Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 182573 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wildhatun Khoiriah
"ABSTRAK
Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit berbasis lingkungan dan menurut Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor , sepuluh kecamatan dinyatakan endemis dengan jumlah penderita DBD sangat tinggi. Sepuluh kecamatan dimaksud salah satunya adalah kecamatan Parung.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan sosiodemografi dan kondisi lingkungan fisik dengan kejadian DBD di wilayah tersebut tahun 2016.Rancangan penelitian menggunakan desain cross sectional dengan jumlah sampel 270 responden.Populasi Data primer didapat dengan melakukan wawancara langsung mengenai DBD dan observasi kondisi lingkungan fisik rumah responden. Hasil analisis bivariat menunjukkan, pada variabel sosiodemografi yang terdapat hubungan dengan kejadian DBD yaitu pengetahuan dengan OR 7,821(95% CI : 4,346-14,076), dan perilaku dengan OR 26,344 (95% CI: 13,470-51,523). Kondisi lingkungan fisik yang berhubungan dengan kejadian DBD yaitu keberadaan tempat penampungan air dengan OR 21 (95% CI: 6,203-68,107)., keberadaan jentik dengan OR 3,592 (95% CI:2,162-5,967), dan keberadaan kasa pada ventilasi dengan OR 10,288 (95% CI: 5,864-18,-51). Hasil analisis multivariat menunjukkan adanya hubungan pengetahuan, perilaku, keberadaan TPA, keberadaan jentik, dan keberadaan kasa ventilasi dengan OR 81. Varibel perilaku merupakan faktor paling dominan terhadap kejadian DBD

ABSTRACT
Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is an environtment-centered plague and also a society health problem and according to Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, ten districts endemic expressed by the number of dengue fever patients is very high. One of them is Parung subdistrict. This reseach is aimed to discover the relationship between sociodemography and The physical environment condition of DHF case in that area in 2016. The research design used cross sectional with 270 sample of participants. The population of the research isthe community member who live and stay in Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor The result from bivariat analysis shows, sosiodemography variables which links to the DHF incidence is knowledge with OR 7,821(95% CI : 4,346-14,076), and behavior with OR 26,344 (95% CI: 13,470-51,523). Physical Enviroment condition which links to DHF incidence is the presence of container with OR 21 (95% CI: 6,203-68,107), existence of mosquito larva with OR 3,592 (95% CI:2,162-5,967), and presence of kasa ventilation with OR 10,288 (95% CI: 5,864-18,-51). The result from multivarite analysis shows the relationship between, knowledge, behavior, presence of container, existence of mosquito larva, and presence of kasa ventilation with OR, 81. The behavior variable is the most dominantly influential to the DHF incidence"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S65469
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Latif Hidayat
"Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit berbasis lingkungan dan masalah kesehatan masyarakat, satu diantaranya terjadi di unit wilayah kerja Puskesmas Tegal Gundil dengan IR 13,5 per 10.000 penduduk pada tahun 2013. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan sosiodemografi dan kondisi lingkungan dengan kejadian DBD di wilayah tersebut tahun 2014.
Rancangan penelitian menggunakan desain case control dengan jumlah sampel 64 orang. Populasi penelitian adalah masyarakat yang tinggal di Kelurahan Tegal Gundil dan Bantarjati. Data primer didapat dengan melakukan wawancara langsung mengenai DBD dan observasi kondisi lingkungan responden.
Hasil analisis bivariat menunjukan terdapat hubungan antara umur sebagai faktor sosiodemografi dengan kejadian DBD dengan OR 3,40. Kondisi lingkungan yang berhubungan dengan kejadian DBD yaitu keberadaan jentik dengan OR 4,59 dan breeding place dengan OR 16,24. Hasil analisis multivariat menunjukan adanya hubungan antara pengetahuan, keberadaan jentik dan breeding place dengan OR 2,80. Variabel breeding place merupakan faktor paling dominan terhadap kejadian DBD.

Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is an environtment-centered plague and also a society health problem. From many cases, one happened in Puskesmas Tegal Gundil Working Unit Area with the IR 13,5 per 10.000 people in 2013.
This reseach is aimed to discover the relationship between sociodemography and the environment condition of DHF case in that area in 2014. The research design used case control with 64 sample of participants. The population of the research is the community member who live and stay in Kelurahan Tegal Gundil and Bantarjati. The primary data is gained by conducting direct interview about DHF and observation to the respondence's environment condition.
