975 - 1997)

ABSTRACT
The 1995 Rapid survey's in Tangerang district found that 94 % of all pregnant women had antenatal care, while only 47,3 % of all births were delivered by health staff (midwives and medical persons). Because of the low proportion of births were delivered by health staff and the unknown factors related, so the author was interested to find out the proportion of birth aid by health staff in 1997-1998 and the relationship of the following factors: education, family earning, attitude, incidence illness during pregnancy and childbirth, availability of health facilities, the distance to health facilities, availability of transportation to health facilities, cost of health services, advice from another people to utilize the birth aid by health staff.
The study was done by using primary data, using cross sectional method. The study found that the utilization of birth aid by health staff reached 62,5 %. And, the author's hypothesis was proved except availability of health facilities, the distance to health facilities and advice from another people to utilize the birth aid by health staff.
Recommendations of study are:
1. Promote partnership among health staff and traditional birth attendants.
2. Health education on family life for using to mothers with minimal education, together with their husbands and parents. The family life education could also be taught for adolescent girls at schools.
3. Increase charge for delivery services and improve quality of antenatal care at Public Health Center (Pusat Kesehatan Masyarakat).
4. Encourage community participation to provide fund and transportation for pregnant mothers who need emergency care.
References : 23 (1975- 1997)
"
Depok: Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maman Sudirman
"Penyakit pnemonia sampai sekarang masih menjadi salah satu masalah kesehatan masyarakat. Penyakit ini merupakan penyebab utama kesakitan dan kematian pada bayi dan balita di negara berkembang termasuk Indonesia. Profil Kesehatan Kota Bekasi tahun 2002 menyebutkan pnemonia menempati urutan ke 4 dari 10 penyakit terbanyak di Puskesmas untuk golongan umur 29 hari- <1 tahun sebesar 4,82% (1.456 orang) dan 3.328 orang (4,15%) untuk golongan umur 1-4 tahun. Hasil penelitian-penelitian terdahulu baik di dalam maupun di luar negeri menunjukkan bahwa umur, keadaan gizi, kekebalan tubuh, lingkungan fisik rumah dan perilaku merupakan faktor yang dapat mempengaruhi insiden pnemonia.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan faktor-faktor lingkungan fisik rumah dan faktor risiko lainnya dengan kejadian pnemonia pada balita. Penelitian ini merupakan studi analitik dengan desain kasus kontrol. Lokasi penelitian di wilayah kerja Puskesmas Teluk Pucung Kota Bekasi dengan waktu penelitian bulan Maret sampai dengan Juni 2003.
Populasi penelitian adalah balita yang tinggal di wilayah kerja Puskesmas Teluk Pucung. Sampel penelitian terdiri atas kasus dan kontrol. Kasus adalah balita yang datang berobat ke Puskesmas Teluk Pucung dalam kurun waktu penelitian dan berdasarkan diagnosis dokter/paramedis dinyatakan sebagai penderita pnemonia Sedangkan kontrol adalah tetangga terdekat kasus yang tidak menderita pnemonia pada saat penelitian dilakukan. Besar sampel secara keseluruhan adalah 196, terdiri dari 98 kasus dan 98 kontrol. Data dikumpulkan melalui wawancara terstruktur, observasi dan pengukuran, Alat yang digunakan (meteran, timbangan bayi, lux meter, Microdust 880nm. Data di analisis hasil dengan menggunakan analisis univariat, analisis bivariat dan analisis multivariat dengan bantuan perangkat lunak yang tersedia di UPT komputer FKM UI.
Hasil analisis bivariat dengan uji Chi square menunjukkan bahwa 13 dari 18 variabel bebas yang diteliti mempunyai hubungan bermakna dengan kejadian pnemonia pada derajat kepercayaan 95%. Variabel-variabel tersebut adalah kepadatan rumah, pencahayan ruang tamu, pencahayaan kamar tidur, luas ventilasi rumah, luas ventilasi kamar tidur, kadar PM10 ruang tamu, kadar PM10 kamar tidur, kadar PM10 dapur, adanya perokok dalam rumah, status gizi, status imunisasi, status ekonomi keluarga, perilaku ibu menggendong balita saat memasak. Hasil analisis multivariat untuk mendapatkan faktor yang paling mempengaruhi kejadian pnemonia pada balita secara berurutan dengan melihat OR tertinggi adalah kadar debu PM10 kamar tidur balita (Olt 11,255), status imunisasi (OR=6,839), status gizi (OR=6,041), luas ventilasi kamar tidur balita (OR 5,089), kepadatan hunian rumah (OR=4,312), perilaku ibu memasak dengan menggendong balita didapur (OR 2,7913).
