Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 74722 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rahmad Irvan
"ABSTRAK
Retak menjadi penanda kelemahan dan kerusakan suatu bangunan, dan kehadiran retak pasti akan selalu dihindari. Namun, terdapat cerita dibalik hadirnya retak yang menghasilkan performa baru yang menarik dalam bangunan. Potensi dan keindahan retak dapat menghasilkan ruang dengan kualitas yang berbeda dan menarik. Dengan mempelajari cerita atau mekanisme retak, potensi dan keindahan retak diciptakan dengan memanipulasi kehadiran retak didalam arsitektur. Manipulasi retak dilakukan sebagai metode dalam merancang ruang dengan menggunakan pengetahuan tentang cerita retak agar retak yang dihadirkan terlihat alami.

ABSTRACT
Crack is a sign of weaknesses and damage in buildings, and the presence of crack is usually avoided. Otherwise, there is story behind the presence of crack which produce new interesting performance in building. The potential and beauty of crack can produce space with different and interesting qualities. By learning the story or mechanism of crack, the potential and beauty of crack can be created by manipulating the presence of crack in architecture. Crack manipulation is done as method in designing space by using the knowledge of story of crack in order to create the presence of crack looks natural."
2017
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Odjak Maryono
"
ABSTRAK
Indonesia terletak pada daerah dengan intensitas gempa yang begitu
tinggi. Dalam pembangunan bangunan-bangunan tahan gempa di Indonesia,
diatur oleh peraturan-peraturan, yaitu : Peraturan Perencanaan Tahan Gempa
Indonesia Untuk Gedung 1983 dan Tata Cara Penghitungan Struktur Beton
Untuk Bangunan Gedung (SK SKNI T-15-1991-03), tetapi tidak ada ditegaskan
bagaimana gaya gempa pada tiap lantai gedung didistribusikan pada masing-
masing kolom. Penulisan ini diiakukan untuk rnendapatkan pengetahuan tentang
cara pendistribusian gaya lateral akibat beban gempa yang akan dipikul oleh
masing-masing kolom pada struktur gedung tahan gempa.
Beban gempa statis total maupun beban gempa statis pada tiap lantai
didapat dengan menggunakan analisa statik ekuivalen. Pendistribusian beban
gempa statis dilakukan dengan 3 cara, yaitu : membagi gaya gempa perlantai
dengan cara sama besar tiap joint, membagi gaya gempa perlantai berdasarkan
tributary area massa tiap joint perlantai, dan terakhir membagi gaya gempa total
ke tiap joint berdasarkan pola getar pertama.
Pengambilan kesimpulan penelitian dilakukan dengan cara membandingkan hasil analisa struktur akibat beban gempa statis yang didistribusikan dengan hasil analisa dinamis struktur.
Analisa struktur pada penelitian ini menggunakan software SAP 90.
"
1997
S35552
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Rahmalia Hidayati
"Sebuah negara yang baik adalah negara yang menghargai jasa-jasa para pahlawanya. Untuk itu kita harus menjaga sejarah peninggalan masa lalu. Dengan menghargai jasa para pahlawan, kita dapat mempelajari nilai-nilai perjuangan mereka yang dapat berarti bagi kehidupan di masa yang akan datang. Namun sayangnya, benda-benda peninggalan bersejarah saat ini keadaannya memprihatinkan. Banyak yang mengalami kerusakan. Salah satu benda bersejarah adalah berupa bangunan kuno. Agar kerusakan tidak semakin parah, maka perlu dilakukan tindakkan pelestarian berupa perbaikan pada bagian yang mengalami kerusakan. Setelah diperbaiki, agar dapat tetap terjaga kelestariannya bangunan dapat dimanfaatkan kembali. Fungsi yang diterapkan harus disesuai dengan pola ruang yang sudah ada. Perbaikan serta perubahan yang dilakukan untuk penyesuaian dengan fungsi baru tidak boleh sampai menghilangkan sejarah dari bangunan tersebut. Dengan demikian maka nilai-nilai sejarah dapat tetap terjaga dan dilestarikan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S51619
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yogi Abdi Nugroho
"Skripsi ini membahas tentang persamaan dan perbedaan bentuk mustaka yang terdapat di bangunan masjid dan bangunan keraton di Cirebon. Penelitian ini bertujuan untuk memperlihatkan variasi bentuk mustaka yang kemudian dihubungkan dengan keberadaan masing-masing bangunan. Caranya adalah dengan mengelompokkan atribut bentuk mustaka yang terdiri dari struktur mustaka, bentuk umum mustaka, dan hiasan mustaka. Setelah atribut ini terkumpul, maka selanjutnya dilakukan penyederhanaan ragam bentuk mustaka dengan klasifikasi yang kemudian menghasilkan tipe mustaka. Pembentukan tipe mustaka yang telah dilakukan kemudian dihubungkan dengan bangunan yang menaunginya. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat persamaan dan perbedaan bentuk mustaka di masing-masing bangunan yang juga menjelaskan bahwa mustaka merupakan penanda dari sebuah bangunan Islam kuna.

