Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 175150 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Juita Ayu Bima Putri
"Selama tahun 2015-2050, setengah dari pertumbuhan penduduk dunia diperkirakan akan terkonsentrasi di sembilan negara salah satunya adalah Indonesia. Pada tahun 2015 persentase penggunaan metode kontrasepsi modern sebesar 58,99. Sebagian besar PUS peserta KB di Indonesia masih mengandalkan kontrasepsi suntikan 59,57, sedangkan persentase pengguna MKJP adalah 17,01 Susenas, 2015. Data Puskesmas Kecamatan Cipayung tahun 2016, proporsi peserta KB aktif yang menggunakan MKJP berjumlah 4.024 9,3 PUS. Tujuan penelitian ini diketahuinya gambaran faktor-faktor yang berhubungan dengan penggunaan metode kontrasepsi jangka panjang MKJP pada wanita usia 15-49 tahun di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Cipayung tahun 2017. Desain penelitian menggunakan kasus kontrol. Pengambilan sampel dilakukan secara simple random sampling. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 60 sampel untuk kelompok kasus pengguna MKJP dan 60 sampel untuk kelompok kontrol pengguna Non MKJP. Uji statistik menggunakan Chi Square test. Hasil penelitian didapatkan ada hubungan antara umur, status pekerjaan, jumlah anak hidup, pengetahuan tentang MKJP, sikap terhadap MKJP, biaya pelayanan KB, keterpaparan informasi mengenai MKJP, dukungan tenaga kesehatan terhadap penggunaan MKJP, dukungan suami terhadap penggunaan MKJP, dan pengambilan keputusan ber-KB dengan penggunaan MKJP.

During 2015 2050, half of the world population growth is expected to be concentrated in nine countries, one of which is Indonesia. By 2015 the percentage of modern contraceptive method usage is 58.99. Most of the couples of reproductive age participants in Indonesia still rely on injectable contraception 59.57, while the percentage of LTCM users is 17.01 Susenas, 2015. Data of Puskesmas Kecamatan Cipayung in 2016, the proportion of active family planning participants using LTCM amounted to 4,024 9.3. The purpose of this research is to know the overview of factors associated to the use of long term contraception method LTCM in women aged 15 49 years in work area of Puskesmas Kecamatan Cipayung East Jakarta year 2017. The research design use case control. Sampling was done by simple random sampling. The number of samples in this study were 60 samples for case group LTCM users and 60 samples for control group Non LTCM user. Statistical test using Chi Square test. The results of the study showed that there was a relationship between age, occupation status, number of live children, knowledge of LTCM, attitudes toward LTCM, cost of family planning services, exposure of information about LTCM, support of health workers on the use of LTCM, husband support for LTCM use, and family planning decision making with the use of LTCM.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
S69068
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitaria Sari
"Kontrasepsi IUD pasca plasenta merupakan salah satu metode dalam menurunkan unmeet need KB untuk mengendalikan kejadian kehamilan tidak diinginkan serta kematian ibu dan bayi. Di Puskesmas Kecamatan Jatinegara, capaian penggunaan kontrasepsi pasca plasenta belum mencapai target dan mengalami penurunan dari tahun sebelumnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan penggunaan kontrasepsi pasca plasenta pada ibu bersalin di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Jatinegara Tahun 2017. Dilaksanakan pada bulan Mei-Juni 2017 menggunakan design potong lintang.
Populasi adalah seluruh ibu bersalin usia 15-49 tahun yang sudah kawin dan melahirkan pada bulan November 2016 sampai April 2017 serta berdomisili di wilayah Kecamatan Jatinegara sebanyak 333 orang, jumlah sampel 122 orang yang diambil secara simple random sampling. Data dikumpulkan melalui wawancara terstruktur dengan pedoman kuesioner, analisis bivariat dengan uji Kai kuadrat.
