Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 155425 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Julia Nofadini
"ABSTRAK
Aterosklerosis adalah kondisi terjadinya penyempitan dan pengerasan di dalam pembuluh darah arteri akibat pengendapan kolesterol, protein, dan mineral sisa metabolism. Salah satu pemicu aterosklerosis adalah hiperglikemia. Hiperglikemia adalah kenaikan kadar glukosa di dalam darah. Beberapa tumbuhan herbal yang berpotensi sebagai anti hiperglikemia adalah daun tanjung Mimusops elengi L. , daun belimbing Averrhoa carambola L. , dan temulawak Curcuma xanthorrhiza L. . Hasil penelitian Tristantini dkk. 2015, membuktikan bahwa daun tanjung mempunyai keaktifan sebagai antioksidan, anti platelet, dan anti kolesterol, serta daun belimbing sebagai antihiperglikemik. Pada penelitian ini, kombinasi dari ketiga jenis tumbuhan tersebut akan dijadikan formula jamu antiaterosklerosis dengan ukuran partikel mesh karena hasil pengujian kuantitatif mengunakan HPLC menunjukkan bahwa senyawa kurkuminoid terbanyak dihasilkan oleh jamu antiaterosklerosis dengan ukuran partikel bahan mesh. Pengujian aktivitas antihiperglikemia secara in vivo menggunakan hewan uji mencit Mus muculus L. menghasilkan penurunan glukosa darah 36,07 dengan 123,2 sel ? pankreas untuk dosis 250 mL selama 11 hari, pengujian aktivitas antihepatitis yang ditinjau dari efek hepatoprotektor dengan metode in vivo pada tikus Rattus norvegicus menghasilkan penurunan kadar ALT sebesar 68,71 dan kadar AST sebesar 75,26 . Berdasarkan hasil penelitian tersebut, jamu antiaterosklerosis dapat berfungsi sebagai obat alami penurun kadar glukosa darah dan memiliki efek hepatoprotektor serta tidak memberikan efek samping yang merugikan.

ABSTRACT
Atherosclerosis is a condition in which narrowing and hardening in the arteries due to deposition of cholesterol, protein, and mineral of metabolic waste. One of the triggers of atherosclerosis is hyperglycemia. Hyperglycemia is the increase in glucose levels in the blood. Some of the herbal plants as a potential anti hyperglycemia is tanjung leaf Mimusops elengi L. , starfruit leaf Averrhoa carambola L. , and curcuma Curcuma xanthorrhiza L. . According to Tristantini et al., 2015, tanjung leaf have antioxidant, anti platelet activity, and anticholesterol, also star fruit leaf have anti hyperglycemia activity. In this study, the combination of all those plants will be used as anti atherosclerosis herbs with particle size mesh because the results of quantitative testing using HPLC showed that the most curcuminoid compounds produced by anti atherosclerosis herbs with the particle size of the material mesh. Anti hyperglycemia test by in vivo method using mice Mus muculus L. can decrease blood glucose level as much as 36.07 with 123.2 pancreatic cells for 250 mL dosage in 11 days, anti hepatitis test which can be seen from hepatoprotective effects by in vivo method using rats Rattus norvegicus resulted in ALT decrease of 68.71 and AST decrease of 75.26 . Based on the results of these studies, anti atherosclerosis herbs can serve as a natural medicine for lowering blood sugar levels and has a hepatoprotective effect, and does not give any adverse side effect."
