Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 148415 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rina Rahmawati
"ABSTRAK
Kurkumin merupakan senyawa polifenol yang umumnya terdapat pada
rimpang kunyit (Curcuma longa L.). Setelah pemberian peroral, kurkumin dalam
tubuh akan segera dimetabolisme melalui proses reduksi maupun konjugasi. Oleh
karena itu, kadar kurkumin di dalam darah sangat kecil sehingga diperlukan metode
bioanalisis yang selektif dan sensitif. Metode Kromatografi Cair Kinerja Ultra Tinggi
? Tandem Spektrometer Massa (KCKUT-SM/SM) yang spesifik dan cepat telah
dikembangkan dan divalidasi untuk menetapkan kadar kurkumin dalam plasma
manusia menggunkan diazepam sebagai baku dalam. Pemisahan dilakukan
menggunakan kolom C18 Acquity® Waters, UPLC BEH 1,7 μm, 2,1 x 100 mm, fase
gerak asam format 0,15% - Asetonitril (50:50), laju alir 0,5 mL/menit dengan metode
preparasi sampel ekstraksi cair-cair menggunakan campuran larutan etil asetatmetanol
(95:5). Mode ionisasi yang digunakan adalah multiple reaction monitoring
(MRM) dengan mode Electrospray ionization positif dengan nilai m/z berturut-turut
369,05 > 176,95 dan m/z 284,95 > 193 untuk kurkumin dan diazepam. Metode
bioanalisis menunjukkan presisi dan akurasi yang baik dengan nilai % KV dan % bias
< 15% untuk semua konsentrasi (QCL, QCM dan QCH) dengan nilai kurva kalibrasi
yang linear (r = 0,999) pada rentang 1 ? 100 ng/mL dan nilai LLOQ untuk senyawa
kurkumin sebesar 1,0 ng/mL. Metode ini telah diaplikasikan untuk menentukkan
kadar kurkumin dalam plasma 1 orang sehat yang telah diberi sediaan kurkumin 1800
mg. Dari penelitian diperoleh hasil tidak ditemukannya kurkumin dalam bentuk
bebas, tetapi bentuk kurkumin terglukuronidasi dan tersulfatasi. Perbandingan antara
jumlah terglukuronidasi dan tersulfatasi 4:1. Metode analisis yang diperoleh sudah
memenuhi kriteria validitas menurut Guidance EMEA 2011 dengan sensitivitas yang
tinggi sehingga dapat diaplikasikan untuk studi in-vivo.

ABSTRACT
Curcumin is a polyphenol, found in the spice turmeric from the rhizome of the herb
Curcuma Longa. After oral administration, Curcumin undergoes rapid metabolism by
conjugation and reduction. Curcumin levels are generally low so that the required
bioanalytical method is selective and sensitive. A simple, specific and rapid UPLCMS/
MS method has been developed and validated for the estimation of curcumin in
human plasma, using diazepam as internal standard (IS). The separation using UPLC
BEH C18 column 1.7 μm, 2,1 x 100 mm Acquity® Waters; 0.15% formic acid -
acetonitril (50:50, v/v) as mobile phase; flow rate 0.5 mL/min; using liquid-liquid
extraction with the mixture of ethyl acetate-methanol (95:5) for the sample
preparation. The ionization mode using electrospray ionization (ESI) detection in
multiple reaction monitoring (MRM) in positive ionization mode. The MS/MS ion
transitions monitored were m/z 369.05 >176.95 and 284.95 > 193 for curcumin and
diazepam respectively. The method was proved to be precise and accurate (expressed
as coefficient of variation, % CV and differentiation, % diif) was < 15% for all
concentration (QCL, QCM and QCH) with a coefficient correlation ( r = 0.999)
and linearity range of 1 ? 100 ng/mL, LLOQ for curcumin was 1 ng/mL. The
Method was applicated to determine the level of curcumin in healthy subject after
oral administration 1800 mg of curcumin dosage form. No Free curcumin was
detected in plasma sample, but curcumin glucuronides and sulfates were detected in
plasma subject. The ratio of glucuronide to sulfate was 4: 1. The analytical method
fullfilthe criteria of validity by the EMEA Guidance 2011 with high sensitivity and it
would be applicable to in-vivo study."
