Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 185900 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ginting, Irwan Agus Timur
"Pneumonia menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi di dunia dan Provinsi Jawa Barat menempati urutan pertama sebagai provinsi dengan jumlah balita penderita pneumonia terbanyak. Puskesmas Bogor Utara merupakan salah satu daerah yang memiliki kasus pneumonia pada balita yang cukup banyak di tahun 2016. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko pneumonia balita di wilayah kerja Puskesmas Bogor Utara.
Penelitian menggunakan desain studi case control dengan pendekatan retrospektif. Populasi penelitian adalah balita usia 12-59 bulan yang berada di wilayah kerja Puskesmas Bogor Utara dengan sampel sebanyak 94 responden terdiri dari 47 orang kasus dan 47 orang kontrol.
Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara berat lahir balita OR=5,51 ; CI=1,96-15,48 ; status gizi sebelum sakit OR=5,06; CI=2,10-12,20 ; riwayat imunisasi OR= 4,24; 1,50-11,98 ; pendidikan ibu OR=4,76; CI=1,58-14,32; tingkat ekonomi/penghasilan keluarga OR=9,44 ; CI= 3,57-24,93 ; kepadatan hunian OR=18,97; CI=5,80-62,03 , dan tingkat kelembaban ruang tidur balita OR=5,02; CI=1,31-19,21 terhadap kejadian pneumonia pada balita di wilayah Puskesmas Bogor Utara. Variabel yang diprediksi paling dominan mempengaruhi kejadian pneumonia pada balita adalah kepadatan hunian ruang tidur balita OR=12,90; CI=3,26-50,98 . Saran, luas kamar tidur minimal 8 m2 tidak digunakan untuk lebih dari 2 orang, kecuali anak di bawah 5 tahun.

Pneumonia has become one of the highest mortality contributors in the world and West Java province ranks the first as the largest number of pneumonia that suffered children under five years. Puskesmas Bogor Utara health center is one of the areas that have quite a lot cases of pneumonia in children under five in 2016. This study aimed to determine the risk factors associated with the incidence of pneumonia in children under five in the In The Working Area Of Puskesmas Bogor Utara Community Health Center.
This study uses a case control study design with retrospect approach. The population in this study are all of children aged 12 month until 59 months who lived in the working area of Bogor Utara health center with using 94 respondents consisted of 47 cases and 47 people control.
The results of this study indicate that there was a significant correlation between history of low birth weight OR 5,51 CI 1,96 15,48 nutritional status before illness OR 5,06 CI 2,10 12,20 , immunization history OR 4,24 1,50 11,98 , knowledge of mothers OR 4,76 CI 1,58 14,32 , a variable degree of Economics family income OR 9,44 CI 3,57 24,93 , housing crowdedness OR 18,97 CI 5,80 62,03 and humidity levels OR 5,02 CI 1,31 19,21 with the incidence of pneumonia among children under five in the region of Bogor Utara health center. The variable that predicted the most dominant cause of pneumonia is the housing crowdedness OR 12,90 CI 3,26 50,98 .Suggestion, minimum bedroom space is 8m2 and should not be used for more than two people, except children under 5 years old.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
S69711
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dinda Harti Utami
"Pneumonia adalah penyebab kematian kedua pada bayi dan balita setelah diare dan penyebab kematian nomor tiga pada neonatus. Berbagai faktor risiko dapat meningkatkan kejadian pneumonia, tingkat keparahan bahkan kematian. Penelitian ini membahas gambaran karakteristik kejadian pneumonia pada balita dan faktor pada balita yang berhubungan dengan kejadian pneumonia. Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan desain cross sectional, jumlah sampel sebanyak 346 balita yang diambil dari data e-puskesmas NG Puskesmas Kecamatan Duren Sawit periode Januari hingga April 2020. Analisa hubungan menggunakan uji chi square dengan p value 0,05. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa variabel yang berhubungan dengan kejadian pneumonia pada balita adalah status gizi dengan nilai RR = 0,62 (95% CI = 0,41-0,94), riwayat ASI eksklusif dengan nilai RR = 1,51 (95% CI = 1,08-2,11), dan riwayat imunisasi dengan nilai RR = 0,57 (95%CI 0,39-0,83). Maka dari itu, puskesmas dapat terus mempertahankan kinerjanya dalam peningkatan upaya promotif dan preventif dalam pengendalian fakor risiko pada kejadian pneumonia balita.

