Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 99314 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Disny Pratiwi
"ABSTRAK
Penelitian ini berfokus pada insidensi overeducation pada pekerja lulusan perguruan tinggi dan utilisasi keterampilan pada pekerja overeducated. Overeducation ndash; bekerja pada pekerjaan yang berkebutuhan pendidikan lebih rendah daripada yang dimiliki pekerja ndash; dapat memunculkan batasan bagi pekerja untuk dapat mengutilisasikan keterampilannya dengan optimal skill underutilization . Dengan menggunakan data survey dari 435 pekerja lulusan perguruan tinggi, ditemukan bahwa hanya seperempat dari pekerja overeducated yang melapor adanya keterampilan yang kurang terutilisasi. Hasil estimasi ekonometrik menunjukkan bahwa lulusan S2/S3 dan pekerja paruh waktu lebih berpeluang mengalami overeducation sedangkan pekerja pada perusahaan menengah atau besar berpeluang lebih rendah mengalami overeducation. Overeducation, skill underutilization, dan bekerja paruh waktu ditemukan menurunkan kepuasan kerja sedangkan memiliki pendidikan S2/S3 meningkatkan probabilitas kepuasan kerja.

ABSTRACT
This study focuses on overeducation incidence among graduates and the underlying skill utilization among the overeducated workers. Overeducation ndash working in a job below one rsquo s own level of education ndash can impose a limitation to worker rsquo s skill utilization. By using a survey data from 435 working graduates, it is found that among the overeducated workers, only a quarter of workers that report skill underutilization while the rest of them report no skills underutilization. Result from econometric regression on probability of overeducation suggests that having a Master Doctoral degree and working in a part time job increase the probability of being overeducated while working in a medium or large firm decreases the probability. Overeducation, skill underutilization, and working in a part time job are found to lower the probability of being satisfied with one rsquo s job while having a Master Doctoral degree increase the probability of overall job satisfaction."
2017
S67997
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Umar Idris
"Penelitian ini bertujuan menganalisis penurunan penghasilan pekerja lulusan pendidikan tinggi di Indonesia di masa pandemi Covid-19 dengan menggunakan data Sakernas Agustus 2021 dan metode deskriptif dan inferensial Regresi Logistik Multinomial. Penulis mengidentifikasi penurunan penghasilan sebagai salah satu bentuk efek luka atau scarring effect yang dialami para pekerja lulusan pendidikan tinggi saat pandemi Covid-19 berdasarkan lapangan usaha. Penelitian ini menyimpulkan bahwa scarring effect berupa penurunan penghasilan lebih banyak dialami para pekerja lulusan pendidikan tinggi di lapangan usaha jasa dan industri. Dilihat dari jenis pekerjaannya, penurunan penghasilan tersebut banyak dialami pekerja kerah biru dan pekerja kerah abu-abu. Scarring effect berupa penurunan penghasilan tidak terlalu dialami pekerja kerah putih, yang merupakan mayoritas di kalangan pekerja lulusan pendidikan tinggi. Setelah dikontrol dengan karakteristik individu, variabel lapangan usaha memiliki pengaruh signifikan dalam penurunan penghasilan pekerja lulusan pendidikan tinggi. Pekerja lulusan pendidikan tinggi di lapangan usaha industri mengalami scarring effect terbesar, disusul oleh pekerja di lapangan usaha jasa dan terendah di sektor pertanian. Dari hasil regresi, pekerja lulusan pendidikan tinggi di lapangan usaha industri cenderung mengalami penurunan penghasilan 2,468 kali lebih besar dari yang bekerja di sektor pertanian dan dibandingkan dari yang penghasilannya tetap. Adapun pekerja lulusan pendidikan tinggi di lapangan usaha jasa cenderung mengalami penurunan penghasilan 1,454 kali lebih besar dibandingkan dengan yang bekerja di sektor pertanian dan dibandingkan dengan yang penghasilannya tetap.

