Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 127124 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Idris
"Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah : Untuk Mengetahui berapa besar pengaruh pengelolaan modal kerja untuk meningkatkan efisiensi sumber dana dan penggunaan dana pada PT. Mitra Otto Perkasa. Metode penelitian ini hanya memiliki satu variabel yaitu variabel bebas (variable independent) yang selanjutnya dinyatakan dengan variabel X. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Rasio Likuiditas yang terperinci dalam Current Ratio, Quick Ratio, dan Cash Ratio serta Rasio Aktivitas yang terperinci dalam Cash Turnover Inventory Turn Over, Average Age of Account Receivable, dan Working Capital Turnover. Sehubungan dengan objek penelitian tersebut, maka subjek penelitian ini adalah PT. Mitra Oto
Perkasa. Hasil penelitian ini saya menemukan: Analisis Rasio Likuiditas PT Mitra Oto Perkasa. PT Mitra Oto Perkasa memiliki nilain quick ratio sebesar 146,40%, PT Mitra Oto Perkasa dalam hutang lancar yang segera dipenuhi dengan aktiva lancar yang lebih berharga (investasi jangka pendek). Dari analisis likuiditas yang terdiri dari current ratio, quick ratio, dan cash ratio PT Mitra Oto Perkasa memilikin kemampuan yang kecil untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Analisis Rasio aktivitas PT Mitra Oto Perkasa. Dari hasil penelitian, analisi rasio aktivitas menunjukkan bahwa tingkat perputaran rasio-rasio aktivitas PT Mitra Oto Perkasa cenderung rendah, kecuali perputaran piutang, sehingga hal ini menunjukkan bahwa PT Mitra Oto Perkasa memiliki efisiensi dalam penggunaan modal. Dari penelitian yang telah dilakukan oleh penulis melalui analisis likuiditas dan aktivitas maka dapat disimpulkan bahwa PT Mitra Oto Perkasa kurang efisiensi dalam penggunaan dananya (modal kerja)."
Universitas Dharmawangsa, 2016
330 MIWD 49 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Marnindianti Novan
"Skripsi ini membahas faktor?faktor yang mempengaruhi pengelolaan modal kerja perusahaan di Indonesia. Hal ini didasari dengan pen tingnya pengelolaan modal kerja dengan efisien agar perusahaan dapat meraih kesempatan yang ada untuk melakukan ekspansi dengan belanja modal sehingga dapat terus mengalami pertumbuhan namun sekaligus juga tidak mengurangi kemampuan likuiditas perusahaan dalam jangka pendek untuk memenuhi kewajibannya.
Penelitian ini menggunakan sampel data perusahaan LQ 45 non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2002-2007. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari variabel-variabel capital expenditure, operating expenditure, finance expenditure, rasio market to book value, leverage, pertumbuhan penjualan, dan arus kas operasi perusahaan terhadap ukuran pengelolaan modal kerja yang terdiri dari net liquidity balance (NLB) dan working capital requirement (WCR).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa besarnya belanja modal, tingkat pertumbuhan penjualan, dan arus kas operasi memberikan pengaruh terhadap kemampuan perusahaan dalam menghimpun dan mengalokasikan dana (NLB). Selain itu, besarnya beban keuangan, rasio market to book, tingkat pertumbuhan penjualan, belanja modal, tingkat leverage, dan arus kas operasi memberikan pengaruh terhadap nilai WCR. Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu dalam evaluasi pengelolaan modal kerja perusahaan.

This thesis examines influences of factors toward working capital management of firms in Indonesia. This is based on the importance of efficient working capital management so that firms can achieve the opportunity to expand their business with capital expenditure for a certain growth and at the same time does not reduce the ability of the company liquidity in the short term to meet its obligations.
This study uses sample data from LQ 45 non-financial listed in Indonesia Stock Exchange (IDX) period 2002-2007. This study aims to determine the influence of capital expenditure, operating expenditure, finance expenditure, the ratio of market to book value, leverage, sales growth, operating cash flow toward the proxy of working capital management of which consist of net liquidity balance (NLB) and working capital requirement (WCR).
