Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 186487 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Enny Nuryanti
"ABSTRAK
Akreditasi Puskesmas dan ISO Pemeriksaan Kesehatan Haji adalah alat
untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan haji di puskesmas. Kenyataannya
belum diketahui tingkat kepuasan pasien jemaah haji berdasarkan status akreditasi
dan ISO Pemeriksaan Kesehatan Haji puskesmas di Provinsi DKI Jakarta.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan
rancangan cross sectional. Sampel diambil dengan Estimasi Proporsi Sampel
Acak Stratifikasi 154 pasien jemaah haji pada 4 kategori puskesmas.
Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner. Data dianalisis dengan uji
anova dan dilengkapi dengan analisis diagram kartesius.
Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan rata-rata kepuasan pasien
jemaah haji diantara keempat kategori puskesmas (p=0.0005) dimana rata-rata
kepuasan tertinggi adalah puskesmas terakreditasi, selanjutnya puskesmas
tersertifikasi ISO Pemeriksaan Kesehatan Haji, puskesmas terakreditasi dan
tersertifikasi ISO Pemeriksaan Kesehatan Haji dan puskesmas belum terakreditasi
dan belum tersertifikasi ISO Pemeriksaaan Kesehatan Haji. Perlu adanya
akreditasi pada semua puskesmas dan bagi puskesmas yang telah terakreditasi
terus meningkatkan perbaikan pada aspek pelayanan di kuadran A.

ABSTRACT
Accreditation of Primary Health Center and ISO Hajj Health Examination
are tools to improve Hajj health service quality. The reality is not yet known the
level of patient satisfaction of pilgrims based on accreditation and ISO Hajj
Health Examination primary health center in DKI Jakarta Province.
This research used quantitative research method with cross sectional
design. Samples were taken by Random Sample Stratification Proportion
Estimated of 154 hajj pilgrims in four categories of primary health center. Data
collection used questionnaire. Data was analyzed by ANOVA test and completed
with Cartesian diagram analysis.
The result of the research showed that there was a difference of average of
satisfaction in patient pilgrims among the four categories of health centers (p =
0.0005) in which the highest average of satisfaction was the health center
accredited, then health center certified ISO Hajj Medical Examination , health
center accredited and certified ISO Medical Examination Hajj and health centers
have not been accredited and has not been certified ISO Hajj Health Examination.
The need for accreditation at all primary health centers and accredited primary
health centers keep continous improvement the service aspect in quadrant A."
2017
T48672
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arif Sumantri
"Klinik Sanitasi merupakan bagian dari program pelayanan Puskesmas yang dapat mengakses kegiatan kuratif dan rehabilitatif dengan kegiatan promotif dan preventif dalam mengatasi penyakit-penyakit yang berbasis lingkungan. Sejak bulan Nopember 1995 Klinik Sanitasi diperkenalkan dan dikembangkan di Puskesmas Wanasaba Kabupaten Lombok Timur Propinsii NTB. Selanjutnya diikuti oleh beberapa Propinsi diantaranya di Propinsi Jawa Timur. Secara kuantitatif dari tahun 1996 (14 Puskesmas) sampai dengan tahun 2000 (25 Puskesmas) telah terjadi peningkatan pelaksanaan program Klinik Sanitasi. Akan tetapi kualitas peningkatan pelaksanaan kegiatan Klinik Sanitasi belum diketahui. Salah satu evaluasi kualitas adalah kepuasan yang bersifat subyektif. Untuk itu dilakukan pendekatan pengukuran dengan sistem mutu pelayanan jasa yaitu ISO 9004-2.