This research aims to analyze the decline in income among employees with tertiary education graduates in Indonesia during the Covid-19 pandemic, using data from Sakernas (National Labor Force Survey), August 2021, descriptive and inferential Multinomial Logistic Regression methods. The author identifies the decline in income as a form of scarring effect experienced by employess with tertiary-education graduates during the Covid-19 pandemic, based on field of industry as main independent variable. The research concludes that the scarring effect, in the form of income reduction, is more pronounced among tertiary-education graduates worker in the service and industrial sectors. In terms of job type, the income decline is more pronounced among blue-collar and gray-collar workers. In contrast, white-collar workers, who constitute the majority of high-education graduates worker, experienced relatively less scarry in terms of income decline. After controlling the dependent and independent variable with individual characteristics, the research found that industrial sector variable significantly influences the income decline among educated workers. University-educated workers in the industrial sector experienced the greatest scarring effect, followed by those in the service sector, and the lowest in agricultural sector. As the regression results, university-educated workers in the industrial sector are likely to experience a 2.468 times greater of income decline compared to those working in the agricultural sector and compared to those with stable incomes. Meanwhile, educated workers in service sector are likely to experience a 1.454 times greater of income decline compared to those working in agricultural sector and compared to those with stable incomes."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Risza Nurseptiyandari
"Pekerja prekariat cenderung memiliki tingkat kondisi kerja yang rendah. Studi-studi sebelumnya menunjukkan bahwa pekerja prekariat memiliki permasalahan terkait upah, keamanan kerja, waktu kerja, kontrak kerja, kekerasan simbolik, reproduksi keterampilan (skill), dan deskilling. Studi ini melihat permasalahan terkait reproduksi keterampilan (skill) pada pengemudi sepeda motor transportasi daring. Sementara itu, studi-studi lain juga menunjukkan bahwa reproduksi keterampilan (skill) erat kaitannya dengan kemampuan untuk meningkatkan kualitas kehidupan dan mobilitas okupasional. Studi ini melihat bahwa proses reproduksi keterampilan (skill) tidak sepenuhnya menghilang dari kelompok pekerja prekariat dengan adanya berbagai usaha yang dilakukan oleh pekerja untuk mengembangkan keterampilan mereka. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode pengumpulan data melalui wawancara mendalam, studi dokumen, dan observasi. Adapun unit analisis penelitian ini adalah pengemudi transportasi daring roda dua di Kota Depok.

Precariat workers tend to have low working conditions. Previous studies have shown that precariat workers have problems related to wages, job security, working time, work contracts, symbolic violence, reproduction of skills, and deskilling. This study looks at problems associated with the skill reproduction in online transportation motorbike drivers. Meanwhile, other studies also show that the reproduction of skills is closely related to improving life quality and occupational mobility. This study sees that the process of skill reproduction has not entirely disappeared from the precariat worker group with the various efforts made by workers to develop their skills. This study uses a qualitative approach with data collection methods through in-depth interviews, documents study, and observation. The unit of analysis for this research is the two-wheeled online transportation driver in Depok."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Angela Shinta Puspitasari
"Bonus demografi dapat memberikan keuntungan atau kerugian bagi suatu negara. Di satu sisi, bonus demografi dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Di sisi lain bonus demografi dapat menimbulkan mengancam pertumbuhan ekonomi negara. Salah satu risiko terbesar di negara dengan jumlah penduduk yang tinggi seperti Indonesia adalah pengangguran. Lulusan perguruan tinggi diharapkan menjadi agen perubahan bagi Indonesia. Namun, penyerapan lulusan perguruan tinggi ke dalam dunia kerja masih belum maksimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui determinan pengangguran lulusan perguruan tinggi di Indonesia dengan menggunakan faktor ekonomi makro seperti inflasi, keterbukaan perdagangan, PDB per kapita, dan investasi asing. Penelitian ini menggunakan data panel dari 33 provinsi di Indonesia antara tahun 2010 hingga 2020. Model fixed-effect digunakan untuk mengestimasi pengaruh variabel independen terhadap pengangguran lulusan perguruan tinggi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pengangguran lulusan perguruan tinggi dengan keterbukaan perdagangan, PDB per kapita, dan investasi asing langsung.