2014
T47183
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rina Rahmawati
"Kurkumin merupakan senyawa polifenol yang umumnya terdapat pada rimpang kunyit (Curcuma longa L.). Setelah pemberian peroral, kurkumin dalam tubuh akan segera dimetabolisme melalui proses reduksi maupun konjugasi. Oleh karena itu, kadar kurkumin di dalam darah sangat kecil sehingga diperlukan metode bioanalisis yang selektif dan sensitif. Metode Kromatografi Cair Kinerja Ultra Tinggi ? Tandem Spektrometer Massa (KCKUT-SM/SM) yang spesifik dan cepat telah dikembangkan dan divalidasi untuk menetapkan kadar kurkumin dalam plasma manusia menggunkan diazepam sebagai baku dalam. Pemisahan dilakukan menggunakan kolom C18 Acquity® Waters, UPLC BEH 1,7 μm, 2,1 x 100 mm, fase gerak asam format 0,15% - Asetonitril (50:50), laju alir 0,5 mL/menit dengan metode preparasi sampel ekstraksi cair-cair menggunakan campuran larutan etil asetatmetanol (95:5). Mode ionisasi yang digunakan adalah multiple reaction monitoring (MRM) dengan mode Electrospray ionization positif dengan nilai m/z berturut-turut 369,05 > 176,95 dan m/z 284,95 > 193 untuk kurkumin dan diazepam. Metode bioanalisis menunjukkan presisi dan akurasi yang baik dengan nilai % KV dan % bias < 15% untuk semua konsentrasi (QCL, QCM dan QCH) dengan nilai kurva kalibrasi yang linear (r = 0,999) pada rentang 1 ? 100 ng/mL dan nilai LLOQ untuk senyawa kurkumin sebesar 1,0 ng/mL. Metode ini telah diaplikasikan untuk menentukkan kadar kurkumin dalam plasma 1 orang sehat yang telah diberi sediaan kurkumin 1800 mg. Dari penelitian diperoleh hasil tidak ditemukannya kurkumin dalam bentuk bebas, tetapi bentuk kurkumin terglukuronidasi dan tersulfatasi. Perbandingan antara jumlah terglukuronidasi dan tersulfatasi 4:1. Metode analisis yang diperoleh sudah memenuhi kriteria validitas menurut Guidance EMEA 2011 dengan sensitivitas yang tinggi sehingga dapat diaplikasikan untuk studi in-vivo.

Curcumin is a polyphenol, found in the spice turmeric from the rhizome of the herb Curcuma Longa. After oral administration, Curcumin undergoes rapid metabolism by conjugation and reduction. Curcumin levels are generally low so that the required bioanalytical method is selective and sensitive. A simple, specific and rapid UPLCMS/ MS method has been developed and validated for the estimation of curcumin in human plasma, using diazepam as internal standard (IS). The separation using UPLC BEH C18 column 1.7 μm, 2,1 x 100 mm Acquity® Waters; 0.15% formic acid - acetonitril (50:50, v/v) as mobile phase; flow rate 0.5 mL/min; using liquid-liquid extraction with the mixture of ethyl acetate-methanol (95:5) for the sample preparation. The ionization mode using electrospray ionization (ESI) detection in multiple reaction monitoring (MRM) in positive ionization mode. The MS/MS ion transitions monitored were m/z 369.05 >176.95 and 284.95 > 193 for curcumin and diazepam respectively. The method was proved to be precise and accurate (expressed as coefficient of variation, % CV and differentiation, % diif) was < 15% for all concentration (QCL, QCM and QCH) with a coefficient correlation ( r = 0.999) and linearity range of 1 ? 100 ng/mL, LLOQ for curcumin was 1 ng/mL. The Method was applicated to determine the level of curcumin in healthy subject after oral administration 1800 mg of curcumin dosage form. No Free curcumin was detected in plasma sample, but curcumin glucuronides and sulfates were detected in plasma subject. The ratio of glucuronide to sulfate was 4: 1. The analytical method fullfilthe criteria of validity by the EMEA Guidance 2011 with high sensitivity and it would be applicable to in-vivo study.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Damayanti
"ABSTRAK
Vitamin mempunyai fungsi penting pada proses biokimia tubuh dan berperan
penting pada proses utama tubuh manusia. Produk vitamin digunakan untuk
menjaga kesehatan, mengembalikan vitalitas, mengontrol berat badan dan
pencegahan penyakit. Dalam rangka menjamin kualitas, pemenuhan persyaratan regulatori dan untuk menetapkan asupan gizi pada beberapa populasi perlu dilakukan penetapan kadar vitamin pada makanan dan suplemen nutrisi. Penelitian ini bertujuan mendapatkan metode penetapan kadar secara simultan thiamin hidroklorida, riboflavin, nikotinamida, dekspantenol, piridoksin