Mutu pelayanan terdiri dari tanggung jawab managemen, sumber daya material, struktur sistem mutu, keterkaitan dengan pelanggan, proses pemasaran, proses perencanaan dan performance serta perbaikan jasa. Sedangkan kepuasan diukur dengan tarif, jarak, ramah, baik, penampilan, nyaman, manfaat, kecepatan pelayanan, informasi dan keterkaitan pada klien. Untuk Variabel Confounding terdiri dari: jenis kelamin, umur, pendidikan, pengetahuan, penghasilan, pekerjaan, dan status pernikahan. Untuk menentukan skor kepuasan dan mutu dilakukan tahapan penyesuaian dengan indeks komposit melalui Multi Reability dengan Cronbach Alpha. Selanjutnya dilakukan analisis Univariant dengan distribusi frekuensi dan analisis bivarian untuk mengetahui adanya hubungan antara mutu dengan kepuasan dan kepuasan dengan variabel Confounding. Jika terjadinya kemaknaan dilakukan analisis multivariat untuk mengetahui hubungan antara mutu dengan kepuasan yang dikontrol oleh variabel Confounding yang menghasilkan bermakna.
The Relation of Quality Sevice of Sanitation Clinic in Public Health Centre Based on ISO 9004-2 and the Client Satisfaction in Mojokerto District-East Java Province 2000.Sanitation Clinic is a part of public health centre (Puskesmas) program. Which can be provider in a card with promotion and preventive activities to anticipate environment based disease. Since November 1995, Sanitation Clinic had introduced and developed in Wanasaba public its development was followed by some provinces, one of them was East Java province. Quantitative, there is increasing number of clinic with only 14 clinics in 199E to 25 clinics in year 2000 however the quality of the clinic has never been studied. One of quality process. Therefore this study with then try to find correlation between client satisfaction with quality service increased by ISO 9004-2.
The service quality as measured by ISO 9004-2 consists of managerial responsibility, quality structure and system, customer interrogated, marketing process, planning pro class, performance and service repairmen. And the satisfaction is measured by fee, distance, polite clean performance, layoy, useful the speed of service, information, client integrity for external factor of gender, aid, education, knowledge, wage job and marital status. To definer satisfaction and quality score that is used reliability analysis with Cronbach alpha. Further univariate analysis by distribution frequency and analysis bivariate to know the related quality with satisfaction by external factor multivariate is done to know the related quality with satisfaction that is controlled by external factor.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2001
T7746
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hutabarat, C. Monica P.
"ABSTRAK
Tesis ini membahas hubungan faktor sosial budaya, pribadi dan psikologis dengan kepuasan pasien pengguna Kartu Jakarta Sehat (KJS) pada 110 responden di Unit Rawat Jalan RSU UKI. Rancangan penelitian adalah deskriptif kuantitatif dengan pendekatan potong lintang. Hasil penelitian menunjukkan kepuasan pasien KJS sebesar 40,9%. Akses ke rumah sakit, motivasi, informasi baik dan informasi tidak baik berhubungan signifikan dengan kepuasan pasien KJS, namun motivasi adalah hal yang paling dominan berhubungan. Selain itu kepuasan pasien KJS juga berhubungan signifikan dengan pemanfaatan kembali layanan dan minat merekomendasikan layanan pada orang lain.

ABSTRACT
The focus of this study is the relation among socio-culture, characteristics, and psychology factors to Jakarta Health Card (JHC) Patient Satisfaction in 110 outpatient UKI Hospital. The study design is descriptive quantitative with cross sectional approach. The result shows that only 40,9% of the patients are satisfied with the hospital service. Access to the hospital, motivation, good information and bad information are significantly associated with JHC patient satisfaction, but motivation is the dominant factor. Besides, JHC patient satisfaction also has significant correlation with reuse and recommendation of the hospital service to others."
Depok: Universitas Indonesia, 2013
T36125
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R. Bimo Satrio R.