Results of this research shows that capital expenditure, sales growth, and operating cash flow provide the ability to influence firms in raising and allocating funds (NLB). In addition, financial expenditure, ratio of market to book, sales growth, capital expenditure, leverage, and operating cash flow affect WCR. Results of this research are expected to assist in evaluation of firm?s working capital management.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
S6616
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Elisabeth Seliyana
"Dalam suatu perusahaan baik perusahaan besar maupun
perusahaan kecil me~butuhkan modal kerja untuk melaksanakan
kegiatan perusahaan. Ada berbagai macam bentuk modal kerja
yaitu modal kerja dalam arti semua aktiva lancar yang
dimiliki perusahaan atau modal kerja bersih (aktiva lancar -
paslva lancar). Pengelolaan yang baik sangat dibutuhkan
untuk dapat mencapai tujuan perusahaan yaitu mencapai
tingkat keuniungan yang tinggi. Untuk itu pembelanjaan modal
\
\
kerja bagi perusahaan periu dikelola dengan baik supaya
hasil yangdapat diperoleh bagi perusahaan menunjukkan hasil
maksimal yang dapat. dicapai oleh perusahaan.
yang digunakan adalah dengan menggunakan metode analisa
sumber dan penggunaan modal kerja, dan beberapa analisa
rasio keuangan. Metode-metode tersebut dilakukan dengan
melihat perbandingan laporan keuangan PT. X dari tahun ke
tahun dan dari perbandingan tersebut maka dianalisa mengenai
masal.ah-masalah yang terdapat dalam perusahaan khususnya
mengenai modal kerja perusahaan.
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan maka
terdapat beberapa masalah dalam PT. X mengenai modal kerja
perusahaan. Masalah dalam pembelanjaan modal kerja PT. X ini
adalah kekeliruan dalam mebiayai. harta yang dimiliki
perusahaan, dimana sumber dana yang diperoleh dari hutang
jangka pendek telah digunakan untuk membiayai harta tetap
perusahaan. Akibat dari sistem pembelanjaan yang "missmatch"
. 1n1 mengakibatkan.beberapa hal yaitu likuiditas perusahaan
yang terganggu dan biaya-biaya operasional yang meningkat.
Likuiditas perusahaan yang terganggu ini membahayakan
perusahaan, karena akan mengurangi kepercayaan kreditor
untuk memberikan pinjaman. Hal ini disebabkan karena adanya
·dana yang tertanam dalam bentuk piutang dan persediaan
terlalu besar, sehingga perputaran modal kerja sangat
rendah. Untuk mengurangi tidak likuidnya perusahaan ini maka
perusahaan berusaha mengadakan pinjaman jangka pendek
lainnya sehingga hutang jangka pendek semakin meningkat dari
tentu saja bunga yang dibebankan juga meningkat.Permasalahan
yang t~rdapat dalam PT. X. ini mengakibatkan rendahnya
tingkat keuntungan yang dihasilkan perusahaan. Tingkat
keuntungan yang rendah ini disebabkan karena adanya
pengelolaan modal kerja yang belum baik dimana perputaran
J piutang dan persediaan sangat rendah sehingga mengurangi
kesempatan dalam menghasilkan pendapatan. Selain itu juga
adanya pembelanjaan yang belum benar dalam mebiayai aktiva
tetap perusahaan dengan menggunakan hutang lancar, sehingga
untuk membayar hutang-hutang perusahaan yang jatuh tempo ini
maka' diadakan pinjaman jangka pendek lainnya. Untuk menambah
hutang lancar ini perusahaan dibebankan biaya-biaya seperti
biaya provisi bank, biaya entertainment dan biaya bunga yang
cukup besar. Heningkatnya biaya-biaya operasional dan biaya
bunga ini mengurangi tingkat keuntungan yang dihasilkan
perusahaan. Untuk dapat mengatasi masalah-masalah tersebut
maKa perusahaan perlu mengadakan perbaikan-perbaikan dalam
pengelolaan modal kerjanya terutama pada persediaan dan
piutang perusahaan serta menggunakan prinsip pembelanjaan
yang benar sehingga keuntungan perusahaan dapat optimal"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1994
S18671
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhdiar Bahril
"ABSTRAK
Modal kerja yang secara umum diartikan sebagai selisih antara aktiva lancar dengan hutang lancar perusahaan mempunyai arti dan fungsi yang sangat penting bagi kelangsungan operasi perusahaan. Karena itu pengelolaannya harus dilakukan dengan baik agar kegiatan perusahaan bisa berjalan dengan lancar sehingga pada akhimya tujuan perusahaan untuk memaksimalkan laba bisa tercapai.