2017
S69920
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dyna Fitria
"Telah dilakukan penelitian untuk mengetahui aktivitas ekstrak biji kacang merah (Vigna angularis) sebagai inhibitor enzim α-amilase secara in vitro dan in vivo. Biji kacang merah (Vigna angularis) diekstrak dengan PBS (Phosphate Buffer Saline) kemudian difraksinasi dengan amonium sulfat. Metode in vitro dilakukan dengan mengamati persentase inhibisi pada masing-masing fraksi ekstrak. Tahap selanjutnya dilakukan uji in vivo dengan metode tes toleransi glukosa oral (TTGO). Hasil persentase inhibisi tertinggi pada uji in vitro yaitu terdapat pada fraksi endapan amonium sulfat 0--60% yaitu sebesar 72,39%. Persentase inhibisi pada ekstrak kasar sebesar 52,64%. Uji in vivo dilakukan pada ekstrak kasar dengan pertimbangan tidak ada perbedaan persentase inhibisi secara bermakna dibandingkan dengan fraksi endapan ammonium sulfat 0?60%. Tikus dikelompokkan menjadi 5 kelompok, yaitu kelompok kontrol normal, kontrol positif, kontrol negatif, kelompok dosis 1 (600 mg/300 g bb), dan dosis 2 (800 mg/300 g bb). Pengukuran kadar glukosa darah postprandial dilakukan pada menit ke-30, 60, dan 120 setelah pemberian ekstrak. Analisis protein ekstrak kacang merah (Vigna angularis) dengan metode SDS-PAGE elektroforesis menunjukkan ukuran protein dari phaseolamin sebesar ±55,9 kDa pada setiap fraksi ekstrak. Hasil penelitian uji in vivo menunjukkan bahwa ekstrak kasar biji kacang merah (Vigna angularis) tidak menunjukkan efek penurunan kadar glukosa darah.

The research was done in order to determine the activity of a mixture extract adzuki bean (Vigna angularis) for α-amylase inhibitor by in vitro and in vivo method. Adzuki bean (Vigna angularis) seeds was extracted with PBS (Phosphate buffer saline) and fractionated with ammonium sulphate, then percentage of inhibition of each fraction was observed. In vivo study was done with oral glucose tolerance test method. The in vitro result showed that highest activity in fractination with ammonium sulphate was founded in saturation level of 0--60%, α-amylase were inhibited 72,39 %. Percentage of inhibition of crude extract is 52,64 %. In vivo method was done with crude extract because there is no significant difference in the percentage of inhibition with ammonium sulphate fraction. Male rats were divided into five group. They were normal control group, negative control group, positive control group, and the other 2 group given the extract (600 mg/300 g body weight and 800 mg/300 g body weight). Glucose level was measured in 30, 60 and 120 minutes post glucose administration. Electrophoresis analysis of extract by SDS PAGE showed that the size of phaseolamin was ±55,9 kDa. The result of this study showed that crude extract of adzuki bean (Vigna angularis) has no effect on lowering blood glucose level."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S44369
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riska Amalia
"ABSTRAK
Aterosklerosis merupakan kondisi pembentukan plak atau ateroma di dalam arteri yang mengandung darah kaya oksigen sehingga mempersempit dan menyebabkan kejang pada arteri. Pembentukan plak berkelanjutan mampu mengarah pada inflamasi akut, inflamasi kronis, dan aterosklerosis. Kombinasi herbal yang terdiri atas daun tanjung Mimusops elengi L., daun belimbing manis Averrhoa carambola L., dan temulawak Curcuma xanthorrhiza R. dipercaya secara empirik berperan sebagai jamu anti-aterosklerosis yang mengandung quercetin sebagai flavonoid dengan potensi anti-inflamasi. Pengujian aktivitas anti-inflamasi dilakukan secara in vivo pada tikus putih jantan galur Sprague-Dawley yang diinduksi oleh karagenan 1 dan terbagi dalam 5 kelompok pengujian, yaitu kontrol negatif diinduksi dan diberikan Na CMC 0,5, kontrol positif diinduksi dan diberikan Natrium diklofenak 2, dosis I diinduksi dan diberikan ekstrak jamu 2,7 mL/200 g BB, dosis II diinduksi dan diberikan ekstrak jamu 3,6 mL/200 g BB, dan dosis III diinduksi dan diberikan ekstrak jamu 4,5 mL/200 g BB. Aktivitas anti-inflamasi dari hasil ekstraksi 24 gram jamu berukuran serbuk 60.

