Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 233846 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lubis, Muya Syaroh Iwanda
"Konflik sebenarnya dalam organisasi ini sering terjadi, perbedaan pendapat dan perubahan management, kuranya keterbukaan bagi karyawan dalam mengemukakan pendapatnya sering menjadi hambatan dalam komunikasi antara pimpinan dan bawahan. Maka disinilah peran pimpinan dan peran komunikasi sangat dibutuhkan dalam pengelolaan konflik yang terjadi di dalam organisasi. Penelitian ini dilatar belakangi oleh pentingnya kepemimpinan dan komunikasi dalam pengelolaan konflik di perusahaan. Permasalahan yang dikemukakan adalah bagaimana peran kepemimpinan dan komunikasi dalam pengelolaan konflik PT. Bank Danamon Indonesia, Tbk pada unit penagihan kartu kredit. Sedangkan tujuan penelitian ini adalah untuk menggambarkan cara kepemimpinan dan komunikasi dalam pengelolaan konflik PT. Bank Danamon Indonesia, Tbk. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Tekhnik analisi data deskriptif ini bertujuan mendeskripsikan secara rinci dan mendalam, dimulai dari analisis berbagai data yang dikumpulkan di lapangan berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya. Kemudian data akan diklasifikasikan ke dalam kategori tertentu dilanjutkan dengan pemaknaan terhadap data dan mengemukakan berbagai teori dan argumen yang berkaitan dengan data."
Universitas Dharmawangsa, 2016
330 MIWD 48 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Aprinaldi
"Keperawatan merupakan profesi yang tidak terlepas dari adanya interaksi baik dengan pasien, teman sejawat, keluarga pasien maupun pada masyarakat pada melakukan pelayanan kesehatan. Pada saat interaksi sering terjadi adanya perbedaan baik berupa nilai, kepercayaan, budaya, serta keyakinan yang dianut. Hal tersebut akan menimbulkan suatu konflik, apabila terjadi faktor pencetus dan apabila tidak dapat ditangani dengan baik akan menimbulkan suatu konflik. Pemimpin dituntut untuk memiliki keahlian dalam manajemen konflik khususnya memiliki kemampuan perilaku asertif, mediasi, negosiasi sebagai pencegahan terjadinya konflik.
Tujuan penelitian ini mengidentifikasi hubungan tingkat kepemimpinan dan kemampuan manajemen konflik kepala ruangan di Rumah Sakit X Jakarta. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini menggunakan total sampling dengan jumlah 162 responden yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi.
Hasil penelitian didapatkan ada hubungan yang bermakna antara pendidikan dengan kemampuan manajemen konflik dengan nilai  p  0,011. Terdapat hubungan antara jabatan sekarang dengan kemampuan manajemen konflik dengan nilai p 0,021 dan tidak terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat kepemimpinan dengan kemampuan manajemen konflik dengan nilai p 0,073. 

Nursing is a profession that is inseparable from interactions with patients, colleagues, patients' families and the community in carrying out health services. At the time of interaction, there are often differences in the form of values, beliefs, cultures, and beliefs that are adopted. This will cause a conflict, if there is a triggering factor and if it cannot be handled properly, it will cause a conflict. Leaders are required to have expertise in conflict management, especially having the ability to assertive behavior, mediation, negotiation as a prevention of conflict.
The purpose of this study identified the relationship between level of leadership and conflict management ability of the head of the room at Hospital X Jakarta. This research is quantitative research with a cross-sectional approach. This study used a total of 162 respondents who met the inclusion and exclusion criteria.
