Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 88107 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ibnu Umar Ghifari
"Penelitian ini membahas bagaimana perkembangan Musica Studio rsquo;s dalam mempertahankan eksistensinya dalam industri musik Indonesia selama 1971-2005. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya yang dilakukan Musica Studio rsquo;s dalam mempertahankan eksistensinya. Metode penelitian sejarah heuristik, kritik, interpretasi dan historiografi digunakan dalam penelitian ini. Data-data penelitian bersumber dari sumber primer dan sekunder yang didapat dari Perpustakaan Pusat Universitas Indonesia, Perpustakaan Batu Api Jatinangor, Perpustakaan Daerah DKI Jakarta dan lain-lain. Upaya Musica dalam mempertahankan eksistensinya mulai dari beradaptasin dengan perubahan teknologi, tren masyarakat Indonesia dan melawan pembajakan membuatnya tetap eksis selama 44 tahun. Musica Studio rsquo;s menunjukkan kualitas perusahaan dengan mengorbitkan banyak musisi ternama seperti Chrisye, Iwan Fals, Titiek Puspa, Rafika Duri, Grace Simon, New Rollies dan masih banyak lagi. Keberhasilan Musica dalam mendirikan perusahaan tidak lepas dari kontribusi Amin Widjaja, pendiri dari Musica itu sendiri. Amin memimpin Musica pada tahun 1971 hingga akhirnya ia meninggal pada tahun 1979. Kepemimpinannya digantikan oleh anaknya yang kedua, Sendjaja Widjaja. Benang merah kepemimpinan Amin dengan anaknya adalah nilai kekeluargaan yang diterapkan dalam perusahaan.

This study discusses how the development of Musica Studios in maintaining its presence in the Indonesian music industry during 1971 2005. This study aims to determine the efforts made Musica Studios in maintaining its presence. Heuristic methods of historical research, criticism, interpretation and historiography used in this study. Data were derived from primary and secondary sources were obtained from the Central Library of the University of Indonesia, Jatinangor Flint Library, the Library of Jakarta and others. Musica efforts in maintaining its presence from beradaptasin with changes in technology, the trend of Indonesian society and the fight against piracy makes it remained for 44 years. Musica Studio's orbit show quality company with many renowned musicians like Christophe, Iwan Fals, Titik Puspa, Rafika Duri, Grace Simon, New Rollies and much more. Musica success in establishing the corporation can not be separated from the contribution Amin Widjaja, founder of Musica itself. Amin led Musica in 1971 until he died in 1979. His leadership was replaced by a second son, Sendjaja Widjaja. The common thread is the leadership of Amin with his family values that are applied within the company.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2016
S67846
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achdwikalani Natasha Achjuman
"Berkembangnya era digital dan teknologi informasi menyebabkan terjadinya inovasi yang dapat merubah tatanan industri yang sudah ada, sehingga terjadilah disruptive innovation. Salah satu industri yang terkena dampak tersebut adalah industri musik. Dengan adanya Spotify, iTunes, Joox, Deezer, dan platform streaming lainnya, kaidah dan model bisnis industri musik bergeser dari distribusi salinan fisik ke produksi konten secara digital. Musisi independen sekarang dapat menghasilkan album sendiri, menerbitkan dan mendistribusikan konten secara daring, dan mempromosikan musik tanpa bantuan perusahaan musik label. Pertanyaan utama yang diarahkan ke industri musik adalah apakah perusahaan musik dapat mempertahankan bisnisnya 5 sampai 10 tahun mendatang.
Tujuan dari studi ini adalah untuk menganalisis dampak lingkungan eksternal terhadap perusahaan musik, dan mengusulkan model bisnis baru dan ekosistem dijital yang dibutuhkan untuk bertahan di industri ini. Subyek penelitiannya adalah PT. Musica Studio. Faktor eksternal yang dianalisis untuk industri musik terbatas pada masalah hak cipta dan pengembangan telekomunikasi. Porter's Five Forces Model of Competition digunakan untuk menganalisis lingkungan eksternal. Berdasarkan analisis tersebut, ancaman dari substitusi dan pembeli tergolong besar sehingga memerlukan model bisnis yang baru. Transient Advantage dan Strategi Canvas digunakan untuk menganalisis strategi subyek.
Model bisnis dibuat dengan menggunakan model 9 building blocks business canvas. Data diperoleh melalui wawancara dengan tokoh yang bekerja di industri musik dan juga kuesioner yang disebar secara daring. Berdasarkan hasil studi, subyek disarankan untuk meningkatkan bisnis pengelolaan hak cipta dan pendanaan. Ekosistem dijital yang diperlukan dijabarkan.