"Masalah kepuasan pelanggan, menjadi isu penting pada era persaingan bisnis pelayanan yang semakin kompetitif dewasa ini. Tanpa memperhatikan kebutuhan konsumen (pasien dan keluarganya), maka pelayanan kesehatan akan ditinggalkan oleh konsumen. Dengan melihat kondisi di Kecamatan Bantar Gebang dimana kepadatan penduduk yang tinggi, heterogenitas masyarakat tinggi. Puskesmas masih menjadi alternatif pilihan berobat bagi masyarakat, meskipun semakin banyak pelayanan kesehatan swasta. Meskipun Puskesmas masih tetap menjadi pilihan berobat masyarakat, tetapi masih sering muncul keluhan dari masyarakat tentang pelayanan yang tidak menyenangkan diantaranya petugas datang siang, dokter tidak memeriksa pasien kalaupun memeriksa hanya sekedarnya, tidak ada informasi yang jelas untuk pasien Puskesmas kotor dan sebagainya yang pada intinya pasien merasa kurang puas dengan pelayanan yang diberikan oleh Puskesmas. Dari hasil survei sesaat dari 10 responden yang ditanya 4 responden menyatakan tidak puas. Melihat kenyataan ini penulis ingin meneliti karakteristik kepuasan pasien di Puskesmas Bantar Gebang I Bekasi.
Desain penelitian ini menggunakan pendekatan Cross sectional. Penelitian dilakukan dengan menggunakan kuesioner terhadap pasien rawat jalan di Puskesmas Bantar Gebang. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli 2003 sampai dengan bulan Agustus 2003. Populasi target penelitian ini adalah seluruh pasien yang berobat jalan di Poliumum Puskesmas Bantar Gebang Bekasi, sedangkan populasi studinya adalah pasien rawat jalan di poli umum, dimana pasien dibawah umur 15 tahun tidak disertakan, karena dikwatirkan belum dapat memberikan penilaian yang baik akan tetapi apabila di antar oleh orang tuanya maka dapat diwakilkan oleh orang tuanya dalam mengisi kuesioner tersebut. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah secara Systematic sampling size dan jumlah sampel yang diambil sesuai dengan rumus Lamesow sebanyak 97 orang.
Dari hasil penelitian didapatkan pasien yang puas terhadap pelayanan rawat jalan Puskesmas Bantar Gebang Bekasi sebesar 53 %. Hasil uji bivariat pada P = 0,05 dari 4 variabel yang diuji terhadap kepuasan menunjukan hasil yang bermakna, sehingga dapat dikatakan ada hubungan yang bermakna secara statistik antara jenis kelamin dengan kepuasan dengan nilai P = 0,001, antara umur dengan kepuasan dengan nilai P = 0,002, antara tingkat pendidikan dengan kepuasan dengan nilai P =0,028 dan jenis pekerjaan dengan kepuasan dengan nilai P = 0,001 . Sedangkan hasil uji multivariat. Model yang dihasilkan adalah : Tingkat Kepuasan = - 0,7538 - 0,3989 (Umur) + 2,3630 (Jenis Kelamin) - 2,0858 (Umur*Jenis Kelamin).
Sebagai akhir dari penelitian ini saran yang diberikan adalah, Pasien yang tidak puas terhadap kehandalan, dimana pada poin pertanyaan nomor 8 dan 9 pasien umumnya menyatakan tidak puas sehingga diharapkan dokter dan paramedis dapat memberitahukan diagnosa penyakit dan tindakan pengobatan yang akan diberikan menurut kode etik kedoktelan. Pasien yang tidak puas terhadap tanggapan, dimana pada poin nomor 13 dan 16 pasien umumnya menyatakan tidak puas sehingga diharapkan dokter dan paramedis dalam keadaan gawat darurat dapat memberikan bantuan dengan cepat dan tepat kepada pasien. Perlunya pendidikan tambahan bagi tenaga puskesmas dalam meningkatkan pelayanan yang lebih professional."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2004
T13184
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reni Oktavia
"Tesis ini membahas pengaruh pemaparan hasil survei kepuasan pasien yangditampilkan dalam bentuk analisis diagram kartesius terhadap peningkatankepuasan pasien. Penelitian dilakukan di poli umum Puskesmas I Cilongok terakreditasi madya dan Puskesmas Jatilawang terakreditasi utama. Respondenpada penelitian ini adalah pasien dewasa yang memanfaatkan fasilitas kesehatanpoli umum yang berjumlah 480 orang. Penelitian ini adalah Quasi Eksperimendengan model rancangan pre test ndash; post test design. Hasil penelitian menunjukkankarakteristik sosiodemografi responden pada survei awal dan survei akhir terdapattidak homogenitas pada umur dan jenis kelamin sedangkan hasil pemaparan hasilanalisis diagram kartesius kepuasan pasien berpengaruh secara bermakna terhadappeningkatan kepuasan pasien di poli umum Puskesmas I Cilongok dan PuskesmasJatilawang setelah dilakukan intervensi. Hasil lainnya yaitu adanya perbedaanyang bermakna antara kepuasan pasien di Puskesmas I Cilongok yangterakreditasi madya dengan kepuasan pasien di Puskesmas Jatilawang yangterakreditasi utama. Selain itu intervensi berupa pemaparan hasil analisis diagramkartesius kepuasan pasien berpengaruh terhadap pergeseran atribut kepuasanpasien di kuadran A prioritas pada Puskesmas I Cilongok dari 6 atribut menjadi4 atribut dan pada Puskesmas Jatilawang dari 1 Atribut menjadi 3 atributsedangkan pada kuadran D berlebih juga mengalami pergeseran pada PuskesmasI Cilongok dari 2 atribut menjadi 2 atribut dan pada Puskesmas Jatilawang dari 7atribut menjadi tidak ada.

