Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 115125 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wayunah
"Plebitis adalah salah satu komplikasi terapi infus. Salah satu faktor penyebab plebitis adalah kurang terampilnya perawat saat melakukan pemasangan infus. Tujuan penelitian adalah mengetahui hubungan pengetahuan perawat tentang terapi infus dengan kejadian plebitis dan kenyamanan. Jenis penelitian analitic-corelational dengan pendekatan cross-sectional, dengan jumlah sampel 65 perawat pelaksana rawat inap dan 65 pasien yang dipasang infus. Hasil menunjukkan 50,8% perawat memiliki pengetahuan kurang baik, angka kejadian plebitis sebesar 40%, dan 53,8% merasa nyaman dengan pemasangan infus. Ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan perawat tentang terapi infus dengan kejadian plebitis (p= 0,000; α= 0,05), dan dengan kenyamanan (p= 0,000; α= 0,05). Direkomendasikan untuk perawat agar meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pemasangan infus sehingga komplikasi dan ketidaknyamanan akibat pemasangan infus dapat dikurangi.
Nursing?s Knowledge on Infusion Therapy Phlebitis is one of complications of infusion therapy Influence the Incidence of Phlebitis and Patients Comfort. The aspect that considered affecting the incidence of phlebitis and patient?s comfort is the nurses?skills on infusion therapy. This study aimed to determine the relationship between a nurse's knowledge on infusion therapy with the incidence of phlebitis and comfort. This was a correlation analytic with cross-sectional approach with the number of samples was 65 nurses who work in inpatients ward and 65 patients who received infusion. The results showed that 50.8% of respondents had have a poor knowledge, the incidence of phlebitis was 40%, and 53.8% felt of comfortable with the insertion of infusion canule. The results showed that there was a significant relationship between knowledge of nurses about infusion therapy with incidence of phlebitis (p= 0.000; α=0,05) and patients? comfort (p= 0.000, α=0.05). It is recommended that nurses have to improve knowledge and skills so that complications and discomfort caused by infusion might be prevented."
STIKES Indramayu ; Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
610 JKI 16:2 (2013)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Elida Riris
"Angka kejadian flebitis di RS masih cukup tinggi dan meningkat setiap tahunnya, padahal rendahnya angka ini merupakan salah satu indikator mutu pelayanan RS. Pengetahuan dan perilaku perawat dalam pencegahan flebitis penting untuk menurunkan angka kejadian flebitis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan perawat tentang terapi intravena dan karakteristik perawat (usia, pendidikan, lama kerja, pelatihan, dan ruangan tempat bekerja) dengan perilaku pencegahan flebitis (mekanik, kimia, dan bakterial). Penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional ini melibatkan 101 perawat yang dipilih dengan teknik stratified random sampling. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner tentang pengetahuan terapi intravena dan perilaku pencegahan flebitis (r Alpha=0.657). Data dianalisis menggunakan uji chi square.
Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara tingkat pengetahuan perawat tentang terapi intravena dan perilaku pencegahan flebitis bakterial (p<0.001; OR=5.23, CI 95% 1.9-13.8) dan pelatihan dengan perilaku pencegahan flebitis (p=0.006; OR=0.31, CI 95% 0.1-0.7). Peneliti menyarankan agar peningkatan pengetahuan perawat tentang terapi intravena melalui pelatihan dan ronde keperawatan lebih diprogramkan secara teratur, fungsi supervisi kepala unit terhadap perawat pelaksana dalam menerapkan perilaku pencegahan flebitis lebih dioptimalkan, dan untuk institusi pendidikan diharapkan saat praktek laboratorium terapi intravena selalu dibarengi dengan pengetahuan tentang pencegahan flebitis mekanik, kimia, dan bakterial.