Intervensi yang dilakukan dalam sistim kewaspadan dini penyakit pnemonia perlunya surveilans aktif petugas P2M dan sanitarian Puskesmas Teluk Pucung bersama kader posyandu dan kader kesehatan lingkungan dalam pembuatan pemetaan wilayah balita berisiko dari faktor dominan tersebut dan ditindak lanjuti dengan penyuluhan terhadap masyarakat tentang penyakit pnemonia pada balita dengan alternatif pencegahannya melalui peningkatan gizi pada balita, pemberian imunisasi yang lengkap, serta merubah perilaku ibu dalam memasak dengan tidak menggendong balita.
Daftar Pustaka : 37 (1974-2002)

Physical House's Environmental and Another Risk Factors Related to Under Five Years Children Pnemonia Cases in Teluk Pucung Community Health Center (Puskesmas) Area, Bekasi District Year 2003In developing country as in Indonesia, pneumonia recognized as a Community cause of death for babies and under five years children. According to Bekasi Health Profile year 2002, pneumonia is number four from ten diseases in Community Health Centre (Puskesmas), for age group 29 days < 1 year is 4.82 % (1,459 persons) and for age group 1-4 year is 4.15 % (3,328 persons). Based on the last research indicated that age, nutrition, immunity, physical house environment, and behavior, are factors which influences pneumonia incident.
Research objectives is define physical house's environment and another risk factors related to babies and under five year children pneumonia. This research held from March to June 2003 in the Teluk Pucung Community Health Centre (Puskesmas) Area, Bekasi. Research method is using Case-Control studies. Population is babies who live in Teluk Pucung Community Health Centre (Puskesmas) Area. Case is child under five years who attending to Community Health Centre for care in the research period and diagnosed as pneumonia. Control was taken from the closed neighbor to the case. Total numbers of samples are 196 persons; with number of each case and each control are 98 persons. Research instruments are questioners, check list, and field measurement tools such as scale, lux meter, microdust 880 nm. Result analyzed by invariant, bivariant chi-square test, and multivariant aplicated by logistic regression software.
Bivariants analyses by chi-square from 18 variables, indicated that 13 variables correlated with pneumonia with 95 % degree of freedom, that is; house's crowded, guest and bed room's lighting, houses and bed rooms ventilation space, PM10 for bed room and PMIO for kitchen, nutrition, immunization and economic status, maternal behaviors to held their baby when they are cooking, and the existence of smoker in their houses. Multivariate analyses to identify dominant factors related to babies pneumonia are PM10 dust contents in under five years children bedroom (OR =11.255), immunization status (CR=.839), nutrition status (OR=6.041), under five years children bedroom ventilation space (OR-5.089), house crowded (OR-4.3121), maternal behavior to hold under five children's when there are cooking (CR=2.794).
Early pneumonia alert system needs active surveillances from the Communicable Diseases Control and the Sanitarian officers, together with the Integrated Health Post (Posyandu) and the Environmental Health cadres, especially to develop under five years children risk factors mapping area. It should be followed by health community education to develop understanding about pneumonia disease with alternative prevention by increasing nutrient, giving complete immunization, and mother changed behaviors.
References : 37 (1974 - 2002)
"
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T12940
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pingkan Aprilia Widyasari
"Indonesia masih dihantui Angka Kematian Ibu AKI yang relatif tinggi dibandingkan dengan negara-negara Region Asia Tenggara, yaitu 190 per 100.000 kelahiran hidup. AKI dapat direduksi dengan persalinan dengan perawatan yang terampil. Kementerian Kesehatan RI sejak tahun 2015 menetapkan persalinan yang aman adalah persalinan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan nakes di fasilitas pelayanan kesehatan fasyankes. Meskipun cakupan pertolongan persalinan oleh nakes dan persalinan di fasyankes di Indonesia sudah tinggi, tetapi masih terdapat perbedaan cakupan menurut umur ibu, tingkat pendidikan ibu, status ekonomi, wilayah tempat tinggal, dan provinsi.
Untuk memudahkan penghitungan ketidakmerataan kesehatan antar negara dan mengetahui daerah mana yang tertinggal, WHO mengeluarkan aplikasi bernama Health Equity Assessment Toolkit HEAT dan Health Equity Assessment Toolkit HEAT Plus, aplikasi ini mampu mengidentifikasi perbedaan dalam indikator kesehatan antar subkelompok populasi. Peneliti dapat memasukkan data sendiri ke dalam aplikasi HEAT Plus, dalam penelitian ini peneliti menggunakan data SDKI.
Hasil analisis menunjukkan cakupan persalinan oleh nakes dan persalinan di fasyankes meningkat dari tahun 1994-2012. Cakupan tersebut terkonsentrasi pada ibu berumur 25-39 tahun, ibu dengan tingkat pendidikan SMP, ibu dengan kuintil kekayaan terkaya, ibu yang tinggal di daerah perkotaan, dan ibu yang tinggal di wilayah Sumatera dan Jawa. Ukuran ketidakmerataan yang mengalami penurunan tertinggi adalah Population Attributable Risk PAR dan Population Attributable Fraction PAF. Ketidakmerataan cakupan persalinan oleh nakes cenderung mengalami penurunan pada semua dimensi, sedangkan ketidakmerataan cakupan persalinan di fasyankes mengalami peningkatan pada dimensi provinsi.

