Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 155523 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ega Religia Islamiah
"ABSTRAK
Sebagai negara kepulauan yang seharusnya dapat memanfaatkan potensi kemaritiman, sudah seharusnya Indonesia melakukan utilisasi pemanfaatan potensi dari aspek transportasi logistik, dalam konteks penelitian ini adalah Pelabuhan. Persebaran pelabuhan di indonesia belum merata jika dilihat dari Pendapatan Domestik Regional Bruto PDRB , dalam kasus ini adalah Kota Dumai yang memiliki pelabuhan yang terletak di alur laut kepulauan Indonesia ALKI 1, walaupun terletak dalam lokasi yang strategis, hal itu tidak tercermin dari PDRB kota Dumai yang bisa dikategorikan tertinggal dibanding kota-kota Pelabuhan lain di Indonesia. Untuk melakukan optimasi pemanfaatan pelabuhan yang ada dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Kota Dumai, PT. Pelindo 1 perwilayahan Dumai berencana untuk melakukan pengembangan kapasitas pelabuhan dengan membangun segmen khusus kegiatan bongkar muat peti kemas yang didasari oleh semakin meningkatnya intensitas kapal bermuatan peti kemas yang berlabuh di Pelabuhan Dumai. Untuk menanggapi fenomena yang terjadi, maka penelitian ini bermaksud untuk melakukan analisis desain konseptual pengembangan pelabuhan berbasis Seatropolis dengan mempertimbangkan biaya operasional dan pemeliharaan serta proyeksi pendapatan menggunakan sistem dinamik. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan dalam penelitian ini, telah didapatkan estimasi biaya operasional dan pemeliharaan desain konseptual kawasan Seatropolis yaitu sebesar Rp 898.799.348.398,27 dan untuk proyeksi pendapatan sebesar Rp 21.298.015.775.555 pada tahun yang sama yaitu tahun 2027.

ABSTRAK
For an archipelago country that can exploit the maritime potential, Indonesia should be utilizing the potential of logistics transportation aspect, in this research context is Port. The distribution of ports in Indonesia is not evenly distributed if seen from Gross Regional Domestic Product PDRB , in this case is Dumai City which has a port in the Indonesian archipelagic sea lane ALKI 1, although it is in strategic location, it is not reflected from Dumai city PDRB that can be categorized as lagging compared to other Port cities in Indonesia. To optimize the utilization of existing ports and increase economic growth in Dumai City, PT. Pelindo 1 of Dumai territory plans to develop port capacity by building a special segment of container loading and unloading activities based on the increasingly cheap vessels of containers docked at Dumai Port. To add to the phenomenon that occurs, the research is intended to design the conceptual design of port development. By using dynamic system. Based on the results of analysis conducted in this study, has obtained estimation of operational cost and arrangement of conceptual design of Chair area amounting to Rp 898.799.348.398,27 and for profit and loss projection Rp 21.298.015.775.555 in the same year that is year 2027."
2017
S68693
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Galih Raka Sakti
"ABSTRAK
Pengembangan kawasan Aerotropolis di Provinsi Lampung dilakukan untuk meningkatkan perekonomian di Provinsi Lampung yang saat ini termasuk kedalam 10 terbawah peringkat daya saing dibanding provinsi lain di Indoneisa. Konsep aerotropolis sendiri secara sederhana merupakan membangun kota disekitaran bandara untuk terciptanya perpindahan manusia dan barang yang lebih cepat untuk menunjang aksesibilitas. Dalam penelitian ini dilakukan perhitungan biaya operasional pemeliharaan serta pendapatan dari pengembangan bandara, kawasan indutri, mixed use area, serta bus rapid trasnit yang saling menunjang di kawasan Aerotropolis. Biaya operasional pemelihraan memiliki niali yang berbeda untuk tiap fungsi, begantung pada tahun operasional masing-masing fungsi. Sebagai contoh, pada 2046 ketika bandara telah mencapai kapaistas maksimumnya, bandara menghabiskan Rp6.2 triliun untuk beroperasi. Sementara untuk nilai pendapatan yang dihasilkan dari simulasi/permodelan sistem dinamik dari keseluruhan kawasan Aerotropolis sebesar Rp1,807 triliun ditahun 2075.

