Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 174266 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Opy Novitasari
"ABSTRAK
Sintren sebagai tradisi lisan masih bertahan hingga saat ini. Dalam pertunjukan sintren terdapat prinsip kelisanan, yaitu saat pertunjukan berlangsung, penyanyi sudah memahami formula dalam membawakan tembang. Sebagai bagian dari alur perubahan kehidupan manusia, kebudayaan ikut berubah sesuai dengan kelangsungan hidup masyarakatnya.Hal ini juga berlaku pada kelangsungan pertunjukan sintren. Penelitian ini berfokus pada struktur dan fungsi pertunjukan sintren Mekar Jaya di Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap. Penelitian ini bertujuan untuk menguraikan proses pergeseran struktur dan fungsi sintren Mekar Jaya dan menganalisis faktor yang menyebabkan terjadinya pergeseran tersebut. Sumber data diperoleh dari data lapangan dan studi kepustakaan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terjadi pergeseran fungsi sintren sebagai ritual ke hiburan.Selain itu, struktur sintren juga mengalami pergeseran.

ABSTRACT
Sintren as an oral tradition is still widely used until now. There is a principle of oral in performing sintren that is when the show progresses, the singer already understand the formula to sing tembang. As a part of the changing flow of human life, culture will also change along with the society. This also applies to the continuity of sintren performances. This study focuses on the structure and function of Mekar Jaya sintren performance in Majenang Sub district, Cilacap Regency. The objective of this study is to describe the shifting process of structure and function of Mekar Jaya sintren and to analyze the factors that cause the shift. Sources of data were obtained from field data and literature study. The result of this study indicates that there is a shift of function in sintren as a ritual to entertainment purpose. In addition, the structure of sintren also experienced a shift. "
2017
S69667
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eny Erlinda Widyastuti
"Tubuh manusia membutuhkan serat untuk menunjang fungsi pencernaan. Jenis serat tidak Iarut membantu mempersingkat waktu transit intestinal, mempermudah dan peningkatan defekasi. Penelitian ini dilakukan untuk mencari hubungan antara kecukupan konsumsi serat terhadap pola defekasi dan ukuran Iingkar perut. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif desain deskriptif korelasi dan menggunakan uji analisis Chi-Square. Pengambilan sampel penelitian dilakukan dengan stratified random sampling dan melibatkan 100 orang responden.
Hasil penelitian didapatkan adanya hubungan antara kecukupan konsumsi serat terhadap ukuran Iingkar perut (p=0,023), tidak ada hubungan antara kecukupan konsumsi serat terhadap pola defeksi (p=0,147), dan tidak ada hubungan antara pola defekasi terhadap ukuran lingkar perut (p=0,667).

Human Body needs food grained to support digestion function. Insoluble fibers grained help shortening intestinal transit time, facilitate defection increase. This research was done to find out the relation of food grained sufficiency to the defecation scheme and the measurement of stomach shape. This research design was descriptive correlation and used Chi-Square analysis. This research sample collected by strati tied random sampling and involved 100 respondents.
The result of this research, it was founded that there was relations between of the food grained sufficiency to stomach circumference (p=0,023), and there was no relationship between the food grained sufficiency and the defecation scheme (p=0,147), and it was founded that no relationship between the defecation scheme and stomach circumference (p=0,667).
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
TA5811
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ririek Andri Christianto
"Dengan makin meningkatnya kesadaran masyarakat serta kemudahan mengakses dan mendapatkan informasi ditunjang dengan meningkatnya tingkat pendidikan , maka saat ini masyarakat menuntut pelayanan yang diterimanya harus bermutu diantaranya pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit, sebagai pelayanan yang bersifat jasa maka mutu diterjemahkan menjadi kepuasan akan pelayanan yang diberikan.
