Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 95060 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ignasius Steve W. W.
"ABSTRAK
Kinerja PT Astra Otoparts Tbk Unit Niaga Divisi Internasional pada tahun 1999 mempunyai total penjualan sebesar US$ 32.991.430 di mana 44% -nya berasal dari penjualan unit sepeda motor Honda ke Greece. Produk unggulan lainnya adalah battery dengan pasar utama di Timur Tengah (27%).
Strategic Planning dilakukan sebagai sarana untuk menghadapi persaingan global , menghadapi perubahan di pasar dan mengurangi ketergantungan pada salah satu produk I customer /pasar tertentu.
Hasil dari Strategic Planning ini adalah formulasi program untuk level Divisi meliputi Survey Pasar, Pengembangan Produk Baru, Penyusunan Organisasi Matrix, Penjajakan Branch Office di Dubai dan Pemanfaatan E Commerce.
Untuk level Departemen meliputi Departmen Autoparts perlu melakukan fokus dan utilisasi data survey pasar , Departemen Battery/ Motorcycle perlu memperkenalkan produknya ke pasar-pasar baru (MC) dan produk baru ke pasar baru (Battery), department Tyre/ Tube perlu memperkenalkan produk baru ke pasar yang baru.
"
2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Anondo
"Globalisasi yang semakin berkembang sekarang ini niembawa perubahan dalam tata cara perdagangan internasional dimana hambatan-hambatan yang membatasi perdagangan dan investasi antar negara akan semakin berkurang. Salah satu hal yang mendorong globalisasi perdagangan adalah perdagangan bebas antara ncgara-negara di dunia, yang terwujud dalam bentuk NAFTA, AFTA (bcrlaku mulai 2002), APEC (mulai 2020) dan lain-lainnya. Kesepakatan tersebut intinya menyetujui adanya pembukaan pasar masing-rnasing negara tcrhadap produk-produk negara lainnya, pengurangan dan penghilangan trade barriers, proteksi dan insentif atas induslri dalam negeri.
Dengan adanya free trade para produsen komponen otomotif dunia akan semakin agresif mengembangkan pasarnya ke negara-negara lain. Sebagai peserta AFTA & APEC berarti mungkin mulai tahun 2003 nanti Indonesia akan memasuki era perdagangan bebas dan memiliki peluang lebih besar untuk menembus pasar negara lain. Seiring dengan terbukanya peluang ekspor ke negara lain, Indonesia pun harus mcmbuka pasar dalam negerinya seluas-luasnya bagi produk impor dan negara-negara lain. Hal tersebut sudah mulai dirasakan oleh industri komponen otomotif sejak tahun 1999, didahului dengan adanya deregulasi otomotif tahun 1999 yang diantaranya mempermudah komponen impor otomotif untuk masuk ke Indonesia.
Industri otomotif Indonesia (termasuk industri komponennya) selama ini rnenikmati proteksi pemerintah sehingga berkembang menjadi industri yang kurang tangguh karena membuat banyak perusahaan menggantungkan diri pada pasar dalam negeri dan bantuan prinsipal. Biaya produksi yang tinggi, kurangnya penguasaan teknologi dan minimnya sumber daya manusia yang qualified merupakan kelemahan industri ini. Disisi lain customer mereka tidak memiliki banyak alternatif pemasok dari luar Indonesia karena adanya proteksi membuat hal tersebut tidak ekonomis. Adanya free trade area nanti membuat industri komponen otomotif Indonesia harus segera bebenah diri untuk bersaing dengan pesaing dari luar yang memasarkan produknya di Indonesia.
Saat ini customer terutama ATPM mulai memanfaatkan keleluasaan yang diberikan pemerintah melalui deregulasi otomotif untuk melakukan sourcing dari luar Indonesia yang umumnya memiliki harga lebih murah dengan tnutu yang sctara.
Perusahaan-perusahaan komponen otomotif yang terdapat dalam Component Group Astra pun harus mempersiapkan diri dalam menghadapi persaingan yang makin ketat ini.
Tujuan studi ini adafah menganalisa peluang dan ancaman yang dihadapi oleh PT Astra Otoparts Tbk. sehingga dapat menyusun strategi yang tepat untuk menjalankan bisnisnya agar tetap bertahan dan memperkuat perusahaan-perusahaan di dalamnya dalam era perdagangan bebas mendatang, dengan mempertimbangkan laklor-laktor internal dan eksternal.
