Ditemukan 101914 dokumen yang sesuai dengan query
Muhamad Gilang Ramadhan
"Penelitian ini menguji pengaruh pengungkapan imbal jasa audit dan besaran imbal jasa audit abnormal terhadap kualitas audit yang diproksikan oleh akrual diskresioner. Penelitian ini juga meneliti apakah ukuran KAP memoderasi pengaruh tersebut. Sampel yang digunakan adalah perusahaan non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2012 - 2014.
Hasil penelitian menunjukkan pengungkapan imbal jasa audit tidak terbukti berpengaruh terhadap kualitas audit. Imbal jasa audit abnormal baik positif maupun negatif terbukti menurunkan kualitas audit yang berarti pembayaran jasa audit yang tidak wajar menyebabkan penurunan kualitas audit. Pengujian ukuran KAP sebagai variabel pemoderasi menunjukkan pengaruh negatif imbal jasa audit abnormal terhadap kualitas audit hanya terjadi pada KAP Non BIG 4. Pada KAP BIG 4, baik pengungkapan imbal jasa audit maupun imbal jasa audit abnormal tidak berpengaruh terhadap kualitas audit.
This study investigates the effect of audit fee disclosure and abnormal audit fee on audit quality proxied by discretionary accruals. This study also investigates the effect of audit firm size as moderating variable. This study used sample of listed non financial companies in BEI using data from 2012 - 2014. The results of this study shows that disclosure audit fee is not associated with audit quality. Abnormal audit fee whether it?s signed positive or negative, impair audit quality. Unusually audit fees can lead to decreased audit quality. Therefore, the effect of abnormal audit fee on audit quality only happened in Non BIG 4 audit firm. The effect of disclosure audit fee and abnormal audit fee isn?t associated in BIG 4 Audit Firm."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S65969
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Gultom, Elizabeth Rosalina
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh tenure audit dan rotasi auditor terhadap kualitas audit, pengaruh ukuran Kantor Akuntan Publik (KAP) terhadap kualitas audit, serta pengaruh moderasi ukuran KAP terhadap hubungan tenure audit dan kualitas audit. Tenure audit dibedakan menjadi tenure KAP dan tenure audit partner (AP). Rotasi auditor dibedakan menjadi rotasi KAP dan rotasi audit partner (AP). Sampel penelitian adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2004 hingga 2011, kecuali perusahaan yang bergerak di industri keuangan. Kualitas audit dalam penelitian ini diukur dengan kualitas laba dengan menggunakan tingkat akrual diskresioner (Kasznik, 1999). Tenure KAP dan rotasi KAP terbukti tidak berpengaruh kuadratik terhadap kualitas audit. Tenure AP dan rotasi AP juga tidak terbukti memiliki hubungan kuadratik dengan kualitas audit. Ukuran KAP terbukti berpengaruh positif secara langsung terhadap kualitas audit. Ditemukan pula bahwa pengaruh ukuran KAP memoderasi hubungan antara tenure AP dan kualitas audit. Akan tetapi, tidak ditemukan adanya pengaruh ukuran KAP dalam memoderasi hubungan antara tenure KAP dan kualitas audit. Hasil penelitian ini mengindikasikan perlunya pengkajian lebih lanjut terkait efektivitas peraturan yang membatasi tenure audit.
This research aims to examine the effect of audit tenure and auditor rotation on audit quality, the effect of audit firm size on audit quality, and the moderating effect of audit firm size on the relationship between audit tenure and audit quality. Audit tenure refers to audit firm tenure and audit partner tenure. Auditor rotation refers to audit firm rotation and audit partner rotation. The research samples are public companies that are listed in Indonesia Stock Exchange during 2004-2011 periods exclude the companies in financial industry. Audit quality?s proxy is earnings quality which is measured by the level of discretionary accrual (Kasznik, 1999). This research finds that audit firm tenure and audit firm rotation have no effect on audit quality. Audit partner tenure and audit partner rotation also have no effect on audit quality. There is a positive of audit firm size on audit quality. But, the evidences that support the moderating effect of audit firm size on the relationship between audit firm tenure and audit quality are insufficient. In the other hand, moderating effect of audit firm size on the relationship between audit partner tenure and audit quality shows that the engagement with Big X auditor will give a positive impact on audit quality. The results of this research show that the regulation that limits the audit tenure is a subject of further evaluation."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S46900
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Qisty Astari Putri
"Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris mengenai beberapa faktor penyebab audit delay dengan memasukkan faktor efektivitas komite audit sebagai variabel pemoderasi. Variabel utama yang digunakan adalah financial distress, kompleksitas operasi dan ukuran KAP. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan model regresi data panel dan metode purposive sampling. Sumber data yang digunakan yaitu seluruh perusahaan selain perusahaan dalam industri keuangan dan pertambangan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia tahun 2012 sampai 2016. Financial distress diukur dengan model prediksi kebangkrutan Altman Revised Z Score (1983) sedangkan kompleksitas operasi ukur dengan jumlah entitas anak perusahaan. Efektivitas komite audit diukur dengan menggunakan indeks skoring yang dikembangkan oleh Hermawan (2009). Berdasarkan hasil pengujian, penelitian ini tidak menemukan bukti empiris bahwa efektivitas komite audit mempu memoderasi hubungan financial distress dengan audit delay, dan hubungan kompleksitas operasi dengan audit delay