ABSTRACT
Atherosclerosis is plaque or atheroma formation inside rich oxygen artery which leads to narrowing and shocking the artery itself. Plaque continuous formation may lead into acute and chronic inflammation that will responsible for atherosclerosis formation. Herbs combination consists of tanjung leaves Mimusops elengi L., starfruit leaves Averrhoa carambola L., and curcuma Curcuma xanthorrhiza R. are empirically believed to contribute as anti atherosclerosis herbs which contains quercetin as potential flavonoid with anti inflammatory activity. Anti inflammatory activity test is done using in vivo method in Sprague Dawley strains of white male rats that carrageenan 1 induced and divided in 5 groups, which are negative control induced and given Na CMC 0.5, positive control induced and given Sodium diclofenac 2, dose I induced and given 2.7 mL 200 g BB of herbs extract, dose II induced and given 3.6 mL 200 g BB of herbs extract, and dose III induced and given 4.5 mL 200 g BB of herbs extract. 24 gram of herbs in 60."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raden Roro Gabrielle Nesiasetti
"ABSTRAK
Aterosklerosis merupakan proses terjadinya penyempitan dan pengerasan pembuluh darah yang disebabkan oleh penimbunan lemak, terutama dalam pembuluh darah arteri. Pada tahun 2016, tercatat bahwa 35% kematian di Indonesia disebabkan oleh penyakit yang terjadi karena aterosklerosis. Beberapa alternatif penyembuhan aterosklerosis adalah dengan mengkonsumsi obat antiaterosklerosis. Namun, obat anti-aterosklerosis yang telah beredar di masyrakat luas saat ini memiliki efek samping yang cukup mengganggu saat dikonsumsi. Kombinasi herbal yang terdiri dari daun tanjung, daun belimbing manis dan temulawak dipercaya secara empirik berperan sebagai jamu antiaterosklerosis yang mengandung senyawa fenolik dan flavonoid yang berpotensi sebagai antioksidan, antihiperglikemik, dan antiinflamasi serta meningkatkan aktivitas imunomodulator dalam tubuh. Pengujian aktivitas antihiperglikemik, antiinflamasi dan aktivitas imunomodulator dilakukan masing-masing terhadap 5 kelompok perlakuan tikus putih jantan yaitu kelompok normal (tanpa perlakuan), kontrol positif (diberikan obat antihiperglikemik/antiinflamasi/imboost), dosis 1 ekstrak jamu (13,5 mg/g BB), dosis 2 ekstrak jamu (18 mg/g BB), dan dosis 3 esktrak jamu (22,5 mg/g BB). Melalui pengujian yang dilakukan, dosis jamu anti-aterosklerosis yang menghasilkan aktivitas imunomodulator yang optimum bervariasi antara dosis 2 dan 3. Dapat disimpulkan bahwa formulasi ekstrak jamu anti-aterosklerosis dapat digunakan sebagai imunomodulator yang mampu untuk meningkatkan dan meregulasi sistem kekebalan tubuh karena diketahui adanya aktivitas antihiperglikemik dan antiinflamasi dari jamu antiaterosklerosis.

ABSTRACT
Atherosclerosis is a process of narrowing and hardening of the arteries caused by accumulation of fat, especially in arteries. In 2016, it was recorded that 35% of deaths in Indonesia were caused by diseases that occur due to atherosclerosis. Some alternatives to cure atherosclerosis are by taking antiaterosclerosis drugs. However, anti-atherosclerosis drugs that have been circulating in the wider community now have side effects that are quite disturbing when consumed. The combination of herbs consisting of tanjung leaves, sweet starfruit leaves and ginger is empirically believed to act as an antiaterosclerosis herbal medicine containing phenolic and flavonoid compounds that have the potential to be antioxidants, antihyperglycemic, and anti-inflammatory and to increase immunomodulatory activity in the body. Testing of antihyperglycemic, anti-inflammatory and immunomodulatory activities was carried out on each of the 5 treatment groups of male white rats namely normal group (without treatment), positive control (given antihyperglycemic/anti-inflammatory / imboost drug), dose 1 of herbal extract (13.5 mg/g BW), dose 2 of herbal extract (18 mg/g BW), and dose 3 of herbal extracts (22.5 mg/g BW). Through testing, the dosage of anti-atherosclerosis herbs that produce optimum immunomodulatory activity varies between doses 2 and 3. It can be concluded that the formulation of anti-atherosclerosis herbal extract can be used as an immunomodulator that is able to enhance and regulate the immune system because of the known antihyperglycemic and anti-inflammatory activity of anti-atherosclerosis herbs."