The results of the study found that there was a meaningful relationship between education and conflict management ability with a p of 0.011. There is a relationship between current position and conflict management ability with a p of 0.021 and there is no meaningful relationship between level of leadership and conflict management ability with a p of 0.073.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
D. Sures Kumar
"Konflik antara warga Desa Adat Kemoning dengan warga Desa Adat Budaga, Kecamatan Semarapura Kabupaten Klungkung Bali, Sabtu 17 September 2011, yang diakibatkan, perbedaan dalam menyikapi keberadaan pura dan prosesi upacara di Pura Dalem, yang akhirnya menimbulkan konflik terbuka dan mengakibatkan kerugian materil dan korban jiwa, dengan meninggalkan bapak I Ketut Ariaka Warga Desa Adat Budaga dan puluhan warga kedua desa mengalami luka-luka. Sehingga, dituntut peran dari Majelis Madya Desa Pakraman (MMDP) Klungkung, sebagai lembaga yang berwenang menyelesaikan masalah adat sesuai dengan peraturan daerah (Perda) Pemda Bali No.3 Tahun 2001, untuk mereduksi konflik tersebut.
Melihat Fenomena tersebut, Peneliti mencoba mengkaji, Peran Kepemimpinan Majelis Madya Desa Pakraman Klungkung dalam masyarakat dan bagaimana konflik tersebut terjadi serta apa yang meyebabkannya. Yang ditelusuri dari berbagai dimensi, baik sejarah pembentukan Desa Pakraman, nilai – nilai/ajaran kehidupan orang Bali dan sejarah konflik di Bali. Untuk memahami factor-faktor yang menyebabkan konflik tersebut terjadi dan bagaimana Peran Kepemimpinan Majelis Madya Desa Pakraman Klungkung dalam menyelesaikan Konflik yang terjadi antara kedua Desa Adat tersebut, terdapat beberapa masalah, yaitu 1). Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan Konflik Antar Desa tersebut dapat terjadi?. 2). Bagaimana Peran Kepemimpinan Majelis Madya Desa Pakraman (MMDP) Klungkung dalam Menyelesaikan Konflik tersebut?. Untuk membedah masalah tersebut peneliti gunakan Teori Kepemimpinan, untuk melihat bagaimana peran kepemimpinan MMDP menyelesaikan konflik dan Teori Konflik, dalam melihat penyebab konflik antar Desa ada tersebut.
Secara umum signifikansi penulisan ini untuk mengetahui dan menganalisa factor-faktor penyebab konflik di Desa kemoning dan Desa Budaga, dan untuk mengetahui bagaimana peran Majelis Madya Desa Pakraman (MMDP) Klungkung dalam menyelesaikan Konflik. Untuk mencapai tujuan tersebut penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dimana data – data diperoleh dengan, observasi partisipatif, wawancara mendalam (in-dept interview) serta studi kepustakaan dengan tringulasi pengolahan data. Secara ringkas temuan yang diperoleh adalah, konflik antar Warga Desa Adat Kemoning dan Wrga Desa Adat Budaga, disebabkan saling klaim status Pura Dalem, Pura Prajapati, dan status Setra (tanah kuburan), serta dipicu adanya Paruman Agung Desa Adat Kemoning dan pemasangan spanduk batas Desa (selamat datang di Wewengkon/Lingkungan Desa Budaga) oleh Desa Adat Budaga. Majelis Madya Desa Pakraman Klungkung, sudah berupaya mendamaikan kedua belah pihak dengan memediasi dan melakukan musyawarah, namun hal tersebut tidak berhasil mendamaikan kedua belah pihak. Perbedaan yang ada dan tidak dapat dikelola dengan baik akhirnya menimbulkan konflik terbuka, serta mengakibatkan kerugian materil dan korban jiwa, hal ini menunjukan, belum maksimalnya peran Majelis Madya Desa Pakraman (MMDP) Klungkung, menciptakan keharmonisan sesama warga. Sehingga pemerintah Klungkung perlu mengambil alih masalah ini dan memcarikan solusi yang lebih efektif.