This study aims to obtain empirical evidence on several factors causing audit delay by including the effectiveness of the audit committee as a moderating variable. The main variables used are financial distress, operating complexity and size of Public Accounting Firm. This research uses quantitative method with panel data regression model and purposive sampling method. Source of data used is all companies other than companies in the financial and mining industries that listed on the Indonesia Stock Exchange from year 2012 through 2016. Financial distress is measured by the Altman Revised Z Score prediction bankruptcy model (1983) while the complexity operations was measured with the number of subsidiaries. The effectiveness of the audit committee was measured using the scoring index developed by Hermawan (2009). Based on the test results, this study found no empirical evidence that the effectiveness of the audit committee is able to moderate the relationship of financial distress with audit delay, and the relationship of the complexity of operations with audit delay."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Syahri Syahbana
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh abnormal audit fee terhadap tingkat loyalitas perusahaan dengan ukuran KAP dan opini audit sebagai variabel moderasi. Sampel yang digunakan adalah perusahaan non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) 2015-2017. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa abnormal audit fee mempunyai hubungan yang tidak signifikan dengan tingkat loyalitas perusahaan. Sementara itu, hasil pengujian untuk variabel pemoderasi menunjukkan bahwa ukuran KAP tidak mampu memoderasi hubungan abnormal audit fee dan tingkat loyalitas, dan opini mampu memoderasi hubungan abnormal audit fee dengan tingkat loyalitas. Hasil pengujian tambahan menunjukkan bahwa perusahaan akan loyal jika membayar biaya audit yang lebih rendah dari yang seharusnya (biaya audit abnormal negatif). Dan perusahaan akan tidak loyal jika harus membayar biaya audit yang lebih tinggi dari yang seharusnya (biaya audit abnormal positif).
This study aims to analyze the effect of abnormal audit fees on the level of company loyalty with KAP size and audit opinion as moderating variables. The sample used is non-financial companies listed on the Indonesia Stock Exchange (BEI) 2015-2017. The results of this study indicate that abnormal audit fees have an insignificant relationship with the level of company loyalty. Meanwhile, the test results for moderating variables show that the KAP measure is unable to moderate the relationship between abnormal audit fees and loyalty levels, and opinions are able to moderate the abnormal audit fee relationship with the level of loyalty. Additional test results show that the company will be loyal if it pays an audit fee that is lower than it should be (negative abnormal audit fee). And the company will be disloyal if it has to pay an audit fee that is higher than it should be (positive abnormal audit fee)."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Mahpiansyah
"Tesis ini meneliti pengaruh ukuran audit daerah dan implementasi tindak lanjut hasil audit terhadap kualitas audit di Indonesia. Audit di Indonesia dibagi menjadi dua jenis: eksternal dan internal audit. Eksternal dan internal audit didasarkan pada pertanggungjawaban audit dimana internal audit berada dalam lingkup pemerintahan sedangkan eksternal audit independen dari subyek audit. Tindak lanjut hasil pemeriksaan adalah rekomendasi audit dari audit eksternal untuk memperbaiki laporan keuangan subyek audit. Audit eksternal akan memberikan rekomendasi audit kepada internal audit untuk mengatasi temuan audit eksternal.
Tesis ini menganalisa panel data 33 provinsi dari tahun 2009 sampai tahun 2013 yang didapat dari Laporan Hasil Pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan (LHP BPK) dan Daerah Dalam Angka Bada Pusat Statistik (DDA BPS) menggunakan model OLS, TSLS, FEM dam REM. Ada dua jenis variabel dependen yaitu jumlah temuan audit dan nominal temuan audit.
Tesis ini menemukan bahwa tindak lanjut hasil pemeriksaan dan ukuran audit berpengaruh signifikan terhadap temuan audit dan internal audit yang didasarkan pada jumlah internal auditor, jumlah unit subyek audit, dan jumlah pegawai provinsi juga berpengaruh signifikan terhadap jumlah temuan audit. Jumlah tindak lanjut hasil pemeriksaan di tahun sebelumnya mempengaruhi jumlah dan nominal temuan di tahun berjalan tetapi nominal tindak lanjut hasil pemeriksaan audit di tahun berjalan tidak berpengaruh signifikan terhadap temuan audit di tahun berjalan. Ini menunjukkan tindak lanjut hasil pemeriksaan mempengaruhi temuan audit secara keseluruhan jumlah audit tanpa dipengaruhi nominal temuan audit.