The result from bivariat analysis shows correlation between age, as a factor of sociodemography, with DHF case, by OR 3,40. Environment condition which links to the DHF case is the existence of mosquito larva, with OR 4,59 and OR 16,24 of breeding place. The result from multivarite analysis shows the relationship between, knowledge, the existence of mosquito larva, and breeding place with OR 2,80. Breeding place variable is the most dominantly influential to the DHF case. Keywords:"
2014
S56548
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putrisuvi Nurjannah Zalqis
"Kepadatan nyamuk merupakan salah satu faktor risiko terjadinya Demam Berdarah Dengue (DBD). Hal ini dapat disebabkan oleh kondisi curah hujan tinggi yang terjadi di Kecamatan Kelapa selama Januari-Februari yang menimbulkan banyaknya genangan air di sekitar rumah penduduk sebagai tempat perindukan nyamuk akibat sanitasi yang buruk. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara kepadatan nyamuk Aedes aegypti dengan kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kecamatan Kelapa Kabupaten Bangka Barat dengan menggunakan studi cross-sectional selama Mei-Juni 2016. Sampel penelitian ini adalah seluruh warga Kecamatan Kelapa yang terpilih secara acak-proporsional berjumlah 230 orang dan 60 rumah yang terpilih sebagai lokasi pengambilan sampel nyamuk dalam rumah secara acak dari 230 responden terpilih.
Hasil analisis menunjukkan bahwa kepadatan nyamuk Aedes aegypti di dalam rumah responden masih tergolong tinggi (51,7%) dan kejadian DBD sebesar 20%. Kepadatan nyamuk menunjukkan hubungan yang tidak signifikan dengan kejadian DBD (p=0,458). Faktor lain yang berhubungan dengan kejadian DBD yaitu keberadaan jentik (p=0,017), usia <15 tahun (p=0,002), kepadatan hunian tinggi (p=0,006), tidak melakukan PSN 3M Plus secara rutin (p=0,024), kebiasaan menggantung baju (p=0,033), dan rumah yang tidak dipasang kawat kasa pada ventilasi (p=0,014).
Penelitian ini menyimpulkan bahwa kepadatan nyamuk Aedes aegypti tidak berhubungan dengan kejadian DBD. Berdasarkan hal tersebut, maka perlu adanya monitoring lebih lanjut terhadap populasi nyamuk dan kasus DBD, kerja sama sektoral, serta peran serta masyarakat dalam perilaku hidup bersih dan sehat.

The density of mosquitoes is a risk factor for the occurrence of Dengue Hemorrhagic Fever (DHF). It can be caused by conditions of high rainfall that occurred in Kelapa District during January-February which raises the amount of stagnant water around houses as a breeding place due to poor sanitation. This study aimed to analyze the relationship between the density of Aedes aegypti with the incidence of DHF in West Bangka Regency Kelapa District using cross-sectional study during May-June 2016. Samples were all chosen citizens of Kelapa District with proportional random sampling and 60 chosen houses from 230 citizen?s houses as the sampling sites of mosquitoes.
The analysis showed that the density of Aedes aegypti in the house still relatively high (51,7%) and the incidence of dengue by 20%. Mosquito density showed no significant association with the incidence of DHF (p=0,458). Other factors associated with incidence of dengue are the existence of larva (p=0,017), age <15 years (p=0,002), high house density (p=0,006), did not do PSN 3M Plus regularly (p=0,024), the habit of hanging shirt (p=0,033), and the house which not fitted wire netting on ventilation (p=0,014).
This study concluded that the density of Aedes aegypti mosquitoes is not associated with the incidence of dengue. Based on this result, we need further monitoring of mosquitoes populations and dengue cases, sectoral cooperation, and community participation for clean and healthy living behavior.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S65216
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erna Kusumawardani
"Demam berdarah dengue (DBD) telah lama dilaporkan sebagai penyakit yang umumnya menyerang penduduk di wilayah perkotaan. Akan tetapi, beberapa penelitian baru-baru ini, menunjukkan bahwa kejadian DBD telah menyebar ke wilayah pedesaan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kejadian DBD di wilayah pedesaan, daerah perbatasan Kabupaten Bogor dan Kabupaten Lebak. Desain studi penelitian ini adalah case series. Sampel penelitian ini adalah seluruh penderita DBD yang tercatat di puskesmas sejak bulan Januari 2011 sampai April 2012. Penelitian ini dilakukan pada bulan April sampai Mei tahun 2012.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat 19 kasus DBD dan 4 kasus diantaranya meninggal (CFR 21%). Dari 12 responden, sebagian besar berjenis kelamin laki-laki (58,3%), berusia ≥ 15 tahun (58,3%), tidak bekerja/ibu rumah tangga (50%), melakukan mobilitas (66,7%), memiliki pengetahuan yang baik (66,7%), berperilaku kurang baik (83,3%), dan memiliki tempat penampungan air (100%). Lima dari 12 kasus DBD (41,7%) diduga merupakan kasus lokal. Terdapat 4 puskesmas (57,1%) yang mampu melakukan kegiatan PE DBD. Hal ini mengindikasikan bahwa transmisi DBD di wilayah pedesaan, daerah perbatasan Kabupaten Bogor dan Kabupaten Lebak, kemungkinan besar telah terjadi.