Indonesia is still haunted by a relatively high Maternal Mortality Rate MMR compared to the Southeast Asian Region countries, which is 190 per 100,000 live births. MMR can be reduced by delivery with skilled care. The Ministry of Health of Indonesia since 2015 established a safe delivery is the delivery done by Skilled Birth Attendants SBA in health service facilities. Although coverage of delivery assistance by SBA and delivery in health service facilities in Indonesia is high, but there are still coverage differences based on age, education level, economic status, residence, and province.
To facilitate the calculation of health inequalities between countries and to know which areas are left behind, WHO issued an application called Health Equity Assessment Toolkit HEAT and Health Equity Assessment Toolkit HEAT Plus, this application is able to identify differences in health indicators among subgroups of the population. Researchers can enter their own data into HEAT Plus application, in this research the researcher use SDKI data.
The results showed that the coverage of delivery by SBA and childbirth in health service facilities increased from 1994 to 2012. The coverage was concentrated in mothers aged 25 39, mothers with secondary and above educational level, mothers with richest quintiles, mothers living in urban areas, and mothers who live in Sumatra and Java. The highest decreasing inequality size is Population Attributable Risk PAR and Population Attributable Fraction PAF. Inequality of delivery coverage by SBA tends to decrease in all dimensions, whereas the inequality of delivery coverage in health service facilities has increased in the provincial dimension.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Masni Asbudin
"Puskesmas adalah suatu bentuk pelayanan kesehatan dasar bagi seluruh anggota masyarakat, yang dewasa ini telah merata di seluruh pelosok tanah air. Dalam rangka untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal maka Puskesmas harus dapat memantapkan mutu pelayanan perlu mempertahankan jangkauan dan pemerataan pelayanan tersebut.
Puskesmas Marga Mulya merupakan salah satu Puskesmas di Kota,Bekasi yang mempunyai jumlah kunjungan cenderung mengalami penurunan pada tahun 2002 Wilayah kerja Puskesmas Marga Mulya terletak di tengah-tengah Kota Bekasi dan berdekatan dengan Rumah Sakit Umum Daerah, dengan latar belakang sebagian besar penduduknya berpendidikan SMA keatas (57%).
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran demand terhadap pelayanan kesehatan dasar Puskesmas dan faktor-faktor yang mempengaruhinya di Puskesmas Marga Mulya Kota Bekasi tahun 2002, dan penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitianrrya cross sectional (potong lintang).
Responded adalah sejumlah keluarga yang anggota keluarganya menderita sakit satu bulan terakhir dan memanfaatkan pelayanan kesehatan modem, dengan jumlah responden 270 orang yang di pilih secara acak dan rancang bertingkat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan, pekerjaan, status ekonomi, harga/ biaya, jarak, waktu tunggu berhubungan bermakna dengan demand terhadap pelayanan kesehatan di Puskesmas, jumlah anggota keluarga, jaminan pemeliharaan kesehatan/asuransi, dan kebutuhan tidak berhubungan bermakna dengan demand terhadap pelayanan kesehatan di Puskesmas.
Dari hasil univariat menunjukkan bahwa tingkat demand terhadap pelayanan kesehatan di puskesmas Marga Mulya Kota Bekasi tahun 2002 adalah 51,1%. Proporsi terbanyak alasan tidak memanfaatkan pelayanan kesehatan di Puskesmas Marga Mulya adalah merasa pengobatan tidak cocok dan alasan lain yang menonjol adalah lokasi saran pelayanan kesehatan lain lebih dekat dengan tempat tinggal.
Pada analisa multivariat menunjukkan babwa variabel harga/biaya dan jarak berperan dalam demand terhadap pelayanan kesehatan, dan variabel independent yang paling dominan berhubungan dengan demand terhadap pelayanan kesehatan adalah variabel jarak
Saran sehubungan dengan basil penelitian ini agar demand terhadap pelayanan kesehatan di Puskesmas marga Mulya Iebih baik dimasa yang akan datang, maka untuk menjaring masyarakat yang berada jauh dari Puskesmas perlu didirikan Puskesmas pembantu di RW IIl atau RW X dengan melengkapi sarana penunjang.