The development of digital and information technology gave birth to disruptive innovations that shifted the way the current industries are operating. One of the key industries that have been seriously impacted by this disruption is the entertainment industry and more significantly the music industry. The presence of Spotify, iTunes, Joox, Deezer, and other online store and streaming services, have made the traditional ways of music industry obsolete or no longer valid. The era of physical copies was forced to retire and the business game of the entire music industry shifted from physical copy distribution to digital content production. Independent musicians can now produce their own music, publish and distribute the content online, and promote their music without the help of a music company labels. The major question directed at the music industry was whether a music company can sustain its business for the next 5 to 10 years.
The aim of the case study is to analyze the external and internal environment impact on the music companies, and propose a new business model and digital ecosystem required to be able to sustain in the industry. The subject of study was PT. Musica Studio. The external factors analyzed for music industry were limited to copyright issues and telecommunication development. Porter's Five Forces Model of Competition was used to analyze the external environment. Based on the analysis, threat of substitute and buyer are considered high and therefore a new business model was required. Strategy Canvas and Transient Advantage were used to analyze the subject's strategy.
The business model was generated using business model canvas 9 building blocks. The data were obtained via interviews with key people working within the music industry as well as questionnaire administered online to 409 respondents. Based on the analysis and discussion, subject is advised to focus its business on copyrighting and investor partnership funding. The required digital ecosystem was described.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T49954
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Fauzan Wicaksono
"Skripsi ini membahas mengenai karakteristik akustik ruang studio sebagai tempat bermain dan merekam musik yang ditampung dalam bangunan ruko. Jenis bangunan ini memiliki karakteristik: ruang yang terbatas, lokasi yang ramai, dan dinding yang bersentuhan dengan bangunan yang bersebelahan. Desain akustik yang diterapkanpun harus menyesuaikan dengan karakteristik tersebut. Aspek yang perlu dipertimbangkan adalah: pengaturan reverberation time, isolasi bunyi, dan penataan ruang dalam studio. Karakter akustik ruang studio dianalisis menggunakan pengamatan langsung ke lapangan dan penghitungan rumus reverberation time dan STL. Studi ini juga akan membahas mengenai perbaikan yang dapat diterapkan untuk meningkatkan kualitas pengalaman akustik dalam studio untuk bermain dan merekam musik. Hasil studi ini diharapkan akan pentingnya perencanaan desain akustik dalam studio musik ruko

This study discusses the acoustical characteristics of a Music Studio as a space for playing and recording music in a “ruko” building. This type of building has a few characteristics: limited space, crowded location, and connected boundaries with it’s neighboring buildings. The acoustic design that needs to be applied has to adapt to these characteristics. The aspects considered are: reverberation time, noise isolation, and space configuration inside the studio itself. The acoustical characteristics of the studio is analyzed with a field study and reverberation time and STL calculations. This study will also discuss applicable improvements to the quality of acoustical experience in the studio as a space for playing an recording music. This study shows the importance of acoustical design planning for “Ruko” music studios."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ezra Mandira Sugandi
"Pesatnya perkembangan teknologi informasi telah mendorong perubahan strategi dan model bisnis di industri musik Indonesia. Internet of Things mengubah industri secara lebih dinamis dengan munculnya perkembangan teknologi dalam produksi, distribusi, dan konsumsi produk musik. Layanan streaming digital dan jejaring media sosial sangat memengaruhi semua aspek dalam bisnis. Meskipun penjualan produk musik fisik telah jatuh dan label rekaman sedang berjuang mengadaptasi bisnis mereka dalam beberapa tahun terakhir, lebih banyak peluang terbuka bagi artis independen untuk tumbuh dengan perubahan teknologi. Artis independen sekarang direkomendasikan untuk mendiversifikasi kegiatan bisnis secara independen dari fokus utama tradisional mereka pada kreativitas dan komposisi musik. Tantangan ini perlu dipahami secara integral, sehingga diperlukan pengembangan model konseptual untuk menjelaskan tantangan tersebut akibat model bisnis musik artis independen di industri musik Indonesia. Pendekatan sistem dinamis dilakukan untuk menentukan kompleksitas sistem dalam model. Kerangka model konseptual dibuat dalam bentuk diagram lingkaran kausal, untuk memberikan pemahaman yang lebih baik dalam menemukan titik ungkit bagi pelaku industri untuk beradaptasi.