hidroklorida, sianokobalamin dan asam askorbat dalam sediaan sirup tetes anak secara Kromatografi Cair Kinerja Ultra Tinggi Tandem Spektrometri Massa
(KCKUT-SM/SM). Pemisahan dilakukan dengan kolom ACQUITY UPLC® BEH
Shield C8 (2,1 mm x 50 mm; 1,7 μm), fase gerak yaitu campuran amonium format 10 mM dalam asam format 0,2% pH 2,8 dengan metanol secara elusi gradien dengan laju alir 0,4 mL/menit yang dicapai dalam waktu 6,5 menit. Metode ionisasi yang digunakan adalah electrospray ionization positive (ESI +) dengan tipe reaksi Multiple Reaction Monitoring (MRM). Hasil konfirmasi 7 vitamin larut air dari puncak ion induk dan ion anak yaitu thiamin HCl pada m/z
265,15>122; riboflavin pada m/z 377,20>243,10; nikotinamida pada m/z
123>80,10; piridoksin HCl pada m/z 170,10> 152,00; sianokobalamin pada m/z
678,45>147,05; dekspantenol pada m/z 206,05>76,00 dan asam askorbat pada m/z 177,00>94,90. Hasil validasi metode menunjukkan memenuhi kriteria
keberterimaan presisi, perolehan kembali dan linearitas. Metode ini diaplikasikan untuk penetapan kadar vitamin B komplek dari 2 jenis sampel sirup yang diperoleh dari pasaran

ABSTRACT
Vitamin has an important function in biochemical processes and plays an
important role in the main process of the human body. Vitamin products are used to maintain health, restore vitality, weight control and disease prevention. To comply with regulatory requirements and to establish nutrient intake in some populations, need to ensure the quality of vitamins in food and nutritional
supplements. This study aims to obtain a simultaneously method for
quantification of thiamin hydrochloride, riboflavine, nicotinamide, dexpanthenol, pyridoxine hydrochloride, cyanocobalamine and ascorbic acid in pediatric syrup by Ultra Performance Liquid Chromatography Tandem Mass Spectrometry (UPLC-MS/MS). The separation was using ACQUITY UPLC® BEH Shield C8 column (2,1 mm x 50 mm; 1,7 m), mobile phase was mixture of 10 mM ammonium formate in 0,2% formic acid pH 2,8 with methanol by gradient elution at flow rate 0,4 mL/min achieved in 6,5 minutes. Ionization method was positive electrospray ionization (ESI +) with Multiple Reaction Monitoring (MRM). Confirmation result of 7 water-soluble vitamin parent ions and daughter ion of thiamine HCl at m/z 265,15> 122; riboflavine at m/z 377,20> 243,10; nicotinamide at m/z 123> 80,10; pyridoxine HCl at m/z 170,10> 152,00;
cyanocobalamine at m/z 678,45> 147,05; dexpanthenol at m/z 206,05> 76,00 and ascorbic acid at m/z 177,00> 94,90. The result of method validation showed that the method fulfill the acceptance criteria of precision, recovery and linearity. This method is applied to determine the water-soluble vitamins from two types of pediatric syrup in the market"
2016
T45877
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Norma Andriyani
"ABSTRAK
Lerkanidipin adalah antihipertensi generasi ketiga dari penghambat kanal kalsium
(antagonis kalsium) golongan dihidropiridin. Obat ini efektif dalam pengobatan pasien
dengan hipertensi ringan sampai sedang tanpa mempengaruhi denyut jantung. Sebagai obat
yang digunakan dalam kondisi serius, obat ini perlu dilakukan uji bioekivalensi sehingga
perlu dikembangkan metode bioanalisis yang handal, cepat, dan memiliki sensitivitas yang
tinggi. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk memperoleh metode yang optimum
dan tervalidasi untuk menganalisis lerkanidipin dalam plasma menggunakan Kromatografi
Cair Kinerja Ultra Tinggi tandem Spektrometri Massa (KCKUT-SM/SM). Pemisahan
dilakukan menggunakan kolom Waters AcquityTM UPLC C18 1,7 μm (2,1 x 100 mm)
dengan fase gerak berupa campuran asam format 0,1% - metanol (20:80 v/v) dengan elusi
isokratik, suhu kolom 30 oC, laju alir 0,2 mL/menit dan menggunakan amlodipin sebagai
baku dalam. Deteksi massa dilakukan dengan Waters Xevo TQD tipe Electrospray
Ionization (ESI) positif pada mode Multiple Reaction Monitoring. Lerkanidipin terdeteksi
pada nilai m/z 612,11 > 280,27 dan amlodipin terdeteksi pada nilai m/z 409,1 > 238,15.
