Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 125807 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rury Uswatun Hasanah
"ABSTRAK
Nama : Rury Uswatun HasanahProgram Studi : Ilmu PolitikJudul : Gerakan Buruh Pasca Reformasi: Studi Kasus Gerakan Serikat Pekerja Kereta Api SPKA pada tahun 2005, xiv 141 halaman, 10 lampiran, 37 buku, 39 dokumen, 11 jurnal, 4 tesis, 31 artikel koran, 1 sumber online, 3 wawancara Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pengalihan status pegawai PJKA yang semula sebagai PNS menjadi pegawai Perumka yang kemudian beralih status sebagai karyawan PT. KA Persero . Peralihan status tersebut menyisakan permasalahan bagi para pegawai karena mereka kehilangan hak-hak sebagai PNS dan tidak mengalami peningkatan kesejahteraan seperti yang telah dijanjikan oleh perusahaan setelah beralih status. Berawal dari persoalan tersebut, para pegawai melalui SPKA melakukan serangkaian aksi perjuangan untuk menuntut pengembalian status PNS dan peningkatan kesejahteraan. Aksi perjuangan tersebut baru dapat terlaksana pasca Reformasi dan mengalami peningkatan intensitas pada tahun 2005. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mencari jawaban bagaimana faktor kesempatan politik, struktur mobilisasi, dan proses pembingkaian mendorong kemunculan dan peningkatan frekuensi gerakan perjuangan SPKA terhadap PT. KA Persero dan pemerintah pada tahun 2005.Sebagai pijakan teoritis, penelitian ini menggunakan teori gerakan sosial dari Tilly, Diani, Binson, Burke,Turner, dan Killian, teori aktor gerakan sosial dari Heberle, Moris, Staggenbor, Gusfield, Tilly, teori kesempatan politik dari Kitschelt, Eisinger, Tarrow, dan Kurt, teori struktur mobilisasi dari McCarthy, dan teori proses pembingkaian dari Snow, Benford, dan Zald. Selain itu, penelitian ini menggunakan teori penertiban gerakan sosial yang disampaikan oleh Porta dan Fillieule dan teori tahapan gerakan sosial dari Blumer. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif yang bersifat deskriptif analitis. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan mengumpulkan dokumen dan melakukan wawancara secara mendalam sebagai sumber primer. Sementara, sumber sekunder diperoleh melalui buku, jurnal, dan lain sebagainya.Temuan di lapangan menunjukkan bahwa gerakan perjuangan SPKA pada tahun 2005 memanfaatkan tiga faktor gerakan sosial, yaitu kesempatan politik, struktur mobilisasi dan proses pembingkaian untuk mencapai tujuannya. Selain itu, gerakan tersebut tergolong berhasil karena sikap pemerintah dan PT. KA Persero yang cukup kooperatif dalam menyelesaikan persoalan para pegawai.Implikasi teoritis memperlihatkan bahwa kesempatan politik, struktur mobilisasi dan proses pembingkaian berhasil dimanfaatkan oleh gerakan perjuangan SPKA. Selain itu, penertiban gerakan sosial terbukti bersifat lunak sehingga gerakan tersebut mencapai kesuksesan dan memasuki tahapan penurunan gerakan sosial.Kata kunci:Gerakan Buruh, Pasca Reformasi, Kesempatan Politik, Struktur Mobilisasi, Proses Pembingkaian

ABSTRACT
Name Rury Uswatun HasanahStudy Program Political ScienceTitle Labor Movement in Post Reform A Case Study of Indonesian Railways Workers Union Serikat Pekerja Kereta Api SPKA in 2005, xiv 141 pages,10 appendices, 37 books, 39 documents, 11 journals, 4 theses, 31 newspaper articles, 1 online source, 3 intervieweesThis research is motivated by the transfer of PJKA employee status who was originally as civil servant to Perumka employee who then switched status as an employee of PT. KA Persero . The transition of status left a problem for the employees as they lost the rights of civil servants and did not get the welfare improvements as promised by the company after switching status. Starting from that, the employees through the SPKA took precautions to get back the civil servant status and welfare improvement. The action of the struggle could only be implemented post Reformation and increased in 2005. Therefore, this research is conducted to find answers how the political opportunities, the mobilizing structures, and the framing process factors encourage the emergence and improvement of SPKA 39 s struggle movement against PT. KA Persero and the government in 2005.As a theoretical foothold, this study uses the social movement theories of Tilly, Diani, Binson, Burke, Turner, and Killian, the actor of social movement theories of Heberle, Moris, Staggenbor, Gusfield, Tilly, the political opportunities theories of Kitschelt, Eisinger, Tarrow, and Kurt, McCarthy 39 s theory of mobilization structure, and