Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 196331 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wahyuddin Diningrat
"Pemahaman mengenai sebaran permeabilitas reservoir sangatlah penting dalam penentuan strategi dan pengembangan lapangan panas bumi Wayang Windu. Sebaran permeabilitas ini salah satunya dapat didekati dengan menganalisis gempa mikro yang biasa terdeteksi di lapangan panas bumi yang sedang berkembang. Gelombang-S gempa mikro yang merambat melalui suatu media anisotropi akan mengalami splitting menjadi Sfast yang memiliki kecepatan lebih besar dengan polarisasi sejajar rekahan dan Sslow yang tegak lurus rekahan. Dengan menganalisis kedua gelombang tersebut maka akan didapatkan informasi permeabilitas rekahan media yang dilewatinya. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran mengenai arah orientasi rekahan dan distribusi intensitas rekahan di lapangan panas bumi Wayang Windu. Arah orientasi rekahan akan sejajar dengan arah polarisasi Sfast, sedangkan intensitas rekahan proporsional dengan waktu tunda antara Sfast dan Sslow-nya. Metode rotation correlation digunakan untuk mendapatkan arah polarisasi Sfast () dan waktu tunda (dt) antara gelombang Sfast dan Sslow. Hasil dari metode ini kemudian diintegrasikan dengan data pendukung lainnya untuk mendapatkan interpretasi yang komprehensif mengenai distribusi permeabilitas di lapangan ini, sehingga dapat berkontribusi dalam proses conceptual model update dan mengurangi uncertainty pada saat well targeting. Arah dominan orientasi rekahan yang dihasilkan dari penelitian kali ini adalah WNE-ESE dan NE-SW, sedangkan daerah yang memiliki intensitas rekahan yang paling tinggi berada di bagian utara lapangan ini yang sampai saat ini merupakan daerah pemasok steam terbesar di lapangan panas bumi Wayang Windu.

Understanding permeability distribution of the reservoir is necessary to guide strategic and future development of the Wayang Windu geothermal field. Its distribution can be derived by analyzing microearthquakes wave that used to occur in the development stage of geothermal field. A shear-wave that propagating through the anisotropic medium will split into two waves, i.e. Sfast that has faster velocity and its polarization direction parallels with predominant orientation of crack anisotropy, and Sslow which is orthogonal to Sfast. Analyzing both waves, we can acquire the information of crack permeability of the medium in which both waves passed through. This study aim is to understand dominant cracks orientation and crack density distribution at Wayang Windu geothermal field. The strike of predominant cracks will parallel to polarization direction of Sfast, whilst crack density proportional to the time delay between Sfast and Sslow. Rotation correlation method is used to extract information of polarization direction () and delay time (dt) between the fast and the slow waves. The result was analyzed and discussed together with additional supporting data to have a comprehensive interpretation of permeability distribution of the field, thus it will help during conceptual model update and well targeting process. Dominant cracks orientation derived from the study is WNE-ESE and NE-SW, while most fractured area is located in the northern part of this field, where most of the steam supplied coming from."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
T47966
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Riziq Maulana
"Identifikasi zona permeabel merupakan aspek penting dalam pengembangan dan pemantauan bidang panas bumi. Zona permeabel umumnya dikaitkan dengan kondisi tegangan bawah permukaan dan adanya struktur seperti fraktur di reservoir. Distribusi dan orientasi fraktur menjadi jalur untuk perbanyakan cairan di reservoir panas bumi. Salah satu metode geofisika untuk mendeteksi keberadaan zona permeabel adalah metode gempa mikro. Metode ini merekam respons alami tegangan-regangan batuan. Studi ini membahas distribusi gempa mikro, distribusi intensitas, dan orientasi fraktur. Data yang digunakan adalah data gempa mikro yang direkam oleh seismogram pada periode Januari - April 2018. Penentuan gempa hiposenter awal menggunakan perangkat lunak Hypo71. Hasil distribusi Hypocenter dari perhitungan Hypo71 masih memiliki spatial error dan residual RMS yang tinggi karena model kecepatan belum sesuai dengan kondisi bawah permukaan lapangan. Oleh karena itu, pembaruan model kecepatan dan relokasi hiposenter diperlukan dengan perangkat lunak Joint Hypocenter Determination (JHD) Velest. Distribusi hiposenter yang telah dipindahkan menunjukkan pergeseran posisi hiposenter ke area zona produksi dan beberapa mengikuti tren struktur permukaan. Sedangkan untuk memetakan distribusi intensitas dan orientasi fraktur, analisis Shear Wave Splitting (SWS) digunakan. Fenomena SWS terjadi ketika gelombang S merambat melalui media anisotropi. Gelombang S akan dibagi menjadi dua polarisasi (ɸ) dengan kecepatan yang berbeda, yaitu Sfast yang paralel dan Sslow yang tegak lurus dengan orientasi fraktur. Teknik korelasi rotasi digunakan untuk menentukan parameter SWS, yaitu arah polarisasi (ɸ) dan waktu tunda (dt) gelombang S. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa area tengah WKP memiliki intensitas patah yang tinggi didukung oleh keberadaan sumur dengan produksi uap terbesar di lapangan dan munculnya struktur yang lebih kompleks di permukaan. Sedangkan arah dominan orientasi fraktur dalam penelitian ini relatif paralel mengikuti tren struktur lokal NW-SE dan NE-SW.