Pengelolaan modal kerja mencakup pengelolaan terhadap komponen komponen harta lancar maupun hutang lancar perusahaan, seperti pengelolaan kas, persediaan, piutang dagang serta hutang dagang perusahaan. Selain itu pengelolaan modal kerja biasanya juga terkait langsung dengan masalah likuiditas perusahaan. Kemampuan perusahaan dalam mengelola modal kerja perusahaan akan sangat menentukan keberhasilan dalam pengelolaan perusahaan secara keseluruhan. Banyak kegagalan bisnis terjadi akibat kesalahan manajemen dalam mengelola modal kerja perusahaan.
Knsis ekonomi berkepanjangan yang menerpa Indonesia lebìh menyadarkan kalangan dunia usaha untuk bisa mengelola modal kerjanya dengan balk. Hal ini disebabkan kemampuan perusahaan untuk memperoleh modal kerja dan dalam perusahaan semakin kecil akibat berkurangnya laba perusahaan. Sementara pinjaman dari luar selain makin sulit diperoleh, dan jika tersedia, tingkat bunga pinjaman yang harus ditanggung perusahaan pun sangat tinggi.
Sebagai perusahaan jasa freight forwafdiflg PT Pusaka Yudhanusa memerlukan modal kerja yang relatif besar. Hal ini agak berbeda dengan perusahaan jasa umumnya, karena pada bisnis forwarder biaya-biaya operasional perusahaan umumnya harus ditanggung terlebih dahulu oleh perusahaan sebelum akhimya ditagihkan kepada pengguna jasa.
PT Pusaka Yudhanusa hanya mendapat jangka waktu kredit selama 15 (lima belas) hari kerja dari perusahaan penerbangan ?sebagai vendor utama perusahaan serta harus membayar tunai biaya-biaya yang terkait dengan urusan kepabeanan dan pelabuhan seperti bea masuk, handling fee, jasa pelabuhan, jasa pergudangan dan lain sebagainya. Pada sisi lain, agar bisa bersaing dengan perusahaan sejenis, PT Pusaka Yudhanusa juga memberikan jangka waktu kredit kepada para pelanggannya dengan jangka waktu rata-rata selama 30 hari.
Pada tulisan ini penulis mencoba untuk menggambarkan pengelolaan modal kerja pada PT Pusaka Yudhanusa. Selain ¡tu penulis juga melakukan analisa dan evaluasi untuk menilai seberapa efektif pengelolaan modal kerja yang telah dilakukan perusahaan selama periode 1996-2000 dengan menggunakan working capital ratio, net liquid balance dan comprehensive liquidity index.
Dari hasil analisa diperoleh gambaran bahwa likuiditas PT Pusaka Yudhanusa selama periode 1996-2000 tergolong sangat baik. Modal kerja bersih perusahaan selama periode tersebut menurijukkan saldo yang selalu positif. Dengan memiliki saldo kas yang cukup. selama penode tersebut perüsahaan mampu membayar kewajiban jangka pendeknya yang jatuh tempo. Pengelolaan modal kerja yang dilakukan manajemen perusahaan juga sudah cukup baik khususnya pada piutang dagang dan hutang dagang perusahaan.
Cash conversion cycle perusahaan temyata juga masih menunjukkan angka positif, sehingga arus kas perusahaan relatif tidak mempunyai gangguan yang berarti. Namun demikian, dengan terus meningkatnya volume penjualan kebutuhan modal kerja perusahaan terus bertambah, sehingga pada tahun 2000 perusahaan sudah mulai melakukan outsourcing untuk memenuhi kekurangan modal keria perusahaan. Karena tren arigka penjualan perusahaan dari tahun ke tahun cenderung mengalami peningkatan, pengelolaan modal kerja perusahaan harus dilakükan dengan lebih baik lagi agar perusahaan tidak tergantung pada sumber dana eksternal.
Pada akhir tulisan ini, dengan berdasar pada kekurangan-kekurangan serta masalah yang dihadapi oleh manajemen PT Pusaka Yudhanusa dalam mengelola modal kerja perusahaan penulis mencoba memberikan alternatif saran-saran yang bisa diterapkan perusahaan agar pengelolaan modal ker]a perusahaan di masa mendatang bisa menjadi lebih optimal - semoga."
2001
T942
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurana Sekar Lestari
"Modal ventura merupakan salah satu bentuk pembiayaan, yang terutama ditujukan bagi usaha mikro, kecil, dan menengah. Di Indonesia, modal ventura dijalankan oleh perusahaan modal ventura, yang termasuk dalam lembaga keuangan. Salah satu perusahaan modal ventura yang terdapat di Indonesia adalah PT Bahana Artha Ventura. Skripsi ini membahas mengenai modal ventura secara umum dan penerapannya pada PT Bahana Artha Ventura, serta menganalisis salah satu perjanjian modal ventura yaitu Perjanjian Pembiayaan dengan Pola Bagi Hasil antara PT Bahana Artha Ventura dan PT X sebagai perusahaan pasangan usahanya, dengan menggunakan metode penelitian yuridis-normatif.

