Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 28965 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fauziah Rizka Amalia
"ABSTRAK
Jika dibandingkan dengan pahlawan pria, jumlah pahlawan wanita yang menjadi pemeran utama di film pahlawan super cenderung sedikit. Kebanyakan film pahlawan super biasanya menempatkan pahlawan pria sebagai penyelamat utama dan pahlawan wanita hanya dilihat sebagai entah ldquo;aksesoris rdquo; atau ldquo;damsel in distress - tokoh wanita yang perlu diselamatkan oleh tokoh pria rdquo;. Salah satu film yang mengikuti pola ini adalah Batman: The Killing Joke 2016 , yang dibuat berdasarkan novel grafis berjudul sama 1988 . Namun saat diperhatikan lebih lanjut, karakter Batgirl sebenarnya menawarkan sebuah wawasan yang menarik akan peran dari pahlawan wanita. Makalah ini bertujuan untuk membahas penggambaran karakter Batgirl baik di film animasi dan novel grafis. Penemuan yang ada menunjukkan bahwa adanya ambivalensi dalam bagaimana karakternya tersebut digambarkan dan bagaimana ia mencoba untuk membebaskan diri dengan melawan stereotip ldquo;damsel-in-distress rdquo; ini.

ABSTRACT
Compared to the male hero, the list of female heroine that starred as the main character in superhero movies is considered quite short. Most superhero movies would usually feature male hero as the ultimate savior and female heroine is only feautured as either an ldquo accessory rdquo or the ldquo damsel in distress. rdquo One of the movies that follows this pattern is Batman The Killing Joke 2016 , which is based on the graphic novel by the same name 1988 . However, when studied carefully, the character Batgirl actually offers an interesting insight to the role of female heroine. This paper sets out to examine Batgirl rsquo s portrayal in both the animated movie and the graphic novel. The findings suggest that there is an ambivalence in the way she is portrayed and how she tries to liberate herself by resisting the damsel in distress stereotype."
2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Raina Rehan
"Media sebagai elemen sentral saat ini masih banyak menampilkan gambaran-gambaran atau peran gender yang seksis, tidak terkecuali dalam Webtoon (Komik Digital). Penggambaran gender yang digambarkan secara seksis dalam Webtoon terdiri dari berbagai bentuk, salah satunya penggambaran karakter damsel in distress. Melalui penggambaran ini para penikmat atau audience secara halus diberikan penggambaran-penggambaran terkait peran gender yang berkecenderungan merugikan perempuan. Tidak hanya itu penggambaran karakter damsel in distress juga memperlihatkan nilai-nilai yang mendukung dominasi laki-laki. Hal ini seperti yang tampak dalam Webtoon Eggnoid. Pada dasarnya penggambaran karakter damsel in distress dalam Webtoon Eggnoid memperlihatkan bagaimana perempuan digambarkan melalui stereotip negatif dengan penggambaran perempuan sebagai makhluk yang lemah, rentan, dan tidak berdaya yang pada akhirnya diselamatkan oleh munculnya karakter laki- laki. Adapun penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana perempuan digambarkan dalam media, khususnya Webtoon dan melalui penggunaan metode analisi isi (content analysis) dan penggunaan teori feminis radikal maka dalam penelitian ini ditemukan bahwa penggambaran karakter damsel in distress berhubungan dengan penggambaran stereotipikal yang ada dalam media dan berkaitan dengan pelanggengan dan penerimaan penindasan terhadap perempuan. Penggambaran karakter damsel in distress dapat dikatakan sebagai bentuk seksisme terhadap perempuan yang ada dalam media.