Pneumonia is the second leading cause of death in infants and toddlers after diarrhea and the third leading cause of death in neonates. Various risk factors can increase the incidence of pneumonia, severity and even death. This study discusses the characteristic description of pneumonia incidence in children under five years and the factors associated with the incidence of pneumonia. This study is quantitative with cross sectional design, total sample of 346 toddlers taken from the e-puskesmas NG Duren Sawit Sub-District Health centers from January to April 2020. Analysis of the relationship using the chi square test with a p value 0,05. The results of statistical tests showed that the variables associated with the incidence of pneumonia in children under five years were nutritional status with RR = 0.62 (95% CI = 0.41-0.94), record of exclusive breastfeeding with RR = 1.51 (95% CI = 1.08-2.11), and record of immunization with RR = 0.57 (95% CI 0.39-0.83). Therefore, the health center can continue to maintain its performance in increasing promotional and preventive in controlling risk factors in the incidence of under-five years pneumonia."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Juliastuti P.
"Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) terutama Pneumonia merupakan penyebab utama kesakitan dan kematian pada bayi dan anak balita di negara berkembang termasuk Indonesia. Dari 15 juta kematian yang diperkirakan terjadi di kalangan anak di bawah usia lima tahun (balita) setiap tahun di negara berkembang, kira-kira 4 juta kematian (26,6 %) disebabkan oleh penyakit ISPA terutama pneumonia. Di Kabupaten Ciamis penyakit pneumonia masih menjadi masalah kesehatan dimana dari data prosentase sepuluh penyebab kematian bayi di Rumah Sakit Ciamis, pneumonia mempunyai kontribusi penyebab kematian sebesar 53,42 % dan merupakan urutan teratas.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian pneumonia balita di wilayah kerja Puskesmas Cisaga Kabup.aten Ciamis tahun 2000. Studi ini menggunakan desain kasus kontrol. Kasus adalah balita yang menderita pneumonia yang datang ke puskesmas sedangkan kontrol adalah tetangga kasus yang tidak menderita pneumonia. Data diperoleh dari hasil wawancara dengan menggunakan kuesioner pada ibu balita dan dilakukan observasi dengan Cara pengukuran dan pengamatan untuk mendapatkan data kepadatan rumah dan keadaan ventilasi. Analisis data meliputi analisis univariat, bivariat dan multivariat.
Hasil studi ini menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara adanya perokok ( p = 0,0000 ), ventilasi rumah ( p = 0,0409), letak dapur ( p = 0,0000), gizi balita (p = 0,0090 ), pengetahuan ibu (p = 0,0001) dan sosial ekonomi (p = 0,0085) dengan kejadian pneumonia balita.
Dari hasil penelitian ini disarankan agar dilaksanakan penyuluhan mengenai pengaruh buruk rokok terhadap kesehatan balita, ventilasi rumah yang memenuhi syarat kesehatan, letak dapur terpisah dari kamar balita, gizi balita dan pengetahuan mengenai pneumonia serta faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian pneumonia. Selain itu perlunya kerjasama dengan lintas program dan lintas sektoral dalam rangka memperbaiki kualitas lingkungan di dalam maupun di luar rumah melalui Program Penyehatan Lingkungan Pemukiman.

Acute Respiratory Infection particularly pneumonia is the main cause of the infant and baby illness and death in developing countries, including Indonesia. In developing countries, 15 millions of death is estimated occur to the children under five years of age annually at the developing countries, 4 millions (26,6 %) is caused by ARI, especially pneumonia. At Ciamis Regency, pneumonia is still a major health problem among ten death causes of children at Ciamis Hospital, pneumonia contributes 53,42 % as the primary cause.
This research is carried out to identify factors relating to the pneumonia to the children under five years of age in the working areas of Cisaga Health Center, Ciamis regency in the year of 2000. This study applies a case-control design. The cases are children under five years of age who suffer from pneumonia and come to the health center, while the control is the neighbors of the cases which do not suffer from pneumonia. The data is obtained from the result of the interview by using the questionnaires given to the mother of the children and the observation is done through measurement and observation to obtain the data of house population and ventilation condition. The data analysis includes univariate, bivariate and multivariate analysis.
