Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4834 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aldi Firdaus Sofyanto
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas bagaimana akustik pada suatu ruang dapat mempengaruhi aktivitas yang ada di dalam ruang tersebut serta memiliki suasana ruang yang berbeda. Akustik dan arsitektur memiliki elemen elemen dasar yang jika disusun dengan baik dan benar akan dapat menjadi satu kesatuan yang saling mendukung satu sama lain. Elemen elemen dasar pada akustik yang utama yaitu, direct arrival, intimacy, diffusion, warmth, waktu dengung, clarity, liveness, texture, dan blend assemble. Pada arsitektur juga terdapat elemen elemen dasar seperti kualitas ruang, program ruang, tampak bangunan, dan fungsi bangunan. Elemen elemen arsitektur yang sudah saya sebutkan ini dapat juga dilihat dari sudut pandang akustik. Pada ruang nobar sendiri, kriteria-kriteria yang dibutuhkan adalah direct arrival, intimacy, diffusion,dan waktu dengung.

ABSTRACT
This thesis discusses how acoustic may affect activity at the room and have different atmosphere for every activity. Acoustic and Architecture have basics element which are can be a good combination if prepared well. The basics element of acoustic are , direct arrival, intimacy, diffusion, warmth, reverbation time, clarity, liveness, texture, and blend assemble. In Architecture there are basics element which are space quality, programming, fa ade, and the function. That basics element of architecture can be seen at acoustic too. At nobar space it self, direct arrival, intimacy, diffusion,and reverbation time are the criretia that nobar space must have. "
2017
S67175
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Larashintya Galia Zhara
"Skripsi ini bertujuan untuk melihat peran threshold space dalam prepared environment Sekolah Montessori. Threshold space, yang keberadaanya cenderung dianggap tidak penting dalam desain arsitektur, memiliki peran dalam pemisahan ruang, memberikan fungsi dan kualitas yang baru pada ruang transisi, mewadahi ragam aktivitas dan menghasilkan ragam movement. Peran tersebut terbentuk melalui organisasi elemen geometry, materiality, dan furnishing yang menyusunnya. Peran threshold space dalam ruang arsitektur tersebut, dianggap penting untuk menjadi bagian prepared environment dalam ruang belajar Sekolah Montessori.
Dalam studi kasus, keterkaitan antara peran threshold space terhadap ruang proses belajar Sekolah Montessori, dikaji dalam tiga kualitas penting yang menyusun prepared environment Sekolah Montessori, yaitu integrated, flexible dan variated. Ketiga kualitas tersebut, dipercaya akan memaksimalkan peran threshold space dalam ruang belajar Sekolah Montessori. Melalui kualitas tersebut, threshold space yang terbentuk dapat mewadahi kebutuhan berbagai kualitas ruang, yang dapat menyesuaikan kebutuhan aktivitas belajar anak. Sehingga akan tercipta spontaneous activity (ragam movement), yang mendukung keberhasilan dari tujuan metode belajar Montessori.

This study aims to examine the role of threshold space in the prepared environment of Montessori School. Threshold space, whose existence tends to be unimportant in architectural design, has a role for the separation of space. It provides a new function and quality in a transitional space, accommodates a wide variety of activities, and produces movement. These roles are achived by the organization of geometry, materiality, and furnishing element. The role of threshold space is considered important to be part of the prepared environment in the learning space of Montessori School.
In the case study, the relationship between ther rules of threshold space and learning environment of Montessori School is explored through three important qualities that compose the prepared environment, which are integrated, flexible and variated. Those qualities are believed to maximize the role of threshold space in the Montessori School environment. Through these qualities, the formed threshold space can accommodate the needs of various spatial quality, which can suit the needs of children's learning activities. This will create a spontaneous activity (diversity of movement) which will support the goal of Montessori learning method.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S65656
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rezkita Rasyid
"Utopia hadir sebagai bagian dari ruang imajinasi yang mensimulasikan ruang ideal dengan latar belakang ketidaksempurnaan dalam realita.  Kehadiran utopia dilengkapi dengan heterotopia, sebuah bentuk aktualisasi tempat dengan karakter ideal.  Heterotopia digambarkan sebagai sebuah konsep ruang merujuk pada simulasi utopia dapat termanifestasi sebagai representasi sehingga kehadirannya terlihat nyata. Media film mampu menangkap konsep utopia dan heterotopia, lalu mentranslasikannya dalam bentuk gambar bergerak yang menggambarkan realitas yang beriringan dengan ruang dan waktu.  Kemampuan pada film tersebut kemudian memunculkan simulacra, sebuah situasi saat realitas yang dilihat di media adalah realitas semu.  Akibatnya, perbedaan antara bagian original (asli) dan copy (imitasi) menjadi samar dan batasnya memudar.  Implementasi yang hadir pada film adalah penonton dapat melihat ruang sebagai sebuah realita.  Tujuan studi ini adalah melihat konsep utopia dan heterotopia melalui melalui simulasi dan hubungan original dan copy dalam film The Chronicles of Narnia: The Lion, the Witch, and the Wardrobe.  Film tersebut menghadirkan pada penonton sebuah ruang untuk masuk dan melarikan diri ke dalamnya sebagai sebuah ruang bersifat utopia.  Sehingga dari potensi tersebut, dapat terlihat bahwa peran media sangat besar dalam mencerminkan ide ruang utopia dalam simulacara.

