Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 168796 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sagala, Jakson Harianto Johannes
"ABSTRAK
Teknologi End to End QoS (Quality of Services) adalah teknologi pemrioritasan
trafik pada jaringan IP (Internet Protocol) dan solusi bagi permasalahan delay
yang ditimbulkan oleh karakteristik jaringan IP. Dalam pengembangannya,
dihasilkan fitur pemrioritasan terhadap layanan data, yaitu THP/ARP (Traffic
Handling Priority/Allocation Retention Priority) dan dikontrol oleh perangkat
PCRF (Policy and Charging Rule Function) untuk mekanisme pentarifan.
PT. XL Axiata belum melihat teknologi End to End QoS sebagai faktor utama
dalam mempertahankan kualitas jaringan dan solusi utama akan tren penurunan
pertumbuhan pendapatan yang diakibatkan peralihan penggunaan layanan
konvensional (SMS dan suara) menjadi layanan OTT (Over The Top). Hal ini
terlihat dari belum adanya perencanaan mekanisme perawatan teknologi End to
End QoS dan belum dimanfaatkannya fitur THP/ARP pada produk PT. XL Axiata
saat ini. Padahal fitur THP/ARP bisa dimanfaatkan untuk mengembangkan bisnis
layanan data PT. XL Axiata, dimana kontribusi layanan data masih kecil untuk
pendapatan PT. XL Axiata yaitu hanya sekitar 18%.
Analisa strategi penerapan End to End QoS menggunakan teori manajemen
strategi, yang dilakukan dengan mengidenfikasi faktor terkait teknologi ini di
internal maupun eksternal, kemudian dipetakan menggunakan analisa SWOT
(Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats) dan QSPM (Quantitative
Strategic Planning Matrix) untuk menentukan strategi utama dan pendukung.
Berdasarkan hasil analisa SWOT, PT. XL Axiata berada di Kuadran I. Menurut
Pearce and Robinson (1998), perusahaan pada kuadran tersebut mempunyai posisi
strategis yang baik dan disarankan menggunakan strategi progresif, artinya PT.
XL Axiata dalam kondisi prima dan mantap, sehingga sangat dimungkinkan untuk
terus berekspansi, bertumbuh dan meraih kemajuan secara maksimal.
Agar penerapan strategi progresif berjalan dengan baik, diperluka perawatan
teknologi End to End QoS yang baik. Dari hasil analisa SWOT yang
dikombinasikan dengan QSPM, didapatkan bahwa mekanisme perawatan berkala
berdasarkan kombinasi periode waktu tertentu atau pertumbuhan jaringan
mendapatkan nilai yang lebih besar dibandingkan opsi tanpa perawatan dan
perawatan berdasarkan periode waktu atau pertumbuhan jaringan saja

ABSTRACT
Technology of End to End QoS (Quality of Services) is a traffic prioritization
technology in IP (Internet Protocol) -based network and the solution for delay
problem caused by IP network characteristics. In its development, THP/ARP
(Traffic Handling Priority/Retention Priority Allocation) feature is used for data
services prioritization and controlled by the PCRF (Policy and Charging Rule
Functin) for the pricing mechanism.
PT. XL Axiata have not seen the End to End QoS technology as a key factor in
maintaining the network quality and the main solution for revenue growth
decreasing trend as result of displacement use of conventional services (SMS and
voice) into OTT (over The Top) services. This is evident from the lack of planing
for maintenance mechanism for End to End technology and THP/ARP feature
have not been exploited on the PT. XL Axiata's product. Though the THP/ARP
feature can be used to develop PT. XL Axiata data services business, while the
contribution of data services is only about 18% for revenue of PT. XL Axiata.
Implementation strategy of End to End QoS analysis using strategy management
theory, by identifying associated internal and external factors with the technology,
then map it to SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats) and
QSPM (Quatitative Strategic Planning Matrix) analysis to determine primary and
supporting strategies.
Based on the result of the SWOT analysis, PT. XL Axiata is in Quadrant I and
according to Pearce and Robinson (1998), companies that are in the quadrant has
a good strategic position ans suggested using a progressive strategic, meaning
PT. XL Axiata in prime conditio and steady, so it is possible to continue to
expand, growing, and achive the maximum progress.
In order to make the progressive strategy implementation running well, it requires
good maintenance of End to End QoS technology. The result of SWOT combined
with QSPM analysis is the regular maintenance mechanism based on the
combination of a specific time period or network growth gain greater value than
no maintenance option, and maintenance options based on the time period only or
network growth only."