Venture capital is one of the form of financing, particularly targeted for the micro, small, and medium enterprises. In Indonesia, venture capital is conducted by venture capital companies, which are categorized as financial institutions. One of the venture capital companies in Indonesia is PT Bahana Artha Ventura. This thesis examines venture capital in general and its practice in PT Bahana Artha Ventura. This thesis also analyzes a venture capital contract in the form of Revenue Sharing Financing Agreement between PT Bahana Artha Ventura and PT X as its investee company, using normative-juridical research methods.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2014
S56179
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Mardi
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kebutuhan modal kerja terhadap efektivitas modal kerja di pengusaha kecil. Permasalahan pokok penelitian ini adalah : Berapa modal kerja yang diperlukan oleh pengusaha kecil agar operasi usahanya dapat berjalan dengan lancar, apakah modal kerja yang digunakan sudah efektif dan faktor-faktor apa yang dominan mempengaruhi kebutuhan modal kerja di pengusaha kecil. Untuk itu telah dilakukan penelitian terhadap pengusaha kecil di Perkampungan Industri Kecil Pulo Gadung Jakarta. Untuk keperluan penelitian ini digunakan metode explanatory (non-experimen), guna melihat hubungan antara variabel-variabel yang diteliti melalui uji hipotesis penelitian. Dari 421 pengusaha kecil (tampa membedakan jenis usaha). Diambil 25 % (105 orang responden pengusaha kecil) dengan menggunakan pengambilan sampel Simple Random Sampling telah dijadikan sampel penelitian dan dari jumlah tersebut yang dapat dinalisis dan diolah datanya secara deskriptif dan infrensial adalah sebanyak 75 orang pengusaha kecil. Dari penelitian ini ditemukan hal-hal sebagai berikut: 1. Kebutuhan modal kerja pada pengusaha kecil tertinggi selama satu periode adalah Rp. 3.104.700.000 dengan kebutuhan kas per-hari sebesar Rp. 39.300.000 dan lama keterikatan dana selama 79 hari. Sedangkan kebutuhan modal kerja terendah selama satu periode adalah sebesar Rp. 2.234.000 dengan kebutuhan kas per-hari Rp. 279.000 dan lama keterikatan dana selama 8 hari. 2. Efektivitas modal kerja pada pengusaha kecil menunjukkan bahwa ada 21 orang responden dengan modal kerja yang sehat, dan 54 orang responden dengan modal kerja yang tidak sehat. Hal ini menunjukkan bahwa secara ratarata efektivitas modal kerja di pengusaha kecil adalah tidak sehat. 3. Lama barang jadi disimpan, lama piutang dapat ditagih dan kebutuhan kas perhari secara bersama-sama sebesar 93 % mempengaruhi kebutuhan modal kerja, sedangkan tingkat keeratan hubungan masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat adalah kuat, hal ini ditunjukkan oleh hubungan yang signifikan/bermakna antara masing-masing variabel. Guna lebih meningkatkan efektivitas modal keija bagi pengusaha kecil disarankan agar lebih mengoptimalkan penggunaan sumber-sumber intemal pembiayaan modal kerja, seperti manajemen kas, piutang dan persediaan barang jadi. Di samping itu peran pemerintah untuk membina dan pemberian fasilitas pinjaman bank lebih serius membantu pengusaha kecil, karena saat ini mereka sangat membutuhkan.

