Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 154116 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dwi Prapti Sri Margiasih
"ABSTRAK
Perubahan fungsi lahan dari lahan pertanian menjadi
tempat pemukiman ternyata banyak menimbulkan masalah.
Lahan pertanian sekarang ini terutama yang berada
disekitar perkotaan banyak yang dirubah menjadi tempat
tinggal. Salah satu masalah yang ditimbulkan dengan adanya
perobahan ini terutama masalah air bersih.
Pondok Ungu adalah daerah perumahan yang baru, sebagai
sumber air bersih ternyata masyarakat Pondok Ungu
menggunakan air tanah. penggunaan air tanah sebagai sumber
air bersih terutama di daerah pertanian ternyata kurang
baik. Air tanah didaerah pondok Ungu ini ternyata banyak
mengandung senyawa-senyawa nitrogen seperti amonia,
flitrit, dan nitrat.
Amonia adalah salah satu senyawa yang menurut persyaratan
air bersih tidak diperkenakan ada. Adanya amonia dalam
air menunjukan bahwa dalam air tersebut masih terjadi
proses peruraian.
Untuk menghilangkan amonia dan dalam air dapat dilakukan
dengan berbagai cara antara lain dengan melakukan
penyaringan. Penyaringan air yang dilakukan dengan
menggunakan suatu model saringan yang dibuat dengan
mengkombinasikan pasir dan kerikil. Penggunaan kerikil
bertujuan agar terjadi proses aerasi pada waktu dilakukan
proses penyaringan.
Ketebalan lapisan kerikil yang dipergunakan diperoleh
dengan cara percobaan yang berulang-ulang. Dari hasil
percobaan yang dilakukan ternyata diperoleh ketebalan
setinggi 32,57 cm dengan diameter antara 15-20 min adalah
merupakan ukuran yang paling efektif dalam menurunkan
amonia dari dalam air."
1991
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erdwin Hendriyanto Saputra
"Air merupakan unsur alam yang sangat penting untuk setiap makhluk hidup. Berdasarkan sumbernya saat ini banyak sumber air permukaan yang telah tercemari maka dari itu perlu adanya pengolahan sebelum menggunakan air permukaan dan salah satu metodenya yaitu filtrasi dengan jenis saringan pasir lambat dikarena berdasarkan beberapa literatur saringan pasir lambat cocok digunakan dengan nilai kekeruhan dibawah 50 NTU. Penelitian ini bertujuan memberikan referensi kepada UI terutama Fakultas Teknik UI terkait dengan unit-unit pengolahan air dan desainnya berdasarkan kualitas sumber air baku yaitu Danau Mahoni UI. Pengolahan air baku berfokus pada unit filtrasi dengan jenis saringan pasir lambat yang bermediakan zeolit dan pasir silika untuk menghilangkan besi dan mangan dengan komposisi 1,2 mg/L dan 1,3 mg/L. Filtrasi diharapkan dapat melayani Fakultas Teknik UI sampai dengan 2042 dan setelah dilakukan proyeksi kebutuhan air bersih pada tahun 2042 dibutuhkan air bersih sebanyak 19,67 L/detik. Pada perancangan unit ini data yang digunakan untuk berasal dari beberapa jurnal seperti nilai ketebalan zeolit 30 cm, silika 60 cm, kecepatan filtrasi 0,2 m/jam, dan efisiensi 95% serta waktu detensi 24 jam dan hasil perhitungan, penulis mendapatkan luas setiap unit yaitu bangunan intake 10,8 m2, bak penghubung 5,4 m2, suction well 7,9 m2, roughing filter 142,56 m2, slow sand filter 532 m2, bak pencuci media 361 m2, desinfeksi 12,96 m2, reservoir 141,12 m2, dan rumah pompa distribusi 9 m2. Berdasarkan hasil studi literatur dan perhitungan yang dilakukan diharapkan air hasil pengolahan dapat memenuhi kualitas air menurut Permenkes RI No 492 tahun 2010.