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T47068
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sagala, Jakson Harianto Johannes
"Teknologi End to End QoS Quality of Services adalah teknologi pemrioritasan trafik pada jaringan IP Internet Protocol dan solusi bagi permasalahan delay yang ditimbulkan oleh karakteristik jaringan IP. Dalam pengembangannya, dihasilkan fitur pemrioritasan terhadap layanan data, yaitu THP/ARP Traffic Handling Priority/Allocation Retention Priority dan dikontrol oleh perangkat PCRF Policy and Charging Rule Function untuk mekanisme pentarifan.PT. XL Axiata belum melihat teknologi End to End QoS sebagai faktor utama dalam mempertahankan kualitas jaringan dan solusi utama akan tren penurunan pertumbuhan pendapatan yang diakibatkan peralihan penggunaan layanan konvensional SMS dan suara menjadi layanan OTT Over The Top . Hal ini terlihat dari belum adanya perencanaan mekanisme perawatan teknologi End to End QoS dan belum dimanfaatkannya fitur THP/ARP pada produk PT. XL Axiata saat ini. Padahal fitur THP/ARP bisa dimanfaatkan untuk mengembangkan bisnis layanan data PT. XL Axiata, dimana kontribusi layanan data masih kecil untuk pendapatan PT. XL Axiata yaitu hanya sekitar 18 .Analisa strategi penerapan End to End QoS menggunakan teori manajemen strategi, yang dilakukan dengan mengidenfikasi faktor terkait teknologi ini di internal maupun eksternal, kemudian dipetakan menggunakan analisa SWOT Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats dan QSPM Quantitative Strategic Planning Matrix untuk menentukan strategi utama dan pendukung.Berdasarkan hasil analisa SWOT, PT. XL Axiata berada di Kuadran I. Menurut Pearce and Robinson 1998 , perusahaan pada kuadran tersebut mempunyai posisi strategis yang baik dan disarankan menggunakan strategi progresif, artinya PT. XL Axiata dalam kondisi prima dan mantap, sehingga sangat dimungkinkan untuk terus berekspansi, bertumbuh dan meraih kemajuan secara maksimal.Agar penerapan strategi progresif berjalan dengan baik, diperluka perawatan teknologi End to End QoS yang baik. Dari hasil analisa SWOT yang dikombinasikan dengan QSPM, didapatkan bahwa mekanisme perawatan berkala berdasarkan kombinasi periode waktu tertentu atau pertumbuhan jaringan mendapatkan nilai yang lebih besar dibandingkan opsi tanpa perawatan dan perawatan berdasarkan periode waktu atau pertumbuhan jaringan saja.
Technology of End to End QoS Quality of Services is a traffic prioritization technology in IP Internet Protocol based network and the solution for delay problem caused by IP network characteristics. In its development, THP ARP Traffic Handling Priority Retention Priority Allocation feature is used for data services prioritization and controlled by the PCRF Policy and Charging Rule Functin for the pricing mechanism.PT. XL Axiata have not seen the End to End QoS technology as a key factor in maintaining the network quality and the main solution for revenue growth decreasing trend as result of displacement use of conventional services SMS and voice into OTT over The Top services. This is evident from the lack of planing for maintenance mechanism for End to End technology and THP ARP feature have not been exploited on the PT. XL Axiata 39 s product. Though the THP ARP feature can be used to develop PT. XL Axiata data services business, while the contribution of data services is only about 18 for revenue of PT. XL Axiata.Implementation strategy of End to End QoS analysis using strategy management theory, by identifying associated internal and external factors with the technology, then map it to SWOT Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats and QSPM Quatitative Strategic Planning Matrix analysis to determine primary and supporting strategies.Based on the result of the SWOT analysis, PT. XL Axiata is in Quadrant I and according to Pearce and Robinson 1998 , companies that are in the quadrant has a good strategic position ans suggested using a progressive strategic, meaning PT. XL Axiata in prime conditio and steady, so it is possible to continue to expand, growing, and achive the maximum progress.In order to make the progressive strategy implementation running well, it requires good maintenance of End to End QoS technology. The result of SWOT combined with QSPM analysis is the regular maintenance mechanism based on the combination of a specific time period or network growth gain greater value than no maintenance option, and maintenance options based on the time period only or network growth only."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mahesa Adhitya Putra
"Jaringan Mobile Internet Protocol adalah suatu fitur yang terdapat pada IPv6 yang memungkinkan Mobile device dapat diidentifikasikan menggunakan IP tunggal walaupun terjadi perpindahan koneksi dari satu jaringan (Home Network) ke jaringan lain (Foreign Network) tanpa mengganggu proses aplikasi yang sedang berjalan. Performa jaringan akan diuji menggunakan threat (serangan) dan diukur dengan parameter transfer time, delay dan throughput. Aplikasi yang digunakan adalah FTP (File Transfer Protocol). Hasil penyerangan tersebut dibandingkan antara sebelum dan sesudah dilakukan penyerangan di Home Network dan Foreign Network. Serangan yang paling besar pengaruhnya adalah di Foreign Network dengan Denial of Service 24 thread, dimana transfer time meningkat 31.05%, delay meningkat 25.38% dan throughput menurun 18.97% dibandingkan dengan sebelum diserang.

