Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 146990 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Novinta Dewi Utami
"ABSTRAK
ASI menjadi nutrisi utama yang bermanfaat bagi pertumbuhan bayi. Pada satu tahun pertama pertumbuhan terdapat masa bayi mengalami peningkatan frekuensi menyusu yang disebut juga dengan masa growth spurts. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi gambaran grafik pertumbuhan 0-6 bulan pada bayi yang mendapat ASI eksklusif di Kota Depok. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan studi cross sectional retrospektif. Sampel yang dibutuhkan sebanyak 106 responden ibu yang memiliki bayi usia 6-12 bulan yang telah mendapat ASI eksklusif. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode consecutive sampling. Penelitian ini menggunakan analisis univariat dengan hasil yang menunjukkan terjadi peningkatan yang tinggi pada rata-rata kenaikan berat badan bayi di usia 0 ke 1 bulan sebesar 1006 gram. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu terkait masa growth spurts yang terjadi pada bayi. Penelitian selanjutnya diharapkan menggunakan studi penelitian yang berkelanjutan agar dapat memantau secara langsung fenomena growth spurts pada bayi.

ABSTRACT
Breastfeeding provides the beneficial main nutrition for baby growth. During the first year of growth, a baby experiences an increase in breastfeeding frequency, which is called as growth spurts. This research aims to identify the growth graph of 0 6 months age exclusively breastfed infants in Depok. The method used is descriptive research with retrospective cross sectional study. The sample requires 106 respondents mothers of 6 12 months age exclusively breastfed infant. The sampling is done by the consecutive sampling method. This research uses univariate analysis with the results indicating the high increase of average baby weight at the age of 0 to 1 month of 1006 grams. The results of this study are expected to be useful for the development of science related to the growth spurts in infants. Further research is expected to use continuous research study in order to monitor the growth spurts in infants directly."
2017
S69075
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Mei Saimima
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas pengaruh pola pemberian ASI terhadap pertumbuhan bayi 0-6 bulan di wilayah kerja Puskesmas Cipayung, Depok tahun 2016-2017. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, dengan desain kohort retrospektif. Penelitian ini menggunakan data sekunder terhadap 151 responden. Hasil penelitian ini adalah tidak ada perbedaan signifikan pada pertumbuhan berat badan bayi 0-6 bulan yang diberi ASI eksklusif 4248,6 840,2 gr dan bayi yang tidak ASI eksklusif 4292,2 791,6 gr . Pertumbuhan panjang badan bayi 0-6 bulan juga tidak berbeda signifikan antara bayi yang diberikan ASI eksklusif 17,4 2,2 cm dan bayi yang tidak diberi ASI eksklusif 17,6 2,9 cm.

ABSTRACT
This research discusses the effect of breastfeeding pattern on 0 6 months infants growth in Puskesmas Cipayung Working Area, Depok 2016 2017. This is a quantitative study with a retrospective cohort design. This study uses secondary data on 151 respondents. The results of this study shows that no significant difference between exclusively breastfed infant 0 6 month weight growth 4248,6 840,2 gr and non exclusive breastfed infant 4292,2 791,6 gr . Infant height growth from 0 6 months also not significantly different between exclusively breastfed infants 17,4 2,2 cm and non exclusively breastfed infants 17,6 2,9 cm."
2017
S68856
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Sartika Wijayanti
"Persepsi ketidakcukupan ASI (PKA) merupakan alasan terbanyak ibu menghentikan menyusui secara eksklusif dan mulai memberikan makanan/minuman tambahan selain ASI kepada bayinya. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional terhadap 65 ibu bayi 0-6 bulan yang berkunjung ke Puskesmas Pandanaran Kota Semarang pada bulan Maret-Mei 2012. Sebanyak 49,2% ibu memiliki PKA. Masih terdapat angka yang cukup besar, dimana ibu memiliki PKA yang benar (42,86%), yaitu persepsi ibu benar mengenai jumlah ASInya yang tidak mencukupi kebutuhan bayinya.