Dengue hemorrhagic fever (DHF) has long been reported as disease affecting predominantly among urban populations. However, several recent studies suggest that DHF has spread into rural area.
This study aims to describe disease occurrence of DHF in rural area, Bogor-Lebak border area. The study design is case series. The sample of this study was all patients with confirmed DHF admitted to public health centers between January 2011 and April 2012. The study was conducted in April to May 2012.
The results showed that there were 19 DHF cases and three out of 19 cases died (CFR was 21%). Out of 12 eligible respondents, most of them were male (58.3%), aged ≥ 15 years (58.3%), unemployed/housewife (50%), conducting mobility (66.7%), having good knowledge (66.7%), practicing poorly (83.3%), and having water containers (100%). Five of 12 DHF cases (41.7%) were suspected as local cases. Four public health centers (57.1%) were able to perform PE DBD (DHF Epidemiological Investigation). These results indicate that the transmission of DHF in rural area, Bogor-Lebak border area, most likely has occurred.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dahniar Budiarti
"Demam Berdarah Dengue merupakan penyakit endemis di Kecamatan Cibinong. Puskesmas Karadenan merupakan salah satu puskesmas di kecamatan Cibinong dimana seluruh wilayah kerjanya termasuk endemis DBD, namun kesadaran masyarakatnya untuk melakukan pemberantasan sarang nyamuk dengan cara 3Mplus masih rendah. Kelurahan Sukahati dipilih sebagai lokasi penelitian karena 3 tahun terakhir merupakan wilayah dengan kasus DBD tertinggi di wilayah kerja puskesmas Karadenan.
Oleh sebab itu dilakukan penelitian tentang perilaku pemberantasan sarang nyamuk demam berdarah dengue dan hubungannya dengan index jentik yaitu container index di rumah tangga. Desain studi yang digunakan adalah cross sectional, pengambilan data dengan cara wawancara kepada responden dan observasi jentik di kontainer-kontainer yang ada di rumah responden.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor yang berhubungan secara signifikan dengan perilaku PSN DBD 3Mplus yaitu ketersediaan tutup penampung air (p-value 0,000 ; OR 5,34 ; 95% CI 2,4-11,9), ketersediaan abate (p-value 0,004 ; OR 5,56 ; 95% CI 1,73-17,8), ketersediaan kelambu (p-value 0,003 ; OR 5,17 ; 95% CI 1,77-15,1) dan keterpaparan penyuluhan (Pvalue 0,042 ; OR 3,8 ; 95% CI 1,15-12,6). Sedangkan perilaku pemberantasan sarang nyamuk demam berdarah dengue tidak menunjukkan hubungan yang signifikan dengan container index di rumah tangga.

Dengue Hemorrhagic Fever is an endemic disease in the district of Cibinong.
Karadenan health centers is one of the health centers in the district of Cibinong where the entire work area, including endemic, but awareness of the community to undertake mosquito eradication by means 3Mplus still low. Sukahati village chosen as a test site for the last 3 years is a region with the highest dengue cases in the region of Karadenan health centers.
Therefore, research on the behavior of mosquito eradication of dengue fever and its association with the flick index ie the container index in the household. Study design used is cross sectional, data retrieval by means of interviews with respondents and observation larvae in containers that exist in the house of the respondents.