Mobile Internet Protocol is a feature contained in IPv6 which enable Mobile device to be identified by using a single IP even though the connection is moved from a network (Home Network) to another network (Foreign Network) without intruding application processing. Network performance is tested using two threats and measured using transfer time, delay and throughput as parameters. The application used in the form is FTP (File Transfer Protocol). The results will be compared before and after attacked in Home Network and Foreign Network. The result shows that the most affected network is Foreign Network with 24 thread of Denial of Service, where transfer time increased 31.05%, delay increased 25.38% and throughput decreased 18.97% compared to before attack."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S47637
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rhaka Naufan Azmi
"ABSTRAK
Jaringan Mobile Internet Protocol adalah feature yang terdapat pada Ipv4 dan Ipv6 dan memungkinkan mobile device untuk dapat diidentifikasikan dengan menggunakan IP tunggal walaupun device tersebut berpindah dari satu jaringan (home network) ke jaringan lainnya (foreign network). Proses perpindahan tersebut dinamakan handover yang dibedakan menjadi horizontal dan vertical handover. Untuk mengetahui performa jaringan dengan kedua jenis handover tersebut, dapat diukur beberapa parameter QoS seperti throughput, delay, packet loss dan transfer time. Skripsi ini menggunakan aplikasi game flash yang akan diukur QoSnya. Pengukuran dilakukan dengan cara memainkan aplikasi antara server dan client. Dari hasil pengukuran QoS, dapat dilihat bahwa proses horizontal handover memiliki performa yang lebih baik dibandingkan proses vertical handover. Selisih performa skenario vertical handover dengan horizontal handover untuk parameter throughput, delay, packet loss, dan transfer time adalah 21,61%, 18,43%,20% dan 23,48%.

Abstract
Mobile Internet Protocol is a network feature contained in the IPv4 and IPv6 and enable mobile devices to be identified by using a single IP even though the device is moved from one network (home network) to another network (foreign network). Transfer process is called handover is divided into horizontal and vertical handover. To find out the network performance with both types of handover, the QoS can be measured several parameters such as throughput, delay, packet loss and transfer time. This thesis uses flash game application to be measured QoSnya. Measurements were performed by means play between server and client applications. Of QoS measurement results can be seen that the horizontal handover has better performance than the vertical handover process. Difference in the performance of vertical handover scenarios with horizontal handover to the parameters throughput, delay, packet loss, and transfer time is 21.61%, 18.43%, 20% and 23.48%."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S43552
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
E Diamond C P
"ABSTRAK
Jaringan Mobile IPv6 mendukung Mobile Node untuk tetap terhubung kepada
titik akses jaringan dan berpindah ke titik akses lain tanpa harus melakukan
koneksi ulang. Pada jaringan vertical mobile, perpindahan titik akses disebut
handover yang dan didukung dengan dua jenis metode komunikasi antara
Correspondent Node dengan Mobile Node, yaitu Bidirectional Tunneling dan
Route Optimization. Untuk mengetahui performansi jaringan pada kedua jenis
metode komunikasi tersebut, dibuat suatu jaringan MIPv6 sederhana dan diukur
beberapa parameter performansi seperti transfer time, delay, dan throughput. Pada
skripsi ini akan digunakan aplikasi File Transfer Protocol (FTP).
Hasil pengukuran membuktikan bahwa transfer time dengan metode komunikasi
Route Optimization lebih cepat 8.82% pada Home Link dan lebih cepat 32.49%
pada Foreign Link, delay dengan metode komunikasi Route Optimization lebih
kecil 8.85% pada Home Link dan lebih kecil 32.50% pada Foreign Link, dan
throughput dengan metode komunikasi Route Optimization meningkat sebesar
9.71% pada Home Link dan meningkat sebesar 47.71% pada Foreign Link.