Dari hasil analisis bivariat ditemukan hubungan yang bermakna antara kebiasaan menyusui dengan PKA. Disarankan bidan/ tenaga kesehatan untuk menerapkan konseling laktasi dan mengoptimalkan kegiatan promosi kesehatan mengenai pemberian ASI eksklusif, serta melatih ibu untuk dapat mengenali tanda-tanda yang dapat dipercaya kecukupan ASI. Dinas Kesehatan Kota Semarang disarankan dapat meningkatkan jumlah tenaga kesehatan yang diletih sebagai konselor ASI dan mengoptimalkan keberadaan konselor ASI, baik dari tenaga kesehatan maupun dari AIMI Kota Semarang.

Perception insufficient milk (PIM) is the most reason for mother to stop exclusive breastfeeding and start to give extra food and drink to their babies. A crosssectional study was carried out to 65 mothers of 0-6 months babies whom visited Puskesmas Pandanaran in March-May 2012. 49,2% mothers have PIM. The big part of number is mother has the true PIM (42,86%) which means mother's PIM is true, that mother's perception is true about milk produce not enough what their babies need.
Result ofbivariat analisis met significantly related between breastfeeding habit with PIM. Midwife/ nurse should have to give counseling lactation and optimalize medical promotion about exclusive breastfeeding and give exercise to mothers for knowing about reliable signs that the babies get enough breast milk. Department of Health Semarang City should increase amount nurse whom exercised as breast milk counselor and optimalize breast milk counselors which are midwifes/ nurses and breast milk counselors of AIMI of Semarang City as well as.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Catur Sapariyanto
"ABSTRAK
Latar belakang: Pola defekasi bayi sehat yang mendapat air susu ibu ASI eksklusif perlu dipahami untuk menurunkan kesalahan diagnosis dan terapi sehingga kecemasan orangtua berkurang. Tujuan: Mengetahui pola defekasi frekuensi, konsistensi, warna tinja bayi sehat usia 0-3 bulan dengan ASI eksklusif. Metode: Potong lintang, mengamati pola defekasi bayi di Jakarta dan sekitarnya selama Oktober-Desember 2017. Bayi dikelompokkan menjadi 4 A berusia 2-7, B 27-33, C 57-63, dan D 87-93 hari . Pengamatan menggunakan lembar khusus 7 hari berturut-turut. Hasil penelitian: 120 bayi yang diamati, rerata frekuensi defekasi kelompok A 4,17 kali SD 1,86 , B 4,16 kali SD 2,39 , C median 2,14 kali 0,14-6,14 , dan D median 1,32 kali 0,14-8,29 . Konsistensi tinja menurut Bristol Stool Chart kelompok A adalah tipe 6 sebesar 80 , B 73,3 , C 83,3 , dan D 60 . D juga memiliki konsistensi tipe 5 26,7 .Warna tinja menurut Bekkali kelompok A 63,3 kuning, 20,0 oranye, 16,7 hijau. B kuning 56,7 , oranye 30 , hijau 13,3 . C oranye 50 , kuning 40 , hijau 10 . D kuning 53,3 , oranye 46,7 , hijau 0 . Kesimpulan: Makin bertambahnya usia, pola defekasi bayi sehat dengan ASI eksklusif berubah yaitu berkurangnya rerata frekuensi defekasi, konsistensi tinja menjadi lunak, dan warna tinja menjadi kuning.