ABSTRACT
Development of Aerotropolis district in Lampung Province is aimed to improving the economy in Lampung Province, which is currently holds the last 10 lowest competitiveness ratings compared to other provinces in Indonesia. The aerotropolis concept is simply by building the city around the airport to generate faster human and goods movement to buttress accessibility. This research performs calculation of operational maintenance cost and revenue from airport development, industrial estate, mixed use area, and bus rapid transit that support each other in Aerotropolis district. Operational maintenance cost has different amount for each function depends on it operational year. For example, by 2046 when the airport has reach it ultimate capacity, it spends Rp6.2 trillion to operating this function. While, for revenue generated from system dynamics simulation modeling of the entire Aerotropolis district is about Rp1,807 trillion by 2075."
2017
S67163
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Afif Dandy Adhityo
"ABSTRAK
Bandara merupakan kawasan infrastruktur publik yang dipergunakan dalam mengakomodir aktivitas penerbangan antar wilayah. Keberadaan bandara sebagai tempat terjadinya pergerakan penumpang, logistik, bisnis, dan lainnya dapat menjadi faktor pendorong pertumbuhan ekonomi dan nilai tambah suatu kawasan. Berdasarkan PDRB, kota Bandar Lampung merupakan salah satu kawasan yang tertinggal di Indonesia, untuk melakukan peningkatan pertumbuhan ekonomi di kawasan tersebut, penelitian ini bermaksud untuk membuat desain konseptual dan menghitung biaya investasi awal initial cost Bandara Radin Inten II berbasis aerotropolis. Konsep aerotropolis bertujuan untuk meningkatkan aksesibilitas bandara dengan pusat-pusat pertumbuhan kota, merencanakan pembangunan pada tiap koridornya, sehingga menghasilkan bentuk integrasi yang tertata, efisien, dan efektif dalam memberikan manfaat. Untuk mengetahui persebaran sektor potensial yang akan dikembangkan maka penggunaan metode Location Qotient untuk permodelan kawasan dan analisis time value of money dalam melakukan estimasi biaya investasi awal. Hasil dari penelitian ini adalah pengembangan kawasan aerotropolis yang terdiri dari berbagai jenis industri pengolahan, kawasan mixed use, infrastruktur penunjang seperti pembangkit listrik, unit pengolahan air terpadu, dan penyediaan transportasi masal berupa bus rapid transit BRT dengan total biaya investasi awal sebesar Rp 180,028,903,958,327.

ABSTRACT
Airport is a public infrastructure area that used to accommodate inter regional activities. The existence of the airport for the passengers movement, logistical supply chain, business area, and etc can be the key driving factors for economic growth and added value to the region. Based on the regional rsquo s gross domestic product, Lampung Province is one of the lagging regions in indonesia, hence to increase economic growth in the region, this research is aimed to generate conceptual design and initial cost calculation of Raden Inten II airport based on aerotropolis. The concept of aerotropolis is aimed to improve airport rsquo s accessibility along with urban growth center, plan the development on each corridor, to make well developed, efficient, and effective. To identify the distribution of potential sector as the baseline for development purposes, hence the method of location quotient is applied to design the region and time value of money to estimate initial cost of investment. The result of this research is by developing Lampung Province that consist of industrial area, mixed use area, supporting infrastructure such as power plant, integrated water and waster water treatment plant, and massive public transport named bus rapid transit BRT with total of investment is Rp 180,028,903,958,327."