Hasil penelitian diperoleh 36,9 responden menggunakan kontrasepsi pasca plasenta. Faktor predisposisi yang berhubungan signifikan adalah pengetahuan nilai p < 0,005, sikap nilai p < 0,005, jumlah anak nilai p 0,018. Faktor penguat yang berhubungan signifikan adalah konseling nilai p = 0,005. Saran untuk Puskesmas adalah meningkatkan upaya promosi kesehatan KB, melakukan penyuluhan dalam kegiatan masyarakat, meningkatkan pemberdayaan dan kolaborasi dengan masyarakat, melengkapi informasi konseling KB, membuat Klinik khusus konseling KB dan KIA.

Intra Uterine Device of post placenta contraceptive is one method in lowering unmeet need contraceptive to control the incidence of unwanted pregnancy and the death of the mother and the baby. In Jatinegara Subdistrict health centers the achievement of placental contraceptive has not yet reached the target and decreased from the previous year. This research aims to know the factors that relate to the use of post placental contraception on maternal maternity clinics in the region of subdistrict Jatinegara in 2017. Implemented in May June 2017 using cross sectional design.
The population was the entire birthing mothers ages 15 49 years already married and gave birth in November 2016 until April 2017 also domiciled in subdistrict Jatinegara as much as 333 people, the number of samples of 122 people taken in simple random sampling. Data collected through structured interviews with the guidelines of the questionnaire, the bivariat analysis using chi square test.
Research results gained 36.9 of respondents using contraception post placental. Predisposing factors are significant related knowledge p value 0.005, attitude p value 0.005, number of children p value 0.018. Reinforcing factor is significant related counseling p value 0.005. Advice to Clinics is improve health promotion of Family Planning, do health education in the community activities, increasing the empowerment and collaboration with the community, complete the counseling information of Family Planning, making special counseling Clinic of Family Planning and Maternal Neonatal care.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
S68511
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cindy Yulia Eka Putri
"Salah satu cara untuk menekan angka kelahiran adalah dengan menggunakan kontrasepsi. Metode Kontrasepsi Jangka Panjang merupakan salah satu kontrasepsi yang lebih cost-efektif dan memiliki efek samping yang sedikit untuk menurunkan tingkat kelahiran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan penggunaan metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) pada wanita usia subur di Indonesia tahun 2017. Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional. Sumber data penelitian berasal dari Survei Demografi Kesehatan Indonesia tahun 2017. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor yang berhubungan dengan MKJP adalah Pendidikan, umur, jumlah anak hidup, pengabilan keputusan ber-Kb, pengeahuan terhadap kontrasepsi, dan jumlah anak ideal. Faktor yang paling dominan dalam penggunaan MKJP adalah pendidikan tinggi (OR = 2,7; 95%CI=1,7-4,4) dan umur 35-49 tahun (OR=2,3;95%CI=1,9-2,8).

One way to suppress the birth rate is to use contraception. The Long Term Contraceptive Method (LTCM) is one of the more cost-effective contraceptives and has few side effects to lower the birth rate. This study aims to find out the factors related to the use of long-term contraceptive methods (LTCM) in women of childbearing age in Indonesia in 2017. The research design used is cross sectional. The research data source comes from the Indonesian Health Demographics Survey in 2017. The results showed that factors related to LTCM are education, age, number of children living, decision making in family planning, knowledge of contraception, and the ideal number of children. The most dominant factors in the use of LTCM are higher education (OR = 2.7; 95%CI=1.7-4.4) and age 35-49 years (OR=2,3;95%CI=1.9-2.8)."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fathia Dea Aulia
