Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 65496 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Salim Said, 1943-
Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1994
791.430 79 SAL d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Jakarta : Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan, 2006, 2005
332 WBPM
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Elly Ranty
"ABSTRAK
Sejak tanggal 17 Agustus 1945, bangsa Indonesia telah memproklamasikan kemerdekaannya sehingga menjadi suatu bangsa yang merdeka dan berdaulat. Sejak saat itu lahir ne_gara Republik Indonesia yang merupakan negara Kesatuan,se_bagaimana yang dinyatakan dalam Undang- Undang Dasar 1945 pasal 1 ayat 1.
Kemudian datang Belanda menuntut haknya atas wilayah Indonesia yang dulu disebut dengan Hindia Belanda. Belanda menganggap masih berdaulat atas wilayah Indonesia. tentu saja bangsa Indonesia tidak begitu mudah untuk menyerahkan tanah airnya. Maka di sini timbul sengketa antara bangsa Indonesia dengan Belanda, tentang siapa yang berdaulat atas wilayah Indonesia. Melalui berbagai cara pihak Belmda ber-usaha terus mendapatkan Indonesia. Mulai dengan aksi- aksi militer lokal, mengadakan konperensi-konperensi sandiwara untuk membentuk negara- negara boneka terhadap daerah-dae_rah yang berhasil didudukinya, sampai kepada aksi militer totalnya yang dilakukan hingga dua kali, yaitu pertama pa-da tanggal 21 Juli 1947 dan kedua pada tanggal 19_Desember 1948.
Sementara itu perundingan yang diadakan, balk de ba_wah pengawasan Inggeris maupun di bawah pengawasan badan dunia, PBB (Persatuan Bangsa- Bangsa) yang dilakukan oleh _

"
1985
S12301
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Badan Pimpinan Harian Pusat Korps Cacad Veteran R.I., 1975
959.8 ALB (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Joana Maleriluah
"Skripsi ini membahas mengenai yurisdiksi negara dalam menangani tindak pidana hacking internasional bedasarkan Convention on Cybercrime. Metode penentuan yurisdiksi tindak pidana hacking dalam Convention on Cybercrime memakai prinsip teritorialitas, nasionalitas, dan prinsip lainnya yang diakui oleh peraturan domestik negara anggotanya. Bedasarkan analisis yang telah dilakukan, praktik negara-negara anggota Convention on Cybercrime pada utamanya memakai prinsip teritorialitas dan nasionalitas dalam menentukan yurisdiksi atas tindak pidana hacking. Dalam praktik di Indonesia, penentuan yurisdiksi terhadap tindak pidana hacking memakai prinsip teritorialitas dan nasionalitas yang dikaitkan dengan besarnya kerugian negara yang diakibatkan oleh tindak pidana hacking tersebut.