The result of the study reveals that there is a significant relationship between smoking (p=-0,4000), house ventilation (p=0,0409), kitchen location (p=0,0000), children nutrition (p=0,0009), mother?s knowledge (p=0,0001) and social economy (p=0,0085) of the pneumonia accruing to the children.
On the basis of the result of the research, it is recommended to carry out health education on the bad effects of the smoking on the health of the children, good and healthy house ventilation, location of the kitchen which is separated from the children's room, children nutrition and knowledge on the pneumonia as well as factors relating to the pneumonia. In addition, it is required an inter-sectoral and program cooperation in order to improve the quality of the environment both inside and outside of the house through a program for the environment health.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2000
T3373
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rani Setiowati
"Pneumonia adalah infeksi saluran pernapasan bawah akut yang secara khusus mempengaruhi fungsi paru. Penyakit ini merupakan penyebab kematian balita terbesar setelah diare. Berdasarkan data Riskesdas tahun 2018, prevalensi pneumonia pada kelompok balita sebesar 4,8%, angka ini berada diatas prevalensi pneumonia nasional yaitu 4,0%. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian pneumonia pada balita (12-59 bulan) di Indonesia pada tahun 2017. Desain studi yang digunakan adalah cross-sectional dengan jumlah sampel 13.855. Penelitian ini merupakan analisis lanjutan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2017. Analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah uji chi-square dan regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan secara statistik antara kejadian pneumonia pada balita dengan tempat tinggal, jenis dinding, jenis atap, usia 12-23 bulan, usia 24-35 bulan, status imunisasi DPT-Hib, berat badan lahir, dan balita dengan ibu berstatus pendidikan lulus SD. Faktor dominan yang mempengaruhi kejadian pneumonia pada balita di Indonesia berdasarkan data SDKI tahun 2017 adalah jenis dinding.

Pneumonia is acute lower respiratory tract infection that affect lung function in particular. This disease is a leading mortality on under-five children after diarrhea. According to Basic Health Research (Riskesdas) 2018, prevalence of pneumonia on group of under-five children is 4,8%, high than the national pneumonia prevalence which is 4,0%. This study aims to analyse factors related to pneumonia on under-five children in Indonesia on 2017. Cross-sectional design study was chosen with 13.855 samples included. This study is an extension analysis of Indonesia Demographic and Health Survey (IDHS) 2017 data. The data analysis in this study used chi square test and logistic regression. Result found that there is a statistically significant relationship between pneumonia under-five children with type of residence, type of wall, 12-23 months old, 24-35 months old, DPT-Hib immunisation, birth weight, and elementary school graduated mother. Dominant influencing factors of pneumonia on under-five children in Indonesia based on IDHS 2017 data is type of wall."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novita Pratama
"Pneumonia merupakan masalah kesehatan utama balita, penyebab kematian kedua tertinggi di Indonesia diantara balita setelah diare. Tingkat kematian balita akibat pneumonia lebih tinggi di perdesaan dibanding perkotaan. Prevalensi pneumonia dan persentase period prevalence pneumonia di daerah perdesaan lebih tinggi dibandingkan dengan daerah perkotaan. Penelitian ini bertujuan mengetahui faktor risiko terjadinya kejadian pneumonia pada balita di wilayah perdesaan Indonesia Tahun 2012. Desain studi cross sectional dengan menggunakan data SDKI 2012. Variabel independen dalam penelitian ini adalah karakteristik anak yang meliputi usia, jenis kelamin, berat badan lahir, pemberian ASI ekslusif, pemberian vitamin A, status imunisasi campak, status imunisasi DPT; karakterisk sosial dan ekonomi yang meliputi pendidikan ibu, status ekonomi; dan karakteristik lingkungan yang meliputi keberadaan perokok dalam rumah dan bahan bakar memasak. Sedangkan variabel dependen dalam penelitian ini adalah pneumonia balita. Hasil penelitian ini didapatkan bahwa ada hubungan bermakna antara usia PR=1,42-1,80, jenis kelamin PR=1,2, berat badan lahir PR=1,3, pemberian ASI ekslusif PR=1,85, status ekonomi PR=1,59-1,60 dan bahan bakar memasak PR=1,43.