Melalui studi ini penulis mencoba memberikan alternatif kepada PT Astra Otoparts Tbk. sebagai holding company component group mengenai masalah yang dihadapi yaitu strategi apa yang dapat dirumuskan dan diterapkan PT Astra Otoparts Tbk., yang dapat diterjemahkan oleh perusahaan-perusahaan yang bernaung dibawahnya ke dalam bentuk strategi bisnis yang dapat diimptementasikan agar mereka mampu menghadapi perubahan-perubahan yang terjadi di era perdagangan bebas.
PT Astra Otoparts sebagai holding company selain membawahi perusahaan manufakturing juga membawahi beberapa perusahaan trading. Pada perusahaan manufakturing ada beberapa kelemahan yang harus diwaspadai. Antaralain kekurangmampuan pada bidang engineering terutama desain produk yang bergantung pada prinsipal dan customer. Kelemahan lainnya adatah mesin produksi yang agak ketinggalan jaman serta penguasaan proses produksi yang kurang merata (walaupun disebagian perusahaan hal tersebut justru menjadi kekuatannya). Kekurangmampuan tersebut selama ini dicoba diimbangi dengan peningkatan kemampuan dalam proses produksi disertai dengan penjagaan kualitas, pengurangan biaya dan kecepatan pengiriman (quality, cost and delivery).
Disisi lain, trading menjadi kelebihan bagi PT Astra Otoparts karena menguasai jalur distribusi yang cukup baik hingga ke manca negara. Penguasaan distribusi menjadi kapabilitas yang mendukung daya saing perusahaan ini terhadap pesaing. Digabung dengan sumber daya lain yang dimiliki. sektor ini menjadi salah satu core competence PT Astra Otoparts.
Dalam menghadapi persaingan di era free trade ini ada beberapa strategi korporasi yang bisa dijalankan PT Astra Otoparts. Diantaranya mengembangkan bisnis dengan low level diversification melalui join venture, perusahaan mandiri dan merger, menerapkan strategi low cost high volume melalui peningkatan quality, cost dan delivery; dan melakukan penetrasi pasar baru terutama ekspor dengan memperkuat jalur distribusi, sertifikasi perusahaan dalam sistem mutu dan menjaga awareness pelanggan.
Langkah-Iangkah diatas merupakan beberapa alternatif strategi korporasi yang bisa diambil oleh PT Astra Otoparts dalam menyusun ulang strateginya menghadapi persaingan di era perdagangan bebas. Yang perlu diperhatikan adalah bahwa selain mengacu kepada faktor-faktor eksternal, langkah-langkah tersebut juga membutuhkan perbaikan di internal perusahahaan-pcrusahaan di lingkungan PT Astra Otoparts sendiri."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2001
T326
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hutadjulu, Octavianus Sutan
"Industri komponen otomotif di Indonesia mulai berkembang saat pemerintah mengharuskan produsen kendaraan bermotor atau dikenal dengan sebutan Agen Tunggal pemegang Merek (ATPM) mengguna komponen produksi lokal dalam proses perakitan kendaraan bermotor. Saat itu pemerintah mengeluarkan kebijaksanaan yang melarang impor kendaraan bermotor dalam keadaan utuh (CBU). Melalui SK No. 3O7/M/SK/8/76, pemerintah melakukan penjadwalan penggunaan kandungan lokal dalam produksi kendaraan bermotor.
PT Astra International saat ini merupakan salah satu pemain utama dalam industri otomotif Beberapa merek kendaraan bermotor intemasional dipegang oleh perusahaan ini. Sebagal produsen kendaraan bermotor PT Astra International merniliki divisi komponen yang saat itu beroperasi dengan cara ekspor dan impor. Menindak lanjuti keputusan pemerintah itu PT Astra International membangun jaringan produksi komponen otomotif yang yang pada tahun 1996 dikonsolidasi dan melalui beberapa kali pergantian nama terbentuklah PT Astra Otoparts, Tbk.
Tulisan ini membahas mengenai proses manajemen strategik yang dilakukan pada perusahaan yang menggeluti bisnis komponen otomotif di Indonesia. Teknik yang digunakan untuk menganalisis adalah dengan mengamati apa yang terdapat pada lingkungan usaha ini. Secara umum terdapat tiga lingkungan usaha yang memberikan pengaruh kepada suatu perusahaan yaitu lingkungan umum, lingkungan industri dan lingkungan internal.