Identification of permeable zones is an important aspect in the development and monitoring of the geothermal field. Permeable zones are generally associated with subsurface stress conditions and the presence of fracture-like structures in the reservoir. The distribution and orientation of the fracture is the pathway for the multiplication of fluids in geothermal reservoirs. One geophysical method for detecting permeable zones is the micro earthquake method. This method records the natural response of stress-strain rocks. This study discusses the micro earthquake distribution, intensity distribution, and fracture orientation. The data used are micro earthquake data recorded by seismograms in the period January - April 2018. Determination of the initial hypocenter earthquake using Hypo71 software. Hypocenter distribution results from the calculation of Hypo71 still have high spatial error and RMS residuals because the velocity model is not in accordance with the subsurface conditions. Therefore, updating the speed model and relocating the hypocenter is needed with Velest Joint Hypocenter Determination (JHD) software. The distribution of the hypocenter that has been moved shows a shift in the position of the hypocenter to the area of ​​the production zone and some follows the surface structure trends. Whereas to map the fracture intensity and orientation distribution, Shear Wave Splitting (SWS) analysis is used. SWS phenomenon occurs when S waves propagate through anisotropic media. S waves will be divided into two polarizations (ɸ) with different speeds, namely Sfast which is parallel and Sslow which is perpendicular to the fracture orientation. Rotational correlation technique is used to determine the SWS parameters, namely the direction of polarization (ɸ) and the time delay (s) of S waves. The results of this study indicate that the central area of ​​the WKP has a high fracture intensity supported by the presence of wells with the largest steam production in the field and the appearance of structures which is more complex on the surface. While the dominant direction of fracture orientation in this study is relatively parallel following the trends of the NW-SE and NE-SW local structures."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Okky Rizki Rohayat
"Dalam studi ini, penerapan metode analisis diagram polar impedansi dan splitting curve data magnetotellurik (MT) Lapangan Panas Bumi Wayang Windu bagian selatan adalah untuk mendeteksi struktur geologi bawah permukaan dan juga untuk mengetahui apakah metode ini dapat diterapkan pada area tersebut. Analisis ini dilakukan dengan membuat pemodelan forward terlebih dahulu sebagai acuan.
Hasil dari pemodelan forward menunjukkan bahwa adanya perbedaan resistivitas dua batuan atau lebih yang mengalami kontak akan menyebabkan split pada kurva MT dan distorsi pada bentuk diagram polar impedasi yang membentuk elongasi sejajar atau tegak lurus terhadap struktur (garis kontak). Struktur ini dikomparasi dengan data geologi, data hiposenter microearthquake, dan data sumur.
Hasil komparasi menunjukkan bahwa terdapat empat struktur hasil interpretasi data MT yang memiliki kecocokkan dengan struktur geologi dari data geologi dan sumur, dan beberapa struktur tidak memiliki kecocokkan atau hanya merupakan resistivity structure. Di sisi lain, metode ini dapat memprediksi arah dominan struktur geologi pada area penelitian.

In this study, application of the impedance polar diagram and splitting curve analysis method on magnetotelluric (MT) data of southern Wayang Windu geothermal field are to detect subsurface geological structure and also to find out whether this method can be applied to this area. This analysis is done by making forward modelling as a reference.