Water is one of the natural elements that is very important for every living thing. Based on the current sources, many surface water sources have been contaminated and therefore need further treatment before using it. Theres many possible way to treatment surface water and one of the methods is filtration using a slow sand filter because based on some literature, slow sand filters are suitable for use with turbidity values below 50 NTU. This study aims to provide a reference to the University of Indonesia, especially the Faculty of Engineering related to water treatment units and design based on the quality of raw water sources located on Lake Mahoni University of Indonesia. Raw water treatment focuses on filtration units with a type of slow sand filter that provides zeolite and silica sand to remove iron and manganese with a composition of 1.2 mg/L and 1.3 mg/L. This filtration is expected to serve the Faculty of Engineering until 2042 and after projecting, 19,67 L/s of clean water is needed until 2042. In this study, the design of the unit that will be used are intake building, suction well, centrifugal pump, closed transmission line, slow sand filter, disinfection, reservoir, and distribution pump housing. The data used for this design come from several journals such as media thickness, filtration speed, and removal efficiency values ​​with a thickness value of 30 cm zeolite, silica 60 cm, filtration speed 0.2 m/hour, and 95% efficiency and detention time 24 hours. The calculation results show that the area of each unit needed are 10,8 m2 for intake building 5,4 m2 for connecting rods, suction well around 7.9 m2, roughing filter 142,56 m2, slow sand filter around 532 m2, media washing basin around 361 m2, disinfection around 12,96 m2, reservoir around 141,12 m2, and 9 m2 for distribution pump house; and by that the treated water can comply with water quality standards according to the PERMENKES No 492 in 2010."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adrian Wasistoadi Budiarto
"Water is one of the very necessary essence in human life aspects, which education is being one of them. As one of the best universities in Indonesia, University of Indonesia provides and find some ways to save clean water by minimizing the use amount of it, especially to reduce groundwater uses, as its noted in the UI GreenMetric purpose of clean water category. However, one of the faculties in UI, which is the Faculty of Nursing (FIK UI), have used a massive amount of groundwater in 2018 and 2019, with the amount number being 2.115.240 litres and 2.010.960 litres respectivel. FIK UI must find an alternative of water source other than groundwater, such as surface water. The purpose of this research is to design a water treatment system using the Agathis UI Lake water as the source to serve FIK UI need of clean water until 2042. The operation unit being the main focus of this designing process is the filtration using slow sand filter with silica sand and granular activated carbon as the filter medias, which both known effective to reduce iron, manganese, and fecal coliform concentration in raw water as the three parameters are important criterias in the Indonesias Health Minister Rule number 492 year 2010 about The Criterias of Drinking Water Quality. The amount of clean water need of FIK UI projected is 2,82 L/s. This design based on literatures and legal standards, especially in deciding the removal efficiency of the three parameters being said before of the slow sand filter. Based on the review of literatures, journals, and experiment results being done by others, the slow sand filter of this water treatment design can reach the removal efficiency of iron, manganese, and fecal coliform by 95,07%; 97,09%; and 99% respectively if the filter have 60 cm thick of silica sand above and 40 cm of granular activated carbon underneath the sand. One intake unit, two suction wells with two centrifugal pumps, one conveyance system, two slow sand filter units, one disinfection and reservoir unit, and two filter media cleaning units created to produce 3,8 L/s of clean water for FIK UI until 2042."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hamid Dewa Saputra
"Slow sand filter merupakan salah satu jenis pengolahan air sederhana yang efektif untuk diaplikasikan pada skala pelayanan yang kecil, khususnya pada area dengan populasi di bawah 30000 orang. Salah satu alternatif media yang banyak diteliti untuk digunakan sebagai media tambahan pada slow sand filter adalah geotekstil non-woven, di mana dalam beberapa penelitian penambahan media ini terbukti mampu menunjang performa slow sand filter, khususnya dalam penyisihan parameter kekeruhan dan total koliform, serta mampu meningkatkan efisiensi pemeliharaan terhadap instalasi unit. Pada penelitian ini, disusun rancangan pengolahan slow sand filter dengan tambahan media geotekstil untuk digunakan sebagai alternatif pengolahan air bersih untuk mendukung kebutuhan air bersih harian di Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) yang terus meningkat akibat bertambahnya jumlah sivitas akademik setiap tahunnya. Berdasarkan perhitungan proyeksi menggunakan metode regresi linear dan decreasing rate of increase (DRI), jumlah sivitas akademik FTUI mencapai 10735 orang pada tahun 2042 dengan proyeksi kebutuhan air sebesar 6,8 L/detik. Melalui tahapan perancangan, ditetapkan rangkaian instalasi yang terdiri dari bangunan submerged intake, roughing filter, slow sand filter geotekstil, dan unit klorinasi untuk mengolah air Danau Mahoni UI untuk dapat digunakan sebagai sumber air bersih di FTUI. Perhitungan desain untuk masing-masing unit mengacu pada buku pedoman teknis desain pengolahan air dan penelitian yang telah ada sebelumnya. Berdasarkan hasil perhitungan desain, dapat dicapai kualitas air hasil olahan dengan nilai kekeruhan 1,75 NTU dan total koliform 0 CFU/100 mL. Kedua parameter tersebut telah memenuhi persyaratan kualitas air minum berdasarkan Permenkes RI Nomor 492/MENKES/PER/IV/2010.

