Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 60424 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sri Budi Mayaningsih
"ABSTRAK
Gas bumi merupakan bahan bakar dengan keunggulan kompetitif
yang tinggi. Sebagai produk utama PGN, gas bumi dilengkapi dengan
diferensiasi pelayanan, yaitu : service burner pelanggan secara
cuma?cuma dan penagihan rekening di tempat pelanggan. Hal inilah
yang menempatkan PGN pada posisi seller market, dengan waiting
list calon pelanggan yang makin menumpuk. Bantuan Bank Dunia
sangat besar artinya bagi perkembangan usaha PGN. Rencana
pembangunan pipa Trans Sumatera ? Jawa serta pengembangan dari
Duri ke Batam dan kemungkinannya ke Singapore yang diperkirakan
memakan biaya di atas Rp.1,- triliun, telah mendapat lampu hijau
dari berbagai pihak. Tidak mustahil obsesi PGN untuk menjadi
distributor gas terbesar di negeri ini dapat terwujud.
Di pihak Pertamina sebagai pemasok sedang melakukan
pengembangan pengilangan yang membutuhkan dana tidak sedikit,
sehingga subsidi harga ke BUMN mulai dikurangi. Mengingat
keuntungan PGN sebagian besar disebabkan oleh marjin yang tinggi,
yang mana hal tersebut akan menjadi berkurang, maka PGN harus
melakukan strategi overall cost leadership. Ancaman lain adalah
peminat dari swasta untuk masuk ke bisnis serupa. Dengan
economies of scale yang dimiliki PGN, diferensiasi service dan
dilayaninya kota-kota industri yang strategis oleh PGN serta
informasi pemasaran yang cukup bagus (form CCI), maka PGN cukup
memiliki kekuatan. Sebagai challenger di pasar bahan bakar
Indonesia, gas bumi menantang minyak yang hampir habis
cadangannya. Sementara itu batu bara yang cadanganflyd tertiflggi
di Indonesia merupakan substitusi bahan baku bagi PGN. Dengan
demikian kondisi tersebut sangat mendukung Market Development
Strategy, terlebih lagi didukung umur ekonomi pipa yang relatif
panjang.
"
1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Soeseno Adi
"Gas bumi atau gas aiam yang merupakan bahan bakar dan bahan baku industri adalah salah satu kekayaan alam Indonesia dan menjadi sumber daya alam andalan bagi negara Indonesia terutama untuk menghasilkan devisa yang sangat besar bagi pemerintah. Sumber daya alam ini juga telah menjadikan Indonesia dikenal sebagai produsen dan pengekspor gas alam cair terbesar di dunia selama lebih dan sepuluh tahun terakhir ini.
Namun demikian, gas bumi yang dihasiikan tersebut tidak bisa dinikmati secara optimal oleh masyrakat Indonesia sendiri. Alokasi penjualan gas bumi lebih banyak disalurkan ke luar negeri dari pada ke dalam negeri dengan alasan untuk meningkatkan pendapatan negara melalui ekspor gas alam cair ke luar negeri. Ketimpangan alokasi gas bumi ini secara jangka panjang akan banyak merugikan bangsa Indonesia sehingga sebaiknya ketimpangan alokasi ini tidak boleh dibiarkan begitu saja mengingat manfaat gas bumi yang sangat banyak. Bahkan gas bumi mampu menciptakan keunggulan kompetitif nasionat Indonesia dalam persaingan dengan bangsa-bangsa lain di dunia.
PT Perseroan Gas Negara (Persero), selanjutnya disingkat PGN, diberi tugas dan kewenangan secara eksklusif (exclusive assignment] oleh Pemerintah Indonesia melalui Peraturan Pemerintah (PP) No. 37 Tahun 1994, untuk mengembangkan dan mendistribusikan gas bumi ke pasar domestik. Berdasarkan hal tersebut, PGN memfokuskan bisnisnya pada lini bisnis distribusi dan lini bisnis transmisi gas bumi. Distribusi gas berkaitan dengan bisnis retail gas untuk konsumsi rumah tangga, kepentingan komersial, dan industri kecil lainnya melalui * pipa distribusi, sementara itu transmisi gas berkaitan dengan bisnis gas untuk konsumsi industri berskala besar dan jasa transportasi gas melalui pipa transmisi.
Untuk melaksanakan tugas tersebut, PGN membutubkan kejelasan visi, misi, dan strategi bisnis jangka panjang PGN sehingga PGN sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan public utility company mampu memberikan layanan yang lebih merata dan dinikmati oleh banyak kalangan di Indonesia baik secara langsung melalui konsumsi gas untuk rumah tangga, komersial, dan industri domestik maupun secara tidak langsung melalui perolehan devisa hasil penjualan ke pasar luar negeri. Selain itu, PGN perlu memiliki strategi yang tepat guna mendukung penciptaan keunggulan kompetitif nasional.