Metode preparasi sampel yang optimum adalah metode ekstraksi cair-cair dengan 5 mL
campuran n-heksana ? etil asetat (50:50 v/v) sebagai pengekstraksi, pengocokan dengan
vorteks selama 3 menit, pemutaran dengan sentrifugasi 4000 rpm selama 20 menit,
evaporasi dengan gas nitrogen suhu 50 oC selama 30 menit, serta direkonstitusi dengan 100
μl fase gerak. Metode ini linear pada rentang 0,025 ? 10 ng/mL dengan r ≥ 0,9986. Akurasi
dan presisi secara intra hari dan antar hari memenuhi persyaratan dengan nilai % diff dan %
KV tidak melebihi ± 15% dan tidak lebih dari ± 20% untuk konsentrasi LLOQ. Selain itu,
metode ini memenuhi persyaratan selektivitas, carry over, stabilitas, integritas pengenceran,
dan efek matriks sesuai Guideline on Bioanalytical Method Validation oleh European
Medicines Agency tahun 2011.

ABSTRACT
For the past five years, China?s economic growth has been increased significantly.
However, public perception of the product from China is still not good. Based on
that problem, the objective of this research is to analyze the influence of the country
of origin towards the purchase intention. This research applied the quantitative
approach with 100 respondents who have the willingness to buy the Xiaomi?s
smartphone, as the sample. The result of this research indicates that the country of
origin has a significant effect towards the purchase intention."
2016
S65170
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amalia Utami
"Rifampisin merupakan antibiotik yang biasa dikonsumsi bersamaan dengan isoniazid dalam bentuk kombinasi dosis tetap yang digunakan sebagai regimen terapi dalam pengobatan tuberkulosis. Resistensi bakteri dapat terjadi apabila kadar rifampisin berada di bawah rentang terapi, yaitu 8 – 24 μg/mL setelah pemberian dosis oral 600 mg. Oleh karena itu perlu dilakukan pemantauan kadar obat untuk mencapai keberhasilan terapi. Beberapa metode analisis rifampisin menggunakan plasma dan Dried Blood Spot telah dikembangkan dan divalidasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan metode analisis rifampisin yang tervalidasi dalam Volumetric Absorptive Microsampling (VAMS) menggunakan kromatografi cair kinerja ultra tinggi – tandem spektrometri massa. Penelitian ini menggunakan VAMS karena tekniknya yang sederhana dan lebih nyaman, volume pengambilan yang lebih sedikit, serta tidak adanya efek hematokrit. Metode preparasi sampel dilakukan dengan cara pengendapan protein menggunakan metanol-asetonitril 1:2 sebanyak 500 μL dan dianalisis menggunakan kromatografi cair kinerja ultra tinggi dengan detektor spektrometri massa dengan mode electrospray ionization positif dan multiple reaction monitoring pada m/z 823,48 > 791,76 untuk rifampisin, dan m/z 370,35 > 288,28 untuk silostazol sebagai baku dalam. Kondisi analisis optimum diperoleh menggunakan kolom Acquity® UPLC BEH C18 (2,1 x 100 mm; 1,7 μm); laju alir 0,10 mL/menit; fase gerak asam format 0,1% dan metanol (20:80), suhu kolom 40°C, dengan volume injeksi 10 μL. Nilai LLOQ yang didapatkan adalah 0,4 μg/mL untuk rifampisin dengan rentang kurva kalibrasi 0,4 – 30 μg/mL. Metode analisis telah tervalidasi sesuai dengan kriteria persyaratan yang ditetapkan oleh US Food and Drug Administration (2018) dan European Medicines Agency (2011).

Rifampicin is an antibiotic that is usually taken together with isoniazid in the form of a fixed-dose combination that is used as a therapeutic regimen in the treatment of tuberculosis. Bacterial resistance can occur if the levels of rifampicin and isoniazid are below the therapeutic range, which is 8 – 24 μg/mL after oral administration of 600 mg dose. Therefore, it is necessary to monitor drug levels to achieve therapeutic goals. There are several analytical methods of rifampicin using plasma and Dried Blood Spot have been developed and validated. This research aims to develop a validated analysis method of rifampicin in Volumetric Absorptive Microsampling (VAMS) using UHPLC- MS/MS. This research used VAMS because the technique is simpler and more convenient, requires small volume of samples, and not affected the hematocrit effect. The sample preparation in VAMS extracted using protein precipitation method using 500 μL of methanol – acetonitrile 1:2 and analyzed using liquid chromatography with mass spectrometry detector and positive electrospray ionization and multiple reaction monitoring with m/z 823,48 > 791,76 for rifampicin, and m/z 370,35 > 288,28 for cilostazol. Optimum analytical conditions were obtained using the Acquity® UPLC BEH C18 column (2.1 x 100 mm; 1.7 m); flow rate 0.10 mL/min; mobile phase 0.1% formic acid and methanol (20:80), column temperature 40°C, and injection volume of 10 μL. The LLOQ value obtained was 0,4 μg/mL for rifampicin with a calibration curve range of 0,4 – 30 μg/mL. The analytical method has been validated in accordance with the requirements criteria set by the US Food and Drug Administration (2018) and the European Medicines Agency (2011)."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Innet Maysyarah
