Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 41620 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sinaga, Hebron
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1991
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riza Raharja
"ABSTRAK
Sistem kode material merupakan alat untuk mengidentitikasi material dengan cepat dan efisien. Dengan demikian deskripsi material yang panjang dapat diringkas kedalam beberapa angka saja. Sistem kode yang digunakan untuk membuat sistem kode material ini adalah MESC (Mechani l and Equipment System Code).
Dalam perancangan sistem kode, material dikumpulkan kedalam grup-grup utama, berdasarkan bentuk seperti : bahan baku (Raw material), suku cadang mesin (Tools), material konsumsi (Consumables). Kemudian grup utama ini dlbagi dalam sub-grup berdasarkan dimensi dan spesilikaasi material.
Langkah selanjutnya dalam perancangan sistem kode adalah pemilihan sistem kode yang sesuai dengan material. Sistem kode ini dipilih berdasarkan kebutuhan untuk proses identitikasi material. Sehingga sistem kode yang dirancang dapat fleksibel terhadap pertambahan quaniitas material.
Penyimpanan material merupakan bagian dari kegiatan idenlilikasi dan pensotiran material, oleh karena ilu sistem penyimpanan material sangat penting.
Kode lokasi material merupakan alat yang memudahkan operator gudang untuk menemukan material dengan oepat.
Dalam pembuatan kode lokasi material, diperiukan denah storage dan gudang yang tersedia di lndustri Boiler PT. 'X'. Denah tersebut dibagi kedalam baris dan kolom, sehingga sel atau pertemuan antara baris dan kolom merupakan lokasi material. Kode lokasi material berbentuk angka-angka yang menunjukan lokasi (sei) material.
Untuk memudahkan proses identitikasi dan pensortiran material diperlukan suatu sistem lnformasi dengan rancangan sistem database yang menerapkan kode material sebagai alat untuk menghubungkan suatu label dengan tabel lainnye.
Dalam pembuatan sistem informasi ini digunakan Foxpro 2.8 sebagai perangkat Iunak komputer. Dengan demikian rancangan sistem informasi persediaan dapat memberikan informasi mengenai status material dengan cepat Dan pada akhimya usaha untuk meningkatl-can eftisiensi kerja pada departemen pengendalian dapat terwujud.

"
1996
S36660
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Damar Ravie Cahyadi
"Pembangkit Listrik Tenaga Uap PT. PJB UP Muara Karang merupakan PLTU yang memerlukan pemasakan dengan bahan bakar gas atau minyak sebagai bahan bakar pemasakannya untuk menghasilkan uap agar turbin pembangkit dapat bergerak. Motor induksi memainkan peran penting terutama motor pompa pengisi boiler yang berfungsi mengalirkan air murni yang sudah diproses ke boiler untuk pemasakan. Performa efisiensi pembangkit ditentukan oleh berfungsinya dari peralatan-peralatan bantu yang digunakan untuk menentukan prioritas dan potensi-potensi penghematan energi diperlukan langkah manajemen audit energi dengan cara pemakaian energi di pembangkit terutama di motor pompa pengisi boiler. Perlu diketahui pada motor induksi didapati arus 360 ampere pada unit 5B motor pompa pengisi boiler yang dikarenakan penurunan isolasi. Hal ini dengan kondisi polarisasi indeks total dari total fasa senilai 4,953 dan disipasi faktor daya total dari total fasa senilai 0,1437% sehingga mempengaruhi efisiensi proses produksi. Arus bocor yang disebabkan oleh kenaikan tangen delta akibat penurunan tahanan isolasi oleh usia, suhu, kelembapan, dan kontaminasi pada motor pompa pengisi boiler menurut IEEE .Std.62.22 dan IEEE. 43-2013 masih layak digunakan. Pemeliharaan MCA (Maintenance Control Audit) dapat menganalisis dan mengontrol agar mesin listrik bekerja sesuai dengan produksi pemakaian energi sendiri agar berjalan dengan baik diperlukan pada sistem pembangkit. Pemeliharaan MCA dengan cara menganalisis data yang ada di lapangan yang dapat mengontrol energi yang dipakai oleh motor pompa pengisi boiler supaya tidak keluar dari batas maksimumnya di PLTU unit 5. Cara pemeliharaan MCA dapat mengatasi kenaikan arus yang dapat membuat terjadinya hubung singkat.

