Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 107842 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Anastasia, translator
"ABSTRAK
Industri farmasi merupakan salah satu faktor penting dalam ketersediaan obat. Dalam melakukan kegiatannya, industri farmasi harus menerapkan Cara Pembuatan Obat yang Baik CPOB . Salah satu aspek pada CPOB adalah personalia. Oleh karena itu, apoteker berperan penting sebagai personil kunci dalam industri farmasi yaitu kepala bagian produksi, kepala bagian pemastian mutu, dan kepala bagian pengawasan mutu. Untuk memperoleh gambaran lebih jelas mengenai peran apoteker dalam industri farmasi, PT. Kalbe Farma, Tbk. memberikan kesempatan bagi calon apoteker untuk melaksanakan praktek kerja profesi. Setelah praktik kerja, calon apoteker diharapkan dapat memahami peran apoteker di industri farmasi dan memiliki pengetahuan, keterampilan, danpengalaman praktis untuk melakukan pekerjaan kefarmasian di industri farmasi.

ABSTRACT
The pharmaceutical industry is one of the important factors in the availability of drugs. In conducting its activities, the pharmaceutical industry must apply Good Manufacturing Practice GMP . One aspect of the GMP is personnel. Therefore, the pharmacist plays an important role as a key personnel in the pharmaceutical industry namely the head of production, the head of quality assurance, and the head of quality control. To obtain a clearer picture of the role of pharmacists in the pharmaceutical industry, PT. Kalbe Farma, Tbk. provides an opportunity for prospective pharmacists to carry out professional work practices. After the internship, prospective pharmacists are expected to understand the role of pharmacists in the pharmaceutical industry and have the knowledge, skills and practical experience to undertake pharmaceutical work in the pharmaceutical industry.
"
2017
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Billy Kristiawan
"Industri Farmasi merupakan instansi penting dalam ketersediaan obat. Dalam menjalankan perannya, terdapat tiga posisi kunci dalam industri farmasi, yaitu pemastian mutu (QA), pengawasan mutu (QC), dan produksi. Selain itu, terdapat juga bagian-bagian penunjang dalam industri farmasi, seperti penelitian dan pengembangan (R&D), tehnik, dan regulatori. Pengawasan terhadap industri farmasi beserta produknya dilakukan oleh BPOM. Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai proses kerja industri farmasi serta keterlibatan apoteker di dalamnya, maka dilakukan Praktik Kerja Profesi oleh calon apoteker pada salah satu industri farmasi, yaitu PT. Kalbe Farma, Tbk. Selama PKP, calon apoteker diharapkan mampu untuk mengetahui dan memahami penerapan CPOB dan kompetensi Apoteker.

Pharmaceutical Industry is an important institution that has role in availability of drugs. In order to carry out its role, ther are three key positions in the pharmaceutical industry, which are Quality Assurance, Quality Control, and Production. Beside that, there are supporting department, such as Research and Development (R&D), Engineering, and Regulatory Affair. Pharmaceutical industry and its products are supervised by BPOM. In order to give better explanation of pharmaceutical industry work processes and the involvement of pharmacist in it, then internship is done by pharmacist to be in one of pharmaceutical industry, PT. Kalbe Farma, Tbk. During internship, pharmacist to be should be able to know and understand the application of GMP and pharmacist competencies."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2016
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Theresa
"Industri farmasi wajib menerapkan Cara Pembuatan Obat yang Baik. CPOB mengatur berbagai aspek penting yang berperan dalam menjamin mutu obat. salah satu aspek yang diatur dalam CPOB adalah personalia. Apoteker merupakan personil kunci dalam industri farmasi yang berperan sebagai kepala bagian produksi, kepala bagian pemastian mutu, dan kepala bagian pengawasan mutu. Calon apoteker dituntut untuk memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam menerapkan CPOB. PT. Kalbe Farma, Tbk. memberikan kesempatan pada calon apoteker untuk melaksanakan praktik kerja profesi guna mendapat pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman praktis di industri farmasi

