Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 240290 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Haris Munandar
"ABSTRAK
Kantor Perbendaharaan dan Kas Negara (KPKN) mempu nyai peran yang cukup berarti dalam melayani masyarakat, karena tugas KPKN adalah menyalurkan pembiayaan yang ber sumber dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), dengan tepat waktunya serta tepat besaran dana yang diba yarkannya. Karena KPKN menyalurkan dana yang bersìfat pem biayaan pembangunan, maka KPKN juga mempunyai tanggung jawab yang kuat dengan kelangsungan pernbangunan Nasional.
Salah satu masalah penting yang dihadapi oleh KPKN ialah semakin lama beban kerja semakin tinggi, namun di lain pihak sangat terasa sekali fasilitas kerja yang tidak mengiringi kenaikan beban pekerjaan demikian pula segi kewenangan yang belum .terasa adanya peningkatan yang berarti.
Tujuan penelitian ini ialah untuk menganalisis hubungan serta pengaruh faktor ketersediaan fasilitas kerja dan faktor memadai tidaknya kewenangan yang dimiliki dalam bekerja terhadap efektivitas pelaksanaan tugas.
Faktor fasilitas kerja dalam hal komponennya mengikuti model dan penelitian Pusat Penelitian sumber Daya Manusia Universitas Padjadjaran ? Bandung, sedangkan segi kewenangan dalam hal komponennya mengacu teori yang ditetapkan dan para pakar organisasi di antaranya Richard
Hall dan lain-lain.
Berdasarkan teori tersebut maka disusunlah hipotesis, bahwa terdapat pengaruh antara ketersedian fasilitas kerja serta kewenangan yang dimiliki terhadap efektivitas pelaksanaan tugas.
Untuk menguji hipotesis tersebut, kuesioner dan wawancara disebar dan dilakukan terhadap 252 responden yang seluruhnya adalah karyawan dan 4 KPKN yang semuanya berlokasi di Jakarta, agar jawaban dan responden yang terdiri dan karyawan KPKN dapat diyakini kebenarannya maka terhadap pengguna jasa KPKN juga dimintakan pendapat nya, selanjutnya untuk mendapatkan informasi dan para pengguna jasa KPKN maka kuesioner telah diedarkan kepada 85 responden yang terdiri dari para Bendaharawan. Hasil tersebut dianalisis secara komputerisasi dengan mempergu nakan program sss (Statistical Package for Social Sciences), yang hasilnya sebagian terbesar mempunyai hubungan yang signifikan.
Berdasarkan temuan dan penelitian ini maka penulis mencoba memberi saran agar segi fasilitas kerja dan kewenangan mendapat perhatian yang utama untuk lebih ditingkat kan, hal tersebut diharapkan dapat lebih meningkatkan lagi efektivitas pelaksana tugas berkenaan dengan beban tugas yang semakin lama semakin bertambah seiring dengan bertambahnya irama pembangunan dan memperkecil kesalahan? kesalahan."
Lengkap +
1992
T4194
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wiyono Pontjo Haryo
"Industrilisasi merupakan salah satu upaya yang efektif dalam rangka menciptakan struktur ekonomi yang lebih kuat bagi pembangunan nasional. Di dalam proses industrialisasi tersebut, diperlukan strateji yang tepat mulai dan tingkat makro ekonomi sehingga secara terkoordinasi benar-benar dapat mengarahkan strateji di tingkat mikro ekonomi secara terpadu untuk mencapai tujuan industnialisasi tersebut.
Salah satu bidang industri yang cukup stratejik posisinya adalah bidang otomotif kendaraan bermotor roda dua (sepeda motor). Kemudian, salah satu strateji dalam proses industrialisasi di bidang otomotif kendaraan bermotor roda dua tersebut adalah integrasi vertikal ke hulu (backward integration), seperti yang dilakukan oleh PT Federal Motor di dalam Federal Group yang bertindak sebagai penanggung jawab garis industri sepeda motor PT Astra International Inc. Semakin panjang rangkaian industri dari hulu ke hilir atau semakin besar tingkat integrasi vertikal suatu industri, semakin besar pula nilai tambah yang dapat diciptakan. Nilai tambah yang diciptakan tersebut adalah dalam arti luas ekonomis maupun non ekonomis misalnya teknologi.