The demographic bonus could be a benefit or drawback for every country that experiences this situation. It would probably boost economic growth, but also, there is a risk of burdening the country for growth. One of the biggest risks in a country with a high population, like Indonesia, is unemployment. Higher education graduates should be the leading agents of change in Indonesia. However, the absorption of these higher education graduates into labor does not maximize. This study aims to capture the determinants of graduate unemployment in Indonesia by including macroeconomic factors such as inflation, trade openness, GDP per capita, and foreign direct investment. We utilize panel data used from 33 provinces in Indonesia between 2010 to 2020. The fixed effect model is employed to estimate the effect of these independent variables on graduate unemployment. The result shows a significant relationship between graduate unemployment and trade openness, GDP per capita, and foreign direct investment."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rashad Putra Widiana
"Fase eksplorasi karir pada individu dewasa awal tidak selalu berjalan lancar. Untuk mengatasi fenomena tersebut, mereka memerlukan kemampuan untuk mengambil keputusan karir yang tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mencari hubungan terkait trait mindfulness dengan tingkat career decicision making self efficacy (CDMSE) pada dewasa awal. Penelitian menggunakan metode korelasi untuk mencari hubungan antara kedua variabel. Partisipan merupakan lulusan perguruan tinggi yang berumur 18-25 (n=95). Alat ukur yang digunakan adalah Five Facet Mindfulness Questionnaire dan Career Decision Making Self Efficacy Scale yang sudah diadaptasi ke bahasa Indonesia. Hasil analisis menunjukan terdapat hubungan signifikan secara positif antara variabel trait mindfulness dan CDMSE (r = 0,315, p < 0,001). Ditemukan dimensi non-reactivity dan problem solving memiliki hubungan signifikan yang kuat dibanding dimensi lain. Temuan ini dapat dijadikan sebagai dasar studi dengan topik mindfulness pada perilaku karir lainnya.

The career exploration phase in emerging adulthood individuals does not always progress smoothly. To tackle this issue, the ability to make well-informed career decisions becomes essential. This study aims to investigate how trait mindfulness is linked to the level of career decision making self efficacy (CDMSE) among emerging adulthoods. The study utilizes a correlation method to examine the relationship between these two variables. The participants in this study were college graduates aged 18-25 (n=95). The researchers used the Five Facet Mindfulness Questionnaire and the Career Decision Making Self-Efficacy Scale that had already been adapted into Bahasa. The analysis reveals a significant positive correlation between trait mindfulness and CDMSE (r = 0.315, p < 0.001). Particularly, the dimensions of non-reactivity and problem-solving exhibit stronger associations compared to other dimensions. These findings provide a foundation for future investigations into mindfulness and its impact on other careerrelated behaviors."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Dinia
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara trait conscientiousness dengan perilaku pencarian kerja pada sarjana baru (fresh graduate) perguruan tinggi di Indonesia menggunakan pendekatan kuantitatif. Partisipan berjumlah 346 yang merupakan sarjana baru perguruan tinggi di Indonesia mengisi kuesioner alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat ukur perilaku pencarian kerja, Job Search Behavior Scale dan alat ukur trait conscientiousness dari The Big Five Personality Test.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa trait conscientiousness dan perilaku pencarian kerja memiliki hubungan positif yang signifikan (r = 0,190, p < 0,01) dan memiliki pengaruh positif (β = 0,191, p = 0,000) terhadap perilaku pencarian kerja pada sarjana baru perguruan tinggi di Indonesia. Penelitian ini dapat menambah informasi mengenai hubungan trait conscientiousness dengan perilaku pencarian kerja khususnya pada sarjana baru perguruan tinggi di Indonesia.

The aim of this research was to examine the relationship between trait conscientiousness and job search behaviors among university fresh graduates in Indonesia by using a quantitative approach. A total 346 participants who were university fresh graduates in Indonesia completed the questionnaires used in this research. Instruments used in this research are job search behavior instrument, Job Search Behavior Scale and trait conscientiousness instrument from The Big Five Personality Test.
