Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 13887 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ayu Lestari
"Skripsi ini menyajikan suntingan teks Sang Tyo Gong In beserta deskripsinya. Naskah Sang Tyo Gong In CT. 23 merupakan naskah koleksi Perpustakaan Univesitas Indonesia. Naskah ini merupakan salah satu karya sastra Tionghoa beraksara dan berbahasa Jawa yang dibingkai dalam bentuk macapat. Teks pada naskah disalin oleh Go Ping An di Srengat, Blitar pada tahun 1896. Metode penelitian filologi yang digunakan adalah metode edisi naskah tunggal. Suntingan teks dilakukan dengan menerapkan metode edisi kritis. Naskah ini menceritakan tentang petualangan dan pemberontakan yang dilalukan oleh tiga satria. Tiga tokoh utama yang sakti bernama Tyo Gong In raja muka merah , Teh In raja muka putih , dan Ja Ing raja muka hitam.
This thesis presents the description and text editing of Naskah Sang Tyo Gong In. The text is of Universitas Indonesia Library Collection, one of Chinese literature written in font Javanese style in Macapat. Naskah Sang Tyo Gong In was type written by a researcher Go Ping An at Srengat, Blitar in 1896. He used philology method and applied single text edition method. He then edited the text using critical edition method. The text tells about the adventure and rebellion. There are three main figures in the story, Tyo Gong In the red type face king , Teh In the white type face king , and Ja Ing the black type face . "
2016
S66225
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mahmudah Susilowati
"Dalam penelitian skripsi ini naskah yang diteliti berjudul Nur Muhammad. Naskah Nur Muhammad merupakan salah satu Sastra Jawa Islam dalam bentuk macapat yang terdiri dari 18 pupuh. Cerita Nabi Muhammad sangatlah populer, terutama di kalangan kaum Muslim. Kepopuleran cerita Nabi Muhammad ini dapat dilihat dari banyaknya naskah yang muncul dan menceritakan kehidupannya dan ditafsirkan dalam berbagai bahasa. Dalam naskah Nur Muhammad terdapat transformasi budaya Jawa-Islam yang mengandung nilai dan ajaran-ajaran. Salah satu upaya agar kandungan naskah dapat dipelajari oleh masyarakat adalah dengan melakukan penggarapan naskah dan menyajikan dalam sebuah edisi teks. Tulisan ini menyajikan transliterasi naskah Nur Muhammad yang berasal dari Jawa dan tersimpan di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. Penyajian transliterasi naskah tersebut menggunakan metode penelitian filologi, yaitu metode naskah tunggal dan disunting menggunakan edisi standar.

This article will discuss the text entitled Nur Muhammad . This text is one of the Islamic Javanese literary texts that gained Syiah influence, one of the most famous teachings in Persia. This story is very popular, especially among Muslims. The popularity can be seen from the number of manuscripts that appear and narrate the Prophet Muhammad s life and interpreted in various languages. In this text there is a transformation of Javanese Islamic culture that contains values and teachings. In order for the text contained in this codex to be learned by the society, it is necessary to have study of the manuscript and present it in a text edition.This paper presents the transliteration of Nur Muhammad 39 s manuscript originated from Java and stored in the National Library of Indonesia. For this purpose, the method of philological research is used.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2017
S69967