"Program KB ditetapkan sebagai program pemerintah sejak tahun 1970, awal mulanya program ini hanya fokus pada masalah kesehatan. Namun seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk Indonesia, tingginya angka kematian ibu dan kebutuhan kesehatan reproduksi, KB selanjutnya digunakan sebagai salah satu cara untuk menekan pertumbuhan jumlah penduduk serta meningkatkan kesehatan ibu dan anak. Namun berdasarkan Profil Kesehatan Indonesia tahun 2019, tertera bahwa cakupan KB di Indonesia baru mencapai 62,5%. Sementara metode yang dipilih oleh masyarakat Indonesia masih didominasi oleh metode kontrasepsi jangka pendek (non MKJP) yaitu sebanyak 80%. Hal ini belum sesuai dengan target yang sudah ditetapkan oleh pemerintah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan penggunaan MKJP pada wanita usia 15-49 tahun di Indonesia dengan menggunakan data SDKI tahun 2017, yang menggunakan desain studi cross-sectional. Sampel yang digunakan sebanyak 10.813 dari 49.627 wanita usia subur yang memenuhi kriteria : wanita berusia 15-49 tahun, berstatus kawin, dan memakai kontrasepsi. Uji chi square digunakan untuk menganalisis hubungan antar variabel. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara jumlah anak hidup, indeks kekayaan, pekerjaan, keterpaparan informasi, dan sumber pelayanan KB dengan penggunaan MKJP. Diharapkan agar BKKBN dapat menyebarkan informasi mengenai KB khususnya MKJP melalui media sosial secara lebih masif dan lebih intens

Family Planning program (KB) in Indonesia has been stated as government’s operational plan since 1970. At the beginning of this program, the focus was only on health care purpose. However, along with the increasing number of the Indonesian populations, mother’s death, and the needs of reproduction health, this family planning program has been used as one of the way to suppress the number of population’s growth and the health of mothers and babies. Nonetheless, based on Indonesian health profile data in 2019, it is stating that this program coverage has only reached 62.5% of all the mothers in the age of productive range. Moreover, the method is chosen by the people is dominated by short-term contraception method with the number of 80%. This number has not matched yet with the number of stated target by the government. This study is aiming for the purpose of knowing all the related factors with the usage of Long Acting Reversible Contraceptive (LARC) among the women with productive ages in Indonesia using IDHS’s data in 2017, and using cross-sectional studies design. The sample of the study was 10.813 of 49.672 productive women that fulfill the criteria; in the age of 15- 49, with married status, and using contraception. This study was assisted by chi-square method to analyze the correlation of each variable. The analysis shows that there is correlation between the number of living child, wealth index, occupation, information disclosure, and the source of family planning program services using LARC. It is hoped that BKKBN could broadcast the information about this family planning program (especially LARC) through social media in more massive and intensive way"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rainy Alus Fienalia
"Penduduk telah meningkat tujuh kali lipat selama dua ratus tahun terakhir, melampaui tujuh miliar pada 2011. Besarnya jumlah penduduk juga tidak tersebar merata, tercatat tujuh negara 'menguasai' setengah populasi dunia. China berada di daftar teratas, disusul India, Amerika Serikat, Indonesia, Brasil, Pakistan dan Nigeria.Menurut SDKI (2007) Total Fertility Rate (TFR) di perkotaan sebesar 2,3 sedangkan di pedesaan sebesar 2,8.Penggunaan alat atau cara KB pada kelompok perempuan berstatus kawin usia 10-49 tahun dan pasangannya secara nasional adalah 55,85%.Jenis alat KB yang digunakan secara nasional,di dominasi dengan cara suntik (32,3%) selanjutnya pil (12,8%), AKDR/Spiral (5,1%), sterilisasi wanita (2,1%), susuk (1,4%), kondom (1,1%) dll. Puskesmas Pancoran Mas 2010 jumlah peserta KB aktif yang memakai metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) yaitu IUD 1501 akseptor (12,08%), MOP/MOW 553 akseptor (4,45%), dan implant 206 akseptor(1,66 %).
Tujuan penelitian ini untuk memperoleh informasi tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan penggunaan metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) di Wilayah Kerja Puskesmas Pancoran Mas Kota Depok Tahun 2011. Desain penelitian menggunakan kasus control. Pengambilan sampel dilakukan secara acak atau simple random sampling. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 195 akseptor KB. Enam puluh lima untuk kelompok kasus yaitu pengguna metode kontrasepsi jangka panjang dan 130 lainnya untuk kelompok kontrol yaitu pengguna non metode kontrasepsi jangka panjang. Uji statistik menggunakan chi square test.