Instalasi rawat jalan merupakan gerbang dan rumah sakit, jadi menggambarkan citra rumah sakit, karena dalam segi jumlah pasien bagian ini yang umumnya paling banyak dalam melayani pasien. Instalasi rawat jalan RSUD Majenang relatif masih muda usianya yakni 2 tahun dan sebagaian besar merupakan warisan dari bentuk puskesmas sebelumnya. Pada tahun 2000 terjadi penurunan jumlah pasien yang berkunjung ke instalasi rawat jalan yang berimbas pada penurunan pendapatan instalasi ini. Oleh pimpinan rumah sakit diperkirakan karena pasien tidak puas akan pelayanan yang diberikan apalagi telah beredar rumor di masyarakat bahwa karyawan rumah sakit kurang ramah dalam melayani pasien. Hal yang menjadi inti penelitian ini yakni ingin menganalisa kepuasan pasien dengan pasien dan karyawan instalasi rawat jalan sebagai obyek penelitian.
Dasar teori yang dipergunakan ada dua yakmi dari servequal dan ultimate patient satisfaction yang digabungkan menjadi satu. Servequal mewakili sudut pandang pelanggan dalam hal ini pasien sedangkan UPS mewakili sudut pandang karyawan rurnah sakit. Alasan penggabungan ini karena dalam pelayanan terdapat dua sisi yang saling berkaitan, yakni karyawan sebagai pihak yang memberikan pelayanan dan disisi lain pasien sebagai yang menerima pelayanan yang diberikan. Maka dalam penelitian ini saya mencoba melihat dua sisi tersebut dalam menganalisa kepuasan pasien. Instrumen penelitian digunakan kuesioner yakni kuesioner A dan B diambil clan UPS sedangkan C 1 dan C 2 diambil dari servequal yang disebarkan ke pasien dan karyawan di tiga poliklinik yakni poli umum, poli kebidanan dan kandungan, serta poli anak.
Hasil penelitian adalah bahwa pasien kurang puas akan pelayanan yang diberikan di instalasi rawat jalan RSUD Majenang ( 49%) dan karyawan kurang memahami pentingnya sikap/perilaku dalam melayani pasien sehingga pasien kurang puas akan pelayanan yang diberikan. Usulan dari penelitian ini adalah perbaikan sikap/perilaku karyawan dalam melayani pasien dan pembentukan team gugus kendali mutu.
Semoga saran ini dapat membantu RS UD Majenang mengembalikan citra rumah sakitnya sehingga jumlah kunjungan pasien diharapkan dapat meningkat.

The Analysis of Patient Satisfaction in Policlinic Installation of District Hospital Majenang, 2000.With the growth up of society consciousness, openness accessibility, information and supported by education level of Society, now the society demand high quality of services, including health services provided by hospital. Then, as services product, hospital services are defined as satisfaction on services, provided by hospital.
The Policlinic is a gateway of hospital, and describing the hospital image, because in quantity of patients, this part gives much more services than another parts. The Policlinic of District hospital of Majenang, relatively new at age, 2 years. And most parts of it are heritage of last Puskesmas. On the years of 2000, the decreasing quantity of patients visited this policlinic, gives impact to the revenue of this installation. The Director of the hospital assumed its all because the patients dissatisfaction with services provided by hospital, and the rumors of policlinic employee inhospitality in servicing patients. This research focusing on analysis to patients satisfaction and patients and employee as the object of this research.
There are two basic theory used for this which are servequal and ultimate patient satisfaction combine to unite. Servequal represent patient, on other hand ultimate patient satisfaction represent hospital staffs. The reason for this is because in the service area, there are two parts interrelated, employee as a party provides services and patients as a part who accept the services. So, in this research I tried to look this both parts on analysis of patients satisfaction. The research instrument used questioner A and B taken from ultimate patient satisfaction, while C 1 and C 2 taken from servequal gives to patient and hospital staffs in three installation which are general policlinic, pediatric policlinic and abstetric and gynecologic policlinic.
The result of this research shows, the patients are not satisfied with the policlinic services of district hospital Majenang (49 %) and the employee less understand with the importance of attitude in servicing patients. so it makes dissatisfaction of services that had given.