This thesis discusses the effect of exposure of patient satisfaction survey resultswhich is shown in the form of Cartesian diagram analysis to increase consumersatisfaction. The research was conducted in the general public health center ofcilongok 1 middle accredited and jatilawang health center main accredited .Respondents in this study were adult patients who using public health facilitieswhich amounted to 48 people. This research is quasi experiment with pre testdesign model post test design. The result of the research showed that the resultof the analysis of cartesian diagram of patient satisfaction had a significant effecton the increase of patient satisfaction in the general polyclinic of general publichealth center 1 Cilongok and general public health center jatilawang afterintervention, with p value 0,006 for general public health center 1 Cilongok and pvalue 0.0001 for general public health center jatilawang. Other result that there isa significant difference between patient satisfaction at general public health centerI Cilongok which middle accredited with patient satisfaction at general publichealth center jatilawang which main accredited with p value 0.0001. Besides thatintervention in the form of exposure result of analysis of cartesian patient diagramhave an effect on patient attribute shift in quadrant A priority at general publichealth center 1 Cilongok from 6 attribute become 4 attribute and at general publichealth center jatilawang from 1 attribute become 3 attribute."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Christiana E.N. Hendarjudani
"Sebagai salah satu rumah sakit khusus yang menangani penyalahgunaan NAPZA yang semakin meningkat kecenderungan penderitanya, Rumah Sakit Ketergantungan Obat Jakarta saat ini dihadapkan pada menurunnya jumlah kunjungan rawat jalan dan rawat inap. Berkaitan dengan mutu pelayanan kesehatan, maka untuk mengetahui penurunan jumlah kunjungan rawat jalan dan rawat inap diperlukan berbagai indikator, yang salah satunya adalah indikator kepuasan pasien. Kepuasan pasien adalah perbandingan produk yang dirasakan dalam hubungannya dengan harapan seseorang.
Pada penelitian ini tingkat kepuasan pasien (variabel dependen) dilihat dari 5 (lima) dimensi mutu yaitu dimensi rangible, dimensi responsiveness, dimensi reliability, dimensi assurance serta dimensi empathy. Sedangkan untuk variabel independen adalah faktor yang mempengaruhinya seperti kebutuhan pribadi yang tercermin dari biaya pengobatan, tempat pelayanan dan akses, serta karakteristik predisposisi yang meliputi umur, jenis kelamin, status perkawinan, pendidikan, pekenjaan dan pengeluaran.
Desain penelitian adalah cross-sectional dengan metoda survei. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah sampel total (sensus) untuk pasien rawat inap yaitu 10 sampel dan 70 sampel pasien rawat jalan. Analisis statistik mempergunakan analisa univariat, analisa bivariat (chi-square) dan Importance and Performance Analysis (diagram Kartesius).