Hasil penelitian didapatkan ada hubungan antara umur ibu (p value = 0,007 dan OR 2,5), jumlah anak hidup (p value=0.000 dan OR sebesar 3,9), kelengkapan pelayanan KB (p value = 0,000 dan OR sebesar 5,6), jarak ke tempat pelayanan KB (p value = 0,001 dan OR sebesar 4,3), biaya penggunaan alat kontrasepsi (p value = 0,000 dan OR sebesar 2,6), pengetahuan tentang MKJP (p value= 0,004 dan nilai OR sebesar 2.6) dengan penggunaan metode kontrasepsi jangka panjang di wilayah kerja Puskesmas Pancoran Mas.

The populations has increased seven times over the last two hundred years, exceeded seven billion in 2011. The large of population is not distributed evenly, also recorded seven country 'master' half the world's population. China was in the top list,followed India, The United State, Indonesia, Brazil, Pakistan, and Nigeria. According SDKI (2007) total fertility rate (TFR) in urban areas 2.3 while in rural areas amounted to 2.8. The use of tools or methods in family planning group is marriedwomen aged 10-49 years and their partners was 55.85% nationally. Types of contraceptives that are used nationally, dominated by injecting (32.3%) goes on the pil (12.8%), IUD/Spiral (5.1%), female sterilization (2.1%), implants (1.4%), condoms (1.1%),etc. Health centers Pancoran Mas 2010 the number of active family planning participants who wore a long term contraceptives methods (MKJP) i.e 1501 IUD acceptors (12.08%), 553 (4.45%) MOP/MOW acceptors, 206 (1.66%) implantsacceptors.
The purpose of the study to obtain information about the factor associateda long term contraceptives methods in The Work Area Community Health CentersPancoran Mas Depok 2011. Research using case-control design. Sampling was done randomly or simple random sampling. The number of samples in this study were as many as 195 family planning acceptors. Sixty five for the cases long term contraceptives method users and 130 other for the control group of non users of long term contraceptives methods users. Statistic test using chi square test.
The research results obtained there is a relationship between the mother's age (p value=0.007, OR=2.5), the number of children living (p value=0.000, OR=3.9), the number of living children (p value=0.000, OR=3.9), the completeness of service KB (p value=0.000, OR=5.6), the distance to the place of service KB (p value=0.001, OR=4.3), the cost of the use of birth control (p value=0.004, OR=2.6), long term contraceptives methods in The Work Area Community Health CentersPancoran Mas Depok 2011.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Reni Verawaty
"Cakupan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) wanita di Kecamatan Bintan Timur belum mencapai target dan tidak mengalami peningkatan yang berarti, diasumsikan berhubungan dengan faktor perilaku istri PUS sebagai akseptor KB. Penelitian berdesain cross sectional dengan pendekatan kuantitatif ini, bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan penggunaan MKJP wanita. Dilaksanakan di Kecamatan Bintan Timur pada bulan April-Mei 2013, melalui wawancara menggunakan kuesioner pada 170 responden. Hasil penelitian menunjukkan hanya 19,4% responden menggunakan MKJP serta ada hubungan yang bermakna antara umur (p=0,000), pendidikan (p=0,010), jumlah anak (p=0,000), keterjangkauan terhadap pelayanan (p=0,000) dan keterpaparan informasi (p=0,000) dengan penggunaan MKJP wanita pada istri PUS.