Dalam perkembangan industri itu sendiri, semakin kompleks tahapan aktifitas industri yang terintegrasi vertikal ini, semakin kompleks pula masalah operasional dan pengorganisasiannya. Agar organisasi yang semakin besar itu dapat beroperasi dengan baik, desentralisasi menjadi topik yang menarik. Untuk organisasi PT Federal Motor yang terintegrasi vertikal, optimasi antara pola desentralisasi untuk dapat beradaptasi terhadap perkembangan keadaan, dengan pola sentralisasi agar dapat mengarahkan berbagai aktifitas tersebut pada pencapaian tujuan bisnis secara efisien.
Dengan semakin kompleksnya aktifitas dalam konteks desentralisasi ini, diperlukan suatu sistem pengendalian manajemen agar dapat menjamin implementasi strateji secara efektif dan efisien. Sistem pengendalian manajemen mencakup dua hal pokok yaitu struktur pengendalian manajemen dan proses pengendalian manajemen. Salah satu hal pokok dalam struktur pengendalian manajemen adalah penetapan pusat pertanggungjawaban di samping struktur organisasi, pembagian wewenang dan tanggung jawab dan sistem informasi. Struktur pengendalian manajemen juga banyak mendapat pengaruh dan lingkungan, aspek perilaku manusia yang terlibat dan budaya.
Sedangkan hal pokok dalam proses pengendalian manajemen adalah evaluasi kinerja berdasarkan berbagai pengukuran kinerja, di samping secara otomatis proses penyusunan program, anggaran, pelaporan hasil kegatan, analisis selisih dan sebagainya, juga tercakup dalam proses pongendalian manajemen. Dalam operasinya, proses pengendalian manajemen ¡ni banyak dipengaruhi oleh struktur pengendalian manajemen, khususnya dalam hal pengukuran kinerja.
PT Federal Motor sebagai tipikal industri sepeda motor yang terintegrasi vertikal, bertanggung jawab atas kesuksesan garis industrinya, sehingga penanggung jawab garis industri tersebut perlu mengarahkan organisasinya pada pencapaian tujuan, dengan formulasi dan implementasi strateji yang dilengkapi dengan sistem pengendalian yang relevan.
Dalam pengendalian manajemen. kinerja dan aktifitas yang berurutan dari industri terintegrasi vertikal seperti PT Federal Motor ini harus dapat dievaluasi secara baik, mengingat kinerja dan unit industri yang berada di hilir sangat dipengaruhi kinerja dan unit yang lebih hulu. Untuk mengevaluasi kinerja dan industri yang tenintegrasi vertikal ini, penanggung jawab industri harus memiliki acuan yang benar-benar representatif dan andal, sehingga masalah dísfungsional dapat dieliminiasi.
Di dalam PT Federal Motor yang terintegrasi vertikal telah terdapat sistem pengendalian manajemen yang memungkinkan penanggung jawab industri sampai dengan penanggung jawab unit untuk dapat mengevaluasi pusat pertanggungjawaban di bawah wewenangnya. Berbagai peralatan pengukuran kinerja díkelompokkan dalam suatu paket yang disebut key result area.
Variabel pengukuran kinerja ini dapat dikelompokkan secara finansial dan non-finansial, secara jangka pendek dan jangka panjang, bahkan secara internal (yang controllable dan uncontrollable bagi unit) dan eksternal. Penetapan variabel pengukuran kinerja tersebut benar-benar harus memperhatikan key success factor dan bisnis PT Federal Motor dan konsisten dengan strateji.
