Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 75013 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Martin, editor
"ABSTRAK
Rumah adalah kebutuhan dasar manusia yang bersifat
fisik. Seperti kebutuhan dasar lainnya, kuantitas
minimum sukar dikurangi, tanpa berakibat buruk kepada
kesehatan (fisik dan jiwa), maupun mutu manusianya.
Hanya kualitas yang bisa disesuaikan dengan kondisi
Lingkungan alam, kemampuan dan tingkat budaya manusia
pendukungnya, termasuk arsitektur. Oleh karena itu,
tidak satu negara pun di dunia dimana tidak terdapat
masalah perumahan bagi masyarakatnya, terutama bagi
masyarakat golongan menengah ke bawah
Pemerintah Indonesia telah melaksanakan perumahan dalam skala
besar, terutama untuk masyarakat golongan menengah
ke bawah sejak Pelita II. Tetapi laju pembangunan masih di bawah
laju kebutuhan.
Sebagian besar pendanaan rumah?rumah tersebut di
Indonesia didukung melalui Kredit Pemilikan Rumah
Bank Tabungan Ngara (KPR?BTN ). Dalam Repelita V,
target pembangunan sebanyak 40.000 unit rumah ter
paksa diturunkan menjadi 350.000 unit, karena
pemerintah kekurangan dana. Oleh sebab itu, masalah
perumahan di Indonesia makin membesar. Di samping
itu, ternyata dari rumah?rumah tersebut setelah di
huni, banyak yang diubah, baik luasnya maupun bahan
bangunannya. Pada hal angsuran KPR sebesar 1/3 peng
hasilan keluarga sudah melebihi kemampuan masyarakat
pekerjia Indonesia untuk perumahan yang hanya 1/5
penghasilan keluarga. Ini suatu beban berat bagi
masyarakat yang kondisi ekonominya sudah sulit itu.
Bagi lingkungan, ini merupakai pemborosan sumberdaya
dan meningkatnya Iimbah. Perluasan rumah yang ter
paksa melanggar peraturan bangunan, karena terbatas
nya luas tanah kapling, akan menurunkan mutu ling
kungan fisik rumah tarsebut. Akibatnya, kanyamanan
rumah berkurang. Bila diatasi dengan kemajuan tekno
logi, akan membutuhkan tambahan biaya lagi untuk
membeli peralatan dan pembayaran rekening listrik.
Hal ini karena masalah karakteristik keluarga calon
penghuni belum dipertimbangkan dalam pembangunan
rumah secara massal tersebut. Yang dipertimbangkan
baru besar penghasilan keluarga, agar angsuran
kreditnya tidak macet.
Maksud penelitian ini adalah untuk menemukan faktor?
faktor karakteristik keluarga yang ada hubungan dan
pengaruhnya terhadap perluasan lantai rumah, berapa
luas lantai rumah rata?rata yang dibutuhkan, bahan
bangunan apa yang mereka pakai, hubungan karakteris
tik keluarga tersebut dengan penurunan rnutu lingkung
an fisik rumah, serta persepsi keluarga penghuni
terhadap rumahnya sebelum dan sesudah diubah.
Lokasi penelitian adalah di perumahan PERUMNAS Klen
der, ecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur. Penelitian
dilakukan pada rumah?rumah tipe D.45 dengan sampel
sebanyak 100 keluarga dan rumahnya. Teknik pengumpul
an data yang digunakan adalah kuisioner, wawancara,
observasi, pengukuran, penggambaran, dan dokumenter.
Analisa data yang digunakan adalah analisis kuantita
tif (distribusi frekuensi, deskriptif, kai?kuadrat
dan regresi linier), dan analisis kualitatif.
Secara singkat, hasil penelitian sebagai berikut:
1. Lingkungan makro kompleks perumahan PERUMNAS
Klender cukup baik dalam hal keanekaragaman dan
penyebaran penghuni, sistem jaringan Jalan, trans
portasi dan drainase, kecuali suplai air minum dan
PAM DKI Jakarta. Untuk memecahkan masalah air ini,
penduduk memompa air ber-sih, dan air tanah dangkal
dengan pompa (listrik atau tangan). Keseimbangan
lingkungan meningkat terus dengan semakin lengkap
nya fasilitas sosial, sehingga mempengaruhi per
kembangan wilayah sekitarnya. Oleh sebab itu, para
penghuni betah tinggal di sana, tidak ingin pindah
ke tempat lain, walaupun mereka belum puas dan
masih ingin mengubah bahan bangunan dan luas rumah
mereka lagi.