A slow sand filter is one type of simple water treatment method that is effective to be applied to a small community, especially in areas with under 30000 population. One alternative media that has been widely studied for use as an additional media in slow sand filters is non-woven geotextiles, wherein some studies the addition of this media has proven to be able to support the performance of slow sand filters, especially in the removal of turbidity and total coliform, as well as being able to increase maintenance efficiency of the installation. In this research, a geotextile aided slow sand filter was designed to be used as an alternative water treatment method to supports the daily clean water needs at the Faculty of Engineering, Universitas Indonesia (FTUI) which continues to increase due to the increasing number of students each year. Through population forecasting using the linear regression and decreasing rate of increase (DRI) methods, the number of FTUI academicians reached 10735 people in 2042 with a projected water requirement of 6.8 L/s. Through design, a series of installations were set up consisting of submerged intake building, roughing filter, geotextile aided slow sand filter, and chlorination unit to treat water from Lake Mahoni UI to be used as a source of clean water in FTUI. Design calculations for each unit are based on water treatment building technical guideline books and existing studies. Based on the results of design calculations, it can be achieved the quality of treated water with a turbidity value of 1.75 NTU and a total coliform of 0 CFU/100 mL. Both of these parameters have met the drinking water quality requirements based on Permenkes RI No. 492/MENKES/PER/IV/2010."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fety Kumalasari
Jakarta : Niaga Swadaya, [Date of publication not identified]
628.162 FET t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ghina Aldila Cahyani
"Mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Tangerang yaitu meningkatkan cakupan pelayanan SPAM sebesar 65% pada tahun 2023, salah satu langkah mewujudkan rencana tersebut dengan meningkatkan kapasitas penyerapan IPAM Cikokol sebesar 300 l/s sehingga kapasitas debit IPAM Cikokol dari 1275 l/s menjadi 1575 l/s. Penelitian ditunjukan untuk mengevaluasi kinerja instalasi pengolahan dari segi kuantitas dan kualitas pada kapasitas debit eksisting sebesar 1275 l/s dan pada kapasitas debit setelah peningkatan debit sebesar 1575 l/s. Metode evaluasi yang dilakukan pada penelitian ini terdiri dari proyeksi kebutuhan air, analisis kualitas air baku dan produksi, dan evaluasi unit instalasi. Hasil evaluasi menunjukan bahwa terdapat beberapa kinerja unit instalasi yang belum memenuhi standar/kriteria desain yang ada diantaranya unit flokulasi, sedimentasi, dan filtrasi. Meski begitu dari segi kualitas air produksi, seluruh parameter air minum masih memenuhi peraturan baku mutu yang ada. Berdasarkan proyeksi kebutuhan air wilayah pelayanan IPAM Cikokol pada tahun 2030 dengan debit 1575 l/s hanya memenuhi 21% tingkat pelayanan dari 11 kecamatan yang dilayani oleh IPAM Cikokol.

Refer to the Tangerang Medium-term Development Plan (RPJMD) which is to increase the coverage of SPAM services by 65% in 2023, one of the program to realization those plan is to increase the capacity of Cikokol WTP in the amount of 300 l/s from 1275 l/s to 1575 l/s. This research is purposed to evaluate the performance of installation unit in terms of quantity and quality in the existing capacity of 1275 l/s and the increased capacity of 1575 l/s. Research methods include the water demand projections, analysis of raw and production water quality, and evaluation if installation units. From the evaluation result, known that there are installation units that not eligible with standard criteria including flocculation, sedimentation, and filtration units. Nevertheless the water production quality still comply the existing quality standards. Based on the water demand projection of WTP Cikokol service area with capacity 1575 l/s in 2030 only obtain 21% of the service levels in 11 districts served by WTP Cikokol."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amallia Ashuri
"Air merupakan kebutuhan utama manusia, begitu pula untuk masyarakat terdampak bencana. Mereka harus bisa menjangkau ketersediaan air bersih yang memadai untuk memelihara kesehatannya. Pada tahap awal kejadian bencana, ketersediaan air bersih bagi pengungsi perlu mendapat perhatian karena tanpa air bersih pengungsi akan rentan tertular penyakit seperti diare, tifus, scabies, dan penyakit lainnya. Salah satu solusi untuk mengatasi permasalahan penyediaan air minum di daerah bencana adalah dengan menyediakan air melalui unit Instalasi Pengolahan Air (IPA) dengan sistem mobile. IPA mobile dalam kegiatan ini didesain dengan tetap mempertimbangkan pemenuhan kebutuhan air bagi masyarakat yang memenuhi persyaratan kuantitas, kualitas, dan kontinuitas. Aspek kuantitas dievaluasi dengan pengukuran kapasitas operasi selama uji kinerja IPA mobile. Aspek kualitas dievaluasi dengan perbandingan kualitas air olahan dengan baku mutu air minum Permenkes No. 492/MENKES/PER/IV/2010. Sementara aspek kontinuitas dievaluasi dengan kemampuan IPA beroperasi selama 12 jam. Berdasarkan hasil uji kinerja, IPA mobile telah mampu memenuhi ketiga aspek tersebut. Catatan penting yang didapat selama uji kinerja adalah operasional IPA mobile harus diperhatikan agar kinerja IPA mobile terutama dalam pemenuhan aspek kualitas dapat terjaga."