the framing process theories of Snow, Benford, and Zald. In addition, this research uses the policing protest theories submitted by Porta and Fillieule and the social movement stages theory of Blumer. The method used in this study is a qualitative method that is descriptive analytical. Techniques of data collecting are conducted by collecting documents and conducting in depth interviews as a primary source. Meanwhile, secondary sources are obtained through books, journals, and so forth.Field findings showed that the SPKA struggle movement in 2005 utilized three social movement factors, namely political opportunities, mobilizing structures and framing process to achieve its goals. In addition, the movement was quite successful because of the attitude of the government and PT. KA Persero was quite cooperative in solving the problems of the employees.The theoretical implication shows that political opportunities, mobilizing structures and framing process are successfully utilized by the SPKA struggle movement. In addition, the controlling of social movements proved to be soft so that the movement achieved success and entered the decline stage of social movements. Keywords Labor Movement, Post Reform, Political Opportunities, Mobilizing Structures, Framing Process "
2017
T47915
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Raka Dewantoro
"Skripsi ini membahas mobilisasi aksi kolektif yang dilakukan oleh Serikat Pekerja Jakarta International Container Terminal (JICT) dalam menolak perpanjangan konsesi antara Hutchison Port Holding Group dengan Pelindo II. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dan menggunakan metode wawancara, studi literatur, observasi, dan studi dokumentasi dalam mengumpulkan data. Skripsi ini menggunakan teori Mobilisasi yang digunakan sebagai pisau analisia untuk menjelaskan perjuangan SP JICT dalam menolak perpanjangan konsesi HPH Group dengan Pelindo II. Dasar kepentingan yang sama yang dimiliki oleh SP JICT menjadi pemicu yang kuat dalam melakukan respon politik anggota SP JICT. Rasa ketidakadilan yang juga dibalut oleh rasa nasionalisme sebagai isu yang dibawa untuk menarik dukungan public membuat SP JICT secara kolektif melakukan perlawanan berhadapan dengan modal dan negara. Kapasitas aksi kolektif yang dimiliki oleh SP JICT berhasil membuat sumber daya yang dimiliki dapat dimobilisasi dengan baik untuk melakukan aksi kolektif.

This thesis explains the mobilization of collective action carried out by Jakarta International Container Terminal (JICT) in rejecting the extention of the concession between Hutchison Port Holding Group and Pelindo II. This research is a qualitative research and uses interview methods, literature studies, observations, and documentation studies in collecting data. This thesis uses Mobilization theory which is used as a tool of analysis to explain the struggle of SP JICT in rejecting the extention of HPH Group concession with Pelindo II. The same basic interests which SP JICT have became a powerful trigger in carrying out the political response of SP JICT members. The sense of injustice that was also wrapped by a sense of nationalism as an issue brought to attract public support made SP JICT collectively put up a fight against capital and the state. The collective action capacity which SP JICT have, has succeded in making available resources mobilized to carry out collective action."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simanjuntak, Gloria Naulina
"PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero) memiliki banyak kendala dalam menjalankan hubungan industrial. Berbagai dinamika hubungan industrial terjadi karena disebabkan oleh kurangnya komunikasi antara pihak perseroan dengan pihak serikat pekerja. Perseroan kerap mengeluarkan surat kebijakan tanpa berunding terlebih dahulu dengan serikat pekerja. Keluarnya surat kebijakan tanpa adanya pemberitahuan menyebabkan terjadinya berbagai permasalahan hubungan industrial yang dirangkum menjadi Matriks 9. Kurangnya komunikasi inilah yang menyebabkan terjadinya perbedaan sudut pandang. Perbedaan Sudut pandang inilah yang menyebabkan terjadinya gerakan serikat buruh. Usaha yang dilakukan PLN baru mengintensifikasikan Lembaga Kerjasama Bipartit. Usaha ini adalah sangat baik, namun akan menjadi lebih baik lagi apabila didukung dengan usaha pendekatan yang bersifat non-formal atau kasual. Penulis menyarankan agar dibuat wadah non formal seperi morning gathering, penggiatan klub olahraga, seni, atau organisasi keagamaan, dan penggiatan halal bi halal.

PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero) has a lot of obstacles in running the industrial relations. The dynamics of industrial relations occur because of the lack of communication between the company and the trade union. The Company often issued policies without negotiating first with the union. Discharge letter policy without notice cause a variety of industrial relations problems are summarized into "Matriks Sembilan". The lack of communication is what causes the difference in perspective. Because of the difference perspective, PT. PLN (Persero) tries to intensify The Bipartite Cooperation. This effort was very good, but it would be even better if it is supported by the non-formal or casual approach. Writer recommend to the board management to use non-formal approach such as morning gathering, activate the sport, art, or religious organizations? activities, and liven up the gathering session."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S47490
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Panggabean, Ade Febrina
"Pemenuhan hak buruh yang sesuai dengan undang-undang ketenagakerjaan merupakan kewajiban perusahaan. Pemenuhan hak buruh oleh perusahaan belum sesuai harapan, sehingga perlu dibantu oleh peran serikat pekerja dan partisipasi pekerja dalam memperjuangkan haknya. Untuk memahami hal tersebut di tingkat empirik, penelitian ini dilakukan dengan mengambil sample di salah satu serikat pekerja, Serbuk Karawang. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif membahas bagaimana peran serikat pekerja dan tingkat partisipasi pekerja dalam memperjuangkan haknya berdasarkan undang-undang ketenagakerjaan.
Dalam penelitian ini, semakin positif peran serikat pekerja dan partisipasi pekerja dalam memperjuangkan haknya semakin tinggi pemenuhan hak buruh. Semakin negatif peran serikat pekerja dan partisipasi pekerja dalam memperjuangkan haknya semakin rendah pemenuhan hak buruh.

Fulfillment of workers rights in accordance with the labor law is an obligation of the company. Fulfillment of labor rights by the company does not meet the expectations that need to be assisted by the role of trade unions and workers' participation in the fight for their rights. To understand the empirical level, the study was conducted by taking sample in one union, Serbuk Karawang. This study use a quantitative method, where the study discusses how the relationship between the role of labor union and the level of participation of workers in the fight for their rights under the labor laws.
In this study, the more positive the role of trade unions and workers' participation in the fight for their rights, the higher the fulfillment of labor rights. The more negative the role of trade unions and workers' participation in the fight for their rights as well the lower the fulfillment of the rights of workers.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
S60937
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Danna Sumarna
"Penulisan skripsi ini menggunakan metode sejarah yang diuraikan sceara kronologis dan penelitian kepustakaan untuk membentuk suatu penulisan sejarah. Adapun yang menjadi alasan bagi penulis di dalam pembuatan skripsi ini adalah ingin menguraikain hubungan sejarah antara Orang Cina di Amerika dengan perkeretapian Amerika Serikat, khususnya dalam pembangunan jalan kereta Lintas Benua tahun 1861-1869. Dari hasil penulisan ini ternyata orang Cina memiliki peran cukup besar dalam sejarah perkeretaapian Amerika, khususnva dalam pembangunan jalan kereta api Lintas Benua 1861-1869. Jalan kereta api yang menghubungkan antara daerah pantai barat dan pantai timur Amerika ini membawa dampak kemajuan di berbagai sektor kehidupan seperti membanjirnya imigran ke pantai barat dan daerah-daeruh kosong antara pantai barat dan timur untuk membuka daerah perkebunan serta perkampungan baru. Namun tahun 1882, dengan melibatkan pekerja Cina yang memiliki andil besar dalam kemajuan Amerika dikeluarkan undang-undang diskriminasi anti Cina yang menutup peluang kedatangan imigran dari Cina ke Amerika dan membuka peluang kedatangan lebih banyak lagi imigran dari Eropa."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1999