This research proposed recovery of employee attitude in order of servicing the patients and the establishing of quality control committee.
I hope my suggestion may support the district hospital Majenang recover its image and then may increasing the quantity of patients visiting this hospital.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2001
T409
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amalina Shomami
"ABSTRAK
Nama suatu tempat dapat berubah dari masa ke masa karena penamaannya bergantung pada pertimbangan manusia yang mendiami tempat tersebut. Penamaan sebuah tempat dapat menggambarkan suatu harapan masyarakat setempat, peristiwa sejarah peradaban, dan identitas masyarakat yang hidup pada tempat tersebut Rais, 2008 . Sebelum berubah menjadi nama yang digunakan saat ini, dahulu Cilacap bernama Tlatjap yang memiliki artian tanah yang menjorok kelaut. Kemudian nama ini berubah penulisannya menjadi Cilacap yang masih digunakan hingga saat ini. Secara etimologis, awalan Ci- yang memiliki arti lsquo;air rsquo; dan kata tlatjap atau lacap yang berarti lsquo;tanah yang menjorok ke laut rsquo; dalam bahasa Sunda. Selain bahasa Sunda, terdapat pula kata cacab lsquo;mencebur di air rsquo; dalam bahasa Jawa. Hal ini kemudian menjadi indikasi adanya pengaruh kebudayaan Sunda dan/atau Jawa. Penelitian ini membatasi pemaknaan berdasarkan makna semantis yaitu; makna kategorial, makna asosiatif, dan makna emotif Nystr m, 2016 . Sebanyak dua puluh nama desa digunakan sebagai percontoh yang mana desa-desa ini merupakan wilayah tutur bahasa Sunda dan bahasa Jawa. Temuan makna penamaan pada penelitian ini berkaitan dengan bentang alam, hasil bumi, sejarah, tokoh, dan harapan masyarakat. Penelitian ini membuktikan bahwa nama bukan hanya berfungsi sebagai rujukan, melainkan berkaitan dengan berbagai makna yang dapat memengaruhi perkembangan suatu tempat.
ABSTRACT
Place names may change over time because naming reflects human perceptions and preferences. The naming of places can describe a local community rsquo s expectations, historical events, and the identity of communities that live there Rais, 2008 . Before taking its current name, Cilacap was named Tlatjap meaning lsquo promontory land that juts out into the sea rsquo . Later the name was spelled Cilacap which version is used up to this day. Etymologically, the affix Ci means lsquo water rsquo and the Sundanese word tlatjap or lacap means lsquo lands that juts out into the sea rsquo . In addition to this, there is also Javanese cacab meaning lsquo jump into the water rsquo . This later became the indication of Sundanese and or Javanese cultural influences in the Cilacap naming. This research restricts itself to naming based on semantic meaning ie categorical meanings, associative meanings, and emotive meanings Nystr m, 2016 . A total of twenty villages were surveyed in an area where Sundanese and Javanese spoken are spoken. The findings show that name meanings are related to the landscape, crops, history, figures, and community expectations. The implications of the research are likely to be of interest to those requiring data on place naming, and also those interested in the relation between human activity, development and culture."
2018
T49428
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yulia Kuswanti
"Penelitian kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia telah dilakukan di desa Kutabima kecamatan Cimanggu kabupaten Cilacap. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia di desa Kutabima yang memiliki pemertahanan bahasa daerah, dalam hal ini bahasa Sunda, yang kuat. Selain itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui daya hidup bahasa Indonesia di desa Kutabima serta mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pemakaian bahasa masyarakatnya.
Metode yang digunakan di dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan teknik penelitian yang dipakai adalah wawancara berstruktur. Responden yang diwawancara sebanyak 60 orang yang terdiri dari 20 orang murid, 20 orang tua perempuan, dan 20 orang tua laki-laki yang diambil dari seluruh wilayah Kutabima (15 responden dari dusun Kutabima, 15 responden dari dusun Dukuh Sawah, 15 responden dari dusun Cisampih, dan 15 responden dari dusun Citulang). Data dianalisis secara kuantitatif. Analisis meliputi frekuensi pemakaian bahasa dan juga melihat hubungan antara pemakaian bahasa dengan faktor-faktor di luar bahasa.