Hal yang penting sekali untuk menunjang proses pengukuran kinerja PT Federal Motor adalah dikembangkannya sistem akuntansi manajamen yang relevan dengan key success factor dan strateji, sebagaimana konsep Strategic Cost Management yang mencakup tiga tema yaitu Value Chain Analysis, Strategic Positioning Analysis dan Cost Driver Analysis, yang menjadi paradigma akuntansi manajemen kontemporer dewasa ini. "
Lengkap +
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1990
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratih Arti Sekaryuni
"Di dalam struktur organisasi Bank Indonesia (BI) yang dibagi atas empat sektor utama, yaitu sektor moneter, sektor sistem pembayaran, sektor perbankan dan sektor manajemen intern; Direktorat Penelitian dan Pengaturan Perbankan (DPNP) merupakan salah satu satuan kerja (satker) di kantor pusat dan salah satu satker di sektor perbankan yang memiliki peran strategis yakni sebagai otoritas dalam mengatur dan mengawasi Bank.
Misi DPNP adalah mengembangkan dan meningkatkan kualitas penelitian dan pengaturan perbankan secara konsisten dalam rangka menunjang stabilitas dan pertumbuhan sektor perbankan serta mendorong stabilitas sistem keuangan dan moneter secara menyeluruh dan berkesinambungan. Sedangkan Visi DPNP adalah menjadi satuan kerja (satker) yang dikenal sebagai penyusun kebijakan dan perumus peraturan perbankan yang dipercaya, kompeten dan berhasil.
Atas dasar fungsi DPNP yang strategis ini, maka salah satu tantangan yang harus dihadapi adalah bagaimana menggerakkan individu-individu agar dapat senantiasa mempunyai kemauan mengerahkan kinerja terbaiknya untuk kepentingan organisasi. Dalam hal ini kinerja individu yang selaras dengan misi, strategi, dan tujuan organisasi. Untuk itu diperlukan kejelasan arah dan tujuan organisasi secara keseluruhan yang akan dicapai dalam rangka menetapkan kinerja atau output yang harus dicapai oleh masing-masing komponen organisasi.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan menjelaskan faktor faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai di BI, khususnya pada DPNP, dengan mengacu kepada apa yang dijelaskan oleh dinyatakan dengan baik oleh Fletcher (1993) dalam Armstrong (2006:9) yang menulis: 'Konsep kinerja yang riil dihubungkan dengan suatu pendekatan ke arah menciptakan suatu visi fungsi bersama dan tujuan organisasi, membantu para individu dalam memahami dan mengenali kontribusi mereka dalam mendukung, mengelola, dan meningkatkan kinerja kedua-duanya baik individu maupun organisasi.' Dengan demikian analisis dari faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai DPNP di BI diharapkan dapat mendukung tercapainya sasaran pengelolaan SDM BI yang dapat menghasilkan SDM yang sesuai dengan kebutuhan strategis BI baik dalam jumlah, kualitas kerja, dan kinerja optimal.
Berdasarkan analisis faktor yang dilakukan terhadap 69 variabel bebas yang mempengaruhi kinerja pegawai, maka terdapat faktor baru sebanyak 15 faktor, yang mewakili 73 pertanyaan sebagai instrumen penelitian. Dengan besaran informasi yang diperoleh sebesar sekitar 80% yang menjadi batasan ideal bagi kecukupan informasi dari analisis faktor, maka ke 15 faktor tersebut terdiri atas Lingkungan kerja, Pendidikan, Pengetahuan, Komunikasi, Target, Penilaian Kinerja, Nilai, Persepsi Imbalan, Kemampuan, Hubungan Harmonis, Bakat, Kualitas Kerja, Kepribadian, Kejelasan Sasaran, Kondisi Faktor Higiene.