The incidence of phlebitis is one indicator of good hospital care. Nurses knowledge and behavioral prevention are important to reduce incidence of phlebitis. This study aimed to determine the relationship among level of knowledge about intravenous therapy and nurses’ characteristics (age, education, employment, training, and unit where they work) and behavioral prevention of phlebitis. This descriptive analytic study used cross sectional approach and involved 101 nurses that were selected by stratified random sampling technique. The instrument used was validated questionnaires on knowledge of intravenous therapy and behavioral prevention of phlebitis (r Alpha = 0.657). Data were analyzed using chi square tests.
The results showed relationship between the level of nurses' knowledge of intravenous therapy and behavioral prevention of bacterial phlebitis (p<0.001; OR=5.23 CI 95% 1.9-13.8) and training with the behavioral prevention of phlebitis (p=0.006; OR=0.31, CI 95% 0.1-0.7). It is recommended to increase nurses' knowledge of intravenous therapy through training and nursing rounds more regularly programmed.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S46780
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nunung Nurjanah
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pemberian kompres normal salin, air hangat, dan alkohol terhadap derajat flebitis pada anak yang dilakukan pemasangan infus di Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin Bandung. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen dengan menggunakan pendekatan the reversed-treatment nonequivalent control group design with pretest and posttest.
Hasil penelitian membuktikan terdapat pengaruh kompres normal salin, air hangat dan alkohol terhadap penurunan derajat flebitis, akan tetapi tidak terdapat perbedaan rerata derajat flebitis diantara ketiga jenis kompres dan tidak terdapat pengaruh karakteristik anak terhadap derajat flebitis. Berdasarkan hasil penelitian direkomendasikan bahwa kompres normal salin, air hangat, dan alkohol dapat digunakan untuk menurunkan derajat flebitis.

The purpose of this comparative study is to identify the effectivity of compress of normal saline, warm water, and alcohol over phlebitis grading scale of children on infusion at Dr. Hasan Sadikin Hospital of Bandung. The design of this research was quasi experiment with the reversed-treatment nonequivalent control group design with pretest and posttest.
The result indicated that compress of normal saline, warm water, and alcohol have influences on the decrease of phlebitis grading scale, yet there was no mean difference between the compresses, and the child?s characteristic has no contribution to decrease the phlebitis grading scale. The research suggested that compress of normal salin, warm water, and alcohol can be used to decrease phlebitis grade scale.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2011
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Henik Saefulmilah
"Phlebitis merupakan inflamasi vena yang disebabkan oleh bakteri, iritasi kimia maupun mekanik, kejadian phlebitis di RSPG Cisarua Bogor merupakan angka infeksi rumah sakit yang tertinggi selama tahun 2015 yaitu sebesar 18,5%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui distribusi dan faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian phlebitis pada pasien rawat inap di RSPG Cisarua Bogor tahun 2015. Penelitian ini menggunakan desain case control, sampel penelitian 100 kelompok kasus dan 200 kelompok kontrol, lokasi penelitian di RSPG Cisarua Bogor.
Penelitian ini menunjukkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian phlebitis di RSPG Cisarua Bogor tahun 2015 adalah usia (P value 0,001; OR 12,86; 95% CI 1,7-98,2), status gizi (P value 0,001; OR 0,4; 95% CI 0,2-0,7), lama hari rawat (P value 0,001; OR 2,24; 95% CI 1,36-3,70), dan proses masuk rawat (P value 0,052; OR 0,43; 95% CI 0,19-0,95). Dengan demikian diharapkan perawat diberikan pelatihan khusus untuk dapat melakukan perawatan lebih baik dalam pemasangan dan pemeliharan intravena line (IVL) terutama pada pasienpasien yang berisiko tersebut.

