Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 123314 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ganesha Arif Lesmana
"ABSTRAK
Makalah ini bertujuan untuk memaparkan apa saja ideologi gender yang ada di majalah Men rsquo;s Health Indonesia dan bagaimana ideologi-ideologi tersebut dibentuk melalui teks dan simbol. Data yang digunakan di penelitian ini adalah 5 kover majalah Men rsquo;s Health Indonesia, yang menampilkan tidak hanya penggambaran ideal tubuh laki-laki melalui model yang ditampilkan, tetapi juga memberikan gambaran ideal akan gaya hidup laki-laki modern. Metode yang digunakan untuk analisis tentang ideologi gender yang dilakukan adalah model tiga dimensi analisis wacana kritis dari Fairclough. Hasil dari analisis menunjukkan bahwa majalah ini memiliki kemampuan untuk membentuk ide tertentu tentang laki-laki dan maskulinitas. Selain itu, tidak hanya maskulinitas, namun femininitas juga nampak di majalah ini. Maskulinitas terbentuk dari gambar model yang digunakan, dan kata-kata terkait latihan dan seks, sedangkan femininitas terlihat hanya dari kata-kata terkait dengan kesehatan dan penampilan. Hasil analisis juga menunjukkan bahwa Men rsquo;s Health Indonesia membawa ide tentang maskulinitas dari barat, sementara feminitas yang nampak dipengaruhi oleh rendahnya tingkat maskulinitas di Indonesia.

ABSTRACT
This paper aims to reveal gender ideologies in Men rsquo s Health Indonesia and how they are constructed through the medium of language and nonverbal elements. The subjects of this research are five magazine covers of Men rsquo s Health Indonesia, which not only constantly show an idealized concept of men through its well built male cover models but also suggest ways to live and look like a healthy modern man. To unmask any gender ideologies behind the magazine rsquo s covers, Fairclough rsquo s three dimensional model of critical discourse analysis is used in this research. The results show that the magazine has the power to shape and reconfirm specific ideologies about men and masculinity. Along with that, femininity in Men rsquo s Health Indonesia is also found. Masculinity is constructed through the picture of the model, and the wordings regarding some topics about exercise and sex, while femininity is constructed only from the wordings about health and appearance. It is also revealed that Men rsquo s Health Indonesia brings the masculinity idea from the West, while femininity might be related to the low level of masculinity in Indonesia. "
2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Yuli Khairani
"Penelitian ini menggunakan Muted Group Theory untuk membahas mengenai praktik wacana pembungkaman perempuan yang terjadi di media. Pemberitaan mengenai pelanggaran Syariat Islam yang melibatkan perempuan merupakan salah satu sarana yang digunakan oleh kelompok dominan (laki-laki) untuk membisukan perempuan.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode analisis wacana kritis milik Norman Fairclough. Dalam menganalisis dimensi mikro (teks), kerangka analisis Theo Van Leeuwen dipinjam untuk membantu mendeteksi representasi perempuan ditampilkan pada teks. Sedangkan dimensi meso (discourse practice) dan makro (sosiocultural practice) dilakukan melalui teknik wawancara dan kajian literatur.
Dari hasil penelitian ditemukan bahwa pembungkaman perempuan dilakukan dengan meniadakan suara dan pendapat perempuan, dengan tidak menjadikannya sebagai narasumber. Perempuan hanya diposisikan sebagai objek pemberitaan dan suaranya diwakilkan dan direpresentasikan dengan bahasa dan perspektif laki-laki.

This research was done by used of Muted Group Theory to assessed the practice of muteness on women in the media. The reported shari?a violation that involved women were one of the tool used by the dominant group (men) to muted the women.
This research is a qualitative study with Norman Fairclough's critical discourse analysis (cda). We used Theo Van Leeuwen's analysis framework to analized the micro dimensional aspects (texts), and to further assisted in detecting women representation that occured in those texts. Meanwhile, the meso (discourse practice) and macro (sociocultural practice) dimensions were assessed by interview and literature review.