2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pande Putu Agus Mahendra
"ABSTRAK
Pisang merupakan buah yang sering dikonsumsi saat berolahraga, memiliki kandungan pati resisten. Kandungan pati resisten pisang berperan terhadap nilai indeks glikemik serta respon glikemik pisang pada konsumsi pisang. Penelitian dengan uji eksperimental desain crossover, tersamar tunggal dan alokasi strata, pada 12 pelari rekreasional putra usia 20−22 tahun dilakukan untuk melihat pengaruh kematangan pisang yang dikonsumsi dua jam sebelum berlari 10.000 m terhadap kadar glukosa darah, respon kelelahan serta waktu tempuh berlari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan pati resisten pada pisang mentah dan matang berturut-turut sebesar 1,15 g/100g dan 0,42 g/100g. Pada perlakuan didapatkan perbedaan bermakna antara pisang mentah dibandingkan pisang matang pada hasil gula darah sewaktu (GDS−I, GDS−II dan GDS−III, p<0,001), asam laktat (La−II dan La−III, p<0,001), serta performa berlari 10.000 m (p<0,001) yang dinilai dengan VAS dan waktu tempuh. Hasil ini menunjukkan konsumsi pisang mentah dapat menjadi pilihan asupan nutrisi pada dua jam sebelum berlari untuk meningkatkan performa.

ABSTRACT
Banana is a fruit which is often consumed during exercise and contain resistant starch. The content of banana resistant starch contributes to the impact of banana glycemic index and glycemic values on consumption. This experimental study with crossover design, single blind and strata allocation, in 12 recreational runners aged 20−22 years old, was conducted to determine the effect of the maturity of banana that is consumed two hours before 10.000m running on blood glucose level, fatique responses and time. The result showed that the content of resistant starch in banana raw and banana ripe in row is 1,15 g/100g and 0,42 g/100g. There are significant differences in banana raw treatment compared to ripe banana on blood glucose level (GDS−I, GDS−II dan GDS−III, p<0,001), lactic acid (La−II dan La−III, p<0,001), and running performance (p<0,001) assessed with VAS scale for fatique and time. This study shows that consumption of raw bananas can be an option for nutrition intake two hours before running to improve running performance.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eksap Nurhati Ulfah
"Ekstrak akar kelembak mengandung senyawa stilben yang dinamakan rhaponticin dan rhapontigenin. Senyawa stilben ini bekerja sebagai agonis PPAR-? yang diduga dapat memperbaiki metabolisme lemak dan glukosa pada wanita menopause. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek peningkatan kadar adiponektin dan penurunan gula darah puasa serta penghambatan penebalan dinding intima-media aorta pada wanita menopause dari ekstrak etanol 70% akar kelembak pada tikus betina yang diovariektomi. Dalam penelitian, 30 ekor tikus betina diovariektomi dan 6 ekor tikus betina dilakukan pembedahan tanpa ovariektomi. Tikus-tikus tersebut kemudian dibagi dalam 6 kelompok. Kelompok 1 adalah kontrol negatif yang mendapatkan CMC 0,5%, kelompok 2 sebagai kontrol positif mendapatkan Tamoksifen Sitrat dengan dosis 0,4 mg/200 g BB tikus, kelompok 3, 4, dan 5 adalah kelompok yang mendapatkan ekstrak etanol 70% akar tanaman kelembak dengan dosis berturut-turut 7 ; 35; dan 175 mg/200 g BB tikus yang disuspensikan dalam CMC 0,5%, dan kelompok 6 sebagai kelompok sham diberikan CMC 0,5%. Pemberian perlakuan dimulai pada hari ke-21 pascaovariektomi selama 28 hari. Setelah perlakuan, tikus diambil sampel darah untuk pemeriksaan kadar adiponektin dan gula darah , kemudian dikorbankan untuk diukur berat uterusnya dan aorta. Penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian ekstrak etanol 70% akar tanaman kelembak dapat meningkatkan kadar adiponektin, dan menghambat penebalan lapisan intima-media aorta tapi tidak menurunkan gula darah puasa pada tikus yang diovariektomi.