Berdasarkan uji regresi terdapat 3 (tiga) kelompok faktor sebagai variabel bebas yang memiliki pengaruh secara signifikan terhadap Kinerja. Ketiga faktor tersebut adalah Pendidikan, Kejelasan Sasaran, dan Target. Sementara 12 (dua belas) kelompok faktor lain, yaitu: Lingkungan kerja, Pengetahuan, Komunikasi, Penilaian Kinerja, Nilai, Persepsi Imbalan, Kemampuan, Hubungan Harmonis, Bakat, Kualitas Kerja, Kepribadian, Kondisi Faktor Higienebelum berpengaruh secara signifikan. Terhadap ke 3 kelompok faktor yang berpengaruh secara signifikan maupun terhadap 12 kelompok faktor yang belum berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja pegawai, kiranya dapat menjadi masukan bagi para pimpinan di dalam satuan kerja untuk menentukan langkah yang strategis dalam pengembangan potensi dan karier SDM, khususnya di Direktorat Penelitian dan Pengaturan Perbankan (DPNP).

In Bank of Indonesia (BI), the organization is supported by four main sectors, which is monetary sector, payment system sector, banking sector and management intern sector. Hence Directorate of Banking Research and Regulation (DPNP) represent one of the directorates in head office serving banking sector, having strategic role in duty to regulate and supervise the banking industry and financial sector.
The mission of DPNP is to develop and to improve the quality and research of regulation of banking consistently in order to maintain stability and growth of banking sector, and also the stability of financial system and monetary as a whole. While the vision DPNP is to become a well-known, trusted, competence and succeed of banking regulator.
With the strategic function of the organization, hence becoming one of the heavy challenge to organization is how to move individuals to be earning ever have willingness conscript best performance for the sake of organization. Effectiveness of this individual performance of course has to relate to mission, strategy, and organizational target. Based on clear organizational direction as a whole, output which must reach by organizational component the department, section, individual, and process can be determined.
This research aim to analyze and explain factors influencing employee?s performance in BI, specially at DPNP, by relate to what explained by expressed better by Fletcher ( 1993) in Armstrong ( 2006:9) writing: ' Performance concept which is real to be attributed to an approach up at creating a function vision with and target of organization, assisting all individual in comprehending and recognizing their contribution in supporting, managing, and improve performance the two organizational and also individual goodness.' Thereby analyze from factors influencing DPNP employee?s performance in BI expected can support reaching of target management of human resources BI able to yield human resources matching with strategic requirement of BI in number, quality of job, and optimal performance.
Pursuant to factor analysis provided to the 69 employee?s performance variables, hence there are reducing in the form of new factor of 15 factors, which the new factors deputize 73 questions. As research instrument with obtained information equal to around 80% which is sufficient information from factor analysis, the 15 new factors is : Job Environment, Education, Knowledge, Communication, Goal, Performance Evaluation, Value, Perception of Reward, Ability, Harmonious Relation, Talent, Job Quality, Personality, Target Clarity, and Hygiene Factor Condition.
From the result of regression process, indicated that there are 3 factors group as independent variables which have significant influence to Performance, which is Education, Target Clarity, and Goals. Meanwhile the other 12 factors group, which is : Job Environment, Knowledge, Communications, Performance Evaluation, Value, Perception of Reward, Ability, Harmonious Relation, Talent, Job Quality, Personality, and Hygiene Factor Condition. According to the 3 group of factor which had a significant effect to the employee?s performance, and also relate to the 12 factors group which had no significant effect to the employee?s performance, presumably can become an input to all head in set of job to determine strategic step in potency development and human resources career, specially in DPNP."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2008
T24464
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Jerry Heikal
"Toyota Tsusho Corporation merupakan sebuah perusahaan trading Jepang yang termasuk kedalam Sogo Sosha. Bisnisnya di Indonesia antara lain adalah pada divisi metal, mesin, kimia dan tekstil. Core business perusahaan adalah pada divisi metal dimana share terbesar untuk revenue perusahaan berasal darinya.
Dalam usaha mempertahankan keunggulannya, perusahaan dirasa sangat memerlukan suatu strategi yang efektif dimana diperlukan sistem penilaian kinerja perusahaan (company wide performance measurement) yang fleksibel dan mampu mengintegrasikan seluruh kegiatan yang ada dalam perusahaan.