The result indicated that trait conscientiousness have a significant correlation with job search behaviors (r = 0,190, p < 0,01) and positively affected job search behaviors (β = 0,191, p <= 0,000) among university fresh graduates in Indonesia. This study can add information about the relationship between trait conscientiousness and job search behaviors especially on university fresh graduates in Indonesia.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
S63448
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Patricia Duma Masta Nehemia
"Peningkatan bonus demografi di Indonesia akan menjadi tantangan bagi lulusan baru untuk mendapatkan pekerjaan jika mereka tidak mempersiapkan diri. Oleh karena itu, kesiapan kerja menjadi atribut yang sangat penting. Faktor yang memengaruhi kesiapan kerja adalah efikasi diri. Dengan demikian, penelitian ini bertujuan untuk melihat peran efikasi diri terhadap kesiapan kerja pada lulusan baru dengan metode regresi linear sederhana. Partisipan penelitian (N = 302) merupakan WNI berusia 21-25 tahun yang baru lulus dan pernah melakukan magang. Alat ukur yang digunakan adalah General Self-Efficacy Scale (GSES) dan Work Readiness Scale (WRS). Pengambilan data dilakukan secara daring. Hasil penelitian menunjukkan bahwa efikasi diri (M = 3,34, SD = 0,31) berperan secara positif dan signifikan sebesar 60,8% terhadap kesiapan kerja (M = 3,30, SD = 0,29), R² = 0,608, F(1, 300) = 464,954, p < 0,001. Hasil regresi menunjukkan effect size besar. Artinya, semakin tinggi efikasi diri seseorang, semakin tinggi kesiapan kerjanya karena mereka yakin terhadap kemampuan mereka untuk berhasil dan menghadapi tantangan. Sebaliknya, individu dengan efikasi diri rendah cenderung menghindari tantangan sehingga memiliki kesiapan kerja yang rendah. Hasil penelitian ini memberikan penambahan pengetahuan terkait efikasi diri dan kesiapan kerja pada lulusan baru.

The increase in Indonesia's demographic bonus will pose a challenge for recent graduates to find jobs if they do not prepare themselves. Therefore, work readiness becomes a crucial attribute. A factor that influences work readiness is self-efficacy. Thus, this study aims to examine the role of self-efficacy in work readiness among recent graduates using simple linear regression. The study participants (N = 302) are Indonesian citizens aged 21-25 who have recently graduated and had done an internship. The instruments used are the General Self-Efficacy Scale (GSES) and the Work Readiness Scale (WRS). Data collection was conducted online. The result showed that self-efficacy (M = 3.34, SD = 0.31) positively and significantly accounts for 60.8% of work readiness (M = 3.30, SD = 0.29), R² = 0.608, F(1, 300) = 464.954, p < 0.001. The regression result shows a large effect size. This means that the higher a person's self-efficacy, the higher their work readiness, as they are confident in their ability to succeed and face challenges. Conversely, individuals with low self-efficacy tend to avoid challenges, resulting in lower work readiness. This study contributes to the understanding of self-efficacy and work readiness among new graduates."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adhitya Riefka Sandra Dipta Devi
"ABSTRAK
Pendidikan memiliki peranan yang amat penting guna meningkatkan sumber daya manusia yang ada. Pendidikan mempunyai sejarah yang panjang untuk masyarakat Korea. Pendidikan pada awalnya hanya dapat dinikmati oleh kaum terpelajar atau bangsawan (yangban), namun kini tidak lagi demikian. Seiring berjalannya waktu masyarakat Korea mulai menyadari akan pentingnya pendidikan. Hingga saat ini, Korea Selatan adalah salah satu negara yang sangat mementingkan pendidikan masyarakatnya. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana sejarah panjang pendidikan mempengaruhi pandangan masyarakat Korea akan pendidikan hingga saat ini. Pandangan masyarakat Korea akan pendidikan menimbulkan fenomena baru yang ada dalam masyarakat Korea yang bernama Inseouldae. Fenomena Inseouldae (university in Seoul) muncul akibat kerasnya persaingan dalam dunia pendidikan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan metode close reading. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa keinginan orang tua agar anaknya mendapat status yang tepat di masyarakatlah yang menjadi latar belakang muculnya fenomena tersebut.