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini tidak lengkap, bagian depan hilang dan penulisan belum selesai. Naskah hanya menceritakan seorang tokoh yang sangat sakti bernama Tiyo Gong Hien yang membalas dendam kepada pemerintahan Lam Tong Hien di negara Pan Lung, karena ayahnya yang bernama Tiyo Ji Sun menderita sakit karena ulah dari Lam Tong Hien yang mengadakan pemberontakan besar-besaran. Akhirnya Tiyo Gong Hien mengadakan perlawanan terhadap pemerintahan Lam Tong Hien, dan Tiyo Gong Hien menjadi buronan di Negara Pan Lung. Pada naskah ini penulisan teks belum selesai, cerita hanya berkisar pada perja-lanan Tiyo Gong Hien yang mengadakan perlawanan prajurit-prajurit negara Pan Lung, karena berkat kesaktian Tiyo Gong Hien maka pasukan pemerintahan Lam Tong Hien menderita kalah. Naskah ini tidak ada kolofon, sehingga kesulitan dalam menentukan kapan tarikh dan tempat penulisannya, tetapi pada h. 71, 98, 231, 258, 259 terdapat keterangan cap Toko 'Go Ping An' Srengat Blitar, dengan angka tahun 1896. Jadi dapat diduga naskah ini disalin oleh Go Ping An yang membuka toko buku di Srengat, Blitar yang ditulis pada tahun l896. Daftar pupuh: (1) dhandhanggula; (2) sinom; (3) kinanthi; (4) pucung; (5) pangkur; (6) durma; (7) megatruh; (8) dhandhanggula; (9) asmarandana; (10) sinom; (11) kinanthi; (12) megatruh; (13) asmarandana; (14) pangkur; (15) dhandhanggula; (16) pucung; (17) sinom; (18) asmarandana; (19) kinanthi; (20) mijil; (21) megatruh; (22) dhandhanggula; (23) pucung; (24) sinom; (25) pangkur; (26) megatruh; (27) asmarandana; (28) kinanthi; (29) sinom; (30) pucung; (31) dhandhanggula; (32) durma; (33) kinanthi; (34) asmarandana; (35) sinom; (36) pangkur; (37) durma; (38) dhandhanggula; (39) pucung; (40) asmarandana; (41) megatruh; (42) durma; (43) sinom; (44) dhandhanggula."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CT.17-CT 23
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
Epvy Zuchairis Tara
"ABSTRAK
Skripsi ini menyajikan suntingan teks dan terjemahan dalam Naskah Bab Pasarean Bathangan koleksi FSUI dengan nomor naskah A. 38.04 yang ditulis oleh Raden Tanaya. Metode penelitian filologi yang digunakan adalah metode edisi naskah tunggal. Suntingan teks dilakukan dengan menerapkan edisi kritis atau edisi standar, juga dengan ringkasan cerita dan pedoman alih aksara. Terjemahan dilakukan dengan menerapkan metode terjemahan secara harfiah. Teks berbentuk prosa ini menggunakan bahasa Jawa dan aksara Jawa. Teks ini menceritakan tentang penemuan mayat di daerah Bathangan, Surakarta yang diberi nama Kiyai Bathang yang diduga mayat tersebut adalah Raden Pabelan, putra dari Kiyai Tumenggung Mayang pada jaman karaton Pajang.

ABSTRACT
This thesis presents text editing and translation and manuscript of Bab Pasarean Bathangan (Bathangan grave). This manuscript was written by Raden Tanaya and collected by Faculty of Humanities, University Indonesia with number A 38.04. The researcher used philology method, especially single text editing. The text editing was done by implementing critical edition, summary and translation writing guidance as well. The translation used literal method. The text tells the story about the discovery of a corpse found in Bathangan, Surakarta, Central Java and it was written in Javanese tribe. The corpse was well-known as Kiyai Bathang. Kiyai Bathang was expended to be Raden Pabelan, the son of Kiyai Tumenggung Mayang of Pajang Kingdom.
"
2015
S61596
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tommy Prahara
"Penelitian ini membahas tentang bagaimana cerita dan juga peranan seorang tokoh di dalam naskah Cariyos Ki Betal Jemur. Penelitian ini bertujuan untuk menerbitkan suntingan teks Cariyos Ki Betal Jemur dan menjelaskan peranan tokoh Betal Jemur yang terkandung di dalam cerita. Metode yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada langkah kerja filologi, yaitu meliputi inventarisasi naskah, deskripsi naskah, dan alih aksara. Penelitian ini menghasilkan suntingan teks dengan menggunakan edisi standar sebagai asas dalam proses alih aksara. Sedangkan untuk analisis peranan salah seorang tokoh, berdasarkan teori sastra mengenai analisis tokoh dan penokohan yang terdapat di dalam buku Memahami Cerita Rekaan (1991) oleh Panuti Sudjiman. Dari hasil suntingan teks tersebut diketahui isi cerita dan juga peranan-peranan yang dilakukan oleh Betal Jemur.

