Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 58717 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Juli Handono
"Riset ini merupakan pengembangan berupa pengintegrasian perangkat alat uji golongan darah tipe ABO dan Rhesus berbasis kertas menggunakan metode kromatografi dan forward grouping dengan perangkat deteksi aglutinasi secara otomatis. Kertas uji dibuat dari kertas saring Whatman nomor 4 dengan tiga kolom hidrofilik dan diletakkan pada casing berbahan Polylactic Acid hasil cetak 3D. Masing-masing kolom hidrofilik diimobilisasi reagen anti-A, anti-B, dan Anti-D (resus) 3 μl dengan 2 kali iterasi, dan 40 μl jumlah sampel darah yang dibutuhkan dalam pengujian. Perangkat deteksi aglutinasi otomatis mengimplementasikan pengolahan citra metode Absolute Substract Difference (ASD) menggunakan Raspberry Pi dan PiCamera modifikasi. Tingkat akurasi perangkat 92,5% dan waktu proses selama 4 menit, waktu proses tersebut lebih singkat dari metode point of care test golongan darah lainnya.

This research is a development of integration for ABO and Rhesus blood group typing devices based on paper using chromatography and forward grouping method with automatic agglutination detection device. Paper test was made by Whatman No. 4 filter paper with three hydrophilic columns, and it were placed on a Polylactic Acid cases that was printed by a 3D printer. Each hydrophilic column was immobilized 3 μL of anti-A, anti-B, and Anti-D (resus) reagents with 2 fold iteration, and 40 μl of blood samples required in the test. Automatic agglutination detection device implements Absolute Substract Difference (ASD) method as a image processing using Raspberry Pi and PiCamera modification. The accuracy is 92.5% and 4 minute processing time, the processing time is shorter than the other point-of-care test blood typing methods."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
T47962
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizki Ramadhan
"Jumlah kendaraan yang digunakan manusia dalam bertransportasi di dunia semakin meningkat baik kendaraan roda empat maupun kendaraan roda dua, tidak terkecuali di Indonesia. Ini membuat semakin sulitnya pengidentifikasian pelanggaran lalu lintas yang dilakukan pengendara. Pendeteksi plat nomor otomatis merupakan suatu sistem teknologi yang memiliki kemampuan untuk mendeteksi, mengenali, dan menyimpan plat nomor kendaraan melalui kamera, pemroresan citra, dan kecerdasan buatan. Di dalam penelitian ini akan dikembangkan metode pendeteksi plat nomor menggunakan YOLOv8 dan MobileNetV2 pada framework Mediapipe yang ditanam pada sistem Android pada gawai. Plat nomor yang telah terdeteksi kamera gawai dikenali karakternya menggunakan Optical Character Reader (OCR) kemudian disalin dan dimasukkan ke situs SAMSAT setempat untuk diidentifikasi. Informasi yang tersaji pada situs SAMSAT dapat digunakan sebagai informasi untuk memvalidasi keabsahan kendaraan oleh pihak yang berwenang. Waktu inferensi yang diperlukan untuk mengidentifikasi plat nomor mencapai 350 ms detik pada gawai dengan spesifikasi Snapdragon 695 dan RAM 11 GB. Akurasi model deteksi plat kendaraan diuji dengan split test dataset yang menghasilkan akurasi sebesar 96%. Selain itu, model juga diuji dengan pengujian keandalan dengan melakukan simulasi aplikasi pada beberapa variasi kondisi seperti jenis plat, waktu pengujian, dan jarak yang menghasilkan akurasi rata-rata 81%. Implementasi sistem ini pada perangkat Android memberikan manfaat gawai yang lebih besar bagi pihak yang berkepentingan. Untuk memastikan implementasinya secara realtime, sistem harus efisien, kompleksitas komputasi yang rendah, dan skalabilitas yang tinggi.