Karena PT Astra OtoParts Tbk merupakan perusahaan nasional yang berskala besar maka sesual dengan teori analisis lingkungan bisnis yang dikembangkan oleh Paulo De Vasconcellos Fliho dalam bukunya Environmental Analysis for Stralegic Planning (1998) sebagaimana dikutip oleh Setiawan H. Purnomo dan Zulkieflimansyah (1996) maka ketiga Iingkungan usaha umum, industri, dan internal sangat berpengaruh terhadap perkembangan perusahaan Untuk itu penulis melakukan analisis yang komprehensif terhadap ketiga lingkungan bisnis tersebut. Analisis Iingkungan ini pada hakekatnya adalah mempelajari kekuatan dan kelemahan perusahaan serta peluang dan ancaman yang dihadapinya.
Industri komponen otomotif merupakan industri yang padat teknologi. Produktifitas yang tinggi dan kuaiitas yang baik merupakan beberapa syarat yang dibutuhkan oleh perusahaan komponen untuk dapat bersaing dalam industri ini terutama dalam hal dukungannya terhadap industri kendaraan bermotor sebagal komponen terpasang atau dikenal dengan sebutan Original Equipment Manufacturer (OEM). Untuk itu perlu sistem produksi yang baik yang didukung oleh mesin-mesin dan perlengkapan produksi yang canggih.
Saat ini perusahaan-perusahaan komponen otomotif di Indonesia belum dapat mengadakan sendiri teknologi tersebut. Riset dan pengembangan yang diperlukan untuk mencapai tingkat teknologi yang cukup memerlukan waktu yang sangat lama di samping investasi yang sangat tinggi. Pilihan ini bukan merupakan strategi yang paling tepat untuk pengembangan usaha terutama pada skala yang besar dan level teknologi yang tinggi. Alternatif strategi yang lain adalah dengan melakukan usaha patungan (joint venture) dengan mitra asing untuk memperoleh akses teknologi.
Setelah menggeluti pasar OEM PT Astra Otoparts, Tbk perlu memasuki pasar komponen pengganti (replacement market) untuk meningkatkan pendapatan perusahaan untuk keperluan ini perseroan memerlukan dukungan nama yang kuat yang laku dijual di pasar bebas. Maka usaha patungan dengan mitra asing menjadi alasan yang kuat juga untuk dilakukan. Di Samping ¡tu terdapat alasan lain yang dapat mendukung keputusan ini yaitu untuk mendapatkan akses ke pasar internasional dan menjadi pemain global.
Berdasarkan analisis tersebut maka joint venture internasional menjadi suatu pilihan menarik bagi perusahaan lokal yang menjalankan usahanya di sektor komponen otomotif. Bagi perusahaan asing sebagai Multi Nasional Corporation (MNC) mereka memperoleh akses memasuki pasar yang baru di samping untuk mengatasi kendala birokrasi pemerintah akan penanaman modal asing. Dalam hal memilih partner perusahaan asing berskala besar mencari perusahaan lokal yang mempunyai akses pasar yang luas dan mempunyal basis jaringan pemasok yang luas juga serta kemampuan finansial yang kuat."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2001
T2456
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
S10671
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hanifa Dhina
"Industri manufaktur merupakan industri yang padat karya dan umumnya selalu memproduksi barang dalam jumlah besar. Setiap perusahaan selalu bersaing dalam merebut pangsa pasar yang besar. Kepuasan pelanggan merupakan salah satu hal utama yang harus diperhatikan untuk mencapai pangsa pasar yang besar tersebut. Kepuasan pelanggan erat kaitannya dengan barang yang diproduksi oleh perusahaan tersebut. Barang yang bagus secara kualitas adalah barang yang dapat memenuhi kepuasan pelanggan, tidak memiliki cacat, dan bagus secara performance. Hal inilah yang menjadi konsentrasi tinggi yang sedang terjadi di PT Astra Otoparts Tbk. Beberapa data menunjukkan tingkat defect yang cukup tinggi di lini produksi tertentu, salah satunya adalah lini produksi painting. Untuk mengurangi tingkat defect yang ada, maka perlu dilakukan suatu eksperimen untuk mengetahui hubungan faktor-faktor yang mungkin mempengaruhi tingkat defect.
