Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 1622 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sifa Maulida
"ABSTRAK
Analisis Situasi Perkembangan teknologi dan penggunaan internet dalam kehidupan manusia semakin meningkat. Banyak yang menganggap bahwa perkembangan teknologi dan semakin pesatnya penyebaran informasi melalui internet ini memberikan dampak negatif kepada anak-anak. Bidang jurnalisme yang juga turut berkembang sedikit menepis anggapan tersebut. Situs berita untuk anak dapat menjadi cara pemanfaatan internet tanpa perlu khawatir banyak dampak negatif yang akan diterima.Manfaat dan Tujuan Pengembangan PrototipeMembantu anak-anak untuk akrab dengan jurnalisme dan teknologi, serta memberikan informasi sesuai kebutuhand an keinginan anak-anak. Tujuannya adalah untuk memberikan alternatif wahana belajar yang menarik, menyenangkan, dan tetap mendidik.Prototipe yang DikembangkanSitus Dunia Anak adalah situs berisi berita dan informasi yang ditujukan untuk anak-anak berusia 10-14 tahun. Situs ini dapat diakses melalui alamat situs www.dunia-anak.net. Berita dan informasi yang disajikan mulai dari bidang pendidikan, teknologi, seni, olahraga, wisata, juga inspirasi. Situs Dunia Anak juga akan diisi oleh galeri foto dan video. Sebagai bentuk interaktivitas, pembaca dapat mengirim kritik atau saran tentang konten ataupun tampilan situs melalui kontak yang disediakan atau kolom komentar di setiap artikel yang ada.EvaluasiPre-test akan dilakukan sebelum situs diluncurkan dengan menyebarkan kuisioner langsung kepada khalayak. Evaluasi khalayak hampir sama dengan pre-test dilakukan untuk melihat kepuasan khalayak terhadap situs. Evaluasi input, output, dan outcome akan dilakukan dengan analisis laporan divisi serta survei khalayak setiap empat bulan. AnggaranAnggaran Pembuatan Prototipe : Rp 1.670.000Investasi Awal : Rp 52.700.000Total Pengeluaran Bulanan : Rp 60.800.000Total Pengeluaran 1 Tahun : Rp 780.900.000Perkiraan Pendapatan Tahun Pertama : Rp 713.250.000Perkiraan Pendapatan Tahun Kedua : Rp 1.490.400.000.

ABSTRACT
Situation AnalysisThe development of technology and the internet usage are increasing in society. People consider that the development of technology and a more rapid spread of information through the internet give a negative impact to the children. The evolved journalism dismisses the notion. News site for children can be a utilization of internet without worrying about many negative impacts that would be accepted by children.Benefits and Goals of Developing PrototypeTo help children be familiar with journalism and technology, also to provide information that fits children rsquo s needs. The objective is to provide an alternative medium to study in interesting, fun, and educating ways.Developing PrototypeDunia Anak is a news and information site for 10 14 years old children. Dunia Anak can be accessed at www.dunia anak.net. The news and information provided are about education, technology, art, sport, travel, and inspiration. Dunia Anak also provides photos and videos. As a form of interactivity, readers can send criticisms or suggestions about the content or appearance of the site through the contact provided or comments column on each article there.BudgetingProtoype development budget Rp 1.670.000Initial invesments Rp 52.700.000Total monthly expenses Rp 60.800.000Expenses in a year Rp 780.900.000Predicted income first year Rp 713.250.000Predicted income second year Rp 1.490.400.000 "
2016
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Kantor Berita Indonesia, 2012
070.435 SEJ
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Nurhikmah
"Permasalahan yang akan diangkat dalam penelitian ini adalah masalah-masalah yang menyangkut perkembangan kantor berita foto Ipphos dari berdiri sampai kepindahannya ke kampung Meiayu. Di antaranya Mengapa Ipphos sebagai lembaga Independen dapat berkembang pada masa RevoIusi ; ironisnya setelah Indonesia merdeka justru peranan Ipphos berkurang bahkan mengalami kemunduran; faktor-faktor apa yang menurunkan peranan Ipphos setelah kernerdekaan dan bagaimana Ipphos dalam mengatasi kesulitan yang dihadapi adalah merupakan pertanvaan-pertanyaan yang akan dicarikan jawabanya dalam penelitian ini. Penulisan skripsi ini bertujuan memperkenalkan bahwa Indonesia mempunyai lembaga penghasil foto-faro bersejarah dan menjelaskan kedudukan Ipphos dalam sejarah Indonesia. Tujuan lain yaitu untuk mempelajari beberapa karya Ipphos dengan menelaah tema foto dan Iatar belakang sejarah yang menyertainya. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode sejarah dengan melalui empat tahapan yaitu Heuristik (pengumpulan data) yang berhubungan dengan Ipphos, pers, dan revolusi, kritik terhadap data yang diperoleh dengan membandingkan dan mengaitkan data-data tersebut ; interpretasi merupakan penafsiran terhadap data tersebut untuk kemudian diberikan suatu analisa dan interpretasi. dan tahapan yang terakhir adalah historiografi (penulisan sejarah ) di mana peristiwa yang terjadi diuraikan secara kronologis. satu karya foto monumental yang dihasilkan oleh Ipphos adalah peristiwa proklamasi kemerdekaan RI 17 Agustus 1945 yang didokumentasikan dalam bentuk fotografi oleh salah satu pendirinya yaitu Frans Mendur. Mendur dan Umbas bersaudara adalah awal dari sebuah ekspresi pembebasan jiwa. Mata dan kamera para fotografer tersebut mempersembahkan representasi sejarah Indonesia meialui karya fotografi."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2003
S12720
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Boyd-Barrett, Oliver
London: Constable, 1980
070.4 BOY i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Desmond, Robert W
Iowa City: University of Iowa Press, 1978
070 DES i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Iswandi Syahputra
"Tidak terkecuali radio sebagai media massa, seluruh media memiliki tradisi yang berbeda-beda untuk memproses produksi berita sebelum disajikan ke publik. Proses produksi berita darurat militer di Aceh pada siaran radio Elshinta, itulah yang akan menjadi frame penelitian ini. Lebih fokus dan detail lagi, proses produksi berita yang melibatkan publik atau pengadaan public sphere dalam sajian beritanya Secara deskriptif penelitian ini akan memaparkan bagaimana suatu berita tersusun dari sebuah konstruksi sosial. Dialektika yang dinamis para pelaku sosial melalui tahapan seperti yang disebutkan Berger dan Luckmann sebagai realitas sosial dikonstruksi melalui proses eksternalisasi, objektivasi dan internalisasi, maka setiap realitas sosial tidak akan pernah berhenti disatu titik sejarah kehidupan manusia. Dia akan dinamis terus bergulir secara interaktif dan dialektif, sehingga tidak ada realitas obyektif dalam anti yang sesungguhnya. Dialektika melalui tahapan eksternalisasi, objektivikasi dan internalisasi tersebutlah yang mengkonstruksi kehidupan sosial kita dan berita, dalam penelitian ini ditempatkan sebagai hasil produksi dan konstruksi sosial tadi.
Penelitian ini memilih menggunakan paradigma konstruktif dengan pendekatan kualitatif. Data penelitian diperoleh melalui depth interviewing, document analysis dan participation observation. Data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan kerangka evaluasi kesamaan akses dan posisi publik dalam pemberitaan Elshinta, independensi publik, dan rasionalitas publik. Unit yang akan dianalisis dalam penelitian ini adalah document yang memuat, lead berita, narasumber dan waktu siar serta key person yang terdiri dari Pemimpin Redaksi Radio Elshinta, Ivan Haryono dan Eksekutif Produser Radio Elshinta, Haryo Ristamadji.
Dalam proses produksinya, berita radio Elshinta sepanjang menyangkut topik dan masa penelitian ini dipengaruhi-baik secara langsung maupun tidak langsung- oleh apa yang disebut Pamela J. Shoemaker dan Stephen Reese (1996) sebagai 5 faktor yang mempengaruhi produksi isi berita, yaitu idiological level, extramedia level, organizational level, media routines dan individual level. Faktor status darurat militer, persaingan media dan pasar pengiklan, tampaknya faktor yang paling dominan mempengaruhi produksi isi berita Elshinta. Faktor status darurat militer berimplikasi pada pemberlakuan Undang-undang Nomor 23 Prp Tahun 1959 tentang Keadaan Bahaya yang memberikan kewenangan bagi Penguasa Darurat Militer Daerah di Aceh mengadakan tindakan membatasi pertunjukan, percetakan dan penerbitan. Selain itu, penguasa darurat militer juga berhak menguasai perlengkapan pos dan telekomunikasi, termasuk pemancar radio dan televisi. Sehingga, berikutnya faktor extramedia ini juga turut memberi pengaruh pada proses pemberitaan radio Elshinta.