Munculnya pendekatan Balanced Scorecard juga didorong oleh semakin tajamnya persaingan usaha dan meningkatnya tuntutan pasar bahwa untuk meraih sukses sebuah organisasi perlu mengelola seluruh sumber daya yang dimilikinya. Saat ini perusahaan-perusahaan yang ada sangat kental diwarnai oleh tolak ukur keuangan seperti ROI, EPS dan EVA. Masalahnya sekarang adalah bahwa kinerja yang hendak di ukur dalam suatu perusahaan ataupun dalam bidang usaha tidak terbatas pada faktor keuangan saja melainkan juga meliputi kondisi lainnya seperti visi, strategi, organisasi, tingkat pencapaian operasi, kondisi persaingan, pengembangan sumber daya manusia, tingkat kepuasan pelanggan dan indikator-indikator lainnya.
Cara penilaian kinerja Toyota Tsusho Corporation saat ini masih berdasarkan pada target-target pencapaian finansial. Hal ini cukup baik hanya saja target-target yang diberikan masih bersifat jangka pendek dan tidak mampu merefleksikan kondisi kinerja perusahaan secara jelas. Dengan kondisi lingkungan yang terus berubah, Toyota Tsusho sebaiknya diupayakan untuk tidak lagi mengukur kinerjanya dengan cara lama namun harus mampu secara lebih jelas, komprehensif dan terukur.
Salah satu metode pengukuran strategis yang ada adalah Balanced Scorecard. BSC mengetengahkan satu sistem terintegrasi yang menggabungkan tolak ukur keuangan dan non keuangan. Penjabaran dan penilaian kinerja melalui BSC membantu perusahaan melakukan integrasi seluruh rangkaian strategi manajemen Seperti rekayasa ulang proses bisnis, sistem manajemen yang terpadu dan pemberdayaan karyawan. Sistem yang dibangun melalui BSC juga memberikan gambaran strategis serta terdapat juga analisa sebab-akibat atas seluruh kegiatan dan kinerja perusahaan sehingga proses pelaksanaan strategi perusahaan dan kegiatan pembangunan kompetensi dasar tergambar.
Dengan menerapkan BSC, perusahaan bukan saja memiliki tolok ukur kinerja yang komprehesif, tapi para karyawannya juga memahami keadaan perusahaan yang sebenamya. Dengan demikian alcan tumbuh semangat kebersamaan clan rasa tanggung jawab diantara para karyawan terhadap maju-mundumya perusahaan. Untuk itu seluruh karyawan seharusnya mengetahui dan memahanii semua tolok ukur kinerja keempat perspektif serta mengetahui dan memahami cara dan arti angka-angka tersebut."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2001
T2889
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arif Beta Hendriyanto
"Penelitian ini bertujuan untuk memberikan bukti empiris bagaimana pengukuran kinerja balanced scorecard dapat mempengaruhi kinerja pegawai di Lingkungan Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan. Pengujian awal menemukan bahwa penerapan balance scorecard dapat meningkatan kinerja pegawai. Berdasarkan hasil pengisian kuesioner atas 138 responden diketahui bahwa pemberian tunjangan kinerja tidak memberikan pengaruh terhadap hubungan antara pengelolaan kinerja berbasis balanced scorecard dan kinerja pegawai.

This Research is aimed to provide empiric proof on how the implementation of balance scorecard performance measurement affects employee performance at Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan General Inspectorated Ministry of Finance . Initial test demonstrates that the implementation of balanced scorecard elevated performance. Based on questionnaire submitted by 138 respondents resulted that compensation given as performance allowance did not affect the relationship between balancde scorecard performance implementation with employee performance improvement"
Lengkap +
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S68073
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Komala Inggarwati
"ABSTRAK
Adanya pendelegasian wewenang merupakan kebutuhan bagi perusahaan
perusahaan dengan size yang makin besar. Pendelegasian wewenang pada umumnya
diikuti oleh munculnya krisis pengendalian yaitu bagaimana menjamin para manajer
mengelola sumberdaya secara efisien.
