Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 188272 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Zareeva Haiva Assegaf
"Pariwata merupakan sektor penting di Indonesia. Akan tetapi, pariwisata di Indonesia masih belum didukung oleh infrastruktur yang baik, sehingga pariwisata di Indonesia masih belum dapat dikatakan berkelanjutan. Pada penelitian ini, akan dilakukan analisis infrastruktur pariwisata dalam aspek sosial dan lingkungan di daerah Karawang.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui infrastruktur apa yang baik untuk mendukung pariwisata di daerah Karawang menggunakan indikator-indikator infrastruktur pariwisata berkelanjutan dalam aspek sosial dan lingkungan. Metode yang akan digunakan adalah dengan melakukan tinjauan literatur dan studi kasus. Kata kunci: pariwisata, infrastruktur, indikator, berkelanjutan sosial, berkelanjutan lingkungan.

Tourism is an important sector in Indonesia. However, tourism in Indonesia is still not supported by decent infrastructures. Thus, tourism in Indonesia still can rsquo t be said sustainable. This research will analyze tourism infrastructure in the aspect of social and environment in Karawang.
The purpose of this research is to understand which infrastructure that is decent to support a tourism region using the indicators of sustainable tourism infrastructure. The methodologies used in this research are literature review and case study. Keywords tourim, infrastructure, indicator, Karawang, social sustainability, environment sustainability.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67662
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Bella Octoria
"Infrastruktur berkelanjutan merupakan kunci kesuksesan dari pembangunan. Pembangunan infrastruktur transportasi akan melibatkan kondisi sosial masyarakat dan kondisi lingkungan setempat. Penilaian dari ketersediaan infrastruktur transportasi ini merupakan salah satu solusi yang diadaptasi dari dampak sosial dan lingkungan. Dengan melakukan uji korelasi antar keduanya, bentuk keterkaitannya dan besar keterkaitan antara kehadiran infrastruktur transportasi dan kondisi sosial lingkungannya dapat terlihat. Selain uji korelasi juga dilakukan uji skoring dan uji beda untuk membandingkan kondisi sosial dari wilayah kota dan desa yang ada di KarawangHasil yang didapatkan adalah aksesibilitas, tingkat keamanan, dan tingkat kesetaraan memiliki korelasi terhadap keberlanjutan sosial dan lingkungan di Kabupaten Karawang. Dari segi lingkungan, ketersediaan infrastruktur transportasi tidak berkaian langsung terhadap dampak keberlanjutan lingkungan yang dirasakan. Dampak lingkungan yang dirasakan juga tidak berpengaruh terhadap perjalanan yang ditempuh. Hasil korelasi menunjukkan bahwa besar atau kecil waktu tempuh dan tingkat kemacetan dalam perjalanan tidak membuat dampak yang dirasakan menjadi lebih besar. Dampak lingkungan yang dirasakan lebih disebabkan karena moda yang digunakan masyarakat dengan pemakaian energi yang juga tinggi karena penggunaan kendaraan pribadi yang tinggi juga pada Kabupaten Karawang.