The number of vehicles used for transportation in the world is increasing, both fourwheeled vehicles and two-wheeled vehicles, including in Indonesia. This makes it increasingly difficult to identify traffic violations committed by drivers. Automatic number plate detection is a technology that has the ability to detect, recognize and store vehicle number plates through cameras, image processing and artificial intelligence. In this research, a number plate detection method will be developed using YOLOv8 and Mediapipe which are embedded in the Android system on the device. The character of the number plate that has been detected by the device camera is identified using an Optical Character Reader (OCR), then copied and entered into the local SAMSAT site for identification. The information presented on the SAMSAT website can be used as information to validate the data of the vehicle by the authorized parties. The inference time required to identify number plates reaches 350 ms seconds on a device with Snapdragon 695 specifications and 11 GB RAM. The accuracy of the vehicle plate detection model was tested using a split test dataset which resulted in an accuracy of 96%. Apart from that, the model was also tested using reliability testing by simulating the application under several variations of conditions such as plate type, testing time and distance which resulted in an average accuracy of 81%.Implementation of this system on Android devices provides greater device benefits for interested parties. To ensure its real-time implementation, the system must be efficient, low computational complexity, and high scalability."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chandra Sasmita
"Skripsi ini dibuat untuk merancang perangkat lunak yang dapat mengidentifikasi golongan darah melalui proses 'image processing' dengan menggunakan 'Hidden Markov Model'. Darah manusia terbagi menjadi 4 golongan menurut sistem penggolongan darah ABO. Pengolongan ini dapat dikenali dengan berbagai metode. Skripsi ini bertujuan sebagai penelitian untuk menganalisa pengenalan golongan darah manusia dalam bentuk 'Image' dengan metode 'Hidden Markov Model' (HMM) yang selanjutnya akan dihasilkan keluaran dalam bentuk probabilitas. Proses pengenalan darah dikhususkan dengan memasukkan 'image' ke dalam pemrogaman perhitungan matematis.
Selanjutnya penelitian dilakukan 2 tahapan, yaitu: pembentukan 'database' dan proses pengenalan. Pada proses pembuatan 'database', gambar akan dibagi-bagi menjadi beberapa 'frame' agar lebih memudahkan proses. Setiap 'frame' diubah ke dalam domain frekuensi menjadi bilangan vektor yang disebut 'sample point'. Kumpulan beberapa 'sample point' terdekat dikuantisasi menjadi sebuah nilai yang disebut 'centroid' dan kumpulan 'centroid' ini menghasilkan sebuah 'codeword', untuk kemudian disimpan dalam sebuah 'database codebook'.
Semua data dalam 'database codebook' diolah sehingga menghasilkan parameter-parameter HMM yang kemudian disimpan dalam sebuah 'database' HMM yang akan menghasilkan nilai-nilai 'log of probability' untuk setiap perbandingan target gambar dengan data pada database HMM. Data dengan nilai 'log of probability' yang paling tinggi disimpulkan sebagai keluaran dari keseluruhan proses. This final project of undergraduate program was created to design the software that could identify ABO blood type with applying Hidden Markov Model.

Human blood consist of 4 categories based on ABO blood type. This categorization can be recognized with some method, such as: Fuzzy Logic, Neural Network, Hidden Markov model. The purpose of this project was identify the human blood using special software with applying Hidden Markov Model with minimal error, so the results still can show what the reality are. We got the results from the highest probability that comes from the output of Hidden Markov Model. For better and easiest programming, we used special mathematical software.
Later on, the examination was conducted in 2 steps. The 1st was to make a database and 2nd to do the identification. In the 1st step, the picture was cropped and standardized to the exact same file extension and same matrix form. We call the results as frames in which we change it over to frequency domain that hence numerical vector in which we call it as sample point. Some collection of sample point were calculated as a value that we call as centered point and the collection of these centered points was called codeword that was stored as a database codebook.
All the codeword was calculated to get HMM parameter that was stored in a HMM database as log of probability value for every comparison with the target picture. Log of probability value would show the conclusion of the target picture which also means what type the blood belongs.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S40577
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Adi Nugroho Danang Puruboyo
"Latar belakang. Salah satu komplikasi paling umum dari diabetes mellitus (DM) adalah penyakit arteri perifer (PAD). Diperkirakan PAD mempengaruhi sebanyak 20% orang di atas 65 tahun. Banyak faktor yang berhubungan dengan terjadinya PAD. Golongan darah merupakan faktor risiko yang dikatakan mempengaruhi keparahan PAD namun belum banyak diteliti. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi hubungan golongan darah ABO dengan derajat keparahan PAD pada pasien DM tipe II.