Pneumonia is a major health problem for children under five, It cause second death in Indonesia among under fives after diarrhea. The mortality rate of children under five due to pneumonia is higher in rural than urban areas. Prevalence of pneumonia and percentage of prevalence period of pneumonia in rural area is higher than urban area. This study aims to determine the risk factors for the occurrence of pneumonia in children in rural areas of Indonesia 2012. Designcross sectional study using data SDKI 2012. Independent variables in this study are the characteristics of children that include age, sex, birth weight, exclusive breastfeeding, vitamin A, measles immunization status, DPT immunization status Social and economic characteristics that include maternal education, economic status and environmental characteristics that include the presence of in house smokers and cooking fuels. While the dependent variable in this research is pneumonia among children under five years. The results child rsquo s age PR 1,42 1,80, sex PR 1,2, birth weight PR 1,3, exclusive breastfeeding PR 1,85, economic status PR 1,59 1,60 and cooking fuel PR 1,43 associated with pneumonia in children under five at rural area Indonesia.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
S68521
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mida Arafina Nurdita
"Penyakit Diare merupakan penyakit menular dan menempati urutan kedua penyebab kematian anak balita di dunia. Di Indonesia, khususnya Jawa Barat adalah wilayah endemis untuk diare, Kabupaten Bogor merupakan salah satu kabupaten dengan prevalensi diare balita yang cukup tinggi. Puskesmas Purwasari merupakan puskesmas dengan kasus diare balita tertinggi di Kabupaten  Bogor. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor risiko (karakteristik balita, karakteristik ibu, dan sarana sanitasi) kejadian diare balita di Wilayah Kerja Puskesmas Purwasari Kabupaten Bogor tahun 2022. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kasus-kontrol dengan sampel 53 kasus dan 53 kontrol. Analisis data dilakukan menggunakan uji chi-square dan regresi logistik model prediksi. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan antara pemberian ASI Eksklusif (0,28; 0,11-0,67), pemberian imunisasi campak (0,18; 0,08-0,42), pengetahuan (0,16; 0,07-0,38), perilaku pembuangan tinja balita (0,18; 0,07-0,46), dan sarana jamban (0,32; 0,14-0,72) dengan kejadian diare pada balita. Variabel yang diprediksi paling berpengaruh terhadap terjadinya diare balita di wilayah kerja Puskesmas Purwasari adalah variabel pengetahuan (9,76; 2,78 - 34,21).

Diarrhea is an communicable disease and ranks the second cause of death for children under-five in the world. In Indonesia, especially West Java, which is an endemic area for diarrhea, Bogor is one of the districts with a fairly high prevalence of diarrhea in children under-five. Purwasari Community Health Center is a health center with the highest cases of diarrhea in children under-five in Bogor Regency. This study aims to analyze the risk factors (characteristics of children under-five, characteristics of mothers, and sanitation facilities) for the incidence of diarrhea in children under-five in the Purwasari Public Health Center, Bogor Regency in 2022. This study used a case-control research design with a sample of 53 cases and 53 controls. Data analysis was performed using chi-square test and logistic regression predictive model. The results showed that there was a relationship between exclusive breastfeeding (0,28; 0,11-0,67), measles immunization (0,18; 0,08-0,42), knowledge (0,16; 0,07-0,38), toddler stool disposal behavior (0,18; 0,07-0,46), and latrine facilities (0,32; 0,14-0,72) with the incidence of diarrhea in children under-five. The variable that is predicted to have the most influence on the occurrence of diarrhea under five in the working area of ​​the Purwasari Health Center is the knowledge variable (9,76; 2,78 - 34,21)."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yeti Heryati
"Puskesmas Haurpanggung Keeamatan Tarogong Kidul adalah salah satu puskcsmas dari 63 puskesmas yang berada di Kabupaten Garut dengan cakupan penemuan pneumonia selama tahun 2006 menunjukkan angka yang tinggi dibandingkan dengan puskesmas lainnya yaitu 68,4%. Insifien pneumonia di Kabupaten Garut pada tahun 2006 sebesar 30,8% dan berada pada urutan pertama dari kasus penyakit dan penyebab kematian bayi dan balita dan berada pada 10 besar penyakit.