Pharmaceutical industry is obliged to apply Good Manufacturing Practice. GMP regulate various important aspects in ensuring the quality of medicines. One of which is personnel. Pharmacists are key personnel in the pharmaceutical industry who served as head of production, head of quality assurance, and the head of quality control. Prospective pharmacists are required to have knowledge and skills in implementing GMP. PT. Kalbe Farma Tbk. provide opportunities for prospective pharmacists to carry out professional work practices in order to gain the knowledge, skills, and practical experience in the pharmaceutical industry.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2016
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Agnes Yuliana
"Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pancasila dan UUD 1945. Kualitas kesehatan masyarakat tidak lepas dari kualitas pelayanan kesehatan, sediaan farmasi, dan alat kesehatan yang diberikan. Obat hanya boleh diproduksi oleh industri farmasi yang memiliki izin industri. Industri farmasi harus memiliki izin industri dan mengimplementasikan Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB). Pembuktian implementasi dari CPOB ditunjukkan dengan diperolehnya sertifikat CPOB untuk industri tersebut. CPOB mengatur 12 aspek yaitu manajemen mutu, pesonalia, bangunan dan fasilitas, peralatan, sanitasi dan higiene, produksi, pengawasan mutu, inspeksi diri dan audit mutu, penanganan keluhan dan penarikan kembali produk, dokumentasi, pembuatan dan analisis berdasarkan kontrak, kualifikasi dan validasi. Sebagai bekal untuk memahami penerapan kompetensi Apoteker di industri farmasi dan aktivitas praktis profesi Apoteker di industri farmasi, maka PT. Kalbe Farma, Tbk. memberikan kesempatan kepada calon Apoteker untuk melaksanakan Praktik Kerja Profesi Apoteker.

Health is a human right and one of the elements of well-being that must be realized in accordance with the ideals of Indonesia as stated in the Pancasila and the 1945 Constitution. The quality of public health cant be separated from the quality of health care, pharmaceutical, and medical devices that are given. Medicine can only be produced by the pharmaceutical industry that has industrial license. The pharmaceutical industry must have the permission of industry and implement Good Manufacturing Practice (GMP). Proof of implementation of GMP is indicated by obtaining the GMP certificate for the industry. GMP arranged 12 aspects of quality management, staff, buildings and facilities, equipment, sanitation and hygiene, production, quality control, self-inspection and quality audits, handling of complaints and product recalls, documentation, manufacture and analysis based contracts, qualification and validation. As a preparation to understand the application of the competence of pharmacists in the pharmaceutical industry and the practical activities of pharmacists in the pharmaceutical industry, PT. Kalbe Farma Tbk. provides the opportunity for candidates to carry out the Internship of Phramacists.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2016
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Hasna Muthia Secundinani
"ABSTRAK
Praktek kerja profesi di PT. Kalbe Farma, Tbk. Periode Bulan Januari - Februari Tahun 2017 bertujuan untuk mengetahui tugas dan tanggung jawab apoteker di industri farmasi dan memahami penerapan Cara Pembuatan Obat yang Baik CPOB di Industi Farmasi. Selain itu calon apoteker juga dapat memiliki gambaran nyata tentang permasalahan pekerjaan kefarmasian di industri farmasi, memiliki wawasan, pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman praktis untuk melakukan pekerjaan kefarmasian di industri farmasi. Praktek kerja profesi di PT. Kalbe Farma, Tbk dilakukan selama delapan minggu dengan tugas khusus yang diberikan yaitu berjudul ldquo;Pembuatan Protokol Validasi Proses Produksi Tablet X rdquo;. Tujuan dari tugas khusus ini adalah agar calon apoteker dapat membuat protokol validasi proses. Secara umum, PT. Kalbe Farma, Tbk. telah menerapkan 12 aspek CPOB dengan baik dan benar, penulis juga telah mendapatkan kemampuan untuk memahami peran, tugas, wawasan dan tanggung jawab apoteker dan memberikan solusi pada permasalahan di industri farmasi.

