Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 154742 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sofa Fajriah
"ABSTRAK
Kanker payudara merupakan salah satu penyebab utama kematian pada wanita. Besarnya jumlah penderita kanker dan ketergantungan terhadap obat impor mendorong adanya upaya untuk mencari sumber obat baru baik secara alami yang diperoleh dari mengisolasi senyawa aktif dari bahan alam maupun secara sintesis. Salah satu dari keanekaragaman hayati yang memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai obat adalah tanaman obat yang berasal dari hutan Mekongga, Sulawesi Tenggara, yaitu tumbuhan Myristica fatua Houtt, mempunyai aktivitas antikanker terhadap sel kanker payudara MCF-7 dengan IC50 90,9 g/mL. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi dan mengidentifikasi senyawa aktif antikanker payudara dari daun M. fatua Houtt. Metode penelitian yang digunakan meliputi ekstraksi, fraksinasi, isolasi, teknik kromatografi dan spektroskopi UV/Vis, FTIR, MS, dan FT-NMR, serta uji bioaktivitas menggunakan sel kanker payudara MCF7. Hasil pada penelitian ini diperoleh sembilan isolat, yaitu 7S, 8R, 8 rsquo;S, 7 rsquo;S 7,7 rsquo;-bis 3-hidroksi-5-metoksifenil -8,8 rsquo;-dimetil butana-7,7 rsquo;-diol 1 , 3 rdquo;-hidroksi demetildaktiloidin 2 , metil 3,4-dihidroksibenzoat 3 , furoguaiaoxidin 4 , fatuasya demetildaktiloidin 5 , 2 rdquo;,3 rdquo;-dihidroksi-4 rdquo;-dehidroksi demetildaktiloidin 6 , b-sitosterol 7 , sigmast-5-ene-3b,4b-diol 8 , dan asam 20-epibrionolat 9 . Berdasarkan penelusuran Scifinder , senyawa 1, 2, 5, dan 6 merupakan senyawa baru dan aktif sebagai antikanker secara in vitro terhadap sel kanker payudara MCF-7 dengan IC50 masing-masing sebesar 9,48, 2,97, 3,50, dan 5,20 mg/mL. Dilain sisi, senyawa 3, 4, 7 dan 9 mempunyai IC50 > 100 mg/mL tidak aktif dan senyawa 7 merupakan senyawa yang paling aktif dengan IC50 sebesar 1,51 mg/mL. Gugus farmakofor untuk senyawa 1 diduga adanya gugus hidroksil pada posisi 3, 3 rsquo; dan 7 rsquo;, senyawa 2, 5, dan 6 diduga adanya gugus hidroksil pada posisi 3 pada cincin aromatik A dan posisi 4 pada cincin aromatik B dan untuk senyawa 9 diduga adanya gugus hidroksi pada posisi 4.