2017
S68853
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aryorespati Xavier Sastrowardoyo
"ABSTRAK
Indonesia merupakan sebuah negara kepulauan yang memiliki salah satu potensi terbesar di dalam kebermanfaatan sektor perairan, dengan luas laut teritorial sebesar 70 , Indonesia masih memiliki kekurangan angka kontribusi infrastruktur terhadap total GDP negara. Sebuah penerapan konsep seatropolis/port-cities yaitu sebuah konsep yang menjelaskan mengenai bagaimana hubungan antara perkembangan sebuah pelabuhan akan berpengaruh terhadap perkembangan wilayah di sekitarnya. Dalam melakukan preliminary design untuk proyek ini, diperlukan beberapa variabel yang akan mempengaruhi industri-industri pelabuhan yang akan dikembangkan pada nantinya, beberapa diantaranya adalah PDRB daerah dan juga jumlah penduduk. Salah satu pendekatan yang dapat dilakukan untuk mendapatkan sektor industri utama yang patut dikembangkan di dalam suatu wilayah adalah dengan metode location quotient. Dalam proses disain ini juga akan ditemukan nilai initial cost yang dibutuhkan agar dapat direalisasikan dengan nyata. Analisis case study dilakukan pada Kota Dumai sebagai kota pelabuhan yang memiliki sarana penunjang kegiatan perdagangan dan pengangkutan yang cukup dan kemajuan PDRB-nya dari sektor sekunder dan tersier. Pengerjaan proyek ini dilakukan untuk meningkatkan pembangunan ekonomi daerah dengan mengembangkan kota berbasis pelabuhan. Desain wilayah yang didapatkan akan membutuhkan Rp. 33,468,682,451,227.10,- dengan luasan 142 ha.

ABSTRACT
ndonesia is an archipelagic country with one of the greatest potentials in the utilization of the water sector, with an area of 70 of the territorial sea, Indonesia is still lacking the contribution of infrastructure to the country 39 s total GDP. An application of the concept of seatropolis port cities is a concept that explains about how the relationship between the development of a port will affect the development of the region around it. In conducting preliminary design for this project, several variables that will affect the port industry will be developed in the future, some of which are regional GDP and also population. One approach that can be done to get the main industrial sector that should be developed within a region is by using the location quotient method. In this design process will also find the initial cost value needed to make this design realistic. The case study analysis was carried out in Dumai City whis is to be designed as a port city with adequate supporting facilities for trade and transportation and its PDRB progress from the secondary and tertiary sectors. The project 39 s work is done to improve the regional economic development by developing port based cities. The design of the region will require Rp. 33,468,682,451,227.10, with an area of 142 ha."
2017
S68281
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erlangga Rizqi Fitriansyah
"Jembatan Selat Sunda (JSS) merupakan mega proyek dengan dana terbesar di Indonesia. Peran jembatan ini sangat penting sebagai fungsi transportasi penghubung Jawa dan Sumatra. Permasalahan baru timbul akibat rendahnya tingkat pengembalian investasi jembatan jika hanya mengandalkan dari pendapatan lalu-lintas. Sebuah gagasan untuk meningkatkan fungsi dari jembatan ini telah diteliti pada penelitian sebelumnya melalui penambahan fungsi energi dan pariwisata. Dari penelitian ini didapat desain konseptual struktur JSS dengan penambahan fungsi energi dan pariwisata serta estimasi Life Cycle Cost sebesar Rp 201,07 Trilyun di tahun 2017.