This study examines the effect of local audit size and the audit feedback implementation to audit quality in Indonesia. Indonesian government has two audit institutions: external and internal audit. The external and internal audits are based on the bureaucratic responsibility of each audit where the internal audit is supervised by an audit subject itself while the external audit is independent from the audit subject. The audit feedback is a recommendation from the external audit to correct the audit subject?s financial report. The external audit gives audit feedback to the internal audit to solve financial issues in the audit findings.This study analyzes panel data of 33 provinces from 2009 to 2013 from Audit Report Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) and Badan Pusat Statistik (BPS), using OLS, TSLS, FEM, and REM models. There are two dependent variables: the number of audit findings and the amount of audit findings.The study finds that audit feedback and audit size are statistically significant to influence the audit findings and the internal audit size based on auditor's number, the number of auditor?s subject unit, and number of provincial employees is statistically significant to the number of audit findings as well. The number of feedback in the previous year affect to both amount and number of audit finding in the current year. The amount of audit feedback in the previous year, however, does not significantly affect the amount of audit finding in the current year. It implies that the audit feedback implementation affects the audit findings as a whole without being disturbed by the nominal amount of audit findings."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T47146
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Shinta Adelaide
"Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh book-tax differences terhadap biaya audit di Indonesia. Penelitian ini juga menguji pengaruh tata kelola perusahaan sebagai variabel pemoderasi dampak book-tax differences terhadap biaya audit di Indonesia. Book-tax differences adalah selisih laba akuntansi dengan laba fiskal. Sampel yang digunakan adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2012 hingga 2016. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa book-tax differences tidak berpengaruh secara signifikan terhadap biaya audit. Tata kelola perusahaan juga tidak terbukti dapat memperlemah pengaruh book-tax differences terhadap biaya audit.
The purpose of this study is to provide empirical evidence on the effect of book tax differences on audit fees in Indonesia. This research also examines the influence of corporate governance as the moderator effect of book tax differences on audit fee di Indonesia. Book tax differences is value of the spread between pretax book income and taxable income. The sample in this study is listed firms on Indonesia Stock Exchange on 2012 to 2016. The results showed that book tax differences does not have significant impact on the determination of audit fee in Indonesia. There is also no evidence that corporate governance have a moderating effect on the association between book tax differences on audit fees."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Bagus Nugroho Putro
"Penelitian ini menguji pengaruh imbal jasa audit abnormal terhadap opini audit dan kualitas audit pada perusahaan di lima negara ASEAN. Sampel yang digunakan merupakan perusahaan yang tercatat di bursa efek Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand selama periode tahun 2010 sampai 2014. Berdasarkan hasil model regresi terdapat pengaruh antara imbal jasa audit abnormal dengan discretionary accruals sebagai proksi atas manajemen laba untuk mengukur kualitas audit dimana pemberian imbal jasa audit abnormal mempengaruhi upaya kerja auditor, sedangkan untuk pemberian imbal jasa audit abnormal terhadap peningkatan probabilitas perusahaan mendapatkan opini wajar tanpa pengecualian hasilnya tidak terdapat pengaruh yang membuat auditor menurunkan independensi dan objektifitasnya sehingga memberikan opini yang diinginkan oleh perusahaan.
This study examines the effect of Abnormal audi fee on audit opinion and audit quality in five countries in ASEAN. The sample used on this study is all of the companies listed on the stock exchanges of Indonesia, Malaysia, Philippines, Singapore, and Thailand during 2010-2014. Based on the results of the regression model, there is a relationship between abnormal audit fee and discretionary accruals as a proxy on earnings management to measure audit quality where the provision of abnormal audit fee affect the auditor's work effort. Then for the provision of abnormal audit fee to the the probability of the company to get an unqualified opinion there is no relationship that can makes lower the auditor independence and objectivity to provide the opinion desired by the company."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S63006
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Mutiara Clarina Chandra
"
ABSTRAKPenelitian ini menguji pengaruh konsentrasi pasar jasa audit terhadap kualitas audit. Sampel yang digunakan adalah 2.578 tahun perusahaan non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008 sampai dengan 2015. Penelitian ini menggunakan pengukuran kualitas audit absolute diskresioner dan abnormal working capital accrual. Konsentrasi pasar jasa audit diukur dengan Herfindhal Index berdasarkan jumlah aset klien KAP dan jumlah klien KAP. Konsentrasi pasar jasa audit yang diukur dengan jumlah aset klien KAP tidak memberikan hasil yang signifikan, namun konsentrasi pasar jasa audit berdasarkan jumlah klien KAP memberikan hasil yang negatif signifikan. Absolute diskresioner dan abnormal working capital accrual memiliki hubungan yang terbalik dengan kualitas audit. Sehingga semakin tinggi konsentrasi pasar jasa audit maka absolute diskresioner dan abnormal working capital accrual semakin menurun sehingga kualitas audit akan meningkat karena adanya pemahaman yang lebih baik atas industri tersebut. Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan regulator dapat mendorong KAP untuk meningkatkan spesialisasinya sehingga dapat mendorong kualitas audit yang baik.