ABSTRACT
Breast cancer is one of the leading causes of death in women. The large number of cancer patients and dependence on imported drugs encourage efforts to find a source of new drugs naturally obtained from isolating the active compounds from natural materials as well as synthesis. One of the biodiversity that has potential to be developed as medicine is medicinal plant originating from Mekongga forest, Southeast Sulawesi is Myristica fatua Houtt plant, which has anticancer activity against MCF 7 breast cancer cell line with IC50 90,9 mg mL. Therefore, this study aims to isolate and identify the breast cancer active compounds from the leaves of M. fatua Houtt. The research methods used include extraction, fractionation, isolation, chromatography techniques, UV Vis, FTIR, MS, and FT NMR spectroscopy, and bioactivity assay using MCF 7 cell line. The result of this study obtained nine isolates, namely 7S, 8R, 8 rsquo S, 7 rsquo S 6,6 rsquo bis 3 hydroxy 5 methoxyphenyl 8,8 rsquo dimethyl butane 7,7 rsquo diol 1 , 3 rdquo hydroxy demethyldactyloidin 2 , methyl 3,4 dihydroxy benzoate 3 , furoguaiaoxidine 4 , fatuasya demethyldactyloidin 5 , 2 rdquo ,3 rdquo dihydroxy 4 rdquo dehydroxy demethyldactyloidin 6 , b sitosterol 7 , sigmast 5 ene 3b,4b diol 8 and 20 epibryonolic acid 9 . Based on Scifinder database, compounds 1, 2, 5, and 6 are new and active compounds as anticancer in vitro against MCF 7 breast cancer cell line with IC50 9.48, 2.97, 3.50, and 5.20 mg mL. On the other hand, the compounds 3, 4, 7, 9 have IC50 100 mg mL inactive and compound 8 is the most active compound with IC50 1.51 mg mL. The pharmacophore groups for compound 1 is suspected hydroxyl groups at positions 3 3 rsquo and 7 7 rsquo , compounds 2, 5, and 6 suspected presence of hydroxyl group at position 3 on aromatic ring A and position 4 on aromatic ring B and for compound 9 is suspected presence of hydroxyl group at position 2. "
2017
D2277
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sofa Fajriah
"Bryophyllum pinnatum (Lam.) Oken merupakan salah satu tumbuhan obat yang banyak tersedia di Indonesia, tetapi belum dimanfaatkan secara maksimal. Oleh karena itu, dilakukan penelitian untuk mengisolasi senyawa-senyawa kimia yang terkandung dalam daun B. pinnatum dan menguji aktivitas biologinya, diantaranya uji antidiabetes terhadap enzim α-glukosidase, antioksidan dengan metode DPPH, toksisitas (BSLT), dan antikanker terhadap sel kanker P-388. Ekstrak metanol daun B. pinnatum difraksinasi berturut-turut dengan n-heksanaair (1:1) dan etil asetat-air (1:1). Fraksi etil asetat selanjutnya dipisahkan lebih lanjut menggunakan teknik kromatografi kolom cepat dan diperoleh dua buah fraksi yang dominan (Fraksi 7 dan 9). Fraksi 7 dimurnikan lebih lanjut dengan kromatografi kolom gravitasi dan diperoleh isolat A. Fraksi 9 dikristalisasi dengan kloroform-metanol dan diperoleh isolat B. Isolat A dan B diidentifikasi menggunakan spektroskopi UV/Vis, FT-IR, LC-MS, dan FT-NMR, masingmasing adalah quercetin-3-O-α-L-ramnosida dan quercetin-3-O-α-Larabinopiranosil( 1→2)α-L-ramnopiranosida. Quercetin-3-O-α-L-ramnosida mempunyai aktivitas biologi (antidiabetes, antioksidan, BSLT, sitotoksik terhadap sel kanker P-388) yang lebih baik/aktif dibandingkan senyawa quercetin-3-O-α-Larabinopiranosil( 1→2)α-L-ramnopiranosida.

Bryophyllum pinnatum (Lam.) Oken is one of the medicinal plants are widely available in Indonesia, but not fully utilized. Therefore, it has been done research to isolate the chemical compounds contained in the leaves of B. pinnatum and its biological activity, including antidiabetic test against α-glucosidase enzymes, antioxidants with DPPH method, toxicity (BSLT), and anticancer against P-388 cancer cells. Methanol extract of the leaves of B. pinnatum fractionated with nhexane - water (1:1), then ethyl acetate - water (1:1). The ethyl acetate fraction separated further using vacuum column chromatography technique and obtained two dominant fractions (fractions 7 and 9). Fraction 7 further purified by gravity column chromatography and obtained isolate A. Fraction 9 crystallized with chloroform-methanol and obtained isolate B. Isolates A and B were identified using UV/Vis, FT-IR, LC-MS, and FT-NMR, respectively, quercetin-3- O-α-Lrhamnopyranoside and quercetin-3- O-α-L-arabinopyranosyl(1→2)α-Lrhamnopyranoside. Quercetin-3- O-α-L-rhamnopyranoside has biological activity (antidiabetic, antioxidant, BSLT, cytotoxic against cancer cells P-388) better/active than quercetin-3- O-α-L-arabinopyranosyl(1→2)α-L-rhamnopyranoside."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2011
T29649
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Wardah
"Hiperurisemia merupakan kelainan biokimia dalam uji klinis yang ditandai dengan kadar asam urat dalam darah yang tinggi (lebih besar dari 7,0 mg / dL), terjadi akibat dari produksi yang berlebihan atau kurangnya ekskresi dari asam urat ataupun kombinasi keduanya. Xantin oksidase merupakan metode yang telah banyak digunakan dalam pencarian obat hiperurisemia.