"ABSTRAK
Klopidogrel merupakan obat antiplatelet yang konsentrasinya dalam darah sangat kecil karena akan dimetabolisme menjadi metabolit aktif dan inaktifnya setelah pemberian oral. Klopidogrel induk memiliki konsentrasi plasma 2000 kali lebih rendah dari metabolit inaktifnya, yakni klopidogrel karboksilat. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh metode analisis klopidogrel dalam plasma yang sensitif dan selektif serta tervalidasi agar dapat mengukur kadar klopidogrel dalam plasma secara akurat, menggunakan Kromatografi Cair Kinerja Ultra Tinggi - Tandem Spektrometri Massa (KCKUT-SM/SM). Sistem kromatografi terdiri dari kolom Waters Acquity UPLC Class BEH C18 1,7 μm (2,1 x 100 mm), fase gerak berupa asam formiat 0,1% dalam air ? asam formiat 0,1% dalam asetonitril (30:70), dengan elusi isokratik dan laju alir 0,2 mL/menit. Deteksi massa dilakukan dengan Waters Xevo TQD tipe Electrospray Ionization (ESI) positif pada mode Multiple Reaction Monitoring. Klopidogrel dideteksi pada m/z 322,086 > 212,097, dan irbesartan sebagai baku dalam pada m/z 429,233 > 207,131. Preparasi sampel dilakukan dengan metode pengendapan protein menggunakan asetonitril kemudian dikocok dengan vorteks selama 10 menit dan disentrifugasi pada kecepatan 13.000 rpm selama 20 menit. Metode ini linear pada rentang konsentrasi 0,2 -10 ng/mL dengan r > 0,9997. Hasil validasi terhadap metode analisis klopidogrel yang dilakukan memenuhi persyaratan validasi berdasarkan EMEA Bioanalytical Guideline tahun 2011.

ABSTRACT
Clopidogrel is an antiplatelet drug with a very small plasma concentration because of its extensive metabolism into active and inactive metabolites after oral administration. The parent clopidogrel has plasma concentration 2000 times lower than the inactive metabolite, clopidogrel carboxylic. This study was aimed to obtain sensitive, selective and valid method to analyze clopidogrel in plasma, using Ultra Performance Liquid Chromatography tandem Mass Spectrometry (UPLC-MS/MS). Chromatography system used are Waters Acquity UPLC Class BEH C18 1.7 μm ( 2.1 x 100 mm) column and 0.1% formic acid in water ? 0.1% formic acid in acetonitrile (30-70) as mobile phase, under isocratic elution with flow rate 0.2 mL/min. Mass detection was performed with Waters Xevo TQD equipped with positive electrospray ionization (ESI) on multiple reaction monitoring (MRM) mode. Clopidogrel was detected at m/z 322.086 > 212.097, compared to internal standard irbesartan at m/z 429.233 > 207.131. Sample was prepared by protein precipitation method with acetonitrile, mixed with vortex for 10 minutes, and then centrifuged on 13000 rpm for 20 minutes. This method is showing linear result at the concentration range 0.2-10 ng/mL with r > 0.9997. This method meets the 2011 EMEA Bioanalytical Guideline validation requirement."
2016
S64312
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shania Rizki Ivany
"Amlodipin besilat, penghambat kanal kalsium golongan dihidropiridin, dan valsartan, penghambat reseptor angiotensin II merupakan obat antihipertensi. Kombinasi dosis tetap amlodipin dan valsartan dapat menurunkan tekanan darah lebih efektif dibandingkan dengan monoterapi. Amlodipin besilat dan valsartan memiliki konsentrasi yang kecil dalam darah sehingga perlu dikembangkan metode analisis yang selektif dan sensitif. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh metode yang optimum dan tervalidasi untuk menganalisis amlodipin besilat dan valsartan dalam plasma menggunakan kromatografi cair kinerja ultra tinggi-tandem spektrometri massa (KCKUT-SM/SM). Deteksi massa dilakukan dengan Waters Xevo TQD tipe Electriospray Ionization (ESI) positif pada mode Multiple Reaction Monitoring. Pemisahan sampel menggunakan ekstraksi cair-cair dengan amonium asetat dan etil asetat pengocokan dengan vorteks selama 2 menit pemutaran dengan sentrifugasi 4000 rpm selama 10 menit evaporasi dengan gas nitrogen suhu 50oC selama 10 menit serta direkonstitusi dengan 100 μL fase gerak. Amlodipin besilat, valsartan dan irbesartan dideteksi pada nilai m/z berturut-turut: 409,16 > 238,06; 436,22 > 291,15; dan 429,22 > 207,1. Kondisi analisis optimal diperoleh menggunakan kolom Waters AcquityTM UPLC C18 1,7 μm (2,1 x 100 mm); suhu kolom 45oC; fase gerak gradien berupa campuran asam format 0,1% dan asetonitril dengan laju alir 0,2 mL/menit; waktu analisis 6 menit dan menggunakan irbesartan sebagai baku dalam. Metode ini memenuhi persyaratan validasi berdasarkan Bioanalytical Method Validation GuidanceFDA 2018. Metode ini linier dengan rentang konsentrasi 0,20-10,00 ng/mL dengan nilai r ≥ 0,997357 untuk amlodipin dan 5,00-6000,00 ng/mL dengan nilai r ≥ 0,998476 untuk valsartan.