The media as a central element today still displays sexist images or gender roles, including Webtoons (Digital Comics). The depiction of gender that is sexist in Webtoon consists of various forms, one of which is the depiction of the character damsel in distress. Through this depiction, the connoisseurs or audience are subtly given depictions regarding gender roles that tend to harm women. Not only that, the depiction of the character damsel in distress also shows values that support male dominance. This is as seen in the Webtoon Eggnoid. Basically the depiction of the character damsel in distress in the Webtoon Eggnoid shows how women are portrayed through negative stereotypes by depicting women as weak, vulnerable and helpless creatures who are ultimately saved by the appearance of male characters. This study aims to see how women are portrayed in the media, especially Webtoons and through the use of content analysis methods and the use of radical feminist theory, in this study it was found that the depiction of the character damsel in distress is related to the stereotypical depiction in the media and related to with the perpetuation and acceptance of the oppression of women. So that the depiction of the character damsel in distress can be said to be a form of sexism towards women in the media."
2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Rachma Nisita
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh penggunaan utang dalam struktur modal terhadap agency cost pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2010 yang mengalami financial distress maupun yang tidak mengalami financial distress. Agency cost diukur dengan dua proksi yaitu pertama, rasio biaya penjualan dan administrasi terhadap penjualan dan kedua, interaksi antara jumlah free cash flow dan tingkat pertumbuhan perusahaan.
Jumlah sampel yang didapat adalah sebanyak 138 perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2010. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan pengaruh penggunaan utang terhadap agency cost antara perusahaan yang mengalami financial distress dan perusahaan yang tidak mengalami financial distress. Namun kesimpulan ini hanya didapatkan dengan penggunaan proksi interaksi free cash flow dan tingkat pertumbuhan. Pada subsampel perusahaan yang tidak mengalami financial distress, penggunaan utang terbukti dapat menurunkan agency cost dengan menggunakan rasio biaya penjualan sebagai proksinya. Pada subsampel perusahaan yang mengalami financial distress, tidak ditemukan bukti bahwa penggunaan utang berpengaruh terhadap agency cost.
This study aims to examine the effect of debt in capital structure to the agency cost of financial distress and nonfinancial distress companies. Agency cost is measured by two proxies: first, the ratio of selling and administrative expenses to sales, and second, the interaction between the amount of free cash flow and company growth rate.
138 manufacturing companies listed on the Stock Exchange in 2010 were used as samples. The results showed that there were differences in the effects of debt used to the agency cost between financial distress and nonfinancial distress companies. However, this finding was only obtained when I use interaction of free cash flow and growth rate as the proxy for agency cost. In the subsample of firms that do not experience financial distress, the use of debt is proven to reduce agency cost by using the ratio of selling and administrative expenses to sales as the proxy. There was no evidence that debt had a significant effect on agency cost in financial distress companies.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Laila Hasanah
"Diabetes distress merupakan suatu masalah psikologis yang dirasakan oleh penderita diabetes berupa emosi negatif akibat perjalanan penyakit, perasaan frustasi, malu, dan putus asa terhadap keberhasilan terapi. Hal ini secara umum dapat dialami oleh seseorang yang menderita penyakit diabetes melitus. Secara global diabetes distress dialami oleh sekitar 40% penderita diabetes. Dalam sebuah sistematic review dan meta-analisis didapatkan data bahwa sekitar 22-36% penderita diabetes melitus mengalami diabetes distress. Wanita dengan gangren diabetes memiliki resiko yang lebih tinggi untuk mengalami diabetes distress. Pada kondisi distress seseorang membutuhkan dukungan emosional dalam mencapai keberhasilan program pengobatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi mengenai distress diabetes, dan kesejahteraan emosional pada wanita dengan diabetes melitus tipe 2 dan gangren diabetik. Penelitian ini menggunakan desain kualitatif dan pendekatan studi fenomenologi deskriptif. Metode penentuan partisipan pada penelitian ini adalah dengan menggunakan metode purposive sampling. Jumlah partisipan sebanyak 10 orang. Setiap partisipan diberikan kuesioner DDS-17 untuk menentukan status distress diabetes. Data dianalisis dengan strategi colaizzi dan ditemukan 4 tema: (1) Ketidakberdayaan dalam menjalankan peran sebagai istri/ ibu (2) Perubahan konsep diri menjadi negatif (3) Hambatan dalam mobilitas fisik dan aktivitas sehari-hari (4) Sumber dukungan emosional berasal dari orang terdekat. Dapat disimpulkan bahwa masalah pada pasien dengan gangren diabetes bukanlah hanya masalah sakit fisik semata, melainkan masalah psikososial lainnya. Dukungan emosional membuat pasien dengan gangren diabetes memiliki semangat untuk hidup dan melanjutkan program pengobatan. Oleh sebab itu, disarankan bagi perawat untuk memulai komunikasi yang bermakna untuk mengarahkan program pengobatan pasien dalam jangka panjang

Diabetes distress is a psychological issue experienced by individuals with diabetes, manifesting as negative emotions stemming from the disease's progression, and feelings of frustration, shame, and hopelessness regarding therapeutic success. Globally, approximately 40% of individuals with diabetes experience diabetes distress. Systematic reviews and meta-analyses indicate that about 22-36% of people with diabetes mellitus suffer from this distress. Women with diabetic gangrene are at an elevated risk of experiencing diabetes distress. During such distress, emotional support is crucial for achieving treatment success.