Rhubarb root extract contains compound stilbene called rhaponticin and rhapontigenin. Stilbene compound works as an agonist of PPAR-? were allegedly can improve metabolism of lipid and glucose in postmenopausal women. This study aims to determine the effect of 70% ethanol extract of rhubarb root on increased levels of adiponectin and decreased fasting blood sugar as well as inhibition of intima-media thickening of the wall of the aorta in ovariectomized female rats. In the study, 30 female rats were ovariectomized and 6 female mice performed surgery without ovariectomy. The mice were then divided into 6 groups. Group 1 is a negative control group who received 0.5% CMC, group 2 as a positive control group get Tamoxifen Citrate at a dose of 0.4 mg / 200 g BB rats, groups 3, 4, and 5 is the group receiving the 70% ethanol extract of the roots of plants rhubarb with successive doses of 7; 35; and 175 mg / 200 g BW mice that were suspended in 0.5% CMC, and 6 groups as sham group given 0.5% CMC. Provision of treatment started on day 21 pascaovariektomi for 28 days. After the treatment, the rats were taken blood samples for examination adiponectin levels and blood sugar, then sacrificed to measure weight uterus and aorta. This study showed that administration of 70% ethanol extract of rhubarb plant roots can increase adiponectin levels, and inhibiting the thickening of the intima-media layers of the aorta but not lower fasting blood sugar in ovariectomized rats.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2015
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pratama Kurnia Dewi
"ABSTRAK
Uji klinis paralel alokasi acak terbuka ini bertujuan mengetahui pengaruh larutan cornflakes dan susu skim terhadap kadar insulin serum pasca lari 5.000 m pada pemain futsal putra usia 19 30 tahun. Subjek penelitian dibagi menjadi kelompok kontrol (KK) dan kelompok perlakuan (KP), masing-masing 10 orang, KK dan KP berturut-turut mendapat minuman isotonik dan larutan cornflakes dan susu skim 1.400 mL. Data yang diambil meliputi usia, indeks massa tubuh IMT, persentase lemak tubuh, asupan energi, karbohidrat, dan protein, serta kadar insulin serum dan glukosa darah. Pemeriksaan kadar insulin dilakukan pasca lari 5.000 m dan 1 jam pasca konsumsi minuman. Kadar glukosa darah diperiksa pra- pasca lari 5.000 m dan menit ke-15, 30, 60 pasca minum. Usia, IMT dan persentase massa lemak tubuh antara kedua kelompok tidak berbeda signifikan. Data laboratorium diperoleh dari 16 subjek, karena 4 orang subjek dikeluarkan, masing-masing 2 orang dari tiap kelompok. Kadar insulin serum pra konsumsi tidak berbeda signifikan KK 14,75 ± 8,69 IU/mL dan KP 9,04 (5,99 43,20)
IU/mL. Kadar insulin pasca konsumsi lebih tinggi pada KP tetapi tidak berbeda signifikan KK 32,48 ± 18,44 IU/mL dan KP 46,24 (14,50 183,00) IU/mL. Tidak terdapat perbedaan signifikan perubahan kadar insulin antara kedua kelompok, KK 17,72 ± 20,49 IU/mL dan KP 10,97 (4,00 173,00) IU/mL. Pada kedua kelompok terjadi peningkatan signifikan kadar insulin serum namun peningkatan yang lebih tinggi terjadi pada KP (p = 0,006) dibandingkan pada KK (p = 0,033). Kadar glukosa darah menit ke-15, 30 dan 60 lebih tinggi pada KK, tetapi tidak berbeda signifikan. Penelitian ini menunjukkan pemberian larutan cornflakes dan susu skim cenderung meningkatan kadar insulin serum pasca lari 5.000 m yang lebih tinggi dibandingkan dengan minuman isotonik pada pemain futsal putra usia 19 30 tahun.