Metode. Studi cross-sectional dilakukan pada pasien DM tipe II yang didiagnosis dengan PAD dan datang ke Rumah Sakit Nasional Cipto Mangunkusumo, Indonesia selama periode Januari 2022 hingga Juni 2022. Diagnosis PAD didasarkan pada pengukuran indeks pergelangan kaki-brakialis. (ABI). Tingkat keparahan PAD dikelompokkan menjadi PAD ringan (ABI 0,7-0,9) dan PAD sedang-berat (ABI <0,7). Pasien dikategorikan menurut golongan darah ABO menjadi golongan darah O dan golongan darah non-O (A, B, dan AB).
Hasil. Sebanyak 366 subjek dilibatkan dalam penelitian ini (A = 108, B = 52, AB = 12, O = 194). Tidak ada perbedaan kejadian PAD pada pasien PAD golongan darah O dan non golongan darah O (p = 0,780). PAD lebih parah pada golongan darah non-O (p = 0,041). Faktor risiko PAD yang lebih berat adalah periode diabetes yang lebih lama (OR 10,325 (95% CI 5,108-20,871), p < 0,001) dan hipertensi (OR 4,531 (95% CI 1,665-
12,326), p < 0,003).
Kesimpulan. Golongan darah ABO tidak berhubungan dengan terjadinya PAD. Golongan darah non-O dikaitkan dengan PAD yang lebih buruk di antara pasien DM tipe II. Faktor risiko lain untuk PAD yang lebih parah adalah periode diabetes dan hipertensi yang lebih lama.

Introduction. One of the most common complications of diabetes mellitus (DM) is peripheral artery disease (PAD). It is estimated that PAD affects as many as 20% of people over 65 years. Many factors are associated with the occurrence of PAD. Blood type is a risk factor that is said to influence the severity of PAD but has not been widely studied. This study aims to evaluate the relationship between ABO blood group type and the severity of PAD in DM type II patients.
Method. A cross-sectional study was performed on DM type II patients who was diagnosed with PAD and came to Cipto Mangunkusumo National Hospital, Indonesia during the period of January 2022 to June 2022. The diagnosis of PAD was based on the measurement of ankle-brachial index (ABI). The severity of PAD was grouped into mild PAD (ABI 0.7-0.9) and moderate-severe PAD (ABI <0.7). The patients were categorized according to the ABO blood group into O blood type and non-O (A, B, and AB) blood type
Results. A total of 366 subjects were included in the study (A = 108, B = 52, AB = 12, O= 194). There was no difference of PAD occurrence in O blood type and non-O blood type PAD patients (p = 0.780). The PAD was more severe in non-O blood type (p = 0.041). The risk factors of more severe PAD were longer period of diabetes (OR 10.325 (CI95% 5.108-20.871), p < 0.001) and hypertension (OR 4.531 (CI95% 1.665-12.326), p
< 0.003).
Conclusion. The ABO blood type was not associated with the occurrence of PAD. The non-O blood type was associated with worse PAD among DM type II patients. Other risk factors of more severe PAD were longer period of diabetes and hypertension.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2023
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nasution, Guntur Bumi, Author
"ABSTRAK
Penentuan golongan daran ABU dari tulang manusia telah dilakukan pada mayat di Bagian Kedmkteran Forensik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia di Jakarta dan Bagian Hedokteran Forenaik Fakultas Kedokteran Universitaa Sumatera Utara di Medan. Mayat-mayat ini herasal dari kasus-kasus kecelakaan yang diminta oleh penyidik untuk di autapsi.
Penentuan gnlungan darah AED dilakukan denQan metoda absnrpsi elusi yang menggunakan bahah dari Biofarma Bandung serum anti A dan serum anti E' dengan titer 1 : 125, sedangkan anti H beraaal dari biji ulex europaeua dengan titer 1 : 32.
Hasil penelitian pada 30 kasus menunjukkan banwa golongan darah dari tulang masih dapat ditentukan dalam jangka waktu EO minggu setelan kematian. Perubahan intenitas reaksi aglutinasi dari (+++) menjadi (++) untuk anti A mulai terlinat setelah 4 minggu dan telah lengkap pada seluruh tulang setelah 10 minggu. Sedangkan untuk anti B dan anti H, perubahan intensitas reaksi tersebut mulai terlinat setelah 4 minggu' dan menjadi lengkap pada seluruh tulana setelah B minggu.