Konsep eksperimen yang digunakan adalah Design and Analysis of Experiments (DOE) dengan menggunakan metode 2k full factorial design. Setelah eksperimen dilakukan, maka selanjutnya melakukan uji hipotesis terhadap nilai signifikansi yang telah ditentukan. Analisis data residual juga harus dilakukan untuk mengetahui kenormalan persebaran data yang dihasilkan. Setelah melakukan semua uji, barulah ditentukan kombinasi terbaik untuk mengurangi tingkat defect yang ada dengan response optimizer.

Manufacturing industries include to one of high human capital investments, and usually produce their products in large amount. Every company have competition in dominating the market. Customer satisfaction is one of the important aspect to be concerned in order to gain the larger market. Customer satisfaction is close to the product that company made. Good product from good quality is described as a thing that can fulfill the customer satisfaction, has no defect occurred, and perform well. This condition begin to be concerned intensively in PT Astra Otoparts Tbk. Some of the data shows high enough defect rate in some production lines, and painting is one of them. In order to decrease the defect rate, an experiments is needed to know the relation of factors that can affect the defect rate.
Concept of the experiments used here is Design and Analysis of Experiments (DOE) by using the 2k full factorial design method. When the experiments have been done, the next step is doing the hypothesis test through the significance value. Residual analysis should be done in order to know the normality of data distribution. When all the tests are done, then it must be done to find the optimal combination for optimizing the condition in order to decrease the defect rate by using response optimizer.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S50306
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ratna Cempaka Yelestine
"[Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki pengaruh organizational ethical climate terhadap knowledge management pada pegawai PT Astra Otoparts Dari hasil data dan pengujian hipotesis dengan reduksi data serta tahap path analysis dengan aplikasi Lisrel diperoleh hasil bahwa organizational ethical climate tidak mempengaruhi secara signifakan proses penerapan knowledge management engagement namun mempengaruhi secara signifikan knowledge management attitude Knowledge management attitude terbukti berpengaruh positif terhadap knowledge management engagement dan knowledge management engagement berpengaruh positif terhadap knowledge management satisfaction Metode penelitian menggunakan kuantitatif eksploratif Teknik pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan penyebaran kuesioner di kantor pusat PT Astra Otoparts Saran yang diberikan oleh peneliti adalah agar perusahaan dapat mengembangkan sistem knowledge management dengan maksimal ;This study aims to investigate the influence of organizational ethical climate of the knowledge management on employee PT Astra Otoparts From the results of the data and testing hypotheses with data reduction and phase path analysis with applications lisrel showed that the organizational ethical climate signifakan not affect the process of applying knowledge management engagement but it significantly affects knowledge management attitude Knowledge management attitude proved positive effect on knowledge management engagement and knowledge management engagement positive effect on knowledge management satisfaction Exploratory studies using quantitative methods The sampling technique using purposive sampling method The collection of data used in this study is by distributing questionnaires at the central office of PT Astra Otoparts The advice given by the researchers is to enable companies to develop a knowledge management system to the maximum , This study aims to investigate the influence of organizational ethical climate of the knowledge management on employee PT Astra Otoparts From the results of the data and testing hypotheses with data reduction and phase path analysis with applications lisrel showed that the organizational ethical climate signifakan not affect the process of applying knowledge management engagement but it significantly affects knowledge management attitude Knowledge management attitude proved positive effect on knowledge management engagement and knowledge management engagement positive effect on knowledge management satisfaction Exploratory studies using quantitative methods The sampling technique using purposive sampling method The collection of data used in this study is by distributing questionnaires at the central office of PT Astra Otoparts The advice given by the researchers is to enable companies to develop a knowledge management system to the maximum ]"
2015
S61354
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Langgeng Widodo
"Tesis ini adalah mengenai manajemen pengamanan dan program community development (CD) di PT Astra International Tbk, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Fokus penulisan adalah mendeskripsikan dan memahami penyelenggaraan pengamanan dikaitkan dengan program community development. Permasalahan tersebut dipilih karena penyelenggaraan pengamanan yang dilaksanakan oleh Astra dapat berjalan secara efektif dan efisien, karena melaksanakan manajemen pengamanan dan program community development.