S12193
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anggi Ashari Saputra
"ABSTRACT
Mekanisme pencatatan serikat pekerja/serikat buruh telah diatur dalam Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor : Kep.16/Men/2001 tentang Tata Cara Pencatatan Serikat Pekerja/Serikat Buruh. Namun demikian, terdapat kesenjangan antara pengaturan tersebut dengan pelaksanaan pencatatan serikat pekerja/serikat buruh. Akibatnya, dengan banyaknya jumlah serikat pekerja/serikat buruh yang telah tercatat malah melemahkan gerakan pekerja/buruh dalam perannya. Penelitian dilakukan terhadap proses pencatatan Serikat Pekerja Pengelola dan Pekerja Pedagang Kaki Lima Alun-Alun Kebumen (SP4KLA Kebumen) pada Dinas Tenaga Kerja dan Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Kebumen (Disnakerkukm). Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian hukum yuridis normatif yang dilakukan dengan cara studi kepustakaan terhadap data sekunder, dilengkapi dengan wawancara terhadap informan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kepmenaker tentang Tata Cara Pencatatan Serikat Pekerja/Serikat Buruh belum mengatur secara rinci tahapan pencatatan serikat pekerja/serikat buruh pada tahap pemberitahuan pencatatan dan tahap penelitian kelengkapan administrasi. Bahkan,  dalam tahap verifikasi lapangan belum terdapat pengaturannya dalam peraturan tersebut. Oleh karena itu,  secara umum, diperlukan pengaturan yang lebih rinci dan tegas dalam tahap pemberitahuan pencatatan dan penelitian kelengkapan administasi serta secara khusus, diperlukan pengaturan yang mengatur pelaksanaan tahap verifikasi lapangan.

ABSTRACT
The mechanism of trade union registration is regulated in the Decree of the Minister of Manpower and Transmigration Number. Kep.16/ Men/2001 about procedures for registration of trade union. However, there are several discrepancies between the regulation and the registration of union. As a result, the large number of unions that have been registered has weakened the labor movement in its role.This research is conducted toward the registration process of  Serikat Pekerja Pengelola and Pekerja Pedagang Kaki Lima Alun-Alun Kebumen (SP4KLA Kebumen) to the Minister of Manpower Local Office, District of Kebumen (Disnakerkukm). The research method used is normative judiricial law conducted with literature study of secondary data and completed by conducting an interview. The result of the study indicates that the Ministry of Manpower and Transmigration regulation about the procedure of registration of  union has not been regulated in detail for the stages of registration of trade union, specifically in the stage of registrastration notification and in the stage of administration completeness. Moreover, in the field verification stage  there is also no specific regulation about it. Therefore, generally, more detailed and clear regulation is needed in stage of registration notification and administration completeness, and specifically, the implementation regulation is nedeed in stage of field verification."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harumiti Ramli
"Pekerja bagian produksi di perusahaan elektronik bekerja dengan sistim ban berjalan sehingga banyak melakukan gerakan berulang lengan alas dalam menyelesaikan tugasnya. Gerakan berulang bila dilakukan secara terus menerus dan dengan frelcuensi yang tinggi dapat menyebabkan timbulnya Work Related Musculoskeletal (WMSD), salah satunya adalah Sindroma Nyeri Bahu (SNB). Oieh karena itu dilakukan penelitian ini dengan tujuan mengetahui prevalensi serta faktor-faktor apa yang berhubungan dengan timbulnya SNB.
Metoda penelitian :
Desain. penelitian adalah k:ros seksional/potong lintang, dengan membandingkan prevalensi di bagian produksi dan quality control pada departemen produksi. Populasi adalah pekerja wanita. Didapatkan sampel sebesar 106 orang dari bagian produksi dan 48 orang dari bagian quality control. Pengumpulan data dilakukan antara bulan Maret sampai Juni 2005. Data diperoleh melalui wawancara dengan kuesioner, observasi dan pemeriksaan fisik,termasuk tes neurologi. Data suhu lingkungan kerja didapatkan dari data sekunder.