Kendati sebagai radio komersial, namun dalam produksi beritanya Elshinta memiliki potensi untuk menciptakan public sphere yang dalam penelitian ini penulis letakkan sebagai kerangka ideal dan rujukan normatif. Potensi tersebut terletak pada rutinitas redaksi Elshinta yang selalu mengangkat topik aktual untuk didiskusikan pada publik secara bebas, sejajar, independen dan rasional. Dengan segala kekurangan yang dimilikinya, dalam 3 sesi diskusi interaktif yang diteliti dapatlah disebut sebagai ideal communication situation, bila belum dapat disebutkan sebagai manifestasi public sphere.
Sebagai konsep ideal, public sphere tidak dapat berdiri sendiri melawan kekuatan hegemoni negara dan dominasi pasar. Dia membutuhkan suatu kondisi tatanan masyarakat yang madani. Karena itu, dapat tidaknya public sphere diwujudkan akan sangat tergantung pada kuat tidaknya masyarakat sipil (civil society) yang terorganisisr sebagai public body.
Dalam konteks lembaga penyiaran yang berbasis pada kekuatan publik, bukan hanya publik diberikan akses berbicara pada lembaga penyiaran, tetapi berimplikasi pula pada kewenangan publik menentukan program, monitoring, pendanaan hingga akuntabilitas publik. Dan publik, oleh publik dan untuk publik. Sehingga, bagi lembaga penyiaran seperti Elshinta yang dalam siarannya nyerempet pada kepentingan publik, tidak secara otomatis dapat disebut sebagai radio siaran yang memberikan ruang publik (public broadcasting). Tetapi lebih tepat bila disebut sebagai radio yang melayani publik (public service broadcasting)."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T13828
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Singapore: Times Media, 2003
351.595 7 EGO
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Gunawan
Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2018
001.95 BUD k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Amrita Trihadiono Putri
"Jumlah berita palsu semakin banyak ditemukan di media sosial dan aplikasi chatting, khususnya ketika pandemi COVID-19 sejak 2020 silam. Berbagai usaha untuk mengangani berita palsu oleh pemerintah dan pengembang telah dilakukan, akan tetapi tidak sepenuhnya menghentikan munculnya berita palsu. Melihat masih sulitnya untuk menangani berita palsu, kemampuan membedakan berita palsu sangat diperlukan oleh individu untuk menghindari kesalahpahaman, hingga kerugian. Kemampuan membedakan berita dipengaruhi oleh tipe proses kognitif individu, yakni individu yang menggunakan otomatis atau heuristik cenderung gagal dalam membedakan berita palsu. Afek juga berpengaruh pada kemampuan membedakan berita palsu, semakin intens afek yang tengah dialami individu akan memperburuk kemampuan membedakan berita palsu. Berdasarkan hal ini, dilakukan penelitian hubungan tipe proses kognitif yang dimoderasi oleh afek pada kemampuan membedakan berita palsu. Ketiga variable diuji dengan menggunakan alat ukur Cognitive Reflection Test (CRT), Positive Affect Negative Affect Scale (PANAS), serta 12 berita palsu dan 8 berita asli yang dari situs berita tepercaya dan situs klarifikasi berita palsu. Patisipan penelitian merupakan Warga Negara Indonesia berusia minimal 18 tahun (N=147) dan menggunakan media sosial atau aplikasi chatting. Pengolahan data statistic menggunakan multiple linear regression analysis di aplikasi SPSS versi 25. Hasil pengolahan data menunjukkan baik afek negatif ataupun positif tidak memoderasi tipe proses kognitif dalam membedakan berita palsu, namun pendapatan dan jenis kelamin signfikan pada kemampuan membedakan berita palsu. Hasil penelitian tidak signifikan karena jumlah partisipan yang sedikit serta minim variasi pada demografi partisipan, yakni seluruh partisipan setidaknya telah menamatkan Sekolah Menengah Atas (SMA). Memperluas serta memperbanyak jumlah partisipan sangat disarankan untuk penelitian selanjutnya.