ABSTRACT

Background The normal defecation pattern of exclusively breastfed healthy infants needs to be understood to reduce inappropriate diagnosis management, and parent rsquo s anxiety. Objective To obtain the defecation pattern frequency, consistency, stool color of exclusively breastfed healthy infants age 0 3 months. Method Cross sectional, observing the defecation pattern of babies in Jakarta and surrounding areas October December 2017. Infants were grouped into 4 A 2 7, B 27 33, C 57 63, D 87 93 days old , observed for 7 consecutive days using a special sheet. Results Total 120 healthy babies with mean frequency of defecation group A, B, C, D were 4.17 times SD 1.86 , 4.16 SD 2.39 , 2.14 0.14 6.14 , 1.32 0.14 8.29 . The stool consistency according to Bristol Stool Chart Group A is type 6 by 80 , B 73.3 , C 83.3 , and D 60 . D also has type 5 26.7 . The stool color according to Bekkali group A is 63.3 yellow, 20.0 orange, 16.7 green. B yellow 56.7 , orange 30 , green 13.3 . C orange 50 , yellow 40 , green 10 . D yellow 53.3 , orange 46.7 , green 0 . Conclusion The defecation pattern of exclusively breastfed healthy infants is following the age. Its changes include decreased in frequency, soft stool consistency, yellow color."
2018
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Novia
"ABSTRAK
Banyaknya bisnis baby spa yang meningkat cepat di Indonesia belum dapat dibuktikan secara ilmiah apakah dapat berdampak pada bayi secara signifikan dapat meningkatkan berat badan bayi sebagai salah satu solusi untuk menurunkan angka gizi kurang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik responden dan juga melihat pengaruh baby spa terhadap kenaikan berat badan bayi. Penelitian dengan metode case control dengan pendekatan quasi experiment design. Sampel penelitian ini adalah 28 responden yang terdiri dari 14 responden kelompok kasus dan 14 responden kelompok kontrol yang dipilih dengan teknik consecutive sampling. Data dianalisis dengan uji independent t-test. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan bermakna antara baby spa terhadap kenaikan berat badan sebelum dan sesudah intervensi (p= 0,00). Berdasarkan temuan ini direkomendasikan agar perawat dapat menggunakan intervensi baby spa dalam mengatasi masalah berat badan bayi.

ABSTRACT
There are many baby spa businesses which increasing faster in Indonesia that not been proven scientifically if it can give significant impacts to increase baby’s weight as a solution to reduce malnutrition. The objectives of the research were to determine the characteristics of the respondent and baby spa effect against baby’s weight gain. This case control study employed a quasi experiment design. The sample of this study was 28 respondent which consist 14 respondenst for case group and 14 respondents control group and were selected with a consecutive sampling technique. Data were analyzed with independent t-test. The results showed that significant differences between baby spa against baby;s weight gain before and after intervention (p=0,00). A recommendation is directed to nurses to use this intervention for solving baby weight problem."
2016
S62951
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hutagalung, Frisky Valentina
"Pemberian ASI eksklusif adalah pemberian ASI saja tanpa cairan atau makanan padat apapun kecuali vitamin, mineral atau obat sampai dengan usia 6 bulan. Cakupan ASI eksklusif di Puskesmas Kecamatan Setiabudi tahun 2016 adalah 43,5. Kondisi ini belum mencapai target nasional sebesar 80. Penelitian ini mengukur proporsi pemberian ASI eksklusif dan mempelajari faktor yang berhubungan pada bayi usia 0-6 bulan di Puskesmas Kecamatan Setiabudi dengan desain cross sectional. Penelitian menemukan bahwa proporsi pemberian ASI eksklusif untuk tahun 2017 sebesar 56,8 95 CI: 54 -66, hal ini mengindikasikan adanya perbaikan kondisi pemberian ASI eksklusif di Puskesmas Kecamatan Setiabudi. Temuan lain adalah ada hubungan antara dukungan tenaga kesehatan dengan perilaku pemberian ASI eksklusif. Hal ini menunjukkan bahwa peran tenaga kesehatan sangatlah penting terhadap keberhasilan dalam ASI eksklusif. Bidan dan kader perlu berperan lebih besar dalam pemantauan pemberian ASI eksklusif.

