Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 225502 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kautsarina Adam
"Beberapa tahun terakhir, perdagangan elektronik menjadi suatu fenomena untuk kepentingan pemerintah, bisnis, dan peneliti. pemerintah untuk menggiatkan ekonomi digital sebagai roda penggerak pertumbuhan ekonomi tidak bisa dilepaskan dari peran kedl dan menengah dalam mengadopsi perdagangan elektronik. Tujuan dari studi ini adalah untuk memberikan gambaran secara rmengenai penelitian adopsi e-commerce oleh pelaku UKM di Indonesia dengan cara tinjauan literatur terstruktur. Berdasarkan uran literatur antara tahun 2011 - 2016 yang menghasilkan sebanyak 13 publikasi dengan kata kunci spesifik, yaitu usaha kecil enengah bidang perdagangan elektronik di Indonesia (dalam bahasa Inggris), ditemukan berbagai pengetahuan dan wilayah studi nyakdibahas sejauh ini. Dengan memberikan potensi studi, maka diharapkan dapat membantu menjawab isu terkini dalam topik ecommerce oleh UKM di Indonesia, sehingga kebutuhan data yang belum tersedia dapat digali pada kesempatan riset lain."
Puslitbang SD3PI Balitbang Kominfo, 2016
384 JPPKI 7:1 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Nabila Radityanti
"Skripsi ini menganalisis apakah peraturan perundang-undangan di Indonesia telah memberikan perlindungan terhadap kepentingan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah UMKM dan/ atau industri dalam negeri dalam perdagangan elektronik lintas batas cross-border e-commerce atau tidak dengan membandingkan peraturan perundang-undangan serupa di Republik Rakyat Cina, serta mencari tahu bagaimana seharusnya peraturan perundangan-undangan melindungi UMKM dan/atau industri dalam negeri dan kepentingannya dalam cross-border e-commerce. Dengan melakukan penelitian yuridis-normatif, dapat disimpulkan bahwa peraturan perundang-undangan di Indonesia belum dapat memberikan perlindungan terhadap UMKM dan/ atau industri dalam negeri dan kepentingannya dalam cross-border e-commerce apabila dibandingkan dengan Republik Rakyat Cina. Republik Rakyat Cina telah mengeluarkan beberapa peraturan yang dikhususkan pada cross-border e-commerce yang dapat melindungi industri dalam negeri termasuk UMKM, seperti perpajakan dan bea masuk dalam transaksi cross-border e-commerce, pembatasan transaksi, dan pembatasan komoditas yang dapat diimpor melalui cross-border e-commerce, sedangkan Indonesia belum cukup dalam mengatur hal tersebut. Peraturan yang diberlakukan oleh Republik Rakyat Cina penting untuk diterapkan terutama untuk melindugi produk UMKM dan/ atau industri dalam negeri dari produk impor dari cross-border e-commerce. Oleh karena itu, pemerintah dapat mempertimbangkan untuk merevisi peraturan perundang-undangan yang telah ada atau menerbitkan peraturan perundang-undangan yang dikhususkan untuk melindungi UMKM dan/ atau industri dalam negeri dan kepentingannya dalam cross-border e-commerce.