According to the results, were found that the muteness of women were done by silencing the voice and the opinion of women, thus hindered women to act as a informant. Women were positioned as object of report only and their voice were represented through the language and perspective of men."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
T42930
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nida Lathifah
"The New York Times dan The Washington Post merupakan dua koran nasional Amerika yang diketahui memiliki bias liberal. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti bias liberal kedua koran tersebut pada pemberitaan pemilihan presiden Indonesia tahun 2014. Jurnal ini menggunakan kerangkan Analisis Wacana Kritis dengan menerapkan metode tiga dimensi Norman Fairclough (analisis tekstual, praktik wacana, dan praktik sosial budaya.
Temuan dari penelitian ini menunjukan bahwa kedua koran tersebut bias terhadap Jokowi dan tim koalisinya yang cenderung mendukung kebebasan dan keberagaman. Temuan penelitian ini penting untuk mengkritik bias yang ada pada koran-koran Amerika, terutama dalam meliput berita dari negara-negara lain.

The New York Times and The Washington Post are two American national newspapers that are known to have a liberal bias. This research aims to explore the liberal bias of the newspapers in the 2014 Indonesian presidential election news. In order to do so, this research utilizes the Critical Discourse Analysis framework by applying Norman Fairclough's three dimensional methods (textual analysis, discourse practice, and sociocultural practice).
The findings show the newspapers have a bias toward Jokowi and his coalition team who tend to support liberality and plurality. The findings are significant to criticize the bias of these American newspapers, especially in covering news from other countries."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Ivena Pradnya Sonia Fambrene
"Penelitian ini membahas hubungan antara praktik wacana, peristiwa dan teks, serta struktur sosial budaya dalam pidato yang disampaikan Vladimir Vladimirovich Putin pada 30 Juni 2022. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis teks pidato Vladimir Vladimirovich Putin pada 30 Juni 2022 yang merepresentasikan hubungan antara Rusia dan Indonesia atas kedatangan Joko Widodo di Rusia dari sisi analisis wacana kritis. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan analisis isi bersifat kualitatif untuk mendeskripsikan dan menganalisis teks pidato Vladimir Vladimirovich Putin pada 30 Juni 2022. Hasil sementara penelitian ini adalah dalam pidato menunjukkan poin-poin penting pertemuan Joko Widodo dan Vladimir Vladimirovich Putin mengenai hubungan antarnegara dan memberikan komitmen kerja sama Rusia dengan Indonesia yang terepresentasikan dalam pidato dengan teori Norman Fairclough dengan tiga dimensi model yang memerlukan jenis analisis yang berbeda, yaitu analisis teks, praktik diskursif, dan praksis sosial. Sehingga, dalam unsur tersebut dapat dilihat bagaimana peristiwa, orang, kelompok, situasi, keadaan dan lainnya yang ditampilkan dalam teks pidato.

This study discusses the relationship between discourse practices, events, and texts, as well as socio-cultural structures, in a speech delivered by Vladimir Vladimirovich Putin on June 30, 2022. This study aims to analyze the text of Vladimir Vladimirovich Putin's speech on June 30, 2022, which represents the relationship between Russia and Indonesia over Joko Widodo's arrival in Russia from a critical discourse analysis perspective. Vladimir Vladimirovich Putin's speech on June 30, 2022, from the side of critical discourse analysis. The research method used in this study is a descriptive method with a qualitative content analysis approach to describe and analyze the text of Vladimir Vladimirovich Putin's speech on June 30, 2022. The interim results of this research are in the speech showing the important points of the meeting of Joko Widodo and Vladimir Vladimirovich Putin regarding relations between countries and providing a commitment to cooperation between Russia and Indonesia which was represented in a speech using Norman Fairclough's theory with a three-dimensional model that requires different types of analysis, namely text analysis, discursive practice, and social praxis. So, in these elements, it can be seen how events, people, groups, situations, circumstances, and others are displayed in the speech text."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Sekhudin
"[ABSTRAK
Tesis ini membahas tindak tutur dan implikatur percakapan melalui analisis wacana kritis (AWK) dalam tayangan Sentilan Sentilun Episode "Selangkah Menuju RI 1" di Metro TV dengan metode kualitatif. Tujuan penelitian ini untuk menunjukkan bentuk tuturan dan implikatur percakapan yang dikomunikasikan sehingga ditemukan strategi tutur yang digunakan. Hasil analisis wacana kritis (AWK) menunjukkan bahwa tayangan Sentilan Sentilun Episode "Selangkah Menuju RI 1" di Metro TV lebih sering menggambarkan keadaan untuk menyampaikan pesan dan secara jelas menampilkan partisipannya. Strategi tutur yang sering digunakan adalah strategi tindak tutur tidak langsung (TTTL) dibandingkan strategi tindak tutur langsung (TTL). Hal ini terkait dengan penyampaian implikatur percakapan berupa pengungkapan citra Subjek, kritik, ajakan, meyakinkan, sindiran, ejekan, pengharapan, permintaan, saran, pengungkapan kesulitan, perintah, dan penegasan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa untuk menyampaikan implikatur percakapan, partisipan dalam tayangan Sentilan Sentilun Episode "Selangkah Menuju RI 1" di Metro TV terlihat jelas menggunakan strategi persuasif. Baik dengan bentuk tuturan asertif, direktif, maupun komisif.