 


Utopia exist as a part of imagination realm that simulated an ideal space with imperfect reality background.  The idea of utopia as an ideal space is also related to heterotopia, a space used to describe the idea of utopia.  Heterotopia can be seen as the physical form of utopia condition.  Utopia can be visualized through film as a media and can manifest the idea of utopia and heterotopia then translate it into a sequence of images that picture reality in different time and space.  The ability of film as a media to present utopia in a space is connected simulacra.  In media, simulacra often showed as a duplication of the reality and people believe what they see instead of the existing facts, or what it’s called as a fake reality.  As a result, the distinction between the original and the copy starts to blur.  The implementation that came with the result is, the viewer could see the space in film as a reality.  Because of the implementation, the purpose of this study is to capture the concept of utopia and heterotopia through the simulation and its relation to the original and the copy.  This study also shows how the media could reflect the idea of utopia in space and heterotopia inside simulacra.  This research leads to how The Chronicles of Narnia: The Lion, the Witch, and the Wardrobe could reflect the idea of utopia within it spaces and how it copies the reality in real world and turns it into a simulation.

 

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aditya Nugroho
"ABSTRACT
Skripsi ini membahas tentang ruang kelas pada sekolah tingkat menengah atas.
Pembahasan dilakukan dengan menganalisis aspek-aspek yang berkaitan dengan
kualitas ruang. Aspek-aspek tersebut antara lain warna, penghawaan,
pencahayaan, vista, akustik ,dan ergonomi. Untuk membahas lebih lanjut
dilakukan studi kasus untuk membandingkan keadaan yang ada dengan teori yang
juga dibahas. Setelah membandingkan teori dan studi kasus, dapat disimpulkan
dari aspek-aspek tersebut kriteria yang paling tepat digunakan pada ruang kelas
untuk diimplementasikan. Temuan skripsi ini dapat menunjukkan pentingnya
pemahaman tentang aspek keruangan dalam pembangunan sebuah ruang kelas

ABSTRACT
This thesis discusses about classrooms on High School. This thesis is being done
by analyzing a few aspects which related to room quality. Those aspects are
color, air condition, lighting, vista, acoustic, and ergonomics. For further
investigation, a study on certain schools will be conducted in order to compare
the facts and theories. After comparing them, there will be conclusions from those
aspects. The conclusions are the best criteria from each aspect that can be
implemented on a classroom. The findings on this thesis will show our
understanding of room aspects on the creation of a classroom."
2014
S57103
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Syafaat Nur
"Kualitas udara di ruang ICU perlu diperhatikan karena kerentanan pasien akan penyakit dan menghindarinya dari infeksi nosokomial. Beberapa indikator dari pencemar udara dalam ruang adalah konsentrasi bakteri dan konsentrasi jamur. Pengambilan sampel bakteri dan jamur di udara menggunakan alat EMS serta media kultur TSA untuk bakteri dan media kultur PDA untuk jamur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara konsentrasi bakteri dan jamur berdasarkan besarnya intensitas cahaya, kelembaban, dan temperatur. Intensitas cahaya, kelembaban, dan temperatur terhadap konsentrasi bakteri memiliki korelasi Spearman Rank sebesar -0,043; 0,033; -0,194 dan korelasi analisi regresi linear sebesar -0,115; 0,017; -0,168. Intensitas cahaya, kelembaban, dan temperatur terhadap konsentrasi jamur memiliki korelasi Spearman Rank sebesar -0.231; 0,062; -0,095 dan korelasi analisi regresi linear sebesar -0,265; 0,072; -0,192.