Abstract
Mobile IPv6 networks support Mobile Nodes to stay connected to the network
access point to another without having to do a connection reset. On the network
the mobile vertical displacement called handover and is backed with two methods
or communication between Mobile Node and Correspondent Node with
Bidirectional Tunneling and Route Optimization. To find out which network
performance on both types of communication methods, has made a simple MIPv6
network and be measured several parameter such as transfer time, delay, and
throughput. Here will be using File Transfer Protocol (FTP) application.
The result prove that the transfer time measurement with Route Optimization
method 8.82% faster on the Home Link and 32.49% faster on the Foreign Link,
delay measurement with Route Optimization method 8.85% faster on the Home
Link and 32.50% faster on the Foreign Link, throughput measurement with Route
Optimization method increase 9.71% on the Home Link and increase 47.71% on
the Foreign Link."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S43313
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Jihan Prama Nurahman
"Mobile IPv6 adalah teknologi jaringan komputer yang mendukung mobilitas user untuk berpindah dari satu jaringan ke jaringan lain tanpa harus memutuskan koneksi. Pada skripsi ini akan dirancang sebuah jaringan IPv6 Mobile dengan menggunakan konfigurasi Bidirectional dan menggunakan aplikasi video streaming. Kemudian akan dilakukan penyerangan dengan menggunakan metode DDoS (Distributed Denial of Service) terhadap jaringan saat melakukan streaming video dan akan dilihat efek dari serangan tersebut dengan mengamati kualitas video dan QoS dengan menggunakan parameter seperti bit rate, frame rate, throughput, delay dan packet loss. Dari pengujian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa serangan yang memiliki efek terbesar adalah serangan yang dilakukan dengan menggunakan 24 thread dan saat berada di foreign network. Dari pengukuran didapat hasil rata-rata penurunan dalam persen dari parameterparameter tersebut yaitu 67,503% untuk pengukuran frame rate, 38,567% untuk pengukuran bit rate, 61,144% untuk pengukuran throughput, 137,893% untuk pengukuran delay, dan 40,07% untuk pengukuran packet loss.

Mobile IPv6 is a network technology that supports user mobility to move from one network to another network without having to disconnect the connection. In this skripsi a Mobile IPv6 network will be desingned with bidirectional configuration and will be used for video streaming application. Then performed using the DDoS (Distributed Denial of Service) attack on the current network to stream video and will see the effects of these attacks by observing the quality of video and QoS by using parameters like bit rate, frame rate, throughput, delay, and packet loss. From the test, it can be concluded that the attack which have the biggest effect on the network is the attack which use 24 threads and when the mobile node at the foreign network. Based on the test the average for every parameters is 67,505% for frame rate, 38,567% for bit rate, 61,144% for throughput, 137,893% for delay, and 40,07% for packet loss."
Depok: Universitas Indonesia, 2013
S47708
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ghiffari Aulia
"Pada skripsi ini akan dibangun suatu jaringan sederhana untuk mengamati performansi aplikasi transfer file pada jaringan IPv6 tunneling GRE dan ISATAP beserta perbandingannya. Tunneling IPv6 adalah fitur pada jaringan IPv6 untuk membantu migrasi jaringan IPv4 ke IPv6 secara bertahap. Pada proses integrasi ke jaringan tunneling, pemilihan tipe tunneling harus berdasarkan aplikasi yang dijalankan. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk membandingkan kedua tipe tunneling (GRE dan ISATAP) pada FTP berdasarkan parameter-parameter QoS. Parameter-parameter QoS yang dibandingkan merupakan parameter penting untuk menentukan tunneling mana yang lebih baik dalam mengantarkan paket TCP.
Throughput pada jaringan tunneling ISATAP mengalami kenaikan sebesar 0,15% dari throughput pada jaringan tunneling GRE. Delay juga tidak banyak berbeda, pada tunneling ISATAP delay hanya menurun sebesar 0,98%. Perbedaan yang signifikan terjadi pada packet loss dimana ISATAP mempunyai packet loss yang lebih besar, yaitu 7,488% dibandingkan packet loss pada GRE yang bernilai 5,562%. Oleh karena itu, tunneling GRE lebih baik digunakan pada aplikasi FTP jika koneksi antar router yang membentuk tunnel tidak stabil dan sering mengalami gangguan interferensi yang menyebabkan paket hilang saat pengiriman file.