2 Rata?rata luas lantai rumah sudah berkembang dari
45 M2 menjadi 76 M2 dengan luas tanah kapling rata?
rata 108 M2.
3 Tingkat pendidikan Kepala?keluarga, jumlah anggata
keluarga penghuni, dan luas tanah kapling, berkore
lasi positif dalam taraf nyata berarti, dan sangat
berarti, dengan perluasan lantai rumah.
4 Hubungan tingkat pendidikan Anak tertinggi, jumlah
penghasilan keluarga, daerah asal. Kepala?keluarga
dengan perluasan lantai rumah, tidak berarti.
Diduga para penghuni menggunakan dana di luar peng
hasilan mereka untuk mengubah rumahnya.
5. Dampak dari perubahan rumah?rumah tersebut, adalah
menurunnya mutu kelancaran sirkulasi udara dan mutu
pemanfaatan terang hari ke dalam rumah. Sekarang,
74% rumah?tangga, luas halaman yang tidak diperke
ras sudah di bawah 10% dan luas tanah kaplingnya.
6. Hubungan tingkat pendidikan (Kepala?keluarga dan
Anak tertinggi), tingkat penghasilan, daerah asal
Kepala?keluarga, dan luas tanah kapling, dengan
penurunan mutu lingkungan fisik rumah-rumah
tersebut, tidak berarti.
7 Jumlah anggota keluarga penghuni rumah, ada hubung
annya dalam taraf nyata berarti dengan mutu pe
manfaatan terang hari ke dalam rumah.
8 Walaupun dalam taraf nyata tidak berarti, terdapat
derajat hubungan sedang antara daerah asal Kepala?
keluarga dengan mutu pemanfaatan terang hari dan
luas tanah kapling yang tidak diperkeras. Pada
rumah?rumah yang Kepala?keluarganya berasal dari
Sumatera, relatif lebih baik daripada rumah?rumah
yang Kepala?keluarganya berasal dari Jawa.
9 Rumah?rumah tersebut sekarang, 14% sudah ber
tingkat, 11% jemuran sudah di atas atap, 32% sudah
melanggar garis sempadan bangunan dan setengah dan
responden menyatakan, mengubah rumahnya tanpa izin.

ABSTRACT
House is a physical basic need for human. Like other
basic needs, minimum quantity is difficult to be mi
nimized without having bad impact, to health (psyche
and physical), and to human quality. It is only the
quality which is able to be adapted with natural en
vironment condition, the capability and cultural le
vel of its supporter human including the architec
ture. Therefore, we can always find housing problems
among the citizen over the countries around the
world, mainly in the middle and low class citizen.
Indonesian Government has executed housing develop
ment in large scale, mainly for low and middle class
community since Pelita II. Nevertheless the rate of
housing necesity is still above the rate of housing
development rate.
Most of housing fund in Indonesia is supported by
the house owning credit from Bank Tabungan Negara
(KPR?BTN). In Repelita V, development target as much
as 450,000 houses unit is compulsory decreased the
350,000 unit because of the shortage of housing fund
of Indonesian government. In that case, housing
problem in Indonesia is still even bigger. In
reality, most of occupied houses are changed by
them, either the area of the house and the material
of the house. Whereas, amount of KPR installment as
much as 1/3 family income has exceeded the
capability of housing income separation that reach
1/5 family incarne cl Indonesian worker community.
It is actually become a burden for the community
whose hard enough economic condition. For environ
ment, it represent a waste of resources and the
escalation of rubbish. House expansion that is com
pulsary violating house establishment regulation
because of the limited kavling land area wìIl reduce
the physical environment quality of the house. In
addition, the house convenience also reduce. If it
is excelled by technology achievement, the techno
logy itself will require extra cost for purchasing
tools arid the amount of electrical bill. The case
due to family characteristic of prospective occupant
has not yet been considered in housing develoPment
at large scale. The consideration is always the
family income that is big enough to afford credit
installment to avoid credit breakdown.