Tujuan penelitian ini mengisolasi senyawa aktif dari fraksi etil asetat yang memiliki penghambatan aktivitas xantin oksidase. Serbuk akar di maserasi dengan metanol, kemudian dilakukan fraksinasi dengan pelarut n-heksana, kloroform, etil asetat, n-butanol dan air. Fraksi etil asetat dengan nilai IC50 2,49 μg/mL, fraksi ini dilakukan pemisahan secara kromatografi kolom dengan fase diam silika gel dan fase gerak diklorometana : metanol. Isolat memiliki aktivitas penghambatan terhadap xantin oksidase sebesar 1,21 μg/mL.
Kinetika penghambatan menggunakan Lineweaver-Burk Plot menunjukkan bahwa isolat mempunyai aktivitas penghambatan yang bersifat kompetitif. Dari hasil identifikasi yang dilakukan diduga isolat yang diperoleh merupakan golongan alkaloid.

Hyperuricemia is the biochemical abnormalities in clinical practice signed by high level of serum uric acid. It was a result of overproduction or underexcretion of uric acid or combination of both. Xanthine oxidase has been recognized as one of the promising targets for treatment of hyperuricemia.
The purpose of this research is to isolation compound from ethyl acetat fraction which have activity to inhibite xanthine oxidase. The root powder were maserated with methanol and further partitioned with n-hexane, chloroform, ethyl acetat, dan n-buthanol. Successfully, ethyl acetate fraction with IC50 values 2.49 μg/mL, this fraction was separated by column chromatography with stationary phase silica gel dan mobile phase dichloromethane : methanol. Isolate had activity to inhibite xanthine oxidase with IC50 values 1.21 μg / mL.
The kinetics of inhibition with Lineweaver-Burk Plot showed that the isolate was a competitive inhibitor of xanthine oxidase. Based on identification, isolate was indicated of alkaloid groups.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S43648
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fira Luthfiana Putri
"ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian pada kulit buah melinjo (Gnetum gnemon Linn.),
percobaan ini melputi ekstraksi, pemisahan, isolasi dan identifikasi serta uji
bioaktivitas pada fraksi etil asetat. Ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi, yang
kemudian di partisi menggunakan pelarut bergradien sesuai dengan sifat
kepolaroitasannya, mulai dari n-heksana-etil asetat-butanol. Pemisahan dan isolasi
kandungan kimia di dalam fraksi etil asetat dilakukan dengan cara kromtografi lapis
tipis dam kromatografi kolom. Struktur dari isolat yang didapatkan ditentukan
menggunakan GC-MS, spektroskopi infra merah, 1H dan 13C-NMR. Dari hasil
penelitian ini didapatkan kandungan kimia berupa dua isolat, isolat A yang
merupakan senyawa golongan alkohol sekunder dan isolat B fraksi yang mengandung
senyawa yang identik dengan senyawa β-sitosterol. Percobaan aktivitas biologi yang
dilakukan adalah uji toksisitas pada larva udang A. salina Leach dimana fraksi yang
mengandung β-sitosterol ini bersifat toksik terhadap larva udang A. salina Leach
dengan nilai LC50 sebesar 51,63 µg/mL.