This study discusses about the main story and also the role of a character in the Cariyos Ki Betal Jemur manuscript. The purpose of this study is to publish the text editing of Cariyos Ki Betal Jemur and to describe the role of characters that contained in the story. Methods used in this study refers to the work step philology, wich includes an inventory of manuscripts, manuscripts description, and transliteration. This study produced a text edits by using the standart edition as the basis for the process of transliteration. Whereas for the analysis of the role of one of the characters, based on literary theory of character analysis and character building on Memahami Cerita Rekaan (1991), a book by Panuti Sudjiman. By that text edits can knowing content of the story and also the roles that Betal Jemur has done."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S249
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Salfia Rahmawati
"ABSTRAK
Skripsi ini menyajikan deskripsi dan suntingan teks atas naskah Sĕrat Narasawan (koleksi naskah Moens) yang diproduksi pada tahun 1930-an dari daerah pinggiran Yogyakarta. Metode kajian filologis yang digunakan adalah metode edisi naskah tunggal, edisi kritis. Telaah aspek kebudayaan yang mencakup 7 unsur kebudayaan disajikan pula dengan bersumber pada teks guna mengetahui kebudayaan yang melingkupi masyarakat pada masa naskah ini diciptakan. Selain itu, telaah aspek penyimpangan seksual juga disajikan bersumber pada teks dengan jenis penyimpangan seksual bestiality dan spectrophilia.

ABSTRACT
This research presents a description and critical text of Sĕrat Narasawan manuscript (one of Moens manuscript collection) written in Yogyakarta in the 1930s. The critical text method of philological study use standard (critical) method. This research also presents the 7 elements of culture referring to the text in order to know the culture of the surrounding community at the time this manuscript was created. In addition, the study of aspects of the sexual deviations are also presented in the text referring to the type of sexual perversion bestiality and spectrophilia."
2014
S53602
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fazar Fathan Prawira
"Penelitian ini bertujuan untuk menyajikan sebuah suntingan teks Serat Asmaradanam Naskah yang disunting adalah naskah NR 118 koleksi Perpustakaan Pusat Universitas Indonesia Penelitian dilakukan berdasarkan metode kerja filologi Alih aksara dilakukan dengan menggunakan metode edisi naskah tunggal yakni edisi standar Suntingan teks dilakukan dengan menggunakan metode intuitif Serat Asmaradanam adalah cerita fabel yang mengisahkan sepasang burung Cicit Kemladheyan Cabean Dicaeum Trochileum yang sejatinya merupakan keturunan dewa Kemladheyan jantan menjelaskan kepada istrinya tentang Agama Pangiwa dan Panengen serta tentang ajaran hidup yang terdapat pada sebuah naskah rontal berjudul Asmaradanam

The purpose of this study is to publish a text edition of Serat Asmaradanam The manuscript which was made into the text edition is manuscript NR 118 collection of the Library of the University of Indonesia This study is conducted by following the philological method Transliteration are done using the standard edition Text edit are done using the intuitive method Serat Asmaradanam is a fable story about a couple of Kemladheyan bird Dicaeum Trochileum which is originally a descendant of gods The male bird explain to his wife about Agama Pangiwa and Agama Panengen and also about a manuscript called Asmaradanam which is about the way of life "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S53079
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratih Meliyana
"Skripsi ini bertujuan untuk menyajikan suntingan teks dan terjemahan dari naskah Mitra lan Satru. Naskah yang menjadi objek penelitian ini adalah naskah Mitra lan Satru KBG 509 koleksi Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. Metode yang digunakan yaitu metode intuitif dengan penyuntingan edisi standar memberikan koreksi dengan catatan tertentu . Adapun metode penerjemahannya menggunakan metode harfiah. Melalui langkah-langkah penelitian filologi tersebut dapat diketahui bahwa naskah Mitra lan Satru berisi ilmu pengetahuan bidang pertanian mengenai cara membedakan hewan yang bermanfaat dan merugikan bagi tanaman serta cara penangkarannya. Dalam naskah ini, ditemukan 43 hewan yang bermanfaat dan 19 hewan yang merugikan bagi pertanian.