The purposes of the research are to find: family
characteristic factors that have relationship and
correlation to house floor expansion, the average of
house floor needed, what materials are used, family
charateristic relationship with the reduction of
physical environment quality of the house, and also
the occupant families perception to their house
before and after the changing.
Research location is applied to PERUMNAS Klender
Housing, Duren Sawit District, East Jakarta. The
research is conducted on type D.45 houses with sam
ples as much as 100 families and their houses. The
data collecting technic that used are: questionaire,
interview, observation, measurement, drawing and
documentary. The data analysis, cover the quantita
tive analisis (frequency distribution, descriptive,
chi?square and linier regression), and qualitative
analysis.
In short, this research has proceeded as follows:
1. Macro environment of housing at the PERUMNAS
Kiender Housing is good enough in diversity and
dispersion resident, read net system, trans
portation, drainage, except, the fact that
drinking water supply from PAM DKI jakarta is bad.
In order to solve water problem, the residents
pump clean water from shallow land water either
electrically and manually.
Environment homeostatic increase properly keeping
up with the completion of social facility, that
influence its surronding growth. Therefore, the
occupants is living comfortably, They will not
move to another place, although they are not
satisfy enough that they will still want to change
the materials and ecpand their house again.
2 The average of floor area had been expanded, from
45 m2 to 76 m2 with the average of land kavling
area is 108 m2.
3 Education Level of family head, number of family
occupant member, and kavUng land area has a
positive correlation within significant at the
0,05 and 0,01 level with house floor enlargement.
4 The relationship of the children highest education
level, amount of family income, origin region of
family head, with house floor enlargement is not
significant. It is presume the occupants use their
extra income to afford the changing of their
houses.
5 Impact of the house changing: the air circulation
quality and the utilization of indoor day light
are reducing. There are 74 % of houses whose not
hardened yard is below the number of 10 % from
kaviing land area.
6 The relationship of the highest education level
(of family head and his children), income level,
origin region of family head, kaviing land area,
with the decrease of physical environment quality
of the houses, are not significant.
7. The number of family member of house occupant, has
a relationship significant at the 0,05 level, with
the utilization of day light.
8 Although there is an insignificant, there exist a
middle degree of association among origin region
of family head with quality of daylight utiliza
tion, and not hardened kaviing land area. Such
degree of association of the houses, whose family
head coming from Sumatera, its appearance is to be
relatively better than the houses whose family
head coming from Java.
9 Nowadays from houses, there are 14 7. storied
houses, 11% of bleachfield is upstair, 32%
violated building border line, and half of the
samples claim that they had changed the houses
without pemission.
"
1992
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anggraeni Pratomo Putri
"ABSTRAK
Skripsi ini berlatar belakang kesadaran saya dalam melihat keterhubungan antara arsitektur dan film sebagai seni spasial, khususnya melihat kedua aspek tersebut dari pandangan Rem Koolhaas. Rem Koolhaas merupakan salah satu arsitek yang memiliki latar belakang sebagai penulis skenario film. Menurut Koolhaas, dalam menulis skenario film dan mengorganisasikan ruang arsitektural memiliki kemiripan karena keduanya membuat hubungan antar adegan/event dalam ruang. Skripsi ini mengangkat isu tentang bagaimana hubungan representasi arsitektur dan film. Skripsi ini bertujuan untuk melihat representasi arsitektur dalam film dan representasi film dalam arsitektur yang Koolhaas aplikasikan dalam prinsip keruangannya. Dalam mengkaji kedua isu tersebut saya menggunakan teori arsitektural, film, dan montase. Studi kasus film yang dikaji adalah Body and Soul (1966) dan Ali: Fear Eats the Soul (1974), sedangkan studi kasus arsitektural yang dikaji adalah Maison à Bordeaux (1994-1998).

ABSTRAK
This thesis is based on my awareness in looking at architecture and film and finding there is a connection between them as a spatial art, especially looking at both aspects from Rem Koolhaas? point of view. Rem Koolhaas is an architect with a background as a scriptwriter. According to Koolhaas, scriptwriting and organizing architectural space both have similarities with each other, because they tend to make a connection between scenes/events in spaces. The main issue of this thesis is to see the connection between representation of architecture and film. This thesis aims to analyze the representation of architecture in film and the representation of film in architecture that Koolhaas uses as his principle of architectural space. To analyze both objectives, i used architecture, film, and montage theories. The movies that i used as case studies are Body and Soul (1966) and Ali: Fear Eats the Soul (1974) to see the theories from film perspective, and then Maison à Bordeaux (1994-1998) became my case study to analyze the theories from architectural perspective.
