Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 127206 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sitti Chotidjah
"Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pusat kendali kesehatan eksternal terhadap perilaku merokok yang dimediasi
oleh pengetahuan tentang rokok pada remaja laki-laki. Teknik sampling yang digunakan adalah aksidental sampling.
Subjek penelitian adalah 110 remaja berusia 15–20 tahun di Yogyakarta. Hasil uji reliabilitas menunjukkan skala pusat
kendali kesehatan eksternal memiliki reliabilitas yang baik (α = 0,854) sedangkan tes pengetahuan tentang rokok
memiliki KR-20 = 0,311 dan skala perilaku merokok α = 0,405 yang artinya bahwa kedua alat ukur tersebut kurang
reliabel. Selain itu, data penelitian tidak memenuhi asumsi normalitas (ả = 0,005 < 0,05) dan linieritas yang disyaratkan
untuk melakukan analisis jalur sehingga data penelitian tidak dapat digunakan untuk menguji hipotesis yang diajukan
dalam penelitian ini. Hasil uji dengan t-tes menunjukkan terdapat perbedaan pusat kendali kesehatan eksternal
(t = -0,913; p = 0,363; F = 1,360; p = 0,204 > 0,05) dan pengetahuan tentang rokok (t = 1,572; p = 0,119; F = 1, 276;
p = 0,261 > 0,05) antara perokok tetap dan perokok coba-coba. Hasil uji korelasi Spearman menunjukkan ada hubungan
antara perilaku merokok dengan pusat kendali kesehatan eksternal (rs = 0,210; p = 0,027 < 0,05) tetapi tidak ada
hubungan antara perilaku merokok dengan pengetahuan tentang rokok (rs = 0,155; p = 0,105 > 0,05).
This study was to determine the effect of an external health locus of control on smoking behavior mediated by
knowledge about smoking in adolescent boys. The sampling technique was accidental sampling. Subjects were 110
adolescents aged 15-20 years from Yogyakarta. Reliability test results demonstrate the scale of the external health locus
of control has good reliability (α = 0.854), while a test of knowledge about smoking have KR-20 = 0.311 and scale α =
0.405 smoking behavior, which means that two instruments are less reliable. In addition, the research data did not meet
the assumptions of normality (a = 0.005 < 0.05) and linearity that are required to analyze the data in path analysis. The
test results with t-test showed that there were differences in external health locus of control (t = -0.913, p = 0.363; F =
1.360, p = 0.204 > 0.05) and knowledge related to smoking (t = 1.572, p = 0.119; F = 1, 276, p = 0.261 > 0.05) among
regular and experiment smokers. Spearman correlation test results showed there is a correlation between smoking
behavior with external health locus of control (rs = 0.210, p = 0.027 < 0.05) but there is nota correlation between
smoking behavior with knowledge related to smoking (rs = 0.155, p = 0.105 > 0, 05)."
Universitas Pendidikan Indonesia. Fakultas Ilmu Pendidikan, 2012
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sitti Chotidjah
"Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pusat kendali kesehatan eksternal terhadap perilaku merokok yang dimediasi oleh pengetahuan tentang rokok pada remaja laki-laki. Teknik sampling yang digunakan adalah aksidental sampling. Subjek penelitian adalah 110 remaja berusia 15?20 tahun di Yogyakarta. Hasil uji reliabilitas menunjukkan skala pusat kendali kesehatan eksternal memiliki reliabilitas yang baik (α = 0,854) sedangkan tes pengetahuan tentang rokok memiliki KR-20 = 0,311 dan skala perilaku merokok α = 0,405 yang artinya bahwa kedua alat ukur tersebut kurang reliabel. Selain itu, data penelitian tidak memenuhi asumsi normalitas (ả = 0,005 < 0,05) dan linieritas yang disyaratkan untuk melakukan analisis jalur sehingga data penelitian tidak dapat digunakan untuk menguji hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini. Hasil uji dengan t-tes menunjukkan terdapat perbedaan pusat kendali kesehatan eksternal (t = -0,913; p = 0,363; F = 1,360; p = 0,204 > 0,05) dan pengetahuan tentang rokok (t = 1,572; p = 0,119; F = 1, 276; p = 0,261 > 0,05) antara perokok tetap dan perokok coba-coba. Hasil uji korelasi Spearman menunjukkan ada hubungan antara perilaku merokok dengan pusat kendali kesehatan eksternal (rs = 0,210; p = 0,027 < 0,05) tetapi tidak ada hubungan antara perilaku merokok dengan pengetahuan tentang rokok (rs = 0,155; p = 0,105 > 0,05).