The coverage of Women?s Long Term Contraception Method (LTM) in East Bintan district has not reached the target and does not experience a significant increase, it is assumed to be related to the factor of PAC wife's behavior as acceptors. This cross-sectional study design with quantitative approach aims to determine the factors associated with the use of women's LTM. It is implemented in East Bintan District during April-May 2013 through interviews by using questionnaires on 170 respondents. The results show that only 19.4% of respondents use the LTM and there is no significant correlation between age (p = 0.000), education (p = 0.010), number of children (p = 0.000), affordability of service (p = 0.000) and exposure to information (p = 0.000) with the use of woman's LTM on PAC wife.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S47382
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Komang Novi Suryani
"Komplikasi selama kehamilan dan persalinan adalah penyebab kedua kematian untuk remaja perempuan usia 15-19 tahun secara global. Di Puskesmas Kecamatan Jatinegara, terjadi peningkatan kehamilan usia remaja dalam tiga tahun terakhir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kehamilan usia remaja dan faktor-faktor-faktor yang berhubungan dengan kehamilan usia remaja di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Jatinegara tahun 2017.
Dilaksanakan pada bulan Mei-Juni 2017 menggunakan design potong lintang. Populasi adalah seluruh remaja perempuan usia 15-19 tahun yang sudah menikah dari bulan Juni 2016-Mei 2017, jumlah sampel 96 orang yang diambil secara simple random sampling. Data dikumpulkan melalui wawancara terstruktur dengan pedoman kuesioner, analisis bivariat dengan uji Kai kuadrat.
Hasil penelitian diperoleh 77,1 responden hamil di usia remaja. Faktor predisposisi yang berhubungan signifikan adalah penghasilan keluarga nilai p=0,022 ; pengetahuan tentang kehamilan usia remaja nilai p = 0,036 ; sikap terhadap KB nilai p=0,044. Faktor penguat yang berhubungan signifikan adalah dukungan keluarga nilai p=0,047 ; peran tenaga kesehatan nilai p=0,040. Faktor pemungkin yang berhubungan signifikan adalah riwayat perilaku seksual nilai p=0,033 ; riwayat penggunaan KB nilai p=0,019.
Saran untuk Puskesmas Kecamatan Jatinegara untuk meningkatkan sosialisasi Program Generasi Berencana, pembentukan Poktan Bina Keluarga remaja dan peningkatan kinerja Program Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja.

Complications during pregnancy and childbirth are the second leading cause of death for girls aged 15 19 yeras globally. At Jatinegara Public Health Center, there was an increase in teenage pregnancy in the last three years. This study aims to determine the proportion of teenage pregnancy and factors related to teenage pregnancy in area of Jatinegara Public Health Center, 2017.
Implemented in May June 2017 using croos sectional design. The population is all teenage girls aged 15 19 who are married from june 2016 to May 2017, the sample number of 96 people taken by simple random sampling. Data were collected through structuted interview with questionnare, bivariate analysis with Kai square test.
The result obtained 77,1 teenage pregnancy. Related predisposing factors were family income p value 0.022 knowledge of teenage pregnancy p value 0.036 attitude towards family planning p value 0.044. Related reinforcing factors were family support p value 0.047 the role of health personnel p value 0.040. Related enabling factors were history of sexual behavior p value 0.033 history of contraceptive use p value 0.019.
