Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 75891 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sjahrial
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1990
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bugi Riagandhy
"ABSTRAK
Perkembangan perbankan di Indonesia saat ini diwarnai dengan hadimya Bank barn
yang berasal dari penggabungan empat bank kedalam Bank X. Bank X saat ini dalam
pelaksanaan operasional memiliki paradigma barn khususnya menyangkut Visi dan Misi
bank. Pelaksanaan Visi dan Misi ditunjang dengan pengembangan wawasan perbankan.
Bank terns mengalami transformasi, untuk menjadi bank yang dinamis serta siap bersaing
secara global dengan meningkatkan mutu pelayanan perbankan melalui pencapaian kinerja
yang baik dan memuaskan.
Pengembangan usaha diarahkan kepada segmen retail dimana dalam segmen ini
terbuka peluang dalam masyarakat Indonesia. Penelitian terhadap segmen pasar ritail
telah dilaksanakan yang mendapatkan informasi mengenai kebutuhan-kebutuhan konsumen
yang diinginkan. Akhimya mengarahkan kepada bank untuk dapat lebih fokus pada
segmen nasabah individu kalangan menengah-kecil, melalui rangkaian produk yang
spesifik, bersaing dan bernilai tambah. Kualitas pelayanan yang prima mernpakan
penunjang selainjaringan cabang, ATM dan teknologi perbankan.
Dengan ditunjang jaringan cabang yang tersebar di selurnh Indonesia, sumber daya
manusia yang berpengalaman, asset yang besar, pengembangan produk-produk perbankan,
budaya pernsahaan yang barn dan didukung dengan sistim teknologi perbankan, Bank X
saat ini siap bersaing dalam perbankan di Indonesia khususnya dalam sektor retail.
Mencermati perkembangan persaingan perbankan yang semakin ketat, maka fokus
studi pada karya akhir ini adalah menganalisa dan mengusulkan strategi bersaing bagi
Bank X berdasarkan keunggulan, kemampuan dan faktor-faktor yang terdapat pada
perusahaan yang dapat mempengaruhi perkembangan kineija bank dalam meningkatkan
daya saingnya. Dengan demikian bank dapat memfokuskan kegiatan operasionalnya pada
segmen pasar retail, khususnya dalam menghadapi dinamika persaingan industri
perbankan di Indonesia dan mengidentifikasi beberapa strategi bersaing bagi Bank X
dalam rangka meningkatkan daya saingfiya dimasa yang akan datang. Untuk
menggambarkan dinamika persaingan perbankan dipergunakan beberapa bank yang berasal
dari bank pemerintah, swasta nasional dan asing.
Dari hasil penelitian pada karya akhir ini mengambarkan persaingan perbankan di
Indonesia. Persaingan perbankan khususnya pada segmen pasar retail menunjukan
persaingan yang ketat yang terlihat dari strategi yang diterapkan oleh masing-masing bank
berdasarkan sumber daya dan orientasi pengembangan produk perbankan yang dimiliki.
Strategi persaingan perbankan sekarang dikembangkan menjadi strategi persaingan
perbankan dimasa yang akan datang, beberapa bank memanfaatkan jaringan cabang dan
teknologi yang terintegrasi dengan produk-produk perbankan yang bersaing berupa
pengembangan fasilitas dan produk elektronik banking sebagai keunggulan bersaing bank
dalam menghadapi era globalisasi.
Berkenaan dengan semakin ketatnya persaingan perbankan dimasa yang akan
datang terutama dengan masuknya bank-bank asing di Indonesia, Bank X dapat melakukan
pembenahan yang bertujuan untuk mengantisipasi persaingan tersebut. Langkah yang dapat
dilakukan adalah dengan mempercepat proses integrasi cabang-cabang dengan
memanfaatkan teknologi perbankan yang cepat dan efisien dan memberikan layanan berupa
produk-produk perbankan yang inovatif dan kompetitif kepada nasabahlkonsumen
terutama produk e-banking yang akan menjadi trend dimasa yang akan datang.
Penerapan strategi persaingan perbankan yang tepat khususnya dalam segmen pasar
retail akan men ghasilkan pengembangan dan penguasaan pasar yang meningkat, dengan
demikian bagi Bank X untuk dapat memenangkan persaingan dapat menerapkan strategi
bersaing yang fokus pada segmen pasar retail dengan pengembangan produk yang
bersaing, kreatif, bernilai tambah dan diminati pasar yang ditujukan untuk
nasabahlkonsumen, seperti tabungan fiesta, sertifikat deposito yang dapat dibayar dimuka
dan dipindahtangankan, memperluas jaringan ATM dan produk-produk lainnya.