Conflict between Indigenous Villagers of Kemoning and Indigenous Villagers of Budaga, District Semarapura Klungkung Bali, Saturday, September 17, 2011, as a result, the difference in response to presence of the temple and ceremonial procession at Pura Dalem, open conflict which resulted in material losses and casualties, death of Mr. I Ketut Ariaka, resident of Indigenous Village of Budaga and dozens of the residents in both villages injured. So that, required role of Majelis Madya Pakraman Village Klungkung as authorized agency to finish the problem based on local regulations, local goverment of Bali No.3, 2001.
Seeing the phenomenon, researcher try to assess the role of leadership Majelis Madya Pakraman Village Klungkung in the community how the conflict occurred and what causes. Researcher browse from various dimensions, Pakraman Village establisment history, values / teachings of Balinese life and history of the conflict in Bali. There are some problem to understand factors that cause conflict happen and how the role of Majelis Madya Pakraman Village Klungkung namely 1. What are the factors that lead to conflict between the village could happen?. 2. How is the role of Leadership Majelis Madya Pakraman Village Klungkung in resolving the conflict?. Researcher in analyzing the problem using a theory of leadership to see how the role MMDP resolve conflict and conflict theory in view of the causes of conflict between villages.
In general, the significance of this research to identify and analyze the factors causing the conflict, and to find how the role of Majelis Madya Pakraman Village (MMDP) Klungkung in resolving conflicts that occur. To achieve these objectives, used qualitative methods, where datas obtained with participant observation, in-depth interviews and study of literature with tringulasi data processing. In summary, the conflict due to overlapping claims status Pura Dalem, Pura Prajapati, and status of Setra (burial ground), and triggered Paruman Agung of Indigenous Village of Kemoning and installation of banners village boundary (welcome to wewengkon / budaga village environment) by Indigenous Village of Budaga. Majelis Madya Pakraman Village Klungkung, has attempted to reconcile the two sides to mediate and to deliberate, but it is not successfully reconcile the two sides. Differences that exist and can not be managed well eventually lead to open conflict, as well as resulting in material losses and casualties, this show, not maximal the role of Majelis Madya Pakraman Village (MMDP) Klungkung, creating harmony fellow citizens. So Klungkung government need to take over this problem and find a more effective solution.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yudhi Irdiansyah
"Penelitian ini menganalisis pengaruh gaya kepemimpinan terhadap manajemen konflik manajer di Perum Peruri. Penelitian ini menggunakan kuesioner Multifactor Leadership Questionnaire (MLQ5X) untuk mengukur gaya kepemimpinan dan kuesioner Rahim Organizational Conflict Inventory II (ROCI-II) untuk mengukur manajemen konflik. Sampel yang digunakan pada penelitian ini berjumlah 100 karyawan Perum Peruri. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif dan general linier model (GLM).
Hasil penelitian menemukan gaya kepemimpinan transformasional berpengaruh positif terhadap manajemen konflik integrating, dominating dan compromising. Gaya kepemimpinan transaksional berpengaruh positif terhadap manajemen konflik obliging dan avoiding. Gaya kepemimpinan laissez-faire berpengaruh positif terhadap manajemen konflik dominating dan avoiding dan berpengaruh negatif terhadap manajemen konflik integrating dan compromising. Hasil penelitian juga menemukan gaya kepemimpinan transformasional tidak berpengaruh signifikan terhadap avoiding dan obliging. Gaya kepemimpinan transaksional tidak berpengaruh signifikan terhadap dominating, compromising dan integrating. Gaya kepemimpinan laissezfaire tidak berpengaruh signifikan terhadap obliging.
Hasil penelitian menyarankan untuk menganalisis lebih lanjut pengaruh pada masing-masing dimensi gaya kepemimpinan. Gaya kepemimpinan transformasional yang terdiri dari idealized influence (attributed), idealized influence (behavior), inspirational motivation, intellectual stimulation dan individualized stimulation; Gaya kepemimpinan transaksional yang terdiri dari contingent reward, management by exception active dan managemen by exception by passive; dan dimensi gaya kepemimpinan laissez-faire."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
T32284
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Wianti
"ABSTRAK
Komunikasi dalam mengelola konflik menjadi sesuatu hal yang sangat penting dan menjadi dasar dalam menentukan resolusi konflik. Kepala ruangan sebagai manajer operasional memiliki peran penting dalam pengelolaan konflik karena dianggap sebagai orang yang mampu dalam menyelesaikan masalah.