Rapid development of information technology has driven changes in strategy and business model in Indonesian music industry. The Internet of Things transformed the industry more dynamically by the emergence of technological development in production, distribution and consumption of music products. Digital streaming services and social media networking are heavily affecting all of the aspects in the business. Although physical music product sales have been falling and record labels are struggling adapting their business in recent years, more opportunities are opened for independent artists to grow with the technological changes. Independent artists are now enabled and recommended to diversify business activities independently from their traditional main focus on creativity and music composition. This challenge needs to be understood integrally, so the development of a conceptual model is needed to explain the challenge due to the music business model of independent artist in Indonesian music industry. System dynamics approach is conducted to specify the complexity of the system in the model. The framework of the conceptual model is created in the form of a causal loop diagram, in order to give better understanding in finding the leverage point for the industry actors to adapt."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aisha Diva Sedona Yuwani
"Industri musik telah mengalami revolusi dari tahun ke tahun. Berbagai genre musik telah menjadi populer pada masanya dan tergantikan dengan genre lain pada masa berikutnya. Dewasa ini, berbagai jenis genre mulai digemari dan bahkan lagu yang telah lama rilis kembali didengarkan karena adanya media sosial terutama Tiktok. TikTok sendiri merupakan aplikasi yang dibuat di Cina pada tahun 2014 dan awalnya dikenal sebagai Musical.ly. Platform ini menggabungkan konten musik, video, dan micro-video, dan penggunanya memiliki opsi untuk membuat video berdurasi 15 atau 60 detik. Dengan lebih dari 80 juta pengguna aktif per bulan (data di Amerika Serikat), aplikasi Tiktok menjadi sensasi viral dan digunakan secara luas di seluruh dunia. Hal tersebut dikarenakan aplikasi Tiktok memiliki daya tariknya sendiri yang membuat aplikasi tersebut dari aplikasi yang telah ada. Para pengguna Tiktok dapat menambahkan musik, teks, dan filter untuk membuat konten yang menarik dan selanjutnya akan dihubungkan dengan orang lain secara acak sehingga konten dapat dengan mudah tersebar dan dilihat orang lain (Montag dkk, 2021)

The music industry has undergone a revolution over the years. Various genres of music have become popular in their time and were replaced by other genres in the following period. Nowadays, various types of genres are becoming popular and even songs that have been released for a long time are being listened to again because of social media, especially TikTok. Formerly known as Musical.ly, TikTok is a Chinese app that was launched in 2014. The platform combines music, video, and micro-video content, and users can create 15-second or 60- second videos. (Johnson, n.d.) With more than 80 million monthly active users (US data), the TikTok app has become a viral sensation and is widely used all over the world. This is because TikTok has unique features that differentiated itself from other existing app. TikTok users can create interesting content by combining music, text, and filters, and then randomly connecting with others so that the content can be easily shared and seen by others (Montag et al, 2021). "
Depok: Fakultas Ekonomi dan BIsnis Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Milano: Rizzoli Editore, 1972
R 780.3 RIZ e I
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Milano: Rizzoli Editore, 1972
R 780.3 RIZ e II
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Milano: Rizzoli Editore, 1972
R 780.3 RIZ e III
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Milano: Rizzoli Editore, 1972
R 780.3 RIZ e IV
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Milano: Rizzoli Editore, 1972
R 780.3 RIZ e V
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>