The objective of this final project is to present the editing text and translation of Mitra lan Satru manuscript. The manuscript that used as the object of this research was Mitra lan Satru KBG 509 one of the collection manuscript in National Library PNRI . The method used in the research was intuitive method by standard editing edition. In addition, the method for translating the manuscript used literal translation. The result of this philology research the core of Mitra lan Satru manuscript is about knowledge in agriculture sector, especially on how we can differentiate animals which are beneficial and unbeneficial for plants and also how to captivate them. In the manuscript, I found 43 animals which are beneficial and 19 animals which are unbeneficial for agriculture"
2016
S66351
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Woro Retno Mastuti
"Cerita Sutasoma adalah kisah tentang Sutasoma sebagai titisan Buddha menjelma ke dunia untuk menyelamatkan manusia dari serangan raksasa. Dalam karya sastra Jawa Kuno, cerita ini digubah dalam bentuk kakawin Sutasoma. Selain berisi tentang kepahlawanan Sutasoma, kakawin ini juga menyuguhkan ide-ide religius yang muncul pada jaman Majapahit. Kakawin Sutasoma sendiri digubah oleh Mpu Tantular antara tahun 1365 sampai 1389. Selain itu, Sutasoma juga dapat ditemukan dalam bentuk parwa (prosa Jawa Kuno). Kisah Sutasoma tersebut dapat kita jumpai dalam naskah Cantakaparwa, yang dianggap sebagai ensiklopedi sastra Jawa Kuno. J. Ensink telah membahasnya dengan menggunakan naskah-naskah koleksi Kirtya, Bali. CP. 21 adalah naskah Cantakaparwa koleksi FSUI yang luput dari pembahasan Ensink_ Di samping itu, naskah-naskah Cantakaparwa koleksi Perpustakaan Nasional RI Jakarta juga belum dibahas oleh Ensink. Penelitian terhadap cerita Sutasoma dalam Cantakaparwa ini menggunakan pendekatan filologi dan analisis sastra ( pendekatan intrinsik).
Naskah Cantakaparwa yang diteliti ada 5 naskah. Dari ke-5 naskah tersebut dapat dibagi 2, yaitu naskah koleksi PNRI merupakan satu kelompok dengan naskah garapan Ensink; sementara naskah CP.21 adalah varian dari naskah kelompok Ensink. Dan sudut sastra, nilai estetika yang terkandung dalam kakawin Sutasoma lebih dapat dirasakan dan dinikmati ketimbang parwa, yang sederhana dan lugas. Nilai keindahan dalam kakawin mempunyai arti sebagai doa sang penyair kepada `dewa keindahan'. Sampai saat ini, cerita Sutasoma masih digemari di Bali. Cerita tersebut ditransformasikan dalam berbagai bentuk, antaral lain seni lukis, wayang. Bahkan Pemda Dati 1 Bali menyebarluaskan cerita Sutasoma ini di kalangan pelajar, dalam bahasa Bali. Hanya saja, tema religius yang sangat kental dalam kakawin Sutasoma, berganti menjadi tema kepahlawanan."
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 2000
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Murni Widyastuti
"Serat Centhini Pegon yang dipakai sebagai penelitian merupakan koleksi yang hanya tersimpan di Leiden, sebanyak 3 buah naskah, Serat Centhini Pegon ini dibuat pula suntingan naskahnya dari koleksi bernomor kode LOr. 4585.
Penelitian ini ingin mendudukan Serat Centhini Pegon di dalam khasanah Serat Centhini Pegon tersebut dibandingkan dari segi ceritanya. Serat Centhini Pegon ternyata ada pada bagian jilid ke XI dan XII dari Serat Centhini Jawa itu.
Selain itu pula dibicarakan unsur keagamaan yang terkandung di dalam Serat Centhini Pegon. Yang ternyata di antaranya berisikan tata cara salat, penggambaran sifatsifat Allah, pendekatan diri kepada Allah."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2003
T11072
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>