ABSTRACT
A research has been done on the fruit peel of melinjo (Gnetum gnemon Linn.). This
study included extraction, separation, isolation, identification and biological activity
from the ethyl acetate fraction. Extraction was conducted by maceration method, then
partition was conducted by using solvent gradien, it started from n-hexane-ethyl
acetate-butanol. Separation and isolation of chemical constituents from ethyl acetate
fraction were conducted by thin layer chromatography and column chromatography
techniques. The structure from isolates compound was established by using GC-MS,
infra red, 1H and 13C-NMR. This study obtained two isolates, isolate A is a group of
secondary alcohol and isolate B is a fraction of β-sitosterol. The biological activity
was toxicity of larva shrimp A. salina Leach where β-sitosterol faction toxic to larvae
of shrimp A. salina Leach and has LC50 51,63 µg/mL"
Universitas Indonesia, 2013
T35084
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Trie Gusti Lingling
"Xantin oksidase mengkatalisis oksidasi hipoxantin dan xantin menjadi asam urat. Kadar asam urat yang meningkat memiliki keterkaitan terhadap penyakit hiperurisemia, yaitu kelainan biokimiawi yang ditandai dengan kadar asam urat dalam darah yang tinggi (7 mg/dL untuk laki-laki dan 6 mg/dL untuk wanita). Salah satu tanaman obat yang telah dilaporkan mempunyai efek terhadap penyakit hiperurisemia adalah Averrhoa bilimbi L. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui nilai penghambatan dari fraksi etil asetat daun Averrhoa bilimbi L. dan mengidentifikasi golongan senyawa kimianya. Serbuk daun dimaserasi dengan metanol 80%, kemudian dilakukan fraksinasi menggunakan corong pisah dengan pelarut n-heksana dan etil asetat. Selanjutnya fraksinasi dilanjutkan dengan kromatografi kolom dari fraksi etil asetat dengan fase diam silika gel dan fase gerak heksan : etil asetat diperoleh 26 fraksi, 5 fraksi dengan bobot terbesar dilakukan uji penghambatan aktivitas xantin oksidase. Fraksi teraktif adalah fraksi Y dengan nilai IC50 21,92 μg/mL. Kinetika penghambatan menggunakan Plot Lineweaver-Burk menunjukkan bahwa fraksi Y mempunyai aktivitas penghambatan yang bersifat kompetitif. Dari hasil identifikasi yang dilakukan, fraksi Y yang diperoleh merupakan golongan fenol dan flavonoid.

Xanthine oxidase catalyses oxidation of hypoxanthine to xanthine and then to uric acid. Increasing uric acid levels have related to hyperurisemia, which is a biochemical abnormalities signed by high level of serum uric acid. It was result of overproduction or underexcretion of uric acid or combination of both. The purpose of this research was to fractionated, the ability Averrhoa bilimbi L. leaves in inhibiting xanthine oxidase activity and identification of chemical constituents. The powder leaves were maserated with 80% methanol and further partitioned with n-hexane and ethyl acetate. The next partition was separated by column chromatography from ethyl acetate fraction with stationary phase silica gel dan mobile phase n-hexane : ethyl acetate. The result is, fraction Y by fraction ethyl acetate had activity to xanthine oxidase with IC50 values 21.92 μg/mL. The kinetics of inhibition with Lineweaver-Burk Plot showed that the fraction Y was a competitive inhibitor of xanthine oxidase. Based on identification, fraction Y was indicated of fenol and flavonoid groups."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
S52918
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Manurung, Clarissa Agatha Debora