Penelitian ini bertujuan untuk mencari arti dan makna pengalaman penerapan komunikasi dalam mengelola konflik pada kepala ruangan di BLUD RSU Banjar.
Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan desain fenomenologi dan jumlah sampel tujuh partisipan.
Hasil penelitian memperoleh empat tema yaitu bentuk komunikasi dalam mengelola konflik, faktor-faktor yang mempengaruhi komunikasi dalam mengelola konflik, arah komunikasi dalam mengelola konflik, dan keterampilan komunikasi dalam mengelola konflik. Komunikasi yang efektif akan mendorong terciptanya resolusi konflik yang tepat sehingga konflik dapat dijadikan sebagai energi positif untuk perkembangan rumah sakit.
Penelitian ini memberikan saran untuk penetapan kebijakan sebagai upaya meningkatkan pengetahuan dan keterampilan komunikasi dalam mengelola konflik bagi kepala ruangan.

ABSTRACT
Communication in managing conflict is the basic principles in determining conflict resolution problem solving. Head of department a operational managers play an important role in managing conflict because he considered be able to solve the problems.
The aim of The study was to find out conflict implementation performed by head of department in BLUD RSU Kota Banjar.
This study implemented qualitative method under design of phenomenology. There were seven participants involved in this study.
The result of the study revealed four findings there were communication form in conflict management, direction in conflict management, factors influence communication in conflict management, and skills communication in conflict management. Communication can lead to Effective encourage of conflict resolution. Problem solving in the creation of appropriate conflict resolution so that the positive energy for hospital service improvement.
This study provides suggestions for setting policy improve knowledge and communication skills in managing conflict for head of department.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Amjad
"Konflik antarsuporter terjadi karena sikap loyal, militan, dan cinta mereka kepada klub yang berlebihan. Sikap itu pun memunculkan konflik horizontal. Karena sikap sempit itu, gesekan antar suporter saat memberikan dukungan kerap terjadi. Total 53 suporter tewas sejak Liga Indonesia I /1995. Permusuhan antarsuporter yang terkenal adalah antara The Jakmania-Viking, Bonek-Aremania, Slemania-Brajamusti, Boromania-LAmania. Konflik The Jakmania-Viking dalam 5 tahun terakhir menjadi yang terparah karena sudah ada 7 korban jiwa dari total 15 suporter tewas. Mereka yang tewas berusia muda, dan yang menjadi provokator pun suporter-suporter muda. Karena itu, menarik diteliti bentuk konflik dan langkah kelompok suporter memanajemen suporter pemuda untuk menekan konflik dan memaksimalkan pengaturan anak-anak muda di The Jakmania ataupun Viking.
Tesis ini menggunakan metode Deskriptif-Kualitatif dengan wawancara mendalam kepada 15 narasumber yang sudah ditentukan sesuai kebutuhan penelitian. Mereka terdiri dari pendiri The Jakmania/Viking, pengurus, korwil, pengurus distrik, the Jakmania dan Viking muda, serta Sejarawan untuk menguatkan pembacaan sejarah kedua kelompok suporter. Hasilnya, ada perubahan konflik kolektif dari tertutup/laten menjadi konflik terbuka. Pengaturan kemudian dilakukan untuk menekan konflik dengan menggunakan langkah dari internal suporter, juga melibatkan eksternal sesuai dengan UU SKN No.3/2005 dan UU Kepemudaan No. 40/2009. Karena itu, suporter perlu membuat aturan yang tegas ke anggotanya, negara juga harus dilibatkan sesuai UU untuk menekan konflik dan menciptakan pendidikan suporter.