Suggestion for Jatinegara public health center to improve the socialization of the planned generation program, the establishment of teenage family development and enhancement of the youth service care program.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
S67494
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Triska Alya Muthi`ah
"Indonesia menghadapi permasalahan penduduk berupa jumlah dan laju pertumbuhan penduduk yang tinggi dengan total fertility rate (TFR) yang lebih besar dari rata-rata ASEAN dan TFR ideal suatu negara. Penggunaan kontrasepsi, khususnya MKJP, merupakan salah satu bentuk terlaksananya program Keluarga Berencana. Namun berdasarkan hasil SDKI 2017, hanya terdapat 13,4% penggunaan MKJP. Terlihat pula bahwa dari tahun ke tahun, penggunaan kontrasepsi di Indonesia masih didominasi oleh pengguna wanita dibandingkan pria, terutama pada MKJP yaitu 13,2% diantaranya merupakan pengguna wanita dan hanya 0,2% adalah pengguna pria. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pemberdayaan wanita dengan penggunaan metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) pada wanita usia subur (15-49 tahun) yang telah menikah di Indonesia berdasarkan analisis data SDKI 2017. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross-sectional dan menggunakan data sekunder (data SDKI 2017). Variabel dependen penelitian ini adalah penggunaan MKJP dengan variabel independen utama adalah pemberdayaan wanita. Analisis deskriptif, bivariat dan stratifikasi digunakan untuk melihat gambaran tiap variabel dan mengetahui hubungan antara variabel dependen dan independen dan mengetahui variabel perancu antara hubungan tersebut. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa wanita yang berdaya memiliki risiko 1.15 [95% CI=1,03-1,27] kali lebih tinggi untuk menggunakan MKJP daripada wanita yang tidak berdaya. Diketahui bahwa variabel pendidikan wanita dan indeks kekayaan rumah tangga merupakan variabel perancu pada hubungan antara pemberdayaan wanita dengan penggunaan MKJP. Penggunaan MKJP yang masih rendah merupakan salah satu tantangan kesehatan masyarakat di Indonesia. Adanya hubungan antara pemberdayaan wanita dengan penggunaan MKJP dapat menjadi salah satu pertimbangan bagi instansi pemerintahan untuk mengembangkan kesehatan dengan berfokus pada peran wanita

Indonesia faces population problems such as a high number and rate of population growth with a total fertility rate (TFR) which is bigger than ASEAN average and ideal standard of TFR. The utilization of contraception, especially LAPMs, is one of program to ensure the implementation of family planning program. However, based on the results of the 2017 IDHS, there was only 13.4% of women used LAPMs. And from year to year, the utilization of contraception in Indonesia is still dominated by female users compared to men, especially in MKJP, namely 13.2% of them are female users and only 0.2% are male users. This study aims to examine the association between women's empowerment and the utilization of long-acting and permanent contraceptive (LAPMs) among married women aged 15-49 years in Indonesia based on analysis of IDHS data 2017. This study was a quantitative study with a cross-sectional design and uses secondary data (2017 IDHS data). The dependent variables of this study is the utilization of LACPMs with the main independent variables were women's empowerment. Descriptive, bivariate and stratified analysis were used to see the description of each variable and to examine the association between the dependent and independent variables and to examine the confounding variables between them. In result, empowered women had 1.15 [95% CI=1.03-1.27] times higher risk of using MKJP than powerless women. The result of this study also found that women's education and household wealth index are confounding variables in the association between women's empowerment and the utilization of LACPMs. The utilization of LACPMs which is low is one of the public health challenges in Indonesia. The association between women's empowerment and the utilication of LACPMs can be taken into considerations for government agencies to develop health by focusing on the role of women."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jihan Tsaqila
"Penelitian ini bertujuan unutk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan penggunaan metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) pada peserta KB aktif di Kecamatan Cibadak tahun 2020. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross-sectional menggunakan data primer yang dilakukan di Kecamatan Cibadak pada Oktober 2020 dengan jumlah sampel sebanyak 152 responden. Penggunaan MKJP sebagai variabel dependen, sedangkan usia, tingkat pendidikan, pengetahuan, sikap, ketersediaan alat kontrasepsi, KIE KB, dukungan suami sebagai variabel independen. Data berupa hasil pengisian kuesioner dengan metode daring yang diisi sendiri oleh reponden dan dianalisis dengan uji chi-square. Berdasarkan hasil analisis didapatkan proporsi pengguna MKJP tertinggi adalah pengguna Non-MKJP (73,7%), pada masing – masing variabel proporsi tertinggi terdapat pada kelompok responden yang berada pada rentang usia 35-49 tahun (39,7%), tingkat pendidikan tinggi (31,9%), pengetahuan tentang MKJP yang tinggi (55,1%), sikap terhadap MKJP yang positif (40,2%), ketersediaan alat kontrasepsi yang tersedia (28,4%), KIE KB yang lengkap (31,9%), serta dukugan suami yang cukup (27,3%).Terdapat hubungan antara usia, tingkat pendidikan, pengetahuan, sikap, dan KIE KB dengan penggunaan MKJP. Hasil penelitian menyarankan untuk memaksimalkan KIE KB dengan memanfaatkan berbagai media yang berfokus pada penggunaan MKJP.