PLTU PT. PJB UP muara karang is a power plant that requires cooking with gas or oil as fuel to produce steam so that the turbines can move. Induction motor plays an important role, especially motor boiler feed pump that serves to drain pure water that has been processed into boiler for compaction. The performance of plant efficiency is determined by the proper functioning of the auxiliary equipment used to determine the priorities and potentials of energy saving required energy audit management measures by means of energy consumption in the plant, especially in boiler feed pump motors. induction motors are found current 360 ampere in unit 5B boiler feed pump motor due to decreased insulation. This is by polarizing the total index of the total phase of 4,953 and the dissipation of the total power factor of the total phase of 0.1437% thereby affecting the efficiency of the production process. More currents are caused by the increase in delta tangents due to decreased insulation prisoners by age, temperature, humidity, and contamination of boiler feed pump motors according to IEEE. Std.62.22 and IEEE. 43-2013 is still worth using. Maintenance MCA (Maintenance Control Audit) can analyze and control so that the electrical engine works in accordance with the production of its own energy consumption in order to run properly required on the generating system. MCA maintenance by analyzing data in the field that can control the energy used by boiler feed pump motors so as not to get out of the maximum limit in pltu unit 5. MCA maintenance can overcome the increase in current that can make a short circuit happen."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Haidar Akbarsyah
"ABSTRAK
Dalam industri pelapis furnitur, ketel uap merupakan komponen penting untuk menghasilkan uap untuk operasi mesin. Dengan demikian, meningkatkan efisiensi ketel uap menjadi langkah penting untuk mengurangi biaya operasional dan meningkatkan produktivitas. Dalam penelitian ini, penulis menginvestigasi penggantian steam trap dalam sistem distribusi uap menggunakan steam trap berbasis venturi orifice. Perhitungan kerugian yang dapat ditimbulkan akibat kerusakan steam trap dengan perhitungan Napier Formula didapatkan bahwa besarnya aliran uap tergantung kepada besarnya diameter orifice dan tekanan masukan pada sistem tersebut. Laju aliran uap yang dihasilkan berkisar antara 1.72 lb/hr sampai dengan 168.23 lb/hr. Sedangkan kerugian energi yang diakibatkan oleh kerusakan pada satu steam trap berkisar antara USD 66.88 sampai dengan USD 6284.17, sehingga kerugian yang ditimbulkan untuk satu mesin impregnasi berkisar antara USD 535.06 sampai dengan USD 50273.39. Berdasarkan data operasional aktual, penelitian ini menemukan bahwa steam trap yang dimodifikasi dipasang di jalur mesin impregnasi dapat meningkatkan efisiensi sistem distibusi uap dan mengurangi konsumsi bahan bakar sebesar 7,1%, mengurangi konsumsi air yang diolah sebesar 1,9%, dan mengurangi volume air kondensat sebesar 5,6 %. Fenomena ini terjadi karena tidak ada uap yang hilang sehingga ketel uap akan bekerja secara efisien yang mengarah pada pengurangan penggunaan bahan bakar dan air yang diolah. Perhitungan biaya menyimpulkan bahwa modifikasi steam trap pada dua mesin impregnasi berkontribusi terhadapa payback periode selama dua bulan satu minggu, Net Present Value (NPV) sebesar USD 102318, dan Internal Rate of Return (IRR) sebesar 503%.

ABSTRACT
In a furniture decorative laminate industry, boiler is an important component to produce steam for machinery operation. Thus, improving efficiency of boiler becomes crucial step to reduce the operational cost and to increase the productivity. In this study, we investigated the replacement of steam trap in a boiler system using orifice-based steam trap. Steam losses calculation that can be caused due to steam trap damage by Napier Formula, the results depends on the diameter, and the input pressure in the system. The resulting steam flow rate is between 1.72 lb/hr to 168.23 lb/hr. While energy losses caused by damage to a steam trap are estimated to be between USD 66.88 to USD 6284.17, thus losses incurred for an impregnation machine between USD 535.06 to USD 50273.39. Based on the real operational data, we found that the modified steam traps installed in an impregnation machine line could increase the boiler efficiency and decrease the fuel consumption by 7.1%, reduce the treated water by 1.9%, and decrease the condensate water volume by 5.6%. These phenomena occurred because there are no steam losses thus the boiler will work efficiently leading to the reduction in the use of fuel and treated water. The cost calculation concluded that the replacement of steam traps contributes to two months and one week payback periode, Net Present Value (NPV) of USD 102318, and Internal Rate of Return (IRR) of 503%"