Sunda Strait Bridge (SSB) is a mega project with the largest funds in Indonesia. This has an important role as a bridge connecting Java and Sumatra. A new problems appears due to the low rate of return on investment if only rely on bridge traffic revenue. An idea to improve the function of the bridge has been investigated in previous research through the addition of energy and tourism functions. This research shows conceptual design SSB structure with the addition of energy and tourism functions and Life Cycle Cost estimated of Rp 201.07 trillion in 2017.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T41702
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rubby Anistia Prasetyo
"Saat ini, Indonesia memiliki tujuan untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. Salah satu bentuk visi tersebut adalah membangun Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur. IKN membawa konsep smart city dengan mengacu kepada enam kunci utama, salah satunya Transportation & Mobility. Disamping nilai tersebut, pembangunan IKN memicu perpindahan penduduk dari perdesaan ke perkotaan yang kerap disebut urbanisasi. Peningkatan jumlah penduduk membuat permintaan terhadap layanan transportasi semakin meningkat sehingga menimbulkan masalah kemacetan. Masalah kemacetan berdampak merugikan untuk lingkungan dan perekonomian. Hal ini disebabkan luaran emisi dari bahan bakar dan waktu yang terbuang sia-sia. Jika mengacu ke enam kunci utama IKN, implementasi Urban Air Mobility (UAM) merupakan salah satu inovasi berbasis transportasi cerdas untuk mendukung mobilisasi masyarakat di KIPP 1A. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis desain konseptual UAM yang meliputi variabel penitikkan lokasi vertiport antara KIPP 1A – IKN - Kalimantan, konsep operasional (skema jarak dekat dan jauh), sarana berupa Electric Vertical Take Off Landing (eVTOL), desain vertiport, charging station, dan hanggar, serta prasarana (Air Traffic Management dan pemeliharan). Hasil dari analisis tersebut akan dilanjutkan untuk direncanakan pemilihan rute berdasarkan fungsi bangunan dari KIPP 1A menuju wilayah IKN dan Kalimantan. Kedua analisis tersebut akan menjadi dasar dalam perencanaan pengembangan Urban Air Mobility tidak hanya di Indonesia tetapi di seluruh dunia.

Currently, Indonesia has the goal of realizing the vision of a Golden Indonesia 2045. One form of this vision is building an Ibu Kota Nusantara (IKN) in East Kalimantan. IKN brings the smart city concept by referring to six main keys, one of which is Transportation & Mobility. Apart from this value, the development of IKN triggers population movement from rural to urban areas which is often called urbanization. The increase in population makes demand for transportation services increase, giving rise to congestion problems. Congestion problems have a detrimental impact on the environment and economy. This is due to emissions from fuel and wasted time. If we refer to the six main keys to IKN, the implementation of Urban Air Mobility (UAM) is one of the smart transportation-based innovations to support community mobilization in KIPP 1A. This research aims to analyze the conceptual design of UAM which includes the variables of vertiport location between KIPP 1A - IKN - Kalimantan, operational concept (short and long distance schemes), facilities in the form of Electric Vertical Take Off Landing (eVTOL), vertiport design, charging station, and hangars, as well as infrastructure (Air Traffic Management and maintenance). The results of this analysis will be continued to plan route selection based on building function from KIPP 1A to the IKN and Kalimantan areas. These two analyzes will be the basis for planning the development of Urban Air Mobility not only in Indonesia but throughout the world."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Aini Damazni Chaniago
"Indonesia, sebagai negara berkembang, berupaya untuk mencapai status negara maju dengan meningkatkan pendapatan per kapita. Salah satu strategi yang diadopsi untuk mencapai tujuan ini adalah pembangunan infrastruktur, sebagaimana diuraikan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025. Pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 sebesar 64% atau sepanjang 1.600 km jalan tol baru didominasi oleh Pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS). Namun JTTS tidak berjalan dengan baik karena terdapat dua ruas tol yang dijual oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) karena mengalami kerugian akibat pendapatan yang tidak mencukupi dari operasional dan pemeliharaan jalan tol di Sumatera. Dari latar belakang inilah penelitian dilakukan, dengan tujuan mengidentifikasi risiko dominan yang mempengaruhi kinerja biaya pada tahap operasional dan pemeliharaan JTTS, menganalisis keterkaitan antar risiko, serta memberikan rekomendasi untuk perbaikan berdasarkan risiko tersebut. Menggunakan metode Grey Delphi, ditemukan 13 faktor risiko dominan termasuk perubahan kebijakan, inflasi, dan fluktuasi mata uang. Metode Rough DEMATEL kemudian digunakan untuk mengidentifikasi hubungan sebab-akibat antar risiko. Rekomendasi yang diberikan mencakup penggunaan teknologi digital untuk efisiensi biaya pemeliharaan, pembangunan jembatan timbang untuk mengatasi kelebihan muatan kendaraan, dan peningkatan studi kelayakan rute untuk mengurangi risiko rute kompetitif. Hasil penelitian ini diharapkan dapat mendukung pengelolaan risiko yang lebih efektif dan peningkatan kinerja biaya dalam proyek pembangunan infrastruktur jalan tol di Indonesia.