"Kanker adalah penyakit yang disebabkan oleh sel abnormal yang berkembang secara tidak terkontrol. Dua jenis penyakit kanker dengan insidensi yang cukup tinggi di Indonesia adalah kanker payudara dan kanker kolon. Beberapa tata laksana yang dilakukan untuk penyakit kanker adalah terapi radiasi, kemoterapi, terapi hormon dan juga pembedahan. Patah tulang (Euphorbia tirucalli) merupakan spesies tanaman yang memiliki berbagai efek baik terhadap Kesehatan. Patah tulang terbukti memiliki efek anti inflamasi, antivirus dan juga keperluan analgesik. Selain itu, beberapa penelitian menunjukkan bahwa daun patah tulang juga bermanfaat sebagai antikanker. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas sitotoksisitas daun patah tulang (Euphorbia tirucalli) terhadap sel kanker kolon HT-29 dan kanker payudara MCF-7.Euphorbia tirucalli yang sudah di ekstraksi menggunakan metode maserasi aktivitas sitotoksiknya sebagai inhibitor pertumbuhan sel kanker kolorektal HT-29 dan payudara MCF-7 secara in vitro dengan metode MTT assay. Ekstrak etanol Euphorbia tirucalli memiliki aktivitas sitotoksik moderat terhadap sel kanker payudara MCF-7 dan sel kanker kolorektal HT-29 dengan nilai IC50 masing-masing sebesar 33,88 μg/mL dan 34,86 μg/mL. Ekstrak heksana Euphorbia tirucalli juga menunjukkan aktivitas sitotoksik yang lemah terhadap sel kanker payudara MCF-7 dan sel kanker kolorektal HT-29 dengan nilai IC50 masing-masing sebesar 631,5 μg/mL dan 919,13 μg/mL. Euphorbia tirucalli menunjukkan aktivitas sitotoksik terhadap sel kanker kolon HT-29 dan sel kanker payudara MCF-7
Cancer is a type of disease involving uncontrolled growth of abnormal cells. Two types of cancer that have a high incidence rate are colon cancer and breast cancer. There are various treatment options such as radiation therapy, chemotherapy, hormone therapy, and surgery. Despite that, an exploration on finding new treatment options has been done such as using substances that are found in plants. Pencil cactus (Euphorbia tirucalli) is known as a medicinal plant that has anti inflammation effect, antivirus, used for analgesic, and also anticancer. Based on previous research, Euphorbia tirucalli has an anticancer activity.This study aims to determine cytotoxicity of the Euphorbia tirucalli against HT-29 colon cancer cells and MCF-7 breast cancer cells.Euphorbia tirucalli has been extracted by maceration method using ethyl acetate, n-hexane and ethanol solvent. Each extract was evaluated in vitro its cytotoxic activity against colon HT-29 and breast MCF-7 cancer cells using MTT assay method.Ethanol extract of Euphorbia tirucalli showed moderate cytotoxic effect against breast MCF-7 and colon HT-29 cancer cells with IC50 of 33.88 μg/mL and 34.86 μg/mL, respectively. N-hexane extract of Euphorbia tirucalli showed weak cytotoxic effect against breast cancer and colon cancer with IC50 value respectively at 631.5 μg/mL dan 919.13 μg/mL. Euphorbia tirucalli shows cytotoxic activity towards and colon cancer cell line HT-29 and breast cancer cell line MCF-7"
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia , 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Minarti
"Diabetes melitus merupakan salah satu penyakit yang memberikan kontribusi besar dalam jumlah kematian di Indonesia. Besarnya jumlah penderita diabetes, berkorelasi langsung dengan besarnya kebutuhan obat, hal tersebut mendorong berbagai upaya untuk mencari sumber obat baru, baik dalam bentuk obat sintesis maupun obat yang bersumber dari sumber daya alam, khususnya sumber daya alam dalam bentuk tumbuhan. Salah satu wilayah yang mempunyai kekayaan sumber daya alam berlimpah, banyak terdapat spesies endemik dan mempunyai potensi yang besar, berada di wilayah timur Indonesia, khususnya di wilayah yang dikenal sebagai wilayah Wallace.