2019
T55088
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riko Muhammad Taufik
"ABSTRAK
Kualitas bergantung pada kehandalan suatu produk, khususnya pada peralatan yang dipakai di industri manufaktur, contohnya boiler. Kehandalan dari boiler dilihat dari performa boiler tersebut. Ketergantungan parameter satu dengan yang lainnya dapat meningkatkan kompleksitas operasi boiler. Meskipun pada boiler dengan beban dibawah rancangan awal. Fenomena ini terjadi akibat pergeseran penentuan kebijakan pada pemilik perusahaan yang memilih untuk membeli boiler dengan beban kerja penuh dimasa yang akan datang, namun digunakan dengan beban rendah saat ini. Dapat dicontohkan dengan perusahaan produsen minuman ringan yang memiliki perencanaan penambahan beban dala dua tahun mendatang, membutuhkan 4 ton uap air/jamnya sedangkan untuk saat ini beban kerja yang dibutuhkan hanya 2 ton uap air/jamnya. Sehinggaefesiensi area dari performa boiler hanya berkisar 15-30 persen. Hal ini membuat resiko yang sangat berpotensi untuk mengalami kegagalan. Dibutuhkan pendeteksi kegagalan untuk mengetahui dan menjaga kehandalan dari performa boiler. Kunci utamanya adalah memonitor hubungan antar parmeter dan mendeteksi kegagalan yang mungkin terjadi. Permasalahan utama adalah banyaknya parameter yang berhubungan, analisa data dapat dilakukan dengan mudah menggunakan Data Mining. Salah satu teknikmenganalisa data bernama Artificial Neural Network ANN dapat mendeteksi kegagalan apabila digabungkan dengan back-propagation. Dengan permodelan dan validasi terlebih dahulu diharapkan dapat mendeteksi kegagalan pada performa boiler.

ABSTRACT
Quality depends on equipment rsquo s reliability especially in industrial manufacturing equipment, such as boiler. Boiler rsquo s reliability relies on its performance. It is important to maintain boiler rsquo s performance as designed. Boiler rsquo s performance depends on many parameters, which is related to the operating procedure. Therefore, many parameters correlation could cause lot of complexities in boiler rsquo s operating process. Even in a small load boiler such as boiler in food manufacturing industry. The boiler rsquo s performance efficiency area ranges between 15 30 percent. It has a potential risk to fail, when the range approaches to zero. A fault detection is necessary to get boiler rsquo s performance works as reliable as it designed. The key is to monitor parameters correlation and detect any fault that could happen before it occurs. The problem is, there are lot of parameters correlation could happen in boiler rsquo s operating process that could cause failure. By analyzing many parameters correlation in boiler operation, Data Mining could approach a fault detection easier. The purpose of Data Mining is to monitor boiler performance parameters. An Artificial Neural Network ANN would present a smart fault detection model if it is combined with back propagation, because it will train the program itself and learn which condition should be alarmed. At the end, the proposed model could detect a fault by monitoring boiler rsquo s performance. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
T51623
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ninis Kurnia Asih
"
ABSTRAK
Apoteker di industri farmasi memiliki tanggung profesi untuk memastikan bahwa mutu obat yang dihasilkan memenuhi persyaratan dan tujuan penggunaannya dengan berpedoman kepada prinsip Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB).Kegiatan Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA) ditujukan untuk memberikan pengalaman praktis dan gambaran nyata mengenai peran,tugas dan tanggung jawab profesi apoteker di industri farmasi.PKPA ini dilaksanakan di PT. AstraZeneca Indonesia selama dua bulan di bagian pemastian mutu dengan kegiatan utama berupa induksi materi dari berbagai departemen, mengerjakan Annual Product Review (APR), mengerjakan Corrective Action Preventive Action (CAPA) dan evidence based dari self inspection serta mengerjakan gap analysis prosedur.Induksi yang diberikan berupa penjelasan singkat mengenai tugas dan fungsi dari masing-masing departemen.APR yang dikerjakan berupa dua APR dari produk packing I MY, I TW dan I AU serta satu APR dari produk repacking Z dan B.Hasilnya, semua produk packing maupun repacking dinyatakan rilis.Penerapan CAPA dan evidence based terhadap self inspection documentation error dilakukan dengan memberikan SOP ke bagian departemen yang belum tedaftar sebelumnya.Sedangkan gap analysis dari guidline Process Trending and Robustness Analysis dengan SOP Product Review Report dan Standart Change Control in the Quality and Compliance Area serta SOP Operations Change Management dengan SOP Change Management masih memberikan hasil yang relevan walaupun pada beberapa poin memerlukan revisi.