Peningkatan pendapatan perbankan hendaknya dikembangkan dengan meningkatkan feebased
income sebagai sasaran pendapatan non bunga dimasa yang akan datang dan untuk
memperkuat struktur keuangan yang didukung oleh masyarakat dapat dilaksanakan
privatisasi
"
Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2000
T6529
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budijono Djodymartono
"Masalah utama yang dihadapi oleh kebanyakan bank-bank umum di Indonesia dewasa ini adalah masih rendahnya tingkat kesehatan mereka. Terdapat lima faktor yang mempengaruhi keadaan tersebut, yaitu belum memadainya kualitas manajemen permodalan, kualitas aktiva, manajemen umum, manajemen rentabilitas, dan manajemen likuiditas. Di samping itu masih terdapat tiga unsur tambahan yang juga berpengaruh pada penilaian tingkat kesehatan bank, yaitu pelaksanaan pemberian kredit usaha kecil, pemberian kredit ekspor, dan posisi devisa neto. Rendahnya tingkat kesehatan bank akan membawa dampak negatif bagi bank yang bersangkutan, ditinjau dari segi penerapan asas-asas perbankan, serta segi pembinaan dan pengembangannya. Pengaruh ikutan yang dikhawatirkan bisa timbul adalah menurunnya tingkat kepercayaan masyarakat kepada bank-bank tersebut.
Guna mengatasi masalah di atas Bank Bumi Daya telah melaksanakan berbagai upaya yang diforrnulasikan dalam program perbaikan manajemen. Salah satu cara yang diterapkan adalah pemanfaatan mekanisme kredit sindikasi, yang diharapkan dapat memberikan kontribusi pada upaya perbaikan mutu Ilkuiditas, peningkatan capital adequacy ratio, peningkatan rasio pencapatan kredit usaha kecil, penyelesaian masalah pelanggaran batas maksimum pemberian kredìt, serta pengendalian mutu manajemen assets pada umumnya.Tujuan itu akan bisa dicapai dengan baik apabila pelaksanaan program kredit sindikasi tersebut didasarkan pada strategi manajemen dan strategi pemasaran yang dirumuskan dengan seksama, menggunakan berbagai pendekatan.
Tulisan ini berusaha menjabarkan pendekatan itu melalui analisis lingkungan usaha Internal dan anailsis Ilngkungan usaha eksternal, sebagai suatu rangkaian pembahasan yang mengarah pada perumusan strategi pokok manajemen perusahaan dan strategi pemasaran. Dalam analisis internal, dibahas tentang kekuatan dan kelemahan yang secara Internal terdapat dalam perusahaan, serta peluang dan ancaman yang dihadapi langsung dalam industri. Diharapkan melalul analisis tersebut dapat diformulasikan dan diimplementasikan strategi dalam rangka pencapaian misi dan tujuan perusahaaan. Berdasarkan anaIisis tersebut dapat disimpulkan bahwa Bank Bumi Daya mempunyal unsur-unsur kekuatan yang nilai tertimbangya Iebih besar daripada unsur-unsur kelemahannya. Di samping itu juga diperoleh suatu kesimpuIan bahwa peluang bisnis yang bisa dlporoleh mempunyal nilal tertimbang yang Iebih besar daripada ancaman-ancamannya. Atas dasar perolehan nilal tertimbang yang dievaluasi berdasarkan metode analitical hierarchle process, maka Bank Bumi Daya dimungkìnkan untuk mengembangkan strategl yang agresif dengan mendayagunakan posisi yang menguntungkan tersebut.
Anailsis lingkungan usaha eksternal dilakukan untuk membahas pengaruh iingkungan melalul tiga pendekatan yaitu analisis tentang Iingkungan makro (remote environment), Iingkungan industri (industry environment), dan lingkungan operasi (operating environment). Dalam analisis lingkungan makro, pertumbuhan ekonomi nasional yang cukup tinggi merupakan peluang yang menguntungkan bagi Bank Bumi Daya untuk meningkatkan pangsa pasar kredit sindikasi, di samping dukungan faktor-taktor lain seperti perkembangan industri bank, pertumbuhan perdagangan Internasional (khususnya ekspor bukan migas), perkembangan moneter, dan peningkatan penanaman modal. Faktor-faktor ekonomi yang menjanjikan peluang luas tersebut ditunjang pula dengan berbagai kebijakan pemerintah yang berupaya untuk mendorong paranan bank lebih besar lagi dalam perekonomian nasional.