An increasing number of fake news were found on social media and chat applications, especially during the COVID-19 pandemic. Various efforts to deal with fake news by governments and developers have been made, but that does not really stop fake news from circulating in social media. Seeing that it is still difficult to deal with fake news, the ability to distinguish fake news is very much needed by individuals to avoid further misunderstandings that might lead to potential physical or mental loss. The ability to discern news is influenced by individual cognitive types, namely individuals who use type 1 or heuristics who are tend to fail in fake news discernment. Affect also change the ability to distinguish fake news, the stronger the emotions experienced by individuals will weaken the ability to distinguish fake news. A study was conducted on the relationship of emotion-moderated cognitive type to the ability to discriminate fake news. Cognitive types was measured by Cognitive Reflection Test (CRT), and using Positive Affect Negative Affect Scale (PANAS) for measuring emotion states. Twelve fake news and eight true news were assembled from reputable news sources and fake news clarification sites. Research participants are Indonesian citizens aged at least 18 years (N=147) and use social media or chat applications. Statistical data processing used multiple linear regression analysis in the SPSS version 25 application. The results of data processing showed that neither negative nor positive emotions moderated the cognitive type in fake news discernment. Gender and income was significant. The results of the study were not significant because the number of participants was small and there was minimal variation in participant demographics, that is, all participants had at least graduated from high school (SMA). Expanding and increasing the number of participants is highly recommended for further research."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Theresia Jocelyn Kusuma Alvita
"Derasnya arus informasi di media sosial berdampak pada kemunculan berita palsu dan menyebabkan konflik di masyarakat. Oleh karena itu, beberapa negara mengeluarkan regulasi untuk mengatur berita palsu, termasuk Singapura dengan kebijakan POFMA (Protection of Falsehood and Manipulation Act). POFMA diberlakukan kepada oposisi hingga masyarakat umum. POFMA juga diberlakukan pada masa Pemilihan Umum 2020 yang dimenangkan oleh partai berkuasa People’s Action Party (PAP) dalam kondisi Pandemi Covid-19. Penelitian ini berargumen bahwa POFMA dimanfaatkan oleh PAP sebagai salah satu cara untuk mempertahankan kekuasaannya. Sebelum POFMA dibentuk, PAP telah melakukan kontrol politik terhadap oposisi dalam struktur negara dan media massa serta masyarakat umum dengan pembentukan lembaga, skema pemilu, dan kebijakan yang membatasi kebebasan. Penelitian ini dianalisis menggunakan teori three pillars of stability milik Gerschewski yang membahas tiga pilar penting yang saling berkaitan untuk mempertahankan stabilitas rezim, yaitu pilar legitimasi, kooptasi, dan represi. Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan pengumpulan data yang bersumber dari studi pustaka berupa buku, jurnal, dokumen resmi, dan website. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pilar legitimasi didapatkan melalui survei persepsi masyarakat terhadap berita palsu, green paper, public hearing, dan dukungan masyarakat setelah POFMA disahkan. Masyarakat mendukung POFMA karena berperan dalam mengatasi berita palsu terutama dalam isu kepentingan publik. Pilar kooptasi dapat dilihat melalui kooptasi perusahaan media sosial, POFMA Office, dan civil servants. Pilar represi diperlihatkan melalui topik kasus yang diberlakukan POFMA, jenis koreksi yang dikeluarkan, dan pihak-pihak yang mendapat pemberlakuan POFMA. Kata kunci: POFMA, Mempertahankan Kekuasaan PAP, Pemilihan Umum 2020.

The rapid flow of information on social media has an impact on the emergence of fake news and causes conflict in society. Therefore, several countries have issued regulations to regulate fake news, including Singapore with the POFMA (Protection of Falsehood and Manipulation Act) policy. POFMA applies to the opposition until the general public. POFMA was also implemented during the 2020 General Election which was won by the ruling People's Action Party (PAP) during the Covid-19 pandemic. This study argues that POFMA is used by PAP as a way to maintain its power. Before POFMA was formed, the PAP had exercised political control over the opposition in the state structure and the mass media as well as the general public by establishing institutions, electoral schemes, and policies that limited freedom. This study was analyzed using Gerschewski's theory of three pillars of stability which discusses three important interrelated pillars to maintain regime stability, namely the pillars of legitimacy, co-optation, and repression. The research uses qualitative methods with data collection sourced from literature studies in the form of books, journals, official documents, and websites. The results showed that the pillars of legitimacy were obtained through a survey of public perceptions of fake news, green papers, public hearings, and community support after POFMA was ratified. The community supports POFMA because it plays a role in overcoming fake news, especially in issues of public interest. The pillar of co-optation can be seen through the co-optation of social media companies, POFMA Office, and civil servants. The pillars of repression are shown through the topics of the cases imposed by POFMA, the types of corrections issued, and the parties to whom POFMA is enforced. Keywords: POFMA, Maintaining PAP's Power, General Election 2020."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>