This study was to determine the effect of an external health locus of control on smoking behavior mediated by knowledge about smoking in adolescent boys. The sampling technique was accidental sampling. Subjects were 110 adolescents aged 15-20 years from Yogyakarta. Reliability test results demonstrate the scale of the external health locus of control has good reliability (α = 0.854), while a test of knowledge about smoking have KR-20 = 0.311 and scale α = 0.405 smoking behavior, which means that two instruments are less reliable. In addition, the research data did not meet the assumptions of normality (a = 0.005 < 0.05) and linearity that are required to analyze the data in path analysis. The test results with t-test showed that there were differences in external health locus of control (t = -0.913, p = 0.363; F = 1.360, p = 0.204 > 0.05) and knowledge related to smoking (t = 1.572, p = 0.119; F = 1, 276, p = 0.261 > 0.05) among regular and experiment smokers. Spearman correlation test results showed there is a correlation between smoking behavior with external health locus of control (rs = 0.210, p = 0.027 < 0.05) but there is nota correlation between smoking behavior with knowledge related to smoking (rs = 0.155, p = 0.105 > 0, 05)."
Universitas Pendidikan Indonesia. Fakultas Ilmu Pendidikan, 2012
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
"Pengetahuan tentang bahaya merokok merupakan salah satu faktor yang akan menyebabkan individu mempunyai perilaku merokok atau tidak. Penelitian ini bertujuan mengetahui bagaimana pengaruh tingkat pengetahuan tentang bahaya merokok terhadap prilaku merokok, dengan cara membandingkan perilaku antara kelompok individu dengan tingkat pertgetahuan tentang bahaya merokok yang berbeda. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif perbandingan. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 40 orang yang diambil dengan cara random sampling. Data yang didapat adalah; 80% responden yang memiliki pengetahuan tinggi dan tidak merokok; 20% responden dengan pengetahuan tinggi dan merokok; 50% responden dengan pengetahuan rendah dan tidak merokok; 50% memiliki pengetahuan rendah dan tidak merokok. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan erat antara tingkat pengetahuan tentang bahaya merokok terhadap perilaku merokok, hal ini didasarkan pada hasil penelitian yaitu dengan diterimanya Ho yang mernpunyai arti bahwa tidak terdapat perbedaan perilaku yang signifikan antara individu dengan pengetahuan tinggi tentang bahaya merokok dengan individu dengan tingkat pengetahuan rendah tentang bahaya merokok terhdap prilaku merokok."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2001
TA5073
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Manik, Velda Ruth Ruminar
"Perilaku merokok dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik secara intemal, sepeni lingkat kecerdasan, maupun eksternal, seperti lingkungan. Penelitian ini bertujuan menganalisis apakah ada hubungan antara pengetahuan perokok aktif tentang kawasan bebas rokok dengan perilaku merokok pada kawasan bebas rokok di Universitas Indonesia Depok yang menggunakan desain deskriptif korelatii Responden berjumlah 67 orang, yaitu perokok aktif angkatan 2005 di Universitas Indonesia Depok.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan bermakna antara pengetahuan perokok aktif tentang kawasan bebas rokok dengan perilaku merokok pada kawasan bebas rokok di Universitas Indonesia Depok (p=0.028; a=0.l). Oleh sebab itu, perlu diupayakan program sosialisasi mengenai kawasan bebas rokok di institusi pendidikan yang telah menerapkan kawasan bebas rokok.

Smoking behavior was affected by various factors, both internal, such as knowledge, and also external, such as environment. This research had a purpose to analyze the relation between the active smoker?s knowledge about smoke free area and smoking behavior at the smoke free area in the University of Indonesia Depok. This research used descriptive correlative design. The numbers of respondent are 67 people. All of them are active smoker of generation 2005 in the University of Indonesia Depok.
The result of this research show that there is a relation between the active smoker's knowledge about smoke tree area with smoking behavior at the smoke free area in the University of Indonesia Depok (p=0.028; u=0.l). Therefore, must be striven for the socialization program about the smoke free area in the educational institution that had implemented the smoke free area.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
TA5780
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Asma Muthmainah
"Jumlah perokok khususnya remaja semakin meningkat dari tahun ke tahun. Penelitia ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan tentang dampa buruk rokok dengan perilaku merokok pada remaja laki-laki di SMP Taruna Bhakti Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain deskripti korelatif. Pengambilan data dilakukan pada 79 remaja laki-laki yang merokok di SM Taruna Bhakti menggunakan teknik purposive sampling. Analisis data menggunaka Uji Chi-Square. Didapatkan hasil bahwa 57% responden memiliki tingkat pengetahua yang kurang dan 51,9% responden memiliki perilaku merokok tinggi.
Penelitian in menunjukan tidak adanya hubungan antara tingkat pengetahuan tentang dampak buru rokok dengan perilaku merokok pada remaja laki-laki di SMP Taruna Bhakti (P value 1,000; α = 0,05). Disarankan agar perawat dan institusi pendidikan bekerja sama untu meningkatkan pengetahuan tentang dampak buruk rokok kepada remaja maupun masyarakat pada umumnya.