Penelitian ini adalah bertujuan untuk mengetahui faktor xisiko yang berhubungan dengan kejadian pneumonia pada balita. Pcnclitian mcnggunakan jcnis penelitian kasus kontrol dengan jumlah sampel sebanyak 124 responden yang terdiri atas kasus sebanyak 62 orang dan kontrol sebanyak 62 oxang. Subyek penelitian adalah balita berumur 2 - 59 bulan yang bertempat tinggal di wilayah kelja Puskesmas I-Iaurpanggung Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut selama bulan Juni sampai dengan Desembcr 2007. Sebagai variabel terikat kejadian pneumonia pada balita dan variabel bebas terdiri atas ventilasi, kcpadatan hunian, jenis lantai, letak dapur, jenis bahan bakar, kelembaban, pcncahayaan alami, kebiasaan merokok, dan penggunaan obat nyamuk bakar.
Analisis data menggunakan metode deskriptif untuk menggambarkan distribusi frekuensi. Analisis analitik untuk mcnggambarkan hubungan antar variabel dan analisis logistik untuk menetukan prcdiksi. Faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian pnenunonia pada balita yaitu luas ventilasi, kepadatan hunian, letak dapur, pencahyaan alami, kebiasaan merokok., dan pcnggunaan obat nyamuk bakar. Faktor yang paling dominan mempengamhi kejadian Pneumonia pada balita adalah variabel kebiasaan merokok Oleh karena itu pcrlu ada upaya promosi dan sosialisasi kepada masyarakat tentang penyakit pneumonia, rumah sehat, dan bahaya asap rokok.

Haurpanggung Public Health Center in Tarogong Kidul District is ones public health center between 63 public health center at Kabupaten Gantt with coverage pneumonia evidence along 2006 indicated the high evidance number compared to another Puskemas which is 68,4%. The pneumonia evidence occurred in Garut on 2006 at about 30.8% and existed the first rank of disease evidence and coursed mortality on infant and baby under tive years old.
This research purposed to know risk factor which is related to pneumonia evidence on baby under five years old. The observational utilized case control observational type with total sample are [24 respondent there are on case evidence 62 respondent and control case are 62 respondent. The observational subject was baby with 2-59 months age which is live at working area of l-laurpanggung Public Health Center in Tarogong Kidul District, Garut along June until December 2007. As dependent variable on pneumonia evidence on baby under tive years old and independent variable are on ventilation. population density. floor type, kitchen position, fuel type, humidity. natural lighting. smoking habitual and utilize anti mosquitoes bums type.
The analysis data performed by descriptivcmethod to presented frequently distribution schemas. The analytic analysis pertbrmcd to presented the relation between variable and logistic analysis to make a prediction. The risk factor which is related to the pneumonia evidence on baby under five years old are wide ventilation. population density, kitchen position, natural lighting smoking habit. and using anti mosquitoes bums type. The most dominant factor was influence pneumonia evidence on baby under five years old is smoking habit variable. Therefore it is necessary to implementate the promotion to socialize program to the community about pneumonia disease. healthy house, and cigarettes smokes danger.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
T34266
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Widiawati
"Pneumonia balita merupakan salah satu penyakit infeksi saluran pemapasan akut yang disebabkan oleh peradangan atau ixitasi pada salah satu atau kedua pam akibat infeksi, ditandai dengan adanya batuk dan atau kesukaran bemapas disertai napas eepat.Puskemas Klapa Nunggal,menduduki urutan ke 2 terbesar penderita pneumonia (1?7,25%). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui factor-faktor risiko kejadian pneumonia balita di wilayah keqja Puskesmas Klapa Nunggal Kabupaten Bogor.
Jenis penelitian yang dipergunakan adalah kasus konlroi, perbandingan kasus : control adalah lzl. Kasus adalah balita yang datang dan berobat ke Puskesmas Klapa Nunggal selama bulan Nopember 2005 - April 2006 dan didiagnosa oleh dolcter/paramedic menderita pneumonia, sedangkan kasus adalah balita yang datang dan bcrobat ke Puskesmas Klapa Nunggal selama bulan Nopember 2005 - April 2006 dan hasil diagnosa dokter/paramedic bukan pneumonia. Jumlah sample dalam pcnelitian ini adalah 260 yang terdiri dari 130 kasus dan 130 kontrol. Data dikumpulkan melalui wawancara dengan ibu balita responden dan observasi dan pengukuran lingkungan tempat tinggal responden. Selanjutnya basil yang diperoleh dianalisa dengan analisa univariat, bivariat dan multivariate.