Penulisan karya akhir ini dilatarbelakangi adanya kebutuhan akan inforrnasi
(akuntansi) yang akurat bagi perusahaan dalam pengambilan keputusan. Sistem biaya
dalam perusahaan merupakan salah satu alat untuk memberikan informasi berkenaan
dengan biaya yang bermanfaat untuk dasar penilaian kinerja dan penentuan biaya
produk.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran mengenai sistem
biaya dalam kaitannya dengan pengukuran kinerja dan penetapan biaya produk yang
beriaku di pabrik kaca. Diharapkan hasil penetitian ini dapat mengungkapkan problematik yang dihadapi serta memberikan jalan keluarnya.
Penelitian ini sangat penting untuk dikaji oleh karena dua hal (1) Sebagai
perusahaan keluarga yang mulai mendelegasikan wewenang kepada para manajer non
pemilik diperlukan suatu sistem akuntansi yang menunjang pelaksanaan sistem pertang
gungjawaban manajer, (2) Dalam situasi persaingan yang sangat ketat diperlukan
informasi biaya yang tepat, relevan, dan tepat waktu dalam rangka pengambilan kepu
tusan mengenai hargai jual maupun strategi bersaing lainnya.
Hasil-hasil penelitian empiris menunjukkan bahwa:
1. Sistem peranggaran yang diterapkan belum dapat digunakan sebagai alat kontrol yang
efektif karena (1) tidak adanya siandar biaya yang efektif, (2) sistem alokasi biaya
tidak mencerminkan konsumsi Sumberdaya yang sebenarnya. Akibatnya sulit dilaku
kan evaluasi atas kinerja manajer secara efektìf.
2. Sistem biaya yang sering digunakan tidak mendukung proses pengambilan kepu
tusan berkaitan dengan penetapan harga, perencanaan laba, meneruskan atau
menghentikan suatu produk, dan keputusan-keputusan strategis Iainnya.
Dari hasil analisis diatas, penulis memberikan usulan perbaikan sistem biaya
pada PT. Indo Utama sebagai berikut:
1. Menentukan pusat-pusat Pertanggungjawaban
2. Mengidentifikasikan bìaya-biaya yang menjadi beban bagian produksi dan mengklasi
fikasikannya menurut sifat biayanya (biaya variabel dan biaya tetap)
3. Menentukan dasar alokasi baik alokasi ke pusat biaya maupun alokasi ke produk atas
dasar aktivìtas.
4. Menentukan sistem penilaian kinerja
5. Menghitung biaya produk
Dengan sistem biaya yang baru ini, diharapkan perusahaan akan dapat mempero
leh informasi biaya yang lebih akurat dan dengan demikian perusahaan dapat melaku
kan penilaian kinerja dan penetapan biaya produk dengan lebih baik.
Untuk menerapkan sistem biaya yang baru tersebut diperlukan beberapa kondisi
seperti:
1. Dukungan dan manajemen puncak yang selama ini merupakan pemilik modal
2. Perlu diadakan motivational training bagi para manajer sehubungan dengan penerapan
konsep pusat pertanggungjawaban untuk menghindari penolakan terhadap usulan per
baikan ini.
Untuk penelitian lebih Ianjut, menarik untuk dikaji secara empiris sejauh mana
aspek-aspek keperilakuan manajer mempengaruhi proses pelaksanaan sistem biaya yang
baru pada perusahaan ini.