Pada penelitian ini, tumbuhan yang menjadi subjek adalah tumbuhan yang berasal dari genus Macaranga yaitu Macaranga magna Turrill yang di koleksi dari hutan Mekongga, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara. Dari hasil uji pendahuluan aktivitas antidiabetes yang dilakukan terhadap Macaranga magna Turrill diketahui bahwa tumbuhan tersebut mempunyai potensi besar dengan IC50 = 6.49 μg/mL. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi dan mengidentifikasi senyawa aktif antidiabetes dari daun Macaranga magna Turrill. Metode yang digunakan meliputi ekstraksi, fraksinasi, isolasi dan purifikasi menggunakan teknik- teknik kromatografi, dan identifikasi struktur kimia berdasarkan metoda spektroskopi yang meliputi : UV/Vis, FT-IR, LC-MS dan FT-NMR. Hasil yang diharapkan dalam penelitian ini adalah senyawa metabolit sekunder yang mempunyai aktivitas antidiabetes, dengan harapan dapat dijadikan sebagai bahan baku obat secara langsung, maupun sebagai senyawa pemandu (lead compound) untuk merancang obat antidiabetes baru yang potensial.
Kata kunci: Diabetes mellitus, Macaranga magna Turrill, kromatografi, spektroskopi, senyawa aktif antidiabetes.
Diabetes mellitus is one of the biggest contributors in the number of deaths in Indonesia. The large number of diabetic sufferers, was correlated directly with the number of diabetic drugs demand. Its was led to find a new sources for anti-diabetic drug, synthetic or derived from natural resources. Eastern Indonesia region known as Wallace region is one part of Indonesia which has a wealth of natural resources, and some of them were endemic bio-resources.
In this study, we used Macaranga magna Turrill plant, one of the Macaranga species, collected from Kolaka District, Southeast Sulawesi Province as a subject. Previous anti-diabetic activity preliminary test results showed that Macaranga magna Turrill has a high potential with IC50 = 6.49 μg /mL. Based on the preliminary data above, our study aims are to isolate and identify the anti-diabetic active compound from the Macaranga magna Turrill leaves. The isolation process will used serial chromatographic methods start from extraction, fractionation, isolation and purification, follow by serial spectroscopic analysis (UV/Vis, FT-IR, LC-MS and FT-NMR) to determine and elucidate the chemical structure of secondary metabolite compound. The results expected in this study are anti-diabetic active secondary metabolite compounds which can be used directly as traditional anti-diabetic drug, or as anti-diabetic drugs raw material, as well as lead compounds for develop a new anti-diabetic potential drugs"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Devin Ayu Putri Dewa
"ABSTRAK
Diabetes melitus terdiri dari sejumlah gangguan yang dikarakterisasi oleh hiperglikemia, perubahan metabolisme lipid, karbohidrat dan protein serta peningkatan risiko komplikasi akibat penyakit vaskuler. Salah satu obat antidiabetes oral yang digunakan dalam mengobati diabetes melitus adalah penghambat aktivitas α-glukosidase. Pada penelitian terdahulu dilaporkan bahwa ekstrak etil asetat buah ketapang (Terminalia catappa L.) memiliki penghambatan aktivitas α-glukosidase tertinggi bila dibandingkan dengan ekstrak lain. Tujuan penelitian ini adalah memperoleh fraksi yang memiliki penghambatan aktivitas α-glukosidase paling baik dari ekstrak teraktif buah ketapang (Terminalia catappa L.) dan mengetahui golongan senyawa kimia dari fraksi tersebut. Ekstraksi dilakukan dengan metode ekstraksi bertingkat secara refluks menggunakan n-heksana, etil asetat dan metanol. Metode yang digunakan adalah spectrophotometric stop rate determination dengan substrat p-nitrofenil-α-Dglukopiranosida menggunakan microplate reader. Absorbansi p-nitrofenol yang dihasilkan, diukur pada panjang gelombang 405 nm. Hasil menunjukkan bahwa ekstrak etil asetat buah ketapang memiliki penghambatan paling kuat terhadap aktivitas α-glukosidase dengan nilai IC50 57,974 ppm. Ekstrak etil asetat kemudian difraksinasi dengan kromatografi kolom dan diperoleh 14 fraksi gabungan. Fraksi G merupakan fraksi teraktif yang memiliki nilai IC50 44,243 ppm dan mempunyai aktivitas penghambatan kompetitif. Dari hasil penapisan fitokimia diperoleh bahwa fraksi teraktif mengandung flavonoid, terpen dan glikon.