Exclusive breastfeeding is breastfeeding alone without any fluids or solids except vitamins, minerals or medicines up to 6 months of age. The exclusive breastfeeding coverage at Health Center of Setiabudi Subdistrict in 2016 was 43.5. This condition has not reached the national target of 80. This study among measured the proportion of exclusive breastfeeding and studied factors related to breastfeeding infants aged 0 6 months in Health Center of Setiabudi Subdistrict with cross sectional design. The study found that the proportion of exclusive breastfeeding for 2017 was 56.8 95 CI 54 66, indicating improvement in exclusive breastfeeding conditions in Health Center of Setiabudi Subdistrict. Another finding is that there is a relation between support of health workers and exclusive breastfeeding behaviors. This suggests that the role of health workers is crucial to success in exclusive breastfeeding, especially midwives and cadre roles in exclusive breastfeeding monitoring."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
S68520
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irwan Muryanto
"Nama : Irwan MuryantoProgram Studi : Doktor EpidemiologiJudul Disertasi : Faktor ndash; Faktor Yang Memengaruhi Perkembangan Bayi :Studi longitudinal Pada Bayi Usia 0 hingga 6 Bulan DiKabupaten Kuantan Singingi Provinsi RiauPembimbing : Prof. Dr. dr. Sudarto Ronoatmodjo SKM, M.ScPrevalensi keterlambatan perkembangan bayi di Indonesia berkisar antara 12,8 -28,5 . Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang memengaruhiperkembangan bayi dengan merekrut bayi baru lahir yang dikunjungi dalam waktu24 jam setelah kelahiran sebanyak 474 bayi. Penilaian perkembangan pada usia 2,4 dan 6 bulan menggunakan kuesioner Ages Stages Questionnaires, ThirdEdition ASQ - 3 . Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor ndash; faktor yangmemengaruhi perkembangan bayi pada usia 2 bulan meliputi : inisiasi menyusu dini komunikasi, motor kasar dan motor halus , panjang lahir komunikasi dan motorkasar , status gizi komunikasi , stimulasi semua ranah , kepadatan isi rumah komunikasi , sosial ekonomi pemecahan masalah . Pada usia 4 bulan meliputi :ASI eksklusif komunikasi, motor kasar, motor halus dan personal sosial , statusgizi personal sosial , diare motor kasar, motor halus dan personal sosial , stimulasi komunikasi, pemecahan masalah dan personal sosial , kepadatan isi rumah motorhalus dan pemecahan masalah , jumlah saudara personal sosial . Sedangkan padausia 6 bulan meliputi : inisiasi menyusu dini motor kasar dan pemecahan masalah ,ASI eksklusif komunikasi dan motor halus , panjang lahir personal sosial , ISPA komunikasi, motor kasar dan personal sosial , stimulasi komunikasi, motor halusdan personal sosial , pendidikan ibu personal sosial dan sosial ekonomi komunikasi dan motor halus .Dapat disimpulkan bahwa faktor stimulasi merupakan faktor yang dominanmemengaruhi perkembangan bayi, diikuti oleh faktor inisiasi menyusu dini dan ASIeksklusif.