"
Lengkap +
1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Retno Yuni Astuti
"Latar belakang pemilihan judul diatas didasarkan pada adanya penurunan kinerja petugas di RUTAN Klas I Jakarta Pusat yang diindikasikan diakibatkan oleh gaya kepemimpinan dan budaya organisasi yang kurang kondusif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Gaya Kepemimpinan(X1) dan Budaya Organisasi (X2) terhadap Kinerja Petugas (Y) di Rumah Tahanan Negara Klas I Jakarta Pusat. Dalam penelitian ini penulis menguji tiga hipotesis yaitu tentang pengaruh positif antara gaya kepemimpinan terhadap kinerja petugas, Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kinerja dan Pengaruh antara Gaya Kepemimpinan dan Budaya Organisasi terhadap Kinerja Petugas. Populasi yang diteliti adalah petugas Rumah Tahanan Klas I Jakarta Pusat sebanyak 336 orang, dan sampel yang diteliti adalah 78 orang. Instrumen penelitian dalam bentuk kuesioner dengan menggunakan skala likert 1-5. Dari hasil penelitian ini didapatkan data bahwa Gaya Kepemimpinan dan Budaya Organisasi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja petugas di Rumah Tahanan Klas I Jakarta Pusat.

The background of the title above was based on the existence degredation of staff performance at First Detention Centre of Central Jakarta, which is indentified caused by the reseach lack ondusiveness of leadership form and organizational culture. The Purpose of this reseach is to find out the effect leadership form (X1) and organization culture (X2) on staff performance (Y) at First Detention Centre of Central Jakarta. Three hypotheses analyzed by the reseach in this reseach, those are the positive effect of Leadership Form on Staff?s Performance, the effect of Organizational Culture on Performance and the effect Leadership Form and Organizational Culture on Staff?s Performance. As population of this reseach were staffs of First Detention Centre of Central Jakarta sum as 336 person, and of sample were 78 person. The instrument used was queshioner with scale of 1-5. The result that Leadership Form and Organizational Behavior have significant effect on staff performance at First Detention Centre of Central Jakarta, gained from the result of this reseach."
Lengkap +
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2008
T 25016
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Johannes Christino
"Penelitian ini bertujuan untuk mengamati pengaruh proses pelatihan e-learning dan kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan bank X. Penelitian terdiri dari 3 variabel utama yaitu e-learning, job satisfaction dan job performance. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan teknik pengumpulan data survey dengan jumlah sampel 103 responden karyawan bank X level non manajerial di DKI Jakarta. Analisis data menggunakan program aplikasi SPSS. Hasil penelitian ini menunjukan adanya pengaruh positif yang diberikan e-learning dan job satisfaction terhadap kinerja karyawan. Namun berdasarkan hasil yang didapat diperlukan pengembangan lebih lanjut agar pengaruh yang diberikan e-learning dan job satisfaction terhadap job performance lebih signifikan.

This study aims to observe the influence of e-learning training process and job satisfaction towards employees’ performance at bank X. The research consists of 3 main variables which are e-learning, job satisfaction and job performance. The approach used in this research is quantitative by collecting survey data with 103 respondents from employees of bank X which is on non manajerial level in DKI Jakarta. The data analysis used in this research is an application program called SPSS. The result of this research indicates that there is a positive influence out of e-learning and job satisfaction towards employees’ performance. However, based on the results obtained further development is needed so that the effect of e-learning and job satisfaction on job performance is more significant."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ellyta Yuliyanti
"Sumber daya manusia (SDM) memiliki peranan yang sangat penting dalam mengembangkan dan mencapai sasaran organisasi, selain itu kinerja organisasi juga bertumpu pada faktor manusianya. Untuk dapat memperoleh pegawai yang handal dan profesional, maka diperlukan berbagai kegiatan yang baik, mencakup proses rekrutmen dan seleksi pada tahapan awal. Kegiatan rekrutmen dan seleksi yang baik diharapkan akan dapat menghasilkan calon-calon pegawai yang berkinerja baik. Oleh karena itu, penelitian ini memilih judul Kajian Pengaruh Rekrutmen dan Seleksi terhadap Kinerja Pegawai pada Sekretariat Jenderal Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral.