Conflict between supporters because of their loyal, militant, and love attitudes towards excessive clubs. That attitude also raises horizontal conflict. Because of this narrow attitude, the friction between supporters while strengthening. English League I 1995. The antarsuporter feuds that are on the Indonesian football list are The Jakmania Viking, Bonek Aremania, Slemania Brajamusti, Boromania LAmania. The conflict between The Jakmania Vikings in the last 5 years has been the worst since there have been 7 deaths from a total of 15 supporters who died from the conflict supporters. Supporters who die young, and who became provocateurs young supporters. Because it, is interesting to be studied about the form of conflict and step the group of supporters are managing youth supporters to do conflict and improve the settings of young people in The Jakmania or Viking.
This thesis uses descriptive qualitative method by conducting in depth interviews to 15 resource persons who have been determined according to research needs. They consist of the founders of Jakmania and Vikings, administrators, district heads, district administrators, Jakmanians and young Vikings, as well as Historians to strengthen the reading of the history of the two supporters 39 groups. Wake up, there is a change of collective conflict that is infected or latent, then becomes an open conflict. Arrangements are also made to wake up conflicts using good internal and external measures, in accordance with the Act 3 2005 and the Youth Act no.40 2009. In addition, supporters must also have strict rules for their members, the state can also be involved in accordance with the law for the handling of conflicts and create education for supporters.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tyas Firmantyo
"Perubahan dalam organisasi merupakan hal penting yang harus dilakukan oleh PT X agar dapat bertahan. Hanya saja, inisiatif perubahan yang dijalankan oleh organisasi berpotensi mengalami kegagalan dan menimbulkan dampak negatif bagi keseluruhan organisasi. Oleh sebab itu, perlu adanya komitmen untuk berubah dari semua pihak di dalam organisasi agar perubahan dapat berjalan dengan baik. Penelitian disusun menjadi 2 (dua) studi melibatkan 547 partisipan yang direkrut dengan menggunakan teknik convenience sampling di PT X dengan vignette-based scenario between-subject design. Desain studi pertama pada penelitian ini akan melihat peran strategi komunikasi manajemen atas terhadap komitmen pegawai untuk berubah dengan moderasi kepemimpinan transformasional. Data penelitian studi pertama dianalisis dengan menggunakan Moderated Regression Analysis (MRA). Hasil penelitian studi pertama menunjukkan bahwa kepemimpinan transformasional (β = 0,623, t(543) = 5,505, p < 0,001) dan interaksi antara strategi komunikasi manajemen atas dan kepemimpinan transformasional secara signifikan memengaruhi komitmen pegawai untuk berubah (β = -0,886, t(543) = -2,309, p < 0,05). Sedangkan studi kedua akan melihat perbedaan komitmen pegawai untuk berubah berdasarkan strategi komunikasi manajemen atas dan kelompok generasi pada PT X menggunakan Factorial ANOVA. Desain penelitian studi kedua menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara strategi komunikasi manajemen atas (F(1, 541) = 36,903, p < 0,001, η² = 0,064) dan kelompok generasi (F(2, 541) = 3,346, p < 0,05, η² = 0,012) terhadap komitmen pegawai untuk berubah. Hasil ini dapat menjadi masukan bagi para pemimpin untuk menggunakan strategi komunikasi, memperhatikan kelompok generasi dan gaya kepemimpinan yang tepat untuk menumbuhkan komitmen pegawai untuk berubah.