This undergraduate thesis analyzed whether Indonesias laws and regulations has provide protection towards Micro, Small, and Medium Enterprises MSMEs and or domestic industry interests in cross border e-commerce or not by comparing such laws and regulations in Peoples Republic of China, and how should the laws and regulations provide protection towards MSMEs and or domestic industry in cross border e commerce. By conducting juridical normative research, it concludes that Indonesia has not fully provide protection towards MSMEs and or domestic industry interest in cross border e commerce if compared to Peoples Republic of China. Peoples Republic of China has enacted several regulations that are specialized for cross border e commerce which provide protection towards domestic industry including MSMEs, such as cross border e commerce taxation and duties, transaction limit, and limitation of commodities on cross border e commerce import while, Indonesia has not fully provide to enact such laws and regulations. The laws and regulations that Peoples Republic of China enacted are important to be implemented, especially to protect MSMEs and or domestic industry products from the imported products via cross border e-commerce. Therefore, the government should consider revising the prevailing laws and regulations or promulgate laws and regulations that are specialized to protect MSMEs and its interests in cross border e-commerce.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irene Sherlyta Gloria
"ABSTRAK
Tesis ini membahas mengenai pengaruh kualitas sistem, layanan, dan informasi terhadap intensi pengguna jasa E-Commerce di Indonesia untuk kembali menggunakan layanan Online-to-Offline O2O . Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode riset deskriptif cross sectional. Pada penelitian ini digunakan sebagian Model Sistem Informasi DeLone McLean untuk menentukan variabel-variabel pengukuran terhadap intensitas penggunaan. Melalui penyebaran kuesioner, didapatkan data dari 111 responden yang berusia 16 tahun keatas dan pernah berbelanja online menggunakan layanan Online-to-Offline O2O . Setelah melakukan pengujian data menggunakan regresi linier berganda, diperoleh hasil bahwa dari 3 variabel, hanya variabel kualitas sistem dan kualitas informasi yang dapat mempengaruhi secara positf dan signifikan terhadap intensi penggunaan kembali layanan O2O di masa depan. Selain itu, ditemukan juga bahwa masih banyak responden yang tidak mengetahui layanan O2O sehingga dari penelitian ini menyarankan perusahaan-perusahaan E-Commerce untuk meningkatkan awareness terhadap layanan O2O kepada penggunanya agar layanan O2O dapat dimanfaatkan secara maksimal bagi keuntungan dan keberlangsungan perusahaan.

ABSTRACT
This thesis discusses about the influence of system, information, and service quality toward the intention of E Commerce users in Indonesia to repurchase using Online to Offline O2O again. This is a quantitative research which applying cross sectional descriptive research. In this research, DeLone McLean Information System model is used to determine the measurement variables toward usage intention. Through questionnaire distribution, there are 111 respondents acquired with age 16 years old and above and they have ever shopped online using Online to Offline O2O service. According to the multiple linier regression test, the results state that from the 3 variables, only system quality and service quality which positively and significantly influence the intention to repurchase using Online to Offline O2O service in the future. In addition, it is also found that there are still many respondents who do not know the O2O service, hence, this research advises E Commerce companies to increase awareness of O2O service to their users so that O2O service can be utilized maximally to increase profit and sustainability of the company."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadira Qanita
"Di Indonesia, ketatnya persaingan antar m-commerce membuat m-commerce berlomba-lomba menerapkan strategi pemasaran terbaik dan menarik demi meningkatkan gross merchandise value (GMV), dan menciptakan repeat purchase. Terlebih, konsumen Indonesia yang tergolong shifters menjadikannya ingin menikmati layanan berbelanja tidak hanya dari satu m-commerce. Retensi dan kontinuitas menjadi tantangan sendiri, sementara daily active users (DAU) menjadi faktor penting untuk mendorong GMV, yakni metrik yang krusial bagi kelangsungan m-commerce. Gamifikasi sebagai penerapan desain game ke dalam konteks non-game, menjadi strategi terkini bagi para m-commerce. Gamifikasi dalam m-commerce yang didesain memiliki insentif, memberi motivasi khusus untuk pengguna menggunakan kembali aplikasi berbelanja, sehingga memengaruhi DAU yang dapat menstimulasi tingginya GMV m-commerce. Untuk itu, penelitian ini dilakukan demi mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi intention to engage in gamificaton, dan pengaruhnya terhadap brand attitude dan continuance intention dalam menggunakan aplikasi berbelanja. Penelitian didasari oleh technology acceptance model (TAM) dengan menambahkan variabel perceived social influence, satisfaction, dan continuance intention. Survei terhadap 590 presponden dilakukan melalui kuesioner terstruktur, dan data dianalisis menggunakan Structural Equation Method (SEM). Hasil yang diperoleh adalah perceived usefulness, perceived social influence, perceived enjoyment dari gamifikasi memiliki pengaruh terhadap intention to engage in gamification dan brand attitude serta intention to engage in gamification dan brand attitude memiliki pengaruh terhadap satisfaction dan continuance intention.