Penelitian ini dilakukan pada Sekretariat Jenderal Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral, di karenakan adanya perkembangan organisasi, sehingga terjadi rotasi dan mutasi pada posisi jabatan vital, padahal di sisi lain sumber darya manusia yang kompeten yang ada saat ini cenderung terbatas dan semakin berkurang, karena secara alamiah pegawai akan mengalami masa pensiun, berhenti, pindah kerja dan meninggal dunia.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan pengolahan data dengan menggunakan Teknik Structural Equation Modelling (SEM). Teknik pengumpulan data berdasarkan studi literatur untuk memperoleh landasan teori yang terkait dengan penelitian ini dan studi lapangan dengan melakukan penyebaran kuesioner kepada pegawai. Sedangkan sampel penelitian ini sebanyak 102 orang.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan apakah terdapat pengaruh rekrutmen terhadap seleksi, pengaruh rekrutmen terhadap kinerja dan pengaruh seleksi terhadap kinerja pegawai pada Sekretariat Jenderal Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa seleksi secara signifikan dipengaruhi oleh rekrutmen, dan bahwa kinerja dipengaruhi secara signifikan oleh seleksi, sedangkan rekrutmen mempengaruhi secara tidak langsung terhadap kinerja melalui proses seleksi. Penelitian ini merekomendasikan agar Sekretariat Jenderal dalam melaksanakan perekrutan untuk mendapatkan pegawai yang berkinerja baik, maka harus memiliki proses rekrutmen dan seleksi yang sesuai dengan tujuan organisasi dan memenuhi kebutuhan perkembangan organisasi.

Human resource has important part in developing and reaching the organization goals, on the other hand, organization performance leans on the human factor. In order to get solid and professional, it requires good activities, included recruitment process and selection on first step. Good recruitment and selection activities are expected to get good performance candidates of employee. Therefore, this research chose the title of Study of the Impact of Recruitment Process and Selection to the Employee?s Performance of General Secretariat of Department of Energy and Mineral Resources.
This research has been done at General Secretariat of Department of Energy and Mineral Resources, it?s because of organization development happened, which caused rotation and mutation on the vital position, actually, on the other side current competent human resource is in few amount and even decreasing number, because in scientific way employee will come to retirement, firing, mutation, and dying.
The method which has been used in this research is descriptive method and data processing by using Structural Equation Modeling (SEM) Technique. Data collecting Technique based on lecture study to reach basic theory which is connected to this research and field study by spreading the questioners to the employees. The sample of this research is 120 employees.
The purpose of this research is to explain whether any impact of recruitment to the selection, the recruitment impact to the performance and selection impact to the performance of employee of the General Secretariat of Department of Energy and Mineral Resources.
The result of this research shows that selection significantly is affected by recruitment and so that the performance is significantly affected by selection, however, recruitment is indirectly affected the performance by selection process. This research recommends to handle recruitment in General Secretariat to get good performance employee, so has to have suitable recruitment and selection process to the organization goal and reach organization development?s needs."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2008
T24463
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Edward
"Karya akhir ini akan merumuskan perencanaan keuangan atas pendirian PT. GM. Tujuan akhir dari perencanaan keuangan tersebut adalah untuk menunjukkan apakah investasi yang telah dikeluarkan layak atau tidak layak untuk dilakukan. Untuk penilaian kelayakan menggunakan beberapa metode pengujian, seperti NPV, IRR, PP, dan lainnya. Penyusunan perencanaan keuangan dan uji kelayakan merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan dengan perencanaan strategi rantai pasokan dan operasional, dan juga dengan penyusunan rencana stratejik bisnis dan korporasi. Dari integrasi ketiganya dapat membentuk suatu business plan yang akan menjadi panduan dalam membentuk perusahaan baru.

This thesis will formulate and design financial planning for establishing new company, named PT. GM. The final goal of financial planning is to show the investor that this investment is worth or not. To analyze investment worthiness, we use some methods, like NPV, IRR, PP and else. This financial planning and investment worthiness analysis are integrated with the plans for supply chain strategy and operation, and also business and corporate strategic plan. From this integration will be part of a complete business plan that will serve as a guidance to form this new company."
Lengkap +
Depok: Universitas Indonesia, 2009
T26615
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>