Kesimpulan akhir penelitian menunjukkan bahwa kedudukan bahasa Indonesia di desa Kutabima sebagai bahasa nasional dan bahasa negara, sedangkan fungsi bahasa Indonesia di desa kutabima adalah sebagai bahasa pengantar pendidikan, bahasa pengantar bidang pemerintahan, dan bahasa antarsuku. Faktor-faktor di luar bahasa yang mempengaruhi pemakaian bahasa responden adalah faktor partisipan, latar, dan topik pembicaraan; sedangkan variabel di luar bahasa, yang berkaitan dengan partisipan, yang mempengaruhi pemakaian bahasa responden adalah variabel jenis kelamin dan pekerjaan."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1994
S11261
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aprilia Nabila
"Skripsi ini membahas evaluasi pencapaian tujuan dari outcome program rural economics yang diselenggarakan oleh Pertamina RU IV Cilacap. Program Rural Economics yang dievaluasi adalah budidaya kepiting Kelompok Rekhata Mustika Patra Kelurahan Kutawaru dan budidaya ikan gurame Kelompok Patra Gurameh Mekar Jaya. Kedua budidaya ini menggunakan model pemberdayaan dalam menganalisanya. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendeketan kuantitatif dengan jenis penelitian evaluatif. Alat ukur yang digunakan berupa kuesioner terhadap responden. Hasil penelitian ini menujukkan bahwa tujuan rural economics diindikasikan sudah tercapai semua. akan tetapi, tujuan kelima, yakni timbulnya kemandirian akibat adanya peningkatann pendapatan tidak terlalu signifikan sebagaimana yang diharapkan.

This study discusses the achievement goals evaluation from the outcome of the rural economics program by Pertamina RU IV Cilacap. The programs evaluated are the crab cultivation by Rekhata Mustika Patra group (Kutawaru) and the carp cultivation by Patra Gurameh Mekar Jaya group (Tegalkamulyan). These cultivations are analyzed using an empowerment model. The approach used in this research is a quantitative approach with evaluation as the type of research. The measuring instruments are questionnaires. The results of this study indicates that almost all of the the goals of the rural economics program are accomplished, although not as significant as expected."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mieke Miarsyah
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2001
T40157
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yogyakarta: Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB), 2012
306.959 8 REV
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Heru Komarudin
"Desa merupakan suatu daerah yang penduduknya mempunyai kesiapan sumber daya dan kemampuan serta kemauan untuk mencegah juga mengatasi permasalahan kesehatan, bencana serta kegawatdaruratan secara mandiri. Studi pendahuluan yang dilakukan di desa Waru jaya dan Desa Bojong Indah didapatkan beberapa persoalan kesehatan yang dapat mengacam kesehatan masyarakat luas yakni stunting, ISPA dan Hipertensi. Riset ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan perspektif kebijakan. Penggunaan metode (triangulasi) wawancara mendalam dan observasi ditujukan agar peneliti mendapatkan pemahaman menyeluruh mengenai fenomena/kejadian yang ada. Penelitian ini dilakukan di dua desa yakni Desa Waru Jaya yang dijadikan fokus dan Desa Bojong Indah yang dijadikan model. Dua Desa tersebut terletak di Kecamatan Parung Kabupaten Bogor dengan persoalan kesehatan yang berbeda. Hasil dari penelitian ini didapatkan bahwa Bojong Indah lebih dapat mengoptimalkan seluruh sumberdaya yang ada untuk meningkatkan kualitas kesehatan didesanya. Sementara, Desa Waru Jaya masih berfokus pada program turunan yang diberikan oleh pihak Kabupaten Bogor tanpa menyesuaikan dengan persoalan kesehatan yang ada dilapangan. Diharapkan Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertingal dan Transmigrasi serta Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor dapat melakukan evaluasi dan monitoring yang lebih detail serta membantu utnuk membuatkan program yang lebih aplikatif yang bisa diimplementasikan didesa sesuai persoalannya masing-masing