ABSTRACT
This research discusses the speech acts and conversational implicatures through the critical discourse analysis (CDA) in Sentilan Sentilun Program Episodes "Selangkah Menuju RI 1" on Metro TV by using the qualitative methods. The purpose of this research is to show that the form of speech acts and conversational implicatures has found its strategy to be communicated. The results of the Critical Discourse Analysis (CDA) indicate that the Sentilan Sentilun Program Episodes "Selangkah Menuju RI 1" on Metro TV was more often describing the state of delivering the message and clearly displayed its participants. Speech act strategy was more frequently using the Indirect Speech Acts (ISA) rather than Direct Speech Acts (DSA). Due to this is associated with the conversational implicatures such as subject image, criticism, persuasing, convincing, insinuation, teasing, wishing, asking, suggesting, expression of adversity, orders, and the affirmation. Moreover, it can be concluded that to deliver conversational implicatures, participants in the Sentilan Sentilun Program Episodes "Selangkah Menuju RI 1" on Metro TV apparently used the persuasive strategies neither the form of speech assertive, directive, or commissive, This research discusses the speech acts and conversational implicatures through the critical discourse analysis (CDA) in Sentilan Sentilun Program Episodes "Selangkah Menuju RI 1" on Metro TV by using the qualitative methods. The purpose of this research is to show that the form of speech acts and conversational implicatures has found its strategy to be communicated. The results of the Critical Discourse Analysis (CDA) indicate that the Sentilan Sentilun Program Episodes "Selangkah Menuju RI 1" on Metro TV was more often describing the state of delivering the message and clearly displayed its participants. Speech act strategy was more frequently using the Indirect Speech Acts (ISA) rather than Direct Speech Acts (DSA). Due to this is associated with the conversational implicatures such as subject image, criticism, persuasing, convincing, insinuation, teasing, wishing, asking, suggesting, expression of adversity, orders, and the affirmation. Moreover, it can be concluded that to deliver conversational implicatures, participants in the Sentilan Sentilun Program Episodes "Selangkah Menuju RI 1" on Metro TV apparently used the persuasive strategies neither the form of speech assertive, directive, or commissive]"
2015
T44701
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Afriliani
"ABSTRAK
Penelitian analisis wacana kritis media massa telah berkembang cepat dan meliputi beragam topik. Walaupun demikian masih sedikit analisis wacana kritis yang mempertimbangkan menggabungkan beberapa moda, yaitu multimodalitas. Tujuan dari tesis ini menganalisis multimodalitas pada teks berita daring kawasan Asia dalam rangka menemukan tampilan kuasa. Tampilan kuasa adalah bentuk reproduksi ideologi yang tercermin dari ragam gramatika, pilihan kata, dan tampilan gambar. Data merupakan teks berita topik sosial-budaya dan keamanan. Terdapat tiga tahap analisis yaitu analisis transitivitas Halliday, 1994, penilaian Martin dan White, 2005, dan visual Kress dan van Leeuwen, 2006; Caple 2013 . Hasil dari penelitian ini adalah terdapat kesamaan dari representasi analisis transitivitas yaitu mengedepankan representasi manusia dengan perbedaan jenis partisipan. Analisis penilaian menunjukkan evaluasi penghakiman dan nilai negatif yang mendominasi. Analisis visual memiliki perbedaan terhadap dua data. Teks A mengedepankan unsur pemandangan sedangkan teks B mengedepankan unsur manusia. Tidak seperti data verbal yang didominasi representasi negatif, jumlah nilai negatif gambar lebih kecil dikisaran sepertiga dari total data.