Amlodipinebesylate, a dihydropyridine calcium channel blocker, and valsartan, an angiotensin II receptor blocker, are antihypertensive agents. Fixed dose combination of amlodipine and valsartan can reduce blood pressure (BP) effectively than amlodipine or valsartan monotherapy. Amlodipine and valsartan have a small concentration in blood, so a highly selective and sensitive method is required. This research is aimed to obtain the optimum and validated method to analize amlodipine besylate and valsartan in plasma using ultra performance liquid chromatography tandem mass spectrometry (UPLC-MS/MS). Mass detection was performed by Waters Xevo TQD with Electrospray Ionization source at positive ion mode in the Multiple Reaction Monitoring mode. Sample preparation was carried out by liquid-liquid extraction with ammonium acetate and ethyl acetate mixed with vortex for 2 minutes centrifugated at 4000 rpm for 10 minutes evaporated with nitrogen gas at 50oC for 10 minutes and reconstituted with 100 μL of mobile phase. Amlodipine besylate, valsartan, and irbesartan were detected at m/z409,16 > 238,06; 436,22 > 291,15; and 429,22 > 207,1; respectively. The optimal analysis condition was obtained using Waters AcquityTMUPLC C181,7 μm (2,1 x 100 mm) the column temperature 45oC eluted under under a gradient of mobile phase of 0,1% formic acid in water and acetonitrile at a flow rate 0,2 mL/min within 6 minutes and irbesartan as an internal standard. This method fulfill the acceptance criteria of validation based on Bioanalytical Method Validation Guidance by Food and Drug Administration in 2018. This method was linear at 0,20-10,00 ng/mL with r ≥ 0,997357 for amlodipine and 5,00-6000,00 ng/mL r ≥ 0,998476 for valsartan."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nazulanita Rahma
"Siklofosfamid merupakan agen kemoterapi kanker yang memerlukan bioaktivasi oleh sitokrom P450 menjadi metabolit aktifnya yaitu 4-hidroksisiklofosfamid untuk menghasilkan efek sitotoksik. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh metode yang optimum dan tervalidasi dalam menganalisis siklofosfamid dan 4- hidroksisiklofosfamid secara simultan dalam plasma menggunakan metode kromatografi cair kinerja ultra tinggi tandem spektrometri massa. Pemisahan dilakukan dengan kolom Waters Aqcuity UPLC Class BEH C18 1,7 μm (2,1 x 100 mm) yang dilindungi prekolom VanGuardTM BEH 1,7 μm dengan fase gerak berupa asam format 0,1% - metanol dengan gradien elusi dan laju alir 0,2 mL/menit. Deteksi massa dilakukan dengan Waters Xevo TQD tipe Electrospray Ionization (ESI) positif pada mode Multiple Reaction Monitoring. Siklofosfamid dideteksi pada m/z 260,968 > 139,978; 4-hidroksisiklofosfamid-semikarbazida pada 338,011 > 224,979; dan parasetamol sebagai baku dalam pada 152,040 > 109,779. Senyawa 4-hidroksisiklofosfamid sangat tidak stabil dalam plasma dan karenanya diperlukan proses derivatisasi terlebih dulu. Derivatisasi dilakukan dengan semikarbazida-hidroklorida 2 M dalam dapar kalium fosfat 50 mM pH 7,4. Sampel plasma sebanyak 250 μL yang telah diderivatisasi diekstraksi menggunakan 1 mL etil asetat, dilakukan pencampuran putar, dan sentrifugasi pada 3.000 rpm selama 10 menit. Metode ini linear pada rentang 50 ? 10.000 ng/mL dengan r ≥ 0,9999 untuk siklofosfamid dan 5 ? 500 ng/mL dengan r ≥ 0,9994 untuk 4-hidroksisiklofosfamid. Nilai % diff dan koefisien variasi (KV) untuk akurasi dan presisi intra hari dan antar hari selama tiga hari tidak lebih dari 15% dan tidak lebih dari 20% pada konsentrasi LLOQ. Secara keseluruhan, metode ini memenuhi persyaratan selektivitas, linearitas, akurasi, presisi, carry over, dan efek matriks sesuai EMEA Guidelines.