Di samping adanya peluang. Bank Bumi Daya juga menghadapi beberapa hambatan dalam upaya meningkatkan pemasaran kredit sindikasi. Hambatan yang dinilai cukup berarti adalah ancaman pendatang baru yang masuk ke dalam industri, sebagai akibat deregulasi sektor perbankan. Di samping itu masih terdapat unsur-unsur penghambat laínnya, seperti ancaman produk subtitusi, kekuatan pembeli dan rivalitas antarpesaing. Rivalitas antarpesaing tersebut menjadi semakin tajam. disebabkan oleh pengaruh faktor struktural seperti beragamnya para pesalng, dan semakin menlngkatnya jumlah kredit yang harus disindikasikan. yang bersumber dari plafon-plafon kredlt yang telah melampaui batas maksimum pemberian kredit. Pangsa pasar Bank Bumi Daya dalam bidang kegiatan kredlt sindikasi ini sebesar 10,41%, menempatkan posisinya pada peringkat keempat setelah bank-bank mlik pemerintah Lainnya.
Penulis mengidentfikaskan, kurangnya kegiatan promosi yang dilakukan untuk meningkatkan pemasaran merupakan faktor penyebab terjadinya keadaan tersebut. Disamping itu juga dikarenakan oleh tidak adanya dukungan dan aktivitas penelitian dan pengembangan, serta kurangnya kepedulian pihak manajemen terhadap pengembangan kredit sindikasi. Telaah mengenai posísi bersaing di atas merupakan bagian awal dari analisis lingkungan operasi perusahaan. Di samping itu, dalam analisis tersebut juga dievaluasi mengenai masalah yang bertalian dengan reputasi perusahaan, profil pelanggan, dan profil sumber daya manusia yang dimiliki perusahaan. Tiga faktor yang disebutkan terakhir dinilai cukup menguntungkan perusahaan, serta sekaligus merupakan modal dasar bagi Bank Bumi Daya untuk pengembangan kredit sindikasi di masa mendatang.
Berdasarkan hasil analisis faktor-faktor internal dan evaluasi faktor-faktor eksternal di atas, maka Bank Bumi Daya terarah untuk menerapkan strategi pengembangan pasar dan pengembangan produk. Pengembangan pasar merupakan strategi pokok perusahaan yang meliputi kegiatan-kegiatan membuka tambahan pasar, menarik segmen pasar lainnya, dan menciptakan manfaat baru dari produk yang telah ada. Upaya menarik segmen pasar lainnya dapat dítempuh dengan jalan meningkatkan peranan dari cabang-cabang Bank Bumi Daya di DKI Jakarta sebagai saturan distribusi, dan meningkatkan kegiatan promosi melalui advertising, sales promotion, serta terutama public relations. Sasaran segmen dan upaya ¡ni adalah bank-bank umum yang mempunyai potensi besar, termasuk mereka yang telah masuk ke dalam pasar sindikasi.
Perluasan pasar dapat ditempuh dengan cara membuka pasar regional dan internasional. Pasar regional bisa dikembangkan melalui pemanfaatan cabang-cabang retail di daerah daerah sebagai saluran distribusi. serta meningkatkan kerja sama dengan Bank-Bank Pembangunan Daerah dalam penyaluran kredit sindikasi. Sedangkan pengembangan pasar Internasional dengan cara lebih mendayagunakan peranan kantor-kantor cabang, perwakilan, dan agen di luar negeri sebagal saluran distribusi kredit sindikasi. Dalam strategi pengembangan produk bisa dilakukan dengan modiflkasi serta penarnbahan ciri-ciri baru kredit sindikasi Bank Bumi Daya, serta memberikan sebagian agency fee kepada anggota sindikasi yang mempunyai kontribusi cukup besar, membagikan pengembalian premi asuransi barang jaminan, serta mendistribusikan sebagian dari kegiatan ekspor debitor kepada bank peserta sindikasi.
Agar perusahaan dapat mengembangkan rencana-rencana pemasarannya dengan baik serta mampu memanfaatkan sumber daya dengan efisien dan fleksibel, harus dibangun strategi pemasaran yang mampu menjawab tantangan tersebut. Strategi pemasaran tersebut harus diformuiasikan dengan memperhatikan posisi bersaing Bank Bumi Daya dalam pasar sindìkasi, baik sebagai penantang pasar (market challenger) maupun sebagai pengikut pasar (market follower). Sebagai penantang pasar, Bank Bumi Daya dapat meningkatkan pangsa pasar kredit sindikasinya dengan melakukan serangan langsung kepada para pesaing utama, yaitu pemimpin pasar (market leader) serta bank-bank lain yang mempunyai pangsa pasar relatif besar. Di samping itu bisa juga dilakukan beberapa strategi penyerangan lainnya, seperti penyerangan tidak langsung (melalul nasabah debitor) dengan penerapan suku bunga kredit yang lebih rendah, strategi produk prestise dengan melepas kredit bagi proyek-proyek andalan ke pasar sindikasi, perbaikan mutu layanan, strategi inovasi distrbusi, serta melakukan promosi secara intensif.