This study aims to explore diabetes distress and emotional well-being in women with type 2 diabetes mellitus and diabetic gangrene. Utilizing a qualitative design and a descriptive phenomenological approach, the study employed purposive sampling to select 10 participants. Each participant completed the DDS-17 questionnaire to assess diabetes distress status. Data were analyzed using Colaizzi’s strategy, revealing four themes: (1) Helplessness in fulfilling the roles of wife and mother, (2) Negative changes in self-concept, (3) Physical mobility and daily activity obstacles, and (4) Emotional support primarily sourced from close relations. The findings indicate that patients with diabetic gangrene face not only physical pain but also significant psychosocial challenges. Emotional support is vital, instilling in patients the motivation to live and adhere to their treatment regimen. It is recommended that nurses engage in meaningful communication to guide patients' long-term treatment plans."

Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suroso
"Makalah ini bertujuan menggambarkan fenomena return investasi pada saham perusahaan-pemsahaan yang menghadapi financial distress di Bursa Efek Jakarta. Dengan meneliti dan mengkaji return investasi pada saham perusahaan yang mengalami financial distress di Bursa Efek Jakarta yang dilakukan dari tahun 2000 - 2004 diperoleh gambaran probabilitas menderita kerugian investasinya. Dan probabilitasnya menurun sejalan dengan makin panjangnya periode beli simpan yang dipilih. Secara rata-rata probabilitas investor tidak menderita kerugian bila dilakukan dengan strategi beli simpan 12 bulan atau lebih, yaitu antara return positif 11 %-19% per-tahun. Gambaran fenomena ini sedikit lebih rendah dari fenomena return investasi hasil kajian Ramaswami & Moeller 1990), yang besarnya mencapai 28 % per tahun dengan rata-rata periode beli simpan 21,5 bulan"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
MUIN-XXXV-2-Feb2006-7
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ike Puspasari Ayu
"ABSTRAK
Kehamilan menjadi krisis situasional terutama bagi ibu primigravida sehingga berdampak pada kesejahteraan ibu dan janin. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi prenatal distress pada ibu primigravida dan faktor yang memengaruhinya. Desain penelitian berupa deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional pada 214 ibu primigravida di Kota Serang. Variabel independen yang diteliti diantaranya usia ibu, tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, usia kehamilan, dukungan sosial, pengalaman masa lalu, kepuasan terhadap dukungan suami, perencanaan kehamilan serta prenatal distress sebagai variabel dependennya. Instrumen yang digunakan diantaranya Socio-demographic questionnaire, PTSD Symptom Scale PSS , Multidimensional scale of perceived social support MSPSS , London Measure of Unplanned Pregnancy Instrument LMUP , Marital Adjustment Test MAT dan Prenatal Distress Questionnaire PDQ . Hasil penelitian menunjukan mayoritas responden mengalami distress tinggi 55,6 . Usia ibu merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap terjadinya prenatal distress pada ibu primigravida OR=10,31; 95 CI, 4,7-22,6 . Semakin rendah usia ibu maka semakin meningkat masalah psikososialnya. Sebaliknya, semakin tinggi usia ibu maka semakin meningkat koneksi sosialnya sehingga lebih mudah menyesuaikan diri selama kehamilan. Petugas kesehatan sebaiknya lebih gencar memberikan penyuluhan pada remaja mengenai perencanaan kehamilan.