Metode yang digunakan dalam penelitian tesis ini menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data melalui pengamatan, pengamatan terlibat, dan wawancara berpedoman, untuk melihat, menggambarkan, dan memahami proses penyelenggaraan pengamanan dan program CD yang dilakukan perusahaan. Analisis data mencakup interpretasi temuan penelitian dan menjelaskan konteks serta makna hasil penelitian tersebut.
Keamanan (sekuriti) adalah upaya untuk melindungi aset supaya terhindar dari kerugian. Perusahaan melaksanakan pengamanan secara terbatas di lingkungannya.
Perlindungan aset dan kegiatan proses produksi, dilaksanakan supaya tidak terjadi kerugian secara fisik dan non fisik. Pengamanan industri berdasarkan obyek yang diamankan terdiri dari : 1) pengamanan fisik; 2) pengamanan informasi; dan 3) pengamanan personel penyelenggaraan pengamanan industri menerapkan prinsip manajemen pengamanan modern, dengan memanfaatkan sumber daya yang ada, dan dukungan komuniti di lingkungannya. Untuk mendapatkan dukungan komuniti secara optimal diperlukan program community development. Community development merupakan suatu upaya sistematis untuk memberdayakan komuniti, dengan memanfaatkan potensi yang dimiliki oleh komuniti itu sendiri. Pelaksanaannya mengacu pada pembangunan dari bawah, yang elemen pokoknya adalah partisipasi masyarakat untuk meningkatkan taraf kehidupan, dengan menitik beratkan pada inisiatif mereka sendiri. Dengan dilaksanakannya program community development secara benar dan terarah, perusahaan tidak akan mengalami kerugian yang sifatnya masal dan spontanitas, karena setiap ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan terdeteksi sedini mungkin, oleh partisipasi dari komuniti di sekitar perusahaan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan pengamanan dimulai dengan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan/pemotivasian, pelaksanaan, serta penilaian dan evaluasi. Selain itu juga dilaksanakan koordinasi antara sesama Personnel in Charge (PIC) sekuriti, kepolisian, TNI, karyawan, dan komuniti disekitar perusahaan. Kegiatan pelaksanaan pengamanan perusahaan meliputi penjagaan, pengaturan, patroli, pengawalan, dan pemberdayaan komuniti.
Penyelenggaraan pengamanan dilakukan oleh divisi Corporate Security Center (CSC) melalui tindakan manajerial pengamanan dan tindakan Sekuriti yang berperan sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya, serta program CD yang dilaksanakan oleh perusahaan dapat mendukung penyelenggaraan pengamanan. Seluruh karyawan dengan inti anggota Sekuriti yang terorganisir, bertanggung jawab terhadap masalah keamanan. Situasi tempat kerja dan lingkungan yang aman, tertib, dan nyaman diwujudkan dengan adanya pola hubungan yang baik antara anggota sekuriti, karyawan, manajemen, aparat keamanan, aparat pemerintah dan komuniti sekitarnya. Program CD bagi perusahaan merupakan tanggung jawab sosial, strategi pencapaian citra positif, dan community relations perusahaan. Citra positif merupakan dambaan dan kebutuhan perusahaan dalam rangka mendukung terciptanya situasi aman, nyaman, dan tertib.
Pihak manajemen perusahaan sebaiknya melakukan peningkatan pelaksanaan program community development. Program yang dilaksanakan benar-benar yang bermanfaat bagi komuniti di lingkungannya. Evaluasi tentang sejauh mana pengaruhnya terhadap efektifitas penyelenggaraan pengamanan, selalu dilaksanakan secara berkala dalam kurun waktu tertentu.

This thesis deals with security management and community development at PT Astra International Co. in Tanjung Priok, North Jakarta. In describes the impacts of community development on the effectiveness of the security management at the PT. Astra International Co.
The writer uses research methodology of qualitative approach. Primary data were collected through observation and involved observation on the daily activities in implementing community development program by the representatives of the company and people from the community. In addition, interviews were conducted to several key informations from both the company and community. Data analysis include, cover research finding interpretation and explain context and also mean result of research.
Industrial security is a mean to protect the company's assets from being lost or damaged. The company provides limited security forces in its surroundings to protect the whole assets and production processes. Industrial security consists of : (1) physical security; (2) information security; and (3) personnel security. In addition, the company has been involved in community development which is aimed at to getting support form the surrounding communities to protect the security of the Company. Community development includes the development of economic facilities and social infrastructures which are able to improve the livelihood of the people in the community. The community development programs are partly financed by the PT Astra International Co. with full participation of the community in both planning and implementation processes. Through these community developments programs, the people in the community feel as a part of the Company, and therefore, have moral responsibility to also protect the security of the PT. Astra International Co.