Dalam posisinya sebagal pengikut pasar, strategi cloner dinilai paling relevan untuk diterapkan. Strategi tersebut dicirikan dengan upaya-upaya untuk menyamai atau bahkan melebihi produk yang ditawarkan oleh pemimpin pasar. Apabila hal itu akan dilakukan oieh Bank Bumi Daya, maka fokus perhatian strategi harus terarah pada upaya-upaya pengembangan di bidang organisasi khususnya yang berkaitan dongan unit kerja yang mengelola kredit sindikasi tersebut, pengembangan saluran distribusi, promosi secara intensif, pemeliharaan reputasi, dan strategi di bidang tarif.
Penerapan strategi pokok perusahaan dan strategi pemasaran tersebut di atas dipergunakan untuk meningkatkan pangsa pasar kredit sindikasi Bank Bumi Daya dalam industri. Tujuannya tidak lain untuk membantu manajemen dalam upaya untuk meningkatkan kesehatan bank. Berdasarkan evaluasi tentang penyelesaian seluruh pelampauan batas makslmum pemberian kredit, diperoleh kesimpulan bahwa selain dapat mengatasi masalah legal lending limit, Bank Bumi Daya berturut-turut dapat meningkatkan capital adequacy ratio dari 6,06% menjadi 6,33%, meningkatkan rasio pencapaian kredit usaha kecil dan 9,39% menjadi 12,53% dan menurunkan loan to deposits ratio dari 93,48% menjadi 88,13% . Keempat perubahan tersebut mempunyai dampak langsung dalam mempertinggi tingkat kesehatan bank. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
A.A.G. Bagus Sapta Y.
2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irawan Adi Prasetyo
"Sejak tahun 1995, Astragraphia ditunjuk sebagai pemegang tunggal hak waralaba AlphaGraphics untuk Indonesia. AiphaGraphics adalah suatu jaringan usaha Printshop dunia yang mengkhususkan diri di bidang design-copy-print. Dimulai dari kota Tucson, Arizona, USA sejak tahun 1970. Jenis usaba ini berkembang pesat keseluruh dunia dengan lebih dan 360 gerai dilebih dan 25 negara, melaluj sistem franchising.
AiphaGraphics berdasarkan kategori industni printing menurut Printing Industries of America (PIA) termasuk dalani segrnen Quick Commercial Printing. Industri segmen Quick Commercial Printing merupakan segmen dengan pertumbuhan paling tinggi di tahun 80-an, namun ditahun 90-an industri ini ternyata merupakan segmen yang pertumbuhannya menurun paling cepat. Pertumbuhan industri printing untuk Quick Commercial Printing diperkirakan justru turun dari sekitar $ 6,4 miliar di tahun 1995 menjadi hanya % 5,4 miliar di tahun 2010. Namun berdasarkan data dan The National Association for Printing Leadership (NAPL) diperkirakan data pertumbuhan untuk industni printing secara keseluruhan adalah 3.5%.
Untuk mengantisipasi hal ini AiphaGraphics, Inc bekerja keras berusaha merumuskan kembali strategi di masa yang akan datang agar perkiraan penurunan diatas tidak terjadi dengan jaringan AiphaGraphics di seluruh dunia. Masing-masing negara diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran untuk penyusunan strategi tersebut termasuk Astragraphia sebagai Master Franchise untuk di Indonesia. Berdasarkan masukan-masukan ini akan disusun strategi global untuk dijadikan rencana jangka panjang pengembangan AiphaGraphics di dunia.
Permasalahan utama yang dihadapi oLeh industri Quick Commercial Printing adalah perkembangan teknologi yang menyebabkan perubahan karakteristik kebutuhan customer. Dan pameran asosiasi industri graphics art dunja DRUPA 2000 di Jerman dinyatakan bahwa secara jangka panjang akan terjadi penurunan atas kebutuhan photocopy ataupun cetak offset. Padahal bal ¡ni saat ¡ni merupakan kontribusi terbesar dan pemasukan Quick Commercial Printing. Heidelberg memprediksikan bahwa pertumbuhan cetak offset tradisional adalah nol, namun pertumbuhan untuk cetak digital akan berkembang pesai. Dalam kategori cetak kebutuhan pelanggan akan kecepatan, permintaan dalam jumlah sedikit sesuai dengan yang diinginkan akan semakin meningkat, kebutuhan ini yang dapat dipenuhi dengan teknologi cetak digital. Xerox memprediksikan bahwa pertumbuhan cetak digital hitam putih akan mencapai 20% pertahun sedangkan untuk digital warna mencapai 30%.