Change in the organization is an important thing that must be done by PT X in order to survive. However, change initiatives carried out by the organization have the potential to fail and harm the entire organization. Therefore, it is necessary to have commitment to change from all parties in the organization so that change can run well. The research is organized into 2 (two) studies involving 547 participants recruited using a convenience sampling technique at PT X with a vignette-based scenario between-subject design. The first study design in this research will look at the role of top management’s communication strategies on employees' commitment to change with moderation of transformational leadership. The first study research data were analyzed using Moderated Regression Analysis (MRA). The research results of the first study show that transformational leadership (β = 0.623, t(543) = 5.505, p < 0.001) and the interaction between top management’s communication strategies and transformational leadership significantly affect employees' commitment to change (β = -0.886, t(543) = -2.309, p < 0.05). The second study will look at differences in employees' commitment to change based on top management’s communication strategies and generational groups at PT X using Factorial ANOVA. The research design of the second study shows that there is a significant difference between the top management’s communication strategies (F(1, 541) = 36.903, p < 0.001, η² = 0.064) and generation group (F(2, 541) = 3.346, p < 0.05, η² = 0.012) on employees' commitment to change. These results can be an input for leaders to use communication strategies, pay attention to generational groups, and use the right leadership style to foster employees' commitment to change."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yasmin Zahra Qisthi
"Konflik yang paling sering terjadi dalam organisasi adalah konflik interpersonal. Pemimpin atau manajer berperan besar dalam menangani konflik interpersonal di tempat kerja. Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah gaya kepemimpinan transformasional, gaya kepemimpinan transaksional, dan gaya kepemimpinan laissez-faire memiliki pengaruh pada pemilihan gaya manajemen konflik ketika berhadapan dengan konflik interpersonal dalam organisasi sektor publik di Indonesia. Responden penelitian ini adalah Pegawai Negeri Sipil berjumlah 289 orang yang bekerja di Jabodetabek dan sudah bekerja minimal 1 tahun dengan atasan langsung mereka. Data diolah menggunakan metode Structural Equation Modelling (SEM).
Hasil penelitian ini adalah pemimpin organisasi sektor publik yang cenderung menggunakan gaya kepemimpinan transformasional menggunakan gaya manajemen konflik integrating dan obliging. Sedangkan pemimpin yang menggunakan gaya kepemimpinan transaksional cenderung menggunakan gaya manajemen konflik compromising dan juga pemimpin yang menggunakan gaya kepemimpinan laissez-faire menggunakan gaya manajemen konflik dominating dan avoiding.

One of the most frequent types of conflicts that occur in the organization is interpersonal conflict. Leader or manager plays a major role in handling interpersonal conflict in the workplace. The purpose of this study is to examine whether transformational leadership style, transactional leadership style, and laissez-faire leadership style has an influence on the selection of conflict management style when dealing with interpersonal conflicts in the public sector organizations in Indonesia. The data come from 289 of government employees who work in the Jabodetabek and had worked at least one year with their immediate supervisor. The data was processed using Structural Equation Modeling (SEM).
Findings show that leaders of public sector organizations that tend to use transformational leadership style using integrating style and obliging style of conflict management. While those using transactional leadership style using compromising style of conflict management and also leaders who use laissez-faire leadership style using dominating style and avoiding style of conflict management.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S63828
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Onong Uchjana Effendy
Bandung: Mandar Maju, 1992
158.4 ONO k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Haniff Ramadhan
"Makalah ini membahas tentang analisis dalam bekerja dengan tim yang telah ditentukan untuk membentuk suatu acara. Penulis akan menjelaskan tentang detail informasi dari acara yang dibentuk bersama tim dan tujuan didirikannya acara tersebut Informasi tambahan yang juga akan dianalisis dalam grup ini adalah hal-hal yang bersangkutan dengan fungsi dan peran dari setiap anggota serta kontribusinya terhadap acara. Disertakan pula informasi mengenai fase-fase perkembangan dalam grup dan tolak ukur efektivitas grup.

This report paper analyzes in depth on what the writer has learned by doing a group work with previous experience on group work. The writer will firstly describe the general information of the team assigned on certain event and for what purpose this event was held.Additional information about group function and team roles will also be provided on this report paper. Moreover there are some explanations about group development stage and effectiveness of this group.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>