ABSTRACT
Internship at PT. Kalbe Farma, Tbk. month period January February 2017 aims to understand the duties and responsibilities of pharmacists in the pharmaceutical industry and the understanding of the application of good manufacturing practice GMP in the pharmaceutical industry. In addition, the pharmacist candidate can also have the insight, knowledge, skills and practical experience to undertake pharmaceutical work in the pharmaceutical industry. Practice professional work in PT. Kalbe Farma, Tbk. conducted for eight weeks with a special assignment given is ldquo Creation Protocol Validation Process of Tablet X rdquo . The purpose of this special assignment is the pharmacist candidate can create a protocol validation process. In general, PT. Kalbe Farma, Tbk. has applied 12 aspects of GMP well and correctly, the authors also have the ability to understand the roles, duties, insights and responsibilities of pharmacists and provide solutions on products in the industry pharmacy"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fransisca Fortunata
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2018
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Intan Wulandari
"Obat yang dihasilkan oleh industri farmasi harus memenuhi persyaratan khasiat efficacy, keamanan safety, dan mutu quality. Berdasarkan Peraturan Pemerintah nomor 51 tahun 2009 tentang pekerjaan kefarmasian, apoteker menjadi personil kunci pada bagian produksi, pengawasan mutu serta pemastian mutu. Sehingga sebagai personil kunci, seorang apoteker harus memiliki pengetahuan dan pengalaman yang cukup mengenai industri farmasi sebelum terjun langsung ke industri farmasi yang sebenarnya. Dalam melakukan proses pembuatan obat, suatu industri farmasi harus menerapkan seluruh aspek yang terdapat dalam Cara Pembuatan Obat yang Baik CPOB karena CPOB merupakan standar dalam proses pembuatan obat di Indonesia yang bertujuan untuk memastikan agar mutu obat yang dihasilkan sesuai dengan persyaratan dan tujuan penggunaan. Departemen pemastian mutu atau biasa disebut quality assurance QA merupakan departemen yang strategis bagi calon apoteker untuk belajar mengenai penerapan CPOB di industri farmasi. Quality Assurance merupakan departemen yang bertanggungjawab untuk menjamin agar produk berkualitas, aman, berkhasiat, sesuai dengan tujuan penggunaan, serta sesuai dengan izin edar. Departemen QA melaksanakan kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk menjamin kualitas produk salah satunya adalah melakukan validasi seperti validasi proses dan pembersihan. Tugas khusus yang dilakukan adalah membuat protokol dan laporan validasi sediaan cair dan pembuatan study waktu tunggu bersih mesin.

Drugs that manufactured by the pharmaceutical industry should meet the requirements of efficacy, safety and quality. Based on Government Regulation number 51 year 2009 about pharmaceutical work, pharmacist become key personnel in production, quality control and quality assurance. As the key personnel, a pharmacist should possessed a good knowledge and enough experience in pharmaceutical industry before plunging directly into the actual pharmaceutical industry. A pharmaceutical industry in manufacturing drugs should based on Good Manufacturing Practice GMP because GMP is the standard in Indonesian drug manufacturing process which aimed to ensure the quality of the medicine produced is in accordance with the terms and purposes of use. Quality assurance is a strategic department for prospective pharmacist to learn about the application of GMP in pharmaceutical industry. Quality Assurance responsible in ensuring the product rsquo s quality, safety, efficacy and in accordance with the purpose of the use and in accordance with the marketing authorization. One of the activities that QA department conducted to ensure the quality of the product is validation such as process validation and cleaning validation. The special assignment undertaken are to make protocol and validation report of liquid products and also study of machine clean holding time.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Clara Jikesya
"Praktik kerja profesi di PT Kalbe Farma, Tbk. yang dilaksanakan pada bulan Januari hingga Maret 2018 bertujuan untuk memahami peranan, tugas, dan tanggung jawab apoteker di industri farmasi serta mendapatkan pengalaman praktis untuk melakukan pekerjaan kefarmasian dan penerapan Cara Pembuatan Obat yang Baik CPOB di industri farmasi, sehingga calon apoteker dapat melihat gambaran nyata tentang permasalahan pekerjaan kefarmasian di industri farmasi. Tugas khusus yang diberikan adalah ldquo;Pembuatan Total Productive Maintenance TPM Pocket Book serta Modul Mesin Cetak Tablet, Mesin Pembuat Larutan Coating, dan Mesin Coating Tablet Line 8A rdquo;. Tujuan dari pelaksanaan tugas khusus di PT Kalbe Farma, Tbk. adalah membantu karyawan baru Departemen Produksi untuk mengenal dan memahami pentingnya TPM dan membantu karyawan baru, yaitu operator mesin di Line 8A, untuk mengenal dan memahami fungsi, bagian-bagian, cara mengoperasikan, serta cara membersihkan mesin cetak tablet dan mesin coating tablet. Dari praktik kerja profesi ini dapat disimpulkan bahwa PT Kalbe Farma, Tbk. telah menerapkan 12 aspek CPOB dengan baik dan benar, serta penulis dapat memahami peranan, tugas, dan tanggung jawab apoteker, penerapan CPOB, permasalahan dalam pekerjaan kefarmasian, dan bagaimana apoteker bertindak untuk menyelesaikan permasalahan yang ada di industri farmasi.