This research aims to determine the influence of working capital requirements on the effectiveness of working capital in small entrepreneurs. The main problems of this research are: How much working capital is needed by small entrepreneurs so that their business operations can run smoothly, is the working capital used effective and what factors dominantly influence the working capital needs of small entrepreneurs. For this reason, research has been carried out on small entrepreneurs in the Pulo Gadung Small Industrial Village, Jakarta. For the purposes of this research, an explanatory (non-experimental) method was used to see the relationship between the variables studied through research hypothesis testing. From 421 small entrepreneurs (without distinguishing between types of business). 25% (105 small business respondents) were taken using Simple Random Sampling as the research sample and of that number, the data that could be analyzed and processed descriptively and inferentially were 75 small business people. From this research, the following were found: 1. The highest working capital requirement for small entrepreneurs during one period was Rp. 3,104,700,000 with daily cash requirements of Rp. 39,300,000 and the duration of funds attachment is 79 days. Meanwhile, the lowest working capital requirement during one period is IDR. 2,234,000 with daily cash requirements of Rp. 279,000 and the funds attachment period is 8 days. 2. The effectiveness of working capital for small entrepreneurs shows that there are 21 respondents with healthy working capital, and 54 respondents with unhealthy working capital. This shows that on average the effectiveness of working capital in small entrepreneurs is unhealthy. 3. The length of time finished goods are stored, the length of time receivables can be collected and daily cash requirements together by 93% influence working capital requirements, while the level of closeness of the relationship between each independent variable and the dependent variable is strong, this is indicated by a significant/meaningful relationship between each variable. In order to further increase the effectiveness of working capital for small entrepreneurs, it is recommended to further optimize the use of internal sources of working capital financing, such as cash management, accounts receivable and finished goods inventory. Apart from that, the government's role in developing and providing bank loan facilities is more serious in helping small entrepreneurs, because currently they really need it."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1999
T-pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Novrina Riastiyani Efendi
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas tentang hubungan komponen manajemen modal kerja
perusahaan manufaktur yang listing di Bursa Efek Indonesia terhadap valuasi
saham dan profitabilitas. Adapun komponen dari manajemen modal kerja yang
menjadi variabel bebas yaitu terdiri dari CCC (Cash Conversion Cycle).CACLR
(Current Asset to Current Liability Ratio), CLTAR (Current Liability to Total
Asset Ratio), CATAR (Current Asset to Total Aset Ratio), dan DTAR (Debt to
Asset Ratio). Sementara itu variabel terikat dari penelitian ini terdiri dari Tobin’s
Q rasio mewakili valuasi saham, ROA (Return on Asset) dan ROIC (Return on
Investment Capital) digunakan untuk pengukuran profitabilitas perusahaan. Untuk
menganalisis hungan tersebut digunakan uji korelasi Pearson dan uji regresi linier
berganda. Berdasarkan uji diatas menghasilkan analisis yang berbeda-beda.

ABSTRACT
This study analyze of association between working capital management
component ie, CATAR (Current Asset to Total Asset Ratio), CACLR (Current
Asset to Current Liability Ratio), CCC (Cash Conversion Cycle), CLTAR
(Current Asset to Total Asset Ratio), and DTAR (Debt to Asset Ratio) as
independent variable. On The other hand, as dependen variable Tobin’s Q uses for
examine market valuation, meanwhile ROA (Return On Asset) and ROIC
(Return on Investment Capital) used as dependen variable that represent
Profitability on manufacture firms. Pearson correlation and multiple linier
regression are used to calculate the statistic methods. The result of this study
reveal many variety of causes based on dependen and independen variable."
2014
S54463
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hendro Prabowo
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1985
S17222
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sumardi
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Working Capital terhadap profitabilitas perusahaan. 41 sampel perusahaan dari sektor industri dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2004-2013 digunakan dalam penelitian ini. Cash Conversion Cycle (CCC) digunakan sebagai alat ukur Working Capital, sedangkan Gross Operating Profit (GOP) digunakan sebagai proksi untuk profitabilitas perusahaan. Komponen dari CCC seperti Number of Days Payable (DOAP), Number of Days Receivable (DOAR) dan Number of Days Inventory (DOI) digunakan juga untuk mengetahui pengaruhnya terhadap GOP. Dengan menggunakan analisis regresi data panel, bukti empiris menunjukkan bahwa CCC berpengaruh positif terhadap profitabilitas perusahaan. Sedangkan komponen CCC (DOAP, DOAR dan DOI) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap profitabilitas perusahaan.

ABSTRACT
This research aims to analyze the effect of working capital on firm?s profitability. A sample of 41 basic industry and chemical sector firms listed in Indonesia Stock Exchange was selected. Cash conversion cycle (CCC) is utilized as a measure of the working capital, whereas gross operating profit (GOP) is used as a proxy for firm?s profitability. Components of CCC such as number of days payable (DOAP), number of days receivable (DOAR) and number of days inventory (DOI) are also utilized to find out its effects on profitability. Applying panel data regression analysis, the results reveal that CCC of a firm has a positive effect on its profitability. At the same time, components of CCC (DOAP, DOAR and DOI) have no significant effect on firm?s profitability.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S61906
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>