M-commerce competition in Indonesia is heating up, thus pushing m-commerce firms to redefine their strategies, make the best and the most interesting offering in order to acquire new customers, boost repeat purchase, and achieve desired gross merchandise value (GMV). Its no surprise that in Indonesia, customers tend to be shifters, means they enjoy shopping and interacting with several m-commerce, hence making them to be less-engage. With ever-expanding presence of m-commerce, the importance of engagement and continuity have never been greater. Engagement and continuity metrics vary, but in m-commerce, GMV metric provides insight into companys growth and sustainability. And measuring daily active users (DAU), represents how frequent shoppers using the m-commerce app that will affect its GMV valuation. Gamification is the application of game-thinking in non-game contexts, and has become a strategic imperative for business and marketing. Shopee using gamification to incentivize and indulge shoppers through structural rewards, that will drive engagement and re-usage (DAU) of the app. Therefore, this study aims to find out factors that affect intention to engage in gamification, and its influence on brand attitude and continuance intention in using Shopee as a gamified m-commerce app. This study exerts a technology acceptance model (TAM) with the addition of perceived social influence and perceived enjoyment to the original model. While intention to engage in gamification, brand attitude, and satisfaction predict continuance intention.  Data is collected through a structured questionnaire, and 590 valid responses are analyzed using validity and reliability test, continued by Structural Equation Method (SEM). Findings of this study reveal that perceived usefulness, perceived social influence, perceived enjoyment of gamification have influence on the intention to engage in gamification and brand attitude. Furthermore, intention to engage in gamification and brand attitude has an influence on satisfaction and continuance intention in using Shopee."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Christyanto Noviantoro
"Eksistensi teknologi informasi dengan segala bentuk perkembangannya yang salah satunya telah dimanfaatkan dalam aktivitas e-commerce disamping menjanjikan sejumlah harapan, pada saat yang sama juga melahirkan berbagai permasalahan hukum. Pada kenyataannya permasalahan hukum yang muncul lebih banyak merugikan konsumen. Dalam rangka mewujudkan perlindungan konsumen, perlu dilakukan kajian yang lebih mendalam mengenai e-commerce yang dapat ditinjau dari berbagai aspek khususnya aspek yuridis. Pokok permasalahan dalam penelitian ini antara lain mengenai apakah yang menjadi karakteristik aktivitas e-commerce hingga menjadi unsur khas dan pembeda dari perjanjian konvensional serta dampaknya terhadap permasalahan hukum yang muncul; mengingat sampai dengan saat ini belum ada regulasi yang secara khusus mengatur tentang e-commerce maka tindakan apa saja yang perlu di lakukan oleh pihak-pihak terkait dalam rangka memberikan perlindungan konsumen bilamana terjadi permasalahan hukum dalam aktivitas e-commerce/serta efektifitas KUH Perdata sebagai dasar hukum perjanjian maupun dasar hukum untuk menyelesaikan sengketa yang muncul dalam aktivitas e-commerce. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kepustakaan (library research) yang bersifat yuridis normatif dengan memanfaatkan sumber bahan pustaka sebagai data sekunder. Pada prinsipnya aktivitas e-commerce tidak berbeda dengan perjanjian konvensional, yang membedakan hanyalah sarana yang dipergunaan. Belum adanya regulasi yang secara khusus mengatur tentang e-commerce, bukan berarti terjadi kekosongan hukum, karena e-commerce akan diatur oleh hukum perjanjian non elektronik yang berlaku, yaitu Buku III KUH Perdata . Demikian pula bila terjadi sengketa, para pihak dapat mencari penyelesaiannya dalam ketentuan tersebut. mencermati perkembangan aktivitas e-commerce di Indonesia, maka untuk menjamin kepastian hukum dan upaya untuk mewujudkan perlindungan konsumen, sudah selayaknya bila pemerintah membentuk regulasi yang secara khusus mengatur tentang e-commerce serta memberlakukan standardisasi penyelenggaraan e-commerce bagi para pelaku usaha."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2006
S21342
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Christian Robert Oktavianus
"Penelitian ini bermula dari fenomena UMKM yang menggunakan E-commerce serta sedang berkembang saat ini. Penelitian ini menguji pengaruh antara aspek pemasaran dan aspek operasi terhadap kinerja usaha pada UMKM di Indonesia. Penelitian ini juga menyelidiki peran E-commerce experience dan firm size dalam memoderasi hubungan antara dampak penggunaan E-commerce pada aspek operasi dan pemasaran terhadap kinerja UMKM di Indonesia.