Security management at the PT. Astra International Company is handled by Corporate Security Center division, which coordinates the security supports from the personnel in charge (PIC) security, police, arm forces, employees, and people in the community. The security management performs, among others, guarding, arrangement, patrolling, escorting, and community mobilization. The security at the Company and its surroundings has been, quite safe from time to time in the main parts because the management maintains good relationship and cooperation among security personnel, employees, government institutions, police, and people in the community.
Based on the experience and practices of the PT. Astra International Company on the community development, it is recommended that each Company should establish a community development program in order to involve the people in the surrounding areas to take part in protecting the Company from both internal and external threats. PT. Astra International Co. is also recommended to review at programs, in order to be able to offer the most effective programs in improving the livelihood of the people in the community.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
T15110
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budhi Agung Priyanto
"ABSTRAK
Krisis ekonomi di Indonesia yang ditandai dengan meningkatnya tingkat suku bunga,
merosotnya nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing dan tida tersedianya likuiditas
menghentikan kegiatan usaha di Indonesia. Kebanyakan usaha yang dibiayai dengan hutang
dalam mata uang asing, menyebabkan banyak perusahaan mengalami lonjakan tanggungan
hutang dan ketidakrnampuan membayar bunga dan pokok hutang yang telah jatuh tempo.
Ancaman kebangkrutan melanda hampir semua perusahaan di Indonesia pada saat krisis yang
dimulai pertangahan tahun 1997 itu.
PT Astra International, Tbk sebagai salah satu perusahaan publik yang masuk dalam
jajaran perusahaan besar dengan manajemen yang baik, ikut terkena dampak krisis tersebut.
Menurut laporan akuntan publik yang dipublikasikan, Astra tidak sanggup lagi membayar
bunga dan pokok hutang yang telah jatuh tempo sehingga daiancam kebangkrutan atau
pengambil alihan oleh pihak lain. Manajemen Astra yang baik menanggapi dengan
mengajukan usulan restrukturisasi hutang-hutangnya terhitung tanggal 1 Januari 1999, dengan
membeli sebagian hutang dengan harga diskon dan menerbitkan obligasi Astra Seri III untuk
menggantikan hutang Iamanya. Dengan negoisasi yang gigih, para eksekutif puncak Astra
berhasil memperoleh kepercayaan dengan menjadi perusahaan pertama di Indonesia yang
disetujui usulan restrukturisasinya.
Kasus ini dijadikan penelitian dalam Karya Akhir ini dilihat dan sisi manajemen
keuangan, dengan mengevaluasi pengaruh program restrukturisasi itu terhadap value of the
Krisis ekonomi di Indonesia yang ditandai dengan meningkatnya tingkat suku bunga,
merosotnya nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing clan tida tersedianya likuiditas
menghentikan kegiatan usaha di Indonesia. Kebanyakan usaha yang dibiayai dengan hutang
dalam mata uang asing, menyebabkan banyak perusahaan mengalami lonjakan tanggungan
hutang dan ketidakrnampuan membayar bunga dan pokok hutang yang telah jatuh tempo.
Ancaman kebangkrutan melanda hampir semua perusahaan di Indonesia pada saat krisis yang
dimulai pertangahan tahun 1997 itu.
PT Astra International, Tbk sebagai salah satu perusahaan publik yang masuk dalam
jajaran perusahaan besar dengan manajemen yang baik, ikut terkena dampak krisis tersebut.
Menurut laporan akuntan publik yang dipublikasikan, Astra tidak sanggup lagi membayar
bunga dan pokok hutang yang telah jatuh tempo sehingga daiancam kebangkrutan atau
pengambil alihan oleh pihak lain. Manajemen Astra yang baik menanggapi dengan
mengajukan usulan restrukturisasi hutang-hutangnya terhitung tanggal 1 Januari 1999, dengan
membeli sebagian hutang dengan harga diskon dan menerbitkan obligasi Astra Señ III untuk
menggantikan hutang Iamanya. Dengan negoisasi yang gigih, para eksekutif puncak Astra
berhasil memperoleh kepercayaan dengan menjadi perusahaan pertama di Indonesia yang
disetujui usulan restrukturisasinya.