Sustainable infrastructure is the key to success from development. The development of transportation infrastructure will involve social conditions of society and local environmental conditions. Assessment of the availability of this transport infrastructure is one of the solutions adapted from social and environmental impacts. By conducting a correlation test between the two,the form of linkage and the strength of the linkage between the presence of transport infrastructure and the social conditions of the environment can be seen. The results obtained are the accessibility, the level of security, and the level of equality has a correlation to social and environmental sustainability in Karawang regency. In terms of environment, the availability of transportation infrastructure is not directly related to the impact of environmental sustainability. The impact of the perceived environment also has no effect on the journey. Correlation results indicate that the length of travel time and congestion level on the way do not make the perceived impact becomes greater. The impact of the perceived environment is more due to the mode used by society with the use of energy which is also high because of the use of private vehicles are also high in Karawang regency."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S68212
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rozak Setiady
"Dengan adanya pertambahan jumlah penduduk di Indonesia membuat kebutuhan terhadap tempat tinggal yang layak terus meningkat. Tempat tinggal yang layak harus ditunjang dengan infrastruktur permukiman agar menjadikan permukiman tersebut menjadi permukiman yang berkelanjutan. Indikator-indikator permukiman berkelanjutan yaitu indikator sosial, indikator lingkungan dan indikator ekonomi. Salah satu indikator sosial adalah interaksi sosial yang terjadi di permukiman tersebut.
Dalam penelitian ini akan melihat hubungan antara ldquo;dengan dibangunnya infrastruktur permukiman dapat membuat permukiman tersebut menjadi berkelanjutan dan membuat penghuninya lebih sejahtera rdquo;, dan ldquo;apakah dengan dibangunnya fasilitasi-fasililitas penunjang interaksi sosial akan membuat membuat masyarakat di permukiman tersebut berinteraksi rdquo; dan ldquo;dengan terbentuknya permukiman yang berkelanjutan dari segi sosial dapat membuat masyarakat permukiman tersebut menjadi sejatera rdquo;.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif korelasional dengan pendekatan kuantitatif. Hasil penelitian yang telah didapatkan menunjukan semua nilai korelasi yang dihitung melebihi dari nilai korelasi tabel yaitu 0,1147 berarti hubungan diantara kedua variabel memiliki korelasi atau memiliki hubungan satu sama lain, berarti semua hipotesis dapat diterima, sehingga pertanyaan-pertanyaan penelitian yang ada dapat terjawab dengan diterimanya hipotesis-hipotesis penelitian.
Kemudian dapat disimpulkan masyarakat yang tinggal di suatu permukiman dapat lebih sejahtera jika kebutuhan infrastruktur disekitar permukiman tercukupi serta interaksi sosial yang terjalin antar masyarakat sekitar permukiman tersebut.

Given the number of people in Indonesia, making the need for decent housing continues to rise. Adequate housing must be supported by the infrastructure of housing in order to make such housing into sustainable housing. Indicators of sustainable housing social indicators, environmental indicators and economic indicators. One indicator of the social is social interactions that occur in the housing.
In this study will look at the relationship between with the construction of housing infrastructure can make such housing would be sustainable , and whether with the construction of supporting facilities social interaction will make make public through the neighborhood interact and the establishment of housing sustainable in terms of social can make these settlements into prosperous society.
This research uses a correlational descriptive method with quantitative approach. The results of the research have shown that all correlation values calculated exceeds the value of the correlation table is 0.1147 means the relationship between the two variables have a correlation or have a relationship with each other, it means that all hypotheses can be accepted, so that the existing research questions can be answered with The acceptance of research hypotheses.
Then it can be concluded that people living in a settlement can be more prosperous if the infrastructure needs around the settlements are fulfilled and social interactions that exist between communities around the settlement.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67479
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R.A. Tamara Rizky Fadhilah Iskandar
"Pembangunan infrastruktur sangat penting dalam pembangunan negara. Di Indonesia, kemajuan pesat tekanan urbanisasi untuk peningkatan jumlah transportasi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Namun, transportasi modern harus dikembangkan secara berkelanjutan untuk memastikan kesejahteraan dalam jangka panjang. Penelitian ini ditulis untuk menyelidiki skema pendanaan alternatif yang dapat diimplementasikan di Karawang, mengidentifikasi permintaan dan kondisi kritis mdash, untuk indikator transportasi berkelanjutan mdash; diminta oleh warga Karawang, serta pengukuran keberlanjutan perkotaan di Karawang sesudahnya. Metode survei kuesioner digunakan di mana ia diproses menggunakan kuantifikasi, di mana ia diproses menggunakan metode penilaian Skala Likert dan tes Mann-Whitney U untuk analisis lebih lanjut.
Dari analisis, ditarik kesimpulan. Skema pendanaan alternatif dengan pembiayaan kreatif melalui pengembangan infrastruktur berbasis masyarakat dapat digunakan, di mana ia dapat mengakomodasi proyek infrastruktur skala kecil berkelanjutan yang bermanfaat. Selain itu, empat mata pelajaran utama mdash; Keselamatan, Keamanan, Kenyamanan, dan Layanan Handal mdash, adalah tuntutan dan kebutuhan kritis untuk pengembangan transportasi di Karawang. Selain itu, Karawang hanya menggaruk permukaan pada subjek metrik keberlanjutan perkotaan untuk tindakan berkelanjutan, oleh karena itu elaborasi lebih lanjut dari set metrik untuk kontrol dan pengawasan pembangunan berkelanjutan di bawah lembaga yang sah perlu dikembangkan sesuai.