Gambaran karakteristik pasien yang lebih banyak bcrkunjung ke RSKO Jakarta adalah pasien dengan umur 2 18 tahun, jenis kelamin laki-laki, status perkawinan belum menikah, pendidikan SLTA, pengeluaran lebih besar sama dengan Rp. 481.585,-, biaya pengobatan ditanggung Sendiri, tempat pelayanan RSKO Fatmawati serta akses yang mudah dijangkau. Tingkat kepuasan terkecil adalah dimensi responsiveness (81,02%) pada pasien rawat jalan. Sedang rata-rata nilai harapan dan persepsi pada pasien rawat inap terkecil pada dimensi responsiveness (78,05), dan dimensi rangible (79,05).
Dengan cut of point 90% didapat hasil 64,3% pasien rawat jalan tidak puas, dan 70% pasien rawat inap tidak puas. Hasil analisis bivariat didapatkan hubungan yang bermakna antara umur, jenis kelamin, Serta tempat pelayanan dengan kepuasan pasien rawat jalan. Adapun pasien rawat inap tidak didapatkannya hubungan yang bermakna antara karakteristik predisposisi, Serta kebutuhan pribadi dengan kepuasan pasien.
Hasil analisis Kartesius didapatkan faktor-faktor dimensi pelayanan yang menjadi prioritas utama dan harus dilaksanakan sesuai dengan harapan pasien baik rawat jalan maupun rawat inap adalah (1) RS mempunyai fasilitas lengkap, (2) jadual pelayanan rumah sakit dijalankan dengan tepat, (3) perawat tanggap akan memberikan bantuan pelayanan yang cepat, tepat kepada pasien, (4) prosedur pelayanan yang tidak berbelit-belit.
Saran yang dapat diberikan guna peningkatan kepuasan pasien adalah pembinaan untuk mempertahankan dan meningkatkan kualitas kinerja yang sudah ada sehingga dapat memberikan pelayanan yang sesuai dengan harapan pelanggan, adanya fasilitas yang lengkap, diperbaikinya alur pasien dan standard operating procedur yang selama ini sudah ada."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2004
T12879
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asti Sauna Mentari
"Puskesmas merupkan suatu pusat kesehatan yang terdapat pada wilayah kota maupun kabupaten yang akan bertanggungjawab untuk meningkatkan kesehatan di wilayah kerjanya.  Kota Banda Aceh menyediakan 11 puskesmas yang tersebar di 9 kecamatan yang ada di Kota Banda Aceh dengan karakteristik yang berbeda-beda. Permasalahan pada mutu pelayanan puskesmas yang ada di Provinsi Aceh maupun di Kota Banda Aceh akhirnya berdampak terhadap kurangnya kepuasan masyarakat dalam melakukan kunjungan ke puskesmas. Pemerintah Kota Banda Aceh khususnya Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh rutin melakukan survey kepuasan masyarakat tehadap puskesmas yang ada di Kota Banda Aceh. Adanya perbedaan hasil yang beragam terkait kepuasan layanan puskesmas yang dikeluarkan oleh pihak dinas kesehatan Kota Banda Aceh dengan hasil penelitian yang telah dilakukan di beberapa puskesmas  menjadi pemicu untuk melihat kesenjangan kepuasan pasien terhadap pelayanan kesehatan di delapan puskesmas lain yang tersebar di Kota Banda Aceh. Metode penelitian ini kuantitatif dengan menggunakan rancangan cross sectional dimana akan dilakukan pengumpulan data kuantitatif. responden pada penelitian ini berjumlah 220 orang yang dikumpulkan melalui kuesioner dengan metode random sampling yang memenuhi kriteria inklusi. Hasil penelitian didapatkan bahwa terdapat kesenjangan pada seluruh dimensi mutu pelayanan yang perlu diperbaiki yaitu dimensi tangible, reliability, responsiveness, assurance, dan emphaty. Hasil penelitian ini didapatkan bahwa Terdapat hubungan antara karakteristik pasien terhadap kepuasan pasien pengguna layanan  Puskesmas di Kota Banda Aceh, jeis kelamin (p =0,027);  usia (p <0,001); tingkat pendidikan (p-=0,002); usia (p-value <0,001); jenis pekerjaan (p <0,001). Kesimpulan dari penelitian ini adalah pelayanan di 11 puskesmas Kota Banda Aceh yan cukup memuaskan, namun masih ada beberapa atribut yang perlu diperbaiki pada keseluruhan dimensi.