Selain itu efek pertumbuhan bisnis secara global dengan ditunjang perkembangan teknologi digital akan mengubah cara perusahaan untuk melakukan bisnis. Trend ini akan mendorong pertumbuhan ?distributed printing?. Distrubuted printing adalah cara mencetak dengan mengirimkan dokumen secara elektronik ke berbagat lokasi baru kemudian dicetak dan didjstrubusikan. Konsep pencetakan yang lama adalah dokumen dicetak disuatu tempat kemudjan baru dikjrjmkan secara manual ke berbagai lokasi di lokasi tujuan. Selain itu distributed printing juga dapat diartikan sebagai proses pencetakan dari web, artinya dokumen yang ada secara elektronik di suatu web akan di down-load dan kemudian dicetak. Trend ini mengubah perilaku perusahaan terutama daÌam hal pendistribusian dokumen. Secara total biaya konsep ini juga sangat murah dibandingkan dengan pendistribusian dokumen dengan kertas atau bahkan harus melakukan penyimpanan stok di gudang. Efek perubahan ini juga akan menyebabkan Quick Commercial Printing yang tidak mempunyai jaringan di seluruh dunia akan menjadi terancam sehingga jaringan dan customer global menjadi kunci sukses di masa yang akan datang.
Untuk menganalisa hal diatas diperlukan beberapa data yang mendukung sebagai acuan penyusunan strategi. Data yang diperlukan dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu data primer dan sekunder. Data primer akan didapatkan dan survey terhadap customer AiphaGraphics di Indonesia, sedangkan data sekunder didapatkan data dan buku-buku, artikel ataupun dan bahan internal perusahaan. Penyusunan strategi didasarkan pada proses perencanaan strategik yang dan buku Strategic Management, an Integrated Approach karangan Charles W.L. Hill & Gareth R. Jones. Proses perencanaan ini dapat dibagi menjadi 5 tahap, mulai dan misi perusahaan dan tujuan utama perusahaan, analisa terhadap lingkungan bisnis di luar ataupun didalam perusahaan, pemilihan strategi mulai dan level fungsional, bisnis dan korporat serta terakhir adalah strategi implementasi.
Dari analisa penyusunan Strategi diatas dapat disusun elemen strategi bersaing sebagai berikut:
- Melakukan training secara rutin dan mengembangkan organisasi yang berorientasi ke customer, sesuai dengan strategi competitive advantage yaitu superior customer responsiveness.
- Mengutamakan hubungan jangka panjang dengan customer dengan meningkatkan nilai tambah bisnis customer dan kepercayaan dengan secara konsisten memberikan produk dan layanan berkualitas.
- Memberikan kenyamanan, produk dan jasa yang lengkap, pilihan media baik kertas
ataupun digital dan memanfaatkan jaringan di dunia.
- Mengembangkan secara tenis menerus kemampuan sebagai jaringan global yang
terintegrasi dengan melakukan tiga hal,
1. Sertifikasi Iso 9002 sebagai sesuatu yang standar di seluruh toko untuk menunjukkan kualitas proses dan produk sesuai standar Internasional.
2. Pengembangan kompetensi digital bagi karyawan baik yang berhubungan langsung
dengan customer ataupun bagian pendukung seperti produksi.
3. Investasi produk digital baik liitam putih ataupun warna sebagai antisipasi perubahan karakteristik permintaan customer.
4. Pengembangan jaringan atau jumlah toko untuk memperkuat eksistensj dan keunggulan jaringan yang saat ini sudah dimiliki.
- Mengembangkan secara terus menerus e-commerce atau order secara elektronik melalui web-site dan distributed printing dengan melakukan dua hal,
1. Memiliki web site di masing-masing store untuk ordering on line, untuk dijadikan competitif strategi terutama untuk mengembangkan image terdepan dalam inovasi teknologi.
2. Mengembangkan program Global Account dan Distributed Printing. Global Account
adalah program customer global di AiphaGraphics sehingga perusahaan multinasional dengan mudah dapat memanfaatkau jaringan AiphaGraphics diseluruh dunia. Selain itu dengan fasiitas Distributed Printing, perusahaan multinasional dapat memanfaatkan jaringan global AlphaGraphics untuk mengirimkan dokumen secara elektronik ke berbagai tempat.
Dari pembahasan diatas ada bebe rapa hal yang menjadi kelemahan, antara lain adalah
1. Data yang terkumpul masih sedikit sehingga untuk itu perlu dilakukan survey tambahan sehingga data yang terkumpul dapat lebih banyak agar dapat merepresentasikan data yang lebih akurat. Selain itu juga perlu dilakukan survey lebih detail untuk memperjelas masing-masing atribut, misalkan item kualitas untuk memperjelas item perlu digali Iebih dalam kualitas seperti apa yang sebenarnya diharapkan oleh customer.