Kepustakaan 38 (1968-2001)

Demand For Marga Mulya Health Centre, Bekasi 2002.Puskesmas, one of the basic health service for community, have been widely Iocated in all areas. To improve health status of community, Puskesmas needs to maintain service quality and achieve its service coverage target
Puskesmas Marga Mulya is one of The Health Centre in Bekasi the level of patient visits tends to decline in 2001. The service area of Puskesmas Marga Mulya extends at centre of Bekasi and next to The District Public Hospital with the most background of people are up to senior high school (57 % ).
The goal of this research is to describe demand for Marga Mulya Health Centre and its determinants. The study is a cross sectional study using quantitative method.
Respondent is the head the family who got sick in the last one month and used the modern health service, total sample is 270 respondents selected using multistage random sampling
The result of research showed education, job, status of economy, price or cost, and waiting time were signifantly associated with the demand for Marga Mulya Health Centre while the numbers of the family members, insurance and need had not associated with the demand for health service at Puskesmas.
The result from univariat analysis showed 51,] % of respondents had gone to Marga Mulya Health Centre. The main reason was location.
Multivariat analysis showed that location and price or cost play important roles to demand. Location was the main factor influenced demand for Marga Mulya Health Centre.
The recommendations of the study are improving the service quality in order to screening community which Iived far away from community health centre, sub health centre should be build at RW 3 or RW 10 with completing support facilities.
References 38 (1968-2001)
"
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T411
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Muhammad Rifqi Mulyanto
"Tugas Akhir ini membahas tentang peran Pokdarkamtibmas Sub-Sektor Teluk Pucung dalam upaya pencegahan kejahatan di perumahan Teluk Pucung. Kota Bekasi. Upaya pencegahan kejahatan perumahan yang dilakukan oleh Pokdarkamtibmas Sub Sektor Teluk Pucung, serta melihat bagaimana kemitraan yang dibangun oleh Bhabinkamtibmas Teluk Pucung dengan Pokdarkamtibmas Sub Sektor Teluk Pucung. Penelitian ini menggunakan metode penulisan kualitatif dengan pengumpulan data sekunder. Selain itu, dilakukan juga wawancara dengan Pokdarkamtibmas Sub Sektor Teluk Pucung dan Bhabinkamtibmas Teluk Pucung, yang digunakan sebagai data pendukung. Kerangka konsep yang digunakan dalam penelitian ini adalah pemolisian masyarakat. Temuan dari penelitian ini menemukan adanya kegiatan komunikasi menggunakan HT (Handy Talkie) dan Grup Whatsapp pengurus Pokdarkamtibmas Sub Sektor Teluk Pucung, Pengamanan Ramadhan, Natal dan Tahun Baru.

This Final Project discusses the role of Pokdarkamtibmas Teluk Pucung Sub-Sector in crime prevention efforts in Teluk Pucung housing. Bekasi City. The efforts to prevent residential crime carried out by the Pokdarkamtibmas of the Teluk Pucung Sub-Sector, as well as seeing how the partnership built by the Teluk Pucung Bhabinkamtibmas with the Pokdarkamtibmas of the Teluk Pucung Sub-Sector. This research uses a qualitative writing method with secondary data collection. In addition, interviews were also conducted with Pokdarkamtibmas of Teluk Pucung Sub-Sector and Bhabinkamtibmas of Teluk Pucung, which were used as supporting data. The conceptual framework used in this research is community policing. The findings of this study found the existence of communication activities using HT (Handy Talkie) and Whatsapp Group of Pokdarkamtibmas Sub Sector of Teluk Pucung, Ramadan, Christmas and New Year Security."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Septi Puspo Wardani
"ABSTRAK
Pertolongan Persalinan oleh tenaga kesehatan sangat penting dalam upaya penurunan angka kematian ibu (AKI). Penelitian ini membahas tentang analisis cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Lawanggintung Kota Bogor tahun 2013. Berdasarkan data cakupan Linakes Kota Bogor, wilayah kerja Puskesmas Lawanggintung adalah wilayah dengan cakupan Linakes terendah yaitu 67,5%. Hal ini menarik minat peneliti untuk mengetahui faktor penyebab pemilihan tenaga non kesehatan sebagai penolong persalinan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan cara wawancara mendalam, observasi dan telaah dokumen. Dari penelitian ini diketahui bahwa aksesibilitas terhadap jarak menjadi penyebab utama pemilihan pertolongan persalinan oleh dukun paraji.

ABSTRACT
Birth assisted by health personnel is a very important factor in reducing maternal mortality rate ( MMR ). This study analyzed the coverage birth attended by health personnel in the Region Public/Community Health Centre Lawanggintung Bogor in 2013. Based on previous data, the coverage Public/community health centre Lawanggintung is the lowest with only 67.5 %. We would like to determine the reasons the people in that area not choosing health personnel as birth attendants. This study is a qualitative study by using method of interviews, observation and document review. Results showed that the accessibility due to the distance from home to health centre are the main reasons to choose traditional midwife instead of health personnel.
"
2014
S53777
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>