ABSTRACT
Pregnancy is a crisis situation, especially for primigravida, which affects the well being of mother and fetus. The aim of this research is to identify prenatal distress in primigravida and the factors that could affect it. The research design is in the form of analytic descriptive with cross sectional approach on 214 primigravida in Serang City. The independent variables of the research are including maternal age, education level, income level, gestational age, social support, past experience, satisfaction of husband support, pregnancy planning and prenatal distress as the dependent variable. The used Instruments are Socio demographic questionnaire, PTSD Symptom Scale PSS , Multidimensional scale of perceived social support MSPSS , London Measure of Unplanned Pregnancy Instrument LMUP , Marital Adjustment Test MAT and Prenatal Distress Questionnaire PDQ . The results showed that the majority of respondents have been through severe distress 55.6 . Maternal age is the most important factor which effects on prenatal distress in primigravida OR, 10.31 95 CI, 4.7 22.6 . The lower of the mother 39 s age, the more it increases his psychosocial problems. Or vice versa, the higher of the mother 39 s age, the easier they make social connections during pregnancy. Health workers should be more aggressive giving counseling to the teenagers about the planning of pregnancy."
2017
T49375
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Rachma Nisita
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh penggunaan utang dalam struktur modal terhadap agency cost pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2010 yang mengalami financial distress maupun yang tidak mengalami financial distress. Agency cost diukur dengan dua proksi yaitu pertama, rasio biaya penjualan dan administrasi terhadap penjualan dan kedua, interaksi antara jumlah free cash flow dan tingkat pertumbuhan perusahaan.
Jumlah sampel yang didapat adalah sebanyak 138 perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2010. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan pengaruh penggunaan utang terhadap agency cost antara perusahaan yang mengalami financial distress dan perusahaan yang tidak mengalami financial distress. Namun kesimpulan ini hanya didapatkan dengan penggunaan proksi interaksi free cash flow dan tingkat pertumbuhan. Pada subsampel perusahaan yang tidak mengalami financial distress, penggunaan utang terbukti dapat menurunkan agency cost dengan menggunakan rasio biaya penjualan sebagai proksinya. Pada subsampel perusahaan yang mengalami financial distress, tidak ditemukan bukti bahwa penggunaan utang berpengaruh terhadap agency cost.

ABSTRACT
This study aims to examine the effect of debt in capital structure to the agency cost of financial distress and nonfinancial distress companies. Agency cost is measured by two proxies: first, the ratio of selling and administrative expenses to sales, and second, the interaction between the amount of free cash flow and company growth rate.
138 manufacturing companies listed on the Stock Exchange in 2010 were used as samples. The results showed that there were differences in the effects of debt used to the agency cost between financial distress and nonfinancial distress companies. However, this finding was only obtained when I use interaction of free cash flow and growth rate as the proxy for agency cost. In the subsample of firms that do not experience financial distress, the use of debt is proven to reduce agency cost by using the ratio of selling and administrative expenses to sales as the proxy. There was no evidence that debt had a significant effect on agency cost in financial distress companies."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lestyani
"Suami saat persalinan istri mengalami kecemasan dari kecemasan ringan, gejala yang sering dialami adalah sukar konsentrasi, merasa tegang, dan gelisah Nurjanah,2013. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi distress psikologis pada suami yang menghadapi persalinan istri primigravida dan faktor ndash; faktor yang memengaruhi. Desain penelitian berupa deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional pada 160 suami yang mendampingi persalinan istri primigravida di Kabupaten Bogor. Variabel independen yang diteliti diantaranya usia suami, pekerjaan suami, sosial ekonomi,tingkat pendidikan, kondisi spiritual, dukungan sosial, dan tingkat pengetahuan terhadap persalinan serta distress psikologis sebagai variabel dependennya. Instrumen yang digunakan yaitu Kuesioner Spirituality Perspective Scale SPS, Multidimensional Scale of Perceived Social Support MPSS, Hopkins Symptom Checlist-25 HSCL-25.
Hasil penelitian menunjukan mayoritas responden mengalami distress psikologis 69,4. Dukungan sosial merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap terjadinya distress psikologis pada suami yang menghadapi persalinan istri primigravida OR=26,042. Semakin rendah dukungan sosial yang diterima suami maka semakin meningkat kejadian distress psikologis. Rekomendasi Perlu adanya kerjasama antara perawat maternitas dengan progam pemerintah dalam memberikan edukasi kepada suami dengan cara memasukkan edukasi pada suami dalam buku Kesehatan Ibu dan Anak sehingga bisa memberikan modal pengetahuan pada suami dalam menghadapi persalinan istri primigravida.