The focus of this study is the similarities and differences mustaka form contained in the mosque and the keraton in Cirebon. This study aims to demonstrate the variation mustaka form which is then linked to the presence of each building. The methods of this study is to classify the attributes of shapes consisting of mustaka, among others the structure, the general shapes, and the ornament of mustaka. Once this attribute is collected, we then performed with a simplified classification of various forms mustaka which then produces a type mustaka. Formation mustaka type that has been done then connected to the building. The results of this study indicate that there are similarities and differences in the shape mustaka each building which also explains that mustaka is a marker of an ancient Islamic buildings."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S42084
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: UI-Press, 1992
625.734 AME h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Muto, Kiyoshi
Jakarta Erlangga 1993,
693.852 Mut at
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Hall, F.
Oxford Newnes 1995,
696 Hal e
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Bina Rena Pariwara, 1992,
R 336.22 Ind b
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Neneng Rika Lestari
"Tesis ini menyelidiki montase untuk mengembangkan arsitektur sinematik melalui operasi rekonstruksi spasial yang menyajikan serangkaian pengalaman spasial. Montase adalah bagian dari diskursus yang berkaitan dengan sinematik, film, dan arsitektur. Artikel ini mengeksplorasi pendekatan montase sebagai dasar utama dalam proses desain arsitektur melalui pengalaman spasial. Diskusi ini didasarkan pada gagasan bahwa montase menekankan  tiga hal, yaitu sequence, layer of meaning, dan movement. Ketiga aspek ini diamati lebih lanjut melalui preseden yang terdiri dari berbagai preseden sinematik berdasarkan montase dalam arsitektur, yaitu Manhattan Transcripts dan Parc de la Villette dari Bernard Tschumi, Villa Savoye dari Le Corbusier, dan Maison Bordeaux dari Rem Koolhaas. Temuan studi preseden ini menunjukkan pemahaman tentang operasi rekonstruksi ruang, yaitu, pembongkaran (dismantlement), penghilangan (disappearance), dan pemasangan kembali (reassembly). Ketiganya ada sebagai strategi yang akan menjadi bagian dari proses produksi untuk mengembangkan desain arsitektur sinematik berbasis montase, menciptakan rangkaian spasial baru yang memberikan alternatif pengalaman spasial. Eksplorasi montase dan mekanisme desainnya memperluas pengetahuan tentang desain arsitektur berbasis sinematik.

This thesis investigates montage to develop cinematic architecture through operations of spatial reconstruction that present a sequence of spatial experiences. Montage is a part of discourses related to cinematic, film, and architecture. This article explored the montage approach as the primary basis in the architectural design process through spatial experience. The discussion is based on the idea that a form of montage emphasizes three things, i.e., sequence, multiple layers of meaning, and movement. These three aspects were further observed through the montage precedent comprising various cinematic precedents based on montage in architecture, i.e., Manhattan Transcripts and Parc de la Villette from Bernard Tschumi, Villa Savoye from Le Corbusier, and Maison Bordeaux from Rem Koolhaas. The finding of this precedents study suggests an understanding of space reconstruction operations, i.e., dismantlement, disappearance, and reassembly. All of these three exist as strategies that will be part of the production process to develop montage-based cinematic architectural design, creating new spatial sequence that provide alternative spatial experience. Exploration on montages and its design mechanisms expands the knowledge regarding cinematic-based architectural design."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>