Puskesmas is a health center located in a city or district area which is responsible for improving health in its working area.  Banda Aceh City provides 11 health centers spread across 9 sub-districts in Banda Aceh City with different characteristics. Problems with the quality of community health center services in Aceh Province and Banda Aceh City ultimately have an impact on the lack of public satisfaction in visiting community health centers. The Banda Aceh City Government, especially the Banda Aceh City Health Service, routinely conducts community satisfaction surveys with community health centers in Banda Aceh City. The existence of various differences in results regarding satisfaction with community health center services issued by the Banda Aceh City health service and the results of research conducted in several community health centers has become a trigger to see the gap in patient satisfaction with health services in eight other community health centers spread across Banda Aceh City. This research method is quantitative using a cross sectional design where quantitative data will be collected. There were 220 respondents in this study who were collected through questionnaires using a random sampling method who met the inclusion criteria. The research results showed that there were gaps in all dimensions of service quality that needed to be improved, namely the tangible, reliability, responsiveness, assurance and empathy dimensions. The results of this research showed that there was a relationship between patient characteristics and patient satisfaction using Puskesmas services in Banda Aceh City, gender (p = 0.027);  age (p < 0.001); education level (p-=0.002); age (p-value<0.001); type of work (p <0.001). The conclusion of this research is that the service at 11 community health centers in Banda Aceh City is quite good, but there are still several attributes that need to be improved in all dimensions.some attributes that need to be improved on the overall dimensions."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ika Purwatika Soekardjo
"Kepuasan pasien adalah kebutuhan, keinginan dan harapan yang dapat terpenuhi sesuai dengan apa yang dapat diberi oleh pemberi pelayanan kesehatan. Dikatakan puas apabila yang didapat dan dirasakan melebihi kebutuhan, keinginan serta harapan pasien.
Kepuasan pasien juga merupakan salah satu indikator untuk mengukur mutu pelayanan dan dapat digunakan sebagai umpan balik bagi pihak manajemen pemberi pelayanan. Banyak hal yang mempengaruhi kepuasan pasien antara lain faktor sosiodemografi, pengalaman masa lalu, cerita dari teman dan lain-lain.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mencari gambaran maupun tingkat kepuasan pasien rawat inap yang dihubungkan dengan faktor-faktor karakteristik pasien, kelas perawatan, jenis pelayanan di unit rawat inap sebuah rumah sakit.
Penelitian dilakukan di Unit Rawat Inap Rumah Sakit Anak dan Bersalin Harapan Kita Jakarta pada bulan September 2001. Cara pengambilan sampel dengan cara pusposive sample size. Populasi pada penelitian ini adalah pasien penunggu pasien rawat Inap yang akan pulang/keluar dari RSAB Harapan Kita.
Terpilih sampel sebanyak 108 pasien/penunggu pasien rawat Inap. Jenis penelitian yang digunakan cross sectional. Analisis yang digunakan analisis Unvariat dan Bivariat dengan menggunakan uji Chi - square.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasien yang menyatakan puas terhadap pelayanan di Unit Rawat Inap RSAB Harapan Kita adalah 75%, dan pasien yang menyatakan tidak puas terhadap pelayanan di Unit Rawat Inap RSAB Harapan Kita adalah 25%. Secara statistik dengan analisis uji Chi - square pada level of significant α 5% diperoleh variabel yang berhubungan secara bermakna dengan tingkat kepuasan pasien adalah faktor-faktor pendidikan, pekerjaan, pelayanan dokter, pelayanan perawat, pelayanan petugas front line, pelayanan petugas keuangan, fasilitas ruangan, tarif. Sedangkan variabel yang tidak berhubungan secara bermakna dengan tingkat kepuasan pasien adalah faktor umur, cara bayar dan kelas perawatan.