This study aims to determine the factors associated with the use of the long-acting contraceptive method in active family planning participants in Cibadak District in 2020. This research is a quantitative study with a cross-sectional design using primary data conducted in Cibadak District in October 2020 with a total sample of 152 respondents. The use of long-acting contraceptive (LAC) method as the dependent variable, while age, level of education, knowledge, attitudes, contraception avaliability, family planning information, education, and communication (FP IEC), support of pairs of independent variables. The data used is the results of self-administered online questionnaires and analyzed by chi-square test. Based on the analysis of the results of the research, the highest users were Non-LAC users (73.7%), for each variable the highest representation was in the group that was in the age range 35-49 years (39.7%), the level of higher education (31,9%), high knowledge of LAC (55.1%), positive attitudes towards LAC (40.2%), indicating available contraceptives (28.4%), complete FP IEC (31, 9% ), as well as adequate partner support (27.3%) There is a relationship between age, education level, knowledge, attitudes, and FP IEC with the use of the long-acting contraceptive method .The results suggest maximizing FP IEC by utilizing various media focusing on the use of LAC methods."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maudita Dwi Anbarani
"Anemia merupakan masalah kesehatan masyarakat dunia, terutama negara berkembang. Dampak anemia tidak hanya pada kesehatan saja, namun juga pada perkembangan sosial dan ekonomi. Ibu hamil merupakan kelompok risiko tinggi anemia, karena saat hamil terjadi perubahan fisiologis dalam tubuh untuk mendukung kehamilannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian anemia pada Ibu hamil pengunjung Puskesmas Kecamatan Jatinegara Jakarta Timur tahun 2017. Desain studi penelitian ini adalah cross-sectional dengan sumber data berupa kartu status Ibu hamil. Faktor-faktor yang diteliti adalah umur Ibu, status gizi, pendidikan, status pekerjaan, paritas, dan jarak kelahiran. Jumlah sampel penelitian adalah 308. Analisis data menunjukkan proporsi kejadian anemia Ibu hamil pengunjung Puskesmas Jatinegara tahun 2017 adalah 37,3. Dari enam faktor, hanya status gizi yang diukur berdasarkan LILA yang berhubungan secara signifikan dengan kejadian anemia Ibu hamil p value < 0.000, PR: 2,105 95 CI: 1,582-2,801. Intervensi gizi berupa pemberian makanan tinggi protein dan zat gizi mikro yang berisiko mengalami defisiensi saat hamil diperlukan untuk membantu menurunkan angka kejadian anemia Ibu hamil

Anemia is a public health problem all over the world, especially in developing countries. Anemia affects not only health, but also the economic and social development of a country. Pregnant women are a high risk group of anemia due to the physiological changes in the body to support the pregnancy. This research aims to determine factors associated with maternal anemia among pregnant women visiting Puskesmas Kecamatan Jatinegara East Jakarta in 2017. This research is cross sectional, using data obtained from maternal medical record. Factors studied in this research are age, nutritional status, education, occupational status, parity, and birth interval. Total samples used in this research was 308 pregnant women. Data analysis shows that the proportion of maternal anemia among pregnant women visiting Puskesmas Kecamatan Jatinegara in 2017 was 37,3 and nutritional status based on MUAC assessment is the only significance factor of maternal anemia p value 0.000, PR 2,105 95 CI 1,582-2,801. Nutrition intervention in the form of accomodating pregnant women with high protein food and micronutrient supplementation which are proned to be deficient during pregnancy is needed to help lower down maternal anemia rate. "
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>