Indonesia, as a developing country, seeks to achieve developed country status by increasing per capita income. One of the strategies adopted to achieve this goal is infrastructure development, as outlined in the National Long Term Development Plan (RPJPN) 2005-2025. In the 2020-2024 National Medium Term Development Plan (RPJMN), 64% or 1,600 km of new toll roads are dominated by the construction of the Trans Sumatra Toll Road (JTTS). However, JTTS did not run well because there were two toll roads that were sold by the Toll Road Business Entity (BUJT) because they experienced losses due to insufficient income from toll road operations and maintenance in Sumatra. It is from this background that research was conducted, with the aim of identifying the dominant risks that influence cost performance at the operational and maintenance stages of JTTS, analyzing the relationship between risks, and providing recommendations for improvements based on these risks. Using the Gray Delphi method, 13 dominant risk factors were found including policy changes, inflation and currency fluctuations. The Rough DEMATEL method is then used to identify cause-and-effect relationships between risks. Recommendations provided include the use of digital technology for maintenance cost efficiency, construction of weighbridges to overcome vehicle overloads, and improvement of route feasibility studies to reduce the risk of competitive routes. It is hoped that the results of this research can support more effective risk management and increase cost performance in toll road infrastructure development projects in Indonesia.
"
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Timothy Edwin Muljono
"ABSTRAK
Indonesia sebagai negara kepulauan masih memiliki masalah yang besar daam hal infrastruktur pelabuhannya, terutama dalam pelabuhan peti kemas. Dalam mengatasi hal ini, Indonesia memiliki masalah dalam hal pendanaan, dengan kebutuhan biaya yang besar serta banyaknya jumlah pelabuhan yang dibutuhkan. Salah satu solusi yang dapat digunakan adalah skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha KPBU yang dapat membantu meringankan beban pembiayaan pemerintah. Dalam penelitian ini, maka dilakukan pengembangan pelabuhan dan wilayah sekitarnya pada kota Dumai, Provinsi Riau, Indonesia dengan konsep kota pelabuhan port-city . Penelitian ini menghasilkan skema kelembagaan, serta model dengan pembagian initial cost, operation maintenance, dan revenue dibandingkan dengan pembagian yang umumnya hanya dilakukan pada initial cost, dengan nilai IRR sebesar 15.41 , yang menunjukkan bahwa model pengembangan wilayah dapat diaplikasikan dengan lebih efektif tanpa menggunakan viability gap funding.

ABSTRACT
Indonesia as an archipelago continues to face major problems with its port infrastructures, especially in container ports. In order to eliminate this problem, problems in financing the projects continue to exist, with both massive funding and the large number of ports required being the problem. One of the solutions which can be utilised is Public Private Partnership PPP which can alleviate the burden of funding which is faced by the government. In this research, a model is developed for the city of Dumai, Riau Province, Indonesia with a port city concept. A model is obtained with a PPP model which includes the split of initial cost, operation maintenance, as well as revenue, compared to the traditional model where split is only conducted in initial cost. The model obtained a 15.41 Internal Rate of Return, indicating a more effective model which do not require the use of viability gap funding. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Van Basten
"Jumlah nilai konstruksi selesai di Indonesia dari Tahun 2009 hingga Tahun 2011 terus meningkat, khususnya pada konstruksi bangunan gedung yaitu sebesar 116%. Peningkatan tersebut diikuti oleh bertambahnya jumlah emisi gas rumah kaca yaitu CO2 sebesar 25%. Oleh karena itu, diperlukan adanya trobosan untuk meyakinkan pemilik sekaligus pengguna gedung untuk melakukan efisiensi energi, air, dan kenyamanan indoor dengan Konsep Green Building, khususnya pada tahap operasional dan pemeliharaan.