Kasus ini dijadikan penelitian dalam Karya Akhir ini dilihat dan sisi manajemen
keuangan, dengan mengevaluasi pengaruh program restrukturisasi itu terhadap value of the
firm dengan membandingkan nilai sebelum dan sesudah dilaksanakan program. Digunakan
pendekatan dengan metode free cash flows untuk menghitung nilai perusahuan itu dan
multifactor index model untuk menghitung beta dengan mempertìmbangkan ketergantungan
pada indeks pasar dan nilai tukar rupiah. Nilai perusahaan sebalum program dihitung pada
periodc tahun 1998 deiigan rnenjumLah tillai pasar dan hutang dan nilai pasar dan modal, yang
didasarkan pada rata-rata harga saham di tahun tersebut. Nilai perusahaan setelah program
dihitung berdasarkan prediksi arus kas dalam periode tahun 1999 ? 2006. Asumsi yang
digunakan untuk memprediksi pendapatan ìn lebih didasarkan pada perkembangan industri
otomotif (yang mendominasi pendapatan perusahaan hingga mencapai 73%). Prediksì anus
kas diperoieh dan rata-rata komposisi pos-pos pada laporan keuangan perusahaan di tahun
tahun sebelumnya.
Hasil perhitungan menunjukkan terjadi peningkatan nilai perusahaan dan 11,43
Triliun Rupiah menjadi 13,23 Triliun Rupiah. Hal ini juga terjadi pada tillai modal yang
mcningkat clan sebelum rcstrukturìsasi 2,64 menjadi 5,50 Triliun Rupiah setelah
restrukturisasi. Dcrnikian barga saham meningkat dan Rp. 1.135,- menjadi Rp. 2.367,- per
Iernbamya. I3erdasarkan (eon bahwa tujuan utama pengeLolaan keuangan perusahaan untuk
nienciptakaii peningkatan nilai perneganig saham, maka fluai pemegang saham menìngkat
sebesar 2,86 Triliun Rupiah. Perubahan yang signifikan ini merupakan hash positif para
pengelola pcrusahaan itu untuk mempertahankan citra baik di mata investor dan pemberi
pinjarnan, dengan berhasil mencegah kelalaian membayar hutang termasuk bunganya yang
bisa mcnyebabkan perusahaan dituntut pailit di depan pengadilan niaga.
Kajian pada kasus ini merupakan kasus menarik dan memberikan sumbangan bagi
pendidikan dan dunia bisnis secara nyata. Bagi dunia pendidikan, kasus ini menunjukkan
bahwa pengambilan keputusan dalam bisnis secara nyata dapat dibuktikan dengan rumusan
empiris dan teori-teori yang diperoleh dan dunia kampus. Pemilihan strategi yang didasarkan
pada prediksi dan perhitungan sebagai pertimbangan awal sebelum menjalankan strategi
tersebut akan mengurangi resiko kegagalan dalam pelaksanaanya. Dengan menggunakan teori
yang ada, dibutuhkan data-data kondisi perusahaan. pasar dan faktor lain yang
mempengaruhinya. Data-data ini dapat diperoleh dañ media-media atau jaringan yang khusus
menyedikan data tersebut dengan akses terbatas namun penting karena kelengkapan data akan
mempengaruhi hasil perhitungan selanjutnya.
Bagi dunia bisnìs secara nyata, kasus ini dapat dijadikan pelajaran yang baik bahwa
restruktunsasi menjadikan pilihan yang baik yang dapat menghindarkan perusahaan dan
ancaman kebangkrutan. Dengan melakukan negosiasi untuk mencari penyelesaian secara win
win tanpa harus mengurangi kewajiban perusahaan yang akan menurunkan citra perusahaan di
mata pemberi pinjaman dan investor yang akan menurunkan nilai saham yang berarti
menurukan nilai perusahaan.