The Factors which were related to Patient Satisfaction at Inpatient Department of "Harapan Kita" Children and Maternity Hospital, Jakarta, 2001Patient satisfactions are the need, demand and expectation of any patient which can be fulfilled by any health service provider. Patients were satisfied if they got and felt everything exceed their needs, demand and expectation everything exceed their needs, demand and expectation everything.
Patient satisfaction is one of many indicators that measure health service quality and can be used to give feed back to health provider management.
Patients satisfaction is depended by many factors, such as social demography factors, old time experiences, hear say stories and etc.
The objective of this study is to find factors which might be related to patient satisfaction such as patient characteristic, inpatient room classification, inpatient services rendered.
This study was conducted in "Harapan Kita" Children and Maternality Hospital Jakarta in September 2001. Sampling is done by purposive sample size. The population sample are all in patient who soon will discharge from hospital. There were 108 samples chosen for this study, the method used was the cross sectional approach: analyses used are univariate and bivariate, using the Chi - square Test.
The patient distribution by satisfaction level showed that 81 patients (75%) are satisfied and 27 patients are less satisfied.
The study revered that factors which related to Patient Satisfaction were education, occupation, doctor's services, nurse services, front line officers, treasury officers, room facilities, tariffs. The factors which were not related to patient satisfaction including: age, payment systems and room classification.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2001
T7751
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Baequni
"Dalam menghadapi kompetisi dunia yang semakin tajam, Rumah Sakit X mulai Januari 2001 telah melakukan perubahan orientasi dengan melaksanakan Service Quality Improvement. Pihak rumah sakit berharap dengan orientasi baru ini rumah sakit akan dapat menambah jumlah kunjungan pasien dan pada akhirnya akan menambah keuntungan Rumah Sakit.
Oleh sebab itu, kebutuhan akan perlunya dibuat suatu instrumen yang valid dan reliabel tidak dapat dihindari lagi. Instrumen ini diharapkan akan dapat menjadi landasan manajemen rumah sakit untuk membuat perubahan-perubahan yang akan meningkatkan kepuasan pasien.
Penelitian pembuatan instrumen ini menggunakan 5 dimensi Servqual yang telah disesuaikan dengan keadaan di Rumah Sakit X. Penelitian ini dilakukan dari bulan April 2002 sampai dengan July 2002 dengan mengikut sertakan 203 orang responden dengan menggunakan metode systematik random sampling dan cross sectional design.
Data yang didapat dianalisis dengan mengunakan metode univariate dan multi variate. Untuk mengukur validitas isi peneliti melakukan: (1) Penggunaan dimensi Servqual dalam pembuatan instrumen, (2) Melakukan elaborasi pasien dengan melakukan FGD, brainstorming dan ghost shopping. Dalam pengukuran validitas kriterium peneliti melakukan dua cara pengukuran: (1) Melihat nilai korelasi pearson diantara lima dimensi servqual , (2) Melihat nilai korelasi pearson antara nilai rasio harapan dan kenyataan secara keseluruhan dengan niat datang kembali. Kemudian didalam pengukuran konstruk validiti peneliti melakukan perbandingan nilai total item correlation dan nilai Alpha dengan nilai r tabel (dimana nilai r tabel untuk 203 responden adalah 0,138) sehingga apabila nilai item total correlation dan nilai Alpha lebih besar dari nilai r tabel dapat disimpulkan bahwa pernyataan tersebut valid dan realiabel.
Hasil perhitungan validitas dan reliabilitas membuktikan bahwa 53 item pernyataan tentang kepuasan dapat digunakan dalam rangka pengukuran kepuasan pasien di Rumah Sakit X. Lebih jauh lagi dengan menggunakan kategori pembagian pasien dalam kategori puas dan tidak puas dengan cut point nilai median 0,9 terlihat bahwa proporsi responden yang puas lebih banyak dari yang tidak puas yaitu dengan proporsi 65% puas dan 35% yang tidak puas.
Selain itu dari hasil penelitian didapat juga posisi item-item kepuasan pada diagram kartesius, sehingga dapat diketahui item-item mana saja yang merupakan prioritas perbaikan dan hal yang sudah mencapai harapan pasien.