Cyclophosphamide is an agent for cancer chemotherapy that requires bioactivation by cytochrome P450 to its active metabolite, 4-hydroxycyclophosphamide, to manifest its cytotoxic activity. The aim of this reasearch is to develop an optimum and validated method on analyzing cyclophosphamide and 4-hydroxycyclophosphamide simultaneously using ultra performance liquid chromatography tandem mass spectrometry. Chromatographic separation was achieved by a Waters Acquity UPLC Class BEH C18 column (1.7 μm, 50 mm x 2.1 mm) protected by a VanGuardTM BEH 1.7 μm precolumn. The mobile phase consisted of formic acid 0.1% and methanol under gradient elution and flow rate of 0.2 mL/min. Mass detection was performed on Waters Xevo TQD equipped with an electrospray ionization (ESI) source at positive ion mode in the multiple reaction monitoring (MRM) mode. Cyclophosphamide was detected at m/z 260.968 > 139.978, 4-hydroxycyclophosphamide-semicarbazide at m/z 338.011 > 224.979, and paracetamol as internal standard at m/z 152.040 > 109.779. Due to the highly instability of 4-hydroxycyclophosphamide in plasma, it is necessary to undergo derivatization process. Derivatization was performed by 2 M semicarbazide hydrochloride that was diluted with 50 mM potassium phosphate buffer pH 7.4. Plasma was extracted using 1 mL ethyl acetate, followed by whirl-mixing for 2 minutes, and centrifuged at 3000 rpm for 10 minutes. This method fulfill the acceptance criteria of linearity in range of 50 ? 10.000 ng/mL with r ≥ 0.9999 for cyclophosphamide and 5 ? 500 ng/mL with r ≥ 0.9994 for 4-hydroxycyclophosphamide. This method also fulfill the acceptance criteria for accuracy and precision within and between run in three days by % diff and coefficient of variation (CV) not more than 15% and not more than 20% for LLOQ concentration. Overall, this method fulfill the acceptance criteria for selectivity, linearity, accuracy, precision, carry over, and matrix effect based on EMEA Guidelines.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2014
S56047
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Devina
"Etinil estradiol dan levonorgestrel merupakan salah satu contoh obat kontrasepsi low dose-combined oral contraceptives COCs yang bekerja sinergis dengan cara menekan gonadotropin dan penghambatan ovulasi. Etinil estradiol dan levonorgestrel termasuk obat wajib uji bioekivalensi dan memiliki kadar dosis yang sangat kecil, sehingga diperlukan metode analisis yang sensitif dan selektif, serta tervalidasi menggunakan kromatografi cair tandem spektrometri massa. Penelitian ini dikembangkan pertama kali di Indonesia dengan prednison sebagai baku dalam.
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh kondisi optimum dan metode analisis yang tervalidasi mengacu pada European Medicines Agency EMEA tahun 2011. Pemisahan secara kromatografi fase terbalik dilakukan dengan kolom Acquity UPLC BEH C18 2,1 50 mm; 1,7 m, dengan laju alir 0,3 mL/menit dan kondisi gradien fase gerak asam formiat 0,1 dalam air dan asetonitril selama 5 menit. Preparasi sampel menggunakan pengendapan protein yang dilanjutkan ekstraksi cair-cair dengan etil asetat : n-heksana 10:90 dan derivatisasi etinil estradiol dengan dansil klorida.
Analisis kuantitatif analit dilakukan menggunakan spektrometri massa triple quadrupole dengan electrospray ionization ESI mode ion positif. Nilai transisi pada multiple reaction monitoring MRM diatur pada m/z 530,16 > 171,08 untuk etinil estradiol terderivatisasi dansil klorida; m/z 313,16 > 245,10 untuk levonorgestrel; dan m/z 359,10 > 147,04 untuk prednison. Secara keseluruhan, metode telah tervalidasi memiliki akurasi diff -9,99 hingga 4,96 dan presisi KV antar hari yaitu 6,27-14,27 yang baik, serta sensitif dengan nilai batas kuantifikasi lebih rendah LLOQ sebesar 5 pg/mL dan 100 pg/mL untuk etinil estradiol dan levonorgestrel.

Ethinyl estradiol and levonorgestrel are one example of low dose combined oral contraceptives COCs contraceptive drugs that work synergistically by suppress gonadotropin and inhibition of ovulation. Ethinyl estradiol and levonorgestrel are include required bioequivalence test drugs and have a very small dosage levels, so a highly sensitive, selective, and validated method is needed by using liquid chromatography tandem mass spectrometry. This method was developed first time in Indonesia with prednisone as internal standard.