Infrastructure development is essential in a country rsquo s development. In Indonesia, the rapid progress of urbanization pressures for increased amount of transportation to fulfill society rsquo s needs. However, modern transportation must be developed sustainably to ensure wellbeing in the long term. This research is written to investigate alternative funding schemes that can be implemented in Karawang, identify critical demands and conditions mdash to sustainable transportation indicators mdash requested by the Karawang citizens, as well as the measurement of urban sustainability in Karawang afterwards. A questionnaire survey method was employed in which it was processed using quantification, where it was processed using Likert Scale scoring method and Mann Whitney U test for further analysis.
From the analysis, a conclusion was drawn. An alternative funding scheme by creative financing through a community based infrastructure development can be used, where it can accommodate useful sustainable small scaled infrastructure projects. Furthermore, four main subjects mdash Safety, Security, Comfort, and Reliable Service mdash were the critical demands and needs for transportation development in Karawang. Additionally, Karawang has only scratched the surface upon the subject of urban sustainability metrics for sustainable measures, therefore further elaboration of the set of metrics for sustainable development control and supervision under a lawful institution needs to be developed accordingly.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S69615
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alvin Erzal Syahreza
"Untuk meningkatkan daya saing Indonesia harus dimulai dengan meningkatkan daya saing daerah daerah di Indonesia. Dikenal sebagai kota industri internasional, Kabupaten Karawang sudah seharusnya memiliki daya saing yang tinggi. Dimana daya saing yang tinggi tidak hanya berorientasi pada indikator ekonomi saja, tetapi dapat meningkatkan kesejahteraan untuk seluruh masyarakat. Oleh karena itu penelitian ini dilakukan untuk menganalisa kebutuhan infrastruktur berkelanjutan dalam upaya meningkatkan daya saing kawasan di Kabupaten Karawang. Metode penelitian yang dilakukan pada penelitian ini adalah dengan Metode Skoring dan Uji Mann Whitney.
Hasil yang didapatkan adalah dalam upaya meningkatkan daya saing kawasan Kabupaten Karawang, infrastruktur sosial (infrastruktur pendidikan dan infrastruktur kesehatan) lebih dibutuhkan daripada infrastruktur ekonomi (infrastruktur transportasi, infrastruktur telekomunikasi, infrastruktur ultilitas, dan pusat ekonomi baru). Hal ini dibuktikan dari hasil skoring yang menunjukan infrastruktur sosial memiliki nilai lebih besar daripada infrastruktur ekonomi.

To increase the Indonesia competitiveness should begin to improve the regional competitiveness in Indonesia. Karawang Regency as an Internastional Industrial City supposed to have high competitiveness. Where the high competitiveness is not only oriented to economic indicators, but it can improve the society will being. Furthermore, the aim of this research is to analyze the sustainability infrastructure needs to increase the regional competitiveness in Karawang. While, the research method used in this research is Scoring Method and Mann Whitney U Test. The data collection process done by spreading the questionnaire.
So, the results showed that to increase regional competitiveness in Karawang, the social infrastructure (education infrastructure and health infrastructure) is more needed than economic infrastructure (transportation infrastructure, telecommunication infrastructure, public utility infrastructure, and new economic center). This evidenced by the scoring result that show the social infrastructure has greater value than economic infrastructure.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S70245
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Randy Raharja
"ABSTRAK
Provinsi DKI Jakarta menjadi perhatian nasional dalam upaya pemenuhan perumahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah akibat adanya program penataan kota. Berbagai cara dilakukan sebagai upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat melalui penyediaan fasilitas fisik dan non fisik. Di sisi lain, pembangunan perumahan rakyat harus memerhatikan kerangka pembangunan berkelanjutan pada rumah susun sederhana. Akan tetapi, dimensi sosial dalam pembangunan berkelanjutan belum banyak diteliti, sehingga penting untuk menemukan faktor-faktor yang menyusun konsep keberlanjutan sosial. Hal ini dilakukan untuk menciptakan masyarakat yang berfungsi dan mampu membangun sumberdaya saat ini hingga masa depan secara mandiri dalam jangka panjang. Penelitian ini meneliti 386 responden pada 14 rumah susun sederhana sewa di DKI Jakarta menggunakan metode analisis faktor. Hasil penelitian menemukan sepuluh faktor penyusun keberlanjutan sosial, yaitu 1 faktor keterjangkauan terhadap sarana publik, 2 faktor kepemilikan dasar di bidang ekonomi, sosial, kesehatan, dan lingkungan, 3 faktor inklusi dan kenyamanan, 4 faktor kualitas perumahan dan bentuk bangunan, 5 faktor wadah revitalisasi sosial, 6 faktor ikatan keluarga dan masyarakat, 7 faktor keamanan dan rasa aman, 8 faktor keterjangkauan perumahan layak huni, 9 partisipasi dalam penentuan kebijakan dan kegiatan masyarakat, dan 10 faktor sarana berekspresi dan kesehatan lingkungan. Dengan demikian, penelitian ini dapat dimanfaatkan untuk pembangunan perumahan rakyat yang mengarusutamakan keberlanjutan sosial.