Bandung: Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, 2022
728 JUPKIM 17:2 (2022)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Zulham Sasmita
"Air merupakan salah satu kebutuhan penting yang diperlukan oleh setiap manusia terutama pada air bersih. Air bersih yang dapat digunakan harus memenuhi persyaratan standar kesehatan yaitu tidak berbau, tidak berwarna dan tidak berasa serta memenuhi baku mutu air bersih yang telah ditetapkan. Universitas Indonesia memiliki 5 danau yang setiap danaunya memiliki potensial untuk dijadikan sumber air bersih. Tujuan dari penelitian ini adalah ingin memanfaatkan sumber air danau UI sebagai sumber air bersih baru bagi gedung rektorat UI dengan merancang water treatment plant.
Dari hasil uji kualitas air pada danau UI yang akan dijadikan sumber air bersih, terdapat 5 syarat yang tidak terpenuhi yaitu bau, kekeruhan, besi, zat organik sebagai KMnO4, dan total koli. Proses yang digunakan dalam perancangan water treatment plant ini adalah koagulasi, flokulasi, sedimentasi, filtrasi, dan disinfektan. Pada proses koagulasi dan flokulasi kita menentukan dimensi dan kecepatan motor. Sedimentasi dibagi kedalam 4 zona, yaitu zona inlet, zona outlet, zona pengendapan dan zona lumpur. Pada zona inlet kita menentukan ukuran dan jumlah lubang, zona outlet kita menentukan dimensi V-notch dan saluran gutter, zona pengendapan kita menentukan dimensi plat settler, zona lumpur kita menentukan debit lumpur dan dimensi bak lumpur. Pada filtrasi kita menentukan sistem underdrain dan sistem backwash. Pada disinfektan kita menentukan debit kaporit.

Water is one of the essential requirements needed by every human being, especially in clean water. Clean water that can be used must meet the requirements of health standard that is odorless, colorless and tasteless as well as meet the water quality standard that has been set. University of Indonesia owns 5 lakes that have the potential to become a source of clean water. The purpose of this research is to use UI lake water as a new water source for Rektorat UI with the plan of building water treatment plant.
From the test results of water quality in the lake UI that will become the source of clean water, there are five conditions are not met ie odor, turbidity, iron, organic substances as KMnO4, and total coli. The process used in planning water treatment plant is coagulation, flocculation, sedimentation, filtration, and disinfectants. In the process of coagulation and flocculation we determine the dimensions and speed of the motor. Sedimentation is divided into four zones, namely zone inlet, outlet zone, settling zone and sludge zone. In the inlet zone we determine the size and number of holes, in outlet zone we determine the dimensions of V-notch and gutter channels, in settling zone we determine the dimensions of the plate settler, and in sludge zone we define dimension and debit mud. In filtration we define underdrain system and determine backwash system. In disinfectant we define debit chlorine that will be used.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Ilham Azhari
"Kebutuhan terhadap air minum terus meningkat sejalan dengan meningkatnya jumlah penduduk dan aktifitasnya. Seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk di Kecamatan Benda, Kota Tangerang, kebutuhan akan air minum juga akan terus meningkat. Instalasi Pengolahan Air Benda dibangun tahun 2010 di kawasan Perumahan Duta Garden, Kota Tangerang. Namun, hingga saat ini belum pernah dilakukan evaluasi kinerja unit pengolahan dari IPA Benda. Kinerja instalasi pengolahan air diketahui melalui evaluasi dengan meninjau kualitas dan kuantitas air baku yang digunakan, kualitas air produksi yang dihasilkan, dan kapasitas pengolahan instalasi Benda. Dari hasil evaluasi dapat dilakukan optimalisasi kinerja instalasi untuk mengetahui efektifitas unit pengolahan dari instalasi.