ABSTRACT
Education has a significant role to improve existing human resources. Education have a long history for Korean people. In the first place, education can only be enjoyed by the noblemen (yangban), but now it is now inclusive. As time goes by, Korean people started to acknowledge the significance of education. Until now, South Korea has become one country that has a big concern on education. This research aims to find how education history in Korea impacts Korean people perspective towards education. That new perspective creates a new phenomenon that is called Inseouldae. Inseouldae (university in Seoul) arises because of high competition in education sphere. This research is a qualitative descriptive research using close reading method. The result shows that Korean parents ambition for their children to grant a decent status among the society have big impact on Korean education."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Yan Margareth Pertiwi
"Skripsi ini bertujuan untuk membahas kesenjangan upah antargender pada pekerja Indonesia lulusan strata pendidikan tinggi menggunakan data Sakernas 2021 dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat kesenjangan upah antargender pada pekerja Indonesia lulusan strata pendidikan tinggi. Melalui dekomposisi Blinder-Oaxaca, ditemukan bahwa kesenjangan upah disebabkan oleh perbedaan karakteristik modal manusia antargender dan faktor-faktor lainnya yang tidak dapat diobservasi. Melalui pendekatan wawancara semi-terstruktur, ditemukan bahwa norma sosial tidak hanya memengaruhi faktor-faktor yang tidak terobservasi tetapi juga karakteristik modal manusia. Norma sosial dapat memengaruhi kesenjangan upah melalui lingkungan yang diskriminatif dan memberikan constrained choice dalam proses pemilihan keputusan individu.

This study aims to assess the gender wage gap among Indonesian workers with a higher education degree employing the Sakernas 2021 data and qualitative method. The results show gender wage gap among Indonesian workers with a higher education degree. The BlinderOaxaca decomposition shows that the wage gap is caused by differences in human capital characteristics between genders and other unobservable factors. The semi-structured interview shows that both human capital and unobservable factors can be influenced by social norms. Social norms can affect the gender wage gap through making a discriminatory environment and a constrained choice in an individual’s decision-making process."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Intan Murtiani Munajat
"Penelitian ini bertujuan mengetahui kontribusi budaya organisasi terhadap relevansi lulusan. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka analisis dimulai dengan mengidentifikasi budaya organisasi serta relevansi lulusan, dan kemudian mencoba mengaitkan kontribusi budaya organisasi tersebut dengan relevansi lulusan yang ada.
Penelitian ini didasari oleh penelitian yang telah dilakukan oleh William Ouchi, Peters dan Waterman. Kotter dan Hesket pada beberapa perusahaan di Amerika, yang mencoba menganalisis pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja perusahaan. Penelitian mengenai pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja tersebut relatif sering dilakukan terhadap perusahaan/dunia usaha, dibandingkan terhadap organisasi pendidikan, khususnya penelitian yang mencoba menganalisis kontribusi budaya organisasi terhadap relevansi lulusan. Namun demikian, penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan, yaitu dalam skala kecil, karena hanya menggunakan satu objek penelitian saja, yakni perguruan tinggi "X" dengan alumni yang telah dihasilkan, juga dalam dimensi waktu yang relatif singkat. Selain itu penggunaan data primer dalam penelitian ini juga diduga dipengaruhi oleh persepsi responden, sehingga untuk mengambil kesimpulan yang komprehensif tidak mudah dilakukan.