Internship at PT Kalbe Farma, Tbk. which conducted in January to March 2018 aims to understand the role, duties, and responsibilities of pharmacists in the pharmaceutical industry and gain practical experience to undertake pharmaceutical work and the application of Good Manufacturing Practices GMP in the pharmaceutical industry so that the pharmacist candidates can see the real concerns about pharmaceutical work in the pharmaceutical industry. The special assignment given is Creating Total Productive Maintenance TPM Pocket Book and Modules of Tabletting Machines, Coating Solution Mixers, and Tablet Coating Machines in Line 8A . The purposes of this special assignment in PT Kalbe Farma, Tbk. are to help new employees of the Production Department to recognize and understand the importance of TPM and assist new employees, whom machine operators in Line 8A, to know and understand the functions, parts, how to operate, how to clean the tabletting machines and tablet coating machines. From this internship, it can be concluded that PT Kalbe Farma, Tbk. has implemented the 12 aspects of CPOB well and correctly, and the author can understand the role, duties and responsibilities of pharmacists, the application of GMP, the problems in pharmaceutical work, and how pharmacists act to solve the problems in the pharmaceutical industry.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2018
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Mega Watty
"ABSTRAK
Peranan penting yang dipegang oleh industri farmasi untuk menjamin produk obat sesuai dengan tujuan penggunaan, memenuhi persyaratan yang berlaku dan tidak membahayakan konsumen dengan memperhatikan aspek keamanan, mutu, dan khasiat, oleh karena itu industri farmasi harus memenuhi prinsip-prinsip Cara Pembuatan Obat yang Baik CPOB . Salah satu kegiatan industri farmasi yang menunjang pemastian mutu obat adalah registrasi, setiap obat yang ingin diedarkan di masyarakat harus terlebih dahulu diregistrasikan ke Badan Pengawas Obat dan Makanan BPOM . Praktik kerja profesi yang dilaksanakan di PT Kimia Farma Persero Tbk dilaksanakan agar calon apoteker mampu melaksanakan praktik kefarmasian di industri farmasi, khususnya di bidang regulatori. Bidang regulatori bertugas menjamin perusahaan menaati semua regulasi dan hukum yang berlaku di negara tersebut, bekerja sama dengan badan regulator setempat untuk hal-hal yang spesifik CPOB, CDOB, peraturan promosi . Dalam praktiknya, apoteker yang berkarir di bagian regulatori memiliki tanggung jawab untuk berkoordinasi dengan semua departemen agar dapat mempersiapkan dokumen yang diperlukan untuk riset pengembangan dan produksi obat; berinteraksi langsung dengan pemerintah untuk mendapatkan persetujuan uji klinik, produksi, dan distribusi obat; serta sebagai pihak netral yang mampu menjamin kepada pemerintah bahwa suatu perusahaan telah mengikuti regulasi setempat.

ABSTRACT
The most important role of pharmaceutical industries is to ensure the medicinal products produced comply the intended use, comply the requirements and do not harm consumers by fulfilling safety, quality, and efficacy aspects, thus pharmaceutical industries must implement the principles of Good Manufacturing Process GMP . One activity of pharmaceutical industries that able to support quality analysis is registration, every medicinal product distributed to the consumers must be registered to Badan Pengawas Obat dan Makanan BPOM . Internship at PT Kimia Farma Persero Tbk was conducted in terms of giving the future pharmacists to do the pharmaceutical practices in pharmaceutical industries, especially in regulatory affairs. Regulatory affairs have the responsibility to ensure the industries obey the regulation and laws in the country, cooperate with the local regulatory to some specific subjects GMP, GDP, rules of promotion . Pharmacists who work in regulatory affairs have the responsibility to coordinate with all of the departments to prepare the necessary documents for research and development and medicinal products production interact with the government to get approval of clinical test, production, and drug distribution and as a neutral party warranting to the government that a company has followed the local regulations. "
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>