ABSTRAK
Pharmacists in the pharmaceutical industry has a professional responsibility to ensure that the quality of medicines produced meets the requirements and intended use by referring to the principles of Good Manufacturing Practice (GMP).Professional Pharmacist Internship is intended to provide practical experience and a real description of the role,duties and responsibilities of the pharmacist profession in the pharmaceutical industry.The internship was conducted at PT. AstraZeneca Indonesia for two months at quality assurance unit with the main activities were material induction from various departments,accomplising Annual Product Review (APR),accomplising Corrective Action Preventive Action (CAPA) and evidence based on self-inspection and accomplising procedures gap analysis.The induction which was given is about description of the tasks and functions of each departemen.The APR were two packing product APR of product I MY, I TW and I AU and also one repacking product APR of Z and B.As a result, both of packing and repacking products were released.Application of CAPA and evidence based on self-inspection documentation error were done by giving the SOP to the department who have unlisted previously.Wherease gap analysis of guidline the Robustness analysis and Process Trending with SOP Product Review Report and Standart Change Control in the Quality and also Compliance Operations Area and SOP Change Management with Change Management SOP still deliver a relevant results even if at some point require revision.
"
2016
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ganjar Kiswanto
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
PGB 0579
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
cover
Pharisza Amrullah
"Jig merupakan salah satu alat bantu kegiatan manufaktur yang berfungsi untuk memposisikan, dan mengunci benda kerja pada lokasi kerjanya sebelum proses perakitan atau permesinan dilakukan. Jig untuk proses tack welding frame bolster kereta KKBW PT INKA (Persero) memiliki waktu pemasangannya yang cukup lama, dan frekuensi output yang terdeformasi cukup banyak, menjadi dasar bagi penulis untuk memodifikasi desain jig tersebut agar lebih optimal. Design For Manufacture & Assembly atau DFMA adalah sebuah metode rekayasa yang berfokus pada pengurangan time-to-market dan total biaya produksi dengan memprioritaskan kemudahan pembuatan part dari produk dan perakitan part produk yang disederhanakan. DFMA dibedakan menjadi DFA atau Design For Assembly dan DFM atau Design For Manufacture. Konsep DFA ini akan diaplikasikan dalam dua proses perakitan, yaitu proses pemasangan frame bolster ke jig dan proses perakitan jig itu sendiri. Konsep DFM akan digunakan untuk menganalisis biaya manufaktur sebelum dan setelah dilakukannya modifikasi. Teori terkait kompleksitas juga akan diterapkan untuk memastikan bahwa nilai kerumitan atau kompleksitas dari proses-proses perakitan setelah modifikasi desain jig menurun. Menggunakan konsep-konsep dari metode DFMA, didapatkan penurunan waktu pemasangan frame bolster ke jig sebesar 31,39% dengan penurunan kompleksitas perakitannya sebesar 10,34%, penurunan waktu perakitan jig ke ground base sebesar 28,21% dengan penurunan kompleksitas perakitannya sebesar 7,14%,dan penurunan biaya manufaktur sebesar 9,53%.

Jig is one of the manufacturing tools that functions to position and lock the workpiece in its work location before the assembly or machining process is carried out. The jig used for tack welding process of PT INKA (Persero) KKBW train bolster frames have a long installation time, and quite a lot of deformed output frequencies, which is the basis for the author to modify the jig design to make it more optimal. Design For Manufacture & Assembly or DFMA is an engineering method that focuses on reducing time-to-market and total production costs by prioritizing the ease of manufacturing parts of products and simplified assembly of product parts. DFMA can be divided into DFA or Design For Assembly and DFM or Design For Manufacture. DFA concepts were applied into two processes of the jig, those are: the installation of bolster' frames into the jig, and the assembly of the jig' parts itself into the ground base. DFM concepts were used to analyze the cost to manufacture the jig. Using concepts from the DFMA method, results in 31.39% decrease in the installation time of the bolster frames to the jig with a 10.34% reduction in assembly complexity, 28.21% decrease in the assembly time of the jig' part into the the ground base with a 7.14% reduction in assembly complexity, and a 9.53% reduction in manufacturing costs."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mangunsong, Ivan G.H.
"Tuntutan terhadap adanya suatu jaminan/pemastian mutu yang dapat diberikan oleh pemasok kepada pelanggan, telah melahirkan suatu standar yang lebih berorientasi kepada sistem dan proses, yang kemudian dikenal sebagai Standar Sistem Mutu ISO 9000.