ABSTRACT
Diabetes mellitus consists of some disorders which was characterized by hyperglicemia, change in lipid, carbohydrate, protein metabolism and also increase the complication caused by vascular risk. One of pharmacologic therapy which is used in treating diabetes mellitus is α-glucosidase inhibitor. The previous study reported that ethyl acetate extract of Ketapang (Terminalia catappa L.) fruits have the highest α-glucosidase inhibitory activity compare to other extract. The purpose of this research is to get the fraction which had the highest α-glucosidase inhibitory activity from Ketapang fruits extract and to know the phytochemical compounds from the most active fraction. Extraction was processed by graduatedreflux used n-hexane, ethyl acetate and methanol. The inhibitory activity of α- glucosidase was assayed by spectrophotometric stop rate determination with pnitrofenil- α-D-glukopiranosida as substrate used microplate reader. The absorbance of p-nitrophenol was measured at 405 nm. The result showed that ethyl acetate extract of Ketapang fruits have the highest α-glucosidase inhibitory activity which value of IC50 is 57,974 ppm. Ethyl acetate extract was fractionated by coloumn chromatography and 14 combine fractions was gotten. G fraction was the most active fraction which value of IC50 is 44,243 ppm and has a competitive inhibitory activity. Phytochemical identification showed that G fraction contained flavonoids, terpenoids and glycons."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia , 2012
S70464
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Anisa Puspitaningrum
"Garcinia merupakan marga tanaman yang diketahui memiliki potensi sebagai antioksidan. Salah satu jenis Garcinia yang memiliki potensi tersebut adalah G. daedalanthera Pierre. Berdasarkan penelitian sebelumnya, pada ekstrak etil asetat dan metanol daun G. daedalanthera Pierre memiliki aktivitas antioksidan yang kuat. Pada penelitian ini dilakukan isolasi menggunakan kromatografi kolom untuk ekstrak etil asetat, dan kromatografi kolom vakum untuk ekstrak metanol. Fase gerak yang digunakan adalah n-heksana, etil asetat, dan metanol dengan kepolaran yang meningkat. Uji aktivitas antioksidan dilakukan dengan metode DPPH. Fraksi yang memiliki aktivitas antioksidan terbesar dimurnikan dengan kromatografi kolom, rekristalisasi, dan KLT preparatif sehingga dihasilkan isolat B. Isolat B diidentifikasi dengan penyemprot DPPH dan AlCl3, serta aktivitas antioksidannya diuji secara kuantitatif. Pada penelitian ini diperoleh isolat B sebesar 21,7 mg dengan nilai IC50 5,82 μg/mL. Identifikasi dengan penyemprot AlCl3 menghasilkan bercak yang berpendar kuning dibawah sinar UV. Analisis spektrum UV-Tampak menunjukkan adanya senyawa aromatis dan ikatan rangkap terkonjugasi. Pada spektrum inframerah menunjukkan adanya gugus –OH, C-H alkana, C=C aromatis, C=O, dan C-O-C.