"
1990
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mahdi Yusuf
"Sistem keamanan parkir merupakan salah satu hal penting yang perlu diperhatikan dalam mengelola sebuah tempat umum. Sistem parkir yang terdapat saat ini kebanyakan bersifat manual dan masih memerlukan banyak tenaga kerja untuk melakukan proses verifikasi keamanan. Salah satu solusi yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan otomatisasi dalam proses verifikasi keamanan dalam sistem parkir tersebut menggunakan pengenalan terhadap pelat nomor dan biometri yang berupa wajah. Pada penelitian ini akan dibuat sebuah system keamanan parkir yang dapat digunakan secara mudah dan efisien untuk menjalankan proses verifikasi keamanan dalam sebuah tempat parkir. Sistem ini akan melakukan manajemen keamanan dengan melakukan pengecekan terhadap pengendara yang memasuki sebuah wilayah dengan membandingkan pelat nomor dan wajah ketika masuk dan keluar dari tempat tersebut menggunakan pengolahan citra dan deep learning. Sistem ini akan mengurangi biaya yang dibutuhkan untuk membuat tempat parkir yang aman dan meningkatkan efisiensi waktu dalam proses verifikasi keamanan dalam sebuah tempat parkir pada tempat umum.

Parking security system is one of the important things that need to be considered in managing public spaces. The existing parking system mostly has a manual system and still needs someone to do a security verification process. One solution that can be done is to automate the security verification process in the parking system using plate number and face recognition. In this research a parking security system will be created that can be used easily and efficiently to do a security verification process in a parking lot in public spaces. This system will do the security management by checking driver that entering an area by comparing license plates and faces when entering and leaving the place using image processing and deep learning. This system will reduce the costs needed to make a secure parking space and increase time efficiency in the process of security verification for a parking space in a public place."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andreas Pekey
"ABSTRAK
Latar Belakang : Infeksi malaria menyebabkan morbiditas dan mortalitas yang cukup signifikan pada semua usia terutama kelompok berisiko tinggi. Golongan darah ABO dikatakan dapat mempengaruhi berat ringannya malaria namun pada etnik dan geografis tertentu dapat berbeda. Meskipun beberapa penelitian terakhir mengatakan terdapat hubungan namun terdapat beberapa penelitian yang tidak menemukan hubungan tersebut termasuk di Papua New Guinea yang memiliki karakteristik etnik dan alam yang mirip dengan Papua. Selain itu pada beberapa studi sebelumnya jumlah sampel yang digunakan hanya sedikit, terdapat hasil statistik yang tidak bermakna, melibatkan sampel anak serta beberapa hanya dilakukan berbasis laboratorium Laboratory base . Pada penelitian ini kami menggunakan sampel yang lebih banyak, tidak melibatkan sampel anak dan penelitian dilakukan berbasis rumah sakit Hospital base . Metode : Penelitian ini merupakan studi potong lintang yang dilakukan di RSUD Dok II Jayapura Indonesia dari September hingga November 2016. Sebanyak 210 subjek malaria yang memenuhi kriteria dikategorikan menjadi golongan darah O dan Non O serta malaria berat dan malaria ringan berdasarkan kriteria WHO. Data yang diperoleh diolah menggunakan SPSS versi 17 dengan melakukan analisis statistik kai-kuadrat dan menghitung rasio prevalensi serta interval kepercayaan. Hasil Penelitian : Dari 210 pasien, golongan darah non-O 80 pasien 38,2 dan golongan darah O 130 pasien 61,9 . Malaria berat pada golongan darah Non O sebanyak 13 kasus 16,3 dan Golongan darah O sebanyak 9 kasus 6,9 . Terdapat perbedaan prevalensi kejadian malaria berat yang bermakna antara kedua golongan darah p = 0,032 dengan Prevalensi rasio PR 2,4 IK95 : 1,06-6,42 . Golongan darah B terbanyak mengalami malaria berat p = 0,038 dan IK95 1,06-6,42 . Prevalensi malaria berat golongan darah non O pada kedua etnik lebih tinggi terutama pada etnik non Papua non Papua, PR 3,8 IK95 0,84-17,9, p=0,143 dibandingkan Papua, PR 1,83 IK 95 0,56-5,9, p=0,356 . Kesimpulan : Terdapat hubungan bermakna golongan darah ABO dengan berat ringanya malaria. Malaria berat lebih banyak terjadi pada Golongan darah Non O terutama golongan darah B.