The number of teenager smoker are increasing from year to year. This study aimed to determine the relationship between the level of knowledge about the negative effects smoking and smoking behavior in adolescent smoker boys in SMP Taruna Bhakti. This research was quantitative research using descriptive correlative design. Data sample was collected using purposive sampling technique from 79 adolescent smoker boys in SMP Taruna Bhakti. Data analyzed with Chi-Square Test. The results showed that 57% of the respondents have less knowledge level and 51,9% of the respondents has a high smoking behavior.
This study showed no relationship between the level of knowledge about the negative effects of smoking and smoking behavior in adolescent boys in SMP Taruna Bhakti (P value = 1.000; α = 0.05, P < α). It is recommended that nurses and educational institutions work together to increase knowledge about the negative effects of smoking on adolescents and the community at large.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S46578
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Azril Hasan
"Latar belakang: Pengetahuan tentang merokok dan sikap terhadap kebiasaan merokok akan menentukan apakah seorang pelajar SMP berperilaku merokok atau tidak. Pengetahuan yang tinggi dan sikap bail( akan menurunkan kekerapan perilaku merokok pada pelajar SMP.
Tujuan: Menetapkan kekerapan merokok pada pelajar SMP di Surakarta serta mengetahui pengetahuan, sikap dan perilaku pelajar SMP yang berhubungan dengan merokok. Ra nc a n ga n : Cross-sectional
Metodologi : Sampel penelitian adalah pelajar SMP se-Surakarta, menggunakan cara two stage cluster sampling oleh Center for Disease Control and Preventive (CDC) Atlanta. Alat ukur adalah kuesioner balcu dari Global Youth Tobacco Survey (GYTS). Analisis statistik menggunakan regresi logistik, tingkat kepercayaan 95%, oc=0,05
Hasil: Kekerapan merokok pelajar SMP di Surakarta sebesar 16%, berdasar jenis kelamin 30,2% pelajar laki-laki dan 3,1% perempuan. Usia pertamakali merokok z 10 tahun sebesar 36,9%, pelajar paling banyak merokok < 1 batang per hari (45,8%). Terdapat hubungan antara pengetahuan tentang merokok dan perilaku merokok. Terdapat hubungan antara sikap merokok dan perilaku merokok.
Kesimpulan: Terdapat hubungan bermakna antara pengetahuan, sikap dan perilaku merokok pada pelajar SMP di Surakarta."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2005
T58436
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Rahmawati
"Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) merupakan salah satu kebijakan pengendalian perilaku merokok yang telah diimplementasikan pada beberapa daerah di Indonesia. Studi ini bertujuan untuk mengevaluasi dampak kebijakan KTR pada perilaku merokok. Lebih khusus, studi ini juga mempertimbangkan perilaku merokok orang tua dan anggota rumah tangga lain pada perilaku merokok remaja usia 15-24 tahun. Metode regresi yang digunakan adalah Logit untuk melihat status merokok serta Tobit dan Heckman untuk melihat konsumsi rokok/hari. Secara umum, kebijakan KTR tidak signfikan mempengaruhi perilaku merokok.

Smoke-free area policy is one of smoking behavior control policies  that has been implemented in several regions in Indonesia. This study aims to evaluate the impact of smoke-free area policy on smoking behavior. More specifically, this study also considers smoking behaviour of parents and other household member on adolescents smoking behavior aged 15-24 years. The method used is Logit to examine smoking status as well as Tobit and Heckman to examine cigarette consumption/day. In general, smoke-free area does not significantly affect smoking behaviour."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T52564
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Barus, Henni
"Konsumsi rokok di Indonesia semakin hari semakin meningkat. Mahasiswa merupakan sekelompok masyarakat yang mengkonsumsi rokok. Penelitian ini dillakukan untuk mengetahui hubungan pengetahuan mahasiswa perokok aktif tentang rokok dengan motivasi berhenti merokok. Penelitian deskriptif korelatif ini mengambil jumlah sampel sebanyak 96 mahasiswa.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara pengetahuan tentang rokok dengan motivasi berhenti merokok pada mahasiswa FKM dan FISIP Universitas Indonesia (p = 0,054 ;α = 0,05). Penerapan dan sosialisasi kawasan tanpa rokok perlu ditingkatkan di seluruh lingkungan institusi pendidikan, khususnya bagi fakultas nonkesehatan di Universitas Indonesia agar generasi muda dapat termotivasi untuk berhenti merokok.

Cigarette consumption in Indonesia is increasingly rising. Students are a group of people who consume cigarettes. This research were examined the relation between knowledge of smoke at active smokers student and the motivation to stop smoking cigarettes. The descriptive correlative study took a sample of the 96 students.
These results indicate that there is no relationship between knowledge and motivation to stop smoking cigarettes at the Faculty of Public Health and Faculty of Political and Social Science University of Indonesia (p = 0,054 ; α = 0,05). Implementation and dissemination areas without cigarettes should be increased in all spheres of educational institutions, especially for non-medical faculty at the University of Indonesia so that young people can be motivated to quit smoking.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
S42843
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>