Phlebitis is an inflammation of a vein caused by bacteria, chemical or mechanical irritants, the incidence of phlebitis in RSPG Cisarua Bogor a hospital infection rates are highest during the year 2015 with numbers cumulatif incidence of 18.5%. This study aims to determine the distribution and factors related to the incidence of phlebitis in patients hospitalized in RSPG Cisarua Bogor in 2015. This study used case control design, sample 100 in the case group and 200 in the control group, with research sites in RSPG Cisarua Bogor.
The results of this study indicate that factors that influence the incidence of phlebitis in RSPG Cisarua Bogor in 2015 were age (P value 0.001; OR 12.86; 95% CI 1.7 to 98.2), nutritional status (P value 0.001; OR 0.4; 95% CI 0.2 to 0.7), length of stay (P value 0.001; OR 2.24; 95% CI 1.36 to 3.70), and the process of admission (P value 0.052 ; OR 0.43; 95% CI 0.19 to 0.95). Nurses are expected to be given specialized training to be able to do better care in the installation and maintenance of intra venous line (IVL), especially in patients who are at risk.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S64730
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Rezki Mulyono
"ABSTRAK
Pemilihan moda adalah satu bagian paling penting dari proses permodelan permintaan dalam perencanaan transportasi perkotaan. Pada pemilihan moda terdapat berbagai faktor pengaruh yang bersifat kuantitatif maupun kualitatif, salah satunya faktor kenyamanan berkendara. Faktor kenyamanan berkendara yang didefinisikan pada penelitian ini lebih kepada pengaruh guncangan akibat dari perkerasan dan pengaruh pengemudi.
Penelitian ini untuk mencari kemauan membayar lebih mahal terhadap kenyamanan berkendara untuk kereta dibandingkan dengan bus yang didefinisikan sebagai nilai Willingness to pay (WTP). Nilai WTP diperoleh melalui desain penelitian eksperimental dengan memberikan hypothetical situation kepada responden yang mementingkan kenyamanan ketika seluruh atribut yang membedakan antara bus dan kereta adalah sama kecuali faktor kenyamanan berkendara. Pemilahan data sahih untuk mendapatkan nilai WTP menggunakan statistik deskriptif. Kemudian dilakukan uji normalitas data untuk mengetahui jenis statistik inferensial. Setelah itu dilakukan uji hipotesis deksriptif untuk mengetahui homogenitas populasi. Karena populasi heterogen dilakukan uji hipotesis hubungan dan perbandingan antara nilai WTP terhadap karakteristik responden dan didapatkan karakteristik responden yang mempengaruhi nilai WTP adalah terhadap tingkat pendapatan.
Hasil dari analisa menunjukkan responden Jakarta dan Pekanbaru merupakan populasi yang heterogen sehingga didapatkan nilai WTP responden Jakarta untuk pendapatan rendah adalah Rp 2.200,- dan Rp 4.700,- untuk pendapatan tinggi sedangkan nilai WTP untuk responden Pekanbaru untuk pendapatan rendah adalah Rp 2.600,- dan 5.300,- untuk pendapatan tinggi. Dan hasil uji hipotesis komparatif perbedaan nilai WTP antara responden Jakarta dengan responden Pekanbaru berbeda secara signifikan.

ABSTRACT
Modal choice is one of the most important parts of demand model in urban transportation planning. There are several factors that influence the decision, both quantitatively and qualitatively. One of them is riding comfort, which in this research defined as bumpy effect of pavement and driving behavior.
This research is aimed at analyzing the comparison of riding comfort of rail-based and road-based mass transportation which is expressed in willingness to pay (WTP) value. WTP value is obtained from experimental design with hypothetical situation given to respondents who prioritize riding comfort over other similar differentiating factors of trains and buses. Data selection to obtain valid WTP values is carried out by using descriptive statistic test. Normality test is used to determine what kind of inferential statistic to be applied, followed by descriptive hypothetical test for population homogeneity. As the population heterogeneous, correlative and comparative hypothetical test are required to obtain between WTP value toward the respondent characteristic which influence the WTP value, and this results income level.
The results show that WTP value for Jakarta respondent is Rp 2.200,- for low income and Rp 4.700,- for high income while for Pekanbaru respondent is Rp 2.600,- for low income and Rp 5.300,- for high income. The result of comparative hypothetical test of difference WTP value between Jakarta and Pekanbaru respondents is found to be significant.
"
2016
T45116
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nuriya
"ABSTRAK
Keluhan utama pasien dengan fraktur adalah nyeri. Nyeri yang dialami pas1en
dapat menjadi salah satu penyebab ketidaknyamanan pada pasien fraktur.
OJ;otherapy merupakan aplikasi zat pada tubuh yang dapat menurunkan suhu
jaringan dan menurunkan nyeri. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh
cryotherapy terhadap nyeri dan kenyamanan pada pasien fraktur tertutup. Desain
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi experiment one group
pretest-posttest design dan teknik sampling yang digunakan yaitu non probability
sampling dengan metode concecutive sampling. Besar sampel yang digunakan
dalam penelitian ini adalah 25 responden. Hasil penelitian menunjukkan adanya
perbedaan yang signifikan antara tingkat nyeri sebelum dan sesudah diberikan
cryotherapy dengan p value= 0.0001. Nilai kenyamanan pasienjuga menunjukkan
adanya perbedaan yang signifikan antara kenyamanan sebelum dan sesudah
diberikan cryotherapy dengan p value = 0.043. Penelitian ini merekomendasikan
penerapan cryotherapy untuk membantu pasien fraktur menurunkan nyeri dan
meningkatkan kenyamanannya.