The village is an area where the population has the readiness of resources and capabilities and the willingness to prevent and overcome health problems, disasters and emergencies independently. Preliminary studies conducted in Waru Jaya Village and Bojong Indah Village found several health problems that could threaten public health, namely stunting, Acute Respiratory Infection and hypertension. This research uses a qualitative approach with a policy perspective. The use of in-depth interview and observation (triangulation) methods is intended so that researchers gain a thorough understanding of the existing phenomena/events. This research was conducted in two villages, namely Waru Jaya Village as the focus and Bojong Indah Village as the model. The two villages are located in Parung District, Bogor Regency with different health problems. The results of this study showed that Bojong Indah Village was able to optimize all existing resources to improve the quality of health in her village. Meanwhile, Waru Jaya Village is still focusing on derivative programs provided by the Bogor Regency without adjusting to health problems in the field. It is hoped that the Ministry of Villages and Development of Disadvantaged Regions and Transmigration as well as the Bogor District Health Office can carry out more detailed evaluation and monitoring and help develop more applicable programs that can be implemented in villages according to their respective problems"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adinda Dwi Safitri
"Sumber daya air menjadi hal yang penting bagi kehidupan. Masalah dalam penelitian ini adalah tidak adanya air tanah yang dapat digunakan dengan kualitas yang layak karena air tanahnya asin dan payau. Penelitian ini bertujuan menganalisis kualitas air yang digunakan, menganalisis karakteristik permintaan dan penyediaan air bersih, menganalisis pengelolaan sumber daya air yang tersedia, dan merumuskan strategi keberlanjutan untuk penyediaan air bersih. Metode yang digunakan adalah metode campuran berupa analisis hasil uji laboratorium, analisis deskriptif, analisis rumus perhitungan, analisis spasial dan metode fuzzy topsis untuk penentuan pengambilan keputusan. Hasil penelitian menunjukan kualitas air yang paling baik adalah air hujan dan air isi ulang yang berasal dari mata air. Jarak dan waktu tempuh mendapatkan air masih terdapat jarak tempuh > 1 km dengan waktu 30 menit. Biaya pengeluaran air rata-rata sebesar 7% dari pendapatan. Daya dukung ketersediaan air berstatus terlampaui untuk potensi air baku air sungai, dan status tidak terlampaui untuk potensi mata air. Kebutuhan lebih besar dari ketersediaannya. Strategi yang tepat agar berkelanjutan perlu mengoptimalkan pemanfaatan air permukaan dengan teknologi yang mudah dikelola masyarakat, pemurnian air sungai berbasis lahan basah buatan, dan membuat bangunan sadap mata air, dan desalinasi air laut dapat diterapkan dengan sistem RO serta membuat filter sederhana untuk menjernihkan air tanah.

Water resources are important for life. The problem in this research is that no groundwater can be used with good quality because the groundwater is salty and brackish. This research aims to analyze the quality of water used, analyze the demand for characteristics and supply of clean water, analyze the management of available water sources, and develop strategies for the desire to provide clean water. The method used is mixed in the form of analysis of laboratory test results, descriptive analysis, analysis of calculation formulas, spatial analysis, and the fuzzy topsis method for determining decisions. The research results show that the best water quality is rainwater and refilled water from springs. The distance and travel time to get air is still a distance of > 1 km and takes 30 minutes. Average expenses are 7% of income. The carrying capacity of water availability has the status of being exceeded for raw water potential of river water and the status of not being exceeded for potential water sources. The need is greater than the availability. The right strategy to be sustainable requires optimizing the use of surface water with technology that is easy for the community to manage, purifying river water based on artificial wetlands, and making spring tapping buildings, and seawater desalination can be implemented with an RO system and making simple filters to purify groundwater."
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>