The result of forward modelling shows that the difference in resistivity of two or more rocks in contact will cause a split on the MT curve and distortion in the shape of the impedance polar diagram forming parallel or perpendicular elongation to the structure (contact line). This structures are compared with geological data, microearthquake hypocenter data, and well data.
The comparation results show that four structures of MT data interpretation results have correlation with the geological structure of the geological and well data, and some structures do not have correlation or merely resistivity structures. On the other hand, this method can predict the dominant direction of geological structure in the research area.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
T45112
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sagala, Birean D.
"Salah satu bahaya yang sering melanda daerah pengembangan lapangan Panas Bumi adalah gerakan tanah. Secara alamiah daerah panas bumi adalah sangat rentan terhadap pergerakan tanah, karena daerah tersebut umumnya didaerah vulkanik, dimana jalur patahan banyak ditemukan dan kegiatan gempa bumi relatif tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi penyebaran potensi bahaya gerakan tanah dan mengevaluasi tingkat bahayanya terhadap kegiatan pengembangan Panas Bumi didaerah Wayang Windu, Jawa Barat.
Ada enam lokasi potensi bahaya gerakan tanah telah di petakan, menyebar secara tidak teratur di daerah penelitian. Methoda yang digunakan untuk mengevaluasi tingkat bahaya potensi gerakan tanah adalah dengan mengenalisa tingkat ketidakstabilan lereng dari masing-masing lokasi potensi gerakan tanah dan kemuadian mengenalisa tingkat kerugian terhadap property, manusia maupun lingkungan yang mungkin terjadi sebagai akibat gerakan tanah tersebut. Dari hasil penelitian dibuat program yang ter-integrasi untuk pencegahan, mitigasi atau perbaikan dalam rangka mengelola potensi bahaya tersebut.
Daftar bacaan : 26 (1977 - 2002)

Rock Movement Hazards Analysis at the Wayang Windu Geothermal Development FieldNaturally, geothermal development fields are susceptible to rock movement hazards because the areas are normally developed in volcanic regions, where fault structures are well developed and earthquake occurrence is highly intense. The purpose of this research is to identify the potential rock movement hazards and to assess the potential risk to property, employees, and possibly to the environment at the Wayang Windu geothermal development field, West Java.
Six (6) potential rock movement hazards were mapped, geographically disseminated from the north to the south in the field investigation. The method used to assess the level of potential rock movement hazards was to analyze the slope instability of every single potential landslide that was identified and then evaluate the level of potential loss or vulnerability to property, humans, and the environment associated with the identified potential landslides. From the results of the research, we will make a recommendation to management on the best, cost-effective way to manage the potential hazards.
References : 26 (1977 - 2002)"
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T7264
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marpriansyah
"Lapangan panasbumi Wayang Windu sudah berproduksi dari tahun 2000 dengan memproduksikan uap sebanyak 227 MW. Selama masa produksi yang dilalui, terdapat beberapa masalah muncul dipermukaan terutama yang bekaitan dengan beberapa sumur 1 fasa di bagian utara lapangan Wayang Windu. Adapun permasalah yang ada diantaranya: penurunan produksi yang melebihi kondisi normal, penurunan tekanan reservoir yang mengkhawatirkan setiap tahunnya, dan indikasi peningkatan jumlah sumur superheat. Analisa yang dilakukan terbatas pada analisa produksi, logging sumur dan geokimia fluida geokimia terutama dari beberapa sumurdi bagian utara lapangan Wayang Windu. Selanjutnya semua data yang ada disandingkan dengan data Microearthquake MEQ, dan hasil monitoring data tracer injection yaitu untuk melihat keberadaan reservoir brine terhadap kinerja reservoir uap untuk kepentingan sustainability. Semua data yang dianalisa adalah data yang diperoleh dari tahun 2000 sampai 2017.
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi secara terintegrasil terhadap permasalahan terkini yang dihadapi, selanjutnya dapat diambil langkah perbaikan dalam upaya melakukan penerapan reservoir managemen yang lebih baik untuk kelangsungan produksi, sekaligus memberikan masukan terhadap bagaimana menerapkan strategi injeksi fluida brine/condensat untuk mempertahankan kinerja produksi dan peforma reservoir lapangan Wayang Windu terutama dalam upaya mempertahankan performa reservoir uap.