ABSTRACT
Research on critical discourse analysis of mass media have been developed rapidly and covers variety of topics. However there is still a few of critical discourse analysis which consider combining some modals which is called multimodality. The aim of this thesis is analysing multimodality of news item text of online media especially which is covering Asian region matter in order to find out the powerdisplay. Power-display is the form of ideology reproduction which is reflecting from the grammatical forms, the diction choices, and the pictures display. The data are news item text which topics are social-culture and security. There are three steps analysis which are transitivity (Halliday, 1994), appraisal (Martin and White, 2005), and visual (Kress and van Leeuwen, 2006; Caple 2013). The result of this research is some similarity on representation in transitivity analysis which is prioritizing the represent of human. Appraisal analysis shows the domination of judgement evaluation and negativity. Visual analysis shows the different result on two data. Text A proposes landscape features meanwhile text B proposes personalisation features. Unlike verbal which is dominated by negative representation, the numbers of negativity of images are less about a third part from all data."
2017
T48266
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Masad
"Konteks realitas di era reformasi, menghadapkan pemimpin daerah pada tantangan untuk melakukan komunikasi politik yang demokratis. Namun, mereka sering dihadapkan pada hambatan kompleks. Kompleksitas misalnya ini bisa ditemukan pada kasus gaya komunikasi politik Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, atau Ahok, saat menghadapai penolakan penertiban PKL di Pasar Tanah Abang. Penelitian ini bertujuan mendikripsikan gaya komunikasi politik Ahok, dan klaim keshahihan dalam pernyataan-pernyataannya. Landasan konseptual yang digunakan adalah teori tindakan komunikatif dari Jurgen Habermas, terutama teori speech act yang komunikatif. Penelitian dilakukan dengan analisa wacana kritis, dengan model analisa wacana dari Teun Van Dijk. Hasil penenelitian menunnjukkan, gaya komunikasi politik Ahok adalah komunikasi low context. Pernyataan-pernyataan Ahok, memiliki tingkat keshahihan tinggi. Namun, gaya komunikasi politik Ahok gagal menciptakan proses komunikasi yang komunikatif, karena adanya sejumlah distorsi komunikasi.

Context of political reality in reform era, exposes local leaders on the challenges to practice the democratic political communication. However, they are often faced with complex obstacles. This complexity can be found in the case of political communication style of the Vice Governor of Jakarta, Tjahaja Basuki Purnama, or Ahok, while facing rejection regulating street vendors in Tanah Abang Market. This study aims to describe Ahok political communication style, and validity claims in his statements. Conceptual basis used is the theory of communicative action of Jürgen Habermas, particularly communicative speech act theory. The study was conducted with a critical discourse analysis, with models of discourse analysis Teun Van Dijk. The results of this study demonstrate that Ahok's communication style is low context communication. Ahok's statements have a high level of validity. Ahok's political communication style not managed to create a process of communicative communication, because of the amount of distortion of communication."
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
T41726
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ummy Hanifah
"Tidak ada media massa yang netral dalam memberikan suatu pengetahuan kepada pembacanya. Sebagai sebuah organisasi industri media, mereka selalu memiliki misi dan kepentingan tertentu di balik berita yang mereka sampaikan. Banyak faktor yang mempengaruhi dalam memposisikan suatu berita, seperti sidang pembaca, iklan, ideologi kepentingan suatu media. Penelitian ini berusaha untuk melihat bagaimana media mengkonstruksikan suatu realitas peran gender wanita yang berperan di dalam ranah publik.
Majalah UMMI merupakan majalah Islam yang dikhususkan bagi kaum perempuan dan memposisikan dirinya sebagai media dakwah. UMMI sarat sekali dengan nilai-nilai keislaman dan membawa visi serta misi yang sesuai dengan ajaran Islam. Adapun misi dari majalah ini ialah untuk mencerdaskan dan mendidik kaum perempuan agar menjadi perempuan yang sholihat.