This thesis will design a testbed to measure file transfer performance on IPv6 tunneling GRE and ISATAP including the comparison. IPv6 tunneling is a feature in IPv6 to help network migrate from IPv4 network to IPv6 network gradually. In the process of integration, choosing the type of tunneling has to be based on running application on the network. This paper aims to compare two type of tunneling (GRE and ISATAP) on FTP by referring to their QoS parameters. These QoS parameters are important to select the best tunneling type between GRE and ISATAP when transporting TCP packets.
ISATAP tunneling throughput on the network has increased by 0.15% of the throughput on the network GRE tunneling. Delay is also not much different, the ISATAP tunneling delay only decreased by 0.98%. Significant differences occurred in which the ISATAP packet loss have a greater packet loss, which is 7.488% as compared to the GRE packet loss is 5.562%. Therefore, GRE tunneling is better used on FTP when connection between the routers making the tunnel is not stable and often get interference that can make packet lost during file transfer.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S44402
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Taofik Haryanto
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S39966
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anton
"Teknologi VSAT network sebagai altematif jalur akses komunikasi data privat telah digunakan sejak lama. Jaringan VSAT mempunyai banyak keunggulan dibandingkan jaringan akses lain seperti ; fleksibel, easy set-up dan high availability. Multiple date rate baik pada sisi outbound dan inbound menjamin fleksibilitas dengan sistem monitoring jaringan (Network Monitoring System) yang terintegrasi yang menjadi salah satu nilai tambah tersendiri [3]. Dominasi protokol TCP/IP menyebabkan TCP digunakan sebagai salah satu protocol transport yang utama. Namum implementasi TCP pada kanal satelit memiliki banyak kelemahan, diantaranya adalah ketidakmampuan TCP untuk memenuhi bandwidth satelit yang tersedia [6]. Salah satu solusi untuk memperbaiki sistem VSAT konvensional adalah dengan sistem VSATIP. VSATIP adalah solusi sistem akses untuk Jaringan TCP/IP penuh melalui VSAT yang sudah mendukung perbaikan kinerja TCP melalui TCP Spoofing [7]. TCP spoofing adalah mekanisme terminasi Acknowlegment secara lokal, dengan cara seperti ini pengirim TCP dapat meningkatkan utilisasi jaringan karena tidak perlu menunggu respon dari penerima TCP sehingga lebih maksimal dalam memanfaatkan bandwidth satelit yang ada. Perbandingan Penggunaan TCP spoofing dengan TCP unspoofed (konvensional) pada aplikasi FTP dalam jaringan VSATIP menunjukkan kemampuan TCP spoofed dalam mengisi kapasitas jaringan hingga 71% dari kapasitas kanal inbound dan 27% dari kapasitas kanal outbound, dibandingkan dengan TCP konvensional (unspoofed) yang hanya mampu mengisi 46% kapasitas kanal inbound dan 7% kapasitas kanal outbound yang tersedia."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S40202
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suyudiana
"IPv6 memiliki banyak keunggulan dibandingkan IPv4. Salah sam keunggulan IPv6 adalah kemampuannya clalam melakukan labeling sehingga qnalilv Q/'service dari sluatu pengiriman lelap texjaga. I-lal ini sangal pemlng khususnya untuk aplikasi real time. Kemampuan melakukan labeling tersebut dilakukan oleh header _/law label. Belum banyak penelitian mengenai kemampuan header flow label terkait clengan pengaruhnya terhadap uujuk kerja jaringan. Skripsi ini merupakan salah salu benluk penelilian lerhadap pengaruh dari header flow label dengan menggunakanjaringan les! ber/ yang dibangun oleh lima buah PC.
Dalam skripsi ini dilakukan pengujian terhaclap parameter laleucy , llzrougllpur dan round frip lime (RTT) pada kondisi dimana header flow label aktif dan tidal; aktif. Pengujian dilakukan untuk pakcl yang berbeda yaitu FTP dan ICMP. Hasil pengujian menunjukkan bahwa terbukti header flow label mempengaruhi unjuk kexja jaringan. Hal ini dilunjukkan dengan perbedaan lcuetrcry dan rhrouglzpuz, dimana jil-ca heacler_flaw label diaktifkan. maka larency akan mengecil sampai dengan 130 %, sedangkan flu-ouglrpm membesar sampai 68,10 %.
Pada pengujian untuk pakel ICMP, header _/low label tidak lerlalu berpcngaruh bahkan harnpir tidak ada pengaruhnya. Hal ini dilandai dengan hasil pengujian yang hanya menunjukkan perbedaan sebesar 0,000l4 % untuk IC MP l6 byle dan 0,00042 % untuk ICMP 64 byle."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S39951
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>