Penelitian ini menggunakan data survei sebanyak 120 responden yaitu UMKM yang menggunakan E-commerce di Indonesia. Teknik analisis data yang digunakan adalah regresi linear berganda untuk mengetahui pengaruh aspek operasi dan aspek pemasaran terhadap kinerja. Serta, untuk mengetahui peran moderat firm size dan E-commerce experience dengan menggunakan analisis regresi moderat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa aspek operasi dan aspek pemasaran memberi pengaruh yang signifikan pada kinerja UMKM yang menggunakan Ecommerce. Sedangkan, firm size dan E-commerce experience dalam memoderasi aspek operasi dan aspek pemasaran terhadap kinerja, masing-masing menunjukkan hasil yang tidak berpengaruh secara signifikan.

This study is initially from Indonesian SMEs which using E-commerce phenomenon. This study is to distinguish the impacts of E-commerce on marketing and operations aspects and investigate how these impacts have affected performance. This study also investigates moderating roles of firm size and Ecommerce experience between operations and marketing effect on business performance.
This study using survey data from 120 responses of Indonesian SMEs in adopting E-commerce. The analysis used a multiple linear regression to determine the effect of operations and marketing effect on performance. And verified the roles of size and E-commerce experience using moderated regression analysis.
The results show that operations and marketing aspects of E-commerce have strong impacts significantly on performance of SMEs while firm size and Ecommerce experience have no impact significantly between operations and marketing effect on business performances.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S52911
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Revino Irsali Vaditra
"ABSTRAK
Electronic commerce e-commerce merupakan kegiatan perdagangan yang dilakukan melalui sistem elektronik. Akibat adanya fenomena beralihnya kegiatan perdagangan konvensional kepada e-commerce khususnya di Indonesia, timbul juga permasalahan hukum terkait hal tersebut. Skripsi ini membahas mengenai dasar pengaturan e-commerce di Indonesia. Selain itu dibahas juga mengenai tanggung jawab yang diberikan oleh hukum di Indonesia kepada pihak penyedia platform e-commerce yang berbasis user generated content UGC sebagai pihak yang menyelenggarakan sarana perdagangan melalui sistem elektronik. Skripsi ini juga menganalisis mengenai Surat Edaran Menteri Kominfo No. 5 Tahun 2016 mengenai batasan tanggung jawab antara pihak penyedia platform dan pihak merchant yang terjadi didalam e-commerce UGC. Penelitian ini dilakukan dengan metode normatif empiris. Hasil penelitian menunjukan bahwa, mengenai kegiatan e-commerce sampai saat ini diatur didalam UU Perdagangan Tahun 2014, UU ITE, dan PP 82 Tahun 2012, selain itu untuk mengisi kekosongan hukum digunakan peraturan terkait kegiatan perdagangan konvensional. Berdasarkan ketentuan UU Perdagangan, UU ITE, UU Hak Cipta, dan UU Perlindungan Konsumen, pihak penyedia platform e-commerce UGC bertanggung jawab terhadap seluruh konten yang terdapat didalam platform yang dikelolanya. SE No.5 Tahun 2016 tidak dapat menjadi dasar hukum untuk memberikan batasan tanggung jawab bagi penyedia platform UGC karena ldquo;baju rdquo; surat edaran yang tidak termasuk dalam hierarki perundang-undangan di Indonesia. Dikeluarkannya surat edaran tersebut oleh kementerian Kominfo dirasa kurang tepat, karena kominfo seharusnya mengatur mengenai penggunaan sistem elektronik dalam suatu kegiatan bisnis secara internal, dan tidak pada konteks komersia

ABSTRACT
E-commerce is a trading activity conducted through electronic systems. Due to the phenomenon of the shift of conventional trading activities to e commerce especially in Indonesia, there are legal issues related to it. This thesis discusses the legal basis of e commerce in Indonesia, discusses the responsibilities given by law in Indonesia to the user generated content e commerce providers as means of trading through electronic systems, and also analyzes the Circular Letter of the Minister of Communication and Information Technology No. 5 of 2016 concerning the limitation of liability between the e commerce UGC and the Merchant. This research is done by analytical descriptive method. The results show that, Indonesian e commerce activities regulated in KUHD, the Trade Act of 2014, EIT act, and GR 82 Year 2012, in addition to fill the legal void used rules related to conventional trading activities. Under the terms of the Trade Law, the EIT Act, the Copyright Act, and the Consumer Protection Act, UGC 39 s e commerce platform providers are responsible for all content contained within the platform they manage. CL No. 5 of 2016 can not be the legal basis for setting limits on liability for UGC e commerce because circulars letter are not included in the hierarchy of legislation in Indonesia. The release of the circular by the Ministry of Communications and Informatics is deemed inadequate, as it should regulate the use of electronic systems in an internal business activity, and not in a commercial context."