Penelitian ini ingin menjawab pertanyaan yaitu bagaimanakah UMMI mengkonstruksikan peran gender kepada para pembacanya dan bagaimanakah peran tersebut ditampilkan. Tujuan utama penelitian ini ialah berupaya melihat media dalam mengkonstruksikan peran gender dihubungkan dengan faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi suatu produksi pemberitaan. Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini ialah paradigma konstruktivisme dimana dalam paradigma ini memahami suatu realitas sebagai hasil konstruksi mental para pembuatnya dan bersifat relatif.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini ialah teori isi media yang berasal dari Shoemaker dan Reese. Dalam teori isi media, terdapat beberapa macam faktor yang mempengaruhi isi suatu media yaitu Faktor Individu, Faktor Rutinitas Media, Faktor Organisasi Media, Faktor Extra Media dan Faktor Ideologi.
Penelitian ini menggunakan analisis wacana kritis (critical discourse analysis) yang berasal dari Norman Fairclough. Untuk obyek penelitiannya ialah artikel-artikel yang berupa feature yang menggambarkan peran perempuan di sektor publik pada majalah UMMI selama tahun 1990 sampai dengan tahun 2004.
Pemilihan periodisasi ini disebabkan telah dilaksanakannya tahun 1990 sebagai Dekade Perempuan. Pemilihan rentang waktu ini dijuga disebabkan adanya kesulitan dalam memperoleh data yang dibutuhkan dalam penelitian. Analisis wacana yang berasal dari Fairclough menekankan akan adanya perubahan. Dalam analisis wacana kritis ini dilakukan dengan melalui tiga tahapan yaitu dengan melihat pada teks, praktek wacana dan praktek sosial budaya. Dalam analisis teks, digunakan teknik analisis framing yang berasal dari Gamson dan Modigliani secara kualitatif. Sedangkan untuk level praktek wacana (discourse analysis) digunakan wawancara mendalam dengan pihak redaksi UMMI dan level praktek sosial budaya (sociocultural practice) melihat adanya pengaruh dari luar, baik itu ekonomi, politik, dan lain-lain yang mempengaruhi suatu teks melalui praktek wacana.
Hasil penelitian ini menemukan bahwa UMMI mengkonstruksikan peran ganda kepada pembacanya. Ini dapat dilihat dari analisis teks yang peneliti lakukan. Dari analisis teks tersebut, diperoleh lima frame atau bingkai yang diusung oleh UMMI yaitu peran ganda, dikotomi peran dalam keluarga, mandiri, kesetaraan wanita dengan pria. Sedangkan dari level praktek wacana (discourse analysis) ditemukan bahwa UMMI merupakan suatu media wanita yang memposisikan dirinya sebagai suatu media yang memiliki ideologi Islam. Sehingga tidaklah mengherankan bila dalam setiap pemberitaannya, UMMI selalu mengedepankan nilai-nilai Islam kepada pembacanya. Selain itu, bila dilihat dari individu pekerja media UMMI sendiri, mereka juga menjalankan peran ganda dalam aktivitas keseharian mereka. Dan dari level praktek sosial budaya terlihat pengaruh pelaksanaan Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN) yang memperbolehkan kaum perempuan untuk berkiprah dalam sektor publik tetapi diharuskan untuk tetap konsisten terhadap peran mereka di sektor domestik. Timbulnya tuntutan kesetaraan antara pria dan wanita dan adanya ajaran yang terdapat dalam Islam sendiri yang memandang kesetaraan antara pria dan wanita turut mempengaruhi timbulnya suatu teks."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T14259
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anggraeni Kusuma Wardani
"ABSTRAK
Majalah merupakan media massa yang memuat artikel dari berbagai penulis dan dipublikasikan secara berkala yang tersedia dalam bentuk online dan cetak. Pada penelitian ini akan membandingkan majalah bahasa Belanda dan Indonesia, yaitu majalah untuk perempuan dewasa dan remaja yang membahas langkah perawatan kulit wajah menggunakan kajian sosiolinguistik. Perbandingan ini dilihat dari penggunaan campur kode, gaya bahasa, pemaparan, isi artikel, dan juga penggunaan kalimat imperatif Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang menyediakan hasil deskriptif dari hasil analisis. Hasil penelitian menemukan bahwa pada keempat majalah menggunakan campur kode, meski lebih banyak digunakan pada majalah Indonesia. Pada majalah remaja bahasa Belanda dan Indonesia menggunakan bahasa yang informal dan penjelasan yang sederhana. Sementara majalah dewasa menjelaskan langkah secara detail dan bahasa yang lebih formal. Pemaparan yang digunakan pada empat artikel adalah personal karena melibatkan pembaca.