Name : Irwan MuryantoStudy Program : Doctoral Program in EpidemiologyTitle : Factors Affecting Infant Development : Longitudinal Studyof Infants at 0 ndash; 6 Months in Kuantan Singingi District RiauProvinceCouncellor : Prof. Dr. dr. Sudarto Ronoatmodjo SKM, M.ScThe prevalence of delayed infant development in Indonesia 12.8 - 28.5 . Thisstudy aims to determine the factors that affect the development of infants byrecruiting newborns who visited within 24 hours after the birth of 474 babies.Assessment of development at ages 2, 4 and 6 months using the Ages StagesQuestionnaires, Third Edition ASQ - 3 questionnaire.The results showed thatfactors affecting infant development at 2 months of age included: earlybreastfeeding initiation communication, gross motor and fine motor , birth length communication and gross motor , nutritional status communication , stimulation all domains , density of home content communication , socioeconomic problemsolving . At 4 months of age include: exclusive breastfeeding communication,gross motor, fine motor and personal social , nutritional status personal social ,diarrhea gross motor, fine motor and personal social , stimulation communication,problem solving and personal social , density of home contents fine motors andproblem solving , number of siblings personal social . While at the age of 6 monthsinclude: early breastfeeding initiation gross motor and problem solving , exclusivebreastfeeding communication and fine motor , length of birth personal social ,ISPA communication, crude motor and personal social , stimulation communication, fine motor and personal social , maternal education personalsocial and socioeconomic communication and fine motor .It can be concluded that stimulation factor is the dominant factor influencing infantdevelopment, followed by early breastfeeding initiation and exclusivebreastfeeding factor.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
D2451
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Albertus Setiawan
"Masalah dalam penelitian ini adalah rendahnya persentase ASI eksklusif dan tingginya persentase pemberian MP-ASI dini pada bayi 0-6 bulan di wilayah kerja puskesmas Cipayung. Tujuan penelitian adalah mengetahui prevalensi pemberian MP-ASI dini dan hubungannya dengan kejadian infeksi pada bayi 0-6 bulan di wilayah tersebut. Penelitian ini merupakan jenis penelitian analitik yang menggali bagaimana dan mengapa kejadian infeksi pada bayi 0-6 bulan dan pemberian MP-ASI dini terjadi. Rancangan penelitian dengan cross sectional.
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa prevalensi penyakit infeksi pada bayi 0-6 bulan masih tinggi (48,8%). Prevalensi pemberian MP-ASI dini lebih dari separo bayi sebelum umur 6 bulan, bahkan lebih dari sepertiga bayi telah mendapat MPASI pada umur 0 bulan. Faktor-faktor yang berhubungan secara bermakna dengan kejadian infeksi adalah pemberian ASI parsial dan status imunisasi bayi, sementara faktor lain tidak bermakna.

The problems of this research are the low percentage of exclusive breastfeeding and the high percentage of early complementary breastfeeding of infants 0-6 months in workplace of Cipayung Public Health Center. The objective of the research is to identify early complementary breastfeeding prevalency and its relationship with infection accident of infants 0-6 months in the area. This research is analitical research digging how and why the infection accident of infants 0-6 month and early complementary breastfeeding happened. Research was designed by cross sectional study.
The result of the research concluded that the infection disease prevalency in infants 0-6 months is still high (48.8%). It also concluded that early complementary breastfeeding prevalency is more than 50% on under 6 months infants, and even more than one-third of the infants have taken early complementary breastfeeding in 0 month. The factors significantly related to the infection accident are partial breastfeeding and infants immunization status, while other factors are ignorable."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Cahya Ayu Agustin
