Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 181002 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
"Media massa hadir di dalam ruang masyarakat dengan fungsi tertentu : pengawasan, fungsi penafsiran. fungsi keterkaitan atau pemersatu, fungsi penyebaran nilai, ada beberapa fungsi yang lain yaitu fungsi informasi, pendidikan, memengaruhi, fungsi proses pengembangan mental, adaptasi lingkungan dan fungsi memanipulasi lingkungan. Tulisan ini akan membahas I) Bagairnana hubungan media dan masyarakat secara teoretis; 2) Bagairnana praktik media dari aspek normatif khususnya dalam kegiatan sosio-politik. Terkait dengan isu pertama, media massa dan kaitannya dengan masyarakat dapat dilihat enam teori besar, yaitu : The Mass Society, Marxism and Political Economy, Functionalism, Social Constructivism, Communication Technology Determinisme, dan (6) The Information Society. Hadirnya media barn memberikan tantangan bagi pelaksanaan etika di masyarakat. dalam realitas pemilihan umum 2014, media massa terbukti telah melanggar etika kemasyarakatan. Pelanggaran etika dan ekspektasi terse but karena kepentingan politik dan ekonomi para pemilik atau media moghul di masyarakat. media massa memang tidak bisa melepaskan diri dari kepentingan ekonomi dan politik. Media selalu ingin melakukan monopolii, konsentrasi kepemilikan modal, konglomerasi, dan integrasi aset ekonomi. Oleh karena itu, kepentingan masyarakat luas akan terabaikan.
"
384 KOMAS 10:2 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ircham Miladi Aganovi
"Penelitian ini ingin melihat bentuk keberpihakan yang dilakukan oleh Kompas.com, Detik.com, Republika.co.id dan Tempo.co terhadap pasangan calon presiden dan wakil presiden pada Pemilihan Presiden 2014. Keberpihakan dilihat melalui dua dimensi yang terdapat dalam konsep imparsialitas yakni keberimbangan dan netralitas. Penelitian ini menemukan fakta bahwa pemberitaan yang dilakukan oleh media online yang diteliti cenderung tidak berimbang, dilihatndari tidak dimuatnya keterangan dua sisi dalam satu teks pemberitaan serta adanya pemfavoritan terhadap calon tertentu. Pemberitaan Kompas.com, Detik.com dan Tempo.co memfavoritkan pasangan Joko Widodo – Jusuf Kalla sementara pemberitaan Republika.co.id memfavoritkan pasangan Prabowo Subianto - Hatta Rajasa. Mengenai netralitas, mayoritas pemberitaan di Kompas.com, Detik.com, Republika.co.id dan Tempo.co tidak mencampurkan fakta dan opini. Namun, pemberitaan yang dilakukan oleh Kompas.com, Detik.com, Republika.co.id dan Tempo.co melakukan penyimpulan satu pihak.

The study will examine how online media like Kompas.com, Detik.com, Republika.co.id and Tempo.co partially support the candidates of Indonesian president and vice president on Presidential Election 2014. Online media in this study are those who does not have a direct affiliation to political interests. The concept of impartiality is used to identify the form of partiality. With following dimensions: balance and neutrality, this study found some facts. First, about balance, this study found a fact that online media which has been studied is not nbalance when reporting news. It proved by only a few news that give both sides opinion. This study also found that several media favoring certain candidates. Kompas.com, Detik.com and Tempo.co favoring Joko Widodo – Jusuf Kalla while Republika.co.id favoring Prabowo Subianto – Hatta Rajasa. Second, about nneutrality, this study found the majority of news in Kompas.com, Detik.com, Republika.co.id and Tempo.co did not mix the fact and opinion. However, these media made one side conclusion by giving limited fact while reporting news.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S58778
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fatimah Kartini Bohang
" ABSTRAK
Jurnal ini dibuat untuk menunjukkan bagaimana media massa membentuk opini publik atasfigur dua calon presiden capres Republik Indonesia pada pemilihan umum presiden 2014 Pembentukan opini berlangsung melalui pembingkaian framing dan penonjolan fakta tertentu agenda setting dalam penyajian berita Proses itu kemudian menimbulkan persepsi dalambenak khalayak atas figur para capres yaitu Prabowo Subianto dan Joko Widodo Setiap mediamassa memiliki cara kecenderungan dan tujuan tersendiri dalam menggambarkan figur paracapres Penggambaran tersebut dilatarbelakangi sedikit banyaknya oleh kepemilikan mediamassa dan aliran politik media massa tersebut