Basil penelitian :
Didapatkan prevalensi SNB sebesar 29,2 % untuk seluruh departemen produksi, dengan prevalensi di bagian produksi 36,8 % dan quality control 12,5 %. Faktor yang berhubungan dengan SNB adalah jenis pekerjaan, kebiasaan olah raga, riwayat pekerjaan, status reproduksi, jenis gerakan lengan was > 45 ° dan jumlah gerakan berulang. Faktor jumlah gerakan berulang kategori tinggi (>1.200 gerakan/jam) merupakan faktor yang paling berperan dengan SNB (OR suaian =3,749 ; 95 % CI
1,45-9,70)
Kesimpulan dan saran :
Prevalensi SNB di perusahaan ini sebesar 29,2 %. Gerakan berulang kategori tinggi berhubungan bermakna dengan SNB, sehingga perlu dilakukan rotasi kerja antara kedua bagian pekerja tersebut.

Workers in the production department of electronic factory have to work on conveyor line system which requires repetitive movement of upper arm with high frequencies for doing the job. Continuous repetitive movement will cause work related musculoskeletal disorder, one of them is Shoulder Pain Syndrome. This study was conducted to identify the association between Shoulder Pain Syndrome and other related factors.
Methodology :
The design of this study was cross sectional with comparison of two sites production department were production section and quality control section. The selected respondent were 106 workers from production section and 48 workers from quality control section. Data collection was conducted from Mach to June 2005. The data collection method used were guided interviews, observation and physical examination, including neurology test. Room temperature was obtained from secondary data.
Results
The prevalence of Shoulder Pain Syndrome was 29,2 % in the production department, 36,8 % in production section and 12,5 % from quality control section. Several risk factor were related to Shoulder Pain Syndrome such as job description, sport activity, reproduction status, upper arm > 45 degree and frequency of repetitive movement. The determinant variable showed significant relationship with Shoulder Pain Syndrome is the frequency of repetitive movement (OR =3,749 ; 95 % CI =1,45-9,70)
Conclusion and Recommendation :
Prevalence of Shoulder Pain Syndrome was found high among female electronic workers. It was concluded that high repetitive movement had a significant relationship with Shoulder Pain Syndrome, so that job rotation between these two sections is needed.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2005
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hunila, Janjte G.
"Penglaju pekerja adalah orang yang secara rutin ke luar dari desanya menUju ke suatu tempat untuk bekerja dengan waktu minimum enam jam dan tidak lebih vdari dua puluh empat jam atau satu hari untukk kembali ke desa asal.
Gerak pandudnk ke luar desa untuk bekenja setiap hari sudah lama terjadi dan sifatnya tetap, seperti membantu tanam dan panen di desa-desa lain, demikian pula perdagangan antar desa. Tetapi dengan semakin berkembangnya pusat-pusat kota dan dirangsang oleh transportasi yang lebih mudah telah merubah kesempatan gerak penduduk ini. Jumlah mereka semakin bertambah besar dan polanya pun menjadi tidak sederkana.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keadaan daerah asal dan pola penglaju pekerjanya.
Daerah penelitian meliputi tiga belas desa yang berlokasi di sepanjang lintasan kereta api antara Serpong - Jakarta. Ketiga belas desa tersebut termasuk dalam Kabupaten Tangerang, Propinsi Jawa Barat.
Berikut ini adalah kesimpulan dari hasil penelitian :
1. Karakteristik daerah asal penglaju pekerja di sepaniang lintasan kereta api antara Serpong - Jakarta berdasarkan keadaan sumber daya lingkungan fisik-biologis, sarana dan prasarana perhubungan adalah wilayah yang mempunyai luas penggunaan tanah pertanian kecil, kepadatan agraris tinggi dan kerapatan jaringan jalan rendah.
2. Pola penglaju pekerja di sepanjang lintasan kereta api antara Serpong - Jakarta berdasarkan kelompok daerah tujuan, jarak tempuh dan volume penglaju pekerja adalah :
- penglaju pekerja antar desa di dalam batas kecamaatan berpola semakin bertambah jauh jarak tempuh maka semakin bertambah kecil volnme penglaju pekerja.