Hasil analisa bivariat adalah faktor risiko kejadian pneumonia balita : Status ekonomi keluarga (OR=2,35), Status gizi (0R=2,29), Pemberian ASI Eksklusif (OR=4,59), Jumlah hunian rumah (OR=1,7) dan jumlah hunian kamar (OR= 1,84). Hasil anaiisa multivariate menunjuukan bahwa factor~faktor dominan dengan kejadian pneumonia adalah tidak ASI eksklusif dengan jumlah hunian kamar padat (OR=2,91).
Kesimpulan : Faktor risiko dominan kejadian pneumonia balita di Puskesmas Klapa Nunggal Kab.Bogor adalah jumlah hunian kamar padat dengan tidak ASI Elcsklusifi Saran meningkatkan penyuluhan dan promosi kepada masyamkat khususnya ibu balita mengenai pentingnya memberikan ASI Ekslcusif, makanzm bergizi serta rumah sehat di wilayah keija Puskesmas Klapa Nunggal.

Under five pneumonia is one of the Acute Respiratory Infection (ARI) disease which is the inflammation or irritation to the one or both lung caused by infection, signed by cough and sort of breath. The purpose of this study is to know the risk factors of under tive pneumonia incidence in public health center at Klapa Nunggal area, Bogor district.
This study using case control study design. Comparison of case and control and using (lzl). The group case is children under tive that come to the public health center at Kjapa Nunggal from november 2005 until april 2006 which diagnosed by the doctors and paramedics with pneumonia cases, and the control is children under tive that come to the public health center at Klapa Nunggal from november 2005 until april 2006 which diagnosed by the doctors and paramedics with non pneumonia. Number of samples in this study is 260 which is consist of 130 cases and 130 control cases. The data is collected by interviewing the mother of respondent, measuring and observation the respondent residence. The data analyze with univariate , bivaiiate and multivariate analyzes.
Result bivariatc analizes shows that the variable which is the risk tactor variable for incidence of under five Pneumonia : Economic status of ,thc family ( OR=2,35), Nutrition status (OR=2,29), exclusive breast feeding (OR==4,59), The house population dencity (OR=l ,7), The room population dencity (OR=l,84).
It has conclude that the risk factors for incidence Pneumonia children under tive are children in the public health center Klapa Nunggal, Bogor district are very density room population with no exclusive breast feeding (OR=2,9l)_ Advice increase health education and promotion to the community in this area especially to mother of the under five children about the importance of exclusive breast feeding, good nutrition and healthy houses in the public health center at Klapa Nunggal.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2006
T34457
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annabel Serafina
"Latar Belakang: Pneumonia menyebabkan banyak kematian pada anak-anak di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Pneumonia menyebabkan sebanyak 15,3% kematian pada anak usia 29 hari–11 bulan dan 12,5% kematian pada anak balita usia 12–59 bulan di Indonesia pada tahun 2022. Di Provinsi Jawa Timur, prevalensi pneumonia balita mencapai 3,32%, lebih tinggi dari prevalensi nasional sebesar 1,56%. Hal ini menjadikan Provinsi Jawa Timur sebagai provinsi dengan prevalensi pneumonia balita tertinggi ketiga di Indonesia.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan mendapatkan pola sebaran kasus pneumonia dan faktor risikonya pada balita di Provinsi Jawa Timur pada tahun 2022.
Metode: Penelitian ini menggunakan desain studi ekologi dengan analisis autokorelasi spasial global dan lokal menggunakan Moran’s I.
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan adanya autokorelasi spasial imunisasi dasar lengkap dengan kasus pneumonia pada balita. Kasus pneumonia pada balita membentuk pola mengelompok dengan variabel kepadatan penduduk, ASI eksklusif, suplementasi vitamin A, penggunaan bahan bakar utama untuk memasak yang berisiko, dan keberadaan puskesmas. Sementara itu, kasus pneumonia pada balita membentuk pola menyebar dengan variabel penduduk miskin, berat badan lahir rendah, dan gizi buruk.