2. Sulitnya mendapatkan data di Indonesia sehingga kebanyakan data diambil dan asunisi perkembangan di Amerika ataupun dunia. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya bias dengan kondisi aktual yang terjadi di Indonesia, walaupun mungkin efek yang terjadi di dunia atau Amerika cepat atau lambat pasti juga alcan tenjadi di Indonesia. Namun implementasi stratcgi juga harus mcmpertimbangkan waktu, arlinya harus disesuaikan dengan kondisi yang tcpat karena terlalu cepaL atau lebih lambat menyebabkan strategi lersebut tidak efcktif. Untuk itu perlu dilakukan analisa lebih mendalam untuk melihat kmdisi aktual yang ada di Indonesia.
3. Analisa yang sudah dilakukan belum membahas kondisi persaingan terinasuk apa yang sudah dilakukan oleh para pesaing, sehingga strategi competitif harus tetap unik dibanding yang dilakukan oleh pesaing.
4. Dalam pembahasan ini tidak dilakukan perhitungan finansial balk untuk biaya investasi ataupun sumber dana untuk pembiayaan investasi tersebut. Sedangkan aspek frnansial tidak bisa seratus persen dipisahkan dad penyusunan sebuah strategi, sehingga perlu dilakukan analisa kelayakan yang lebih detail untuk setiap investasi baru untuk melihat efek bisnis secara keseluruhan."
2002
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irwan Makindo
"ABSTRAK
Berkembangnya teknologi dan perekonomian dunia dapat mengubah pola hidup masyarakat dan konsentrasi suatu jenis industri. Industri manufaktur kontainer termasuk salah satu jenis industri yang mengalami perubahan tersebut, diinana bermula dari Amerika Serikat, kemudian beralih ke Eropa, Asia Timur dan pada akhir dekade 1980-an berpindah ke Asia Tenggara.
Gejolak industri dan lingkungan sekitarnya dapat rnernpengaruhi perkenibangan industri manufaktur kontainer itu sendiri. Sejak masuk ke regional Asia Tenggara, gejolak lingkungan industri manufaktur kontainer terasa sangat fluktuatif, sehingga dalam kurun waktu kurang lebih setengah dekade telah memaksa beberapa perusahaan dalaiu industri ini untuk menutup usahanya.
PT ASPEC sebagai salah satu produsen kontainer berhadapan pada suatu kondisi untuk menentukan langkah langkah strategis yang harus diarnbil untuk menghadapi perubahan lingkungan inclustri tersebut, mulai dan yang bersifat placid sampai turbulen. Ada dua pilihan alternatif strategis yang dapat diambil, yaitu sebagai pembuat Konstruksi Baja Modular urituk keperluan perumahan atau inembuat Super Structure untuk keperluan industri otomotif medium to heavy duty.
Metoda QSPM dan AHP digunakan dalam melakukan analisis permasalahan yang ada. Hasil analisis menunjukkan bahwa PT ASPEC harus beralih produksi membuat Super Structure untuk keperluan industri otomotif mediunm to heavy duty."
1996
T4518
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irwan Makindo
"ABSTRAK
Berkembangnya teknologi dan perekonomian dunia
dapat mengubah pola hidup masyarakat dan konsentrasi suatu
jenis industri. Industri manufaktur kontainer termasuk
salah satu jenis industri yang mengalami perubahan
tersebut, dimana bermula dan .Amerika Serikat, kemudian
beralih ke Eropa, Asia Timur dan pada akhir dekade 1980-an
berpindah ke Asia Tenggara.
Gejolak industri dan lingkungan sekitarnya dapat
znempengaruhi perkeinbangan industri iuanufaktur kontairìer
itu sendiri. Sejak zuasuk ice- regional Asia Tenggara,
gejolak lingkungan industri manufaktur kontainer terasa
sangat fluktuatif, sehingga dalam kurun waktu kurang lebih
setengah dekade telah memaksa beberapa perusahaan dalarn
industrj ini untuk menutup usahanya.
PT ASPEC sebagai salah satu produseri kontainer
berhadapan pada suatu kondisi untuk menentukan langkah?
langkah strategis yang harus diambil untuk menghadapi
perubahan lingkungan industri tersebut, mulai dan yang
bersifat placid sampai turbulen. Ada dua pilihan
alternatif strategis yang dapat diarnbil, yaitu sebagai
pembuat Konstruksj Baja Modular untuk keperluan perumahan
atau rnembuat Super Structure untuk keperluari industri
otomotif medium to heavy duty.