2017
S68301
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Made Satvika Iswari
"Penggunaan e-business untuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan investasi Teknologi Informasi yang penting untuk menentukan pengembangan fungsional dan profitabilitas organisasi. E-business dapat dipandang sebagai enabler untuk pertumbuhan bisnis, persaingan yang efektif, dan inovasi dalam UMKM. Namun, UMKM sering kali enggan untuk mengadopsi e-business karena kurangnya kemampuan manajerial TI. Padahal, UMKM memainkan peran yang vital dalam perekonomian suatu negara karena kontribusinya yang signifikan dalam hal output, export, dan tenaga kerja. Adopsi e-business pada UMKM seyogyanya mudah digunakan, minimum customization, dan tidak dibebankan pengadaan infrastruktur. Namun, masing-masing UMKM memiliki karakteristik yang sangat beragam, sehingga one-size-fits-all system bukanlah solusi yang tepat. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, penelitian ini menghasilkan sebuah arsitektur platform e-business yang bersifat fleksibel dan dapat digunakan secara optimal oleh seluruh organisasi, khususnya UMKM di Indonesia, berdasarkan karakteristik organisasinya. Arsitektur platform e-business dibangun dengan menggunakan Framework Software Product Line Engineering (SPLE). Aplikasi e-business yang dihasilkan melalui arsitektur platform e-business dapat digunakan secara optimal oleh seluruh UMKM yang memiliki karakteristik yang sangat beragam. Untuk memfasilitasi karakteristik organisasi yang sangat beragam, digunakan pendekatan machine learning, yaitu clustering, dan recommendation system untuk menentukan kebutuhan UMKM terhadap aplikasi e-business. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif untuk pengumpulan data, analisis, dan evaluasi. Pengumpulan data dilakukan melalui survei terhadap 115 UMKM yang tersebar di beberapa provinsi di Indonesia. Berdasarkan evaluasi, arsitektur platform e-business yang dihasilkan bersifat loosely coupling, high cohesion, dan low complexity. Sementara akurasi dari rekomendasi aplikasi e-business adalah sebesar 0,8 dari nilai maksimum 1, yang dinilai cukup baik. Dengan demikian, diharapkan UMKM dapat menggunakan aplikasi e-business yang sesuai dengan karakteristik organisasinya. Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan adopsi e-business pada organisasi, khususnya UMKM di Indonesia.