ABSTRACT
Jakarta has become a national interest as its effort for fulfilling public housing for low income community due to the city 39 s renewal program. The efforts were established to meet the needs of the community through the provision of physical and non physical facilities. On the other hand, the development of public housing must build on a sustainable development framework. However, the social dimension of sustainable development is rarely to examine. Therefore, it rsquo s important to discover the factors of social sustainability to create a long term functioning of the community and afford to build up current resources and the future. This study examines 386 respondents from 14 simple flats in Jakarta and using factor analysis methods. The research finds ten factors, i.e. 1 factor accessibility to public facilities, 2 factor sense in economics, social, health, and environmental ownership, 3 factor inclusion and comfort, 4 factor housing and building quality, 5 factor social revitalization means, 6 factor family and community bonds, 7 factor security and feeling safety, 8 factor affordability of livable housing 9 factor participation in decision making and community activities, 10 factor space for freedom of expression and environmental health. Therefore, this study can be utilized for developing socially sustainable public housing.
"
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irma Olivia
"

Indonesia dikenal sebagai negara kepulauan yang di mana luas wilayahnya sebagian besar adalah laut sehingga membuat wilayah pesisir memiliki potensi perekonomian yang besar salah satunya adalah daerah pesisir di kabupatan Karawang. Hal tersebut juga harus didukung dengan perancangan infrastruktur yang baik .Seperti yang diketahui bahwa infrastruktur merupakan kunci utama untuk memajukan pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kualitas hidup manusia. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi infrastruktur dan merancang infrastruktur yang dibutuhkan di kawasan pesisir karawang yang dapat meningkatkan pendapatan nelayan dan dengan bantuan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Dengan melakukan survey ke salah satu kecamatan di daerah pesisir karawang kemudian dilanjutkan dengan melakukan analisa statistik deskriptif serta analisa silang, ditemukan infrastruktur seperti jalan, tempat pelelngan ikan, stasiun pengisian bahan bakar nelayan, sanitasi, sarana air bersih, telekomunikasi dan pasar dapat membantu meningkatkan pendapatan masyarakat pesisir. Kondisi infrastruktur seperti jalan, stasiun pengisian bahan bakar nelayan dan tempat pelelangan ikan  di sana sudah baik akan tetapi terdapat beberapa fasilitas penunjang yang masih kurang pada daerah tersebut sehingga dibuat perencanaan pembangunan fasilitas tersebut serta ditemukan juga bahwa perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dibutuhkan oleh masyarakat pesisir dilihat dari cara mereka mendapatkan informasi sehari-hari melalui internet,telepon dan televisi.