Optimasi dilakukan dengan evaluasi kinerja bangunan green building dengan Metode LEED. Penilaian keberhasilan optimasi fungsi-fungsi pada existing green building dilakukan berdasarkan perhitungan biaya umur hidup bangunan pada tahap operasional dan pengelolaan dengan Metode Life Cycle Assessment (LCA). Nilai siklus yang menjadi hasil evaluasi pada optimasi ini yaitu nilai efisiensi siklus hidup terbesar dan siklus pengembalian pembiayaan tercepat.

Increasing 116% of total building construction value completed in Indonesia during 2009 to 2011, that was followed by the progressive increase in the greenhouse gas emissions or CO2 amount by 25%. Therefore, that needs to convince the owners and users of buildings for energy efficiency, water conservation, and indoor comfort with the Green Building Concept, especially at the operational and maintenance phase.
Optimization is done by evaluating the performance of buildings to LEED method. Assessing the success of optimization functions in existing green building is based on operational and maintenance phase with the Life Cycle Assessment (LCA) Method. The result of optimization that is the largest efficiency of building life cycle and the fastest cost refund.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T43273
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suci Indah Susilowati
"ABSTRAK
Penelitian ini akan membahas mengenai fungsi apa yang dapat diintegrasikan kedalam Proyek Soekarno-Hatta International Airport Rail Link untuk meningkatkan daya saing proyek, risiko utama apa yang paling mempengaruhi nilai investasi dari proyek tersebut serta cara memitigasi risiko utama tersebut. Fungsi yang dapat diintegrasikan pada proyek SHIARL adalah adanya integrasi dengan proyek MRT dan Tunnel pengendali banjir serta utility shaft yang akan mengurangi permasalahan perkotaan yaitu kurangnya aksesibilitas, kemacetan dan banjir. Fungsi-fungsi tersebut diilustrasikan pada FAST Diagram. Selanjutnya dicari risiko utama dari proyek tersebut akibat penambahan fungsi. Setelah didapatkan risiko utama maka selanjutnya dilakukan mitigasi terhadap risiko tersebut.Teknik pengumpulan data menggunakan metode survey kuisioner, survey kuesioner dilakukan sebanyak dua kali. Kuesioner pertama untuk mengidentifikasi fungsi-fungsi tambahan apa yang dapat diintegrasikan pada proyek SHIARL. Kuesioner ke dua adalah untuk mencari risiko dominan pada proyek tersebut. Lalu dilakukan validasi pakar untuk mendapatkan rekomendasi mitigasi risiko tersebut.

ABSTRACT
This research will discuss about functions that can be integrated into Soekarno-Hatta International Airpor tRail Link project in order toenhance project competitiveness, the major risks that mostly affect the investment value of the project as well a show to mitigate these major risks. Functions that can be integrated on SHIARL project are the integration with MRT project and Tunnel flood contrlo,and also utility shafts that will reduce urban problems to include the lack of accessibility, congestion and flooding. The functions are illustrated in FAST Diagram. Subsequently, the major risk of this project due to the addition of functions will besought. Having obtained the major risks, the mitigation is done towards these risks. The data collection is done using questionnaire survey, where it was conducted twice. The first questionnaireis to identify what additional functions that can be integrated in the project SHIARL. The second questionnaire is to look for the dominant risk in the project. Expert validation is then conducted in order to get the risk mitigation recommendations."
2013
T38671
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>