The results showed that the factors significantly associated with behavioral mosquito nest eradication 3Mplus namely the availability of water reservoir lid (pvalue 0.000; OR 5.34; 95% CI 2.4 to 11.9), the availability of abate (pvalue 0.004; OR 5 , 56; 95% CI 1.73 to 17.8), the availability of mosquito nets (pvalue 0.003; OR 5.17; 95% CI 1.77 to 15.1) and exposure counseling (pvalue 0,042; OR 3.8; 95 % CI 1.15 to 12.6). While the behavior of mosquito eradication of dengue hemorrhagic fever did not show any significant correlation with the index container in the household.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S60347
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
St. Hajar
"Puskesmas Watampone pada urutan ke-1 dengan 393 kasus DBD pada tahun 2012. Desain penelitian kasus kontrol dan melakukan matching pada umur dan jenis kelamin. Hasil analisis bivariat menunjukkan pencegahan gigitan nyamuk, resting place di luar rumah, breeding place di dalam rumah, keberadaan jentik dan media informasi berhubungan dengan kejadian DBD dan bermakna secara statistik sedangkan pekerjaan responden, resting place di dalam rumah dan breeding place di dalam rumah terdapat hubungan yang tidak bermakna dengan kejadian DBD. Hasil analisis multivariat menunjukkan bahwa responden yang tidak melakukan PSN DBD dengan baik mempunyai risiko 1,72 kali (95% CI 0,79-3,77) terkena DBD di bandingkan responden yang melakukan PSN DBD dengan baik.

Watampone Health Center on the order of 1 to 393 dengue cases in 2012. Casecontrol study design and perform matching on age and sex. Results of the bivariate analysis showed prevention of mosquito bites, resting place outside the house, breeding place in the home, the presence of larvae and media information associated with the incidence of dengue and statistically significant while the respondents work, resting place in the home and breeding place in the house there is a relationship were not significantly associated with the incidence of dengue. Multivariate analysis showed that respondents who did not perform well PSN dengue risk is 1,72 times (95% CI 0,79 - 3,77) compared with DHF in dengue PSN respondents who did well."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T35036
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dessy Triany
"Latar belakang. Dampak perubahan iklim menyebabkan tingginya penyebaran penyakit DBD, dan semakin meningkatnya jumlah KLB DBD dibeberapa wilayah kabupaten/kota di Indonesia. Pada bulan Januari 2016 terjadi KLB DBD di Kabupaten Tangerang.
Metodologi. Penelitian bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian DBD pada saat KLB di Kabupaten Tangerang, menggunakan desain kasus kontrol dengan analisis multivariat uji logistic regresion. Jumlah sampel 201 terdiri dari 67 kasus dan 134 kontrol. Kasus adalah penderita DBD pada saat KLB dengan konfirmasi medis yang berusia 5-44 tahun, kontrol adalah tetangga kasus yang berada pada radius 100 dari rumah kasus. Data diambil langsung kerumah kasus dan kontrol yang dilakukan pada bulan Februari sampai dengan Mei 2016.
Hasil penelitian, Kejadian DBD dipengaruhi oleh faktor umur OR: 22,87 (95% CI: 6,67-78,51), jenis kelamin 3,62 (95% CI : 1,71-7,67), kebiasaan tidur siang OR: 2,47 (95% CI:1,20-5,12), kontak dengan penderita OR: 2.22 (95% CI: 1,05-4,68) dan lingkungan rumah yang terdapat kebun/semak OR: 2,02 (95% CI: 0,99-4,14). Umur merupakan faktor dominan yang mempengaruhi kejadian DBD.
Disarankan. Masyarakat disarankan lebih waspada terhadap penyakit DBD dan kepada pemerintah agar meningkatkan promosi kesehatan tentang penyakit DBD sehingga masyarakat dapat berperanan dan berpartisipasi aktif dalam upaya pengendalian penyakit DBD.

Background. Impact of climate change to high spread of Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) and also increasing number of DHF outbreak in some district or city in Indonesia. Outbreak of dengue fever occurred in Tangerang regency in January 2016.
Methods. The aim of this study was to determine influence factors of DHF outbreak incidence. This study was conducted in Tangerang Regency. A case-control study design with logistic regresion test of multivariate analysis. The total sample was 201, 67 cases of DHF and 134 controls. Cases were 5-44 years old DHF patients during an outbreak with medical confirmation. The control was a neighbor of cases who live in the radius of 100 meter. The study was conducted from February to May 2016 using the primary data.
Results, Incidence of dengue was influenced by age OR: 22.87 (95% CI: 6.67 to 78.51), the sex OR 3.62 (95% CI: 1.71 to 7.67), the habit of napping OR: 2.47 (95% CI: 1.20 to 5.12), contact with patients DHF OR: 2:22 (95% CI: 1.05 to 4.68) and a home environment there are gardens/shrubs OR: 2.02 ( 95% CI: 0.99 to 4.14) and DHF incidence. Age is the dominant factor affecting the incidence of DHF.