 


Indonesia is known as an archipelagic country where most of its area is the sea, making coastal areas have large economic potential, one of which is the coastal area in Karawang regency. It must also be supported by good infrastructure design. As is known that infrastructure is the main key to advancing economic growth and improving the quality of human life. The purpose of this study is to identify infrastructure and design the infrastructure needed in the Karawang coastal area which can increase the income of fishermen and with the help of the development of information and communication technology. By conducting a survey to one of the sub-districts in the Karawang coastal area then proceeding to do descriptive statistical analysis and cross-analysis, found infrastructure such as roads, fish tanks, fisheries refueling stations, sanitation, clean water facilities, telecommunications and markets can help increase income coastal communities. Infrastructure conditions such as roads, fishermen refueling stations and fish auction sites there are already good but there are still some supporting facilities that are still lacking in the area so that the facility development plan is made and it is also found that information and communication technology development is needed by coastal communities from the way they get information everyday through the internet, telephone and television.

 

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pangaribuan, Nicholas Juandito
"Skripsi ini membahas hubungan yang dapat terjadi dari pembangunan kawasan mixed use dalam potensinya mencapai keberlanjutan sosial di kawasan perkotaan. Untuk membahas potensi tersebut, dilakukan kajian teori tentang kawasan mixed use, melingkupi definisi, sejarah, faktor-faktor yang mempengaruhi, dampak yang dihasilkan, dan contoh penerapan dan isu yang muncul dari kawasan mixed use di berbagai negara. Setelah itu, dilakukan kajian teori keberlanjutan sosial melingkupi definisi, indikator dalam mengukur keberlanjutan sosial, serta peran faktor fisik dan non fisik dalam mencapai keberlanjutan sosial. Merujuk pada kajian kedua teori tersebut, kemudian dilakukan analisis kawasan mixed use dengan potensinya dalam mencapai keberlanjutan sosial, hal ini melingkupi hubungan antara kawasan mixed use dan keberlanjutan sosial, keuntungan sosial dari kawasan mixed use, dan mengukur keberhasilan kawasan mixed use dalam mencapai keberlanjutan sosial. Berdasarkan kajian teori dan analisis yang dilakukan, ditemukan bahwa pembangunan kawasan mixed use berpotensi dalam mencapai keberlanjutan sosial di perkotaan. Hal ini ditunjukkan dari hasil analisis bahwa manfaat yang dihasilkan oleh kawasan mixed use merupakan faktor-faktor yang dapat membangun keberlanjutan sosial di perkotaan.

This study discusses the relation that may happen between mixed use area development in its potential to achieve social sustainability in urban context. To examine that potential, the way is by doing theoretical study about mixed use area, including the definition, the history, factors influencing it, the impacts that may happen, and precedent studies with their issues coming from mixed use area implementations in various countries. Afterwards, theoretical study about social sustainability is done, including the definition, indicators used to measure social sustainability, and the role of physical and non physical factors in achieving social sustainability. Referring to those studies, the next thing done is to analyze mixed use area in its potential to achieve social sustainability, this analysis includes the relation between mixed use area and social sustainability, the social advantages from mixed use area development, and measuring the success of mixed use area development in achieving social sustainability. Based upon the studies and analysis done, it is found that mixed use area development is potential to achieve social sustainability in urban context. This is shown by the analysis that shows mixed use area development generates advantages that are the factors to achieve social sustainability in urban context."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indria Nurhakim
"ABSTRAK
Keunggulan pariwisata yang tersebar di seluruh provinsi di Indonesia mendorong pemerintah menjadikan pariwisata sebagai sektor unggulan untuk meningkatkan perekonomian bangsa. Meski begitu strategi yang disusun oleh pemerintah dalam memaksimalkan pertumbuhan sektor pariwisata rentan menyebabkan ketimpangan pendapatan. Berkaca dari negara lain, pertumbuhan sektor pariwisata dapat memperlebar jurang ketimpangan pendapatan di masyarakat. Oleh karena itu kontribusi sektor pariwisata untuk mengatasi masalah pembangunan ekonomi, khususnya ketimpangan pendapatan, patut untuk dipertanyakan. Penelitian ini membahas mengenai dampak pertumbuhan sektor pariwisata dalam mengatasi ketimpangan pendapatan di Indonesia. Analisis menggunakan data panel periode tahun 2010 hingga 2016 di 33 provinsi Indonesia. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa dampak sektor pariwisa terhadap distribusi pendapatan akan bergantung pada upaya yang dilakukan dalam memajukan sektor tersebut.