ABSTRACTThis journal aims to show how mass media in order to lead public opinion create a picture ofIndonesia rsquo s president candidates during the Indonesia rsquo s presidential elections 2014 Theprocess includes framing and agenda setting in delivering news which result some perceptionsin public rsquo s mind about the candidates Prabowo Subianto and Joko Widodo really are In thiscase each media has its own way and tendency in creating the figure of the candidates Moreor less it is base on the media ownership and political ideology "
[, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia], 2014
MK-PDF
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Rahman
"Penelitian ini bertujuan menganalisis politik pendanaan kampanye pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 dengan fokus pada dua hal: (1) penerimaan sumbangan dana kampanye dari penyumbang kalangan oligark kepada pasangan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden Joko Widodo - Ma’ruf Amin sebagai pemenang Pilpres 2019, dan (2) pembayaran kembali pascapilpres kepada penyumbang. Pola pendanaan kampanye Joko Widodo-Ma’ruf Amin yang berpengaruh terhadap perubahan sifat struktur politik oligarkis sebagai hasil Pilpres 2019 dianalisis menggunakan teori Oligarki dari Jeffrey A. Winters, didukung konsep pembiayaan kampanye dari USAID. Temuan studi ini menunjukkan politik pendanaan kampanye Joko Widodo - Ma’ruf Amin yang melibatkan para penyumbang besar dari kalangan oligark memengaruhi perubahan sifat struktur politik oligarkis pemerintahan hasil pilpres, yaitu dari yang sebelumnya ‘terpecah’ menjadi ‘kolektif’, dan perubahan dari yang sebelumnya bersaing ‘liar’ antaroligark menjadi ‘jinak’ bekerjasama dalam pemerintahan pasca-Pilpres 2019.

This study aims to analyze the politics of campaign funding in The 2019 Presidential Election with a focus on two things: (1) receipt of campaign fund donations from oligarchic donors to the presidential and vice presidential candidates Joko Widodo - Ma'ruf Amin as the winner of The 2019 Presidential Election, and (2) post-presidential repayments to donors. The campaign funding patterns for Joko Widodo-Ma'ruf Amin which affected the change in the nature of the oligarchic political structure as a result of The 2019 Presidential Election were analyzed using the Oligarchy theory of Jeffrey A. Winters, supported by the concept of campaign finance from USAID. The findings of this study show that the politics of campaign funding for Joko Widodo - Ma'ruf Amin, which involved big donors from the oligarchs, influenced the change in the nature of the oligarchic political structure of the government resulting from the presidential election, from previously being 'split' to 'collective', and changes from previously competing 'wild' between oligarks becomes 'tame' to cooperate in the post-2019 Presidential Election government."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia, 2014
303.2 MAS
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Eka Ardiyanto
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2010
S5316
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yogi Indra Pramono
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2010
S5379
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Seorang pewarta dalam menjalankan tugasnya harus menekankan prinsip atau kaidah dasar jurnalisme yakni obyektifitas dan netralitas (imparsial) yang mungkin berupa suatu kemustahilan. berita atau produk jurnalistik apapun bukan merupakan realitas namun penggalan-penggalan realitas (pencintraan media) hasil produksi pekerja media yang bentuk jadinya telah terdistrosi oleh berbagai factor."
302 WACA 5:17 (2006)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>