ABSTRACT
Background Malaria infection has caused a significant morbidity and mortality in all ages, especially in high risk groups. Various factors, including ABO blood type, can influence the severity of malaria to certain ethnic group and location. In terms of ABO blood types, several studies showed their relationship with severity of malaria. Others, such as study on Papua New Guinea which has the same characteristic with Papua Province in Indonesia, showed a contrary result. However, these studies were considered invalid due to the usage of smaller samples, with no statistical differences results, only included children and laboratory based studies. In our study, we included more samples, not involving children and did a hospital based studies. Methods This was a cross sectional study in Dok II Jayapura Hospital, Indonesia, from September to November 2016. 210 subjects were diagnosed with malaria, clinically classified according to WHO criteria and underwent ABO blood type examination. Blood type was categorized into O and Non O groups. Malaria severity was classified into severe and mild malaria. Results Out of 210 patients, 80 38.2 and 130 61.9 were Non O and O blood types respectively. Severe malaria was commonly found in Non O compare to O blood type 16.3 vs 6.9 prevalence ratio PR 2.4 95 CI 1.06 6.42 p 0.032 . Moreover, group B blood type had the highest incidence of severe malaria p 0.038 95 CI 1.06 6.42 . In addition, Non O blood group in both Papuan and Non Papuan races had a greater prevalence of severe malaria Papuan, PR 1.83, 95 CI 0.56 5.9 p 0.356, compared with Non Papuan, PR 3.8, 95 CI 0.84 17.9, p 0.143 .Conclusion There is a significant relationship between ABO blood group and the severity of malaria in Papua. Severe malaria was more common in Non O, especially type B blood group. "
2017
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nadine Aurelie
"Prevalensi tinggi Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) pada Indonesia merupakan masalah kesehatan yang terkadang dianggap remeh. Presentasi gejala batuk dan pilek mampu menurunkan kualitas kehidupan masyarakat. Namun, pola transmisi ISPA yang multifaktorial mempersulit tindakan pencegahan. Seiring perkembangan teknologi, ditemukan bahwa antigen golongan darah ABO berperan dalam invasi patogen, sehingga dapat meningkatkan maupun menurunkan kerentanan transmisi. Namun, karena belum ada studi yang membahas tentang pengaruh perbandingan golongan darah ABO terhadap kerentanan transmisi ISPA, maka akan dilakukan studi untuk menjawab pertanyaan tersebut. Penelitian ini dilaksanakan dengan melibatkan 175 perwakilan keluarga inti yang berdomisili di daerah Jabodetabek melalui pendekatan potong lintang. Data penelitian diperoleh dari jawaban kuesioner online menggunakan platform Qualtrics. Data yang didapat akan selanjutnya dirapikan dan dianalisis dengan IBM SPSS Statistics for Windows versi 24.0. Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan bermakna antara waktu inkubasi ISPA antara anggota keluarga inti dengan golongan darah sama dan berbeda, akan dilakukan analisis komparatif Mann Whitney. Didapatkan proporsi anggota keluarga inti yang terjangkit oleh anggota keluarga inti lain dengan golongan darah sama (kondisi 1) dan berbeda (kondisi 2) berturut-turut 44,7% dan 30,8%. Median dan modus dari waktu inkubasi ISPA kondisi 1 berturut-turut lebih dari 21 hari dan lebih dari 28 hari, sedangkan median dan modus waktu inkubasi ISPA kondisi 2 adalah lebih dari 28 hari. Terdapat perbedaan waktu inkubasi yang signifikan secara statistik antara kondisi 1 dan 2 (p = 0,009). Ditemukan pengaruh signifikan dari perbandingan golongan darah ABO pada anggota keluarga inti terhadap kerentanan transmisi ISPA dengan kecenderungan golongan darah yang sama mempercepat waktu inkubas