Adapun teori yang menjadi landasan kerangka konseptual penelitian ini adalah teori budaya organisasi serta relevansi. Beberapa variabel budaya organisasi yang diduga memberikan kontribusi terhadap relevansi lulusan adalah komunikasi, inovasi, sikap terhadap tugas, etika kepribadian serta tanggap terhadap kebutuhan pelanggan, sedangkan variabel relevansi alumni diidentifikasi dari bidang studi serta pekerjaan alumni. Agar budaya yang dimiliki oleh anggota organisasi tersebut memberikan kontribusi yang optimal terhadap relevansi lulusan, maka budaya tersebut harus diyakini oleh seluruh anggota organisasi sehingga menjadi budaya yang tangguh. Oleh karena itu, dalam studi ini peneliti menduga, bahwa antara variabel budaya organisasi terdapat hubungan yang signifikan, selain itu karena budaya organisasi juga dipengaruhi oleh attribute/karakteristik responden, sehingga dalam studi ini peneliti menduga, bahwa karakteristik responden tersebut memiliki hubungan yang signifikan dengan budaya organisasi.
Jenis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh dari kuesioner. Untuk mendapatkan data budaya organisasi tidak digunakan teknik sampel, tetapi populasi dengan seluruh anggota perguruan tinggi "X" menjadi responden penelitian, sedangkan data relevansi diperoleh melalui teknik stratified random sample dengan alumni dari angkatan 1988 sampai 1992 menjadi sampel penelitian. Data mengenai budaya organisasi didapatkan melalui identifikasi nilai-nilai budaya yang hidup pada anggota organisasi, yang kemudian menjadi realitas budaya organisasi, terlepas dari peraturan yang dikehendaki oleh pimpinan.
Beberapa kesimpulan yang dapat disampaikan dari penelitian ini adalah secara umum budaya organisasi yang telah dimiliki oleh PTS "X" cukup kontributif terhadap relevansi lulusan, namun terdapatnya beberapa anggota organisasi dengan jabatan penting yang masih memiliki budaya kurang kontributif menunjukkan, bahwa budaya organisasi PTS "X" belum optimal. Selain itu, kurang optimalnya budaya organisasi PTS "X" tersebut dapat dibuktikan melalui uji statistik yang menunjukkan (1) beberapa variabel budaya organisasi tidak saling berhubungan secara signifikan, misalnya; tidak adanya hubungan yang signifikan antara budaya komunikasi dan respon terhadap kebutuhan pelanggan, budaya inovasi terhadap sikap terhadap tugas, budaya inovasi dan respon terhadap pelanggan, budaya sikap terhadap tugas dan etika kepribadian maupun respon terhadap pelanggan, serta etika kepribadian dan respon terhadap pelanggan (2) terdapatnya budaya kontradiktif, misalnya; anggota organisasi yang mempunyai
budaya komunikasi tertutup ternyata lebih adaptif daripada yang memiliki budaya komunikasi terbuka, dan budaya kontradiktif ini terdapat pada hampir semua karyawan yang menjadi sampel penelitian, serta (3) terdapatnya pengaruh atau hubungan yang signifikan dari attribut/karakteristik responden, yang berarti bahwa budaya organisasi yang dimiliki belum diyakini oleh seluruh anggota organisasi, dengan perkataan lain nilai-nilai yang diyakini oleh seluruh anggota PTS "X" belum seragam. Kurang optimalnya (belum kuatnya) budaya yang dimiliki oleh anggota organisasi tersebut, telah memberikan kontribusi yang tidak optimal pula terhadap kerelevanan lulusan, dimana hanya 51,09% saja dari alumni yang memiliki status relevan dan 48,91% yang tidak relevan (diantaranya terdapat 27,17% yang tidak memiliki kegiatan).
Dalam rangka memperkuat budaya organisasi yang dimiliki sehingga dapat meningkatkan kerelevanan para alumni PTS "X", peneliti menyarankan agar Pimpinan PTS"X" menemukan kembali atau menciptakan budaya yang fungsional terhadap pencapaian tujuan dan agar seluruh anggota organisasi memiliki persepsi yang seragam, make budaya organisasi tersebut perlu dikomunikasikan secara ekspilisit, baik melalui slogan atau perilaku sehari-hari. Perlu pula ada tekanan serta pengawasan dan penghargaan dalam pelaksanaanya. Dalam rangka meningkatkan kerelevanan lulusan, perlu dilakukan komunikasi yang terarah dengan pihak eksternal dan dilakukannya penyempurnaan (inovasi) terhadap program studi, kurikulum, sarana dan prasarana.
"
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>