The use of e-business for Micro, Small, and Medium Enterprises (MSMEs) is an important Information Technology investment to determine the functional development and profitability of the organization. E-business can be seen as an enabler for business growth, effective competition, and innovation in MSMEs. However, MSMEs are often reluctant to adopt e-business due to a lack of IT managerial skills. In fact, MSMEs play a vital role in a country's economy because of their significant contribution in terms of output, exports, and labor. The adoption of e-business in MSMEs should be easy to use, minimum customization, and not be charged with infrastructure procurement. However, each MSME has very diverse characteristics, so a one-size-fits-all system is not the right solution. To overcome these problems, this research produces an e-business platform architecture that is flexible and can be used optimally by all organizations, especially MSMEs in Indonesia, based on the organization characteristics. The e-business platform architecture is built using the Software Product Line Engineering (SPLE) Framework. E-business applications generated through the e-business platform architecture can be used optimally by all MSMEs that have very diverse characteristics. To facilitate the very diverse characteristics of the organization, machine learning approaches, namely clustering, and recommendation systems are used to determine the requirements of MSMEs for e-business applications. This study uses a quantitative approach for data collection, analysis, and evaluation. Data was collected through a survey of 115 MSMEs spread across several provinces in Indonesia. Based on the evaluation, the resulting e-business platform architecture is loosely coupling, high cohesion, and low complexity. Meanwhile, the accuracy of the recommendation for e-business applications is 0.8 from the maximum value of 1, which is considered quite good. Thus, it is hoped that MSMEs can use e-business applications that are in accordance with the characteristics of their organizations. The results of this study are expected to increase the adoption of e-business in organizations, especially MSMEs in Indonesia."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2021
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hartanto Budiman
Depok: Universitas Indonesia, 2010
S22213
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Winona Devina
"Skripsi ini menganalisis fakta terkait posisi dominan yang ditimbulkan dari akuisisi Tokopedia oleh Tiktok menurut Hukum Persaingan Usaha di Indonesia serta akibat hukum terhadap posisi dominan dalam big data yang dimiliki Tiktok dalam pasar e-commerce menurut Hukum Persaingan Usaha di Indonesia. Skripsi ini disusun dengan menggunakan metode penelitian yuridis normatif, di mana data yang digunakan berasal perundang-undangan, artikel-artikel, beserta buku-buku. Pada faktanya, Tokopedia dan TikTok Shop tidak memenuhi kriteria batasan penguasaan pangsa pasar yang dimaksudkan oleh Pasal 25 ayat (2) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 sehingga dugaan penyalahgunaan posisi dominan tidak terbukti. Namun, TikTok diketahui menguasai penetrasi media sosial di Indonesia sebesar 73% yang menunjukkan bahwa TikTok mempunyai posisi dominan dalam pangsa pasar media sosial di Indonesia, walaupun tidak di dalam pangsa pasar e-commerce. Hal tersebut dapat dikaitkan dengan interaksi data dari media sosial TikTok dengan Tokopedia yang berada di bawah kendali TikTok. Interaksi ini dapat berakibat pada potensi penyalahgunaan dan penguasaan big data, di mana big data tersebut berkaitan erat dengan konsep fasilitas esensial (essential facility). Oleh sebab itu, TikTok memiliki potensi untuk memonopoli pasar dengan memanfaatkan fasilitas esensial berupa big data konsumen Indonesia yang dimilikinya. Agar hukum persaingan usaha yang diimplementasikan dapat relevan dengan teknologi yang semakin berkembang seiring berjalannya waktu, KPPU perlu mempertimbangkan pemanfaatan big data dalam menentukan posisi dominan sehingga persaingan usaha yang tidak sehat dapat dicegah.

This thesis analyzes the facts related to the dominant position that resulted from the acquisition of Tokopedia by Tiktok according to Antitrust Law in Indonesia and the legal consequences of the dominant position in big data owned by Tiktok in the e-commerce market according to Antitrust Law in Indonesia. This thesis is prepared using a normative juridical research method, where the collected data comes from existing laws, articles, and books. In fact, Tokopedia and TikTok Shop do not meet the criteria for market share control limits defined by Article 25 paragraph (2) of Law Number 5 Year 1999 and therefore the presumption of abuse of dominant position is not proven. However, TikTok is known to control social media penetration in Indonesia by 73%, which shows that TikTok has a dominant position in the social media market share in Indonesia, although not in the e-commerce market share. This can be associated with the data interaction from TikTok's social media with Tokopedia, which is under TikTok's control. This interaction may lead to the potential of misuse and control of big data, where big data is closely related to the concept of essential facility. As a result, TikTok has the potential to monopolize the market by exploiting the essential facility of Indonesian consumers' big data. In order to make the implemented antitrust law relevant to the developing technology over time, KPPU needs to consider the utilization of big data in determining the dominant position thus unfair business competition can be prevented."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>