Husband during primigravida wife's labor, experience anxiety from mild to moderate anxiety. The anxiety symptoms that are often experienced are difficulty to focus, feel tense, and restless Nurjanah,2013. This study aimed to identify psychological distress on husbands who dealt with primigravida wife's labor and the influencing factors. This research design was analytic descriptive with a cross sectional approach on 160 husbands who accompanied the labor of primigravida wives in Bogor District. Independent variables of this study were husband's age, husband's job, socioeconomic, educational level, spiritual condition, social support, and knowledge level of labor and psychological distress as the dependent variable. Spirituality Perspective Scale Questionnaire SPS, Multidimensional Scale of Perceived Social Support MPSS, Hopkins Symptom Checklist 25 HSCL 25 were used to collect data.
The results showed the majority of respondents experienced psychological distress 69.4. Social support was the most influential factor on the occurrenced of psychological distress in husbands who dealt with primigravida wife's labor OR 26,042. The lower the social support that the husband receives, the higher the incidence of psychological distress. Recommendation for this study is the need for cooperation between maternity nurses and goverment to educate husbands by include husbands education in the Maternal and Child Health Book to increase husband's knowledge in deal with of primigravida wife's labor.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
T49493
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marmysz, John, 1964-
Boston: Wadsworth and Cengage Learning, 2012
100 MAR p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Stephani Martha Manik
"ABSTRAK
Dalam perkawinan, salah satu pengalaman menyakitkan disertai muatan emosi negatif
adalah perselingkuhan. Perselingkuhan adalah tindakan secara seksual ataupun
emosional, dilakukan oleh seseorang yang terikat dalam suatu hubungan komitmen
monogami maupun eksklusif, dimana tindakan tersebut dilakukan dengan orang lain
selain pasangan dan merupakan pelanggaran perjanjian komitmen yang merusak
kepercayaan (Blow & Harnet dalam Fish, 2010). Pengalaman individu yang
mengetahui pasangannya selingkuh diasosiasikan dengan reaksi distress yang muncul
dalam bentuk reaksi emosi rollercoaster yang intens, pikiran, perilaku danfisik.
Sebagai bentuk pelanggaran janji untuk setia dan komitmen eksklusif, perselingkuhan
dapat merusak rasa percaya dan rasa aman emosional bagi pihak yang diselingkuhi.
Hal ini dapat mempengaruhi kualitas hidup individu tersebut. Tujuan dari penelitian
adalah melihat efektifitas pendekatan Integratif bagi individu yang mengalami
distress setelah mengetahui pasangan eksklusifnya berselingkuh. Pada awalnya
partisipan penelitian adalah dua orang istri. Penelitian ini menggunakan panduan
wawancawaoleh Vaughn (1996), Positive Affect Negative Affect Scale (PANAS), dan
Subjective Unit of Distress Scale (SUDS) untuk mengumpulkan data. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa partisipan 1 mengalami penurunan skor afek negatif ?
peningkatan skor afek positif dan perubahan positif pada aspek kognitif, perilaku dan
fisik. Sedangkan partisipan 2 mengundurkan diri dari program intervensi. Lebih lanjut
peneliti melihat bahwa setelah mengikuti intervensi, partisipan menunjukkan motivasi
pemaafan terhadap suami yang berselingkuh, menyadari adanya masing-masing peran
dari pikiran, perilaku dan perasaannya dalam menghadapi kasus perselingkuhan
maupun kehidupan sehari-hari.

ABSTRACT
In marriage, one of the most painful experience filled with emotions are being cheated
or having an affair. Having an affair is an sexual or emotional act caused by a person
who is bonded by a monogamy or exclusive commitment, where said actions are done
with another person besides from his or her partner and violates the marriage
agreement which can cause ruin in one?s trust (Blow and Harnet in Fish, 2010). The
individual experience which acknowledges that his or her partner cheats on him or her
is associated with a distressful reaction which appear as an emotional rollercoaster
reactionwith intense, mind, behavior and physical symptoms. As an act which violates
the agreement to be loyal and faithful, affairs could break the trust and hurt his or her
emotional security in the cheated one?s case. This can affect his or her quality of life.
The purpose of the research is to see the effectiveness of integrative approach to the
individuals who experienced distress after realizing that their exclusive partner has an
affair. At first, the participant of the research are two wives. This research uses the
interview guide by Vaughn (1996), Positive Affect Negative Affect Scale (PANAS),
dan Subjective Unit of Distress Scale (SUDS) to collect data. The results showed that
in participant 1 the negative affect score decreased and the positive affect score
increase.Positive change in aspects such as cognitive, attitude and physical.
Meanwhile participant 2 retires from the intervention program. Further, the researcher
saw that after the intervention, participant 1 shows an increased motivation in
forgiving the cheating husband, participan 1 realize the roleof mind, attitude and
feelings when facing affair problems or everyday life problems."
2012
T31726
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>