ABSTRACT
This parallel open randomized clinical trial aims to investigate the effect of cornflakes and skim milk to serum insulin levels after 5,000 m running in male futsal players aged 19 30 years. Subjects were divided into a control group (C) and treatment group (T), 10 subjects each, C and T received 1,400 mL isotonic drinks or cornflakes and skim milk solution respectively. Data were collected included age, body mass index (BMI), body percentage fat , energy, carbohydrate, protein intake, serum insulin and blood glucose levels. Serum insulin levels were assessed after 5,000 m running and 1 hour after consumption of the beverages. Blood glucose levels were examined pre-post 5,000 m running and at 15, 30, and 60'
minutes post-drinking. Age, BMI and body fat mass percentage between the two groups did not differ significantly. Laboratory data obtained from 16 subjects, 4 subjects were excluded, 2 from each group. Serum insulin levels pre consumption did not differ significantly; C 14.75 ± 8.69 IU / mL and T 9.04 (5.99-43.20) IU / mL. Insulin levels after consumption was higher in T but did not differ significantly; C 32.48 ± 18.44 IU / mL and T 46.24 (14.50 183,00) IU / mL. There were no significant differences in insulin levels changes between the two groups; C 17.72 ± 20.49 IU / mL and T 10.97 (4.00 173,00) IU / mL. In both groups serum insulin levels increased significantly, higher increased occurred in the T (p = 0.006) compared with the C (p = 0.033). Blood glucose levels after 15, 30 and 60 minutes were higher in C, but did not differ significantly. This study showed cornflakes and skim milk solution tends to increase serum insulin levels after 5,000 m running higher than the isotonic drinks to male futsal players aged 19 30 years."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Irsyad Thoyib
"Diabetes adalah salah satu penyebab kematian terbesar di dunia. Penderita diabetes di Indonesia juga dapat dikategorikan tinggi. Namun metode pengukuran yang umum digunakan saat ini masih menyulitkan penderita diabetes untuk melakukan pemantauan kadar gula darah secara rutin. Jika pengukuran dapat dilakukan secara tidak invasif dengan hanya meletakkan ujung jari pada sensor, maka akan menjadi terobosan baru yang memudahkan penderita diabetes. Skripsi ini bertujuan untuk membuat prototipe dari pengukur kadar gula darah yang dapat dilakukan secara tidak invasif dengan menggunakan metode Konformasi Panas Metabolis. Pengujian Glucotap dilakukan dengan 9 responden untuk mengukur kadar gula darah yang dibandingkan dengan glukometer komersial. Pengujian dilakukan dengan melihat urutan pengukuran, kadar gula darah dan pendapat responden terhadap metode yang digunakan. Dari uji coba tersebut, diketahui bahwa metode yang digunakan masih tergolong baik karena hanya mengisi bagian A dan bagian B pada Clarke Error Grid.