ABSTRACT
The magazine is a mass media that contains articles from various authors and is published regularly which is available in online and print form. This study will compare Dutch and Indonesian language magazines, magazines for adult women and adolescents that discuss facial skin care steps using sociolinguistic studies. This comparison is seen from the use of code mixing, language style, exposure, content of the article, and also the use of imperative sentences. This study uses qualitative methods that provide descriptive results from the findings from the analysis. The results found that all four magazines used code mixing, although they were more widely used in Indonesian magazines. Dutch and Indonesian youth magazines used informal language and simple explanations. While adult magazines explain the steps in detail and in a more formal language. The presentation used in the four articles is personal because it involves the reader."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Vina Ardha Sukma
"

Kendatipun Jepang sempat mengalami stagnasi selama dua dekade, dewasa ini Jepang tetap berkomitmen untuk meningkatkan hubungan kerja sama dengan negara-negara anggota ASEAN.  Hal itu dapat diamati dari berbagai kebijakan Shinzo Abe yang ditujukan untuk menciptakan kemakmuran, perdamaian, dan stabilitas di kawasan ASEAN. Pada tahun 2013, ketika Shinzo Abe kembali menjabat sebagai Perdana Menteri Jepang, ia banyak melakukan lawatan ke luar negeri dan aktif berpidato di depan publik untuk menyampaikan visi dan misinya terkait kemitraan Jepang dan ASEAN. Sebagai penutur, Shinzo Abe memiliki strategi tersendiri dalam menyampaikan gagasan-gagasan ideologisnya. Melalui penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan teori analisis wacana kritis yang memusatkan perhatian pada proses produksi teks, distribusi, dan konsumsi, ideologi dalam wacana akan dapat diungkap. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi muatan ideologi yang digunakan Perdana Menteri Shinzo Abe dalam pidato yang mengangkat tema hubungan ekonomi luar negeri Jepang terhadap ASEAN tahun 2013. Melalui analisis wacana kritis, ditemukan sebanyak 9 ideologi yang dianut oleh Shinzo Abe, yakni: sentralitas ASEAN (11 data); negara sejahtera (10 data); berkontribusi secara proaktif untuk perdamaian (6 data); nemawashi (6 data); Cool Japan (4 data); pemimpin Asia (3 data); omotenashi; (3 data) progender; (2 data); dan Jepang negara pariwisata (1 data). Dari 46 data, sebanyak 24 data menunjukkan bahwa pemerolehan legitimasi dilakukan Shinzo Abe secara simbolis dan 22 data diperoleh secara materiil.


Though Japan encountered economic stagnation for two decades, the country recently remains committed to develop international partnership with the members of ASEAN. It is palpably seen from Shinzo Abes multiple policies aimed at creating prosperity, peace, and stability in ASEAN region. When Shinzo Abe reserved as Japanese Prime Minister in 2013, he frequently travelled abroad and actively gave speech in public to deliver his vision and mission related to the partnership of Japan and ASEAN. As a speaker, he has distinctive strategies to deliver his ideological ideas. This research employed descriptive qualitative method with critical discourse analysis theory focusing on text production, distribution, and consumption to reveal ideologies in three speeches. This research aims to identify ideologies in Shinzo Abe Prime Ministers speeches about Japans foreign economic relations to ASEAN in 2013. The research reveals that Shinzo Abe adopts 9 ideologies in his speech, they are ASEAN centrality (11 data); prosperous country (10 data); proactive contribution to create peace (6 data); nemawashi (6 data); Cool Japan (4 data); Asia leader (3 data); omotenashi; (3 data); pro-gender (2 data); and Japan as tourism oriented country (1 data). Of the 46 data, 24 of them indicate that Shinzo Abe gain legitimacy symbolically, and 22 data are gained materially.
"
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Kajian Wilayah Jepang, 2019
T52266
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>