Dalam perkembangannya, ternyata penerapan ISO 9000 memberikan banyak sekali manfaat dan nilai tambah kepada perusahaan, seperti penurunan biaya, peningkatan produktivitas, efisiensi, kepuasan pelanggan, dan lain sebagainya. Selain itu, untuk menghadapi era pasar bebas ASEAN (AFTA) dan era pasar bebas dunia (APEC), perusahaan di Indonesia dituntut untuk meningkatkan mutu produknya supaya dapat memenangkan persaingan. Dan juga terdapat beberapa negara yang mempersyaratkan Sertifikat ISO 9000 untuk produk negara lain yang dipasarkan di negara tersebut. Hal ini cepat atau lambat akan menghambat pemasaran produk-produk Indonesia, jika perusahaan di Indonesia tidak segera memperoleh Sertifikasi ISO 9000.
Untuk memperoleh Sertifikat ISO 9000, sistem mutu perusahaan tersebut harus memenuhi beberapa persyaratan Standar Sistem Mutu ISO 9000. Pada intinya, sistem ini menitik-beratkan pada sistem dokumentasi perusahaan dan kekonsistenan perusahaan dalam melakukan apa yang tertulis dalam dokumen-dokumen tersebut.
Di masa yang akan datang, Sertilikasi ISO 9000 akan menjadi suatu kebutuhan dasar bagi pertumbuhan dan pengembangan perusahaan. Oleh karena itu, perlu kiranya setiap perusahaan di Indonesia mempersiapkan diri agar dapat memenuhi persyaratan Sertilikasi ISO 9000."
1997
S36842
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Joko Supriyarto
"ABSTRAK
Sistem manufaktur pada Perum X adalah mengolah input menjadi output dengan menggunakan sumber-sumber daya untuk menghasilkan produk dengan sifat produk massa. Masalah yang timbul adalah salah cetak (miss print) dan produksi lebih (over production) yang cenderung meningkat, sehingga menyebabkan pemborosan-pemborosan, yang semuanya itu menuju ke biaya (cost), untuk itu dilakukan pemecahan masalah.
Dalam menganalisa, dilakukan pengumpulan data skunder, pengambilan data sampling berjumlah (n) = 55 selama + 3 bulan di unit kerja untuk semua jenis pecahan. dari lima jenis pecahan dipilih salah satu jenis pecahan yang dominan hasil cacatnya, yaitu pecahan-4.
Hasil dari analisa tersebut, dilakukan pengendalian antara lain: mengurangi persediaan barang setengah jadi ( work in process) yang tidak bernilai tambah serta mengurangi hasil cacat .
Dari hasil analisa diperoleh kesimpulan sebagai berikut : Penghematan sebesar 2 % kali 2.295 X untuk jam kerja orang, serta 2% kali 615 X untuk jam kerja mesin, sedangkan untuk persediaan optimal antar mesin-mesin sebesar 226.750 lembar, dengan reduksi biaya work in process 173.250 kali ongkos cetak, reduksi biaya pemindahan bahan 35 kali jumlah tenaga kerja kali ongkos tenaga kerja per waktu, reduksi biaya penyimpanan 173.250 kali biaya penyimpanan per lembar, reduksi waktu 23 jam, dimana X adalah jumlah pesanan pecahan-4 dalam satu tahun.
Selanjutnya perlu direkomendasikan kepada pihak manajemen/terkait sebagai dasar untuk ditindaklanjuti. Antara lain: team working, pemberdayaan karyawannya, serta pengawasan dan pengendalian biaya anggaran serta jadwal produksi.

ABSTRACT
To convert input through output in the X-Government company (Perum X) manufacturing system was done by using their resources to make products in mass production system. Miss-print and over production are the production problem which has a tendency to increase and this circumstances due to production cost waste, so that problem have to be solved.
The problem analyze is done by collecting secondary data, and it takes about 3 months in collecting 55 sampling data in unit station for all kind of nominal products. From the total nominal product (5 type) it was found that 4-nominal is dominant product reject.
From analyzing process result the problem solution by cut off work in process which has no additional value. And it could be summarized that :
2% of 2,295 the 4-nominal for man hour saving.
2% of 615 the 4-nominal for machine working hour.
- Optimal inventory level as 226,750 sheets.
- Work in process cost reduction as 173,250 of printed cost.
Moving raw material cost as 35 times of man power cost in time.
Inventory cost reduction as 173,250 times of inventory cost per sheets. Working hour cost reduction as 23 working hour.
And it was recommended to management to make a team work to maintain man power and monitoring and controlling production budget and production schedule.

"
2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>