Geothermal Wayang Windu Wayang field has been produced since 2000 by producing 227 MW of steam in total. During the production period, there are some problems appearing on the surface especially those associated with 1 phase steam production at some wells in the northern of Wayang Windu field. The problems are decreasing production that exceeds of normal decline condition, decreasing significant reservoir per year, and increasing of number of superheat wells. The analysis are limited to production decline analysis based on steam production data, reservoir performance analysis from well record logging data, and geochemical fluid analysis from several 1 phase steam well at the northern part of Wayang Windu field. Furthermore, all existing data is juxtaposed with information from Micro Earthquake MEQ, and tracer injection data support to see the relationship between wells or reservoir and performance presence of the brine reservoir support for the production sustainability. All data were obtained from the surface record from 2000 but with focussed on mainly data obtained after the existence of Unit 2 in 2009.
This research is expected to provide complete integrated information on the latest problems encountered in the field of Wayang Windu, and furthermore it is expected to give some reccomendation for better good reservoir management improvement as part of maintaining the continuity of production in the future, as well as providing recommendation to how implement good strategy for brine condensate injection in order to maintain reservoir and well production performance at Wayang Windu Field.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
T48816
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Zahran Kurniawan
"Indonesia memiliki potensi geotermal yang melimpah. Berdasarkan peta sebaran potensi panas bumi Indonesia, salah satunya terdapat lokasi yang memiliki potensi panas bumi yaitu di daerah Gunung Batur, Kecamatan Kintamani, Bali. Gunung Batur termasuk gunung berapi aktif dengan jenis gunung stratovolcano. Pada Gunung Batur terdapat manifestasi permukaan berupa hot spring, cold spring, steaming ground, dan fumaroles yang mengindikasikan adanya potensi panas bumi di Gunung Batur. Dengan adanya potensi tersebut, penelitian ini dilakukan dengan tujuan menganalisis sebaran panas bumi. Metode penelitian ini menggunakan metode penginderaan jauh yaitu Normal Difference Vegatation Index (NDVI), Land Surface Temperature (LST), dan Fault Fracture Density (FFD) yang diolah dari Citra satelit Landsat-8 dan Citra satelit Digital Elevation Model. Data lainnya menggunakan parameter satuan batuan, struktur, dan manifestasi permukaan. Data diolah dengan weighted overlay menggunakan pembobotan dari setiap parameter. Selain metode penginderaan jauh, untuk memperkuat interpretasi dalam menentukan persebaran potensi panas bumi, digunakan data analisis 3G (Geologi, Geokimia, dan Geofisika) yang telah dianalisis sebelumnya. Terdapat lima daerah yang memiliki potensi panas bumi dengan kelas sangat tinggi yang ditentukan berdasarkan pembobotan nilai terbesar dari data parameter NDVI, LST, FFD, satuan batuan, struktur dan manifestasi yang sudah dioverlay sehingga dapat menampilkan keberadaan potensi panas bumi

Indonesia has abundant geothermal potential. Based on the distribution map of Indonesia's geothermal potential, one of them is a location that has geothermal potential, namely in the Mount Batur area, Kintamani District, Bangli Regency, Bali Province. Mount Batur is an active volcano with the type of stratovolcano.On Mount Batur there are surface manifestations in the form of hot springs, cold springs, steaming grounds, and fumaroles which indicate the potential for geothermal heat in Mount Batur. With this potential, this research was conducted with the aim of analyzing the distribution of geothermal heat. This research method uses remote sensing methods, namely Normal Difference Vegatation Index (NDVI), Land Surface Temperature (LST), and Fault Fracture Density (FFD) processed from Landsat-8 satellite images and Digital Elevation Model satellite images. Other data used parameters of rock units, structures, and surface manifestations. The data is processed with weighted overlay using the weighting of each parameter. In addition to remote sensing methods, to strengthen interpretation in determining the distribution of geothermal potential, previously analyzed 3G (Geology, Geochemistry, and Geophysics) analysis data were used. There are five areas that have geothermal potential with a very high class determined based on the weighting of the largest value of NDVI, LST, FFD, rock unit, structure and manifestation parameter data that has been overlaid so that it can display the presence of geothermal potential."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dini Dwi Kusumaningrum
"ABSTRAK
Penelitian ini melihat bagaimana legitimasi sosial komunitas terhadap
industri geothermal di wilayah kerja pertambangan (WKP) Wayang Windu. Fokus
penelitian ada di Desa Margamukti dan Banjarsari. Hasilnya, masing – masing
wilayah mempunyai kekhasan tersendiri, sehingga keadaanya tidak dapat
digeneralisasikan ke tingkat yang lebih tinggi. Kondisi sosial, ekonomi, politik dan
keadaan sosiodemografis dilihat sebagai karakteristik komunitas yang juga ikut
berpengaruh. Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan wawancara
mendalam sebagai instrumen. Data hasil wawancara mendalam kemudian dibangun
menjadi indikator untuk menentukan tingkat legitimasi. Pengelolaan legitimasi oleh
perusahaan bergantung pada fase pembangunan. Untuk WKP eksisting seperti
Wayang Windu, tujuan dari perusahaan adalah mengelola dan mempertahankan
legitimasi sosial yang sudah ada.