High prevalence of acute respiratory infection (ARI) issue in Indonesia is usually underestimated despite its influence on society’s quality of life. However, multifactorial ARI transmission hinders prevention effort. As technology evolves, the role of ABO blood antigen in pathogen invasion that affects transmission vulnerability is discovered. Since no study has been established to analyze the impact of ABO blood group comparison toward ARI transmission vulnerability, this research is held in order to find the missing link. This research was conducted via cross sectional approach by involving 175 representatives of nuclear families who live in Jabodetabek. The acquired data obtained from online questionnaire will then be organized and analyzed with IBM SPSS Statistics for Windows version 24.0. To find out whether there is a significant difference of ARI incubation time between nuclear family members with the same and different ABO blood groups, Mann Whitney comparative analysis will be carried out. The proportion of nuclear family members infected by other family members with the same (condition 1) and different (condition 2) blood group was 44.7% and 30.8% respectively. The median and modus of ARI incubation time from condition 1 consecutively was more than 21 days and more than 28 days, whereas the median and modus of ARI incubation time from condition 2 was more than 28 days. There was a statistically significant difference in incubation time between condition 1 and 2 (p = 0.009). Significant effect was discovered statistically between ABO blood group comparison at nuclear family members toward the susceptibility of ARI transmission where similar ABO blood groups have faster tendency of incubation time."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Khaira Sabila
"Pengukuran laju pernapasan bayi secara non-kontak menawarkan alternatif inovatif dibandingkan dengan metode konvensional berbasis kontak yang sering kali menyebabkan ketidaknyamanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan metode otomatis yang dapat mendeteksi Region of Interest (ROI) pada tubuh bayi dan menghitung laju pernapasan menggunakan analisis optical flow. Pendekatan ini dirancang untuk mendukung pemantauan bayi dengan penyakit jantung bawaan, yang memerlukan pemantauan rutin terhadap laju pernapasan sebagai indikator kondisi kesehatan mereka. Sistem yang diusulkan memanfaatkan model MediaPipe Pose untuk mendeteksi ROI secara otomatis. Pergerakan dalam ROI dianalisis menggunakan optical flow yang dikombinasikan dengan beberapa filter yaitu Hampel Filter, Moving Average Filter, dan Bandpass Filter. Laju pernapasan diestimasi melalui deteksi puncak dengan parameter tanpa jarak, 1 detik, 1,5 detik, dan 2 detik, serta analisis Fast Fourier Transform (FFT). Pengujian dilakukan pada dataset video AIR-125 yang mencakup berbagai kondisi pencahayaan, pose bayi, resolusi dan frame rate. Hasil pengujian menunjukkan bahwa pendekatan ini mampu mendeteksi ROI pada area torso tubuh bayi serta mengestimasi laju pernapasan dengan kesalahan Mean Absolute Error (MAE) sebesar 3,26 BPM, Root Mean Square Error (RMSE) sebesar 4,87 BPM, dan Limits of Agreement antara -10 BPM hingga 8,97 BPM untuk deteksi puncak dengan parameter jarak 1,5 detik. Untuk estimasi berbasis FFT, MAE tercatat sebesar 4,54 BPM, RMSE sebesar 6,60 BPM, dan Limits of Agreement antara -12,84 BPM hingga 12,95 BPM. Sistem ini menawarkan solusi non-kontak yang fleksibel, mudah diadaptasi, dan relevan untuk pemantauan bayi di rumah sakit maupun dalam pengaturan rawat jalan di rumah, khususnya bagi bayi dengan penyakit jantung bawaan yang memerlukan pengawasan intensif.