The purpose of this research is to get the optimum condition and the analytical method had been fully validated according to European Medicines Agency EMEA guidelines, 2011. A reverse phase chromatography separation was performed on an Acquity UPLC BEH C18 column 2.1 50 mm 1.7 m, eluted at a flow rate 0.3 mL min under a gradient of mobile phase of 0.1 formic acid in water and acetonitril within 5 minutes. Sample preparation were used protein precipitation followed by liquid liquid extraction with ethyl acetate n hexane 10 90 and derivatization ethinyl estradiol with dansyl chloride.
Quantification analysis was performed by a triple quadrupole mass spectrometry with electrospray ionization ESI in positive ion mode. The multiple reaction monitoring MRM was set at m z 530.16 171.08 for ethinyl estradiol derivatizated by dansyl chloride m z 313.16 245.10 for levonorgestrel and m z 359.10 147.04 for prednisone. Overall, the validated method was accurate diff 9.99 to 4.96, precise between run CV 6.27 14.27 , and sensitive with the lower limit of quantification LLOQ at 5 pg mL and 100 pg mL for ethinyl estradiol and levonorgestrel respectively.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amiral Hafidz
"Akrilamida merupakan senyawa karsinogen yang dapat ditemukan pada makanan, kopi, dan asap rokok. Ketika masuk ke dalam tubuh manusia, akrilamida akan dimetabolisme oleh CYP2E1 menjadi glisidamida yang kemudian dapat bereaksi dengan DNA membentuk DNA adduct. Analisis akrilamida dan glisidamida secara simultan dalam darah, teknik biosampling yang biasa digunakan adalah venipuncture yang bersifat invasif dan membutuhkan keahlian khusus. Pada penelitian ini, teknik biosampling yang digunakan adalah dried blood spot (DBS) yang mudah dan tidak invasif. Metode untuk menganalisis akrilamida dan glisidamida secara simultan menggunakan DBS belum pernah dilakukan pada penelitian sebelumnya. Maka, penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan metode analisis akrilamida dan glisidamida secara simultan yang optimal dan tervalidasi dengan menggunakan propanamida sebagai standar internal. Sampel dipreparasi dengan pengendapan protein menggunakan metanol dan air (1:1). Pemisahan senyawa menggunakan kromatografi fase terbalik dengan kolom Acquity® UPLC BEH C18 (1,7 μm; 2,1 mm x 100 mm), dielusi dengan laju alir 0,20 mL/min dengan kondisi gradien dengan fase gerak 0,2% asam formiat dalam air dan asetonitril selama 5 menit. Deteksi analit dilakukan menggunakan spektrometri massa triple quadrupole dengan mode electrospray ionization positif dan multiple reaction monitoring (MRM) diatur pada m/z 72,0 > 55,02 untuk akrilamida, 88,1 > 44,0 untuk glisidamida, dan 74,01 > 57,1 untuk propanamida. Batas kuantitasi terendah yang diperoleh adalah 1 µg/ml untuk akrilamida dan glisidamida. Rentang konsentrasi linier antara 1 - 40 µg/ml. Metode analisis tervalidasi sesuai pedoman FDA 2018.

Acrylamide is a carcinogenic compound that can be found in food, coffee, and cigarette smoke. When it enters the human body, acrylamide will be metabolized by CYP2E1 to glycidamide which can then react with DNA to form DNA adducts. To analyze acrylamide and glycidamide simultaneously in the blood, the biosampling technique commonly used is venipuncture which is invasive and requires special expertise. In this study, the biosampling technique used is dried blood spot (DBS) which is easy and non-invasive. Methods for analyzing acrylamide and glycidamide simultaneously using DBS have not been carried out in previous studies. Therefore, this study aims to obtain an optimal and validated method of acrylamide and glycidamide simultaneous analysis using propanamide as an internal standard. Samples were prepared by protein precipitation using methanol and water (1: 1). Separation of compounds used reverse phase chromatography with the Acquity® UPLC BEH C18 column (1.7 μm, 2.1 mm x 100 mm), eluted at a flow rate of 0.20 mL/min under gradient conditions with a mobile phase of 0.2% formic acid in water and acetonitrile for 5 minutes. Quantification was performed using triple quadrupole mass spectrometry with positive electrospray ionization and multiple reaction monitoring (MRM) mode set at m / z 72.0> 55.02 for acrylamide, 88.1> 44.0 for glycidamide, and 74.01> 57.1 for propanamide. The lowest limit of quantification is obtained at 1 μg / ml for both acrylamide and glycidamide. The range of linear concentration is between 1 - 40 µg / ml. The analysis method is validated according to FDA 2018 guidelines."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia , 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>