Analysis Validity and Reliability of Ambulatory Patient's Satisfaction Instrument toward Services in the Installation Rehab Medic of Hospital X Jakarta 2002In front of global competition, Hospital X, from January 2001 has been altering their orientation for more concern with service quality improvement, with the new orientation the hospital wishes to gain more patients and get more income for the hospital.
The requirement for measure patient satisfaction become essential for changing hospital facilities and management to be more consumer oriented facing the hospital patient. From these point of sight the management and researchers beginning to explore in making a valid and reliable instrument.
This study applied Servqual instrument and modified it according to the situation in the hospital situation. The studies have been done on April until July 2002 and were drawn approximately 203 respondents using systematic random sampling and apply cross sectional design.
The data has been analyzed with univariate and bivariate methods. Content validity have been done with: (1) Making instrument with five dimensions of Servqual, (2) Patient elaboration to get clarity, Criterion validity have been tested with two ways:
(1) Value of Pearson correlation among five Servqual dimensions, (2) value of Pearson correlation between ratio wishes and reality of service and intent to come. Construct validity were tested by value of corrected item total correlation and alpha that compare with value of r table (for n = 203 value of the table is 0,138), if corrected item total correlation and alpha bigger than r table, we can conclude that these items were valid.
This study proves that 53 items in the satisfaction instrument could be use for measuring patient satisfaction activity, because they are valid and reliable according to the test. More than those using 0,9 median as cut point, we conclude that 65% patients are satisfied and 35% are not satisfied.
This thesis have also viewed Cartesius diagram which are useful for expanding patients satisfaction in the hospital."
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T 10653
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elly Niken Prastiwi
"Jumlah kunjungan pasien bayar ke Puskesmas Wisma Jaya cenderung mengalami penurunan selama periode tahun 2005 - 2006. Kepuasan pasien bayar atas mutu pelayanan kesehatan mempengaruhi minat mereka melakukan kunjungan ulang. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi apakah terdapat hubungan kepuasan pasien bayar dengan minat kunjungan ulang ke Puskesmas Wisma Jaya Kota Bekasi Tahun 2007. Desain penelitian menggunakan pendekatan cross sectional. Data dikumpulkan terhadap 219 pasien bayar yang berkunjung ke Puskesmas Wisma Jaya Kota Bekasi pada tahun 2007 dengan tehnik consequtive sampling quota. Analisis statistik menggunakan analisis multivariat regresi logistik ganda. Proporsi responden yang berminat melakukan kunjungan ulang ke Puskesmas Wisma Jaya sebesar 93,2%. Pasien bayar yang puas akan mempunyai peluang 7.5 kali untuk berminat melakukan kunjungan ulang ke Puskesmas Wisma Jaya daripada pasien bayar yang tidak puas, setelah mengendalikan variabel pendidikan, umur dan pengeluaran. Perlunya Dinas Kesehatan Kota Bekasi mengunakan indikator berupa cakupan pelayanan dan kepuasan pasien untuk menilai keberhasilan kinerja puskesmas melalui fungsi puskesmas sebagai pusat pelayanan kesehatan strata pertama.

Number of out of pocket patient tends to decrease during 2005 - 2006. Patient satisfaction affects to patient?s repurchase intention of health services. This research aim is to identify the association between out of pocket patient?s satisfaction and their intention to repeated visit to Puskesmas Wisma Jaya Bekasi in 2007. Research design used cross sectional approach. Data were collected from 219 respondents. Statistical multiple logistic regression analysis was used to analysis the data. The result shows proportion of respondent who wanted to re-utilize Puskesmas Wisma Jaya is 93.2 %. This study found out of pocket patient who satisfied will have 7.5 times to repeated visit Puskesmas Wisma Jaya than out of pocket patient who don?t satisfied after education, age and expenses are controlled. Health District Office of Bekasi City should use service coverage and patient satisfaction as indicators to asses the efficacy performance of puskesmas."
Rumah Sakit Umum Daerah. Bekasi, 2008
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>