Measuring the respiratory rate of infants non-contact offers an innovative alternative compared to conventional contact-based methods, which often cause discomfort. This research aims to develop an automatic method that can detect the Region of Interest (ROI) on the infant's body and calculate the respiratory rate using optical flow analysis. This approach is designed to support the monitoring of infants with congenital heart disease, who require routine monitoring of their respiratory rate as an indicator of their health condition. The proposed system utilizes the MediaPipe Pose model to automatically detect the ROI. Movement within the ROI is analyzed using optical flow combined with several filters, namely the Hampel Filter, Moving Average Filter, and Bandpass Filter. The respiratory rate is estimated through peak detection with distance parameters of none, 1 second, 1.5 seconds, and 2 seconds, as well as Fast Fourier Transform (FFT) analysis. Testing was conducted on the AIR-125 video dataset, which includes various lighting conditions, infant poses, resolutions, and frame rates. The test results show that this approach is capable of detecting the ROI in the torso area of the infant and estimating the respiratory rate with a Mean Absolute Error (MAE) of 3.26 BPM, Root Mean Square Error (RMSE) of 4.87 BPM, and the Limits of Agreement were -10 to 8.97 BPM for peak detection with a distance parameter of 1.5 seconds. For FFT-based estimation, the MAE recorded was 4.54 BPM, RMSE was 6.60 BPM, and the Limits of Agreement were -12.84 to 12.95 BPM. This system offers a flexible, easily adaptable, and relevant non-contact solution for monitoring infants in hospitals as well as in outpatient settings at home, particularly for infants with congenital heart disease who require intensive supervision."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Defi Sulistyoningsih
"Jenis logam berat yang sering ditemui sebagai pencemar di perairan Indonesia adalah Timbal (Pb) dan Kadmium (Cd). Metode pendeteksian logam berat yang telah banyak dikembangkan sebelumnya tidak dapat dilakukan secara on-site dan masih membutuhkan biaya yang mahal. Salah satu alat yang berpotensi untuk mengatasi hal tersebut adalah paper electroanalytical device (PAD). Penelitian yang akan dilakukan adalah memfabrikasi paper electroanalytical device (PAD) dengan metode gabungan, yaitu metode elektrokimia dan kolorimetri. Material kertas yang akan digunakan adalah Whatman no.1 yang difabrikasi dengan metode wax printing dan screen printed carbon electrode (SPCE). Pada bagian elektrokimia, working electrode akan dimodifikasi dengan menggunakan nanopartikel emas (AuNPs) untuk meningkatkan performa perangkat elektrokimia pada PAD. Pada bagian kolorimetri, AuNPs yang dimodifikasi dengan tiosulfat (S2O32-) akan digunakan sebagai reagen deteksi. Hasil pengujian elektrokimia, deposisi AuNPs pada elektroda kerja meningkatkan nilai sensitivitas sebesar 48,1% pada logam Pb dan 77,3% pada logam Cd. Pada pengukuran logam Pb, nilai LOD sebesar 21,8 ppb menurun menjadi 13,7 ppb, dan untuk nilai LOQ dari 72,8 ppb menjadi 45,96 ppb. Sedangkan, pada pengukuran Cd nilai LOD sebelum deposisi sebesar 23 ppb, dan menurun menjadi 18 ppb, dan untuk LOQ dari 77,5 ppb menurun menjadi 62,1 ppb. Hasil pengujian kolorimetri menunjukkan bahwa sampel lingkungan 1 mengandung 68,2 ppb logam Pb dan sampel lingkungan 2 mengandung 65,4 ppb logam Pb.

The heavy metals that are often found as pollutants in Indonesian waters are Lead (Pb) and Cadmium (Cd). Heavy metal detection methods developed previously cannot be carried out on-site and still require high costs. One tool that has the potential to overcome this is a paper electroanalytical device (PAD). The research to be carried out is to fabricate paper electroanalytical devices (PAD) with a combined method, namely electrochemical and colourimetric methods. The paper material to be used is Whatman no.1, which was fabricated using the wax printing and screen printed carbon electrode (SPCE) method. In the electrochemistry section, the working electrode will be modified using gold nanoparticles (AuNPs) to improve the performance of electrochemical devices on PAD. In the colourimetry section, AuNPs modified with thiosulfate (S2O22-) will be used as a detection reagent. The electrochemical test results showed that the deposition of AuNPs on the working electrode increased the sensitivity value by 48.1% for Pb metal and 77.3% for Cd metal. In the measurement of Pb metal, the LOD value of 21.8 ppb decreased to 13.7 ppb, and the LOQ value from 72.8 ppb to 45.96 ppb. Meanwhile, for Cd measurements, the LOD value before the deposition was 23 ppb and decreased to 18 ppb, and for LOQ, from 77.5 ppb, it decreased to 62.1 ppb. The results of the colorimetry test showed that environmental sample 1 contained 68.2 ppb of Pb metal and environmental sample 2 contained 65.4 ppb of Pb metal."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>