Metoda QSPM dan AMP digunakan dalaiu melakukan
analisis permasalahan yang ada. Hasil analisis menunukkan
bahwa PT ASPEC harus beralih produksi membuat Super
Structure untuk keperluan industri otomotif medium to
heavy duty.
"
1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Astri Diana Intansari
"There was a declining of pacto Convex's performance during crisis was caused by payable debt and involving prolong economic growth. All this points was the main obstacle to implement marketing strategies.
As the biggest MICE player in Indonesia, Pacto Convex must have high alertness towards the coming International MICE players which might cause to Facto Convex MICE market segment.
The purpose of this research is to acquire effectiveness of Facto Convex's marketing strategies to anticipate International MICE competition. Research Methodology used was descriptive and explanative by company strategic marketing done by Pacto and using competition strategy (by the means of generic strategy with five competition strength) and Mixed Marketing.
The research result indicates that to produce Facto Convex's MICE industry competitiveness towards International MICE industry with the coming AFTA, marketing strategy has to be implemented consistency with support of competitive strategy and marketing mix for Pacto Convex.
It has to be noted that efforts needed to handle MICE in Indonesia professionally, so that number of events handled will increase year by year especially for Pacto Convex as an ale marketer in Indonesian culture industry."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T14234
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farida Solihati
"ABSTRAK
Sebagai dampak dari jatuhnya harga minyak, Indonesia harus terus meningkatkan nilai ekspor non-migas. Salah satu upaya pengorganisasian kegiatan dalam meningkatkan ekspor ini adalah dibentuknya perusahaan dagang (trading house) yang dapat bertindak proaktif dalam melakukan terobosan pada pasar internasional. Model pembentukan Sogososha sebagai perusahaan dagang merupakan suatu contoh yang paling berhasil di dunia bisnis internasional. Inisiatif pihak swasta untuk membentuk suatu perusahaan dagang ini patut dikaji secara mendalam, karena dalam memasuki pasar internasional, kompleksitas dan hambatan akan muncul, termasuk beragamnya karakteristik pasar dan produk di negara tujuan ekspor yang berlainan.
PT. TNC, yang didirikan pada tahun 1991, adalah merupakan antisipasi positif pihak manajemen korporasi terhadap perlunya keberadaan suatu perusahaan yang bertindak sebagai pengekspor produk yang dihasilkan oleh perusahaan lain dalam kelompok perusahaan yang sama. Bagi kelompok perusahaan, PT. TNC dimaksudkan sebagai perusahaan yang dapat menyeimbangkan pemasukan dan pengeluaran valuta asing yang dilakukan oleh kelompok. PT. TNC masih dalam tahap pencarian bentuk yang paling tepat bagi pengembangan strategi perusahaan, maupun bagi pengembangan pasar internasional.
Oleh karena itu, dengan semangat menunjang upaya pemerintah meningkatkan ekspor non-migas, penulis melakukan analisis tentang PT. TNC. Analisis yang dilakukan meliputi kajian kondisi eksternal perusahaan dengan cakupan keunggulan daya saing negara serta daya tarik industri yang melingkupi perusahaan, serta kajian internal perusahaan dengan kekuatan bisnis dan keunggulan daya saing perusahaan.
Keunggulan daya saing Indonesia dengan endowment factors seperti bahan baku, tenaga kerja serta lahan sangat menunjang kehadiran industri sabun mandi. Selain itu, dukungan pemerintah juga sangat membantu para produsen ataupun eksportir non-produsen yang akan melakukan kegiatan ekspor.
Daya tarik industri sabun mandi itu sendiri ditentukan oleh beberapa faktor seperti besar pasar, pertumbuhan besar pasar, tingkat keuntungan, tingkat persamgan, teknologi yang dibutuhkan, serta peraturan dan kebijaksanaan pemerintah. Setelah dilakukan analisis kuantitatif, disimpulkan bahwa industri ekspor sabun mandi Indonesia dapat diklasifikasikan dalam industri 'sedang sampai menarik'.
Kemudian kekuatan bisnis PT. TNC diukur dengan faktor-faktor kunci keberhasilan fungsional sebagai tolok ukur. Sebagai pembanding, dilakukan pula pengukuran kekuatan bisnis para pesaing terdekat. PT. TNC termasuk dalam klasifikasi 'sedang', dan berada dalam sel keempat pada matriks GE Nine Cells. Pada matriks yang sama juga terlihat kekuatan bisnis pesaing.
Strategi utama yang tepat bagi PT. TNC adalah pertumbuhan terkonsentrasi, pengembangan pasar dan pengembangan produk. Prioritas utama adalah strategi pertumbuhan terkonsentrasi, dengan penekanan pada pemilihan distributor yang tangguh, serta pengembangan pasar, mengingat peluang yang menjanjikan pada pasar internasional yang belum digarap.