ABSTRACTThis study examines the effect of market audit market concentration on audit quality. This study using 2.578 firm year non financial companies listed in Indonesia in 2008 2015. This study uses absolute discresioner accrual and abnormal working capital as measurement of audit quality. Audit market concentration is calculated by Herfindhal Index based in the total of clients rsquo s assets and the number of clients rsquo s the public accounting firm KAP . Audit market concentration with total assets of client did not give a significant result, meanwhile audit market concentration with number of clients give a negative significant result. Absolute discresioner accrual and abnormal working capital has an inverse relationship with audit quality. Higher audit market concentration so absolute diskresioner and abnormal working capital accrual will decrease then increase an audit quality because theres is a better understanding the nature of industry. Based on the results of this study, the regulator is expected to encourage KAP to improve its specialization so as to encourage good audit quality. "
2017
S69204
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Argo Tamtomo
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh partner audit wanita terhadap biaya audit dan kualitas audit yang diukur dengan besarnya Discretionary Accruals. Metode pengambilan sampel dilakukan dengan cara purposive sampling. Sampel merupakan perusahaan non-keuangan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia selama periode tahun 2012 sampai 2016. Hasil penelitian menunjukkan bahwa partner audit wanita mendapatkan biaya audit yang lebih tinggi daripada partner audit pria karena audit effort yang dibutuhkan lebih besar, kemudian partner audit wanita lebih ahli dalam bernegosiasi dimana cenderung lebih tidak berkompromi pada saat tawar menawar fee. Sedangkan kualitas audit yang dihasilkan tidak berbeda diantaranya karena wanita dan pria memiliki penilaian yang sama dalam pertimbangan audit, lalu yang lebih banyak bekerja dan terjun langsung dalam pemeriksaan laporan keuangan ialah tim audit sehingga kualitas audit yang dihasilkan bergantung pada tim tersebut. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi implikasi, khususnya bagi kantor akuntan publik perlu mendorong peran partner untuk meningkatkan kualitas dari proses audit pada penugasan yang dipimpinnya.
This study examines the effect of women audit partners on audit fee and audit quality as measured by the amount of Discretionary Accruals. Sampling method is done by purposive sampling. The sampel used is a non financial companies listed on the Indonesian Stock Exchange during the period 2012 to 2016. The result of the regression indicate that women audit partners has higher audit fee than men audit partners because the required audit effort was greater, then women audit partner more skilled at negotiating which tend to be less compromised at the time of deal in fee. While the quality of audits produced is not different among them because women and men have the same assessment in audit considerations, then the more work and plunge in the audit of financial statements is the audit team so that the resulting audit quality depends on the team. The results of this study are expected to give implications, especially for the public accounting firm to encourage the role of audit partners to improve the quality of the audit process on the assignment."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Daisya Luthfiany
"Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh kepemilikan keluarga terhadap biaya jasa audit dan pengaruh risiko kebangkrutan terhadap hubungan antara kepemilikan keluarga dan biaya jasa audit pada tahun 2011 2014. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kepemilikan keluarga berpengaruh positif signifikan terhadap biaya jasa audit Hal ini menunjukkan bahwa kepemilikan keluarga yang semakin besar mengakibatkan adanya entrenchment effect sehingga risiko audit yang dihadapi auditor meningkat dan mengakibatkan biaya jasa audit yang dibebankan oleh kantor akuntan publik semakin besar Kemudian ditemukan pula bahwa risiko kebangkrutan yang dihadapi oleh klien terbukti memperkuat hubungan positif antara kepemilikan keluarga dengan biaya jasa audit.
This research aims to investigate a family ownership's impact towards audit fee and bankruptcy risk rsquo s impact towards family ownership and audit fee rsquo s relationship in 2011-2014. The results from this research show that family ownership has a significant positive influence towards audit fee. This is show that an increasingly family ownership resulted an entrenchment effect so that an audit risk being faced by an auditor is increase and result a bigger audit fee's chareged by audit firm. Therefore also found an evidence that bankruptcy risk being faced by the client could strengthten the positive relationship between family ownership and audit fee."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S61654
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library