ABSTRACT
The natural wonders and cultural riches of Indonesia never fail to amaze tourist from all over the world. Those tourism advantages which spread throughout all provinces in Indonesia has encouraged the government to initiate tourism as a leading sector to improve the economic condition. Nevertheless, strategies taken by the government for maximizing tourism sector need extra attention because its possibility to lead to the inequality income. Reflecting from other countries, the development of tourism sector may add the gap of income inequality in society. Therefore the contribution of tourism sector to overcome the problems of economic development, especially income inequality, should be questioned. This study discussed the impact of tourism growth in overcoming income inequality in Indonesia. The analysis utilized a panel data set from 2010 to 2016 of the 33 provinces of Indonesia. The empirical findings confirmed that the impact of the tourism sector on the distribution of income will depend on the efforts made in expanding the sector. "
2018
T51453
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mortaza A Syafinuddin Hammada
"Kajian Penerapan Konsep Pendidikan untuk Pembangunan Berkelanjutan pada Sekolah Adiwiyata Mandiri di DKI Jakarta Konsep Pendidikan untuk Pembangunan Berkelanjutan Education for Sustainable Development sejak Konferensi Tingkat Tinggi KTT Bumi, Rio De Jeneiro, 1992 belum menunjukkan kemajuan sesuai harapan. Materi pendidikan lingkungan dan program sekolah berwawasan lingkungan juga sudah diluncurkan pemerintah karena pendidikan dipandang sebagai pengungkit kesadaran lingkungan yang lebih maju. Konsep yang terakhir dilaksanakan adalah Adiwiyata, sebuah penghargaan yang diberikan pemerintah kepada sekolah berbudaya lingkungan dengan harapan budaya lingkungan akan terbentuk di sekolah dan dapat berpengaruh kemasyarakat luas. Sejak pertama kali dilaksanakan tahun 2006, kini telah tercatat 290 sekolah yang memperoleh penghargaan nasional Adiwiyata, namun kenyataannya kesadaran dan budaya lingkungan di sekitar sekolah belum terwujud sesuai harapan, bahkan ada sekolah Adiwiyata yang mengalami penurunan kualitas.
Penelitian ini bertujuan membangun model pendidikan berbudaya lingkungan dengan memanfaatkan modal sosial, sebuah modal yang merupakan bagian dari konsep Daya Dukung Lingkungan Carrying Capacity. Berdasarkan analisis kualitatif, ditemukan bahwa program Adiwiyata mengandung modal sosial yang dapat digunakan untuk menerapkan pendidikan berbudaya lingkungan. Berdasarkan analisis deskriptif, ditemukan bahwa sekolah Adiwiyata Mandiri telah memanfaatkan modal sosialnya dalam penerapan konsep ESD Education for Sustainable Development . Berdasarkan kedua analisis tersebut maka konsep Adiwiyata dikembangkan menjadi sebuah model pendidikan berbudaya lingkungan yang optimal melalui pemanfaatan modal sosial.

A Study on Implementation of the Education for Sustainable Development Concept at AdiwiyataMandiri School in DKI Jakarta The Education for Sustainable Development is a concept which declared by Rio De Jeneiro Earth Summit in 1992. Since it declaration the expectation of the concept is not rich optimally yet. The enviromental education curriculum and all enviromental program of view also was launched as a leverage of environmental awareness. Adiwiyata is the government program to make an environmental culture of daily activity both in the school and community anrround it. Since the first of the launching until now there are 290 school are awarded national level of Adiwiyata, but in fact the expectation is not realized yet, even many school were quality degraded.
The objective of the research is to develop a model for environmental consciousness education with implementation of Social Capital. Social capital is one of the part of the concept of carrying capacity. According to the descriptive qualitative analysis the research found that the Adiwiyata program has been adopted criteria of the Education for SustanableDevelupment ESD to implement the environmental conscious eduacation. The research also found that the social capital of AdiwiyataMandiri school have been used to develop the environmental conscious and culture eduacation. According to all analysis the result of the research can develop The Adiwiyata Concept to be a model to optimalized an environmental education culture through application of social capital.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2015
D-Pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>