ABSTRACT
The research looked at how the social legitimacy of the geothermal industry
in Wayang Windu geothermal field (WKP) being obtained or managed by the
company. The research held in the Margamukti and Banjarsari village. As a result,
each area has its own characteristic, so the situation can not be generalize into a
higher level. Social, economic, political and sociodemographic circumstances seen as
community characteristics that may have contributed. Using qualitative research
methods with in-depth interviews as an instrument. In-Depth interview data is then
built into the indicators to determine the level of social legitimacy. Management of
legitimacy by the company relies on the construction phase. For existing WKP like
Wayang Windu, the goal of the company is to manage and maintain the existing
social legitimacy."
[Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, ], 2014
S56266
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwiyogarani Malik
"Lapangan panasbumi Wayang Windu (WW) merupakan bagian dari busur gunungapi Kuarter Jawa Barat, terdiri dari komplek gunungapi dan dome Malabar, Bedil, Wayang, dan Windu yang berkontribusi pada pembentukan sistem panasbumi. Tipe fluida terdiri dari dua-fasa di area Selatan dan kecenderungan dominasi uap di Utara dengan kisaran temperatur reservoir 240 hingga 300°C. Segmentasi secara hidrologi dibuat berdasarkan karakterisasi tekanan reservoir dari 40 di Utara hingga 80 bar di Selatan pada kondisi awal. Setelah melewati masa produksi lebih dari 13 tahun, telah terjadi perubahan di reservoir yang terlihat baik pada parameter fisik maupun kimia. Kegiatan monitoring geokimia dan microravity telah diterapkan di WW untuk mencatat setiap perubahan di reservoir dan sebagai mitigasi masalah yang timbul selama eksploitasi ataupun untuk pengenbangan selanjutnya. Respon kimiawi akibat produksi digambarkan dalam perubahan area isokontur dari semua parameter kimia yang terlihat jelas perubahannya di area Utara. Proses di reservoir seperti kondensasi teridentifikasi melalui kenaikan CO2/H2S sebagai respon dari penurunan H2S, serta efek dilusi minor teridentifikasi melalui penurunan klorida. Indikasi kehadiran brine dibawah zona dominasi uap di Utara dicirikan oleh kenaikan boron, klorida, dan silika. Secara singkat, evolusi fluida yang terjadi di WW akibat proses produksi yaitu terjadinya warm recharge atau brine carryover di sumur kering atau zona dominasi uap di Utara, serta perubahan fasa fluida dari dua-fasa menjadi dominasi liquid pada zona dua-fasa di Selatan. Evolusi fisik selama proses produksi juga diamati dengan baik melalui pengukuran perubahan gravity sebagai akibat dari perubahan saturasi liquid pada batuan hasil dari ekstraksi fluida dari reservoir. Integrasi data evolusi fluida di WW selama produksi dan aktivitas monitoring berkelanjutan telah memberikan manfaat terhadap strategi sustainabilitas produksi dan strategi pengembangan.