ABSTRACT
Pain is the most common problem on patient with fracture. Pain becomes one
aspect that makes patient with fracture experience discomfmt. Cryotherapy is a
treatment to decrease pain by applying substances to lowering temperature of the
body (skin) surface. The purpose of this study was to examine the influence
cryotherapy to pain and level of comfmt in patient with closed fracture. This is
quasi experiment one group pretest-posttest study using non probability sampling
(consecutive sampling) recruiting 24 respondents. The result shows that there was
a significant difference in pain level before and after cryotherapy (p val ue=O. 00 1).
There was also significant difference on level of comfm1 before and after
cryotherapy (p value=0.043). It is recommended that cryotherapy should be
applied to decrease pain and level of discomfort in patient with fracture."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
T41982
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Agustina
"Ulkus Diabetik merupakan penyakit komplikasi dari diabetes melitus. Kondisi ulkus diabetikum dapat menimbulkan komplikasi fisik, psikologis, sosial serta lingkungan yang menyebabkan munculnya ketidaknyamanan. Tujuan dari penelitian ini adalah menggambarkan pengalaman ketidaknyamanan pasien dengan ulkus diabetikum. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif fenomenologi dekskriptif, dimana dilakukan dengan indepth interview. Didapatkan delapan partisipan, yaitu tiga laki laki dan lima perempuan. Didapatkan hasil sembilan tema, yaitu pemahaman diabetes melitus, pengalaman terjadinya ulkus diabetikum, pengalaman nyeri ulkus diabetikum, pemahaman kenyamanan, perubahan dalam kehidupan, dukungan sosial yang diterima, pengalaman spiritual saan memiliki ulkus diabetikum, dukungan tenaga kesehatan dan pengalaman psikologis. Penelitian ini merekomendasikan untuk dilakukan penelitian serupa pada rumah sakit yang berbeda.

Diabetic ulcers is the complication of diabetes mellitus disease. Diabetic ulcers can cause physical, psychological, social and environment that cause the appearance of discomfort. The purpose of this study is to describe the experience of discomfort of patients with diabetic ulcers. This study used qualitative methods dekskriptif phenomenology, which is done by in-depth interview. Obtained eight participants, three men and five women. This research found nine themes, there are understanding of diabetes mellitus, diabetic ulcers experience, diabetic ulcer pain experience, understanding of comfort, changes in life, received social support, spiritual experience in diabetic ulcers, support health professionals and psychological experience. The study recommends to similar studies conducted in different hospitals."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
T42065
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zahra Puspa Noviandini
"ABSTRAK
Penulisan ini menjelaskan tentang pengaruh pemilihan material untuk kenyamanan pergerakan manusia di area jalan pedestrian. Dimana di dalam ruang di jalan pedestrian ini terjadi interaksi sosial antara manusia dengan manusia dan manusia dengan lingkungan sekitarnya. Salah satu elemen penting yang menjadi bagian jalan pedestrian adalah elemen material pengalas. Tujuan dari Penulisan ini adalah untuk menganalisis bagaimana hubungan antara pemilihan material pengalas yang besifat permeabel dengan kenyamanan gerak manusia disaat sebelum dan sesudah terjadinya hujan. Studi kasus dilakukan di area kampus Universitas Indonesia, dimana sebagian besar jalan pedestriannya menggunakan material permeabel. Pembahasan Penulisan ini meliputi pembahasan karakter dan kinerja material alas yang permeabel, ruang yang diciptakan oleh pergerakan dan aktivitas manusia serta efek dari material permeabel terhadap pergerakan dan kenyamanan manusia.

ABSTRACT
This paper describes about the effect of material selection for the human movements comfortable space on pedestrian area. Social interaction between humans and also human interaction with the surrounding environment happen in this pedestrian space. One of the important elements that are part of the pedestrian space is the pavement material.The purpose of this research is to examine how the relationship between the selection of permeable pavement material in the pedestrian road area and the comfort of the human movement  space at the time before and after the rain. The study case will take place in the campus area of the University of Indonesia, where most of the pedestrian road are using permeable pavement material. The discussion of this study includes the discussion of the character and performance of the permeable pavement material, the space created by human movement and activities in the pedestrian area, and the effect of permeable pavement material on human movement space and comfort."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pamuntjak, Ilya Adzani
"Kenyamanan okupan dalam sebuah ruangan dikaitkan dengan kenyamanan termal, kesehatan, dan kontrol. Maka, kenyamanan termal adalah salah satu hal yang harus dicapaikan oleh sistem pendingin yang tersedia untuk sebuah ruangan indoor. Analisis kenyaman dilakukan dalam auditorium Makara UI Art Center yang menggunakan Chiller berbasis Refrigeran Alami R290. Pemasangan sistem pendingin ini adalah pertama di Indonesia untuk lembaga akademis sebagai kontribusi Universitas Indonesia pada Green Campus Movement. Maka, relevan untuk mengetahui kondisi kenyamanan termal dalam auditorium dalam kondisi pembebanan parsial dan beban kosong. Analisis dilakukan menggunakan temperature logger real-time. Sistem HVAC tidak dapat bereaksi jika diberikan lonjakan beban panas dan kelembaban yang bersifat tiba-tiba, dan sistem memerlukan waktu sekitar 60 menit untuk mengembalikan kelembaban auditorium kembali dalam zona nyaman. Untuk kondisi auditorium penuh, suhu rata-rata adalah 21.750C, dengan kelembaban rata-rata 57.84%, untuk auditorium kosong suhu rata-rata adalah 21.80 C, dan kelembaban rata-rata sebesar 53.14%, yang berarti kategori kenyamanan untuk auditorium adalah Cool Comfort. Perbedaan suhu simulasi dan data lapangan sebesar 12.7% atau +2.630C. Kecepatan udara di atas kepala menurut simulasi adalah 0.2 hingga 0.4 m/s, dimana titik-titik yang mencapai lebih dari 0.25 m/s dapat dikatakan tidak nyaman.