Sebagai langkah pertama dalam strategi pengembangan pasar, dilakukan seleksi pasar. Setelah seleksi dengan contractible method disimpulkan bahwa terdapat empat pilihan negara yang merupakan negara tujuan ekspor yang paling potensial, yaitu Nigeria, Hongkong, Jepang dan Amerika Serikat. Keempat negara tujuan ekspor ini memiliki karakter pasar dan karakter produk yang sama sekali berbeda, sehingga perlu pula dilakukan analisis kekuatan bersaing PT. TNC dalam kaitannya dengan penetrasi pasar masing-masing negara.
Kemudian dari analisis kekuatan bersaing PT. TNC pada masing-masing negara serta daya tarik masing-masing negara, dapat disimpulkan bahwa negara tujuan ekspor bagi produk sabun mandi PT. TNC yang menempati prioritas utama adalah Nigeria. Dengan jumlah penduduk yang begitu besar, serta karakteristik pasamya yang sesuai dengan produk PT. TNC yang selama ini dikembangkan, Nigeria menjadi pasar yang patut diperhitungkan.
Untuk dapat merealisasikan strategi yang disarankan, kajian karya akhir ini mencoba mengembangkan strategi bersaing PT. TNC terutama strategi pemasaran internasional bagi produk sabun mandi. Sebagai hasil analisis diberikan beberapa saran berupa serangkaian perubahan yang dapat mendukung keberhasilan PT. TNC, seperti perubahan dalam struktur organisasi, serta pengembangan strategi yang telah dipilih, agar sasaran perusahaan dapat tercapai."
1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuli Harwani
"Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa karakteristik responden yang mewakili populasi nasabah ritel BRI wilayah Riau, sebagian besar berada pada usia dewasa dengan tingkat pendidikan dan level sosial yang tidak terlalu tinggi, serta profesi yang beragam sebagai PNS/TNI, pegawai swasta/BUMN, atau wiraswastawan.
Atribut-atribut layanan yang dianggap penting bagi nasabah dalam kondisi persaingan sektor ritel saat ini, dimulai dari atribut layanan untuk jaminan terhadap keamanan dana nasabah, kecepatan waktu penyelesaian transaksi dan ketanggapan terhadap masalah nasabah, keterampilan dan kesopanan karyawan, serta kondisi dan kenyamanan fasilitas fisik. Sedangkan atribut layanan untuk penampilan karyawan menempati unitan terakhir dalam kepentingan nasabah atas layanan bank.
Kinerja layanan BRI menunjukkan tingkat kepuasan keseluruhan yang sudah memuaskan sebagian besar nasabahnya. Dibandingkan dengan bank lain. kinerja keseluruhan layanan BRI wilayah Riau tidak berbeda. Terdapat gap/perbedaan pada setiap dimensi yang terbentuk dari hasil Analisa Fakior, dimana gap terbesar terjadi pada dimensi Keandalan dan Tanggap kemudian dimensi Akses dan Jaringan. Jaminan dan Pengertian, serta gap terkecil adalah dimensi Penampilan dan Prasarana Fisik. Kondisi tersebut dapat digunakan oleh BRI untuk melakukan peningkatan kualitas layanan dengan memproritaskan pada gap yang terbesar.
Posisi BRI terhadap peluang pemasaran berada pada kuadran di mana peluang yang dimilikinya masih cukup besar akan tetapi terdapat kelemahan internal seperti keterlambatan penggunaan teknologi on-line, kualitas SDM, kurangnya jaringan kerja pada wìlayah potensial, yang akan menghambat laju BRI memasuki peluang tersebut bila tidak dapat mengurangi dan meminimalkannya.
Target pasar mempertahankan nasabah lama dan menarik segmen usia muda di perkotaan dicapai BRI melalui repositioning terhadap produknya agar sesuai dengan permintaan segmen pasar tersebut, menetapkan harga yang berorientasi pada persaingan, dan gencar mempromosikan produk andalannya yaitu BritAma. Wilayah yang mudah dijangkau nasabah dan aman lingkungannya merupakan kriteria penetapan lokasi untuk perluasan jaringan kerja BRI yaitu iokasi Kantor Cabang Pembantu dan ATM-nya.
Menciptakan budaya melayani yang berorientasi pada pemuasan pelayanan dilakukan dengan melibatkan karyawan dalam menyusun perencanaan seria pengambiian keputusan yang sesuai bidang tugasnya. Hubungan jangka panjang dengan para pelanggan diupayakan BRI melalul meningkatkan keahlian para karyawan yang berkaitan dengan penanganan hubungan yang memuaskan terhadap pelanggan yang ada."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2002
T2613
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>