- penglaju pekerja antar kecamatan di dalam batas kabupaten berpola semakin bertambah jauh jarak tempuh maka semakin bertambah besar volume penglaju pekerja hanya hingga jarak 12 - 16 kilometer. Lebih javili dari ,iarak 12 - 16 kilometer maka semakin bertambah kecil volume penglaju pekerja.
- penglaju pekerja ke luar batas kabupaten berpola semakin bertambah jauh jarak tempuh maka semakin bertambali besar volume penglaju pekerja hanya hingga jarak 8-12 kilometer.
Lebih jauh dari iarak 8-12 kilometer maka semakin bertambah kecil volume penglaju pekerja."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1996
S33520
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alia Noor Anoviar
"Skripsi ini membahas partisipasi pekerja perempuan dalam serikat pekerja pada perusahaan kosmetik PT XYZ guna mengetahui alasan-alasan pekerja perempuan di Indonesia berpartisipasi dalam serikat pekerja dan upaya-upaya yang dilakukan oleh pengurus untuk mendorong partisipasi pekerja perempuan dalam serikat pekerja. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dimana pengumpulan data menggunakan metode wawancara mendalam. Penelitian menunjukkan bahwa faktor keluarga, serikat pekerja, budaya masyarakat, pekerjaan, dan feminisme menjadi pertimbangan bagi pekerja perempuan berpartisipasi dalam serikat pekerja.
Terdapat faktor budaya masyarakat yang menjadi pertimbangan partisipasi pekerja perempuan dalam serikat pekerja di Indonesia, berbeda dengan penelitian sebelumnya oleh Kirton (2005) di Inggris yang menyatakan hanya empat faktor lainnya yang menjadi pertimbangan pekerja perempuan berpartisipasi dalam serikat pekerja. Penelitian ini menyarankan bahwa serikat pekerja harus membuat kebijakan-kebijakan khusus bagi pekerja perempuan dan dilaksanakannya sosialisasi akan keberadaan serikat pekerja dengan dukungan manajemen untuk mendorong partisipasi pekerja perempuan dalam serikat pekerja.

The focus of this study is about female workers‟ participation in union of cosmetic company PT. XYZ with the purpose of knowing the reasons why female workers in Indonesia join and participate in union and how the union‟s committee enhance participation of female workers. This is qualitative research where data was collected through in-depth interviews. This findings show that family, trade union, occupation, feminist, and society culture influence participation of female worker in union.
There is factor of society culture also influence participation of female worker in union in Indonesia, it different with prior research from Kirton (2005) in UK that show only four factors influence participation of female worker in union there. This research suggests that union must develop the special policies for female workers and make a socialization with support from management to encourage female workers‟ participation in union.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S46840
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Baringin Pantas M S
"Skripsi ini membahas mengenai perlindungan hukum terhadap pekerja/buruh dari pemberangusan serikat pekerja/serikat buruh dalam peraturan perundang-undangan serta penerapannya dalam praktik berdasarkan Putusan Pengadilan Negeri Bangil No. 879/Pid.B/2010/Pn.Bgl. Meskipun pembentukan serikat pekerja/serikat buruh merupakan hak asasi pekerja/buruh, pada praktiknya tetap terdapat kasus pemberangusan serikat pekerja/serikat buruh oleh pengusaha/perusahaan, terutama dengan memutus hubungan kerja dengan pekerja/buruhnya. Selain itu, meskipun kasus tersebut masuk ke dalam lingkup hukum pidana namun sebaiknya diutamakan penyelesaian perkara melalui mekanisme penyelesaian perselisihan hubungan industrial.
This following thesis is focus on the legislations of union busting and its implementation based on case of Bangil District Court Decision No. 879 Pid.B 2010 Pn.Bgl. Eventhough the establishment of trade union is a fundamental right of worker labour, cases of union busting by companies are still exists in practices, especially with terminating manpower affair. This research is a juridical normative research with qualitative approach and collecting data through documentary study. This case is a pregorative right of district court to proceed and decided, but it should be prioritized the completion of this case through employment court first."
Depok: Universitas Indonesia, 2017
S66392
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>