Kesimpulan dan Saran: Kasus pneumonia pada balita dan faktor-faktor risikonya membentuk pola yang berbeda-beda. Pencegahan dan pengendalian pneumonia pada balita dapat disesuaikan dengan karakteristik dari masing-masing kabupaten/kota.

Background: Pneumonia causes many deaths in children throughout the world, including in Indonesia. Pneumonia causes 15.3% of deaths in children aged 29 days–11 months and 12.5% ‹of deaths in children aged 12–59 months in Indonesia in 2022. In East Java Province, the prevalence of pneumonia in under-five children reached 3.32%, higher than the national prevalence of 1.56%. This makes East Java Province the province with the third highest prevalence of under-five children pneumonia in Indonesia.
Objective: This study aims to obtain patterns of pneumonia cases and risk factors among under-five children in East Java Province in 2022.
Methods: This study uses an ecological study design with global and local spatial autocorrelation analysis using Moran's I.
Results: The results show spatial autocorrelation in complete basic immunization in cases of pneumonia in under-five children. Pneumonia cases in under-five children form a pattern that clusters with population density, exclusive breastfeeding, vitamin A supplementation, risky use of primary fuel for cooking, and the presence of community health centers. Meanwhile, cases of pneumonia in under-five children form a widespread pattern with variables such as poverty, low birth weight, and poor nutrition.
Conclusions and Recommendations: Pneumonia cases in under-five children and their risk factors form different patterns. Prevention and control of pneumonia in under-five children can be adjusted to the characteristics of each regency/city.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pangaribuan, Ranto Rajadoli
"Hubungan Perilaku Sehat Ibu Terhadap Kejadian Diae Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Bogor Utara Tahun 2017Pada tahun 2015, jumlah kasus diare yang terjadi di Kota Bogor terdapat sebanyak 27.289 kasus. Kejadian diare di Kecamatan Bogor Utara sebesar 5.530 kasus. Kecamatan Bogor Utara merupakan kecamatan dengan jumlah kasus diare tertinggi se-Kota Bogor.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara faktor sosial ekonomi, faktor perilaku dan faktor lingkungan dengan kejadian diare pada balita di wilayah kerja Puskesmas Bogor Utara. Penelitian ini menggunakan disain cross sectional. Sebanyak 97 ibu yang memiliki anak balita diwawancari sebagai sampel penelitian menggunakan kuesioner. Sampel diambil pada 4 RW di Kelurahan Tanah Baru, dengan menggunakan teknik quota sampling. Analisis dilakukan untuk menilai kejadian diare, faktor sosial ekonomi, faktor perilaku dan faktor lingkungan.Ditemukan sebesar 37,1 kejadian diare di wilayah puskesmas Bogor Utara.
Hasil analisis diketahui bahwa terdapat hubungan yang bermakna secara statistik antara perilaku cuci tangan, kepemilikan jamban, sarana sumber air bersih dan sarana pembuangan air limbah dengan kejadian diare.

Relationship of Healthy Behavior of Mother Towards Diarrhea Occurrence at Toddler Children Under Five In Work Area of Puskesmas Bogor Utara 2017In 2015, the number of cases of diarrhea that occurred in the city of Bogor there were 27,289 cases. While the incidence of diarrhea in North Bogor District amounted to 5,530 cases. North Bogor Sub district is the highest number of cases of diarrhea in Bogor City.
Study aim is to determine the relationship between socioeconomic factors, behavioral factors and environmental factors with the incidence of diarrhea an children under five years old in the work area of Puskesmas Bogor Utara. This study used cross sectional design. A total of 97 mothers with toddlers were interviewed as research samples using a questionnaire. Samples were taken at 4 RW in Tanah Baru Urban Village, using quota sampling technique. This study used primary data taken using a questionnaire to assess the incidence of diarrhea, socioeconomic factors and behavioral factors.This and found 37.1 of chause got diarrhea in the area of Puskesmas Bogor Utara.
The result show statistically significant a relationship between handwashing behavior, latrine ownership, clean water source and treatment of waste water disposal facility with diarrhea occurrence.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
S69664
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>