Penelitian ini menghasilkan saran pengembangan strategi bagi PGN agar melakukan refonnulasi visi dan misi PGN guna mendukung penciptaan keunggulan kompetitif nasional, merintis penciptaan keunggulan kompetitif nasional dalam industri gas bumi dan penguasaan teknologi dan manajemen pemanfaatan gas bumi, melakukan strategi penetrasi pasar dalam negeri yang secara proaktif memberi masukan kepada Pemerintah dan DPR untuk memberi dukungan politik, dan menciptakan aliansi stratejik antara PGN dan produsen gas bumi di Indonesia mengingat posisi PGN sebagai penjual atau penyalur gas bumi dan bukan sebagai produsen gas bumi akan banyak dilemahkan oleh pemberlakuan UU Migas No. 22 tahun 2001. Strategi ini harus secara konsisten dan terus menerus dikerjakan oleh PGN dengan dukungan Pemerintah agar manfaat gas bumi bisa dinikmati oleh seluruh masyarakat Indonesia baik secara langsung maupun tidak langsung."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2002
T745
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ismail Solihin
Jakarta: Erlangga, 2012
658.401 2 ISM m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Amin Widjaja Tunggal
Jakarta: Harvarindo, 1994
658 AMI m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Fitri Lukiastuti Kurniawan
Yogyakarta: Medpress, 2008
658.401 2 FIT m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Saragih, Marina Julanita
"ABSTRAK
Perusahaan ritel adalah organisasi bisnis yang kegiatannya menjual barang maupun jasa
kepada konsumen pemakai akhir. Dengan demikian kegiatan ritel adalah semua kegiatan yang
menjamin ketersediaan produk mulai dari proses transfer produk tersebut dari supplier hingga
produk tersebut sampai di tangan konsumen.
Kegiatan utama PT X sebagai perusahaan ritel adalah kegiatan pembelian
merchandise, kegiatan penanganan logistik untuk barang masuk maupun pendistribusiannya,
kegiatan pemasaran dan penjualan serta kegiatan pelayanan puma jual. Untuk menunjang
kelancaran kegiatan utama tersebut, PT X juga melaksanakan kegiatan-kegiatan pendukung
antara lain kegiatan manajemen dan sumberdaya manusia, membangun infrastruktur
perusahaan, menggunakan teknologi-teknologi penunjang pelaksanaan perkerjaan serta
melakukan berbagai kegiatan - kegiatan keuangan.
Dari analisa internal perusahaan diidentifikasi memiliki kekuatan maupun keunggulan
dibanding pesaing pada kegiatan pembelian berkaitan dengan kepemilikan hak distributorship
produk, keunggulan dalam kegiatan pemasaran & penjualan dikaitkan dengan lokasi-lokasi
toko yang strategis, keunggulan dalam kegiatan pelayanan puma jual dikaitkan dengan citra
perusahaan dalam persepsi konsumen. Namun demikian perusahaan juga diidentifikasi
memiliki kelemahan dalam hal penanganan logistik dikaitkan dengan masalah ketepatan
waktu, tingginya biaya penanganan logistik, harga jual produk yang sedikit lebih mahal
dibanding pesaing serta biaya operasional yang tinggi.
Untuk mempertahankan keunggulan bersaing maka perusahaan perlu mempertahankan
dan memperkuat semua faktor kekuatan yang telah dimilikinya. Perusahaan juga perlu
mengatasi kelemahan- kelemahannya dengan melakukan hal-hal berikut, mencari berbagai .
altematif yang dapat menurunkan biaya penanganan logistik, memberikan standar kerja waktu
untuk semua kegiatan penanganan logistik serta melakukan pengetatan biaya untuk bidang-bidang yang tidak secara langsung mempengaruhi rangkaian kegiatan kerja.
Dari analisa posisi strategik perusahaan disimpulkan bahwa perusahaan memiliki
peluang yang lebih besar dibanding pesaing serta memiliki kekuatan bersaing yang lebih besar dibanding pesaingnya. Perusahaan diidentifikasi menjalankan misi bertumbuh dan melakukan strategi diferensiasi dalam menghadapi persaingan. Kedua strategi yang diambil merupakan perpaduan strategi yang serasi dikaitkan dengan sistem pengendalian perusahaan.
Dari analisa pemicu biaya dihasilkan bahwa faktor-faktor pemicu biaya adalah faktor
waktu dalam penangaoan logistik barang, penyebaran lckasi toko-toko penjualan, luas dan
desigc. toko penjualan, manajemen pengaturan inventori serta fluktuasi kurs mata uang.
Untuk mengontol pemicu biaya tersebut maka perusahaan perlu memperhatikan hal-hal
antara lain, memberikan standar waktu penanganan logistik disetiap bagian yang berkaitan
dengan penanganan logistik, mengefisienkan biaya pengiriman barang melalui pengaturan
waktu, jumlah pengiriman maupun negosiasi harga. Melihat altematif pengurangan biaya
dengan mengganti perusahaan pengangkutan yang sekarang digunakan, merubah design toko
yang sekarang ada untuk tujuan memperkecil ratio nilai inventori yang harus disediakan toko
dengan nilai penjualan yang dihasilkan, melakukan pembelian produk berdasarkan
perencanaan pembelian serta melakukan lindung nilai untuk pembelian mata uang-mata uang
pembayaran. "
2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
AB Susanto
Jakarta: Erlangga, 2014
658.401 SUS m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
M. Taufik Amir
Jakarta: Rajawali, 2011
658.401 2 TAU m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Suwarsono
Yogyakarta: UPP AMP YKPN , 1996
658.401 2 SUW m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
David, Fred R.
Jakarta: Salemba Empat, 2019
658.401 2 DAV m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>