"This study aimed to investigate dominant factors associated with exclusive breastfeeding practice of mothers with infants aged under 6 months during the COVID-19 pandemic in Indonesia. A cross sectional study through online survey was conducted among mothers with infant aged under 6 months in Indonesia during 2 November 2020 – 8 February 2021. Chi-square/Fisher test was used to analyse the association between each factor with current exclusive breastfeeding practice. Multiple logistic regression test used to determine the dominant factors for exclusive breastfeeding practices. Most of the subjects was aged 18-34 years old (90.7%), has high education level (86.7%), categorized as middle-high household income level (87.1%), living in Java Island (83.1), has infant aged ≤ 4 months (76.2%), has male infant (51.2%). The proportion of subjects who exclusively breastfeed was 79.0%. Factors that significantly associated with exclusive breastfeeding practices during COVID-19 pandemic in Indonesia were household income level [OR= 2.6; 95%CI (1.194 – 5.839)], marital status [OR=4.9, 95%CI (3.842 – 6.301)] and breastfeeding intention [OR=12.8; 95%CI (3.906 – 42.459)]. Multivariat analysis results showed that dominantly associated with exclusive breastfeeding during COVID-19 pandemic was breastfeeding intention [aOR=17.3; 95%CI (4.222 – 71.069), followed by household income level [aOR=4.2; 95%CI (1.550 – 11.741)] and infant’s age [aOR=2.4; 95%CI (1.116 – 5.243)]. Mothers with breastfeeding intention since pregnancy had 17.3 higher odd of exclusive breastfeeding practice than mothers who had not intention to breastfeeding. Mothers should be prepared and planned to exclusive breastfeeding during prenatal periode. Future analyses of the survey data are needed to explore more about mother’s experiences change, such as everyday lifestyle, finances, access and utilization in healthcare services, especially in the extend period of pandemic. Furthermore, knowledge, awareness, attitude or others individual/internal factors associated with exclusive breastfeeding decision are needed to be assessed to get more comprehensive results.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor dominan yang berhubungan dengan praktik pemberian ASI eksklusif pada ibu dengan bayi berusia di bawah 6 bulan selama pandemi COVID-19 di Indonesia. Studi potong lintang melalui survei daring dilakukan pada ibu dengan bayi usia di bawah 6 bulan di Indonesia selama 2 November 2020 - 8 Februari 2021. Chi-square/Fisher-test digunakan untuk menganalisis hubungan antara masing-masing faktor dengan praktik pemberian ASI eksklusif. Uji regresi logistik ganda digunakan untuk mengetahui faktor dominan praktik ASI eksklusif. Sebagian besar subjek berusia 18-34 tahun (90,7%), berpendidikan tinggi (86,7%), tergolong berpenghasilan menengah ke atas (87,1%), tinggal di Pulau Jawa (83,1), memiliki bayi berusia ≤ 4 bulan (76,2%), dan memiliki bayi laki-laki (51,2%). Proporsi subjek yang menyusui secara ekslusif adalah sebesar 79.0%. Faktor yang berhubungan secara signifikan dengan praktik pemberian ASI eksklusif selama pandemi COVID-19 di Indonesia adalah tingkat pendapatan rumah tangga [OR = 2,6; 95% CI (1,194 - 5,839)], status perkawinan [OR = 4,9, 95% CI (3,842 - 6,301)] dan niat menyusui [OR = 12,8; 95% CI (3,906 - 42,459)]. Hasil analisis multivariat menunjukkan bahwa factor dominan pemberian ASI eksklusif selama pandemi COVID-19 adalah niat menyusui [aOR = 17,3; 95% CI (4.222 - 71.069), diikuti tingkat pendapatan rumah tangga [aOR = 4.2; 95% CI (1.550 - 11.741)] dan usia bayi [aOR = 2.4; 95% CI (1.116 - 5.243)]. Ibu yang memiliki niat untuk menyusui sejak kehamilan berpeluang 17,3 lebih besar memberikan ASI eksklusif dibandingkan ibu yang tidak berniat menyusui. Ibu harus mempersiapkan dan merencanakan pemberian ASI eksklusif sejak periode prenatal. Analisis data survei lebih lanjut diperlukan untuk menggali lebih dalam tentang perubahan pengalaman ibu, seperti gaya hidup sehari-hari, keuangan, akses dan pemanfaatan layanan kesehatan, terutama pada periode pandemi selanjutnya. Selain itu, pengetahuan, kesadaran, sikap atau faktor individu / internal lain yang terkait dengan keputusan pemberian ASI Eksklusif perlu dikaji untuk mendapatkan hasil yang lebih komprehensif."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Sekarini