Hasil analisis data kependudukan menunjukan laju pertumbuhan penduduk di Kecamatan Benda mengikuti pola pertumbuhan aritmatik dengan rata-rata pertambahan penduduk sebesar 2564 jiwa setiap tahunnya. Hasil perhitungan proyeksi kebutuhan air menunjukan bahwa terdapat kenaikan kapasitas kebutuhan air menjadi 100 L/detik hingga tahun 2018 dan 150 L/detik hingga tahun 2026. Hasil dari evaluasi instalasi eksisting dengan debit 50 L/detik adalah dapat mengolah air baku sehingga menghasilkan air produksi yang memenuhi standar kulitas air minum. Namun terdapat beberapa masalah pada beberapa unit pengolahan yang sebaiknya diperbaiki guna meningkatkan kinerja instalasi.

The need for drinking water continues to increase along with the increasing of population and its activities. As the increasing number of population in Kecamatan Benda, Kota Tangerang, the need for drinking water will also continue to increase. Benda Water Treatment Plant was built in 2010. Until now, there has been no evaluation of the performance of processing units from WTP Benda. The performance of the water treatment plant is known through evaluation by reviewing the quality and quantity of the raw water used, the quality of the produced water, and the processing capacity of the plant.
The analysis of population data indicate the rate of population growth in Kecamatan Benda follow the arithmetic growth pattern with average population increase of 2564 people each year. The result of water demand projection shows that there is an increase of water demand capacity to 100 L sec until 2018 and 150 L sec until 2026. The result of the existing installation evaluation with the discharge of 50 L sec is able to process raw water to produce production water that meet drinking water quality standard. However, there are some problems in several processing units that should be improved to enhance the performance of the installation.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67785
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novita Anggraini
"Limbah cair domestik merupakan penyumbang terbesar limbah cair perkotaan dan menjadi pemicu permasalahan air. Program layanan lumpur tinja terjadwal (LLTT) bermaksud untuk mereduksi pencemaran biologi air dari tangki septik yang tidak dikelola baik, karena masih banyak masyarakat yang mengonsumsi air tanah. Tujuan riset ini adalah menganalisis kondisi penggunaan sumber air bersih, potensi pencemaran parameter biologi air tanah dan hubungan penggunaan LLTT dengan pengetahuan pencemaran di wilayah Kelurahan Pademangan Barat. Digunakan pendekatan kuantitatif dengan metode campuran melalui kuesioner kepada responden rumah tangga serta analisis parameter Total Coliform dan E. coli pada air tanah dengan metode SNI 06-6858-2002. Hasil riset menunjukkan sebagian besar masyarakat telah menyambungkan pipa air minum namun diantaranya tetap menggunakan air tanah. Tidak terdapatnya fasilitas sanitasi layak menimbulkan praktik buruk pembuangan air limbah domestik dan menyebabkan air tanah tercemar secara biologi. Sebagian besar rumah tangga memiliki umur tangki septik yang lebih dari sepuluh tahun, dan membangun tangki septik dengan material tidak kedap air di lokasi yang sulit, kurang dari sepuluh meter dari sumber air yang digunakan, serta memiliki frekuensi penyedotan tidak berkala. Terdapat korelasi positif antara pengetahuan pengelolaan lumpur tinja dengan pengetahuan pencemaran serta meningkatnya pengetahuan pengelolaan lumpur tinja dikarenakan adanya peningkatan dari pengetahuan pencemaran, dan peningkatan faktor sosial.

Domestic wastewater is the largest contributor to urban wastewater and a trigger for water problems. The scheduled faecal sludge service program (LLTT) aims to reduce water biological pollution from poorly managed septic tanks, because many people still consume groundwater. The purpose of this research is to analyze the conditions of the use of clean water sources, the potential for pollution of groundwater biological parameters and the relationship between LLTT use and pollution knowledge in the area of West Pademangan Subdistrict. A mixed method quantitative approach was used through questionnaires to household respondents and analysis of the parameters of Total Coliform and E. coli in groundwater using the SNI 06-6858-2002 method. The results of the research show that most people have connected drinking water pipes but some of them still use ground water. The absence of proper sanitation facilities has resulted in bad practices for discharging domestic wastewater and causing groundwater to be biologically polluted. Most households have a septic tank life that is more than ten years, and build septic tanks with non-waterproof material in difficult locations, less than ten meters from the source of the water used, and have an irregular desludging frequency. There is a positive correlation between knowledge of management of fecal sludge with knowledge of pollution and increased knowledge of management of fecal sludge due to an increase in knowledge of pollution and an increase in social factors."
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>