"
2016
S63623
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lili Diliana
"Semakin tingginya interaksi sosial yang dilakukan oleh antar manusia yang tinggal didalam suatu kota secara tidak langsung telah berpengaruh pada kualitas lingkungan kota. Salah satu ciri diantaranya adalah semakin meningkatnya volume Sampah yang Jumlah sampah yang terus meningkat dan diikuti menurunnya ketersediaan luas lahan kosong sehingga menuntut manusia umtuk mampu memanfaat kembali setelah dihasilkan. Berdasarkan data Suku Dinas Kebersihan Jakarta Timur (2007) menunjukkan bahwa produksi sampah pasar yang tidak terangkut ke TPS sebesar 117 m3/hari. Melihat kondisi tersebut tentunya harus ada upaya baik dari pemerintah dan masyarakat khususnya pedagang di pasar untuk ikutserta dalam usaha mengurangi timbunan sampah.
Untuk pengelolaan sampah dapat dilakukan melalui metode SR, akan tetapi belum tentu semua pedagang mengenal metode tersebut. Hal itu karena pedagang yang berada dalam satu pasar memiliki banyak perbedaan antara lain; umur, pendidikan dan lama berdagang yang dapat mempengaruhi tingkat partisipasinya dalam pengelolaan sampah pasar. Permasalahan lainya yaitu seberapa besar peran pengelola pasar dalam menyampaikan pengetahuan tentang kebersihan dilingkungan pasar dan penyediaan fasilitas kebersihan.
Dari permasalahan diatas, maka hipotesis penelitian ini adalah Partisipasi Pedagang untuk melakukan 3R dipengaruhi oleh adanya tempat sampah dan pengawasan manajer pasar. Semakin muda usia pedagang dan tinggi pendidikannya, semakin tinggi pemahamannya terhadap metode 3R. Semakin lama dia berdagang dan semakjn jarang hadir dalarn sosialisasi konsep 3R, maka semakin rendah pemahaman 3Rnya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengelolaan sampah pada pasar. Secara spesifik tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah mengetahui faktor- faktor yang mempengaruhi partisipasi pedagang dalam pengelolaan sampah. Studi kasus pads penelitian ini adalah Pasar Perumnas Klender yang berada di Jakarta Timur.
Metode penelitian adalah kuantitatif untuk mengetahui profil pedagang dan pemahaman terhadap 3R yang mempengaruhi partisipasi pedagang dalam pengelolaan sampah. Analisa meuggunakan SPSS Ver 16.0 yang dilakukan dengan menganalisa regresi pemahaman pedagang terhadap 3R dan tindakan pedagang terhadap pengelolaan sampah. Selanjutnya dilakukan uji hipotesa dengan uji Anova (uji F). Analisa ini perlu dilakukan supaya dapat diketahui faktor yang mempengaruhi partisipasi pedagang dalam pengelolaan sampah.
Hasil analisa dan pembahasan penlitian ini adalah kesadaran tentang kebersihan lingkungan pasar dan cara pengolahan sampah merupakan faktor yang pengaruhnya paling kuat untuk partisipasi pedagang dalam pengelolaan sampah. Selain itu dari pengujian hipotesis menunjukan umur pedagang tidak berpengaruh terhadap pemahaman 3 K Hal itu menunjukan bahwa partisipasi pedagang dalam pengelolaan sampah tidak dipengaruhi oleh usia pedagang. Pengelolaan sampah pasar merupakan upaya melestarikan lingkungan, sehingga dapat tercapai kota ekologis ( kota sehat).

Increasingly height of interaction of social done by between humans which ready to be in a town indirectly has had an in with town enviromnental quality. One of characteristic between it is growing of garbage volume yielded. Sum up garbage which increasing and followed downhill the wide availability empty farm so that claim human being for the benefit able to retum after yielded. Data of Sub-Service of Hygiene of Jakarta East ( 2007) indicating that production of garbage of market which is not transported to TPS of equal to 117 m3/hari. See the condition perhaps the e&`ort there must be be good fiom government and specially merchant in market to join in in effort lessen to arise garbage.