Garcinia is a genus known that has the potency as an antioxidant. One of the species of Garcinia that has that potential is G. daedalanthera Pierre. Based on previous research, at ethyl acetate and methanol extracts of G. daedalanthera Pierre leaves have a strong antioxidant activity. At this research the ethyl acetate extract was isolated by column chromatography and methanol extract was isolated by vacuum column chromatography. The mobile phase was n-hexane, ethyl acetate, and methanol with increase polarity. Antioxidant activity assay was tested by DPPH method. Fraction with the strongest antioxidant activity was purified by column chromatography, recrystallization, and preparative thin layer chromatography method resulted B isolate. The B isolate was identified by DPPH and AlCl3 sprayer, and its antioxidant activity was tested quantitatively. From this research, 21,7 mg B1 isolate was obtained with the value of IC50 was 5,82 μg/mL. Identification by AlCl3 sprayer resulted yellow phosphorescent under UV ray. UV-Vis spectrum analysis showed aromatic compound and conjugated double bond. At infrared spectrum showed –OH group, C-H alkane, C=C aromatic, C=O, and C-O-C."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
S45393
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Kurniasari
"Diabetes melitus tipe II merupakan salah satu jenis diabetes melitus dengan populasi penderita mencapai 90-95%. Salah satu gejala yang ada pada penderita diabetes tipe ini adalah terjadi kenaikan kadar gula dalam darah setelah 2 (dua) jam makan. Strategi terapi yang digunakan salah satunya dengan menggunakan agen penghambat enzim α-glukosidase. Beberapa jenis tanaman dari suku Clusiaceae telah diteliti secara ilmiah terbukti memberikan aktivitas sebagai antidiabetes dan antioksidan. Garcinia daedalanthera Pierre merupakan salah satu tanaman dari suku Clusiaceae. Penelitian sebelumnya menyatakan bahwa ekstrak daun Garcinia daedalanthera Pierre mempunyai aktivitas sebagai antioksidan dan dapat menghambat aktivitas α-glukosidase. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi dan mengidentifikasi senyawa dengan aktivitas antioksidan dan penghambatan terhadap α-glukosidase secara in vitro. Isolasi dilakukan dengan kromatografi kolom. Hasil fraksinasi ekstrak etil asetat diperoleh subfraksi dengan potensi antioksidan dan penghambatan terhadap α-glukosidase. Pemurnian subfraksi EA6-1 diperoleh isolat dengan IC50 antioksidan 5,618 μg/mL dengan metode DPPH, 1,441 μg/mL dengan metode FRAP dan IC50 penghambatan terhadap α-glukosidase sebesar 2,502 μg/mL. Hasil elusidasi struktur isolat dari data spektroskopi UV-Vis, IR, MS, 1H-NMR, 13C-NMR, dan 2D-NMR menunjukkan bahwa isolat tersebut adalah suatu glikosida biflavonoid, Fukugiside.

Diabetes mellitus type II is one type of diabetes mellitus that most commonly found, reaching 90-95% of the population. At this type, there are many patients with the kind of symptom, increase in blood sugar levels after two hours of meal. Inhibition of α-glucosidase is one of the therapeutic strategy. Some species of Clusiaceae have been scientifically proven to provide as antidiabetic and antioxidant activity. Garcinia daedalanthera Pierre is one of the plants of this genus. At the previous studies, the extract of Garcinia daedalanthera Pierre folium has antioxidant activity and may inhibit the activity of α-glucosidase. This study aims to isolate and identify compounds with antioxidant activity and inhibition of α-glucosidase in vitro. Isolation performed by column chromatography. Fractionation of ethyl acetate extract obtained subfraction with antioxidant potential and inhibition of α-glucosidase. Purification of subfraction EA6-1 acquired isolate with antioxidants IC50 of 5.618 μg/mL (DPPH method), 1.441 μg/mL (FRAP method) and IC50 inhibition against α-glucosidase by 2.502 μg/mL. The spectrum of UV-Vis, IR, MS, 1H-NMR, 13C-NMR, and 2D-NMR showed that the isolate is biflavonoid glycoside, Fukugiside."
Depok: Universitas Indonesia, 2016
T45178
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>