Suggestion. Increasing the awareness of DHF in the community. The government increased health promotion on DHF so that people can contribute and participate actively to control DHF.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marwanty
"Kota Palopo merupakan salah satu daerah endemis DBD di Provinsi Sulawesi Selatan. Jumlah kasus DBD di Kota Palopo dari tahun 2014 hingga 2016 terus mengalami peningkatan. Penelitian ini merupakan studi analitik dengan rancangan kasus kontrol. Populasi dalam penelitian ini adalah penduduk Kota Palopo, sedangkan sampel penelitian adalah sebagian penduduk Kota palopo yang berasal dari semua kecamatan yang ada di Kota Palopo. Kasus adalah penduduk Kota Palopo yang pernah dirawat di rumah sakit/ klinik kesehatan dan didiagnosis menderita DBD pada periode Januari - Desember 2016. Kontrol adalah tetangga kasus yang tidak pernah menderita DBD atau mengalami tanda/ gejala DBD pada periode waktu yang sama. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan faktor lingkungan rumah dengan kejadian demam berdarah Dengue DBD tahun 2016, dengan variabel kovariat umur, jenis kelamin, pendidikan pekerjaan, kebiasaan tidur pagi dan atau sore hari, mobilitas, penggunaan obat anti nyamuk, kebiasaan menggantung pakaian, riwayat DBD dalam keluarga, pengetahuan, sikap, praktik PSN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei hingga bulan Juni 2017. Analisis multivariat dilakukan dengan uji regresi logistik ganda. Dalam model akhir analisis multivariat menunjukkan bahwa interaksi antara faktor lingkungan rumah dengan pendidikan akan meningkatkan risiko kejadian demam berdarah Dengue sebesar 2,87 kali 95 CI 1,218 ndash; 6,791 setelah dikontrol oleh variabel konfounder umur. Bagi Dinas Kesehatan Kota Palopo diharapkan agar lebih meningkatkan kerjasama lintas sektor yaitu dengan dinas pendidikan melalui beberapa bentuk kegiatan salah satunya adalah membentuk sekolah percontohan bebas jentik DBD. juga dengan pihak kecamatan dan kelurahan untuk turut menyukseskan program pemerintah melalui Gerakan Satu Rumah Satu J mantik.
Palopo City is one of Dengue endemic areas in South Sulawesi Province. The number of Dengue cases in Palopo from 2014 to 2016 are always to increase. This study is an analytic study with case control design. Population in this study were residents of the Palopo City, while the study sample was part of the population Palopo from all districts in the city of Palopo. Cases were residents of Palopo City who had been treated in hospital or health clinic and diagnosed with DHF from January to December 2016. Controls were neigbors of cases for those who never diagnosed with DHF in the same period. The aims of this study is to determinate the relationship between the house environment factor With the incidence of Dengue Hemorrhagic Fever DBD in Palopo City of South Sulawesi Province 2016 after controlled by more covariate variables are the age, gender, educational work, morning habit and day sickness, mobility, mosquito repellent, history of DHF in the family, knowledge, attitude, practice of eradicating mosquito breeding. This study was conducted from May to June 2017. Multivariate analysis was performed by multiple logistic regression test. The result of multivariate analysis showed that interaction between environmental factor of home and education will be increase the risk of dengue hemorrhagic incidence by 2.87 times 95 CI 1.218 6.791 after controlled by age confounder variable. For the Health Office expected to further enhance cooperation with the other sector especially the education office through several forms of activities one of which is to establish a pilot free school drool dengue. Also with the district and sub district to participate in the success of the government program through the One Home One J mantik Movement. "
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T48267
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rosalina
"Dengue fever ada\ah penyakit tropis terabaikan, dimana penyakit ini ditularkan oleh nyamuk yang paling cepat berkembang, dimana hampir setengah populasi di dunia sekarang berisiko. Penyakit ini salah satu penyebab utama penyakit serius dan kematian pada anak-anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan k~iadian demam berdarah dengue (DBD) dengan perilaku keluarga (pengetahuan, sikap dan praktik) dalam pencegahan DBD di Kelurahan Way Urang Kabupaten Lampung Selatan tahun 2016. Metode yang digunakan adalah cross sectional study dengan jumlah responden sebanyak 125 keluarga dengan teknik cluster sampling. Hasil penelitian menunjukkan hubungan antara kejadian DBD dengan pengetahuan (p=0,001), tetapi tidak ada hubungan antara kejadian DBD dengan sikap (p=0,875), praktik (p=0,257) dan peri!aku (komposit) keluarga dalam pencegahan DBD (p=0.,600). Pemberian promosi kesehatan tentang DBD dapat dilakukan sesuai dengan kebutuhan keluarga. yang berdampak pada perubahan perilaku keluarga dalam pencegahan DBD.