For management of garbage can be conducted to through method 3R, however not yet of course all merchant recognize the method 'That matter because merchant staying in one market own a lot of difference for example; age, education and old trade which can influence storey; level of partisipasinya in management of market garbage. problems of Lainya that is how big role of organizer of market in submitting knowledge to about environmental hygiene of market and ready to hygiene facility.
From above problems, hence this research hypothesis Merchants Participation to conduct SR influenced by existence to ash can of market manager observation and Young progressively the merchant age and high education, understanding excelsior to method 3R. Longer he/she trade and progressively seldom attend in socialization conception 3R, hence progressively lower rmderstanding 3K.
This research aim to to know management of garbage of market. specificly goals which wish reached this research knows factors influencing participation of merchant in management of garbage. Studi of case this research of market Pemmnas Klender residing in Jakarta East.
Method of Research quantitatives to know proiile of merchant and understanding to 3R influencing participation of merchant in garbage management. Analyse to use SPSS Ver 16.0 conducted with analysing regresi understandings of merchant to 3R and action of merchant to garbage management, Hereinafter conducted by test of hypothesizing with test Anova ( test F). Analyse this require to be done knowable so that the factor intluencing participation of merchant in garbage management.
Result of this research solution and awareness to about environmental hygiene of market and way of garbage processing represent factor which his influence strongests to participate merchant in garbage manag cnt Others from hypothesis mcnunjukan examination old age merchant does not have an etfect on to understanding 3 R. That matter showings that merchant participation in garbage rnanag ent is not influenced by merchant age. management of Garbage of market represent etfort preserve environment, so that can be reached the ecological tovm (healthy town).
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2009
T32349
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Izma Widyaningrum
"Penulisan ini mengangkat permasalahan tentang Perumnas Depok Baru dari awal pembangunannya sampai rumah tersebut dapat dimiliki oleh masyarakat. Diantaranva : mengapa Depok yang dipilih untuk pembangunan perumnas ini, dan juga proses pembangunannya serta setelah jadi bagaimana rumah tersebut sampai ke tangan konsumen yang membutuhkan, begitu juga syarat apa saja yang diperlukan untuk mendapatkan rumah tersebut. Dan bagaimana respon masyarakat terhadap perumnas itu sendiri. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk mencoba memahami proses pembangunan perumnas Depok Baru yang merupakan proyek percontohan dari perumnas-perumnas lainnya. Dan setidaknya bisa menambah pengetahuan tentang salah satu proses pembangunan kawasan pemukiman di Indonesia khususnya Depok sebagai penyangga Jakarta. Perumnas Depok pada awalnya hanya merupakan salah satu proyek pernerintah untuk mengatasi tingginya tingkat urbanisasi di Jakarta yang berdampak Pemda Jakarta tidak dapat menyediakan perumahan yang layak bagi para warganya. Untuk itu dikembangkanlah daerah di sekitar Jakarta yaitu Bogor, Tangerang, dan Bekasi termasuk Depok didalamnya. Dengan pembangunan Perumnas tersebut orang_-orang berminat untuk tinggal di Depok, karena Depok hanya difungsikan sebagai wilayah hunian bagi warga Jakarta karena pada kenyataannya mereka tetap mencari nafkah di Jakarta."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2004
S12589
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Roberts, Margaret
London: Hutchinson & Co (Publisher) LTD, 1974
711 ROB i;711 ROB i (1)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Mizwari
"Skripsi ini membahas mengenai politik perkotaan dengan melihat relasi kuasa antara Perum Perumnas dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam pengembangan Rusunami Klender Jakarta Timur tahun 2019. Skripsi ini menggunakan metode kualitatif sebagai metodologi pengumpulan data. Pengembangan Rusunami Klender menjadi kewenangan Perum Perumnas selaku pemegang Hak Pengelola. Selain itu, pengembangan Rusunami Klender juga mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Hal ini dilihat dari izin prinsip yang dikeluarkan oleh Gubernur Anies Baswedan. Meskipun persyaratan administratif pengembangan Rusunami Klender belum diselesaikan oleh Perum Perumnas, seperti audit bangunan, persetujuan penghuni minimal 60 persen, serta penyelesaian Hak Guna Bangunan penghuni. Di samping itu, penelitian ini juga mengajukan satu pertanyaan penelitian, yakni Bagaimana relasi kuasa yang dibangun oleh Pemerintah Pusat Perum Perumnas dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam pengembangan Rusunami Klender tahun 2019? Sebagai unit analisis, penelitian ini menggunakan teori urban regime yang dikembangkan oleh Clarence N. Stone pada tahun 1993. Hasil temuan dari skripsi ini adalah Perum Perumnas dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membangun relasi kuasa untuk mempermudah rencana pengembangan Rusunami Klender. Relasi kuasa yang dibangun bertujuan untuk menyelesaikan masalah administratif terkait dengan persetujuan warga penghuni Runami Klender."