Air quality in ICU Room need to be considered as susceptibility to disease and avoid nosocomial infection. Some indicators of indoor air pollutants are bacteria and fungi. Using EMS and TSA as a media culture for bacteria and PDA as a media culture for fungi. In this study, the concentrations of bacteria and fungi were analyzed based on intensity of ray, humidity, and temperature. Intensity of ray, humidity, and temperature in the room have a relationship with the concentration of bacteria with the Spearman Rank correlation coefficient of -0.043; 0.033; -0.194 and with linear regretion analysis correlation coefficient of -0.115; 0.017; -0.168. Intensity of ray, humidity, and temperature in the room have a relationship with the concentration of fungi with the Spearman Rank correlation coefficient of -0.231; 0.062; -0.095 and with linear regretion analysis correlation coefficient of -0.265; 0.072; -0.192.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S54939
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sharmi Mahdi
Jakarta: AUVI Indonesia Indah, 1986
747.75 SHA r (1)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Sharmi Mahdi
Jakarta: AUVI Indonesia Indah, 1987
747.76 SHA r
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Karina Anisa
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas museum yang berfokus pada pembentukan pengalaman dan
pengaruh elemen ruang arsitektur terhadap pembentukan makna di dalam museum.
Dengan menggeser fokus dari objek museum ke elemen ruang di museum,
rangsangan dan respon yang diproses oleh tubuh juga berubah. Untuk menyelidiki
pengaruh hubungan elemen ruang terhadap pengalaman di museum, skripsi ini akan
mengamati peranan objek di museum, peran atmosfer ruang, dan pengaruh sensori
terhadap pengalaman di museum. Hasil dari penulisan skripsi ini diharapkan dapat
memberi gambaran akan pengaruh yang dihasilkan dari kombinasi berbagai elemen
ruang yang dirasakan dan diproses oleh tubuh melalui panca indera. Penulisan ini
skripsi juga diharapkan dapat mengangkat pentingnya memahami kaitan antara
pengalaman sensori, karakter elemen ruang, dan proses pembentukan makna di
dalam museum.

ABSTRACT
The focus of this study is regarding experience-based museum and the role of
spatial elements in the proces of meaning-making in museum. By shifting the focus
from object to experience, stimuli and sensory respons which took place in museum
also change accordingly. To dissect the role and effect of spatial elemets on spatial
experience, we will need to observe the role of museum objects, museum
atmpsphere, and also sensory response in museum. The result of this study
hopefully will give a description and analysis on the effect of many spatial elements
combination and highlight the importance of understanding the connection between
sensory experience, the presence of spatial elements, and the resulting meaningmaking
in museum.;"
2016
S64624
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syifa Nabila Rachma
"ABSTRAK
Pada setiap aktivitas manusia dalam rangka pemenuhan kebutuhan hidupnya dibutuhkan ruang penyimpanan. Ruang penyimpanan pada rumah padat penghuni yang juga terjadi di Rumah Susun Bidaracina sebagai contoh rumah dengan lahan terbatas atau tidak dapat melakukan ekspansi saat kebutuhan ruang meningkat, menjadi salah satu masalah yang ditemui. Setiap penghuni yang seyogyanya memiliki kebutuhan ruang masing-masing harus dapat terakomodir dalam suatu rumah yang lahannya terbatas.
Dalam skripsi ini dilakukan penggambaran tentang ruang penyimpanan pada rumah dengan fenomena tersebut. Pendekatan yang dilakukan dengan pengamatan langsung dan wawancara sehingga tergambarkan pengaturan furnitur yang terjadi. Dari pengaturan furnitur, didapati kecenderungan stacking dalam ruang penyimpanannya.

ABSTRACT
Every activities need storage. Storage of crowding occupants residential that found in Rumah Susun Bidaracina as example as limited space unit, could be the one of many issues lied in Housing. The occupants have their own need of spaces that should be integrated in the limited space unit.
This thesis is about describing storage of the residential phenomenon. Observing, and interview with the occupants be the approach to get data and description about furniture setting of the unit. From the setting is founded that there is stacking preference of the storage.
"
2015
S61250
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: CV. Eko Jaya, 2007,
R 729.24 Und
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>