"
Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2000
T5861
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sinaga, Tiombun Vera Lyna
"Manajemen rantai suplai merupakan topik yang popular pada manajemen bisnis modern. Hal tersebut telah menjadi strategi pengelolaan bisnis pada situasi yang sernakin kompetitif. Sistem pengukuran kinerja rantai suplai yang telah ada dari berbagai literatur memiliki kelemahan dalam pengembangan kinerja rantai suplai secara keseluruhan. Sebagai perusahaan yang telah menerapkan manajemen rantai suplai PT. Astra Otoparts Divisi Adiwira Plastik memerlukan pengukuran kinerja yang terpadu untuk mendapatkan gambaran kinerja rantai suplai perusahaan. Penelitian ini bertujuan memaparkan suatu sistem pengukuran kinerja rantai suplai sebagai kontribusi kepada pengembangan manajemen rantai suplai. Suatu pendekatan berdasarkan proses digunakan untuk membentuk model pengukuran kinerja Pengukuran kinerja rantai suplai juga menggunakan teori himpunan fuzzy yang bertujuan untuk mengakomodasi situasi nyata dalam pengukuran dan proses evaluasi.
Model pengukuran kinerja rantai suplai yang diperoleh berupa hirarki pengukuran kinerja yang terdiri dari kriteria yaitu Proses Utama, Subproses dan Ukuran Kinerja rantai suplai Air Cleaner Assy ANF di PT.Astra Otoparts Divisi Adiwira Plastik. Kemudian dilakukan perbandingan berpasangan antar kriteria tersebut untuk mendapatkan bobot yang berguna untuk mengetahui prioritas dari evaluasi pengukuran tersebut. Dan terakhir dilakukan algoritma pengukuran kinerja rantai suplai untuk mendapatkan nilai kinerja (Performance Index) dari rantai suplai.
Pada penelitian ini diperoleh model pengukuran kinerja rantai suplai yang berbentuk hirarki dimana terdiri dari 3 tingkat yaitu 6 Proses Utama, 14 Subproses dan 38 Ukuran Kinerja Berdasarkan pendapat tim penilai kinerja rantai suplai Proses Utama yang memiliki bobot terbesar adalah Pemasokan. Proses Utama yang memiliki bobot terendah adalah Logistik Masuk Sedangkan hasil dari algoritma pengukuran kinerja diperoleh Proses Utama yang memiliki Performance Index atau nilai kinerja terbesar adalah Pemasaran dan Penjualan yaitu 9.98 dan Proses Utama yang memiliki nilai kinerja terendah adalah Logistik Masuk yaitu 7.34. Sedangkan nilai kinerja rantai suplai produk Air Cleaner Assy ANF pada PT.Astra Otoparts Divisi Adiwira Plastik secara keseluruhan adalah 8.92. Dari nilai kinerja tersebut dapat dilakukan perbandingan terhadap nilai kinerja yang ada didalam setiap kelompok baik itu Proses Utama, Subproses dan Ukuran kinerja. Dengan demikian dapat dilakukan identifikasi perbaikan kinerja rantai suplai.
Daftar Acuan : 10 (1999-2003)

Supply Chain Management has become a popular topic in business management where it has been a strategy for business management in the competitive situation. Performance measurement system of supply chain literature dealing with performance measurement have been published has a drawback in developing supply chain performance as global.
PT.Astra Otoparts Divisi Adiwira Plastik has implemented supply chain management needs a systematic performance measurement to get a picture of company supply chain performance. In this study has an objective to propose a performance measurement system to contribute to the development of supply chain management A process-based approach is used to create a model of performance measurement. This paper using fuzzy set theory to address the real situation and evaluation processes of performance measurement of supply chain.
The model of supply chain performance measurement is a performance measurement hierarchy. It is composed of Core Process, Sub process and Performance measures of supply chain for Air Cleaner Assy ANF at PT.Astra Otoparts Divisi Adiwira Plastik Pairwise comparison method is proposed to derive the relative weights to find out the priority performance evaluation. Finally, it has implemented measurement algorithm to get the Performance Index of Supply Chain.
This paper reveals performance measurement of supply chain in hierarchy model where it has 3 levels, 6 Core Process, 14 Sub process and 38 Performance Measures. Based on the opinion of evaluator of supply chain, the biggest Performance Index of Core Process is Marketing and Sales with 9.98. The lowest Performance Index of Core Process is Inbound Logistic with 7.34. And, global Performance Index of Supply Chain for Air Cleaner Assy ANF at PT. Astra Otoparts Divisi Adiwira Plastik is 8.92. With this performance index, we can benchmark the performances of the whole system and then identify the potential improvement for supply chain performance.
References: 10 (1999-2003)
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
T15383
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
S4626
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>