"Angka Kematian Bayi AKB menjadi salah satu poin prioritas pembangunan kesehatan dan indikator kualitas hidup dan derajat kesehatan masyarakat. Salah satu cara untuk menurunkan tingginya AKB adalah dengan memenuhi kebutuhan gizi bayi dan balita melalui pemberian ASI secara eksklusif selama 6 bulan. Cakupan ASI eksklusif di Jakarta tahun 2015 sebesar 67,1, sedangkan di wilayah kota Jakarta Selatan sebesar 34,5 dan untuk wilayah Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu pada tahun 2015 sebesar 68 dan mengalami penurunan pada tahun 2016 menjadi 59,4 . Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan hubungan pengetahuan ibu, Inisiasi Menyusu Dini, dan keterpaparan informasi susu formula dengan pemberian ASI eksklusif pada bayi usia 0 ndash; 6 bulan di Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu Tahun 2017. Desain penelitian ini adalah penelitian kuantitaif dengan responden seluruh ibu yang mempunyai bayi usia 7 ndash; 24 bulan sebanyak 84 responden. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner, kemudian dianalisa secara univariat dan bivariat menggunakan chi-square.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya 35,7 responden yang ASI eksklusif. Hasil analisis bivariat yang terbukti berhubungan secara bermakna adalah pengetahuan ibu p=0,024, dan Keterpaparan informasi dan promosi susu formula p=0,009 dengan perilaku pemberian ASI eksklusif. Disarankan bagi Puskesmas kecamatan Pasar Minggu untuk memberikan informasi tentang ASI eksklusif dan IMD pada ibu dan keluarganya sejak dalam masa kehamilan, meningkatkan pengetahuan tenaga kesehatan mengenai tata cara pelaksanaan IMD dan kebijakan terkait IMD dan ASI eksklusif dan melakukan supervisi, serta meningkatkan sosialisasi pentingnya pemberian ASI eksklusif dan larangan pemberian susu formula untuk bayi 0 - 6 bulan tanpa indikasi medis, menyediakan klinik laktasi atau sarana konsultasi laktasi untuk ibu yang mengalami kesulitan atau masalah dalam proses menyusui. Bagi Ibu dan keluarga untuk meningkatkan mereka suami/ibu/ibu mertua tentang ASI sejak kehamilan, tentang IMD dan peraturan pemerintah tentang larangan penggunaan susu formula untuk bayi 0 ndash; 6 bulan tanpa indikasi medis.

Infant Mortality Rate IMR became one of the priority points of health development and quality of life indicator and public health status. The way used to decrease the high rate of IMR is to fulfill the nutritional needs of infants and toddlers through exclusive breastfeeding for 6 months. The coverage of exclusive breastfeeding in Jakarta in 2015 amounted to 67.1, while in South Jakarta city area was 34.5 and for the Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu area in 2015 was 68 and decreased in 2016 to 59.4 . This study aims to determine the relationship of knowledge of mother, Initiation of Early Breastfeeding, and exposure of infant formula information with exclusive breastfeeding in infants aged 0 6 months in Puskesmas Pasar Minggu Subdistrict 2017. The design of this study is a quantitative study with respondents all mothers who have infants aged 7 24 months as many as 84 respondents. Technique of collecting data using questioner, then analyzed by univariat and bivariate using chi square.
The results showed that only 35.7 of respondents were exclusive breastfeeding. The result of bivariate analysis that proved to be significantly related was maternal knowledge p 0,024, and exposure of information and promotion of infant formula p 0,009 with exclusive breastfeeding behavior. Suggested to Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu to provide information on exclusive breastfeeding and IMD to mothers and their families since pregnancy, to increase the knowledge of health personnel on IMD implementation procedures and related policies on IMD and exclusive breastfeeding and to supervise and to increase the socialization of the importance of exclusive breastfeeding and prohibition of infant formula feeding 0 6 months without medical indication, providing lactation clinic or lactation consultation facility for mother having difficulties or problems in breastfeeding process. For mothers and families to improve their knowledge husband mother mother in law about breastfeeding since pregnancy, IMD and government regulations about the prohibition of using infant formula 0 6 months without medical indication.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>