Wayang Windu (WW) geothermal field is part of Quaternary volcanic arc located in Western of Java Island. It consists of volcanic complex and domes of Malabar, Bedil, Wayang, and Windu which contribute to geothermal system formation. Fluid phase were dominantly of two-phase fluid in the Southern area and likelihood of vapor dominated in the Northern area with temperature ranges of 240 up to 300°C. Hydrological segmentation characterized by pressure ranging from 40 to 85 bar at the North to southern part respectively at initial condition. More than 13 year production, has led the reservoir to change and respond to physical and chemical parameter. Geochemistry and microgravity monitoring has been applied to record reservoir changes and mitigate problems during exploitation or future development. Chemical respond related to production impact decribed by change in isocontour area of all chemistry parameter seen in northern part of the field. Reservoir processes such as condensation identified by increasing CO2//H2S followed by decreased H2S, and minor dilution effect in WW identified by decreased choride. Indication of brine existance beneath the steam cap area in Northern wells, identified by increased boron, chloride, and silica in some of dry steam wells. Fluid evolution due to production in WW summarize as the process of warm recharge or brine carryover in dry steam wells, and changing from two-phase fluid into liquid dominated is one of the evolution happened in two-phase area in Southern area. Physical evolution during production also monitored by well defined gravity change measurement as the rock density change due to fluid extraction from reservoir. Data integration of the fluid evolution in WW during production and continuous monitoring activity give benefit to production sustainability strategy and future development area.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Munazyi
"Wayang windu merupakan sistem panasbumi yang terletak di daerah Pengalengan, 35 km di selatan Kota Bandung. Sistem panasbumi yang berada di Bandung Volcanic Complex ini merupakan salah satu sistem panasbumi dengan temperatur dan entalpi yang tinggi. Model sistem panasbumi ini tergolong unik karena merupakan transisi dari sistem dominasi uap dan sistem dominasi air. Keberhasilan dalam eksplorasi maupun dalam proses pengembangan sistem panasbumi ini salah satunya ditentukan oleh keberhasilan mengidentifikasi struktur. Microearthquake (MEQ) merupakan metode yang cukup efektif untuk mendeteksi struktur dengan cara mendengarkan renspon alamiah dari perubahan stress dan strain dari batuan dalam bentuk gempa mikro. Waktu tiba gelombang P dan S serta identitas sinyal dilakukan penghitungan untuk mendapatkan hiposenter dengan menggunakan Hypo71. Model kecepatan yang digunakan adalah satu dimensi yang homogen dengan rasio Vp terhadap Vs adalah 1.79. Kemudian, relokasi hiposenter dilakukan dengan algoritma Double Difference dengan fase gelombang P meliputi data katalog dan data pasangan event yang memiliki similaritas yang tinggi berdasarkan hasil korelasi silang. Setelah melakukan relokasi dengan HypoDD, didapatkan distribusi hiposenter yang cukup logis dari bentuknya yang memiliki ekstensi horisontal dan vertikal serta memiliki RMS yang minimal. Kemudian, distribusi hiposenter hasil relokasi divisualisasikan dengan GeoSlicer-X untuk kemudian dilakukan konfirmasi dengan data struktur geologi dan data Magnetotellurik untuk menguji validitas dari distribusi hiposenter yang berhasil dihitung. Hasilnya, distribusi hiposenter berada pada batas antara heatsource dan reservoir yang juga memiliki kesesuaian terhadap struktur di permukaan. Interpretasi kaitan MEQ dengan aktivitas injeksi menghasilkan prediksi persebaran fluida ke arah timur dan selatan berdasarkan proyeksi vertikal dari distribusi hiposenter.

Wayang Windu Geothermal System lies at Pangalengan, 35 kilometers South of Bandung. The Geothermal System that located in Bandung Volcanic Complex has high temperature and high enthalpy. This is very unique geothermal system because it is the transition of vapor dominated and liquid dominated system. To make the exploration success for, the main factor is determined to structure identification. Microearthquake (MEQ) is efficient method to detect the structure by sensing every change of natural response in form earthquake that less than 3 richter scale. First arrivals time and characteristics of signal are calculated to get the hypocenter using Hypo71 (Geiger Algorithm). This calculation uses velocity model with homogeny seven layers with ratio Vp/Vs is 1.79. After that, the Double Difference algorithm with P phase is used to relocate the hypocenter using catalog data and high similarities of event pair determined by cross correlation. After relocating hypocenter using HypoDD, hypocenters distribution becomes more plausible because of the shape that has vertical and horizontal extension with minimum RMS residual. Then, the hypocenters are visualized using GeoSlicer-X to be confirmed and checked by geological structure and magnetotelluric data. The result shows that hypocenters not only lie at boundaries of low and high resistivity (heatsource) but also firmed with the geological structure orientation. Interpretation of MEQ and fluid injection activities shows fluid flow prediction that head for southern and eastern of injection well.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S54032
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Katri Sulistyowati
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
S34010
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>