The purpose of this research is to analyze the dry-bulb temperature and humidity about thermal comfort according to SNI 03-6572-2001 standards for the Makara Art Center auditorium at the University of Indonesia using a chiller with the natural refrigerant R290. Thermal comfort is important for the well-being of occupants in the auditorium; therefore, the space must be cooled efficiently to ensure comfort. Data loggers are used to log dry-bulb temperature and humidity data in the auditorium and the results are compared to the SNI-03-6572-2001 indoor thermal comfort standards to create a conclusion of the thermal comfort inside the space. The HVAC system is not capable to detect and mitigate high humidity levels, and requires atleast 60 minutes to return the air humidity to comfortable levels. For full auditorium conditions, the average temperature is 21,750C, with an average humidity of 57.84%, for the auditorium the average temperature is 21.80C, and the average humidity is 53.14%, which means the auditorium can be put in the category of Cool Comfort. The difference in simulation temperature and field data is +12.7% or + 2.630C. The overhead air speed according to the simulation is 0.2 to 0.4 m / s, which means locations reaching more than 0.25 m/s can be considered uncomfortable."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Roro Lintang Suryani
"ABSTRAK
Kebutuhan pasien di akhir kehidupan untuk mendapatkan kenyamanan seringkali tidak dapat terpenuhi. Kenyamanan anak di akhir kehidupan dipengaruhi oleh pemahaman perawat akan makna kenyamanan yang sebenarnya dimaksud oleh anak. Penelitian ini bertujuan untuk menggali pemahaman akan esensi dan makna kenyamanan anak di akhir kehidupan bagi perawat agar anak dapat meninggal dalam damai. Metode penelitian adalah kualitatif dengan pendekatan fenomenologi deskriptif melalui wawancara semi berstruktur pada enam partisipan yang memiliki pengalaman memberikan perawatan paliatif pada anak di akhir kehidupan. Penelitian ini mengidentifikasi enam tema, yaitu mengupayakan agar anak tidak menderita, mewujudkan apa yang diinginkan anak, melihat anak merasa nyaman jika keluarga ikhlas dengan kondisi anaknya, menghadapi konflik internal dan eksternal, mengalami perasaan berkecamuk mengetahui kondisi anak, dan membutuhkan dukungan dari berbagai sumber. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat meneliti tentang model pengelolaan kondisi emosional perawat paliatif pediatrik yang seringkali terpapar dengan kondisi anak yang sekarat.

ABSTRACT
The patients need at the end of their life to get comfort are rarely fulfilled. The comfort of children at the end of their life is affected by the understanding of nurses towards the meaning of comfort meant by the children. This research aims to investigate the understanding on the essence and meaning of children rsquo s comfort at the end of their life for nurses in order that they can get dignified death. The research methodology was qualitative with descriptive phenomenology approach using semi structured interview with six participants experiencing in giving palliative care on children at the end of life. This research indentified six themes to prevent the children from suffering the disease, to realize what the children want, to observe wheter the children feel comfortable if their family is sincerely with that condition, to face the internal and external conflict, to experience dilemmatic situation knowing the children rsquo s condition, and to require the support from all. The research was expected to study about the model of emotional management on pediatrics palliative nurses that were mostly exposed with the condition of dying children. "
2017
T47556
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>