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cheriah Purnomo
"ABSTRAK
Kebutuhan akan pengadaan rumah bagi rakyat banyak adalah merupakan masalah nasional , demikian pula pembangunan perumahan rakyat yang dilaksanakan di kota dimana pembangunannya harus disesuaikan dengan luas tanah secara optimal, dan adalah tepat sekali pengadaan rumah tipe maisonette ini diadakan oleh Perum Perumnas - Klender. Pemerintah telah membantu rakyat dengan mendirikan sebuah Perum Perumnas yang khusus ditugaskan Untuk mengelola pembangunan perumahan bagi rakyat banyak CD terutama bagi masyarakat yang berpenghasilan rendah dan menen gah. Berhubung daya beli rakyat untuk golongan ini tidak memungkinkan untuk membeli rumah secara tunai maka diambilah kebijaksanaan oleh Pemerintah melalui Perum Perumnas dan Bank Tabungan Negara suatu kredit yang disebut kredit pemilikan rumah atau lebih dikenal dengan sebutan KPP."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1986
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1981
S7023
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Widiani
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1984
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Rina Paramitha
"Program Ruang Publik Terpadu Ramah Anak di Kota Administrasi Jakarta Timur mulai dilaksanakan pada tahun 2015 dengan RPTRA Cililitan sebagai RPTRA pertama. Program ini bertujuan untuk menjamin terpenuhinya hak anak agar anak dapat hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi secara optimal. Namun setelah hampir tiga tahun berjalan, terdapat beberapa masalah seperti fasilitas RPTRA yang dianggap minim di beberapa lokasi. Berdasarkan permasalahan tersebut, penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi program Ruang Publik Terpadu Ramah Anak di Kota Administrasi Jakarta Timur studi kasus RPTRA Cililitan, Kebon Pala Berseri, dan Permata Intan.
Penelitian ini menggunakan pendekatan post-positivist dengan teknik pengumpulan data kualitatif melalui wawancara mendalam, observasi dan studi literatur. Dalam menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi, peneliti menggunakan teori Edward III. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat dua faktor yang berpengaruh secara signifikan dalam implementasi Program RPTRA di Kota Administrasi Jakarta Timur studi kasus RPTRA Cililitan, Kebon Pala Berseri, dan Permata Intan. Namun terdapat faktor yang tidak berpengaruh, seperti belum terdapatnya Buku Pedoman Pengelolaan di beberapa RPTRA di Jakarta Timur, termasuk Cililitan dan Permata Intan, dan belum terdapatnya Standard Operational Procedurs SOP yang baku di Program RPTRA.

The Child Friendly Integrated Public Space Program RPTRA in East Jakarta Administrative City was started in 2015 with RPTRA Cililitan as the first one. This program aims to guarantee the fulfillment of children 39 s rights so that children can live, grow, develop, and participate optimally. But after almost three years running, there are some problems such as RPTRA with minimal facilities in some locations. Based on these problems, this study aims to explain the factors that affect the implementation of Child Friendly Integrated Public Space Program RPTRA in East Jakarta Administration City Case of RPTRA Cililitan, Kebon Pala Berseri, and Permata Intan.
This research uses post positivist approach with qualitative data collection technique through in depth interview, observation and literature study. In analyzing the, the researcher uses Edward III theory. The results showed that there are two factors that significantly affect the implementation of RPTRA Program in East Jakarta Administration City case study RPTRA Cililitan, Kebon Pala Berseri, and Permata Intan. However, there are no influential factors, such as the absence of Management Manual in some RPTRA in East Jakarta, including Cililitan and Permata Intan, and the absence of Standard Operational Procedures SOP in this Program.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
S67655
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>