Diabetes is one of the biggest causes of death in the world. Diabetics in Indonesia can be categorized as one of the largest. But the measurement methods commonly used today make it difficult for diabetics to monitor their blood sugar levels regularly. If the measurement can be done non-invasively by simply placing the fingertip on the sensor, it will be a new solution that makes it easier for diabetics to monitor their blood sugar levels. This paper intends to make a blood sugar level measurement prototype that can be done non-invasively using the Metabolic Heat Conformation method. Glucotap testing is done with 9 respondents to measure blood sugar levels which will be compared with a commercial glucometer. Testing is done by observing the order of measurement, blood sugar levels and the respondents' opinions about the method used. As a result, the method used can still be considered good because it only provides part A and part B in the Clarke Error Grid."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuniati Setianingsih
"ABSTRAK
Diet Rendah Gula dan Tinggi Serat sebagai Intervensi Menurunkan glukosa Darah pada   Keluarga dengan Masalah Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah Peningkatan jumlah penduduk dewasa di perkotaan sebagai populasi berisiko berdampak pada munculnya berbagai penyakit, diantaranya Diabetes Mellitus. Diet tidak seimbang dapat menjadi faktor risiko terjadinya Diabetes Mellitus. Tujuan karya ilmiah ini adalah untuk menggambarkan keefektifan intervensi keperawatan diet rendah dan gula tinggi serat dengan pendekatan keluarga selama lima minggu dalam menurunkan kadar glukosa darah. Hasil asuhan keperawatan diperoleh penurunan kadar glukosa darah pada Ibu R dari 258 mg/dL menjadi 146 mg/dL.Kesimpulan hasil karya ilmiah ini adalah intervensi diet rendah gula dan tinggi serat dengan pendekatan keluarga efektif dalam menurunkan kadar glukosa darah. Hasil penelitian merekomendasikan diterapkannya intervensi diet rendah gula dan tinggi serat dengan melibatkan keluarga oleh perawat komunitas pada keluarga dengan masalah risiko ketidastabilan kadar glukosa darah.

ABSTRACT
Glucose Level in Family with Risk for Unstable Blood Glucose Level. The increase of adult population in urban areas as at-risk population have an impact on the emergence of various diseases, including Diabetes Mellitus. An unbalanced diet can be a risk-factor for Diabetes Mellitus. The purpose of this scientific paper is to describe the effectiveness of low sugar and high fiber diet intervention with family approach for five weeks in reducing blood glucose levels. The result obtained from nursing care show a decrease in blood glucose levels in Mrs. R from 258 mg/dL to 146 mg/dL. The conclusion is a low sugar and high fiber diet intervention with family approach was effective in reducing blood glucose levels. This results recommends the implementation of low sugar and high fiber diet intervention with family involvement by community nurses in families with a risk for unstable blood glucose levels. Diabetes Mellitus, diet, blood glucose.
"
2019
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Aziz Firdaus
"Penelitian ini bertujuan mengetahui Hubungan antara karbohidrat dan factor lain dengan gula darah pada penderita hipertensi di Puskesmas Tegal Gundil Kecamatan Bogor Utara tahun 2017 (Data Sekunder). Desain penelitian mengunakan cross sectional penelitian dengan observasi dengan pengumpulan data dalam satu waktu di puskesmas Tegal Gundil Kecamatan Bogor Utara Tahun 2017. Hasil penelitian ini tidak ada hubungan antara variabel independen dan dependen. Kadar Gula sewaktu peneliti rata-rata 133,72 mg/dl, kadar gula terendah 69 mg/dl dan tertinggi 407 mg/dl. Disarankan untuk melakukan melakukan pengecekan gula darah sewaktu secara rutin, agar gula darah terkontrol.

This study aims to determine the relationship between carbohydrates and other factors with blood sugar in patients with hypertension in the Tegal Gundil Health Center in North Bogor District in 2017 (Secondary Data). The study design used cross-sectional research with observations by collecting data at one time in the Tegal Gundil Community Health Center, Bogor Utara District in 2017. The results of this study there was no relationship between independent and dependent variables. Sugar content when researchers averaged 133.72 mg / dl, the lowest sugar content was 69 mg / dl and the highest was 407 mg / dl. It is recommended to do blood sugar checks regularly, so that blood sugar is controlled."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>