The focus of this study is about determining a state jurisdiction in international hacking offences according to Convention on Cybercrime. In determining the jurisdiction, Convention on Cybercrime recognizes territoriality principle, nationality principle and other principles recognized by the member states? domestic laws. From the analysis, it is seen that most member states? practices use the territoriality and nationality principle in determining the jurisdiction for hacking offences related to the damage caused to one state. The regulations and practices of jurisdiction to international hacking offences in Indonesia shows that Indonesia recognizes the same principles as the Convention on Cybercrime."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2015
S58745
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Solichin Abdul Wahab
Jakarta: Bumi Aksara, 2005
351.007 2 SOL a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ide Anak Agung Gde Agung, 1921-1999
Indonesia: Gadjah Mada University Press, 1985
320.959 8 IDE d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Solichin Abdul Wahab
Jakarta: Bumi Aksara, 1990
351.007 2 SOL a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ide Anak Agung Gde Agung, 1921-1999
Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 1985
959.8 IDE d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Rosarina P.
"Secara nasional prevalensi kasus HIV di Indonesia sebesar 0,45 per seratus ribu penduduk. Angka sebenarnya orang yang terinfeksi HIV tidak diketahui, namun diperkirakan tahun 2010 akan ada sekitar seratus ribu orang meninggal karena AIDS dan satu juta orang yang mengidap virus HIV. Kontribusi terbesar penularan HIV sampai saat ini adalah lewat hubungan seksual tanpa menggunakan pelindung.
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi yang mendalam tentang pengalaman seksual dan praktek wisatawan mancanegara terhadap pencegahan risiko tinggi HIV/AIDS tahun 2003.
Penelitian dilakukan di Kota Batam yang merupakan daerah industri, perdagangan, pariwisata dan alih kapal, dengan menggunakan rancangan penelitian kualitatif. Subjek penelitian adalah wisatawan manca negara yang berkunjung ke tempat-tempat hiburan dan mempunyai pengalaman berhubungan seks dengan pekerja seksual.
Dari hasil penelitian diperoleh informasi bahwa tempat tempat hiburan memudahkan akses untuk melakukan seks dengan pekerja seksual, antara lain di karaoke, diskotik, dan panti pijat. Dalam melakukan hubungan seks dengan pekerja seksual, informan melakukan perilaku berisiko tinggi karena tidak menggunakan kondom dan berganti-ganti pasangan seks.
Hal yang paling mendorong informan sehingga mempunyai motivasi melakukan seks adalah pengaruh lingkungan yaitu memudahkan informan untuk melakukan seks, lemahnya kontrol sosial dan lemahnya penegakan peraturan yang berkaitan dengan penatalaksanaan di tempat hiburan. Aspek penting lainnya yang berhubungan dekat dengan perilaku berisiko adalah aspek ketidaktaatan beribadah dan ketidaksetiaan terhadap pasangan.
Disarankan untuk melakukan promosi kesehatan secara terus menerus dan evaluasi kepada kelompok pekerja seksual serta meningkatkan.kemampuan bernegosiasi kepada pelanggan agar selalu menggunakan kondom. Perlu juga melakukan promosi kesehatan di tempat-tempat hiburan melalui pemasangan poster, atau gambar-gambar tentang HlVyang mudah gampang dilihat oleh pelanggan
Daftar Pustaka (1992 - 2003)

Experience of Having Sexual Intercourse Experience and International Tourist Practices for the Prevention of High Risk HIV/AIDS in Batam City in 2003Nationally, the prevalence of HIV/AIDS in Indonesia is 0.45 per 100.000 population. The real number of HIV infected sufferer has not been determined yet until the present, but it is predicted about 100.000 people would die due to AIDS cause and about one million people would be infected in 2010. The main cause of HIV/AIDS transmission is sexual contact without using condom.
This study aimed to get thorough information about having sexual experience and international tourist practice for the prevention of high risk HIV/AIDS in Batam City in 2003.
The study was conducted in Batam City, which is known as an industrial zone, business and tourism area, and ship transit. The study used qualitative design. Subject of the study are international tourists who visited entertainment places and had sexual intercourse experience with Commercial Sex Worker (CSW).
According to the result of the study, it showed that entertainment places that provided access to the informant for having sex with CSW are such as in karaokes, night clubs, and massage houses. In having sexual contact with the CSW, the informants did highly risk behavior because of not using of condom and sexual partner interchanging.
Thing motivated informants to have sexual intercourse are environmental causes that consisted easy access for sex, weaknesses in social control in society, and lack of law enforcement. Other crucial aspects concerning to risky behavior of HIV/AIDS are religion disobedience and unloyalty to one's own partner (wife/husband).
It is suggested to carry out continual health promotion to CSWs and to improve their negotiation ability with their costumer to use condom. Health promotion also can be done in entertainment places by putting posters or other means for the HIVIAIDS prevention campaign on the places in strategic angle, which are easily seen by visitors.
References: 28 (1992 - 2003)
"
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T12781
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>