Dengue fever is a neglected tropical disease, which is transmitted by mosquitoes. The disease is growing fast, making nearly half of the population of t.lte world is now at risk. The disease is one of the main causes of serious illness and death in children. The purpose of this study was to determine the relationships between the incidence of dengue hemorrhagic fever (DHF) and family behaviors (knowledge, attitudes and practices) in the prevention of dengue in the Village Way Urang South Lampung regency in 2016. The method used was the cross sectional study with cluster sampling technique. A total number of respondents of 125 families involved in this study. The results showed there is a relationship between the incidence of dengue with knowledge (p = 0.001). however there is no association between the incidence of dengue and the attitude (p = 0.875), practice (p = 0.257) and behavior (composite) of the family in the prevention of dengue fever (p = 0.600). The provision of health promotion about dengue can be carried out in accordance with the needs of the family, which would have an impact on changes in family's behavior in the prevention of dengue."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
T46056
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fajrin Nur Azizah
"ABSTRAK
Penyakit berbasis menular vektor menjadi salah satu masalah di Kecamatan Jonggol. Kecamatan Jonggol merupakan kecamatan bersatatus endemis Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Bogor dan satu-satunya dari 10 kecamatan dengan kasus DBD terbanyak yaitu 197 orang sepanjang 3 tahun (2013 ?2015) terakhir yang wilayahnya berkarakteristik pedesaan. Kasus DBD mengindikasikan adanya keberadaaan jentik Aedes Aegypti yang dipengaruhi oleh perilaku masyarakat serta kondisi kontainer. Angka bebas jentik Kecamatan Jonggol sebesar 68,45% masih dibawah target nasional sebesar 95%.
Penelitian ini bertujuan mengetahui determinan faktor yang mempengaruhi keberadaan jentik. Penelitian menggunakan desain studi cross sectional dengan populasi adalah semua rumah tangga yang memiliki kontainer dan sampel berjumlah 180 orang dengan tehnik multistage random sampling.
Hasil uji statistic menunjukkan terdapat keberadaan jentik berhubungan dengan tindakan menutup (p= 0041) dan menguras ( p=0,032) kontainer. Adapun variabel yang tidak berhubungan adalah pengetahuan, tindakan menggunakan abate, memelihara ikan pemakan jentik, mengubur barang bekas, letak kontainer, keberadaan penutup kontainer, jumlah kontainer, dan sumber air (p>0,05).. Faktor yang paling berpengaruh terhadap keberadaan jentik adalah tindakan menguras kontainer dengan koef B=0,889 OR = 2,457 (95% CI 1,212 ? 4,981).
Berdasarkan hasil tersebut masyarakat disarankan untuk menguras kontainer minimal seminggu sekali dan menutup dengan rapat kontainer setelah digunakan. Pemerintah hendaknya meningkatkan Program Jumantik dan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).

ABSTRACT
Vector Borne Desease Based is one of the problems in the Jonggol Subdistrict . Jonggol is a Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) endemic district in bogor and the only one of the 10 districts with the highest cases is 197 people throughout the three years (2013 -2015) and rural characteristics. Dengue cases indicate the existence of aedes agypti larvae which is affected by people's behavior and condition of the container. Free larvae number of Jonggol subdistrict 63 % still under national target of 95 %
This study to determine factors that affect the existence of larva . The study used a cross-sectional design with the whole population is all households owning a container and a sample of 180 people with multistage random sampling technique. Statistical results showed the presence of mosquito larvae are associated with the cover (p=0,041) and drain (p=0,032) containers. The unrelated variables is human knowledge, the act of using abate, keep the fish-eating larvae, bury the junk, layout containers, where the container lid, the number of containers, and water resources (p>0,05). The most influence factor the existence of larva is the act of draining container with koef B = 0,889 OR = 2.457 (95% CI 1,212 to 4,981).
Based on the results of the public are advised to drain the container of at least once a week and close the container tightly after used .The government should improve the Larvae monitoring Interpreter Program and mosquito nest eradication.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>